Anda di halaman 1dari 15

Anemia

Pernisiosa
KELOMPOK 4
• NI WAYAN MAITRI PUSPADI TRISMALINDA ( 41180228 )
• FEREN ALTAGRACIA DA LEO ( 41180241 )
• KURNIAWATI SEKAR YUNASTI
( 41180255 )
• HANSHEL EVERAD NATHANAEL
( 41180260 )
• DIANCHRISYANI FEBE SAPULETTE ( 41180261 )
• ISA KARUNIAWATI
( 41180282 )
• YOSEP KRISTIAWAN PRABOWO
( 41180313 )
DEFINISI
• Anemia Karena Kekurangan Vitamin B12 (anemia
pernisiosa) adalah anemia megaloblastik yang
disebabkan oleh kekurangan vitamin B12 yang
masuk melalui makanan dari saluran cerna.

• Pada anemia pernisiosa ini, sumsum tulang


menghasilkan sel darah merah yang besar dan
abnormal (megaloblas). Keadaan tersebut
mengakibatkan daya angkut hemoglobin menjadi
terbatas.
MEKANISME
• Penyerapan yang tidak adekuat dari vitamin B12
(kobalamin) menyebabkan anemia pernisiosa.
• Pada anemia pernisiosa, lambung tidak dapat
membentuk faktor intrinsik, sehingga vitamin B12 tidak
dapat diserap dan terjadilah anemia, meskipun sejumlah
besar vitamin dikonsumsi dalam makanan sehari-hari.
• Beberapa bentuk anemia dapat terjadi akibat gangguan
Absorbsi atau metabolism folat atau kobalamin (Vit.
B12) sehingga sintesis DNA akan dihambat dan siklus
sel menjadi diperlambat selama eritropoesis.
MEKANISME
• Terbentuknya granulosit serta megakariosit
juga terganggu sehingga terjadinya
penundaan proliferasi, selain itu juga dapat
disebabkan karena kerusakan pra mature
pada megaloblast di sumsum tulang
(peningkatan eritropoesis tidak efisien) serta
karena masa hidup megalosit yang pendek
yang kemudian masuk dalam darah.
TANDA DAN GEJALA
• Pada Defisiensi Kobalamin : Gangguan Neurologis :
parastesi tangan dan kaki, kehilangan memori,
selanjutnya  jika keadaan memberat dapat
mempengaruhi gaya berjalan, kebutaan akibat atropi
 N.Optikus
• Pada gangguan gastrointestinal dapat timbul gejala :
kehilangan nafsu makan, mual dan sembelit
• Pada pasien mungkin diikuti sakit pada lidah
• Kesemutan di tangan dan kaki
• Hilangnya rasa di tungkai, kaki dan tangan
• Pergerakan yang kaku.
TANDA DAN GEJALA
• Gangguan Kejiwaan
• Buta warna tertentu, termasuk warna kuning dan biru
• Luka terbuka di lidah atau lidah seperti terbakar
• Penurunan berat badan
• Warna kulit menjadi lebih gelap
• Linglung
• Depresi
• Penurunan fungsi intelektual.
DIAGNOSIS
• Temuan makrositosis yang bermakna (volume
korpuskula rerata (MCV) > 110 fL) mengisyaratkan
adanya anemia megaloblastik.
• Apusan memperlihatkan bahwa anisitosis mencolok,
poikilositosis, disertai makrovalosit, yaitu eritrosit
mengalami hemoglobinisasi penuh, besar, oval, khas.
• Beberapa stippling basofilik ditemui, dan kadang
– kadang ditemukan  pula sel darah merah yang berinti
• Pada evaluasi pasien anemia megaloblastik, perlu
ditentukan apakah terdapat defidiensi vitamin spesifik
dengan mengukur kadar kobalamin dan folat serum.
DIAGNOSIS
• Rentang normal kobalamin dalam serum adalah 200
sampai 900 pg/mL, nilai yang lebih rendah dari pada
100 pg/mL mengindikasikan defisiensi bermakna klinis.
• Bila defisiensi kobalamin telah dipastikan, maka
patogenesisnya dapat diketahui dengan melakukan uji
schheling.
Diagnosis Banding
• Anemia Defisiensi Besi
• Makrositosis
• Anemia Penyakit Kronis
DIAGNOSIS

Eritrosit jika individu Eritrosit Pada individu


mengalami anemia normal
pernisiosa
TERAPI DAN PROGNOSIS
• Kobalamin 1000 mcg parenteral selama 2 Minggu,
dengan gangguan neurologis 1000 mcg setiap hari
selama 2 minggu, kemudian selama 2 minggu sampai 6
bulan dan 1000 mcg kobalamin untuk pasien dengan
hemoflia, As. Folat (1-5 mg) secara oral dan diberikan
secara paerenteral dengan dosis yang sama, terapi
Folat 1 mg/hari harus diberikan selama periode
kehhamilan, sindroma Blind-loop ditangani dengan
antibiotik.
PENATALAKSANAAN
• Kaji diet pasien terhadap produk hewani. Bila asupan
dietnya kurang sumber-sumber vitamin B12 berikan
konseling gizi
• Beri 1 cc (1000 mg) vitamin B12 parenteral per IM setiap
bulan.
• Tawarkan rujukan ke ahli gizi.
• Hitung kembali sel darah lengkap dalam 1 bulan.
1.   Kondisinya membaik bila :
a. Merfologi normal
b. Kadar Hb meningkat.
2.   Bila tidak ada perubahan, konsultasi ke dokter.
KESIMPULAN
1. Anemia pernisiosa adalah anemia megaloblastik yang
disebabkan oleh kekurangan vitamin B12 yang masuk
melalui makanan dari saluran cerna. Terkadang
anemia pernisiosa ini disebabkan oleh obat-obat
tertentu yang digunakan untuk mengobati penyakit
kanker, misalnya metotreksat, hidroksiurea, fluorourasil
dan sitarabin.
2. Mekanisme terjadinya anemia pernisiosa adalah
lambung tidak dapat membentuk faktor intrinsik,
sehingga vitamin B12 tidak dapat diserap dan terjadilah
anemia, meskipun sejumlah besar vitamin dikonsumsi
dalam makanan sehari-hari.
KESIMPULAN
3. Tanda dan gejala anemia pernisiosa adalah kesemutan
di tangan dan kaki, hilangnya rasa di tungkai, kaki dan
tangan, pergerakan yang kaku, warna kulit menjadi
lebih gelap, linglung, depresi, penurunan fungsi
intelektual.
4. Pengobatan dan penatalaksanaan dari penderita
anemia pernisiosa adalah pengobatannya dengan
terapi dan prognosis, sedangkan penatalaksanaannya
dengan kaji diet, tawarkan rujukan ke ahli gizi, ulangi
hitung sel darah secara lengkap dalam 1 bulan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai