DAILY RESEARCH
Statistics Highlight
Opening Today Nikkei AORD Defisit anggaran 2015 2,8% dari PDB.
Change TPS Food kejar target pertumbuhan 42,5%.
Arwana kejar pertumbuhan pendapatan 30% tahun ini.
Index Last Chg % Harga CPO tahun ini diprediksi lebih baik.
DJIA 17425.03 (295.95) (1.67)
S&P 500 2043.94 (34.42) (1.66) Market Preview
FTSE 100 6242.32 (72.25) (1.14)
I
CAC 40 4637.06 (64.30) (1.37)
DAX 10743.01 (117.13) (1.08)
ndeks Harga Saham Gabungan
NIKKEI 225 18887.20 (192.45) (1.01) (IHSG) ditutup di zona positif
HANGSENG 21882.15 (117.47) (0.53) di hari perdagangan terakhir
STI 2882.73 (5.49) (0.19) tahun 2015. Indeks mencatatkan
SHENZHEN 2308.91 (21.45) (0.92)
kenaikan 0,52% menjadi
SHANGHAI 3539.18 (24.55) (0.69)
4.593,008. Kendati demikian,
Commodities Price Chg % sepanjang tahun ini, indeks
Oil (US$/barrel) 37.98 0.71 1.91
CPO (RM/M.T) 2495.00 11.00 0.44
mencatatkan penurunan sebesar
Gold (USD/T.oz) 1061.70 (6.60) (0.62) 11,28% (year to date). Terdapat
Nikel (USD/M.T 8690.00 100.00 1.16 170 saham yang melaju pada
Timah (USD/M.T) 14500.00 (100.00) (0.68) hari ini. Sedangkan jumlah
Coal (USD/M.T) 50.05 (0.10) (0.20) IHSG 4,593.01
saham yang turun sebanyak 116 Change 23.65
Exchange Rates Chg % saham dan 98 saham lainnya Change (%) 0.52
IDR/USD 13835.00 65.00 0.47 diam di tempat. Volume Change (%/ytd) (12.13)
USD/EUR 1.084 (0.01) (0.82) transaksi sore ini melibatkan Total Value (IDR triliun) 5.117
JPY/USD 120.37 (0.14) (0.12) Total Volume (miliar saham) 5.808
5,755 miliar saham dengan nilai Net Foreign Buy (IDR miliar) (115.000)
IDR/SGD 9732.68 (11.86) (0.12)
IDR/AUD 10067.45 33.94 0.34 transaksi Rp 4,850 triliun. Up: 179 Down: 280 Unchange: 103
TLKM USD IDR Chg %
Kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) membuat
TLK.NYSE 44.40 3071 (0.64) (1.42)
investor asing mengalihkan sebagian dananya keluar dari instrumen
Top Gainers IDR % Chg portofolio di Indonesia yang ditandai dengan nilai jual bersih (net selling)
TKIM‐W 69 64.30 27 dana investor asing di pasar modal domestik sebesar Rp 22,55 triliun.
TRIS‐W 22 29.40 5
HOTL‐W 22 29.40 5
Tren konsolidasi IHSG sejalan dengan bursa‐bursa lain seperti Indeks
SRAJ 310 24.00 60 Dow Jones Industrial Average Amerika Serikat (‐1,65%), Indeks All
BAYU 1,200 21.20 210 Ordinaries Australia (‐2,46%), Indeks PSE Filipina (‐3,42%), Indeks FTSE
Top Losers IDR % Chg 100 Inggris (‐4,74%), Indeks FTSE BM KLCI Malaysia (‐5,14%), Indeks BSE
BIPP‐W 12 (36.80) (7) Sensex 30 India (‐5,33%), Indeks Hang Seng Hongkong (‐7,14%), Indeks
BVIC‐W3 10 (16.70) (2) SET Thailand (‐14,14%) dan Indeks Strait Times Singapura (‐14,56%).
