ANEMIA APLASTIK

Disusun oleh :
 Gilang Surya Partana (41180216)
 Siska Risnuhani (41180232)
 Anggitya Bayu P (41180247)
 Umbu Handji Pekuwali (41180272)
 Galih Putra Nugrahadi (41180299)
 Geasella Haylung Yuwono (41180301)
 Christine N H Pasandran (41180306)
  Adalah gangguan darah dimana disebabkan
oleh kegagalan sumsum tulang yang
PENGERTIAN memproduksi sel darah merah.
  ETIOLOGI PRIMER yaitu yang faktor bawaan yang tidak
dipengaruhi oleh kondisi luar tubuh seperti kelainan kongenital
dan idiopatik.
 ETIOLOGI SEKUNDER yaitu faktor yang dipengaruhi oleh
ETIOLOGI kondisi dari luar tubuh seperti terpapar radiasi, bahan kimia
atau obat serta dimungkinkan juga karena infeksi virus ( contoh
: virus hepatitis ) ataupun juga akibat dari kehamilan.
 1. RADIASI
 Kerusakan stem sel dan progenitor sel  APLASIA.
 Dosis Tinggi Mutasi Irreversible.
 Dosis Rendah (Jangka Panjang)  Anemia Aplastik.
2. BAHAN BAHAN KIMIA
 Kerusakan sumsum tulang.
3. OBAT OBATAN

ETIOLOGI  Penggunaan antiobiotik Chloramphenicol.

4. VIRUS
 Kerusakan Sumsum Tulang  Destruksi Sitolisis Sel  Stem sel
dan Progenitor Sel berkurang.
5. GENETIK
 ANEMIA APLASTIK KONSTITUSIONAL ANEMIA
FANCONI.
  MEKANISME PRIMER
1. Kerusakan : Sel induk (Seed Theory) – Lingkungan Mikro
MEKANISME (Soil Theory) – Imunologi (Immune Supression).
 1. ANEMIA APLASTIK DIDAPAT
• Bahan kimia atau fisik.
• Virus, Infeksi Mikrobial, Kehamilan, Penyakit Simmond,
Sklerosis, Tiroid.

KLASIFIKASI • Idiopatik.
2. ANEMIA APLASTIK FAMILIAL
 Herediter
 1. Anemia Aplastik Ringan
 Hiposeluler pada sumsum tulang.
2. Anemia Aplastik Berat

KLASIFIKASI  < 25 %, atau selularitas < 50% dengan <30% sel – sel
hematopoetik

3. Anemia Aplastik Sangat Berat

 Neutrofilnya < 200 x 10µL.
  Kerusakan pada sel induk, kerusakan
PATOFISIOLO lingkungan mikro dan mekanisme imunologik.
GI  PANSITOPENIA.
 1. Sindrom anemia : Ringan sampai Berat.
2. Gejala perdarahan :
 Petechie dan ecchymosis (perdarahan kulit), Epistaxis
GEJALA (perdarahan mukosa) ,Perdarahan subkonjungtiva,

KLINIS Perdarahan Gusi.

3. Ulserasi mulut atau tenggorok selulitis leher, febris dan
sepsis.
  Hemoglobin  10 g/dL atau hematocrit  30%
 Trombosit  50 x 109/L
 Leukosit  3,5 x 109/L, atau neutrofil  1,5 x 109/L
 Retikulosit  30 x 109/L (1%)
KRITERIA  Penurunan selularitas dengan menurunnya semua sel
hemopoetik dengan deplesi seri granulosit dan
megakariosit.
 Pansitopenia akibat obat sitostatika.
 1.Transfusi Darah
PENANGANA 2.Transplantasi Sel Induk
N
3.Imunosupresan
GAMBAR
PREPARAT
Sumsum Tulang
Sumsum Tulang Normal
Penderita Anemia
Aplastik
TERIMA KASIH