ILMU TAUHID
MENGENAL MUKJIZAT NABI dan RASUL
Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Ilmu Tauhid
DI SUSUN OLEH:
Disamping itu, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulis selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga dapat
terselesaikannya makalah ini.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Penulis mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya
dapat penulis perbaiki. Karena penulis sadar, makalah yang penulis buat ini masih banyak
terdapat kekurangannya. Wassalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Mengenal Mukjizat Nabi dan Rasul
B. Perbedaan Nabi dan Wali Allah
1. Pengertian Nabi
2. Pengertian Wali
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nabi dan Rasul adalah hamba Allah yang luar biasa yang diutus oleh Allah agar mengajarkan
manusia untuk selalu berada pada jalan yang lurus, sehingga umat manusia bisa terarah ke
jalan yang di ridhoi Allah. Utusan yang diperintahkan Allah mempunyai tantangan dalam
da’wahnya, bahkan nyawa pun mereka pertaruhkan demi menjaga kesucian agama Allah
yang agung ini.
Allah tidak membiarkan tantangan itu dapat melemahkan mereka, oleh sebab itu Allah
menurunkan mu’jizat agar para Nabi dan Rasul tetap melanjutkan da’wahnya serta kuat
menghadapi tantangan dari umat. Mulai dari nenek moyang umat manusia yaitu nabi Adam
a.s yang lahir tanpa ayah dan ibu, diciptakan Hawa dari laki-laki tanpa wanita, dan Allah
ciptakan seluruh keturunannya dari laki-laki dan wanita, kecuali Isa a.s yang diciptakan dari
wanita tanpa laki-laki (ayah). Hal ini menunjukkan tanda bagi manusia tentang kekuasaan
Allah
B. Rumusan Masalah
1. Mengenal dan mengetahui mukjizat nabi dan rasul
2. Mengetahui perbedaan Nabi dan Wali Allah
3. Mengetahui perbedan Mu’jizat Karomah dan Sihir
BAB II
PEMBAHASAN
Mukjizat adalah perkara di luar kebiasaan yang dilakukan oleh Allah melalui para nabi dan
rasul nya untuk membuktikan kebenaran kenabian dan keabsahan risalahnya.
Kata mukjizat berasal dari kata bahasa Arab yang berarti melemahkan, dari kata (lemah).
Mukjizat merupakan kejadian luar biasa atau kelebihan di luar akal manusia yang tidak
dimiliki oleh siapapun, karena mukjizat hanya diberikan oleh Allah kepada para nabi dan
rasul nya. Sedangkan apabila ada seseorang selain para nabi dan rasul diberikan kejadian
yang luar biasa oleh Allah maka itu tidak bisa dikatakan sebagai mukjizat melainkan itu
adalah karomah.
Sifat mukjizat yang dimiliki oleh para nabi atau rasul berbeda-beda. Meskipun demikian
dapat dibagi dalam beberapa macam, yaitu:
1. Mukjizat Kauniyah, adalah mukjizat yang berupa peristiwa alam.
2. Mukjizat Salbiyah atau Tarkiyah, adalah mukjizat yang membuat sesuatu tidak berdaya
3. Mukjizat Syahsiyah atau Fi'liyah, adalah mukjizat yang terpancar dari tubuh rasul sendiri
4. Mukjizat Aqliyah, adalah mukjizat yang masuk akal.
2. Pengertian Wali
Dari Segi Bahasa, Wali berarti:
1. Dekat. Jika seseorang sentiasa mendekatkan dirinya kepada Allah, dengan
memperbanyakkan kebajikan, keikhlasan dan ibadah, dan Allah menjadi dekat
kepadanya dengan limphan rahmat dan pemberianNya, maka di saat itu orang itu
menjadi wali.
2. Orang yang senantiasa dipelihara dan dijauhkan Allah dari perbuatan maksiat dan ia
hanya diberi kesempatan untuk taat sahaja.
Adapun asal perkataan wali diambil daripada perkataan al wala’ yang bererti : hampir
dan juga bantuan. Maka yang dikatakan wali Allah itu orang yang menghampirkan dirinya
kepada Allah dengan melaksanakan apa yang diwajibkan keatasnya, sedangkan hatinya pula
sentiasa sibuk kepada Allah dan asyik untuk mengenal kebesaran Allah. Kalaulah dia
melihat, dilihatnya dalil-dalil kekuasaan Allah. Kalaulah dia mendengar, didengarnya ayat-
ayat atau tandatanda Allah. Kalau lah dia bercakap, maka dia akan memanjatkan puji-pujian
kepada Allah. Kalaulah dia bergerak maka pergerakannya untuk mentaati Allah. Dan kalau
dia berijtihad, ijtihadnya pada perkara yang menghampirkan kepada Allah. Seterusnya dia
tidak jemu mengingat Allah, dan tidak melihat menerusi mata hatinya selain kepada Allah.
