1. Pengertian Kognitif
2. Faktor-Faktor Yang Menentukan Perkembangan Kognisi
3. Perkembangan Kognisi Melalui Melalui Indra Selain Mata
4. Persepsi Objek Pada Individu Dengan Tambahan Penglihatan
5. Hambatan Penglihatan Dan Perkembangan Inteligensi
DOSEN PENGAMPU
DI SUSUN OLEH :
NAMA : ANITA BR SEMBIRING
NIM : 21003259
1) Pengertian Kognitif
Kognisi adalah keyakinan seseorang tentang sesuatu yang didapatkan dari proses berpikir
tentang seseorang atau sesuatu. Proses yang dilakukan adalah memperoleh pengetahuan dan
memanipulasi pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai,
menalar, membayangkan dan berbahasa. Kapasitas atau kemampuan kognisi biasa diartikan
sebagai kecerdasan atau inteligensi. Bidang ilmu yang mempelajari kognisi beragam, di
antaranya adalah psikologi, filsafat, komunikasi, neurosains, serta kecerdasan buatan.
Kepercayaan/ pengetahuan seseorang tentang sesuatu dipercaya dapat memengaruhi sikap
mereka dan pada akhirnya memengaruhi perilaku/ tindakan mereka terhadap sesuatu.
mengubah pengetahuan seseorang akan sesuatu dipercaya dapat mengubah perilaku mereka.
Istilah kognisi berasal dari bahasa Latin cognoscere yang artinya mengetahui. Kognisi
dapat pula diartikan sebagai pemahaman terhadap pengetahuan atau kemampuan untuk
memperoleh pengetahuan. Istilah ini digunakan oleh filsuf untuk mencari pemahaman
terhadap cara manusia berpikir. Karya Plato dan Aristotle telah memuat topik tentang kognisi
karena salah satu tujuan tujuan filsafat adalah memahami segala gejala alam melalui
pemahaman dari manusia itu sendiri. Kognisi dipahami sebagai proses mental karena kognisi
mencermikan pemikiran dan tidak dapat diamati secara langsung. Oleh karena itu kognisi
tidak dapat diukur secara langsung, namun melalui perilaku yang ditampilkan dan dapat
diamati. Misalnya kemampuan anak untuk mengingat angka dari 1-20, atau kemampuan untuk
menyelesaikan teka-teki, kemampuan menilai perilaku yang patut dan tidak untuk diimitasi.
Perkembangan kognitif adalah perkembangan dari pikiran. Pikiran adalah bagian dari
otak, bagian yang digunakan yaitu untuk pemahaman, penalaran, pengetahuan dan pengertian.
Kognitif adalah suatu proses berpikir, yaitu kemampuan individu untuk menghubungkan,
menilai, dan mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa. Proses kognitif berhubungan
dengan tingkat kecerdasan (inteligensi) yang menandai seseorang dengan berbagai minat
terutama ditujukan kepada ide-ide dan belajar (Ahmad Susanto 2011:47). Perkembangan
kognitif menggambarkan bagaimana pikiran anak berkembang dan berfungsi untuk dapat
berpikir. Perkembangan kognitif adalah gabungan dari kedewasaan otak dan sistem saraf,
serta adaptasi dengan lingkungan.
(Pring & Tadic, 2010). Secara teoritis, perkembangan kognitif menuntut partisipasi
aktif, peran dan fungsi penglihatan sebagai saluran utama dalam melakukan pengamatan
terhadap dunia luar. Salah satu akibatnya, anak tunanetra memiliki kecenderungan untuk
menggunakan kata-kata tanpa memahami makna yang sebenarnya (Dokecki, 1966). Anak
dengan kondisi tunanetra kerap mengalami masalah konseptualisasi yang abstrak, karena tidak
atau kurang memiliki pandangan yang kongkrit dan fungsional (Somantri, 2007). Lebih lanjut
lagi, mengenai perkembangan bahasa pada anak tunanetra, berbagai hasil penelitian
menunjukkan bahwa dibandingkan dengan anak yang memiliki penglihatan normal, kosakata
anak tunanetra cenderung bersifat definitif (Dokecki, 1966). Selain itu, anak tunanetra kerap
mendapat kesulitan dalam mengintegrasikan pengalaman yang dialami, sehingga sulit untuk
dapat mengkonstruk atau menyimpulkan sendiri pengetahuan berdasarkan pengalaman yang
dialami.
Secara etimologis, persepsi atau dalam bahasa inggris perception berasal dari bahasa
Latin percipere, yang artinya menerima atau mengambil. Persepsi adalah pengalaman tentang
objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi
dan menafsirkan pesan. Persepsi adalah suatu proses tentang petunjuk-petunjuk inderawi dan
pengalaman masa lampau yang relevan diorganisasikan untuk memberikan kepada kita
gambaran yang terstruktur dan bermakna pada suatu situasi tertentu.
2. Persepsi berlangsung saat seseorang menerima stimulus dari dunia luar yang
ditangkap oleh organ-organ bantunya yang kemudian masuk kedalam otak.. Didalamnya
terjadi proses berpikir yang pada akhirnya terwujud dalam sebuah pemahaman.
5. Hambatan Penglihatan Dan Perkembangan Inteligensi
file:///C:/Users/ACER%20Z146/Downloads/5826-Article%20Text-17892-1-10-20191024.pdf
file:///C:/Users/ACER%20Z146/Downloads/5826-Article%20Text-17892-1-10-20191024.pdf
http://www.jejakpendidikan.com/2017/04/faktor-yang-mempengaruhi-perkembangan.html
https://eprints.uny.ac.id/9732/3/BAB%20II.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Kognisi