DISUSUN OLEH :
NOVI APRIANI
1914201125
5C
DOSEN PEMBIMBING :
S1 KEPERAWATAN
BAB I pendahuluan
pengertianPerawatan paliatif adalah perawatan yang dilakukan secara aktif pada penderita yang sedang
dipermak atau dalam fase terminal akibat penyakit yang dideritanya. Pasien sudah tidak memiliki
respons terhadapterapi kuratif yang disebabkan oleh keganasan ginekologis. perawatanini mencakup
penderita serta melibatkan keluarganya (Aziz,Witjaksono, & Rasjidi, 2008).Perawatan paliatif adalah
pendekatan yang bertujuan meningkatkankualitas hidup pasien (dewasa dan anak-anak) dan keluarga
dalammenghadapi penyakit yang mengancam jiwa, dengan cara meringankan penderitaan rasa sakit
melalui melihat dini, pengkajian yangsempurna, dan penatalaksanaan nyeri serta masalah lainnya baik
fisik, psikologis, sosial atau rohani. (Dunia Kesehatan Organisasi (SIAPA)2016).
Sosial budaya merupakan segala hal yang diciptakan oleh manusiadengan pikiran dan budinya dalam
kehidupan bermasyarakat.Menurut Andreas Eppink, sosial budaya atau kebudayaan adalahsegala
sesuatu atau tata nilai yang berlaku dalam sebuah masyarakatyang menjadi ciri khas dari masyarakat
tersebut. Sedangkan menurutBurnett, kebudayaan adalah keseluruhan berupa kesenian, moral,
adatkebiasaan, hukum, pengetahuan, kepercayaan, dan kemampuan olah pikirdalam bentuk lain yang
seseorang didapat sebagai anggota masyarakatdan total bersifat kompleks. Dari kedua pengertian
tersebut bisaKata kunci sosial budaya memang mengacu pada kehidupan bermasyarakat Yang
menekankan PADA ASPEK adat istiadat Dan KEB iasaanmasyarakat itu sendiri.
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian sosial menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalahsegala sesuatu yang berkaitan dengan
masyarakat atau kemasyarakatan.Kebudayaan atau kultur dapat membentuk kebiasaan dan tanggapan
terhadapkesehatan dan penyakit dalam segala masyarakat tanpa memandangtingkatnya. Karena itu
penting bagi tenaga kesehatan untuk tidakhanya memuji kesehatan, tapi juga membuat mereka
mengertitentang proses terjadinya suatu penyakit dan bagaimana cara mengetahuikeyakinan atau
budaya yang dianut hubungannya dengan kesehatan.Pengaruh kebudayaan, tanpa kebudayaan
telahtanamkan pengaruh sikap terhadap berbagai masalah.Kebudayaan telah menjadi sikap anggota
masyarakat, karenakebudayaanlah yang memberi corak pengalaman individu-individumasyarakat.
Green dalam Notoatmodjo (2007) mengatakan bahwa perilakumanusia dari tingkat kesehatan
dipengaruhi oleh 2 faktor pokok yaitufaktor perilaku (penyebab perilaku) dan faktor di luar perilaku
(non-penyebab perilaku). Perilaku itu sendiri terbentuk dari tiga factor, yaitu :1. Faktor Predisposisi
( predisposisi faktor), yang terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan, kepercayaan, nilai-nilai
dansebagainya2.Faktor pendukung (faktor yang memungkinkan), yang terwujud dalamlingkungan fisik,
tersedia atau tidak tersedianya fasilitasfasilitas atausarana-sarana kesehatan, misalnya puskesmas, obat-
obatan, air bersih dan sebagainya
yang terwujud dalam sikapdan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain, yang merupakankelompok
referensi dari perilaku masyarakat.Contoh lain, sosial budaya yang mempengaruhi kesehatan adalah
pandangan suatu masyarakat terhadap tindakan yang mereka lakukanketika mereka mengalami sakit, ini
akan sangat dipengaruhi oleh budaya, tradisi, dan kepercayaan yang ada dan tumbuh dalammasyarakat
tersebut. Misalnya masyarakat yang sangat mempercayaidukun yang memiliki kekuatan gaib sebagai
penyembuh ketika merekasakit, dan bayi yang menderita demam atau diare berarti pertanda bahwa
bayi tersebut akan pintar berjalan. Jadi, apat kunci bah wa sosial budaya sangat mempengaruhi
kesehatan baik itu individu maupunkelompok.Kebudayaan perilaku kesehatan yang terdapat
dimasyarakat beragam dan sudah menempel dalam kehidupan bermasyarakat.Kebudayaan tersebut
sering berupa kepercayaan gaib. Sehinggausaha yang harus dilakukan untuk mengubah kebudayaan
tersebutadalah dengan mempelajari kebudayaan dan menciptakankebudayaan yang inovatif sesuai
dengan norma, berpola, dan bendahasil karya manusia.1.