LPIN 5,050 (9.40) (525)
SAFE 87 (9.40) (9)
ETWA 68 (9.30) (7) Pelaku pasar akan mencermati data‐data makro ekonomi yang akan
dirilis pada esok hari seperti data manufaktur, inflasi dan data
Top Value IDR % (miliar)
BBCA 13,250 (0.60) 304 B
kepercayaan konsumen bulan Desember. Apabila data tersebut positif,
ASII 6,025 0.40 285 B maka tidak tertutup kemungkinan pada awal perdagangan tahun ini
BBRI 11,400 0.00 268 B IHSG berpotensi mengalami January Effect. January Effect merupakan
SSMS 1,700 1.20 250 B fenomena tahunan yang terjadi pada pasar modal yang ditandai dengan
TLKM 3,095 (0.80) 238 B
menguatnya harga‐harga saham di bulan Januari. Adapun sektor‐sektor
Top Volume IDR % (juta) yang berpotensi mengalami penguatan adalah sektor konstruksi, semen
META 80 (9.10) 308.814
dan infrastruktur.
ANTM 321 5.20 282.729
MYRX 640 (0.80) 268.005
SUGI 378 0.00 183.624 IHSG 4566 ‐ 4640
SSMS 1,700 1.20 146.771
Senin, 04 Januari 2015
2
News Update
Defisit anggaran 2015 2,8% dari PDB. Realisasi defisit anggaran pendapatan dan belanja negara perubahan (APBN-P) 2015
sebesar Rp 318,5 triliun atau 2,8% dari produk domestik bruto (PDB). Walau lebih rendah dari batas maksimal 3%, defisit
tersebut jauh lebih lebar dibanding target dalam APBN-P 2015 sebesar Rp 222,5 triliun atau 1,9% dari PDB. Sementara defisit
anggaran tahun lalu sebesar Rp 227,4 triliun atau 2,26% dari PDB. Berdasarkan keterangan resmi Kementerian Keuangan
(Kemkeu), defisit anggaran tahun lalu terjadi karena realisasi pendapatan negara yang hanya mencapai Rp 1.491,5 triliun atau
84,7% dari target. Pajak sebagai tulang punggung penerimaan negara juga hanya tercapai Rp 1.055 triliun atau 81,5% dari
target. Sedangkan penerimaan bea dan cukai Rp 180,8 triliun atau 92,7% dari target. "Rendahnya penerimaan pajak dan bea
cukai di dipengaruhi oleh lemahnya impor dan harga-harga komoditas, terutama yang menjadi ekspor utama Indonesia, yaitu
CPO dan komoditas pertambangan," demikian data Kemkeu. Di sisi lain, realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dalam
tahun 2015 mencapai Rp 252,4 triliun atau 93,8% dari target. Rendahnya realisasi PNBP ini disebabkan oleh turunnya
pendapatan sumberdaya alam migas dan pertambangan minerba lantaran turunnya harga komoditas batubara di pasar
internasional. Adapun realisasi belanja negara tahun lalu hanya sebesar Rp 1.810 triliun atau 91,2% dari target. Dari jumlah
tersebut, realisasi pemerintah pusat pun belum terserap maksimal, hanya 90%. Realisasi belanja kementerian dan lembaga (K/L)
yang pagunya sebesar Rp 795,5 triliun data sementara hingga 31 Desember 2015 tercatat hanya Rp 724,3 triliun atau 91,2%.
Realisasi belanja modal pun sangat rendah penyerapannya, walaupun nominalnya meningkat 45% dibandingkan tahun 2014
lalu. Adapun realisasinya hanya Rp 213,3 triliun atau 77,3% dari target. Sementara belanja non-K/L penyerapannya hanya 88,3%.
