IPB University
2021
DAFTAR ISI
1. BAB 1: PENDAHULUAN……………………………………………….1
1.1.LATAR BELAKANG………………………………………………..1
1.2.TUJUAN PENULISAN………………………………………………1
1.3.PERUMUSAN BUTIR-BUTIR MAKNA SILA KELIMA…………..2
2. BAB 2: PEMBAHASAN…………………………………………………3
2.1.PENJELASAN BUTIR-BUTIR MAKNA SILA KELIMA
PANCASILA…………………………………...……….……………3
2.2.FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPLEMENTASI
NILAI-NILAI SILA KELIMA PANCASILA………….…………….5
2.2.1. FAKTOR POSITIF…………………………………………...5
2.2.2. FAKTOR NEGATIF………………………………………….6
3. BAB 3: KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………..7
3.1.KESIMPULAN……………………………………………………….7
3.2.SARAN……………………………………………………………….7
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….9
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kepada hadirat Allah SWT karena atas rahmat-Nya
penulis dapat menyusun makalah ini dengan baik. Penulis juga berterima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam tersusunnya makalah ini. Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila dengan tema
“Implementasi dan Pembinaan Nilai – nilai Pancasila yang dapat Meningkatkan
Kualitas Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara”. Penulis sangat
berharap makalah ini dapat memberikan wawasan baru bagi pembaca dan
diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Makalah ini disusun dengan pengawasan dari bapak Ir. Ujang Sehabudin,
M.Si. selaku dosen mata kuliah Pendidikan Pancasila. Atas bimbingan dari beliau,
penulis ucapkan terima kasih.
Penyusun
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1.2.Tujuan Penulisan
1
1.3.Rumusan Butir Makna Sila Kelima Pancasila
Sila kelima Pancasila, yang berbunyi Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia, memiliki makna sebagai berikut.
1) Keadilan Sosial yang merupakan sifat masyarakat yang adil dan makmur, tidak
ada penghinaan, dan bahagia secara spiritual dan material. (Kurniawan, 2013)
2) Keadilan harus didapatkan oleh seluruh rakyat Indonesia dalam segala aspek
kehidupan, termasuk hak dan kewajiban masing-masing individu.
3) Rakyat Indonesia berhak mendapatkan keadilan baik dalam bidang hukum,
ekonomi, politik, kesehatan, pendidikan, maupun kebudayaan agar tercipta
masyarakat yang makmur dan sejahtera.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
Nilai pertama yang terkandung dalam sila kelima Pancasila adalah keadilan
sosial. Dari pidato Ir. Soekarno di depan sidang BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945,
“Keadilan sosial ialah suatu masyarakat atau sifat suatu masyarakat adil dan
makmur, berbahagia buat semua orang, tidak ada penghinaan, tidak ada penindasan,
tidak ada penghisapan…. Kita hendak mendirikan suatu negara “semua buat
semua”. Bukan buat satu orang, bukan buat satu golongan, baik golongan
bangsawan, maupun golongan yang kaya, - tetapi “semua buat semua”.
Berdasarkan kutipan ini, keadilan sosial adalah sifat perlu dalam masyarakat
yang adil dan makmur. Keadilan sosial terbebas dari penindasan dan penghisapan.
Implementasi keadilan sosial bertujuan untuk mendirikan negara dimana setiap
manusianya menerima hak dan perlakuan sesuai kebutuhan dan proporsinya
masing-masing secara seimbang, tanpa mengedepankan individu atau golongan
tertentu.
Nilai kedua dari sila kelima Pancasila adalah keharusan pemberian keadilan
kepada seluruh rakyat Indonesia. Keadilan harus diberikan dalam segala aspek
kehidupan, termasuk hak dan kewajiban. Setiap rakyat Indonesia tanpa terkecuali
sepatutnya mendapatkan kewajiban yang sesuai tanggungan atau proporsinya.
Jangan sampai kewajiban yang ditanggungkan kepada unsur masyarakat tertentu
diringankan dengan tidak wajar sehingga tidak sesuai tempat atau proporsinya. Hak
yang dianugerahkan kepada setiap warga negara Indonesia juga harus diberikan
sesuai posisi dan proporsinya masing-masing, dan jangan sampai pemberian hak
tidak seimbang ataupun sesuai dengan proporsi yang ditanggungkan kepada setiap
warga.
3
dan kebudayaan. Keadilan ini terwujud dalam persamaan perlakuan setiap warga
negara Indonesia dalam ranah hukum, penegakan hak-hak rakyat, dan lingkungan
yang bebas dari nepotisme.
Kasus lain adalah isu perlindungan hukum bagi anak luar nikah. Isu ini
terkait dengan Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 Pasal 2, yang menerangkan
bahwa pernikahan dilakukan sesuai agama dan kepercayaan masing-masing dan
pernikahan yang sah adalah yang tercatat di PPN/KUA. Jika pernikahan
dilaksanakan tetapi tidak dicatatkan, maka tidak dianggap sah. Jika terjadi
kelahiran, maka anak tersebut hanya memiliki nasab ibu kandung saja. Hal ini
melanggar Undang-Undang Kependudukan dan Undang-Undang
Kewarganegaraan, menimbulkan ketidakadilan bagi anak yang lahir, serta
menyebabkan kekacauan nasab di kemudian hari. (Dzanurusyamsi, 2016)
4
2.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Implementasi Nilai-Nilai Sila Kelima
Pancasila
5
dalam kehidupan berbangsa, bermasyarakat, dan bernegara,
misalnya dengan bersikap adil dalam interaksi sosial.
6
BAB 3
3.1.Kesimpulan
3.2.Saran
7
Pembinaan dapat melalui penciptaan konten dalam media sosial yang mengedukasi
masyarakat tentang seluk-beluk keadilan sosial. Selain itu, adanya orang yang dapat
mengajak dan memberikan contoh kepada masyarakat untuk bersikap adil dalam
segala aspek hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dapat membantu
pembinaan implementasi nilai ini. Masyarakat juga dapat diajak untuk sadar dan
taat hukum dalam bersikap adil.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5672802/14-contoh-sikap-yang-
mencerminkan-sila-kelima-pancasila-yuk-amalkan
https://kbbi.web.id/keadilan
https://www.pengadaan.web.id/2021/03/makna-sila-ke-5.html
https://bobo.grid.id/read/082454110/makna-sila-kelima-pancasila-dan-contoh-
penerapannya-dalam-kehidupan-sehari-hari?page=all
https://bpip.go.id/bpip/berita/1035/953/memaknai-sila-kelima-keadilan-sosial-
bagi-seluruh-rakyat-indonesia.html
http://www.lemhannas.go.id/index.php/publikasi/press-release/1101-agus-
widjojo-keadilan-sosial-merosot-selama-pandemi