Anda di halaman 1dari 74

III.

PRA RANCANG

3.1. Tahapan Pra Rancang Crude Distilling Unit (CDU)

Tahapan pra rancang Crude Distilling Unit dalam skripsi ini akan melalui

beberapa tahap, yaitu :

 Pemilihan lokasi plant.

 Penentuan basis perencanaan unit.

 Penentuan proses dan perancangan peralatan.

3.1.1 Pemilihan Lokasi Plant

Penentuan lokasi proyek dapat dilihat dari hasil matrikulasi beberapa

alternatif (ALT) dengan mempertimbangkan aspek teknis maupun aspek

pengembangan Refinery Unit VI Balongan kedepan.

Tabel 3.1 Matrik Pemilihan Lokasi Proyek

ALTERNATIF
No ITEM REMARKS
1 2 3
1 Luas Area / Lokasi X V V Alt-2/3 area cukup luas;
          Alt-1 terbatas,
2 Offsite Facilities V V X Alt-1/2 dekat area offsite
          facilities existing
3 Prospek pengembangan. X V V Alt-2/3 area cukup luas
          untuk pengembangan.
4 Laboratorium/Office X V V Alt-2/3 area cukup luas
       

Berdasarkan matrikulasi seperti pada tabel 3.1, maka lokasi alternatif-2 adalah

yang paling cocok dan paling baik untuk dipilih sebagai lokasi proyek. Lokasi

alternatif-2 dapat dilihat pada gambar 3.1.

44
Gambar 1-2 : Rencana Lokasi Proyek (Alternatif-3)

Alt 1

Alt 3

Lokasi Plant

Alt 2

Gambar 3.1 Rencana Lokasi Proyek (Alternatip-2)

Lokasi yang tepat dari sebuah plant akan menjadi faktor penting untuk

keberhasilan suatu proses, untuk menentukan lokasi harus melalui pertimbangan

yang tepat, ada beberapa faktor penting yang harus dipertimbangkan untuk

menentukan lokasi plant, yaitu :

1. Bahan baku

Bahan baku CDU berupa minyak mentah (crude oil) yang berasal dari

China, jenis minyak mentah ini dipilih karena cocok untuk umpan pada unit

Residue Catalitic Cracking (RCC). Selain itu ketersediaan dilapangan masih

melimpah, sehingga dapat memenuhi kapasitas yang akan dirancang sampai

10 -15 tahun kedepan.

45
2. Transportasi

Crude oil didatangkan dari China dengan menggunakan kapal tangker

berukuran besar. Untuk penyaluran dari kapal tangker ke tangki penyimpanan

dilakukan dengan menggunakan fasilitas pelabuhan (Jetty atau Single Bouy

Moring) yang sudah ada. Kemudian ditambahkan pemasangan pipa baru untuk

menyalurkan crude oil ke tangki penyimpanan.

3. Sumber Air

Untuk kebutuhan air pencucian dan untuk air pendingin digunakan PW

(Plant Water) yang didapatkan dari unit utilities, dengan bahan baku air laut.

4. Sumber Udara

Untuk kebutuhan udara dengan menggunakan PA (Plant Air) yang

didapatkan dari unit utilities.

5. Bahan buangan

Beberapa bahan buangan dari peralatan proses, sebelum dibuang kelaut

harus diproses terlebih dulu di Unit Sour Water Stripper (SWS) yang ada di

RU VI Balongan.

6. Bahan bakar

CDU menggunakan bahan bakar fuel gas (refinery gas) yang

dihasilkan oleh kilang existing, RU VI Balongan.

7. Power

Sebagai sumber tenaga listrik untuk fasilitas penerangan, dan peralatan

insturmentasi serta pompa diperoleh dari pembangkit listrik yang

menggunakan tenaga steam dari power plant.

46
8. Masyarakat

Perencanaan pembangunan CDU merupakan tambahan dari unit yang

sudah ada, sehingga dampak terhadap masyarakat relatif tidak ada.

3.1.2 Penentuan Basis Perencanaan Unit

1. Umpan yang tersedia dan spesifikasinya

Umpan yang akan diolah di CDU merupakan minyak mentah yang berasal

dari China yaitu Panyu Crude Oil. Dengan oAPI sebesar 28,99.

- Analisa produk Light End

Tabel 3.2 Analisa Produk Light End

CRUDE DATA
API Gravity 28,99
Light HC
%WT
Analisis %VOL
Methane - -
Ethane 0,10 0,14
Propane 0,13 0,17
Isobutane 0,07 0,09
n-Butane 0,05 0,07
Total C1-C4 0,35 0,47
I-pentane 0,03 0,04
n- Pentane 0,02 0,02
C6 + 0,07 0,10
CO2 0,28 0,37

47
- Distilasi TBP crude oil Panyu

Tabel 3.3 Data Distilasi TBP crude oil

TBP
% Distilasi o
C F
o

0 152,78 307
10 208,33 407
20 256,11 493
30 303,33 578
40 351,67 665
50 401,67 755
60 456,67 854
70 508,33 947
80 548,89 1020

2. Kapasitas operasional

Kapasitas desain unit sebesar 125 MBSD dengan tambahan 10%.

Untuk mengantisipasi penambahan kapasitas dimasa yang akan datang.

3. Spesifikasi Produk

Produk-produk yang akan dihasilkan adalah sebagai berikut :

Tabel 3.4 Produk-produk yang dihasilkan

CRUDE ASSAY SUMMARY / TBP DATA


Produk %WT %VOL
Gas 0,74 1,00
Straight Run Naphta 2,20 2,59
Kerosine 8,91 10,04
Gasoil 18,77 19,93
Residue 69,38 66,44
Total 100,00 100,00

48
4. Overflash

Overflash yang digunakan dalam perhitungan adalah sebesar 2%

volume umpan14:52). Yang dimaksud overflash adalah hidrokarbon yang

mengalami overflow, naik ke atas sampai ke tray pertama kemudian turun lagi

ke seksi Stripping.

3.1.3 Produk yang diinginkan

Perancangan Crude Distilling Unit ditujukan untuk memisahkan crude oil

berdasarkan trayek didihnya. Sehingga dapat diperoleh intermediate produk dan

produk jadi yang siap dipasarkan. Produk yang dihasilkan oleh CDU antara lain

Gas, Straight Run Naphta, Kerosine, Gasoil dan Residue.

1. Penentuan Proses

Berdasarkan komposisi bahan baku dan target produk yang diinginkan

maka disepakati jenis proses yang dirancang adalah secara distilasi atmosferik.

2. Penyusunan Blok Diagram

Blok diagram rancangan Crude Distilling Unit seperti pada gambar 3.1

Refinery Fuel Gas


Stabilizer
Fractionator

Kerosine
Kolom

Gasoil

Furnace Straight Run Naphta

Residue
Crude Oil
Pre Heater

Gambar 3.2 Blok Diagram Crude Distilling Unit

49
3. Penyusunan Simplified Flow Diagram

Gambar 3.3 Simplified Flow Diagram Crude Distilling Unit

50
3.2 Evaluasi Crude oil

Pada bagian ini akan menunjukkan langkah-langkah untuk mengevaluasi

crude oil berdasarkan crude assay.

Step 1 – Crude assay

Dari crude assay yang terdapat pada lampiran 1 didapatkan beberapa

informasi tentang crude oil, antara lain :

- TBP cut point

- SG dan API crude oil dan produk-produknya

- Analisa Light End Hydrocarbon

Step 2 – TBP versus percent volume pada crude oil

Jika data %volume pada TBP dan titik potong diberikan dalam crude

assay sudah ada, TBP vs %volume minyak mentah dapat dibuat langsung dari

data tersebut.

Step 3 – TBP, EFV, DRL, FRL versus %volume dari total kurva distillate.

1. Data TBP di volume 10 – 80% dari total hasil distilasi dapat diperoleh

dengan interpolasi data alat tes minyak mentah (tabel 3.3).

2. Hitung slope DRL (Distillation Reference Line)

( t70% -t10% )
DRL slope (s) = 60 , oF/%

( 947-407 )
= 60 = 9 oF/%

3. Perhitungan 50% titik pada DRL

50% point of DRL = t10% + (50 – 10) s

= 407 + (40) 9 = 767 oF

51
4. Tentukan slope FRL (Flash Reference Line) dan 50% titik pada FRL

dengan menggunakan lampiran 6.

FRL slope = 6 oF/%

t* (50% DRL – 50% DRL) = 40 oF

T50% FRL = 767 – 40 = 727 oF

5. Untuk FRL pada % volume, dapat diperkirakan

t% of FRL = t50% FRL +/- (FRL slope x  % volume)

6. Equilibrium Flash Vaporization (EFV)

EFV = FRL + t* (6)

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.5 %volume, DRL, FRL dan EFV

1 2 3 4 5 6 7 8
TBP DRL Δt* Δt* Δt* FRL EFV
%Vol o
F o
F o
F o
F o
F o
F o
F
0 307 317 -10 0,28 -2,80 427 424,20
10 407 407 487 487,00
20 493 497 -4 0,36 -1,44 547 545,56
30 578 587 -9 0,34 -3,06 607 603,94
40 665 677 -12 0,34 -4,08 667 662,92
50 755 767 -12 0,34 -4,08 727 722,92
60 854 857 -3 0,34 -1,02 787 785,98
70 947 947 847 847,00
80 1020 1037 -17 0,33 -5,61 907 901,39
Catatan :

- t* (4) = TBP (2) – DRL (3)

- t* (5) ditentukan dengan menggunakan lampiran 6

- t* (6) = (5) x (4)

- FRL (7) = step 5

- EFV (8) = (7) + (6)

52
Kurva %volume vs TBP dan EFV crude oil pada 14,7 psia dapat

ditunjukkan dalam gambar 3.4.

Kurva % volume Vs TBP dan EFV


Crude Oil
1100
1000
900
Temperature, oF

800
700
600
500
400
TBP
300
EFV
200
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

% volume

Gambar 3.4 Kurva % volume Vs TBP dan EFV Crude Oil

Kurva distilasi EFV pada berbagai tekanan


950
900
850
800
Temperature, oF

750
700
650
600
550
500 14.7 EFV
25 EFV
450
30 EFV
400
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
% Volume

Gambar 3.5 Kurva distilasi EFV Crude Oil pada berbagai tekanan

53
3.3 Evaluasi Produk Distilasi

1. Straight Run Naphta

Untuk mendapatkan kurva distilasi TBP Straight Run Naphta, terlebih

dahulu melakukan break down komponen antara kurva TBP Light Naphta dan

kurva TBP Heavy Naphta. Dari crude assay didapatkan distilasi ASTM produk

Light Naphta dan Heavy Naphta, kemudian ubah kurva distilasi ASTM menjadi :

Tabel 3.6 Distilasi TBP, ASTM dan EFV produk Straight Run Naphta

TBP ASTM EFV


%
Distilasi Interval
O
F % ∆T OF ∆T OF O
F ∆T OF ∆T OF O
F
0 79 -3 218
0 – 10 130 176 176 50
10 209 173 268
10 - 30 55 74 74 18
30 264 247 286
30 - 50 34 51 51 8
50 298 0 298 -4 294
50 - 70 32 46 46 10
70 330 344 304
70 - 90 36 45 45 11
90 366 389 315
90 - 100 73 82 82 14
100 439 471 329

2. Kerosine

Dengan menggunakan grafik pada lampiran 7 dan lampiran 8 dapat

diketahui hasil konversi dari data distilasi ASTM ke TBP dan TBP ke EFV.