Untuk menambal defisit tersebut, pemerintah cukup gencar mencari utang. Realisasi pembiayaan 2016 membengkak hingga
148% dari target atau Rp 329,4 triliun. Sayangnya, lagi-lagi pemerintah menyia-nyiakan utang tersebut. Padahal, setiap rupiah
dana utang, pemerintah harus mengeluarkan biaya. Dari data Kemkeu pula, sisa lebih pembiayaan anggaran (SiLPA) dalam
realisasi APBN-P 2015 mencapai Rp 10,8 triliun. Utang yang tidak terpakai ini sejalan dengan belum maksimalnya penyerapan
belanja di tahun lalu. (Kontan Online)
TPS Food kejar target pertumbuhan 42,5%. Pada tahun ini, PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (TPS Food) menargetkan
pertumbuhan sebesar 42,5% dibandingkan tahun lalu. Adapun strategi untuk meraih pertumbuhan antara lain dengan
melakukan ekspansi secara gencar. TPS Food juga sudah memetakan target pertumbuhan pada masing-masing divisi pada awal
2016 ini. Untuk divisi makanan (food), misalnya, ditargetkan naik sekitar 50% menjadi sekitar Rp 3,1 triliun; beras (rice) naik
sekitar 39% menjadi sekitar Rp 5,4 triliun; sedangkan palm oil naik sekitar 53% menjadi sekitar Rp 200 miliar. Adapun untuk
mendukung target tersebut, perusahaan akan menggelontorkan belanja modal tahun depan untuk makanan sebesar Rp 309 M,
beras Rp 517 M, dan palm oil Rp 387 miliar. Selain itu, perusahaan yang berkode saham AISA di Bursa Efek Indonesia ini juga
sedang berekspansi dengan melakukan pembangunan dua gudang beras baru. Pertama, gudang PT. Sukses Abdi karya Sakti
yang berkapasitas 28.000 ton. Dimana penyelesaiannya ditargetkan pada Maret 2016. Saat ini, progresnya sudah berjalan 11%
dengan nilai investasinya sebesar Rp 61 M. Kedua, gudang PT. Jatisari Srirejeki dengan kapasitas 15.000 ton. Saat ini progres
pembangunan masih sekitar 86%. Sebelumnya, pembangunan gudang ini ditargetkan bisa selesai pada Oktober 2015. Adapun
nilai investasinya senilai Rp 17 M. Selain itu, tahun ini, AISA juga berencana menyelesaikan dua pabrik di Sulawesi Selatan
dengan kapasitas produksi masing-masing 120.000 ton per tahun untuk pabrik di Sidrap dan 120.000 ton di Bone. Untuk itu,
AISA merogoh investasi sebesar Rp 682 miliar. "Mesin sudah order dan fabrikasi, perizinan tanah dalam tahap akhir. Kami
rencanakan konstruksi dimulai awal tahun 2016," kata Desilina, Corporate Secretary TPS Food. (Kontan Online)
Arwana kejar pertumbuhan pendapatan 30% tahun ini. Penjualan keramik tahun 2015 melemah disebabkan pasar properti
yang juga tak bertumbuh akibat pelemahan ekonomi. Hal ini berakibat lemahnya bisnis keramik PT Arwana Citramulia Tbk. Lihat
saja, pada kuartal III 2015, perusahaan ini mencatat penjualan turun 22,65% dibandingkan tahun lalu. Nah di 2016, perusahaan
yang berkode ARNA di Bursa Efek Indonesia ini berharap ada pertumbuhan pendapatan sebesar 25-30% diandingkan
pendapatan tahun 2015. Pertumbuhan ini diharapkan karena average selling price alias harga jual rata-rata yang membaik dari
mix product yang diproduksi. Dalam artian Arwana menambah varian produk. (Kontan Online)
Harga CPO tahun ini diprediksi lebih baik. Minyak Sawit Mentah alias crude palm oil (CPO) cukup bertenaga di tahun 2015.
Badai El Nino hingga program biodiesel Indonesia mendukung kenaikan harga CPO. Harga CPO kontrak pengiriman Maret 2016
di Malaysia Derivative Exchange turun tipis 0,4% menjadi RM 2.485 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya. CPO berhasil
mencatat kenaikan sebesar 11,18% di tahun 2015. Pergerakan harga CPO bertolak belakang dengan pelemahan harga
komoditas lainnya terutama minyak. Padahal, harga minyak mentah dunia berpotensi menyeret CPO. Prospek CPO di tahun
2016 bisa lebih baik dari tahun lalu. Beberapa sentimen akan menjadi penopang harga. Pertama, badai El Nino diprediksi akan
berlanjut hingga Maret 2016. Hal ini tentu akan membawa peluang kenaikan harga CPO, apalagi jika adanya badai tersebut bisa
berdampak pada turunnya produksi CPO Indonesia dan Malaysia. Kedua, program biodiesel pemerintah Indonesia yang
mewajibkan campuran 15% bahan bakar nabati minyak kelapa sawit pada bahan bakar minyak (BBM). Program ini membuat
permintaan CPO oleh Pertamina terus mengalami peningkatan. Harapannya, kenaikan permintaan dalam negeri bisa
mengurangi pasokan CPO Indonesia untuk pasar global sehingga berimbas pada kenaikan harga. Ketiga, adanya kerjasama dua
produsen CPO terbesar yakni Indonesia dan Malaysia dalam mengembangkan industri ini dengan membentuk Dewan Negara-
negara penghasil minyak kelapa sawit atau Council of Palm Oil Producing Countries (CPOP). (Kontan Online)
Senin, 04 Januari 2015
Stock Picks 3
ADHI 2100 ‐ 2210 Spec Buy
ADHI pada perdagangan akhir tahun kemarin mengalami kenaikan tipis ke posisi 2140. Kenaikan tersebut
belum dapat menembus MA 20 hari. Akan tetapi sinyal positif terlihat dari indikator MACD yang telah
membentuk sinyal golden cross. Terlihat indikator MACD menyempit dalam beberapa hari terakhir. Tapi
trend bullish baru akan terkonfirmasi apabila berhasil break resisten 20 hari. Indikator lainnya seperti RSI
juga menguat, dan masih berada d area netral. Indikator stochastic juga memberikan sinyal golden cross.
