Anda di halaman 1dari 6

1.

Dehidrasi
Dehidrasi adalah ketidakseimbangan cairan dalam tubuh akibat cairan yang keluar lebih
banyak daripada cairan yang masuk ke dalam tubuh.

a. Penyebab
Dehidrasi bisa disebabkan oleh banyak faktor diantaranya :
- Kurang mengonsumsi cairan/minum
- Terlalu lama berada di ruangan ber-AC
- Terbiasa mandi air hangat
- Suhu lingkungan yang tinggi dan kering
- Berada di tempat pengap/berdesakan terlalu lama
- Berolahraga yang terlalu keras
- Diare
- Muntah
- Demam
- Pendarahan
- Diabetes
- Penyakit Addison
- Kekurangan gizi

b. Gejala
Gejala-gejala yang dialami tubuh ketika mengalami dehidrasi dapat berupa
- Bibir, lidah, dan kulit kering
- Sakit kepala dan badan lemas
- Rasa haus yang berlebihan
- Penurunan berat badan ataupun tekanan darah
- Urin yang keluar keruh dan berjumlah sedikit

c. Jenis
Berikut adalah jenis/macam dehidrasi berdasarkan konsentrasi natrium plasmanya
1) Hiponatremia Dehidrasi
Pada penderita gangguan ini, konsentrasi natrium plasma turun dibawah nilai
normal yakni 142 miliekivalen/L. Kehilangan natrium plasma primer
menyebabkan penurunan volume cairan ekstraseluler. Penyebabnya adalah diare,
muntah, penyakit ginjal yang mengeluarkan natrium atau juga bisa disebabkan
oleh penyakit Addison karena penyakit tersebut menyebabkan penurunan hormon
aldosteron sehingga mengganggu kemampuan ginjal untuk mereabsorbsi natrium
dan dapat menyebabkan hiponatremia derajat sedang.
2) Hipernatremia Dehidrasi
Kebalikan dari hiponatremia dehidrasi, hipernatremia dehidrasi terjadi akibat
peningkatan konsentrasi natrium plasma dan kehilangan air. Penyakit ini terjadi
akibat ketidakmampuan tubuh untuk menyekreksikan hormon antidiuretik yang
dibutuhkan ginjal untuk menahan air. Jika hormon ini tidak ada, menyebabkan
ginjal akan mengeluarkan urine dalam jumlah yang besar atau bisa kita sebut
sebagai diabetes insipidus. Diabetes insipidus menyebabkan timbulnya dehidrasi
dan peningkatan konsentrasi natrium plasma dalam cairan ekstraselular. Penyebab
yang lebih umum terjadi adalah dehidrasi akibat asupan air yang lebih sedikit
daripada pengeluarannya seperti berkeringat setelah aktivitas berat yang
dilakukan berkepanjangan.
d. Mekanisme

Bagan 1 Pengaruh Dehidrasi pada Tubuh

e. Pengobatan
Banyak cara untuk mencegah ataupun mengobati gangguan ini, diantaranya :
- Minum air dengan interval yang pendek
- Menghindari kafein karena kafein bisa menyebabkan peningkatan aktivitas buang
air kecil
- Perawatan intensif dengan cairan intravena yang tidak mengandung elektrolit
- Pemberian cairan ORS (Oral Rehydration Solution) untuk penderita dehidrasi
ringan maupun sedang
- Untuk penderita dehidrasi berat, dapat dilakukan terapi rehidrasi intravena
- Menjaga asupan dan pola makan dengan baik

2. Edema
Edema atau Udem adalah gangguan berupa kelebihan cairan pada tubuh. Gejala dari
edema berupa pembengkakan dan sering terjadi di jaringan bawah kulit dan rongga
tubuh. Pembengkakan itu biasanya menimbulkan rasa nyeri. Edema ada dua macam
yakni
- Edema intraseluler yakni edema yang terjadi di cairan intraseluler. Edema jenis
ini biasanya terjadi akibat darah yang mengalir ke dalam suatu jaringan menurun
ataupun jaringan terinfeksi.
- Edema ekstraseluler yakni edema yang terjadi di cairan ekstraseluler. Edema jenis
ini biasanya terjadi akibat kebocoran pada ruang interstitial ataupun kegagalan
pembuluh limfa dalam mengedarkan cairan keseluruh tubuh.

a. Penyebab dan Mekanismenya


Penyebab terjadinya edema antara lain :
- Meningkatnya tekanan hidrostatis pembuluh kapiler
Akibat dari peningkatan tekanan dalam pembuluh kapiler jauh lebih besar
dibanding tekanan dalam cairan interstitial menyebabkan cairan cenderung masuk
ke cairan interstitial dan menngakibatkan pembengkakan.
- Berkurangnya tekanan osmotik plasma darah
Berkurangnya jumlah protein plasma terutama albumin menyebabkan tekanan
osmotik koloid plasma berkurang. Tekanan osmotik yang rendah menyebabkan
kelebihan cairan interstitial tidak dapat direabsorpsi ke kapiler dan akhirnya
menyebabkan edema. Obstruksi pada sistem limfa menghambat pengembalian
cairan interstitial yang berlebih sehingga menimbulkan edema pada tempat yang
mengalami obstruksi.
- Permeabilitas kapiler meningkat
Dinding kapiler bisa berubah sangat permeabel pada keadaan tertentu seperti pada
bagian tubuh yang mengalami luka. Ketika terjadi renjatan secara tiba-tiba dapat
mengakibatkan permeabilitas meningkat sehingga plasma berpindah secara cepat
ke ruang interstitial.
- Bendungan cairan limfe
Pembuluh limfe membawa kelebihan cairan interstitial dan molekul lainnya
kembali ke sirkulasi darah. Bila aliran limfe ini tebendung pada suatu bagian
tubuh maka proses pengembalian molekul-molekul besar seperti protein ke
jaringan aliran darah tidak terjadi. Akibatnya molekul tersebut akan makin banyak
terkumpul di ruang interstitial dan menyebabkan peningkatan tekanan koloid
osmotik jaringan.

b. Klasifikasi
1) Cerebral edema yakni akumulasi cairan ekstraseluler di otak
2) Pulmonary edema yakni tekanan pembuluh darah di paru-paru meningkat karena
obstruksi vena pulmonary
3) Periorbital edema yakni edema yang terjadi di sekitar mata berupa jaringan periorbital
yang terlihat bengkak
4) Cutaneous edema yakni edema akibat gigitan nyamuk atau serangga lainnya
5) Peripheral edema yakni edema yang terjadi pada anggota gerak bawah yakni kaki

c. Pengobatan
Pengobatan yang paling umum pada penderita edema menggunakan obat antidiuretik
yakni furosemide yang dilakukan untuk membantu pengeluaran cairan berlebih dalam
bentuk urine.

Daftar Pustaka
Guyton, Arthur C., Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed. 11. Jakarta:

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai