Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENGOLAHAN AIR

Proses Pengolahan Air di PDAM CEPU

Disusun Oleh:
Farah Zhafira P.

: 15421012

Ferdinan Andreas M.

: 15421013

Hans Vatriolis P.

: 15421014

Ibram Setiawan A.

: 15421016

Jenie Fakhri W.

: 15421017

Josua Readus R

: 15421018

KEMENTRIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ENERGI DAN SUMBER DAYA
MINERAL
PERGURUAN TINGGI KEDINASAN AKADEMI MINYAK DAN GAS BUMI
STEM-Akamigas
Cepu, Februari 2016

Prinsip
-prinsip
Pengolahan
irBersih
A

A. Tujuan
a. Mengetahui sumber air yang diolah
b. Mengetahui unit proses apa saja yang ada PDAM Cepu
c. Mengetahui proses apa saja yang terjadi

B. Teori Dasar
Proses pengolahan air bersih merupakan proses perubahan sifat fisik, kimia
dan biologi air baku agar memenuhi syarat untuk digunakan sebagai air minum.
Tujuan dari kegiatan pengolahan air minum adalah sebagai berikut:
1. Menurunkan kekeruhan
2. Mengurangi bau, rasa dan warna
3. Menurunkan dan mematikan mikroorganisme
4. Mengurangi kadar bahan-bahan yang terlarut dalam air
5. Menurunkan kesadahan
6. Memperbaiki derajat keasaman (pH)
Pengolahan air khusus dilakukan oleh perusahaan air minum (PDAM). Proses
kimia pada pengolahan air minum diantaranya meliputi koagulasi, aerasi, reduksi dan
oksidasi. Pada dasarnya penjernihan air dilakukan dengan salah satu dari 3 metode
atau kombinasi dari 3 metode terebut, 3 metode tersebut adalah :
a. Pengolahan air dengan metode fisika
b. Pengolahan air dengan metode kimia

c. Pengolahan air dengan metode biologi

Prinsip Prinsip Penyaringan Air


A. Prinsip Penjernihan Air dengan Penyaringan (Filtrasi)
Penyaringan merupakan proses pemisahan antara padatan/koloid dengan
cairan. Proses penyaringan bisa merupakan proses wal (primary treatment) atau
penyaringan dari proses sebelumnya.
Apabila air olahan mempunyai padatan dengan ukuran seragam, saringan
yang digunakan adalah single medium. Sebaiknya bila ukuran padatan beragam,
digunakan saring dual medium atau three medium. Penyaringan air olahan yang
mengandung padatan beragam dari ukuran besar sampai kecil/halus.
Penyaringan dilakukan dengan cara membuat saringan bertingkat, yaitu saringan
kasar, saringan sedang sampai saringan halus.
Untuk merancang system penyaringan ini perlu penelitian terlebih dahulu
terhadap beberapa factor sebagai berikut:
1. Jenis limbah padat (terapung atau tenggelam)
2. Ukuran padatan: ukurab yang terkecil dan ukuran yang terbesar
3. Perbandingan ukuran kotoran padatan besar dan kecil
4. Debit air olahan yang akan diolah
Bentuk dan jenis saringan bermacam-macam. Penyaringan bahan padatan
kasar menggunakan saringan berukuran 5 -20 mm, sedangkan padatan yang
halus (hiperfiltrasi) dapat menggunakan saringan yang lebih halus lagi. Saringan
ini diusahakan mudah diangkat dan dibersihkan.
Bahan untuk penyaringan kasar dapat terbuat dari logam tahan karat seperti
stainless steel, kawat tembaga, batu kerikil, btu bara, karbon aktif. Penyaringan
untuk padatan yang halus dapat menggunakan kain polyester atau pasir.
Jenis saringan yang biasa digunakan adalah saringan bergetar, barscreen
racks, dan bak penyaringan saringan pasir lambat. Jenis saringan yang banyak
digunakan adalahsaringan bak pasir dan batuan. Saringan pasir menggunakan
batu kerikil dan pasir. Pasir yang baik untuk penyaringan adalah pasir kuasa.
Jenis saringan menurut konstruksinya dibedakan menjadi saringan miring,
saringan pembawa, saringan sentrifugal dan drum berputar. Kecepatan
penyaringan dikelompokan menjadi tiga:

1. Single medium: saringan untuk menyaring air yang mengandung padatan dengan
ukuran seragam
2. Dual medium: saringan untuk menyaring air limbah yang didominasi oleh dua
ukuran padat
3. Three medium: saringan untuk menyaring air limbah yang mengandung tiga
ukuran padatan

Berdasarkan ukuran, filter dibagi menjadi berikut :


a. Pasir sangat kasar (very coarse sand) : 2 1 mm
b. Pasir kasar (coarse sand) : 1 0,5 mm
c. Pasir sedang (medium sand) : 0,5 0,25 mm
d. Pasir halus (fine sand) : 0,25 0,1 mm
e. Pasir sangat halus (very fine sand) : 0,1 0,05 mm
Sistem aliran air olahan dalam system filtrasi terdiri dari beberapa macam.
Penentuan aliran ini memperhatikan sifat dari limbah padat yang akan difiltrasi.
Sistem aliran tersebut dibagi menjadi empat, yaitu aliran horizontal, aliran
gravitasi, aliran dari bawah ke atas dan aliran ganda.
Gambar model aliran filter:

Gambar kombinasi antara filter dan aerasi

Gambar instalasi penyaringan air secara gravitasi

Gambar instalasi penyaringan pasir lambat

Gambar penyaringan air up low ganda

B. Prinsip Penjernihan Air dengan Pengendapan (Sedimentasi)


Sedimentasi merupakan proses pengendapan bahan padat dari air olahan.
Proses sedimentasi bisa terjadi bila air limbah mempunyai berat jenis lebih besar
daripada air sehingga mudah tenggelam.

Proses pengendapan ada yang bisa terjadi langsung, tetapi adapula yang
memerlukan proses pendahuluan, seperti koagulasi atau reaksi kimia. Prinsip
sedimentasi adalah pemisahan bagian padat dengan memanfaatkan gaya
gravitasi sehingga bagian yang padat berada di dasar kolam pengendapan,
sedangkan air dibagian atas.
Gambar sederhana tempat sedimentasi air

C. Prinsip Penjernihan Air dengan Absorpsi dan Adsorpsi


Absorpsi merupakan proses penyerapan bahan-bahan tertentu dengan
penyerapan tersebut, air menjadi jernih karena zat-zat didalamnya diikat oleh
absorben.
Absorpsi umumnya menggunakan bahan absorben dari karbon aktif.
Pemakaiannya, dengan cara membubuhkan karbon aktif bubuk ke dalam air
olahan atau dengan cara menylurkan air melalui saringan yang medianya terbuat
dari karbon aktif kasar. Sistem ini efektif untuk mengurangi warna serta
menghilangkan bau dan rasa. Proses kerja penyerapan (absorpsi) yaitu
penyerapan ion-ion bebas di dalam air yang dilakukan oleh absorben. Sebagai
contoh, penyerapan ion oleh karbon aktif.
Absorben yang umum digunakan adalah karbon aktif karena cocok untuk
pengolahan air olahan yang mengandung fenol dan bahan yang memiliki beral

molekul tinggi. Karbon aktif yang digunakan dapat berbentuk granula atau
serbuk dengan waktu kontak 30 menit dalam tanki pengolahan yang dilengkapi
dengan pengaduk. Setiap gram karbon aktif dapat mengabsorpsi 0,4 -0,9 fenol.
Karbon aktif biasanya terbuat dari onthracile, bituminous, petroleum coke, dan
arang tempurung kelapa atau arang kayu.
Aplikasi absorpsi yaitu dengan mencampurkan absorben dengan serbuk
karbon aktif dengan cara menjadikan karbon aktif sebagai media filtrasi. Apabila
absorben dicampurkan dengan serbuk karbon aktif, selanjutnya larutan disaring.
Namun apabila karbon aktif digunakan sebagai media penyaring, dipilih karbon
aktif yang berbentuk granula dan secara berkala harus dicuci atau diganti dengan
yang baru. Disamping dapat mengabsorpsi fenol, karbon aktif juga dapat
mengabsorpsi racun dan mikroorganisme.
Adsorpsi merupakan penangkapan/ pengikatan ion-ion bebas di dalam air
oleh adsorben. Contoh zat yang digunakan untuk proses adsorpsi adalah zeolit
dan resin yang merupakan polimerasi dari polihidrik fenol dengan formaldehid.
Contohnya pengikatan ion Ca2+ dan Na+. Setiap gram resin dapat mengadsorpsi
asam 4 9 mev. Banyaknya adsorben yang diperlukan tergantung konsentrasi
larutan. Semakin tinggi konsentrasi larutan, semakin besar pula adsorben yang
diperlukan untuk menjernihkan air.
Gambar instalasi penjernihan air secara absorpsi

D. Prinsip Penjernihan Air dengan Elektrodialisis

Elektrodialisis merupakan proses pemisahan ion-ion yang larut di dalam air


limbah dengan memberikan dua kutub listrik yang berlawanan dari arus searah
(direct current, DC). Ion positif akan bergerak ke kutub negative (katoda),
sedangkan ion negative akan bergerak ke kutub positif (anoda). Pada kutub
positif (anoda). Ion negative akan melepaskan elektronnya sehingga menjadi
molekul yang berbentuk gas ataupun padat yang tidak larut dalam air. Hal ini
memungkinkan terjadinya pengendapan.

E.Prinsip Penjernihan Air dengan Penggumpalan (Koagulasi)


Koagulasi merupakan proses penggumpalan melalui reaksi kimia, reaksi
koagulasi dapat berjalan dengan membubuhkan zat pereaksi (koagulan) sesuai
dengan zat yang terlarut. Koagulan yang banyak digunakan adalah kapur, tawas
dan kaporit.
Petimbangan karena garam-garam Ca, Fe dan Al bersifat tidk larut dalam air
sehingga mampu mengendap bila bertemu dengan sisa sisa basa. Dari hasil
koagulan itu selanjutnya endapan dipisahkan melalui filtrasi maupun
sedimentasi. Banyaknya koagulan tergantung pada jenis dan konsentrasi ionion
yang terlarut dalam air olahan serta konsentrasi yang diharapkan sesuai dengan
standar baku. Untuk mempercepat proses koagulasi dalam air limbah maka
dilakukan pengadukan dengan mixer statis maupun rapid mixer Contoh skema
instalasi koagulasi:
Pengadukan stabil dengan
kecepat
an konstan

Inlet bahan baku


air Sungai/Sumur

Air terolah
Lumpur dikeluarkan

Tampak Samping

F. Prinsip Penjernihan Air dengan Aerasi


Aerasi merupakan suatu system oksigenasi melalui penangkapan O2 dari
udara pada air olahan yang akan diproses. Pemasukan oksigen ini bertujuan agar
O2 di udara dapat bereaksi dengan kation yang ada di dalam air olahan.
Reaksi kation dan oksigen menghasilkan oksidasi logam yang sukar larut
dalam air sehingga dapat mengendap. Proses aerasi terutama untuk menurunkan
kadar besi (Fe) dan magnesium (Mg). Kation Fe2+ atau Mg 2+ bila disemburkan ke
udara akan membentuk oksida Fe3O3 dan MgO.
Gambar aerasi dengan penyemprotan air dari atas

G. Prinsip Penjernihan Air dengan Desinfeksi

Yang dimaksud dengan desinfeksi adalah pembunuhan terhadap semua


mikroba yang membahayakan. Zat-zat yang dipergunakan untuk usaha desinfeksi
ini dinamakan desinfektan. (Surbakti., 1987)
Desinfeksi merupakan salah satu proses dari pengolahan air, yang mana proses
desinfeksi adalah suatu proses atau usaha agar kuman patogen yang ada didalam
air punah atau hilang Bahan desinfeksi yang dipakai tidak boleh membahayakan,
dapat diterima masyarakat pemakai, serta mempunyai efek desinfeksi untuk waktu
yang cukup lama. Beberapa cara desinfeksi yang dapat dilakukan yaitu dengan:
1. Desinfeksi dengan klorinasi
2. Desinfeksi dengan radiasi sinar ultra violet dan panas matahari

3. Desinfeksi dengan ozonisasi


1. Desinfeksi dengan klorinasi
Klorinasi merupakan desinfeksi yang paling umum digunakan. Klorin
yang digunakan dapat berupa bubuk, cairan atau tablet. Bubuk klorin
biasanya berisi kalsium hipoklorit, sedangkan cairan klorin, berisi natrium
hipoklorit. Desinfeksi air minum yang mempergunakan gas chlorine atau
preparat chlorine disebut klorinasi.
Sasaran klorinasi terhadap air minum adalah penghancuran bakteri
melalui daya germisidal dari klorin terhadap bakteri. Khlorin telah terbukti
hanya merupakan desinfektan yang ideal. Bila dimasukkan dalam air akan
mempunyai pengaruh yang segera membinasahkan kebanyakan mikroba.
yang berkurang dalam air. Secara umum kebanyakan air mengalami
desinfeksi yang cukup baik bila residu khlorin bebas sebanyak kira-kira 0,2
mg/L diperoleh setelah khlorinasi selama 10 menit.
Residu yang lebih besar dapat menimbulkan bau yang tidak enak,
sedangkan yang lebih kecil tidak dapat diandalkan. Khlorin akan sangat
efektif bila pH air rendah Chlorine merupakan senyawa desinfektan, yang
banyak digunakan dalam proses pengolahan air. Desinfektan ini bekerja
dengan baik untuk membunuh bakteri, fungi dan virus.
Namun desinfektan ini juga dapat menimbulkan efek negative terhadap
kesehatan manusia selain dapat menimbulkan bau dan rasa yang tidak enak
pada air. Sebagai contoh, Chlorine dapat bersifat merusak atau korosif pada
kulit dan peralatan, selain itu Chlorine juga berpotensi merusak sistem
pernafasan manusia dan hewan.
2. Desinfeksi dengan radiasi sinar ultra violet dan panas matahari
Metode ini sering disebut juga dengan nama SODIS (solar disinfectan
water) yang merupakan cara pengolahan air mentah menjadi air minum yang
aman dengan memanfaatkan sinar matahari dan sesuai untuk diterapkan pada
tingkat rumah tangga, pemaparan air minum dengan sinar matahari terutama

