Makala H
Makala H
Disusun Oleh :
MANADO
2020
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya dan
penyertaan-Nya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dengan judul “Pengaruh
Fitoplankton Terhadap Penyerapan Karbon di Laut” yang bertujuan untuk memenuhi
tugas mata kuliah Oseanografi Kimia.
Makalah ini berisi tentang penjelasan dan penjabaran tentang pengaruh fitoplankton
terhadap penyerapan karbon di laut bertujuan untuk menambah pengetahuan kita tentang
pengertian dan penjabaran tersebut.
Penulis menyadari bahwa makalah ini memiliki kekurangan atau jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu diperlukan kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan mengenai
senyawa sitotoksik pada kerrang pisau dapat bermanfaat bagi pembaca dan yang
membutuhkan.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Laut merupakan bagian dari sistem hidrologi yang tidak bisa dipungkiri
perannya bagi sistem iklim global dengan luasnya yang berkisar 361 juta Km2 atau
72% dari permukaan bumi tentu saja sangat mempengaruhi siklus iklim di dunia.
Salah satu yang peranan laut yang tidak kalah penting adalah menjaga stabilitas
konsentrasi gas di atmosfer khususnya karbondioksida (CO2).
Karbon merupakan salah satu unsur yang paling melimpah di alam semesta.
Karbon dapat dengan mudah ditemukan di sekitar kita, bahkan di dalam tubuh kita
sendiri. Di dalam tubuh manusia, karbon memiliki proporsi sebesar 18,5% dan
menjadi unsur paling banyak kedua setelah oksigen (Campbell et al., 2005). Di alam
semesta (universe), karbon menjadi unsur yang paling melimpah keempat setelah
hidrogen, helium dan oksigen (Pierson, 1993; Crosswell, 1996).
Karbon di alam mengalami suatu siklus materi yang kita kenal dengan istilah
siklus karbon. Dalam siklus tersebut, karbon dapat mengalami perpindahan atau
pertukaran (exchange) antara reservoir biotik (biosfer) dan abiotik (laut, atmosfer dan
kerak bumi). Pertukaran karbon antar reservoir melibatkan beberapa proses di
dalamnya, seperti proses kimia, fisika, geologi dan biologi. Proses biologi sendiri
melibatkan agen biologi yaitu makhluk hidup. Makhluk hidup utama yang berperan
penting dalam siklus karbon adalah kelompok organisme fotosintetik seperti vegetasi
di darat dan fitoplankton di perairan (laut).
Wilayah pesisir laut memiliki siklus biogekimia aktif yang memiliki proses penting
dalam siklus karbon. Proses penting itu diantaranya ialah ipwelling, debit air sungai yang
masuk ke wilayah pesisir, pertukaran gas laut atmosfer, produktivitas primer, respirasi,
sedimentasi,. Besaran dan variabilitas dari fluks karbon lebih tinggi di wilayah pesisir
dibandingkan dengan lingkungan laut lepas (PMEL 2010).
Menurut Setiawan (2001) bahwa peredaran karbon dalam berbaga bentuk organic dan
anorganiknya, dan transport karbon dari permukaan ke laut dalam dibangun oleh proses-
proses fisika dan biologi yang biasa disebut sebagai pompa fisis (physical pump) dan pompa
biologis (biological pump). Adapun penjelasan mengenai kedua proses tersebut ialah:
2.3.1 Fitoplankton
Fitoplankton adalah kelompok plankton yang mampu melakukan
fotosintesis (Nybakken et al., 2005) (Gambar 2). Plankton adalah kelompok
makhluk hidup yang melayang-layang di dalam air dan memiliki kemampuan
berenang terbatas sehingga tidak mampu melawan gerakan air (Nybakken et
al., 2005). Plankton memiliki ukuran bervariasi mulai dari ukuran 0,02 µm
(femtoplankton) hingga 20 cm lebih (megaplankton) (Nybakken et al., 2005).
Meski berukuran relatif kecil, fitoplankton memiliki peran ekologis yang besar
di dalam biosfer. Fitoplankton merupakan fondasi utama piramida makanan di
dalam ekosistem perairan dan menempati lebih dari 70 persen luas permukaan
bumi.
2.3.2 Cara Penyerapan Karbonnya?
DAFTAR PUSTAKA
Nybakken, J.W and M.D. Bertness. 2005. Marine Biology, An Ecological Approach. Pearson
Education. San Francisco: 579pp.