Hasil perhitungan dapat dilihat pada table dibawah ini :

54
Tabel 3.7 Distilasi ASTM, TBP dan EFV produk Kerosine

ASTM TBP EFV


%
Distilasi Interval
O
F % ∆T OF ∆T OF O
F ∆T OF ∆T OF O
F
0 288 233 351
0 - 10 38 65 65 16
10 325 298 367
10 - 30 27 49 49 17
30 352 347 384
30 - 50 27 42 42 12
50 379 10 389 7 396
50 - 70 36 50 50 20
70 415 439 416
70 - 90 43 52 52 21
90 459 491 437
90 - 100 61 46 46 45
100 520 537 482

3. Gasoil

Dengan cara yang sama akan didapatkan hasil perhitungan konversi dari

data distilasi ASTM ke TBP dan TBP ke EFV :

Tabel 3.8 Distilasi ASTM, TBP dan EFV produk Gasoil

ASTM TBP EFV


%
Distilasi Interval
O
F % ∆T OF ∆T OF O
F ∆T OF ∆T OF O
F
0 464 434 521
0 - 10 40 48 48 12
10 504 482 533
10 - 30 16 32 32 8
30 520 514 541
30 - 50 20 34 34 10
50 540 8 548 3 551
50 - 70 23 34 34 12
70 563 582 563
70 - 90 31 40 40 17
90 594 622 580
90 - 100 56 50 50 20
100 650 672 600

55
3.4 Perhitungan Berat Molekul

 Straight Run Naphta

Hal pertama yang dilakukan adalah mencari BM dan KUOP dari Straight

Run Naphta. Diketahui SG 60/60 oF = 0,7490

141 ,5
−131 , 5
SG
o
API = 60 /60 o F

141,5
−131 ,5
= 0,7490

= 57,41

Dari data analisa distilasi umpan Fractionator C-3-16B diatas kemudian

dikonversikan menjadi dalam oF, dihitung slope seperti berikut :

t 90−t 10
Slope = 80

366−209
= 80

= 4,18

T 10 +2(T 50 )+T 70
VABP = 4

209+2(298 )+330
= 4

= 292,8 oF

 Koreksi untuk VABP :

Dari perhitungan diatas diketahui besar slope adalah 4,18. Selanjutnya

dengan menggunakan Lampiran 12a didapat koreksi untuk VABP = -74 oF

56
MeABP = 292,8 oF – 74 oF = 218,75 oF

Kemudian hubungkan antara MeABP dan oAPI di Lampiran 12b, maka

didapat BM dari adalah 102.

Selanjutnya mencari MABP dengan menggunakan Lampiran 12a didapat

koreksi untuk VABP adalah -8 oF.

MABP = 292,8 oF – 8 oF

= 284,75 oF

= 744,75 oR (TB)
3
√T B
KUOP = S

3
√744 ,75
= 0 ,7490

= 12,2

Dengan cara yang sama akan didapatkan BM dan KUOP produk Kerosine

dan Gasoil.

Tabel 3.9 Hasil perhitungan BM dan KUOP produk kolom fractionator

Kharakteristik Straight Run Naphta Kerosine Gasoil

SG 60/60oF 0,7490 0,7797 0,8278


o
API 57,41 49,98 39,44
Slope 4,18 2,13 1,65
VABP, oF 292,8 385,7 544,1
Koreksi untuk VABP -74 -20 -4
MEABP, oF 218,75 365,70 540,10
Berat Molekul (BM) 102 156 208
Koreksi untuk VABP -8 -5 -2
MABP, oF 284,75 380,70 542,10
KUOP 12,2 11,98 12,1

57
3.5 Perhitungan Neraca Massa dan Neraca Panas

Untuk mempermudah perhitungan neraca massa dan neraca panas, akan

dibagi dalam beberapa bagian yaitu perhitungan pada flash zone, pada tiap

sidestream dan pada top tray dan condensor

3.5.1 Perhitungan pada Flash zone

1. Tekanan Flash zone

Berdasarkan Watkins guideline dalam bukunya yang berjudul Petroleum

Refinery Distillation, tetapkan :

- Tekanan refluks drum = 0,5 psig = 15,2 psia

- Pressure drop yang melewati condenser dan perpipaan = 5 psia

- Pressure drop pada tray : 9 untuk Straight Run Naphta– Kerosine, 12

untuk Kerosine - Gasoil, dan 6 untuk Gasoil - Flash zone dimana

pressure drop/tray adalah 0.175 psia, dan 2 draw off trays.

Flash zone pressure =

[15,2 + 5 + (9 + 1 + 12 + 1 + 6)] x 0,175 = 24,925 psia, dibulatkan

menjadi 25 psia

2. Temperature pada outlet furnace.

Dengan menggunakan grafik EFV crude oil didapatkan penguapan sebesar

32% vol dengan equivalent berat sebesar 29% wt. Pada temperature 670 oF dan

tekanan sebesar 30 psia. Jumlah umpan 110% x 125000 BPSD = 137500 BPSD

= 5729,17 bbl/jam = 1764674,93 lb/jam

Vapour (V) :

Volume (v) = 0,32 x 5729,17 bbl/jam = 1833,33 bbl/jam

58
Berat (m) = 0,29 x 1764674,93 lb/jam = 511755,73 lb/jam

m
Density (ρ) = v

lb kg
511755,73 ÷ 2,20462
jam lb kg
= =0 ,7964
bbl lt lt
1833,33 x 158,98
Density uap jam bbl

SG uap
=0 , 796+
[( 0,7964 - 0,7956
0,7966 - 0,7956 )
×( 0,797 - 0,796 ) =0 , 7969
]
141,5
−131,5
o
API = 0,7969 = 46,06

hv (lampiran3) = 474 BTU/lb (untuk 46,06 oAPI, K = 12,2 dan T = 660 oF)

Liquid (W) :

Volume (v) = 5729,17 bbl/jam – 1833,33 bbl/jam = 3895,83 bbl/jam

Berat (m) = 1764674,93 lb/jam – 511755,73 lb/jam = 1252919,20 lb/jam

m
Density (ρ) = v

lb kg
1252919,20 ÷ 2,20462
jam lb kg
= =0 , 9176
bbl lt lt
3895,83 x 158,98
Density liquid jam bbl

SG liquid = 0,9181

141,5
−131,5
o
API = 0,9181 = 22,63

hw (lampiran3) = 368 BTU/lb (untuk 22,61 oAPI, K = 12,2 dan T = 660 oF)

Panas yang dibawa oleh crude oil :

QFO = ( V x hv ) + ( W x hw )

59
QFO = (511755,73 lb/jam x 474 BTU/lb) + (1252919,20 lb/jam x 368 BTU/lb)

= 242572216,05 BTU/jam + 461074266,04 BTU/jam

= 703646482,09 BTU/jam = 703,65 MMBTU/jam.

3. Temperature pada inlet flash zone.

Masuk menara pada tekanan 25 psia, temperature dan kesetimbangan uap-

cairan ditentukan berdasarkan kurva distilasi TBP crude oil, hasil penguapan

33,56 % vol dan equivalent 30,62 % berat dari feed. Berdasarkan jumlah

penguapan tersebut, didapatkan temperature 650oF dengan menggunakan kurva

distilasi EFV. Berikut ini perhitungan neraca panasnya :

Vapour (V) :

Volume (v) = 0,3356 x 5729,17 bbl/jam = 1922,71 bbl/jam

Berat (m) = 0,3062 x 1764674,93 lb/jam = 540343,46 lb/jam

m
Density (ρ) = v

lb kg
540343,46 ÷ 2,20462
jam lb kg
= =0 ,8018
bbl lt lt
1922,71 x 158,98
Density uap jam bbl

SG uap = 0,8023

141,5
−131,5
o
API = 0,8023 = 44,86

hv = 470 BTU/lb (untuk 44,86oAPI, K = 12,2 dan T = 650 oF)

Liquid (W) :

Volume (v) = 5729,17 bbl/jam – 1922,71 bbl/jam = 3806,46 bbl/jam

60
Berat (m) = 1764674,93 lb/jam – 540343,46 lb/jam = 1224331,47 lb/jam

m
Density (ρ) = v

lb kg
1224331,47 ÷ 2,20462
jam lb kg
= =0 ,9177
bbl lt lt
3806,46 x 158,98
Density liquid jam bbl

SG liquid = 0,9182

141,5
−131,5
o
API = 0,9182 = 22,61

hw = 365 BTU/lb (untuk 22,61 oAPI, K = 12,2 dan T = 650 oF)

Kandungan panas umpan setelah masuk flash zone :

QFZI = ( V x hv ) + ( W x hw )

QFZI = (540343,46 lb/jam x 470 BTU/lb) + (1224331,47 lb/jam x 365 BTU/lb)

= 700842413,62 BTU/jam = 700,84 MMBTU/jam.

4. Check temperature outlet furnace dengan kriteria QFZI = QFO

Q FO−Q FZI 703,65 −700,84


× 100 %= × 100%=0,4 % ( OK )
Q FZI 700,84

Berdasarkan perhitungan diatas dapat ditentukan temperature Flash zone

adalah 650 oF dengan tekanan sebesar 25 psia.

Dengan menggunakan lampiran 13, volume residue yang dilepaskan

dengan Stripping steam adalah sebesar 1,2 % vol dengan steam sebesar 10 lb/bbl

jumlah residue. Berdasarkan neraca massa pada gambar 2.3, besarnya residue

61
yang turun ke seksi Stripping adalah jumlah feed flash liquid (W1) dan overflash

(Lo).

Lo (overflash 2%) = 2% x feed

= 0,02 x 5729,17 bbl/jam = 114,58 bbl/jam

Feed Flash Liquid (W1) = 3806,46 bbl/jam

Stipping section feed (LOFZ) = Lo + W1

= 114,58 + 3806,46 = 3921,04 bbl/jam

Stripping out (Vso) = 1,2 % x LOFZ

= 0,012 x 3921,04 bbl/jam = 47,05 bbl/jam

Net bottom :

W = LOFZ – VSO

= 3921,04 bbl/jam – 47,054 bbl/jam

= 3873,99 bbl/jam (67,62 % vol)

= 1235272,45 lb/jam (70 % wt)

lb kg
1235272,45 ÷ 2,20462
jam lb kg
= =0 , 9098
bbl lt lt
3921,04 x 158,98
Density jam bbl

SG = 0,9103

141,5
−131,5
o
API = 0,9103 = 23,95

10 lb/bbl steam ke menara

Stripping steam (Sw) = 10 lb/bbl x 3873,99 bbl/jam = 38739,89 lb/jam

38739,89 lb/jam
= 18 = 2152,22 mol

62
Total uap hydrocarbon meninggalkan flash zone :

VHCFZ = (F – W + Lo )

= 5729,17 bbl/jam – 3873,99 bbl/jam + 114,58 bbl/jam

= 1969,76 bbl/jam (34,38 % vol equivalent 34 % wt)

= 0,34 x 1764674,93 lb/jam = 599989,48 lb/jam

lb kg
599989,48 ÷ 2,20462
jam lb kg
= =0 ,8691
bbl lt lt
1969,76 x 158,98
Density Uap jam bbl

SG = 0,8696

141,5
−131,5
o
API = 0,8696 = 31,22

Berdasarkan presentasi jumlah volume dan jumlah berat masing-masing

produk pada tabel 3.4, maka hasilnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.10 Jumlah produk yang dihasilkan beserta karakteristiknya

Volume Berat
VAPOUR o
API BM mol
(bbl/jam) (lb/jam)
Gas 57,29 13058,59 -  46,19 282,71
Straight Run Naphta 148,39 38822,85 57,41 102 380,62
Kerosine 575,21 157232,54 49,98 156 1007,90
Gasoil 1141,82 331229,48 39,44 208 1592,45
TOTAL 1922,71 540343,46  - - 3263,68

Total vapor dari Flash zone = Hydrocarbon dari flash zone + steam

= 3263,68 lbmol + 2152,22 lbmol

= 5415,90 lbmol

Tekanan partial Hydrocarbon di dalam flash zone pada tekanan 25 psia :

63
(
5415,90 lbmol
PHC = 3263,68 lbmol
) x 25 psia=15,07 psia
Total uap yang meninggalkan flash zone :

vapor HC+stripping out


x 34,38 %
= vapor HC

bbl bbl
1969,76 + 47 , 05
jam jam
x 34,38 %=35,20 %
bbl
1969,76
= jam

Asumsi temperature drop pada seksi Stripping bottom liquid (W)

meninggalkan menara sebesar 30oF sehingga temperature menjadi 620oF. Dengan

temperature 620oF dan oAPI sebesar 23,95 didapatkan enthalphy sebesar 360

BTU/lb.

Net bottom (Qw) = 1235272,45 lb/jam x 360 BTU/lb

= 444698082,68 BTU/jam = 444,70 MMBTU/jam

Stripping steam (Qsw) = 38739,89 lb/jam x 1273,6 BTU/lb

= 49339126,03 BTU/jam = 49,34 MMBTU/jam

Jumlah panas external dari flash zone ke enriching section :

QIFZ = QFZI + Qsw

= 700,84 MMBTU/jam + 49,34 MMBTU/jam

= 750,18 MMBTU/jam

QOFZ = Qw = 444,70 MMBTU/jam

∆QFZ = QIFZ – QOFZ

= 750,18 MMBTU/jam – 444,70 MMBTU/jam

= 305,48 MMBTU/jam

64
65
3.5.2 Perhitungan pada tiap Sidestream

1. Flow rate dan properties tiap produk.

Tabel 3.11 Flow rate dan properties tiap produk

Volume Berat
Produk mol oAPI BM
(bbl/jam) (lb/jam)
Gas 57,29 13058,59 282,71 - 46,19
Straight Run Naphta 148,39 38822,85 380,62 57,41 102
Kerosine 575,21 157232,54 1007,90 49,98 156
Gasoil 1141,82 331229,48 1592,45 39,44 208
Residue 3806,46 1224331,47 23

2. Flow Rate Sekitar Produk Stripper

Jumlah Stripping out dapat diketahui dengan menggunakan grafik pada

lampiran 13, dengan jumlah Stripping steam sebesar 10 lb/bbl dari cairan yang

masuk ke masing-masing stripper, hasilnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.12 Flow Rate Sekitar Produk Stripper

Stripping Atmosferik
% Stripping Inlet,
Stream out,
out lb/jam EFV, oF
lb/jam
Straight Run Naphta No - - 100%
Kerosine 4 6289,30 163521,8 245 @ - 4%
4
Gasoil 5 16561,47 347790,9 537 @ - 5%
6

3.5.3 Perhitungan draw off tray tiap Sidestream

1. Menghitung Bubble Point Produk

100
Unstrip out produk = 1−SF , dengan SF = Fraksi Produk.

Untuk mendapatkan harga SF, dengan menggunakan (lampiran 4)

SF Kerosine = 23 % = 0,23

66
SF Gasoil = 30,5% = 0,305

Dari data diatas, maka diperoleh :

100
=130%
Unstrip out Kerosine = 1−0,23

Kemudian interpolasi dengan curva EFV solar hingga memotong minus (-) 30%

vol akan mendapatkan temperature bubble pointnya 298 oF.

100
=144%
Unstrip out Gasoil = 1−0,305

Kemudian interpolasi dengan curva EFV solar hingga memotong minus (-) 44 %

vol akan mendapatkan temperature bubble pointnya 468 oF.

2. Lokasi draw off tray

Lokasi draw off tray dan perkiraan temperature operasi dapat dilakukan

dengan menggunakan perkirakan temperature EFV masing-masing produk.

Tabel 3.13 Kondisi operasi pada tiap draw off tray

Draw tray dari Temperature, Tekanan,


Sidestream
Bottom o
F psia
Gasoil 9 600 24.125
Kerosine 24 482 22.375
SR Naphtha
33 329 19.925
(Top Kolom)

67
3.5.3.1 Perhitungan draw off pertama (Gasoil Tray - No. 9)

Kondisi operasi pada draw off tray No. 9 adalah pada temperature 600 oF

dan pada tekanan 24,125 psia.

Tabel 3.14 Jumlah uap yang meninggalkan tray No. 9

Volume
Berat
Vapour (bbl/jam o
API BM mol
(lb/jam)
)
Gas 57,29 13058,59 - 46 282,71
Straight Run Naphta 148,39 38822,85 57,41 102 380,62
Kerosine 575,21 157232,54 49,98 156 1007,90
TOTAL HC 780,89 209113,98 - - 1671,23
SW - 38739,89 - 18 2152,22
TOTAL - 247853,87 - - 3823,45
Total uap hydrocarbon yang meninggalkan tray No 9 adalah

209113,98 lb/jam = 780,89 bbl/jam

lb kg
209113,98 ÷ 2,20462
jam lb kg
= =0 ,7640
bbl lt lt
780,89 x 158,98
Density uap jam bbl

SG uap600 oF = 0,7645

141,5
−131,5
o
API = 0,7645 = 53,58

Persamaan neraca panas (gambar 2.4) :

1. Diatas tray No 8 – Envelope II

- QR9 = L9 x ( ht8 - ht9 )

Produk Gasoil = 331229,48 lb/jam = 1141,82 bbl/jam

ht8 = 365 BTU/lb (untuk t8 = 611 oF dan oAPI = 39,44)

ht9 = 355 BTU/lb (untuk t9 = 600 oF dan oAPI = 39,44)

QR9 = 331229,48 lb/jam x (365 – 355) BTU/lb

68
= 3312294,85 BTU/jam = 3,31 MMBTU/jam

- QR9 = ΔQ’FZ - ( QVFZ + QPA1 )

Untuk mencari QPA1 persamaan diatas berubah menjadi :

QPA1 = ΔQ’FZ – ( L9 x ( ht8 - ht9 )) – QVFZ1

= 305,48 MMBTU/jam – (3,31 MMBTU/jam – (599989,48 lb/jam

x 470 BTU/lb))

= 327,15 MMBTU/jam – (3,31 – 282,00) MMBTU/jam

= 20,18 MMBTU/jam

2. Diatas tray No 9 – Envelope III

- QR9 = ΔQ’FZ - ( QV9 + QL9 + QPA1 )

Total uap yang meninggalkan tray No 9

QV9 = ( QHC + QSW )

= (209113,98 lb/jam x 450 BTU/lb) + (38739,89 lb/jam x 1330,22

BTU/lb)

= 94101290,71 BTU/jam + 51532578,69 BTU/jam

= 145633869,40 BTU/jam = 145,63 MMBTU/jam

QL9 = 331229,48 lb/jam x 355 BTU/lb

= 117586467,03 BTU/jam = 117,59 MMBTU/jam

QR9 = ΔQ’FZ - ( QV9 + QL9 + QPA1 )

= 305,48 MMBTU/jam – (145,63 + 117,59 + 20,18) MMBTU/jam

= 22,09 MMBTU/jam

- QLVS1 = L LVS1 x ( ht9 - ht10 )

69
Berdasarkan perhitungan sebelumnya, didapatkan stripout sebesar

16561,47 lb/jam. Uap tersebut dimasukkan kembali ke kolom fractionator

pada tray No 10 (t10 = 589 oF; ht10 = 440 BTU/lb), kemudian turun kembali

menuju tray No 9 (t9 = 600 oF; ht9 = 450 BTU/lb). Pada kondisi ini panas

yang diserap sebesar :

= 16561,47 lb/jam x ( 450 – 440 ) BTU/lb

= 165614,74 BTU/jam = 0,17 MMBTU/jam

- q'R = ht9 - ht10

= ( 450 – 440 ) BTU/lb

= 10 BTU/lb

( Q R9 - QLVS1 )
- L10 = q' R

( Q R9 −0 , 17 MMBTU/jam )
x 1 .000 . 000 BTU/MMBTU
= 10 BTU/lb

( 22,09 −0 , 17) MMBTU/jam


x 1. 000. 000 BTU/MMBTU
= 10 BTU/lb

= 21921399,77 lb/jam

21921399,77 lb/jam
= 208 lb/lb mol = 10539,13 lbmol/jam

Tekanan partial hydrocarbon yang meningggalkan tray No 9.

L10
PHC=
L10+ S W +Gas+Naphta +Kerosine

10539,13
PHC= x 24,125 psia
10539,13 +2152 ,22+282, 71+380 ,62+1007 ,90

PHC=17 ,70 psia

70
Produk gasoil diStripping dengan menggunakan steam, dengan tekanan

155 psia dan temperature 500oF.

SD1 = 10 lb/bbl x 1141,82 bbl/jam = 11418,23 lb/jam

Produk stripper akan meninggalkan stripper temperature-nya akan turun

30 oF dari 600 oF menjadi 570 oF. Dengan menggunakan tabel superheated steam

(lampiran 11) didapatkan hSD1 sebesar 1318,09 BTU/lb pada temperature 570 oF

dan tekanan 24,125 psia.

QSD1 = 11418,23 lb/jam x 1318,09 BTU/ lb

= 15050253,68 BTU/jam = 15,05 MMBTU/jam

Pada temperature 570 o


F dan o
API 39,44 diperoleh hD1 sebesar

330 BTU/lb, maka :

QD1 = 331229,48 lb/jam x 330 BTU/lb

= 109305729,92 BTU/jam = 109,31 MMBTU/jam

Jumlah panas di tray No 9

Q’i9 = Q’iFZ + QSD1

= 750,18 MMBTU/jam + 15,05 MMBTU/jam

= 765,23 MMBTU/jam.

Q’o9 = Q’oFZ + QPA1 + QD1

= 444,70 MMBTU/jam + 20,18 MMBTU/jam + 109,31 MMBTU/jam

= 574,18 MMBTU/jam

Δ Q’9 = Q’i9 – Q’o9

= 765,23 MMBTU/jam – 574,18 MMBTU/jam

71
= 191,05 MMBTU/jam

72
3.5.3.2 Perhitungan draw off kedua (Kerosine Tray - No. 24)

Kondisi operasi pada draw off tray No. 24 adalah pada temperature 482 oF

dan pada tekanan 21,675 psia.

Tabel 3.15 Jumlah uap yang meninggalkan tray No. 24

Volume Berat
Vapour o
API BM mol
(bbl/jam) (lb/jam)
Gas 57,29 13058,59 - 46 282,71
Straight Run Naphta 148,39 38822,85 57 102 380,62
TOTAL HC 205,68 51881,44 - - 663,33
SW - 38739,89 - 18 2152,22
SD1 - 11418,23 - 18 634,35
TOTAL - 102039,56 - - 3449,89
Total uap hydrocarbon yang meninggalkan tray No 24 adalah

51881,44 lb/jam = 205,68 bbl/jam

lb kg
51881,44 ÷ 2,20462
jam lb kg
= =0 ,7197
bbl lt lt
205,68 x 158,98
Density uap jam bbl

SG uap482 oF = 0,7202

141,5
−131,5
o
API = 0,7202 = 64,97

Persamaan neraca panas (gambar 2.4) :

1. Diatas tray No 18 – Envelope II

- QR24 = L24 x ( ht23 - ht24 )

Produk Kerosine = 157232,54 lb/jam = 575,21 bbl/jam

Ht23 = 280 BTU/lb (untuk t23 = 493 oF dan oAPI = 49,98)

ht24 = 265 BTU/lb (untuk t24 = 482 oF dan oAPI = 49,98)

QR24 = 157232,54 lb/jam x (280 – 265) BTU/lb

= 2358488,05 BTU/jam = 2,36 MMBTU/jam

73
- QR24 = ΔQ’9 - ( QV9 + QPA2 )

Untuk mencari QPA2 persamaan diatas berubah menjadi :

QPA2 = ΔQ’9 – (L24 x ( ht23 - ht24 )) – QV9

= 191,05 MMBTU/jam – 2,36 MMBTU/jam – 145,63 BTU/lb

= 43,06 MMBTU/jam

2. Diatas tray No 24 – Envelope III

- QR24 = ΔQ’FZ - ( QV24 + QL24 + QPA2 )

Total uap yang meninggalkan tray No 24

QV24 = ( QHC + QSW )

= (51881,44 lb/jam x 390 BTU/lb) + (38739,89 lb/jam x 1270,71

BTU/lb)

= 20233762,76 BTU/jam + 49227167,74 BTU/jam

= 69460930,50 BTU/jam = 69,46 MMBTU/jam

QL24 = 157232,54 lb/jam x 280 BTU/lb

= 44025110,18 BTU/jam = 44,03 MMBTU/jam

QR24 = ΔQ’9 - ( QV24 + QL24 + QPA2 )

= 191,05 MMBTU/jam – ( 69,46 + 44,03 + 43,06 ) MMBTU/jam

= 34,51 MMBTU/jam

QLVS1 = L LVS1 x ( ht24 - ht25 )

Berdasarkan perhitungan sebelumnya, didapatkan stripout sebesar 6289,30

lb/jam. Uap tersebut dimasukkan kembali ke kolom fractionator pada tray

No 25 (t25 = 471 oF; ht25 = 380 BTU/lb), kemudian turun kembali menuju

74
tray No 24 (t24 = 482 oF; ht24 = 390 BTU/lb). Pada kondisi ini panas yang

diserap sebesar :

= 6289,30 lb/jam x ( 390 – 380 ) BTU/lb

= 62893,01 BTU/jam = 0,06 MMBTU/jam

- q'R = ht24 - ht25

= ( 390 – 380 ) BTU/lb

= 10 BTU/lb

( Q R19−0 , 06 MMBTU/jam )
x 1. 000 .000 BTU/MMBTU
L25 = 10 BTU/lb

( 34,51 −0 , 06 ) MMBTU/jam
x 1. 000 . 000 BTU/MMBTU
L25 = 10 BTU/lb

= 3444342,37 lb/jam

3444342,37 lb/jam
= 156 lb/lb mol = 22079,12 lbmol/jam

Tekanan partial hydrocarbon yang meningggalkan tray 24.

L25
PHC=
L25+ S W +Gas+Naphta

22079,12
PHC= x 21,675 psia
22079,12 +2169 , 83+282 ,71+380 ,62

PHC= 19,22 psia

Produk diStripping dengan menggunakan steam, dengan tekanan 155 psia

dan temperature 500oF.

SD2 = 10 lb/bbl x 575,21 bbl/jam = 5752,08 lb/jam

75
Produk stripper akan meninggalkan stripper temperaturenya akan turun

30 oF dari 482 oF menjadi 452 oF. Dengan menggunakan table superheated steam

didapatkan hSD1 sebesar 1315,37 BTU/ lb pada temperature 452 oF dan tekanan

22,375 psia.

QSD2 = 5752,08 lb/jam x 1315,37 BTU/ lb

= 7566117,85 BTU/jam = 7,57 MMBTU/jam

Pada temperature 452 oF dan oAPI 49,98 diperoleh hD1 sebesar 260

BTU/lb, maka:

Q D2 = 157232,54 lb/jam x 260 BTU/lb

= 40880459,46 BTU/jam = 40,88 MMBTU/jam

Jumlah panas di tray 24

Qi 24 = QiFZ + QSD2

= 750,18 MMBTU/jam + 7,57 MMBTU/jam = 757,75 MMBTU/jam.

Qo 24 = QoFZ + QD2

= 444,70 MMBTU/jam + 40,88 MMBTU/jam = 485,58 MMBTU/jam

Δ Q 24 = Qi 24 – Qo 24

= 757,75 MMBTU/jam – 485,58 MMBTU/jam = 272,17 MMBTU/jam

76
3.5.3.3 Perhitungan Top Tray dan Condensor (Tray - No. 33)

Kondisi operasi pada Top tray adalah pada temperature 329 oF dan pada

tekanan 19,925 psia dibulatkan 20 psia.

Tabel 3.16 Jumlah uap yang meninggalkan tray No. 33

Volume Berat
Vapour o
API BM mol
(bbl/jam) (lb/jam)
Gas 57,29 13058,59 - 46,19 282,71
Straight Run Naphta 148,39 38822,85 57,41 102 380,62
TOTAL HC 205,68 51881,44 - - 663,33
SW - 38739,89 - 18 2152,22
SD1 - 11418,23 - 18 634,35
SD2 - 5752,08 - 18 319,56
TOTAL - 55910,20 - - 3106,12
Total uap hydrocarbon yang meninggalkan tray No. 33 adalah

51881,44 lb/jam = 205,68 bbl/jam

lb kg
51881,44 ÷ 2,20462
jam lb kg
= =0 ,7197
bbl lt lt
205,68 x 158,98
Density uap jam bbl

SG uap329 oF = 0,7202

141,5
−131,5
o
API = 0,7202 = 64,97

Persamaan neraca panas (gambar 2.5) :

1. Envelope III

Steam = Sw + SD1 + SD2

= 55910,20 lb/jam = 3106,12 lbmol/jam

QV33 = QHC + QSW

= (51881,44 lb/jam x 300 BTU/lb) + (55910,20 lb/jam + 1200,69 BTU/lb)

= 15564432,89 BTU/jam + 67130823,04 BTU/jam

77
= 82695255,93 BTU/jam = 82,70 MMBTU/jam

QR33 = ∆Q24 – QV33

= 272,17 MMBTU/jam – 82,70 MMBTU/jam

= 189,47 MMBTU/jam

Berdasarkan temperature 329 oF dan oAPI sebesar 57,41 di plot kan pada grafik di

lampiran 3, maka didapatkan :

Pada 329 oF, HVR33 = 280 BTU/lb

Pada 120 oF, hLR33 = 80 BTU/lb

(qR)LR = 280 – 80 BTU/lb = 200 BTU/lb

QR
LR = qR

189,47 MMBTU/jam
= x1. 000 .000 BTU
200 BTU/lb

=947369,30 lb/jam

947369 , 30 lb/jam
= =9287 , 93 lbmol/jam
102

Tekanan partial hydrocarbon pada top tray

LR
PHC= xP
LR +Steam

9287 ,93 lbmol/jam


PHC= x 20 psia=14,39 psia
(9287 , 93 lbmol/jam +3 106 , 12 lbmol/jam )

- Internal reflux

LR33 = 947369,30 lb/jam

78
t33 = 329 oF ht33 = 100 BTU/lb

tR = 120 oF htR = 80 Btu/lb

t30 = 340 oF Ht30 = 320 Btu/lb

LR31×( ht - ht )
31 R
=
Ri33 ( H t30 - h t31 )

947369,30 lb/jam ×(100 - 80 ) BTU/lb


=
(320 - 100 ) BTU/lb

= 86124,48 lb/jam

2. Envelope IV :

LR33 = 947369,30 lb/jam

tR = 120 oF, htR = 80 BTU/lb

D3 = 38822,85 lb/jam

pada 120 0F, hD3 = 80 BTU/lb

LH2O = 55910,20 lb/jam (dianggap semua steam terkondensasi)

pada 120 0F, h = 89,87 BTU/lb (saturated liquid)

QC = [(QVHC33 + QS33) + QVR33] – ( QV3 + QLR +QLH2O + QD3 )

= [(82,70) + 189,47] MMBTU/jam –

[(13058,59 lb/jam x 400 BTU/lb) + (947369,30 x 80) +

(55910,20 x 89,87) + (38822,85 x 80)]

= [272,17] MMBTU/jam – [89,14] MMBTU/jam

= 183,03 MMBTU/jam

79
Dari perhitungan neraca panas dan neraca massa diatas dapat ditabulasikan

sebagai berikut :

Tabel 3.17 Neraca Masa dan Neraca Panas Total

MASUK KELUAR
STREAM Berat Panas Berat Panas
(lb/jam) (MMBTU/jam) (lb/jam) (MMBTU/jam)
Feed in Flash Zone 1764674,93 700,84 - -
Steam (Sw) 38739,89 49,34 - -
Steam (SD1) 11418,23 15,05 - -
Steam (SD2) 5752,08 7,57 - -
Residue (W) -  - 1224331,4 593,74
7
Gasoil (D1) -   - 331229,48 117,59
Kerosine (D2) -  - 157232,54 40,88
Straight Run Naphta (D3) -  - 38822,85 11,65
Gas (V3) -  - 13058,59 3,92
H2O -  - 55910,20 5,02
TOTAL 1820585,14 772,80 1820585,1 772,80
4

3.6 Perhitungan Dimensi Kolom

Perhitungan dimensi kolom meliputi diameter, tinggi dan tebal kolom.

Pada perhitungan dibawah ini akan dicari dimensi kolom fractionator, kolom

gasoil stripper dan kolom Kerosine stripper.

3.6.1 Perhitungan Diameter Kolom

3.6.1.1 Diameter Flash Zone

Untuk menentukan diameter kolom menggunakan perhitungan pada

Petroleum Refinery Engineering karangan W.L Nelson halaman 495. Pada

perhitungan tersebut diperlukan pemilihan jenis tray untuk menentukan nilai K.

Jenis tray yang dipilih adalah valve tray dengan tray spacing 22 inch sehingga

harga K sebesar 910.