Maka inilah sifat wali-wali Allah. Kalau seorang hamba demikian keadaannya, nescaya Allah
menjadi pemeliharanya serta menjadi penolong dan pembantunya.
TANDA-TANDA WALI ALLAH :
1. Jika melihat mereka, akan mengingatkan kita kepada Allah swt.
2. Jika mereka tiada, tidak pernah orang mencarinya.
3. Mereka bertakwa kepada Allah.
4. Mereka saling menyayangi dengan sesamanya.
5. Mereka selalu sabar, wara’ dan berbudi pekerti yang baik.
6. Hati mereka selalu terkait kepada Allah
7. Mereka senang bermunajat di akhir malam.
Semua ulama bersepakat bahwa para wali memiliki kedudukan yang tinggi di sisi
Allah. Derajat para wali masuk ke dalam perbincangan ulama tasawuf. Tetapi sebagian orang
mengagungkan kewalian sehingga yang tampak di mata awam bahwa kedudukan kewalian
lebih tinggi dari para nabi.
Dalam kajian tasawuf, para wali memiliki kedudukan yang tinggi di sisi Allah. Tetapi
para nabi tetap lebih tinggi di sisi Allah SWT. Kedudukan para nabi jauh lebih tinggi
daripada kedudukan para wali. Sedangkan kedudukan para wali hanya seper sekian dari
kemuliaan para nabi sebagaimana dikutip di dalam Ar-Risalah Al-Qusyairiyyah berikut ini:
فأما رتبة األولياء فال تبلغ ربتةَ األنبياء عليهم السالم لإلجماع المنعقد على ذلك
Artinya, “Ada kedudukan para wali tidak akan mencapai kedudukan para nabi alayhimus
salam berdasarkan ijmak yang disepakati atas yang demikian,” (Abul Qasim Al-Qusyairi, Ar-
Risalah Al-Qusyairiyyah, [Kairo, Darus Salam: 2010 M/1431 H], halaman 191).
3. Mukjizat diberikan oleh Allah Subhanahu wata’ala kepada nabi dan rasul nya tanpa
laku/latihan tertentu, belajar, atau kaidah-kaidah yang harus senantiasa diterapkan.
4. Sihir selalu bisa dikalahkan, baik dengan sihir yang lebih kuat maupun dengan zikir dan
bacaan al-Qur’an. Berbeda halnya dengan mukjizat, tidak mungkin dikalahkan.
Karamah hampir sama dengan mukjizat. Keduanya dari Allah Subhanahu wata’ala,
hanya saja karamah tidak diiringi dengan pengakuan kenabian. Pembahasan tentang karamah
insya Allah akan kita khususkan pada rubrik "Hadis"
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mukjizat adalah sesuatu yang luar biasa dan terjadi pada diri nabi atau Rasulullah.
Yang harus di percayai oleh kaum muslimin yang di miliki oleh para nabi dan rasul. Sifat
mukjizat yang di miliki oleh nabi dan rasul berbeda beda namun tetap merupakan suatu
kelebihan di luar akan manusia yang tidak di miliki oleh siapa pun.
Para wali memiliki kedudukan yang tinggi di sisi Allah,tetapi para nabi jauh lebih
tinggi kedudukannya dari para wali Nabi adalah orang yang diberi wahyu oleh Allah untuk
dirinya sendiri.Perbedaan kedua nya yaitu Rasul orang yang diberi wahyu oleh Allah untuk
dirinya dan untuk orang banyak. Wali,orang yang hebat keimanan nya kepada Allah dari
manusia biasa lainnya.
Karamah hampir sama dengan mukjizat, hanya saja karamah tidak di iringi dengan
pengakuan dari kenabian, sedangkan sihir selalu bisa di kalahkan, baik dengan sihir yang
lebih kuat maupun dengan zikir dan bacaan Al Quran
B. Saran
Setiap manusia memiliki kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu penulis berharap
siapapun yang membaca makalah ini dapat memberikan saran maupun kritik. Penulispun
sadar, masih terdapat kekurangan dalam makalah ini, sehingga perlu dipahami secara
mendalam. Mudah-mudahan saran untuk mengkritis makalah ini dapat mengisi
kekurangannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://kr-cahelek.blogspot.com/2011/04/mukjizat-para-nabi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Mukjizat
http://duniakaomao.blogspot.com/2012/07/mukjizat-25-nabi-dan-rasul
lengkap.html
http://pokokilmu.blogspot.com/2013/06/kisah-25-nabi-dan-rasul-beserta.html
http://digilib.uinsgd.ac.id
https://brainly.co.id