Anda di halaman 1dari 3

FASTABIQUL KHOIROT MENUJU INDONESIA UNGGUL

Berdasarkan riset dari Bank Dunia tahun 2020, Indeks Sumber Daya Manusia (Human
Capital Index/HCI) Indonesia berada pada peringkat 87 dari 157 negara. Nilai HCI Indonesia
adalah 0,53 tertinggal dari beberapa negara Asia Tenggara seperti Singapura 0,88, Malaysia
0,62, Vietnam 0,67, Thailand 0,60, dan Filipina 0,55. Singapura sendiri menduduki peringkat
pertama di dunia dalam skala HCI.

Untuk mengejar ketertinggalan tersebut, tentunya kita harus melakukan upaya serius dalam
peningkatan sumber daya manusia. Pemerintah telah menetapkan fokus untuk membangun
manusia Indonesia. Presiden Republik Indonesia  Joko Widodo mengungkapkan pentingnya
pembangunan sumber daya berkualitas yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Tentu tanggung jawab tidak hanya di pundak pemerintah. Seluruh elemen bangsa harus
bersama-sama terlibat dalam peningkatan SDM Indonesia. Pembangunan Sumber Daya Manusia
yang unggul akan sangat mendukung kemajuan Indonesia. Artinya Pembangunan Sumber Daya
Manusia menjadi kunci keberhasilan dan kesuksesan Indonesia di masa depan. Sumber Daya
Manusia Indonesia harus unggul dalam segala bidang sehingga dapat bersaing secara global,
terlebih ketika memasuki era industri 4.0. Kita sadar bahwa kemajuan industri yang berjalan di
Indonesia tidak cukup hanya dengan infrastruktur, akan tetapi harus didukung dengan
peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan peningkatan kualitas SDM dapat ditempuh
dengan perbaikan pendidikan untuk menjalankan kemajuan teknologi seiring kemajuan industri
4.0.

Kita sebagai manusia adalah makhluk Allah yang diciptakan dalam bentuk terbaik.
diciptakan dengan bentuk fisik yang indah, juga diberi perangkat lunak yang sempurna, seperti
akal pikiran, rasa, dan karsa (kehendak). Manusia berbeda dari makhluk Allah lainnya. Malaikat
diciptakan hanya memiliki akal tanpa diberi syahwat dan nafsu. Hewan dibekali syahwat
sehingga hidupnya hanya mengikuti keinginan kebutuhan badannya; makan, minum,
berhubungan badan dan segala keinginan yang bersifat jasmaniah. Sementara setan diciptakan
hanya dengan bekal nafsu sehingga sepanjang hidupnya selalu ingkar akan nikmat Allah. 
Manusia, sebagaimana disebutkan dalam surat At-Tiin ayat 4 diciptakan dalam bentuk yang
ِ ‫ ِن تَ ْق‬G‫انَ فِ ْٓي اَحْ َس‬G‫“ لَقَ ْد َخلَ ْقنَا ااْل ِ ْن َس‬Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
sebaik-baiknya:   ‫وي ٍْم‬G
dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”

Hakikat kita sebagai hamba Allah SWT adalah menjalankan semua perintah-Nya dan
menjauhi semua larangan-Nya. Dengan menjalankan perintah Allah, seorang hamba akan
senantiasa berfokus pada perbuatan baik dan positif. Ada banyak perbuatan baik yang bisa
dikerjakan, diantaranya yaitu mewujudkan negara Indonesia yang maju. Dan tentunya Indonesia
Maju didukung dengan SDM yang unggul yang siap bekerja dan berkarya serta berbuat kebaikan
demi bangsa dan negara. Karenanya, umat Islam dianjurkan untuk fastabiqul khairat atau
berlomba-lomba dalam kebaikan.

Tentu dimensi kebaikan ini bukan hanya ibadah yang bersifat ketuhanan secara vertikal,
tetapi juga ibadah muamalah dalam berhubungan antara sesama manusia. Berlomba-lomba
dalam kebaikan akan membawa kita pada ridho Allah SWT. Kita juga akan dikumpulkan
bersama di hari kiamat dengan orang-orang yang shalih. Allah SWT berfirman dalam Surat Al-
Baqarah ayat 148.

