0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan4 halaman
Video 1 menunjukkan bahwa indikator mesin dan peralatan serta lingkungan kerja berperan dalam kecelakaan kerja akibat ketidaksesuaian standar dan prosedur keselamatan. Video 2 menggambarkan pentingnya menggunakan APD meskipun tidak nyaman agar terhindar dari bahaya. Video 3 mendemonstrasikan kesalahan pengangkatan beban berat dan pentingnya mengendalikan risiko dengan eliminasi, substitusi, kontrol teknis, administrasi, dan APD.
Video 1 menunjukkan bahwa indikator mesin dan peralatan serta lingkungan kerja berperan dalam kecelakaan kerja akibat ketidaksesuaian standar dan prosedur keselamatan. Video 2 menggambarkan pentingnya menggunakan APD meskipun tidak nyaman agar terhindar dari bahaya. Video 3 mendemonstrasikan kesalahan pengangkatan beban berat dan pentingnya mengendalikan risiko dengan eliminasi, substitusi, kontrol teknis, administrasi, dan APD.
Video 1 menunjukkan bahwa indikator mesin dan peralatan serta lingkungan kerja berperan dalam kecelakaan kerja akibat ketidaksesuaian standar dan prosedur keselamatan. Video 2 menggambarkan pentingnya menggunakan APD meskipun tidak nyaman agar terhindar dari bahaya. Video 3 mendemonstrasikan kesalahan pengangkatan beban berat dan pentingnya mengendalikan risiko dengan eliminasi, substitusi, kontrol teknis, administrasi, dan APD.
Video ini menampilkan proses pengerjaan proyek konstruksi bangunan yang melibatkan alat dan benda berat (besi konstruksi, material konstruksi lainnya), mesin-mesin modern (crane) yang tidak sesuai standar serta mengabaikan prosedur dalam menjaga kesehatan dan keselamatan kerja. Hal tersebut dapat menyebabkan akibat yang fatal dan berbahaya seperti para pekerja terluka dan menyebabkan kerugian secara finansial atau waktu pengerjaan. Menurut Ponda dan Fotma, indicator keselamatan terdiri dari : 1. Tempat kerja, merupakan lokasi karyawan melaksanakan aktivitas kerjanya 2. Mesin dan peralatan, adalah bagian dari kegiatan operasional dalam proses produksi yang biasanya berupa alat berat dan ringan Sedangkan, indicator kesehatan terdiri dari: 1. Keadaan dan kondisi karyawan, yaitu keadaan yang dialami karyawan saat bekerja yang mendukung aktivitas dalam bekerja 2. Lingkungan kerja, adalah lingkungan yang lebih luas dari tempat kerja yang mendukung aktivitas karyawan dalam bekerja Dari video ini, indicator yang paling berperan menyebabkan kecelakan kerja yaitu indicator mesin dan peralatan. Pada video ini, tidak terdapat adanya pengecekan dan perawatan terhadap mesin dan peralatan sehingga terjadi kondisi dimana kawat crane putus, tali pengikat benda rusak, atau tempat pengakut tidak kokoh sehingga benda atau material konstruksi jatuh ke tanah menyebakan keadaan yang berbahaya. Pada kondisi ini, pengecekan dan perawatan mesin dan peralatan sangat penting untuk dilakukan agar kerja menjadi optimal, efisien, aman, serta menghindari terjadinya kecelakaan kerja. Selain itu, indicator lainnya yang berperan menyebabkan kecelakaan kerja pada video yaitu lingkungan kerja. Pada video tidak terlihat adanya pengecekan atau perhitungan apakah situasi linkungan kerja tidak menganggu pergerakkan mesin dan peralatan yang ada sehingga material konstruksi dapat membentur bangunan kontruksi lainnya dan menyebabkan kerusakan. Selain itu, pada video tidak terlihat ada pengecekan bahwa terdapat kawat listrik tegangan tinggi dan akhirnya pergerakan material juga mengenai kawat listrik dan menyebabkan bahaya. Maka dari itu, diperlukan pula pengamatan dan pengecekan situasi dan kondisi di sekitar lokasi kerja tersebut. Indicator lainnya yang berperan yaitu keadaan dan kondisi karyawan. Adanya kesalahan dari pekerja seperti kurangnya konsentrasi dan kelalaian juga dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja. Oleh karena itu, perlu adanya pemakaian alat-alat perlindungan diri oleh para pekerja seperti helm keselamatan, sarung tangan, baju pelindung dan hal tersebut sudah terlihat pada video ini.
Video 2: Before it is too late
Video ini menceritakan tentang seorang pekerja di proyek perkapalan yang tidak patuh terhadap prosedur pencegahan kecelakaan kerja untuk mendukung terciptanya kesehatan dan keselamatan kerja di lapangan. Narrator menganggap bahwa keselamatan bukanlah prioritas dan dapat menghambat produktivitas sehingga pemakaian PPE (Personal Protective Equipment) atau alat pelindung diri (APD) bukanlah hal yang penting. Tindakan narrator tersebut akhirnya menyebabkan narrator mengalami NID (Noise Induced Deafness). Alat Pelindung Diri (APD) adalah seperangkat alat keselamatan yang digunakan oleh pekerja untuk melindungi seluruH atau sebagian tubuhnya dari kemungkinan adanya pemaparan potensi bahaya lingkungan kerja terhadap kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Pengetahuan pentingnya pemakaian APD dan sikap disiplin harus dimiliki oleh para pekerja yang terlibat. Meskipun dalam penggunaannya beberapa APD mungkin terasa kurang nyaman, tetapi alat-alat tersebut dapat melindungi para pekerja dari akibat-akibat yang tidak diinginkan. Produktivitas memanglah penting, tetapi tanpa adanya kesehatan dan keselamatan kerja itu sendiri produktivitas tidak akan tercapai. Adapun jenis-jenis alat perlindungan diri yang perlu digunakan yaitu: 1. Alat pelindung kepala, contohnya topi pengaman, hair cap, dan hood 2. Alat pelindung muka dan mata, contohnya googles, face shield, dan spectacles 3. Alat pelindung telinga, contohnya earplug dan earmuff 4. Alat perlindung pernafasan, contohnya respirator pemurni, respirator penyedia udara, dan self-contained breathing apparatus. 5. Alat pelindung tangan 6. Alat pelindung kaki 7. Pakaian pelindung 8. Alat pelindung jatuh perorangan, contohnya tali dan sabuk pengaman 9. Pelampung
Video 3: Activity 1-Mechanical Lifting
Video ini memperlihatkan contoh kesalahan-kesalahan, dampak yang terjadi, dan solusi dalam proses pengangkatan/pengangkutan material berat di industri logam berat. Pada video terlihat pekerja yang mengoperasikan alat dengan tidak sesuai dan aman sehingga mengakibatkan terjadinya kecelakaan kerja. Selain itu, contoh lain memperlihatkan pekerja yang kehilangan konsentrasi dalam pengoperasian alat dan membahayakan orang lain. Disamping itu, pekerja lainnya juga tidak mengamati keadaan sekitar yang membahayakan. Contoh lain yang terdapat pada video yaitu pengangkatan beban yang tidak sesuai dengan kapasitasnya sehingga material terjatuh dan membahayakan para pekerja disekitarnya. Beberapa kesalahan diatas harus dihindari dengan melakukan pengendalian risiko terjadinya kecelakaan kerja. Pengendalian risiko sendiri dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu 1. Eliminasi Memodifikasi untuk menghilangkan bahaya misalnya memperkenalnya perangkat mengangkat mekanik untuk menghilangkan bahaya manual. Setiap alat harus diperkenalkan kepada para pekerja mulai dari bagaimana proses pengoperasiaannya termasuk kapasitas maksimal alat tersebut. Kapasitas alat perlu diperkenalkan agar tidak terdapat kesalahan dimana pengangkatan beban yang berlebih yang dapat merusak alat, material, atau membahayakan para pekerja disekitarnya seperti pada video. 2. Substitusi Mengganti bahan, mesin, material agar lebih aman atau mengurangi energi system seperti menurunkan kekuatan, tekanan, suhu. 3. Kontrol teknik / perancangan Pemasangan mesin, bahan, material agar lebih aman seperti pemasangan system ventilasi, mesin penjagaan, dan lainnya. 4. Administrasi Menerapkan prosedur maupun aturan kerja seperti tanda daerah berbahaya, tanda-tanda keselamatan, peringatan sirine/lampu, prosedur keselamatan, inspeksi peralatan, penandaan, izin kerja. Hal lain yang penting dan perlu diperhatikan terkait video diatas, pengoperasian semua mesin atau peralatan juga harus dilakukan oleh para ahli dan professional yang sudah mengetahui prosedur pengoperasian alat yang tepat. 5. Alat Perlindungan Diri (APD) Pemakaian APD sangat penting untuk tetap menjaga kesehatan dan keselamatan kerja. Seperti yang diperlihatkan pada video, apabila terdapat kondisi dimana pekerja kehilangan konsentrasinya dan membahayakan pekerja lain, setidaknya penggunaan APD dapat mengendalikan atau mengurangi risiko yang terjadi.