sinar UV-A akan merusak dan melumpuhkan mikroorganisme pathogen. Jika


pada saat pemaparan suhu air mencapai 50 C maka proses disinfeksi hanya
membutuhkan waktu 1 jam pemaparan.
Didaerah tertentu di pelosok negeri, terkadang gas elpiji dan atau minyak
tanah itu sulit didapat dan harganya tidk terjangkau. Keadaan itulah yang
menjadikan masyarakat disana mengkonsumsi air mentah tanpa direbus atau
disinfeksi terlebih dahulu yang menyebabkan meningkatnya kasus diare, dan
water borne dissease lainnya. Untuk itulah perlu ditemukan terobosan baru
dalam pensterilan air dan salah satunya adalah metode solar disinfection
water.
Pada dasarnya prinsip desinfeksi dengan SODIS adalah sinergi antara
sinar UV-A dengan panas. Apabila temperatur mencapai di atas 50 C: radiasi
yang dibutuhkan hanya sepertiganya saja.dengan SODIS E-Coli berkurang
sampai 3-4 desimal (99,9%).

3. Desinfeksi dengan ozonisasi


Ozon adalah molekul gas alami yang mudah larut dalam air dan tidak
beracun. Di alam, ozon ditemukan di lapisan luar dari atmosfir dan berfungsi
sebagai tameng terhadap radiasi ultra violet sinar matahari yang dapat
menyebabkan penyakit kanker kulit. Ozon adalah molekul gas yang terdiri 3
atom Oksigen dan mempunyai rumus kimia O3.
Molekul Ozon bersifat tidak stabil dan akan selalu berusaha mencari
sasaran untuk dapat melepaskan satu atom Oksigen dengan cara oksidasi,
sehingga dapat berubah menjadi molekul oksigen yang stabil (O2). Karena
sifat oksidatornya yang sangat kuat, maka Ozon sangat unggul untuk
disinfeksi (membunuh kuman), detoksifikasi (menetralkan zat beracun) dan
deodorisasi (menghilangkan bau tidak enak) dalam air dan udara.
Dalam hal disinfeksi/sterilisasi air, teknologi Ozon paling unggul dan
sangat efektif. Ozon dapat menghancurkan kuman, bakteri, virus, jamur,
spora, kista, lumut dan zat organik lainnya. Selain itu, juga dapat menetralisir

zat organik/mineral yang berlebihan/ beracun. Penggunaan Ozon tidak


menghasilkan zat sisa yang membahayakan kesehatan. Bahkan sebaliknya,
akan menambahkan kadar olsigen dalam air sehingga lebih segar dan sehat.
C. BAHAN DAN PERALATAN
1. Unit pengolahan air di PDAM Cepu
2. Alat alat tulis
D. LANGKAH KERJA
1. Ambilah data unit pengolahan air yang ada di PDAM Cepu
2. Amatilah fungsi dari masing masing unit
E. DATA PENGAMATAN
PDAM Cepu memiliki unit-unit pengolahan air yang terpisah, memiliki
peralatan distribusi dan penampungan air hasil olahan. Berikut adalah rinciannya

1. Unit-unit pengolahan air di PDAM Cepu


No

Nama unit

Penampungan

Jumlah

Fungsi

Komponen-

komponen
2 1. Untuk menampung air yang akan 1. Inlet, Settling,

air bahan baku

diolah, berasal dari sungai

Outlet, Bahan kimia

bengawan solo yang dipompa

PAC 10% (alum)

menuju unit penampungan air.