ADHI menargetkan bisa mengantongi kontrak baru mencapai Rp 25,6 triliun sepanjang 2016. Jumlah
tersebut meningkat 36,8% daripada target tahun 2015. ADHI masih akan mengincar lebih banyak proyek
konstruksi dibandingkan proyek lain. Dari sektor engineering, procurement and construction (EPC) ditarget
sebesar 6,9%, segmen properti 8,6% dan manufacture precast diharapkan menyumbang 9,4%. Kendati
optimistis proyek pemerintah pada 2016 akan meningkat, porsi proyek pemerintah dan proyek swasta
yang ingin dibidik ADHI tidak jauh berbeda. ADHI menargetkan proyek pemerintah menyumbang 37,2%
total kontrak baru. Perinciannya, proyek APBN sebesar 27,9% dan APBD 9,3%. Sementara proyek swasta
ditargetkan menyumbang 37,1% dan proyek dari perusahaan BUMN diproyeksikan 25,7%. Seiring
meningkatnya target kontrak tersebut, ADHI membidik pendapatan mencapai Rp 20 triliun atau melonjak
82% ketimbang target 2015 sebesar Rp 11 triliun. Adapun laba bersih diproyeksikan tumbuh 50% menjadi
Rp 750 miliar.
Senin, 04 Januari 2015
Stock Picks
4
WIKA 2600 ‐ 2700 Maintain Buy
WIKA pada perdagangan kemarin menguat tipis ke level 2640. Penguatan tersebut belum dapat merubah
trend WIKA menjadi bullish. Resisten MA 20 hari masih belum dapat ditumbus. Akan tetapi sinyal positif
terlihat dari indikator RSI dan Stochastic. Kedua indikator ini bergerak menguat dan meninggalkan area
oversold. MACD juga memberikan sinyal golden cross. Sinyal tersebut memberikan sentimen positi
terhadap pergerakan WIKA. Posisi candle WIKA sendiri sudah mendekati supportnya di kisaran 2500.
WIKA gagal mencapai target kontrak baru pada tahun lalu. Hingga akhir Desember 2015, WIKA hanya
mendapatkan kontrak baru senilai Rp 23 triliun. Hal ini masih jauh dibawah target yang mencapai Rp 31,6
triliun. Dengan capaian tersebut, WIKA meraih pendapatan Rp 14 triliun pada tahun lalu. Namun WIKA
optimis potensi pertumbuhan pada tahun depan akan berada di kisaran 23%. WIKA juga akan mendorong
anak usahanya untuk melakukan Initial Public Offering (IPO) pada awal tahun ini. Menurutnya, PT WIKA
Realty dan PT WIKA Gedung bisa melakukan IPO di awal tahun ini. Tahun depan WIKA akan melakukan
ekspansi di proyek pembangunan jalan tol, pembangkit listrik dan proyek High Speed Railway (HSR) Jakarta‐
Bandung. Selain itu, WIKA juga sedang membidik kontrak baru proyek pembangkit listrik Jawa 5 dan Jawa 7
yang masing‐masing berkapasitas 2 x 1.000 megawatt.
Senin, 04 Januari 2015
Stock Picks
AKRA 7050 ‐ 7350 Spec Buy 5
AKRA mengalami penguatan pada akhir tahun lalu. AKRA dalam trend bullish mengalami tantangan
resisten di 7250. Jika berhasil menembus resisten tersebut, maka AKRA berpotensi melanjutkan
penguatannya. Indikator MACD sudah membentuk death cross beberapa hari yang lalu. Akan tetapi
penguatan pada akhir tahun membuat MACD kembali membentuk golden cross. Hal ini di ikuti dengan RSI
masih berada di area netral dan Stochastic membentuk golden cross.
