I. Waktu Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin 25 Maret 2019 sampai hari Jum’at 29
Maret 2019.
1.1. Cakupan
Metode ini digunakan untuk menentukan pentane insoluble dan toluene insoluble dalam
pelumas bekas.
1.2. Prosedur
1. Keringkan centrifuge tube bersih ke dalam oven bersuhu 105 ± 3 oC selama 30 menit,
setelah itu masukkan dalam desikator dan kemudian timbang dengan ketelitian 1 mg.
2. Timbang 10 ± 1 gram sample* dalam centrifuge tube, tambah pentane sampai tanda
batas 100 ml, sumbat dan kocok sampai homogen (jangan biarkan campuran lebih
dari 3 jam).
3. Buka sumbat dan bilas campuran yang menempel kedalam tube dengan pentane.
Putar dalam centrifuge berkecepatan 1500 rpm selama 20 ± 1 menit.
4. Tuang supernatan (cairan yang berada diatas endapan setelah adanya pemutaran
centrifuge tube) sampai tersisa maksimal 3 ml.
5. Tambahkan 10 ± 1 ml pentane, aduk dengan kawat sampai semua sedimen terlarut.
6. Bilas kawat pengaduk dengan pentane sampai semuanya masuk kedalam tube,
tambahkan sampai tanda 50 ml. Sumbat dan kocok sampai homogen.
7. Buka sumbat dan bilas dengan pentane. Putar lagi dalam centrifuge dengan kecepatan
1500 rpm selama 20 ± 1 menit.
8. Ulangi langkah nomor 4 – 7, kemudian tuang semua supernatan tapi jangan sampai
mengganggu padatan insoluble didasar tube.
9. Panaskan tube dalam oven bersuhu 105 ± 3 oC selama 30 menit, dinginkan dalam
desikator. Timbang dengan ketelitian 1 mg.
Pentane Insoluble, % wt = ( B / A ) x 100 / C
Dimana :
A = berat tube centrifuge ksosong, gr
B = berat insoluble pentane + tube, gr
C = berat sample, gr
B. Toluene Insoluble
1. Laboratory Coat
2. Rubber Gloves
3. Comfort Mask
4. Safety Shoes
II. Metoda Analisa Compatibility
2.1. Cakupan
Metoda ini digunakan untuk menentukan kompatibilitas ( dapat bercampur dengan homogen
dan stabil ) dua jenis minyak pelumas dengan perbandingan tertentu.
1. Laboratory Coat
2. Leather Gloves
3. Contton Gloves
4. Comfort Mask
5. Safety Shoes
6. Fume Hood / Blower
III. Metode Analisa Gasoline Diluent ASTM D. 322
3.1. Cakupan
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya gasoline yang tercampur dalam pelemas
di crankcase mesin yang menggunakan gasoline sebagai bahan bakarnya.
3.2. Prosedur
1. Masukkan sample sebanyak 25 ± 0,5 ml ( atau setara dengan beratnya, pada density 30
o
C ) kedalam RBF 1000 ml*, tambahkan 500 ml air.
2. Masukkan air dingin kedalam water trap sampai ± 2 ml mark, lalu tambahkan juga 1 ±
0,1 ml denaturated ethanol.
3. Pasang RBF yang telah dirangkai dengan water trap dan condenser pada electric heater,
kemudian lakukan pemanasan.
4. Atur pemanasan agar terjadi refluks setelah 7 – 10 menit sejak pemanasan dimulai,
kemudian atur laju pemanasan sehingga terjadi 1 – 3 tetes kondensat per detik.
5. Amati jumlah gasoline diluent di water trap pada menit ke 5, 15, 30, 45 dan 60.
6. Analisa dianggap selesai jika penambahan gasoline diluent di water trap tidak lebih dari
0,1 ml dalam 15 menit pengamatan atau memenuhi kriteria berikut :
7. Setelah analisa selesai matikan heater, baca volume gasoline diluent, laporkan dalam %
vol setelah dikalikan 4. Jika hasil gasoline diluent melebihi kapasitas water trap ( 5 ml
capacity ), hentikan pemanasan dan laporkan hasilnya > 20 %.
Catatan :
* Jika pengukuran sample menggunakan measuring cylinder, maka bilas measuring
cylinder tersebut dengan air panas secukupnya sehingga tidak ada sample yang tertinggal
di measuring cylinder tersebut, lalu tambahkan air kedalam RBF (Round Bottom Flask)
sehingga total volume air = 500 ml.
3.3. Presisi
Repeatability = 0,6 % vol
Reproducibilty = 1,4 % vol
3.4. APD / PPE Yang Wajib Dipakai
1. Rubber Gloves
2. Leather Gloves
3. Safety Shoes
4. Fume Hood / Blower