80
Kondisi operasi flash zone.

Temperature = 650 oF

Tekanan = 25 psia = 1292,87 mm Hg

Tabel 3.18 Jumlah uap yang meninggalkan Flash zone

Berat
Vapour o
API BM mol
(lb/jam)
Gas 13058,59   46,19 282,71
Straight Run Naphta 38822,85 57,41 102 380,62
Kerosine 157232,54 49,98 156 1007,90
Gasoil 331229,48 39,44 208 1592,45
SW 38739,89 - 18 2152,22
TOTAL 579083,36     5415,90
W uap = 579083,36 lb/jam = 5415,90 lbmol/jam

( 650+460 )o F 760 mmHg


x
Volume uap = (5415,90 lbmol/jam) x 379 ft x
3 520 o
F 1292,87mmHg

= 2575650,43 ft3/jam

579083,36 lb/jam
3
=0 ,2248 lb/ft3
ρuap = 2575650,43 ft /jam

SG 60/60 liq = 0,9177

SG pd 650oF (lampiran 9) = 0,63

ρ liq 650oF = 0,6290 kg/liter

0,6290 kg/liter x 2,20462 lb/kg


3
=39,27 lb/ft 3
= ( 0,035315 ) ft /liter

W
=K [ ρ v×( ρ L−ρv )]1/2
Mass velocity = A

81
3 3 3 1/2
= 910 ×[0,2248 lb/ft ×(39,27 lb/ft - 0,2248 lb/ft )]

= 2696,09 lb/ft2 jam

W 579083,36 lb/jam
2
= 2
=2 14 , 79 ft 2
Area (A) = 2696,09 lb/ft 2696,09 lb/ft jam

( ) ( ) =16 ,54 ft=5,04 m


1/2 1/2
4A 4 × 214 , 79 ft2
=
Diameter (D) = 3,14 3,14
3
V 2575650,43 ft /jam
= =3,3 ft/sec
Superficial Velocity = A 214,79 ft 2
× 3.600 sec/jam

Berdasarkan buku Petroleum Refinery Engineering karangan W.L Nelson

(Tabel 16-7 halaman 495), dipersyaratkan superficial velocity 2,6 – 3,3 ft/sec pada

kolom fractionator yang bertekanan atmosferis. Pada perhitungan diatas

didapatkan superficial velocity pada Flash zone sebesar 3,3 ft/sec dengan diameter

16,54 ft. Jadi hasil perhitungan tersebut masuk persyaratan.

82
3.6.1.2 Perhitungan diameter Gasoil Tray - No. 9

Sama dengan perhitungan yang sebelumnya, jenis tray yang dipilih adalah

valve tray dengan tray spacing 22 inch sehingga didapat harga K sebesar 910.

Kondisi operasi draw off tray No. 9.

Temperature = 600 oF

Tekanan = 25 psia = 1247,62 mm Hg

Tabel 3.19 Jumlah uap yang meninggalkan tray No. 9

Berat
Vapour o
API BM mol
(lb/jam)
Gas 13058,59 - 46,19 282,71
Straight Run Naphta 38822,85 57,41 102 380,62
Kerosine 157232,54 49,98 156 1007,90
SW 38739,89 - 18 2152,22
SD1 11418,23 - 18 634,35
JUMLAH 259272,10 - - 4457,79

W uap = 259272,10 lb/jam = 4457,79 lbmol/jam

( 600+460 )o F 760 mmHg


x
Volume uap
o
= (4457,79 lbmol/jam) x 379 ft3 x 520 F 1247,62 mmHg

= 2097143,49 ft3/jam

259272,10 lb/jam
3
=0 ,1236 lb/ft3
ρuap = 2097143,49 ft /jam

SG 60/60 liq = 0,8278

SG pd 600oF = 0,55

ρ liq 600oF = 0,549 kg/liter

0,549 kg/liter x 2,20462 lb/kg


3
=34 ,27 lb/ft 3
= ( 0,035315 ) ft /liter

83
W
=K [ ρ v×( ρ L−ρv )]1/2
Mass velocity = A

3 3 3 1/2
= 910 ×[0,1236 lb/ft ×(34,27 lb/ft - 0,1236 lb/ft )]

= 1869,80 lb/ft2 jam

W 259272,10 lb/jam
2
= 2
=138 , 66 ft 2
Area (A) = 1869,80 lb/ft 1869,80 lb/ft jam

( ) ( ) =13 ,29 ft=4,05 m


1/2 1/2
4A 4 ×138,66 ft 2
=
Diameter (D) = 3,14 3,14

V 2097143,49 ft 3 /jam
= =4,2 ft/sec
Superficial Velocity = A 138,66 ft × 3. 600 sec/jam
2

Berdasarkan buku Petroleum Refinery Engineering karangan W.L Nelson

(Tabel 16-7 halaman 495), dipersyaratkan superficial velocity 2,6 – 3,3 ft/sec pada

kolom fractionator yang bertekanan atmosferis. Pada perhitungan diatas

didapatkan superficial velocity pada Gasoil draw tray sebesar 4,2 ft/sec dengan

diameter 13,29 ft. Jadi hasil perhitungan tersebut tidak masuk persyaratan. Oleh

karena itu diameter pada tray No 9 disamakan dengan diameter pada Flash zone.

Berikut ini adalah perhitungannya :

DFZ = D9 = 16,54 ft
2
D × 3,14 16,54 ft × 3,14
= =214 , 79 ft 2
= 4 4
Area (A)

V 2097143,49 ft3 /jam


= =2,71 ft/sec
Superficial Velocity = A 214,79 ft 2
× 3. 600 sec/jam

Hasil perhitungan tersebut masuk persyaratan.

84
3.6.1.3 Perhitungan diameter Top Tray - No. 33

Sama dengan perhitungan yang sebelumnya, jenis tray yang dipilih adalah

valve tray dengan tray spacing 22 inch sehingga didapat harga K sebesar 910.

Kondisi operasi draw off tray No. 33.

Temperature = 329 oF

Tekanan = 20 psia = 1120,92 mm Hg

Tabel 3.20 Jumlah uap yang meninggalkan tray No. 33

Berat
Vapour o
API BM mol
(lb/jam)
Gas 13058,59 - 46,19 282,71
Straight Run Naphta 38822,85 57,41 102 380,62
Refluks 947369,30 57,41 102 9287,93
SW 38739,89 - 18 2152,22
SD1 11418,23 - 18 634,35
SD2 5752,08 - 18 319,56
JUMLAH 1055160,94 - - 13057,39
W uap = 1055160,94 lb/jam = 13057,39 lbmol/jam

( 482+460 ) o F 760 mmHg


x
Volume uap = 13057,39 lbmol/jam x 379 ft x
3 520 o
F 1120,92 mmHg

= 1755448,38 ft3/jam

1055160,94 lb/jam
3
=0 ,0614 lb/ft 3
ρuap = 1755448,38 ft /jam

SG 60/60 liq = 0,7490

SG pd 600oF = 0,54

ρ liq 600oF = 0,539 kg/liter

85
0,539 kg/liter x 2,20462 lb/kg
3
=33 ,65 lb/ft 3
= ( 0,035315 ) ft /liter

W
=K [ ρ v×( ρ L−ρv )]1/2
Mass velocity = A

3 3 3 1/2
= 910 ×[0,0614 lb/ft ×(33,65 lb/ft - 0,0614 lb/ft )]

= 1436,10 lb/ft2 jam

W 1055160,94 lb/jam
2
= 2
=75 , 06 ft2
Area (A) = 1436,10 lb/ft 1436,10 lb/ft jam

( ) ( ) =9 ,78 ft=2,98 m
1/2 1/2
4A 4 ×75,06 ft2
=
Diameter (D) = 3,14 3,14
3
V 1755448,38 ft /jam
= =6,5 ft/sec
Superficial Velocity = A 75,06 ft × 3.600 sec/jam
2

Berdasarkan buku Petroleum Refinery Engineering karangan W.L Nelson

(Tabel 16-7 halaman 495), dipersyaratkan superficial velocity 2,6 – 3,3 ft/sec pada

kolom fractionator yang bertekanan atmosferis. Pada perhitungan diatas

didapatkan superficial velocity pada Kerosine draw tray sebesar 6,5 ft/sec dengan

diameter 9,78 ft. Jadi hasil perhitungan tersebut tidak masuk persyaratan. Oleh

karena itu diameter pada tray No 24 disesuaikan dengan persyaratan superficial

velocity. Berikut ini adalah perhitungannya :

Dipilih superficial velocity (SV) sebesar 3,3 ft/sec

V V
= A maka Area (A) = SV
SV

86
3
V 1755448,38 ft /jam
= =1 47,77 ft2
= SV 3,3 ft/sec× 3.600 sec/jam
Area (A)

Jadi diameter pada Kerosine draw off adalah :

( ) ( ) =13 ,72 ft=4,18 m


1/2 1/2
4A 4 ×147,77 ft2
=
Diameter (D) = 3,14 3,14

3.6.1.4 Diameter Gasoil Stripper

Sama dengan perhitungan yang sebelumnya, jenis tray yang dipilih adalah

valve tray dengan tray spacing 22 inch sehingga didapat harga K sebesar 910.

Kondisi operasi Gasoil stripper.

Temperature = 600 oF

Tekanan = 24,125 psia = 1247,62 mm Hg

Tabel 3.21 Jumlah uap yang masuk kedalam Gasoil Stripper

Berat
Vapour o
API BM mol
(lb/jam)
Gasoil 347790,96 39,44 208 1592,45
Stripping steam 11989,14  - 18 666,06
JUMLAH 359780,10  -  - 2258,51

W uap = 359780,10 lb/jam = 2258,51 lbmol/jam

( 600+460 )o F 760 mmHg


x
Volume uap = (2258,51 lbmol/jam) x 379 ft x
3 520 o
F 1247,62mmHg

= 1062504,32 ft3/jam

359780,10 lb/jam
3
=0 ,3386 lb/ft3
ρuap = 1062504,32 ft /jam

87
SG 60/60 liq = 0,8278

SG pd 650oF = 0,58

ρ liq 650oF = 0,579 kg/liter

0,579 kg/liter x 2,20462 lb/kg


3
=36 ,15 lb/ft3
= ( 0,035315 ) ft /liter

W
=K [ ρ v×( ρ L−ρv )]1/2
Mass velocity = A

3 3 3 1/2
= 910 ×[0,3386 lb/ft ×(36,15 lb/ft - 0,3386 lb/ft )]

= 3168,67 lb/ft2 jam

W 359780,10 lb/jam
2
= 2
=113 , 54 ft2
Area (A) = 3168,67 lb/ft 3168,67 lb/ft jam

( ) ( ) =12 ,00 ft=3,7 m


1/2 1/2
4A 4 ×113 , 54 ft2
=
Diameter (D) = 3,14 3,14

V 1062504,32 ft3 /jam


= =2,6 ft/sec
Superficial Velocity = A 113,54 ft2
× 3 .600 sec/jam

Berdasarkan buku Petroleum Refinery Engineering karangan W.L Nelson

(Tabel 16-7 halaman 495), dipersyaratkan superficial velocity 2,6 – 3,3 ft/sec pada

kolom yang bertekanan atmosferis. Pada perhitungan diatas didapatkan superficial

velocity pada Gasoil stripper sebesar 2,6 ft/sec dengan diameter 12,00 ft. Jadi

hasil perhitungan tersebut masuk persyaratan.