AKRA menginvestasikan dana mencapai Rp1,03 triliun untuk memperkuat distribusi BBM di wilayah
Indonesia Timur dengan melakukan pembangunan terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) baru dan
perluasan fasilitas penyimpanannya. Pembangunan sarana dan fasilitas terminal BBM tersebut berlokasi di
Bitung, Sulawesi Utara, Palaran, Kalimantan Timur, dan Gabion, Medan. Untuk terminal BBM baru di
Bitung memiliki kapasitas penyimpanan sebesar 30.500 kiloliter ditambah terminal BBM di Palaran
memiliki kapasitas 15 ribu kiloliter dan terminal BBM di Medan 15 ribu kiloliter, sedangkan perluasan
terminal BBM di Pontianak 19.500 kiloliter dan Banjarmasin 10 ribu kiloliter.
Saham Pilihan
JPFA 610 - 670 Spec Buy
JSMR 5150 - 5350 Trading Buy
KLBF 1300 - 1360 Spec Buy
LPCK 7150 - 7450 Spec Buy
PTPP 3825 - 4000 Spec Buy
SMGR 11000 - 12000 Spec Buy
TLKM 3050 - 3150 Maintain Buy
Senin, 04 Januari 2015
Stock View
EMITEN LAST R1 R2 S1 S2 REV Q1 2014 G (%) EPS Q1 14 G (%) PE
IHSG 4593.01 4601.76 4610.52 4578.01 4563.00
PERKEBUNAN 6
AALI 15850 16,025.00 16,200.00 15,750.00 15,650.00 3,725,866.00 36.80 485.51 114.55 8.16
BWPT 138 141.67 145.33 135.67 133.33
LSIP 1320 1,340.00 1,360.00 1,305.00 1,290.00 1,279,973.00 40.33 32.78 122.48 10.07
SGRO 1700 1,721.67 1,743.33 1,681.67 1,663.33 649,627.93 10.94 29.32 141.04 14.49
SIMP 332 337.00 342.00 329.00 326.00 3,171,052.00 2.40 12.14 92.44 6.84
UNSP 50 50.00 50.00 50.00 50.00 659,213.38 36.97 21.64 ‐571.51 0.58
PERTAMBANGAN BATU BARA
ADRO 515 525.00 535.00 510.00 505.00 9,632,947.40 33.83 45.68 269.20 2.82
BORN 50 50.00 50.00 50.00 50.00
BRAU 82 82.00 82.00 82.00 82.00
BUMI 50 50.00 50.00 50.00 50.00 9,572,406.53 4.50 191.78 ‐751.57 0.07
DEWA 50 50.00 50.00 50.00 50.00 631,292.51 8.52 ‐0.52 ‐77.95 ‐23.93
HRUM 675 690.00 705.00 665.00 655.00 1,460,386.97 ‐32.82 45.54 81.61 3.71
ITMG 5725 5,791.67 5,858.33 5,691.67 5,658.33 5,742,974.57 5.02 968.54 ‐299.21 1.48
PTBA 4525 4,588.33 4,651.67 4,493.33 4,461.67 3,093,648.00 11.39 232.76 8.74 4.86
PTRO 290 294.33 298.67 287.33 284.67 929,699.70 5.15 23.76 ‐67.39 3.05
PERTAMBANGAN MINYAK & GAS BUMI
BIPI 50 50.00 50.00 50.00 50.00 999,850.63 1,185.87 4.39 5,114.26 2.85
ELSA 247 252.33 257.67 244.33 241.67 918,296.00 ‐12.25 7.42 56.06 8.32
ENRG 50 50.00 50.00 50.00 50.00 2,210,590.04 27.13 4.86 2,610.69 2.57
ESSA 1650 1,733.33 1,816.67 1,608.33 1,566.67 126,590.83 22.89 42.71 28.12 9.66
MEDC 795 825.00 855.00 775.00 755.00 2,303,371.50 7.08 122.83 131.12 1.62
PERTAMBANGAN LOGAM DAN MINERAL LAINNYA
ANTM 314 322.00 330.00 310.00 306.00
INCO 1635 1,675.00 1,715.00 1,615.00 1,595.00 2,430,306.44 ‐3.23 20.62 ‐33.11 19.83
TINS 505 515.00 525.00 495.00 485.00
SEMEN