‫ت بِ ُك ُم هّٰللا ُ َج ِم ۡيعًا ؕ اِ َّن هّٰللا َ ع َٰلى ُك ِّل َش ۡى ٍء قَ ِد ۡي ٌر‬


ِ ‫تؕ اَ ۡينَ َما تَ ُك ۡونُ ۡوا يَ ۡا‬ ۡ ‫استَبِقُوا ۡال‬
ِ ‫خَي ٰر‬ ۡ َ‫َولِ ُكلٍّ ِّو ۡجهَةٌ هُ َو ُم َولِّ ۡيهَا ۚ ‌ ف‬

Artinya: Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya. Maka berlomba-
lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan
mengumpulkan kamu semuanya (pada hari kiamat). Sungguh, Allah Mahakuasa atas
segala sesuatu.

Ada beberapa catatan yang perlu kita lakukan dalam berlomba untuk menjadi SDM yang
unggul diataranya:

Pertama, membuat waktu tidak terbuang percuma.  Saat berlomba-lomba dalam


kebaikan, seorang Orang islam akan berfokus pada deretan amalan baik yang hendak ia lakukan.
Tidak ada waktu baginya untuk bersantai tidak melakukan apa-apa. Bagi kita yang gemar
melakukan kebaikan akan senantiasa mengisi waktu luangnya dengan amalan yang diridhoi
Allah SWT. Sehingga waktu yang Allah berikan kepadanya tidak akan terbuang sia-sia.

Allah SWT memerintahkan hamba-Nya untuk terus dinamis mengerjakan sesuatu. Ini
tertuang dalam Surat Al-Insyirah ayat 7.

‫ص ۡۙب‬
َ ‫فَا ِ َذا فَ َر ۡغتَ فَ ۡان‬

Artinya: Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk
urusan yang lain),

Kedua, energi kita akan tersalurkan pada Kegiatan yang positif.  Ketaatan kita terhadap
perintah Allah SWT akan membawa orang tersebut kepada kegiatan yang positif. Ia enggan
menghabiskan waktunya untuk melakukan kegiatan yang tidak diridhoi Allah.  Sehingga energi
yang ia punya akan senantiasa disalurkan pada amalan-amalan baik. Terbuangnya energi terasa
tidak sia-sia, karena amalan yang dilakukan akan mendatangkan pahala berlimpah bagi dirinya.

Ketiga, Insyallah kita akan selamat dari godaan setan. Banyak cara yang dilakukan setan
untuk menyesatkan manusia. Salah satunya dengan menggoda dan membisikan perbuatan
maksiat kepadanya. Tugas kita untuk meneguhkan iman dan Islamnya sehingga tidak mudah
tergoda oleh bisikan setan. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan berlomba-lomba
dalam kebaikan.

Kita sebagai ASN juga harus dapat menjadi role model SDM unggul di Indonesia.
Adanya pandemi Covid-19 dan revolusi industri 4.0 telah membawa pengaruh yang signifikan.
Tentunya hal ini jangan dijadikan sebagai ancaman untuk kita tidak dapat menyesuaikan diri.
Seorang ASN harus dapat mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan zaman.
Tantangan yang akan dihadapi ASN ke depan cukup berat karena harus memiliki kontribusi
langsung dalam setiap tahapan pembangunan dan perbaikan tata kelola pemerintahan.
Dengan adanya teknologi dan informasi yang semakin masif maka ke depan seorang ASN
dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat dimanapun berada dengan sistem flexible
working space. Kehadiran tentunya bukan menjadi hal yang utama namun kontribusi
dan outcome  yang dihasilkan akan lebih dibebankan tanggung jawabnya kepada para ASN.

jiwa melayani, berintegritas tinggi, cerdas, cekatan, melek teknologi, dan responsif serta


selalu berpikir positif suatu perubahan dan harus dapat memper-tahankan budaya kerja.
Mempertahankan budaya kerja penting dilakukan salah satunya adalah kesederhanaan gaya
hidup yang dewasa ini sudah mulai pudar dikarenakan tergerus oleh perubahan zaman dan
teknologi yang semakin masif. Tentunya budaya kerja ini tetap masih dapat dimonitor dan
dievaluasi apabila generasi milenial ini masih di dampingi oleh generasi baby boomers dan
generasi X sehingga ASN dapat menjadi role model SDM Unggul di Indonesia yang akan
bermanfaat bagi perbaikan sistem tata kelola pemerintahan menjadi semakin baik dan adaptif.

Anda mungkin juga menyukai