3.6.1.5 Diameter Kerosine Stripper

88
Sama dengan perhitungan yang sebelumnya, jenis tray yang dipilih adalah

valve tray dengan tray spacing 22 inch sehingga didapat harga K sebesar 910.

Kondisi operasi pada Kerosine Stripper

Temperature = 482 oF

Tekanan = 21,675 psia = 1120,92 mm Hg

89
Tabel 3.22 Jumlah uap yang masuk kedalam Kerosine Stripper

Berat
Vapour o
API BM mol
(lb/jam)
Kerosine 163521,84 49,98 156 1007,90
Stripping steam 5982,17 -  18 332,34
JUMLAH 169504,00 -   - 1340,24

W uap = 169504,00 lb/jam = 1340,24 lbmol/jam

( 482+460 ) o F 760 mmHg


x
Volume uap = 1340,24 lbmol/jam x 379 ft x
3 520 o
F 1157,12 mmHg

= 624156,34 ft3/jam

169504,00 lb/jam
3
=0 ,2716 lb/ft3
ρuap = 624156,34 ft /jam

SG 60/60 liq = 0,7797

SG pd 600oF = 0,54

ρ liq 600oF = 0,539 kg/liter

0,539 kg/liter x 2,20462 lb/kg


3
=33 ,65 lb/ft 3
= ( 0,035315 ) ft /liter

W
=K [ ρ v×( ρ L−ρv )]1/2
Mass velocity = A

3 3 3 1/2
= 910 ×[0,2716 lb/ft ×(33,65 lb/ft - 0,2716 lb/ft )]

= 2739,72 lb/ft2 jam

W 169504,00 lb/jam
2
= 2
=61 , 87 ft 2
Area (A) = 2739,72 lb/ft 2739,72 lb/ft jam

90
( ) ( ) =8 ,88 ft=2,71 m
1/2 1/2
4A 4 ×6 1,87 ft2
=
Diameter (D) = 3,14 3,14

V 624156,34 ft3 /jam


= =2,8 ft/sec
Superficial Velocity = A 8,88 ft 2
× 3 .600 sec/jam

Berdasarkan buku Petroleum Refinery Engineering karangan W.L Nelson

(Tabel 16-7 halaman 495), dipersyaratkan superficial velocity 2,6 – 3,3 ft/sec pada

kolom fractionator yang bertekanan atmosferis. Pada perhitungan diatas

didapatkan superficial velocity pada Kerosine stripper sebesar 2,8 ft/sec dengan

diameter 8,81 ft. Jadi hasil perhitungan tersebut masuk persyaratan.

3.6.2 Tinggi Kolom Fractionator

Tinggi kolom untuk diameter 5,05 meter (16,56 ft), pada top kolom

ditambahkan ruang kosong 1 meter untuk pelepasan uap dan 2 meter pada bottom

kolom untuk pelepasan uap (Max Peters, Plant Design and Economics for

Chemical Engineers, halaman 968). Berdasarkan R.N Watkins (Petroleum

Refinery Distillation, halaman 17) jumlah tray yang dibutuhkan pada kolom

fractionator dengan side stream berupa Kerosine dan Gasoil adalah 33 buah.

Waktu tinggal cairan di dasar kolom ditetapkan 5 - 7 menit (GPSA, Engineering

Databook, 12th edition, halaman 19.27) agar cukup waktu untuk pelepasan uap

dan safety factor terhadap proses. Dalam desain ini ditetapkan residence time

(waktu tinggal) sebesar 5 menit. Sehingga penentuan tinggi kolom dihitung

sebagai berikut :

volume produk bottom (dalam menit )


Tinggi level= × waktu tinggal
luas penampang kolom

Produk bottom = 1224331,47 lb/jam = 20405,52 lb/min

91
Density = 0,9176 kg/lt = 57,28 lb/ft3

20405,52 lb/min
3
Flow rate produk bottom = 57,28 lb/ft = 356,22 ft3/min

Level cairan pada bottom = 356,22 ft3/min x 5 menit = 1781,12 ft3

Luas area kolom = 214,79 ft2

1781,12 ft3
2
Tinggi level = 214,79 ft = 8,29 ft

Selanjutnya perhitungan tinggi kolom Fractionator dapat dilihat pada

tabel 3.22, dimana total tinggi kolom diperoleh sebesar 98,32 ft (29967,95 mm).

Tabel 3.23 Perhitungan Tinggi Kolom Fractionator

Nilai parameter/ Tinggi Kolom


Parameter
Satuan mm ft
Tinggi permukaan cairan bottom 8,29 ft 2527,55 8,29
Tambahan tinggi, diatas cairan - tray
2 m 2000 6,56
bottom
Flash zone 3 m 3000 9,84
Tray spacing 33 tray 22 in 18440,4 60,50
Draw off Kerosine dan Gasoil 1,5 m 3000 9,84
Vapor space top column 1 m 1000 3,28
Total tinggi kolom     29967,95 98,32

3.6.3 Tebal Dinding berdasarkan Internal Pressure

Perhitungan tebal dinding kolom digunakan standar The American Society

of Mechanical Engineer (ASME) Boiler and Pressure Vessel Code Section VIII

Division I Rules For Construction Of Pressure Vessels 2004 edition (July, 2004).

Prinsip perhitungan didasarkan pada tekanan operasi, temperature operasi dan

jari-jari (radius) dari kolom.

92
3.6.3.1 Data Desain

Data desain hasil perhitungan adalah:

Diameter inside (top kolom), Dtop : 13,72 ft = 164,64 in

Diameter inside (bottom kolom), Dbot : 16,54 ft = 198,50 in

Inside radius shell (top kolom), Rtop : 6,86 ft = 82,32 in

Inside radius shell (bottom kolom), Rbot : 8,27 ft = 99,25 in

Pelat yang digunakan mempunyai joint efficiency, E, sebesar 0,8

(Megyessy, Pressure Vessel Handbook, halaman 172).

Tekanan desain digunakan 120% tekanan operasi dan temperature desain

digunakan 50 oF diatas temperature operasi tertinggi (J. Couper et. al, Chemical

Process Equipment Selection and Design, halaman xvi).

Tekanan operasi = 10,3 psig

Tekanan desain, P = 1,2 x 10,3 = 12,36 psig

Temperature operasi = 650 oF

Temperature desain = 650 + 50 = 700 oF

Joint Efficiency, E = 0,8

Bahan yang akan digunakan adalah baja Carbon Steel dengan spesifikasi

nomer SA 516 Grade 60 sesuai Tabel 1A (ASME Boiler and Pressure Vessel

Code Section II D, halaman 10 lajur 2). Dengan temperature desain sebesar

700 oF baja SA 516 Grade 60 mempunyai allowable stress, S, sebesar 15300 psi.

93
3.6.3.2 Corrosion Allowance

Penambahan tebal untuk corrosion allowance mengacu pada Code UG-

25b pada standard code yang sama. Penambahan tebal sebesar 5 mills per tahun (

1
in untuk 12 tahun) sudah memuaskan (Eugene Megyessy, Pressure Vessel
16

Handbook 10th edition, halaman 221). Umur proyek diprediksikan minimal 20

tahun, sehingga penambahan tebal untuk corrosion allowance sebesar 0.104 in

dan dibulatkan keatas sebesar 0.125 in.

1. Tebal pada Top kolom

Tebal pelat yang digunakan mengacu pada tebal hasil perhitungan

kemudian dikoreksi dengan ketersediaan tebal bahan yang ada di pasaran. Pelat

3
dipasaran memiliki ketebalan yang sangat bervariasi. Untuk pelat dengan tebal
16

1
in sampai 1 in, memiliki increment tebal setiap in sedangkan untuk ketebalan
16

1 1
1 in sampai 1 in memiliki increment setiap in (Howard Rase, Project
2 8

Engineering of Process Plants, halaman 189). Jika telah ditentukan tebal dinding

desain kemudian dihitung allowable working pressure untuk tebal pelat yang

dipilih. Nilai allowable working pressure harus lebih tinggi dari tekanan desain.

Tebal dinding kolom menurut ASME Section VIII Division 1 UG-27 halaman 18

adalah:

PR
t=
SE−0 . 6P

94
Untuk tebal desain ditambahkan corrosion allowance yang dipilih, sehingga :

PR
t= +C
SE−0 . 6P

12 ,36 psig ×82 , 32 inch


t = +0,125 inch= 0,318 inch
(15300 psig × 0,8) - (0,6×12,36 psig)
2. Tebal pada Bottom Kolom

PR
t= +C
SE−0 . 6P

12,36 psig × 99,25 inch


t= +0,125 inch = 0,335 inch
(15300 psig × 0,8 )− ( 0,6 × 12,36 psig )
Berdasarkan plat yang tersedia di pasaran maka ditetapkan tebal plat pada

top dan bottom kolom adalah sebesar 0,5 inch.

3. Tebal Tutup (head) Kolom

Head yang digunakan bertipe Ellipsoidal dengan head ratio (rasio mayor

dengan minor) sebesar 2:1 (Megyessy, halaman 18), sehingga penentuan tebal

pelat tutup kolom menggunakan persamaan (ASME Section VIII Div 1 UG-32,

halaman 28) :

- Tutup Top kolom

PD
t= +C
2SE−0 . 2P

12,36 psig ×164,64 inch


t= +0 ,125 inch = 0,318 inch
[2 ×(15300psig ×0,8 )]−( 0.6× 12,36 psig)

95
- Tutup Bottom Kolom
PD
t= +C
2SE−0 . 2P

12,36 psig ×198 ,50 inch


t= +0,125 inch = 0,335 inch
[2 ×(15300psig ×0,8)]−( 0,6× 12,36 psig)
Berdasarkan plat yang tersedia di pasaran maka ditetapkan tebal plat pada

top dan bottom kolom adalah sebesar 0,5 inch

3.6.4 Tebal Dinding Kolom Berdasarkan Windload dan Berat Kolom

Selain karena internal pressure, tebal kolom juga harus diperhitungkan

terhadap beban terpaan angin (wind load) dan beban total berat kolom (Rase,

halaman 203). Data perhitungan yang digunakan terdapat pada tabel 3.23.

Tabel 3.24 Data Perhitungan Windload

Nilai/Satuan
No Parameter
Feet Inch
  Stripping/Bottom    
1 Diameter 16,54 198,50
2 Radius 8,27 99,25
3 Tebal shell 0,042 0,500
4 Tebal head 0,042 0,500
5 Tinggi, H 78,54 942,47
  Enriching/Top    
6 Diameter 13,72 164,64
7 Radius 6,86 82,32
8 Tebal shell 0,042 0,500
9 Tebal head 0,042 0,500
10 Tinggi, H 19,78 237,37
11 Tebal isolasi 0,17 2,00
12 Density baja, ρ (lb/cuft) 489,59  
13 Tekanan angin,Pw (psf) 40  
14 Tinggi Kolom 98,32 1179,84

96
15 Tinggi Support (asumsi) 33 396,00

97
Perkiraan berat kolom tidak termasuk support :

- Berat silinder top = Luas Area shell x (Htop) x (baja)

= [(3,14/4) x (13,762 – 13,722) ft2 x 19,78 ft] x 489,59 lb/ft3

= 8705,10 lb

- Berat silinder bottom = Luas Area shell x (Hbottom) x (baja)

= [(3,14/4) x (16,582 – 16,542) ft2 x 78,54 ft] x 489,59 lb/ft3

= 41660,16 lb

Total berat silinder = 8705,10 lb + 41660,16 lb = 50365,26 lb

- Berat Head = volume head x Density baja

2
= ×π×K ×( R3out −R3in )×ρbaja
3

Depth ellipsoidal head top (h) = 1/4D = 1/4 x 13,72 ft = 3,43 ft

K top = ratio depth of head/radius silinder

= 3,43 / 6,86 = 0,5

Depth ellipsoidal head bottom = 1/4D = 1/4 x 16,54 ft = 4,14 ft

K bottom = ratio depth of head/radius silinder

= 4,14 / 8,27 = 0,5

Berat head top = [2/3 x (3,14) x (0,5) x (6,903 – 6,86 3)] x 489,59 lb/ft3

= 3032,68 lb

Berat head bottom = [2/3 x (3,14) x (0,5) x (8,313 – 8,273)] x 489,59 lb/ft3

= 4403,64 lb

Total berat head = 3032,68 lb + 4403,64 lb = 7436,32 lb

98
- Berat Tray

Tray yang digunakan berbahan stainless steel tebal 0.075 in dengan

lb
berat persatuan luas 35 2 .
ft
2
3,14×( D )×berat per luas
× tray
Berat Tray Enriching section = 4

2
3,14×(13,72 )×35
×9
= 4 = 46545,98 lb

2
3,14×( D )×berat per luas
×tray
Berat Tray Stripping section = 4

2
3,14×(16,54 )×35
×24
= 4 = 180420,51 lb

Total berat tray = 46545,98 lb + 180420,51 lb = 226966,49 lb

- Berat cairan dalam tray dengan air level 3 inch (0,25 ft) :

Berat cairan pada Enriching section

2
3,14×( D )×level cairan×ρair
×tray
= 4

2
3,14×(13,72 )×0 , 25×6 2,4
×9
= 4 = 20746,21 lb

Berat cairan pada Stripping section

2
3,14×( D )×level cairan×ρair
×tray
= 4

2
3,14×(16,54 )×0 , 25×6 2,4
×24
= 4 = 80416,00 lb

99
- Berat cairan pada bottom kolom :

=
(
level cairan bottom ×3,14×( D2 )× ρair
4
2
3 )( 3
+ ×3,14×K×R in × ρair )
= (
(8,29 ft )×(3 ,14 × 16,542 )×(62,4 ) 2
4 )(
+ ×3,14×8 , 273 ×0,5× 62. 4
3 )
= 111141,62 lb + 36949,49 lb

= 148091,11 lb

Total berat cairan = 20746,21 lb + 80416,00 lb + 148091,11 lb = 249253,31 lb

- Berat Isolasi

Perancangan menggunakan bahan isolasi Alumina Silica Fiber (Thermal

Insulation Handbook karangan William C Turner dan John F Malloy, halaman

247) yang mempunyai Density 290


kg
m 3( lb
)
18,10 3 dengan thermal conductivity
ft

0,65 Btu/ ( hr ) ( ft ) ( ℉ ). Tebal isolasi yang digunakan sebesar 2 inch (0,17 ft).

Perhitungan berat isolasi dilakukan dengan menggunakan tabel 3.24 untuk

memudahkan dalam perhitungan.

100
101
Tabel 3.25 Perhitungan Berat Isolasi

No Volume kolom Satuan Tanpa isolasi Dengan Isolasi


I Silinder Top Kolom      
1 Diameter luar, Dout ft 13,72 14,05
2 Tinggi ft 19,78 19,78
3 Volume ft3 2922,92 3066,96
II Silinder Bottom Kolom      
4 Diameter luar, Dout ft 16,54 16,88
5 Tinggi ft 78,54 78,54
6 Volume ft3 16869,15 17557,27
III Head Top Kolom      
7 K   0,5 0,5
8 Radius, R ft 6,90 7,07
9 Volume ft3 688,16 739,34
IV Head Bottom Kolom      
10 K   0,5 0,5
11 Radius, R ft 8,31 8,48
12 Volume ft3 1202,27 1276,20
  Total Volume ft2 21682,50 22639,76
  Volume isolasi ft3 957,27
  Berat Isolasi lb 17330,45

- Total Berat Kolom


Dari perhitungan diatas dapat ditabulasikan kedalam tabel 3.25, sehingga

diperoleh total berat :

Tabel 3.26 Data Hasil Perhitungan Berat Kolom


No Parameter Satuan Nilai
1 Total berat silinder lb 50365,26
2 Total berat head lb 7436,32
3 Total berat Tray lb 226966,49
4 Total berat cairan lb 249253,31
5 Berat Isolasi lb 17330,45
  Total Berat lb 551351,84
Setelah total berat kolom diketahui, maka tebal dinding kolom berdasarkan

windload dan berat kolom dihitung dengan persamaan:

102
2
2 Pwh W P Dm
t= − +
πD ' S π Dm S 4 S

Tekanan angin, Pw = 40 psf

Tinggi kolom + tinggi support, h = 98,32 + 33 = 131,32 ft

Outside diameter dengan isolasi, D’ = (198,50 + 0,5) + 2 = 200,75 in

Allowable stress, S = 15300 psi

Berat total kolom, W = 551351,84 lb

eter, D m
= (198,50 ×( 198,50+(
2
2×0,25 ))
)
Rata-rata diam

= 297,99 in

Tekanan desain, P = 12,36 psi

Tebal pelat setelah dihitung = 0,16554 in + C

= 0,28972 in

Diperoleh tebal 0,28972 in, sehingga dipilih tebal kolom sebesar 0,5 inch.

Tebal berdasarkan Buckling :

2×16 ×
6
( )
t
Dout
SB =

2×16 6 × (0,5
200,75 in )
in

= 83,573.07 psia

Dengan menggunakan rumus :

103
2
2 Pw h W
t= +
πD ' S B π D m S B

Maka diperoleh tebal buckling sebesar 0,0332 inch.

104
3.6.5 Dimensi Kolom Fractionator
4182 mm
N 13
Dimensi :
Diameter Enriching Section : 4182 mm
1000 mm 33 N 12 Diameter Stripping Section : 5042 mm
Tinggi Kolom : 29968 mm
Tray Spacing : 22 inch = 558,8 mm
5029 mm

Tinggi weir : 2 inch/semua tray


N 11
N 10 Kondisi Operasi :
24 Variabel Operasi Operasi Desain
N8 M3
Tekanan, kg/cm2 1,76 2,109
N9
Suhu, 0
C 343 371

Data Nozzle :
5588 mm

- M 1 : Manholes : 18”
- M 2 : Manholes : 18”
- M 3 : Manholes : 18”
29968 mm

- N 1 : Residue Outlet
N7 - N 2 : Steam stripping Inlet
N6 - N 3 : Feed inlet
9 - N 4 : Draw off Gasoil
M2
N4 - N 5 : Bottom Pumparound Outlet
2794 mm

N5 - N 6 : Bottom Pumparound Intlet


- N 7 : From top Gasoil Stripper
- N 8 : Draw off Kerosine
3000 mm

5042 mm
N3 M1 - N 9 : Middle Pumparound Outlet
- N 10: Middle Pumparound Inlet
- N 11: From top Kerosine Stripper
2235 mm

1 - N 12: Reflux Inlet


N2
- N 13: Vapor outlet, over head kolom
2000 mm

Bahan :
Carbon steel SA-516, Grade 60

Tebal :
Tebal Dinding Enrc. Sect : 0,5 inch
N1 Tebal Dinding Strp. Sect : 0,5 inch
10058 mm

Corrosion allowance : 0,125 inch

Gambar 3.6 Dimensi Kolom Fractionator

105
3.6.4 Dimensi kolom Gasoil Stripper dan Kerosine Stripper

Dengan cara yang sama didapatkan ukuran tinggi dan tebal untuk Gasoil

Stripper dan Kerosine Stripper. Dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.27 Hasil perhitungan dimensi kolom Gasoil Stripper

Nilai/Satuan
No Parameter
Feet Inch
1 Diameter 12,03 144,32
2 Radius 6,01 72,16
3 Tebal shell 0,042 0,50
4 Tebal head 0,042 0,50
5 Tinggi, H 28,83 345,93
6 Tebal isolasi 0,17 2,04
7 Density baja, ρ (lb/cuft) 489,59  
8 Tekanan angin,Pw (psf) 40  
9 Tinggi Kolom 28,83 345,93
10 Tinggi Support (asumsi) 10 120
N4
Dimensi :
Diameter Kolom : 2444 mm
Tinggi Kolom : 8787 mm
1000 mm Tray Spacing : 22 inch = 558,8 mm
6
Tinggi weir : 2 inch/semua tray

Kondisi Operasi :
4353 mm

Variabel Operasi Operasi Desain


Tekanan, kg/cm 1,7 2,04
8787 mm

Suhu, 0
C 315 365
N3 M1
1 Data Nozzle :
- M 1 : Manholes: 18”
- N 1 : Gasoil Product Outlet
3434 mm

N2 - N 2 : Steam stripping Inlet


2444 mm
- N 3 : Feed inlet
- N 4 : Gas Outlet

Bahan :
Carbon steel SA-516, Grade 60
3048 mm

N1
Tebal :
Tebal Dinding : 0,5 inch
Corrosion allowance : 0,125 inch

Gambar 3.7 Dimensi Kolom Gasoil Stripper

106
Tabel 3.28 Hasil perhitungan dimensi kolom Kerosine Stripper

Nilai/Satuan
No Parameter
Feet Inch
1 Diameter 8,88 106,53
2 Radius 4,44 53,27
3 Tebal shell 0,042 0,50
4 Tebal head 0,042 0,50
5 Tinggi, H 28,47 341,69
6 Tebal isolasi 0,25 3,00
489,5
7 Density baja, ρ (lb/cuft)
9
8 Tekanan angin,Pw (psf) 40
9 Tinggi Kolom 28,47 341,69
10 Tinggi Support (asumsi) 10 120

N5
Dimensi :
Diameter Kolom : 1804 mm
Tinggi Kolom : 8679 mm
1000 mm N4 Tray Spacing : 22 inch = 558,8 mm
6
Tinggi weir : 2 inch/semua tray

Kondisi Operasi :
Variabel Operasi Operasi Desain
4353 mm

Tekanan, kg/cm 2
1,52 1,83
8679 mm

Suhu, 0
C 300 350
N3 M1 Data Nozzle :
1
- M 1 : Manholes: 18”
- N 1 : Kerosine Product Outlet
- N 2 : Steam stripping Inlet
3326 mm

N2
- N 3 : Feed inlet
1804 mm
- N 4 : Gas Outlet

Bahan :
Carbon steel SA-516, Grade 60

Tebal :
3048 mm

N1 Tebal Dinding : 0,5 inch


Corrosion allowance : 0,125 inch

Gambar 3.8 Dimensi Kolom Kerosine Stripper

107
3.7 Memperkirakan Harga Kolom

Total harga kolom dihitung berdasarkan harga kolom berikut harga tray.

Penentuan harga didasarkan pada tinggi dan diameter kolom, sedangkan harga

tray diperkirakan berdasarkan diameter dan jenis bahan yang digunakan.

Perkiraan harga kolom digunakan Figure 15.11 Purchased cost of vertical

columns (Max Peters, Plant Design and Ecomics for Chemical Engineer, halaman

793), untuk harga tray diperkirakan dari Figure 15.13 Purchased cost of trays in

tray columns (Max Peters, halaman 794). Sedangkan untuk harga isolasi

menggunakan Figure 15.17 Installed cost of various industrial insulations for

columns, tower and tanks (Max Peters, halaman 797).

Perkiraan harga kolom dikelompokkan menjadi satu untuk kolom

Fractionator, Gasoil Stripper dan Kerosine Stripper. Harga kolom yang diperoleh

merupakan harga tahun 2002 bulan Januari dan merupakan harga FOB (free on

board) atau harga di tempat penjual, belum harga di lokasi proyek. Oleh karena

itu saat perhitungan keekonomian dilakukan penyesuaian dengan penambahan

biaya pengiriman. Biaya pengiriman umumnya sekitar 10 % dari total harga

kolom (begitu juga dengan peralatan lainya). Untuk bab ini hanya dihitung harga

FOB, untuk harga PCE (Purchased Cost) dilakukan di Bab IV saat evaluasi

keekonomian.

Namun apabila pada grafik tersebut tidak mengakomodir hasil

perhitungan, maka harga peralatan dapat dicari dengan memakai formulasi Six –

Tenths Factor Rule (Max Peters, halaman 242).

108
Berdasarkan hasil perhitungan, kolom fractionator mempunyai tinggi

29,97 m dan diameter 5,04 m. pada lampiran 14, diameter paling besar yang

tercantum adalah 4 m, maka harus diketahui dahulu harga kolom dengan diameter

4 m dan tinggi 29,97 m. Berdasarkan pembacaan grafik, didapat harga kolom $

170,000.00. Maka dengan menggunakan Six – Tenths Factor Rule, harga pada

diameter 5,04 m dan tinggi 29,97 m adalah :

( )
0,6
5,04
¿
= US$ 170,000.00 4 = US$ 195,286.06

Sama halnya dengan mengestimasi harga tray yang menggunakan

lampiran 15 dan isolasi menggunakan lampiran 16

Untuk memudahkan dalam perhitungan dibuat tabel, agar sekaligus

diperoleh gambaran harga masing- masing kolom.

109
Tabel 3.29 Penentuan Harga Kolom Fractionator, Gasoil stripper dan

Kerosine stripper

Gasoil Kero
Parameter Satuan Fractionator
stripper stripper
Kolom        
Tinggi ft 98.32 28.83 28.47
  m 29.97 8.79 8.68
Diameter ft 16.54 12.03 8.88
  m 5.04 3.67 2.71
Harga US$ 195,286.06 66,429.04 53,785.21
Tray   Top Bottom    
Diameter ft 13.52 16.54 12.03 8.88
  m 4.12 5.04 3.67 2.71
Jumlah Tray   9 24 6 6
Faktor koreksi jumlah
tray   1.65 1 2.15 2.15
Harga per tray US$ 4838.67 5460.67 4511.11 3759.91
43,547.9 131,055.9
Harga US$ 9 7 27,066.65 22,559.45
71,854.1 131,055.9
Harga terkoreksi US$ 8 7 58,193.29 48,502.81
Total harga tray US$ 202,910.15 58,193.29 48,502.81
Isolasi        
Tebal inch 2 2 2
  m 0.051 0.051 0.051
Luas Area Isolasi m2 514.14 122.23 85.24
Harga   51,414.14 12,223.44 8,523.75
Harga kolom + tray +
isolasi US$ 449,610.35 136,845.77 110,811.78
Total Harga US$ 697,267.89

110
Dari perhitungan perkiraan yang talah dilakukan didapatkan harga untuk masing-

masing kolom adalah :

Tabel 3.30 Harga Kolom Fractionator, Gasoil stripper dan Kerosine stripper

Fractionato
Parameter Gasoil stripper Kero stripper
r
Harga Kolom 195,286.06 66,429.04 53,785.21
Harga Tray 202,910.15 58,193.29 48,502.81
Harga Isolasi 51,414.14 12,223.44 8,523.75
Total Harga 697,267.89

Sehingga total harga FOB untuk ketiga kolom sebesar US$ 697,267.89

3.8 Sistem Pengendalian Proses

Sistem pengendalian proses pada kolom Fractionator bertujuan untuk

mengendalikan variable operasi yang berkaitan dengan keberhasilan proses

separasi di kolom. Selain itu sistem pengendalian proses erat kaitannya dengan

keamanan (safety) baik keamanan terhadap pekerja maupun terhadap peralatan.

Variable yang dikendalikan antara lain : tekanan dan suhu top beserta bottom

kolom, suhu pada sidestream kolom yang berdasarkan jumlah pumparound, aliran

umpan masuk dan aliran produk-produk, serta menstabilkan tinggi cairan (level)

di bottom kolom Fractionator.

111
Gambaran dari system pengendalian prosesnya adalah sebagai berikut :

Gambar 3.9 Sistem Pengendalian Proses Kolom Fractionator

112
3.9 Hazard And Operability Study (HAZOPS)

HAZOPS pada kolom Fractionator dilakukan dengan cara diskusi

bersama rekan-rekan kelompok CDU. Hasil diskusi tersebut adalah sebagai

berikut :

Tabel 3.31 HAZOPS pada Tekanan Kolom


Safety
Guide word Deviasi Sebab Akibat
device
Komposisi umpan masuk Penguapan dalam PAL
banyak mengandung kolom berkurang
fraksi berat
Produk top kolom FAL Off Gas
berkurang

Suhu Top kolom TAL top


turun kolom

Less Less Pressure level bottom kolom LAH


naik

Steam ke reboiler FAH Steam


bertambah

Refluks berkurang
LAL
accumulator

  More Pressure Komposisi umpan masuk Tekanan kolom naik PAH


More banyak mengandung
fraksi ringan Penguapan berlebih PSV
Produk top kolom LAH
naik accumulator
Level bottom kolom
turun PAH

COT furnace berlebih Suhu bottom kolom TAH bottom


masuk ke kolom naik kolom

Suhu top kolom naik TAH top


kolom
Tekanan kolom naik
PSV - PAH
Terjadi penguapan
berlebih PAH - TAH

Produk top kolom LAH


naik accumulator

Fraksi yang lebih


berat terikut pada
fraksi diatasnya

113
Level bottom kolom
turun LAL
Tabel 3.32 HAZOPS pada Suhu Top Kolom
Safety
Guide word Deviasi Sebab Akibat
device
Cairan refluks berlebih Ada fraksi ringan TAL top
yang tidak teruapkan kolom

Produk LPG Off Analisa Lab


Spec

Level Fractionator LAL


Accumulator turun accumulator

Beban pompa FAH Refluks


bertambah

Level bottom kolom LAH - LAL


terganggu

Less Penguapan dalam PAL


Less
Temperature Komposisi umpan masuk kolom berkurang
banyak mengandung
fraksi berat Produk top kolom
TAL top
berkurang
kolom
Level bottom kolom
LAH
naik

Fraksi yang lebih


berat terikut pada
fraksi diatasnya

Refluks berkurang
LAL
accumulator

  More COT furnace berlebih Terjadi penguapan PAH


More Temperature masuk ke kolom berlebih

Produk top kolom PSV


naik

Suhu bottom kolom TAH bottom


naik kolom

Suhu top kolom naik TAH top


kolom
Fraksi yang lebih  
berat terikut pada
fraksi diatasnya

Level bottom kolom LAL


turun

Produk LPG
FAL Produk

114
berkurang LPG

Refluks bertambah LAL


accumulator
FAH refluks

Tekanan top kolom PSV


naik PAH

Fraksi berat banyak LAH


terikut ke top kolom accumulator
Cairan refluks berkurang
Fraksi yang lebih Analisa Lab
berat terikut pada
fraksi diatasnya

Level Fractionator LAH


Accumulator naik accumulator

Tekanan top kolom PAH


naik

Level bottom kolom LAL


turun

Tabel 3.33 HAZOPS pada Suhu Bottom Kolom


Safety
Guide word Deviasi Sebab Akibat
device
Komposisi umpan masuk Penguapan dalam PAL top
banyak mengandung kolom berkurang kolom
fraksi berat
  Produk top kolom
  berkurang
 
  Suhu Top kolom TAL top
  turun kolom
 
  level bottom kolom
  LAH
Less naik
Less
Temperature
Refluks berkurang LAL
Tekanan Top Kolom accumulator
turun PAL
   
Jumlah umpan masuk ke Level bottom kolom LAH
kolom bertambah naik
 
Suhu umpan masuk turun Level bottom kolom
LAH
naik
  More COT furnace berlebih Terjadi penguapan PAH
More Temperature masuk ke kolom berlebih
  Produk top kolom PSV
  naik
 

115
  Suhu top kolom naik TAH top
  kolom
   
Fraksi berat banyak Analisa Lab
terikut ke top kolom

Level bottom kolom LAL


turun

Suhu umpan masuk naik Level bottom kolom LAL


turun

Tabel 3.34 HAZOPS pada Flow Umpan


Safety
Guide word Deviasi Sebab Akibat
device

Valve tertutup Level kolom turun LAL

No No Flow Suhu bottom kolom TAH bottom


naik kolom

Produk off gas turun FAL off gas


Valve rusak Level kolom turun LAL

Suhu bottom kolom TAH bottom


Less Less Flow naik kolom

Produk off gas turun FAL off gas

Valve rusak (Bukaan Level bottom kolom LAH


penuh) naik

  Fraksi yang lebih Analisa Lab


More Flow berat terikut pada
More
fraksi diatasnya

Produk off gas naik FAH off gas

Tabel 3.35 HAZOPS pada Level Bottom Kolom


Safety
Guide word Deviasi Sebab Akibat
device
No No Level
Umpan tidak ada yang Level bottom kolom LAH
masuk turun

Suhu bottom Kolom TAH


naik

Flow umpan turun Level turun LAL

Suhu bottom Kolom TAL bottom


naik kolom

116
Level Controller Rusak Level kolom habis LAL

Level Control valve FAH Produk


buka penuh LPG

Umpan tidak ada Level kolom turun LAL

Suhu bottom Kolom TAL Bottom


naik kolom

Flow umpan turun Level kolom turun LAL

Suhu bottom Kolom TAL Bottom


naik kolom

Level kolom turun LAL


Suhu Bottom kolom tinggi
Suhu bottom Kolom TAL Bottom
naik kolom

Less Less Level Suhu top kolom naik TAH top


kolom

Level kolom habis LAL


Level Controller Rusak
(valve terbuka penuh) Suhu bottom Kolom TAH bottom
naik kolom
Temperature bottom Level kolom naik LAH
rendah
Suhu top kolom turun TAL top
kolom

Flow umpan naik Level kolom naik LAH

  Suhu bottom Kolom TAL bottom


More Level
More turun kolom

Level Controller Rusak Level kolom naik LAH


(valve tertutup)
Suhu bottom Kolom TAL bottom
turun kolom

Produk LPG No FAL Produk


Flow LPG

117

Anda mungkin juga menyukai