2. Tempat penambahan koagulan

Filtrasi

terhadap air
3. Tempat terjadinya sedimentasi
3
Berfungsi untuk menyaring

Reservoir water

1. Gravel, Pasir,

kotoran-kotoran yang terikut air


Nozel, Plate
Berfungsi untuk menampung air 1. Manhole
hasil treatment dan siapunuk
didistribusikan ke masyarakat

2. Peralatan penunjang di PDAM Cepu

No

Nama

Jumla

Fungsi

h
1

Submersible pump

Memompa air dari sungai bengawan solo menuju ke

2
3

Sentrifugal pump
Genset

2
1

tempat penampungan
Memopa air dari reservoir untuk didistribusikan
Untuk kebutuhan istrik

F. Analisis Data
Proses pengolahan air di PDAM Cepu dilakukan dalam beberapa tahap.
1. Tahap pertama
Pengambilan air dengan pompa submersible dari sungai bengawan solo
menuju penampungan air. Di dalam tempat penampungan, air tersebut
kemudian masuk melalui inlet dengan aliran turbulen dan dicampur dengan
bahan kimia PAC (alum) sebanyak 10%. Kemudian air masuk menujuke area
setling

dimana

alirannya

adalah

laminer,

sehingga

terjadi

proses

pengendapan. Air yang sudah berkurang kotorannya kemudian menuju ke


outlet dan siap untuk melalui proses selanjutnya.
2. Tahap kedua
Proses filtrasi. Air dari penampungan kemudian menuju ke unit filtrasi.
Di bagian filtrasi, air akan disaring dengan menggunakan pasir, gravel,
kemudian dilewatkan plate yang miring. Hal ini bertujuan untuk menyaring
impurities yang terikut, sehingga air menjadi lebih bersih dan jernih
3. Tahap ketiga
Air yang telah diolah kemudian dialirkan menuju ke tempat
penampungan, dan siap untuk didistribusikan ke masayarakat cepu.
Peralatan yang ada di PDAM Cepu terdiri dari pompa submersible, pompa
sentrifugal dan genset.
1. Pompa submersible
Merupakan pompa yang berfungsi untuk memompkan air dari sungai
bengawan solo menuju ke tempat penampungan air.
Penjelasan pompa submersible:
Merupakan pompa dengan tipe pompa yang harus berada didalam air

untuk bisa beroperasi


Dilengkapi dengan strainer untuk menyaring kotoran dan benda-benda
padat yang terikut

Merupakan jenis pompa start delta, yaitu dalam penyalannya

membutuhkan waktu untuk memulai operasi


Daya hisap salah satu pompa tersebut adalah 50 L/detik
Dengan kebutuhan energi listrik bermacam-macam antara 12 kW, 13 kW,

14 kW
Pompa dengan 6 kabel
2. Pompa setrifugal
Merupakan pompa yang berfungsi untuk memompakan air dari reservoir
ke masyarakat sekitar.
Penjelasan pompa Sentrifugal:
Bekerja dengan prinsip gaya sentrifugal
Merupakan pompa yang berada di permukan air
Kondisi operasi harus dalam keadaan kering

3. Genset
Merupakan bagian penunjang yang berfungsi untuk memnuhi kebutuhan
listrik di PDAM jika terjadi listrik PDAM. Kebutuhan listrik ini kebanyak
digunakan untuk kebutuhan di kantor PDAM dan pompa submersible.
G. KESIMPULAN
Berdasarkan data yang kami dapatkan, PDAM Cepu mengolah air dari sungai
bengawan solo yang kemudian diolah dalam beberapa proses dalam unit
penampungan air, filtrasi, dan reservoir. Proses yang terjadi dipengolahan PDAM
yaitu koagulasi, sedimentasi, dan filtrasi
H. SARAN
Pengolahan di PDAM cepu hanya melalui beberapa tahap proses, yaitu
koagulasi, sedimentasi, dan filtrasi. Sehingga hasil yang diperoleh juga belum
maksimal. Berdasarkan keterangan penduduk cepu, air olahan yang dihasilkan
masih berwarna dan mungkin masih terdapat emulsi kototran yang terikut, dan
masih mengandung banyak mikroorganisme, sehingga masih belum optimal
hasilnya. Oleh karena itu, berdasarkan data yang kami terima, kami memberi
saran akan lebih baik jika pengolahan air lebih dioptimalkan, misalnya dengan
menambah proses tahapan yaitu desinfeksi dan pengoptimalan pada proses
koagulasi dan filtrasi. Sehingga hasil air olahan aman bagi warga.

Anda mungkin juga menyukai