INTP 22325 22,666.67 23,008.33 22,116.67 21,908.33 4,499,774.00 6.65 289.47 ‐7.03 19.28
SMCB 995 1,005.00 1,015.00 990.00 985.00 2,356,126.00 9.11 42.23 75.57 5.89
SMGR 11400 11,541.67 11,683.33 11,216.67 11,033.33 6,177,992.74 11.44 219.66 5.39 12.97
LOGAM DAN SEJENISNYA
GDST 59 61.67 64.33 55.67 52.33 333,609.60 28.88 2.97 59.01 4.96
JPRS 120 120.67 121.33 119.67 119.33 158,603.63 98.78 6.50 ‐0.37 4.61
KRAS 293 295.67 298.33 291.67 290.33 5,240,035.36 ‐12.47 ‐33.57 ‐698.77 ‐2.18
PAKAN TERNAK
CPIN 2600 2,670.00 2,740.00 2,565.00 2,530.00 6,719,521.00 19.02 40.34 ‐7.84 16.11
JPFA 635 653.33 671.67 613.33 591.67 5,674,518.00 14.33 4.97 ‐72.07 31.97
OTOMOTIF DAN KOMPONENNYA
ASII 6000 6,050.00 6,100.00 5,975.00 5,950.00 49,821,000.00 6.73 116.76 9.68 12.85
GJTL 530 538.33 546.67 523.33 516.67 3,199,668.00 5.32 96.23 ‐2.66 1.38
INDUSTRI BARANG KONSUMSI
ICBP 13475 13,683.33 13,891.67 13,183.33 12,891.67 7,355,089.00 21.44 0.12 6.96 24.94
INDF 5175 5,225.00 5,275.00 5,100.00 5,025.00 16,365,578.00 27.30 156.42 90.13 8.27
MYOR 30500 31,566.67 32,633.33 28,366.67 26,233.33 3,498,158.85 30.25 133.69 ‐45.72 57.04
ROTI 1265 1,271.67 1,278.33 1,256.67 1,248.33 464,595.48 27.03 12.10 9.45 26.14
GGRM 55000 55,400.00 55,800.00 54,200.00 53,400.00 15,670,252.00 23.99 736.58 35.34 18.67
INAF 168 173.00 178.00 165.00 162.00 155,073.95 25.62 ‐12.39 250.04 ‐3.39
KAEF 870 886.67 903.33 851.67 833.33 867,027.74 8.45 4.21 ‐4.38 51.69
KLBF 1320 1,335.00 1,350.00 1,295.00 1,270.00 4,066,502.64 16.52 10.52 11.04 31.37
KOSMETIK DAN BARANG KEPERLUAN RUMAH TANGGA
UNVR 37000 37,416.66 37,833.33 36,791.66 36,583.33 8,725,116.00 15.17 178.37 ‐4.96 51.86
Senin, 04 Januari 2015
Corporate Action
MNC Tower, Auditorium Lt B2, Jl. Kebon Sirih
BABP Bank MNC Internasional Tbk. AGM 28/04/2015 0:14:00 No.17‐19, Jakarta Pusat
MNC Tower, Auditorium Lt. B2, Jl. Kebon Sirih 8
BABP Bank MNC Internasional Tbk. EGM 28/04/2015 0:14:00 No.17‐19, Jakarta Pusat
ASII Astra International Tbk. AGM 28/04/2015 0:08:30 The Ritz‐Carlton Jakarta, Pacific Place
Hotel Gran Melia, Ruang Legian 2, Jl. HR. Ra‐
suna Said Blok X‐0 Kav.4, Kuningan, Jakarta
NRCA Nusa Raya Cipta Tbk AGM 28/04/2015 0:10:00 12950
RAJA Rukun Raharja Tbk. AGM 29/04/2015 0:10:00 Intercontonental mid plaza hotel
Ruang Rapat PT Batavia Prosperindo Finance
Batavia Prosperindo Finance Tbk, Gedung Chase Plaza Lantai 12, Jl.Jend
BPFI Tbk AGM 30/04/2015 0:01:00 Sudirman Kav 21, Jakarta 12920
Ruang Rapat PT Batavia Prosperindo Finance
Batavia Prosperindo Finance Tbk, Gedung Chase Plaza Lantai 12, Jl.Jend
BPFI Tbk EGM 30/04/2015 0:10:00 Sudirman Kav 21, Jakarta 12920
Batavia Prosperindo Interna‐ Chase Plaza, Lantai 12, Jl. Jend. Sudirman Kav.