Kajian Sosial Budaya Tentang Perawatan PaliatifSalah satu faktor yang menentukan kondisi
kesehatanmasyarakat adalah perilaku kesehatan masyarakat itu sendiri.Dimana proses terbentuknya
perilaku ini dipengaruhi oleh beberapafaktor. Salah satunya adalah faktor sosial budaya, bila faktor
tersebuttelah tertanam dan terinternalisasi dalam kehidupan dan kegiatanmasyarakat ada
kecenderungan untuk mengubah perilaku yang telahterbentuk tersebut sulit untuk dilakukan.Untuk itu,
untuk mengatasi dan memahami suatu masalahkesehatan diperlukan yang mencukupi mengenai
budaya
dasar dan budaya suatu daerah. Sehingga dalam kajian sosial budayatentang perawatan paliatif
bertujuan untuk mencapai derajatkesehatan yang tinggi-tingginya, meningkatkan kualitas hidup pasien
dan keluarga dalam menghadapi masalah yang berhubungandengan penyakit yang mengancam
kehidupan.2.
Budaya Masyarakat Tentang Pengobatan Pada Penyakit PaliatifKanker payudara merupakan penyakit
yang mematikan.Jumlah penderitanya pun tak sedikit. Sayang, banyak penderita justru memilih ke
dukun alias pengobatan alternatif. Ujung-ujungnya, malah bertambah parah. Banyak penderita yang
baru berobat ke dokter setelah menderita kanker payudara stadium tinggi.Selain itu, dukun Ponari
sempat fenomena perhatianmasyarakat Indonesia beberapa tahun yang lalu, cerita kemunculandukun
ponari dengan batu saktinya sebagai media penyembuhandengan cara di celupkan ke air.Kabar tentang
kehebatan ponari ini terus meluas hinggamenyebabkan jumlah pasien yang berobat kerumah Ponari
dari harikehari semakin meningkat.Tindakan m asyarakat yang datang keDukun Ponari itu tidak terlepas
dari peran budaya yang ada dimasyarakat kita terhadap hal-hal yang bersifat mistis. Percayaterhadap
kesaktian batu yang dimiliki Ponari itu merupakan sebuah budaya yang mengakar dan bertahan
dimasyarakat sebagai bagiandari kearifan lokal.Pemahaman masyarakat terhadap hal-hal yang
dipercayaisecara turun-temurun merupakan bagian dari kearifan lokal yangsulit untuk dicoba. Hingga
pemahaman magis yang irasionalterhadap pengobatan melalui dukun seperti diatas sangat
dipercayaioleh masyarakat.Peranan budaya dan kepercayaan y ang adadimasyarakat itu masyarakat
oleh tingkat rendahnya pendidikan dantingkat ekonomi
PENUTUP
A.
Harapan makalah ini dapat menambah pengetahuan mahasiswadalam mengikuti proses pembelajaran
dan dapat meningkatkan pelayanan perawatan pasien paliatif dalam terima kasih sosial budaya.Sebagai
petugas kesehatan perlu mengetahui pengetahuan masyarakattentang kesehatan. Denganmengetahui
pengetahuan masyarakat, maka petugas kesehatan akan mengetahui mana yang perlu
ditingkatkan,diubah dan pengetahuan mana yang perlu dilestarikan dalamperbaiki status kesehatan.