BPII sional Tbk AGM 30/04/2015 0:14:00 21, Jakarta Selatan
Batavia Prosperindo Interna‐ Chase Plaza, Lantai 12, Jl. Jend. Sudirman Kav.
BPII sional Tbk EGM 30/04/2015 0:14:00 21, Jakarta Selatan
BRAU Berau Coal Energy Tbk EGM 30/04/2015 0:10:00
ASBI Asuransi Bintang Tbk. AGM 30/04/2015 0:14:00
ASBI Asuransi Bintang Tbk. EGM 30/04/2015 0:14:00
PT Total Bangun Persada Tbk Gedung TOTAL
lantai 8, Jl. Letjend.S.Parman No. 106A, Ja‐
TOTL Total Bangun Persada Tbk. AGM 30/04/2015 0:09:30 karta 11440
PT Total Bangun Persada Tbk Gedung TOTAL
lantai 8, Jl. Letjend.S.Parman No. 106A, Ja‐
TOTL Total Bangun Persada Tbk. EGM 30/04/2015 0:09:30 karta 11440
Ruang Seminar BEI (Galeri Bursa) ‐ Gedung
Bursa Efek Indonesia Tower 2 Lt. 1, Jl. Jend.
TAXI Express Transindo Utama Tbk AGM 30/04/2015 0:09:30 Sudirman Kav.52‐53, Jakarta 12190
Ruang Seminar BEI (Galeri Bursa) ‐ Gedung
Bursa Efek Indonesia Tower 2 Lt. 1, Jl. Jend.
TAXI Express Transindo Utama Tbk EGM 30/04/2015 0:09:30 Sudirman Kav.52‐53, Jakarta 12190
Hotel Menara Peninsula ‐ Merica 2 Lt.2, Jl,
NAGA Bank Mitraniaga Tbk AGM 5‐Apr‐15 0:10:00 LetJen. S. Parman 79 ‐ Jakarta 11410
Hotel Menara Peninsula ‐ Merica 2 Lt.2, Jl,
NAGA Bank Mitraniaga Tbk EGM 5‐Apr‐15 0:10:00 LetJen. S. Parman 79 ‐ Jakarta 11410
Sudirman Plaza ‐ Indofood Tower Lantai PH,
Jalan Jendral Sudirman Kav. 76‐78, Jakarta
SIMP Salim Ivomas Pratama Tbk AGM 5‐May‐15 0:14:00 Selatan 12910
Sudirman Plaza ‐ Indofood Tower Lantai PH,
Jalan Jendral Sudirman Kav. 76‐78, Jakarta
SIMP Salim Ivomas Pratama Tbk EGM 5‐May‐15 0:14:00 Selatan 12910
Senin, 04 Januari 2015
Corporate Action
PEMBAYARAN
EMITEN JUMLAH DIVIDEN CUM DIVIDEN RECORDING DATE KETERANGAN
DIVIDEN
10
First Asia Research Team :
Ivan Kurniawan (ivan@firstasiacapital.com)
David Nathanael (david.sutyanto@firstasiacapital.com)
Branch Office
Jakarta:
Gedung Jaya Lt. 2 Suite L02-05
Jl. M. H. Thamrin No. 12
Jakarta 10340
Phone : +62 21 3193 1811
Yogyakarta:
Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata
Tamansiswa Yogyakarta
Jl. Kusumanegara 121 - Yogyakarta 55165
Phone : 0274-543944
Solo:
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jalan A. Yani Tromol Pos 1,
Pabelan Kartasura, Surakarta,
Jawa Tengah 57162
(0271) 717417
Makassar :
Jl. Gunung Bawakareng No. 71
Makassar 90157
Phone : +62 411 361 3122
Sampit :
Universitas Darwan Ali
Jl. Batu Berlian No. 10
Kalimantan Tengah 74322
Phone : +62 531 31992
Disclaimer : Laporan ini dibuat dari opini analis hanya sebagai informasi untuk membantu investor dalam memahami pasar saham
Indonesia dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau menjual suatu efek tertentu.
Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian PT. First Asia Capital tidak
menjamin dan bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini.