DAILY RESEARCH
Statistics Highlight
Opening Today Nikkei AORD Pemerintah incar pertumbuhan ekonomi di atas 5%.
Change KKR membeli Rp 1,08 triliun saham JPFA.
Index Last Chg % WIKA siapkan Rp 29,4 miliar di dua ruas tol.
DJIA 18005.05 66.77 0.37 Backdoor listing GHCL, BTEK right issue Rp 4,8 T.
S&P 500 2119.12 6.99 0.33
FTSE 100 6301.52 16.99 0.27 Market Preview
CAC 40 4448.76 (27.10) (0.61)
DAX
NIKKEI 225
HANGSENG
10217.03
16830.92
21297.88
(70.65)
152.81
(30.36)
(0.69)
0.92
(0.14)
S etelah rally tiga hari berturut‐
turut, penguatan IHSG kemarin
tertahan di kisaran resisten 4945,
STI 2862.38 9.47 0.33
SHENZHEN 1918.62 (6.26) (0.33) tutup koreksi 0,36% atau 18 poin di
SHANGHAI 2927.16 (8.89) (0.30) 4916,061. Pelaku pasar cenderung
Commodities Price Chg %
melakukan aksi ambil untung di
Oil (US$/barrel) 51.53 1.06 2.10 tengah meningkatnya kekhawati‐
CPO (RM/M.T) 2589.00 (10.00) (0.38) ran perlambatan ekonomi global
Gold (USD/T.oz) 1268.50 21.50 1.72 dan domestik. Bank Dunia kemarin
Nikel (USD/M.T 8615.00 (70.00) (0.81) merevisi turun outlook pertumbu‐
Timah (USD/M.T) 16900.00 125.00 0.75 han ekonomi global tahun ini men‐
Coal (USD/M.T) 54.25 (1.35) (2.43)
jadi 2,4% dari proyeksi sebelum‐
IHSG 4,916.06
Exchange Rates Chg % nya 2,9%. Sedangkan pemerintah Change (17.93)
IDR/USD 13202.50 (47.50) (0.36) dan DPR dalam revisi APBN 2016 Change (%) (0.36)
USD/EUR 1.140 0.00 0.26 menyepakati penurunan asumsi Change (%/ytd) (5.95)
JPY/USD 106.77 (0.18) (0.17) pertumbuhan ekonomi nasional Total Value (IDR triliun) 6.180
IDR/SGD 9805.31 7.69 0.08 tahun ini menjadi 5,2% dari target Total Volume (miliar saham) 4.883
IDR/AUD 9890.98 26.16 0.27
sebelumnya 5,3%. Dari eksternal, Net Foreign Buy (IDR miliar) (55.000)
Up: 121 Down: 332 Unchange: 115
TLKM USD IDR Chg %
kawasan Asia, pasar saham ber‐
TLK.NYSE 57.52 3797 (1.63) (2.76) gerak bervariasi dipicu sentimen data perdagangan China Mei lalu.
Data ekspor impor China Mei lalu mengindikasikan perekonomian
Top Gainers IDR % Chg negara tersebut bergerak stabil dengan topangan meningkatnya permintaan
MYRXP 81 35.00 21
domestik. Impor China Mei lalu dalam denominasi US dolar hanya turun
CMPP 119 15.50 16
SDRA 940 9.30 80 0,4% (yoy) di bawah perkiraan turun 6,8% (yoy) dan bulan sebelumnya turun
BAJA 159 8.20 12 10,9% (yoy) direspon positif pelaku pasar, mengindikasikan permintaan do‐
MBTO 175 8.00 13 mestik negara tersebut mulai meningkat. Sedangkan ekspor China Mei lalu
Top Losers IDR % Chg turun 4,1% tidak jauh dari perkiraan turun 4%. Kemarin indeks MSCI Emerg‐
BVIC‐W3 2 (33.30) (1) ing Market menguat 0,9% seiring menguatnya mata uang emerging market
BSIM‐W2 150 (18.90) (35) dan kenaikan harga minyak mentah hingga USD51/barel. Sementara Wall
BRAM 6,300 (10.00) (700) Street tadi malam melanjutkan rally. Indeks DJIA dan S&P masing‐masing
ICON 270 (10.00) (30) menguat 0,4% dan 0,3% di 18005,05 dan 2119,12. Pasar digerakkan dengan
MFMI 238 (9.80) (26)
optimisme bank sentral AS akan melanjutkan kebijakan pelonggaran
Top Value IDR % (miliar) moneter untuk menopang pertumbuhan ekonomi. Harga minyak mentah
TLKM 3,790 (3.10) 1,466 B kembali rally tembus USD51/barel turut menopang penguatan Wall Street.
BBRI 10,650 0.00 478 B
Pada perdagangan hari ini, redahnya resiko pasar saham global dan
MYRX 800 0.60 469 B
BBCA 13,100 0.00 469 B rally harga sejumlah komoditas tambang termasuk harga minyak mentah
ASII 6,900 0.70 386 B akan berimbas positif pada pergerakan harga saham sektoral yang berbasis‐
Top Volume IDR % (juta)
kan komoditas. Penguatan rupiah juga turut menopang sentimen positif
MYRX 800 0.60 589.179 pasar. IHSG diperkirakan bergerak dengan support di 4910 hingga resisten di
PNLF 210 6.60 564.067 4945 berpeluang rebound.
BNLI 595 0.00 404.955
TLKM 3,790 (3.10) 386.502 S1 4910 S2 4880 R1 4945 R2 4970
DOID 163 0.00 338.155
Kamis, 09 Juni 2016
2
News Update
Pemerintah incar pertumbuhan ekonomi di atas 5%. Pemerintah menurunkan target pertumbuhan ekonomi 2016.
Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara-Perubahan atau RAPBN-P 2016, mereka mematok
pertumbuhan ekonomi di angka 5,1%. Padahal, dalam APBN 2016, pemerintah mengincar pertumbuhan ekonomi
5,3%. Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, revisi target tersebut merupakan
langkah realistis pemerintah. "Di atas 5% masih oke," katanya di Kantor Menko Perekonomian, Rabu (8/6). Darmin
mengatakan, kondisi perkenomian global dan nasional saat ini memang belum menguntungkan. "Semua memang
sedang turun," katanya. Meskipun begitu, dia mengatakan, pemerintah akan sekuat tenaga dalam menjaga ekonomi
di dalam negeri. (Kontan)
KKR membeli Rp 1,08 triliun saham JPFA. Perusahaan investasi global, KKR Jade Investment Pte Ltd yang terafiliasi
dan dimiliki oleh Kohlberg Kravis Roberts & Co LP (KKR) membeli 10,44% saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk
(JPFA). KKR Jade dan JPFA menandatangani subscription agreement atas penambahan modal tanpa hak memesan
efek terlebih dahulu. Berdasarkan kesepakatan Rabu (8/6), KKR Jade akan membeli 750 juta saham baru atau sebesar
6,57% dari total modal ditempatkan dan disetor JPFA. "Seluruh saham akan diambil oleh KKR Jade Investment dengan
harga Rp 935,60 per saham," ungkap Maya Pradjono, Sekretaris Perusahaan JPFA dalam keterbukaan informasi, hari
ini, Selasa (8/6). Artinya, KKR Jade akan menyuntik modal ke JPFA senilai Rp 701,70 miliar. KKR pun masih
mengeluarkan duit untuk membeli saham dari Japfa Ltd, pemegang saham mayoritas JPFA. Induk JPFA ini akan
menjual 441,66 juta saham atau sekitar 3,87% ke KKR Jade dengan harga sekitar US$ 28,30 juta, bersamaan dengan
transaksi saham baru JPFA atau sekitar Rp 376,39 miliar. KKR berarti menghabiskan dana Rp 1,08 triliun untuk
membeli saham JPFA. Setelah transaksi, Japfa Ltd masih menjadi pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan
yang turun dari 58,73% menjadi 51%. Pemegang saham lainnya, yakni akun di Citibank Singapura pun akan turun
porsi kepemilikan JPFA dari 9,51% menjadi 8,88%. Saham publik akan terdilusi dari total 31,76% menjadi 29,67%.
(Kontan)
WIKA siapkan Rp 29,4 miliar di dua ruas tol. Emiten konstruksi pelat merah, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) telah
memperoleh hak konsensi di dua ruas tol bersama konsorsium PT Jasa Marga (JSMR). Kedua ruas tersebut yakni
Balikpapan-Samarinda dan Manado Bitung. Berdasarkan keterangan resmi WIKA Rabu (8/6), konsorsium JSMR telah
melakukan penandatanganan akta pembentukan perusahaan patungan (Badan Usaha Jalan Tol/BUJT) untuk
mengelola dua ruas tol pada 6 Juni 2016. Sebagai penyertaan modal untuk kedua proyek tersebut, WIKA akan
menyiapkan dana sebesar Rp 29,4 miliar. Ruas Balikpapan-Samarinda sepanjang 99,35 Kilometer (km) dimenangkan
oleh perseroan bersama PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT PP Tbk (PTPP), PT Bangun Tjipta Sarana (BTS). Keempatnya
telah membentuk perusahaan patungan sebagai BUJT ruas tersebut dengan nama PT Jasamarga Balikpapan
Samarinda. Dengan kepemilikan 15% dalam perusahaan patungan tersebut, WIKA akan melakukan penyertaan modal
sebesar Rp 16,8 miliar atau 16.800 lembar saham. Sedangkan untuk ruas Manado-Bitung sepanjang 39,9 km dimiliki
oleh JSMR, WIKA dan PTPP dengan porsi kepemilikan masing-masing 65%, 20% dan 15%. Ketiganya telah membentuk
perusahaan patungan untuk mengelola ruas tol tersebut dengan nama PT Jasamarga Manado Bitung. Penandatangan
pembentukan perusahaan patungan untuk ruas Menado-Bitung bersamaan dengan ruas Balikpapan-Samarinda.
Dengan kepemilikan 65% dalam BUJT tersebut JSMR melakukan penyertaan modal sebesar Rp 40,95 miliar, WIKA
dengan kepemilikan 20% melakukan penyertaan modal Rp 12,6 miliar dan PTPP melakukan penyertaan modal sesuai
kepemilikannya yakni 15%. (Kontan)
Backdoor listing GHCL, BTEK right issue Rp 4,8 T. PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK) akan menerbitkan hak
memesan efek terlebih dahulu (HMETD) sebanyak 4,8 miliar saham. Harga saham right issue dipatok Rp 1.000 per
saham. Dari aksi korporasi itu, perseroan akan meraup dana sebesar Rp 4,8 triliun dari aksi korporasi itu. Emiten yang
bergerak di bisnis pembalakkan kayu dan tanaman hias ini sudah mendapat restu right issue dari pemegang saham
dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Rabu (8/6). Right issue ini dilakukan sebagai pintu masuk
investor asal British Virgin Island, Golden Harvest Cocoa Ltd (GHCL). Pasca rights issue, BTEK akan mengakuisisi anak
usaha GHCL, yakni Golden Harvest Cocoa Pte Ltd (GHPL). GHCP memiliki anak usaha yang bergerak di bidang industri
kakao. Anne Patricia Sutanto, Direktur Utama BTEK mengatakan, apabila investor publik tidak melaksanakan hak
mereka dalam aksi korporasi ini, maka pengambilalihan saham GHPL akan dilakukan melalui setoran saham, dengan
nilai maksimal 4,6 miliar saham. "Namun, jika publik melaksanakan sebagian atau seluruh haknya, maka BTEK akan
mengakuisisi sebagian saham GHPL secara tunai," ujarnya dalam prospektus, Rabu (8/6). Jika right issue ini tidak
dieksekusi oleh publik, maka pasca rights issue, GHCL akan menguasai 80,83% saham BTEK dan menjadi pengendali
perseroan. Sementara itu, kepemilikan masyarakat akan terdilusi hanya tinggal 14,05%. Saat ini, publik memiliki
73,26% saham BTEK, lalu, PT Asabri memiliki 21,16% saham dan Edy Suwarno mengempit 5,58% saham. (Kontan)
Kamis, 09 Juni 2016
Stock Picks 3
GJTL 820‐895. Momentum penguatan rupiah atas dolar AS dalam beberapa sesi perdagangan terakhir di
kisaran Rp13250 saat ini dari rata‐rata Mei lalu di atas Rp13600 menjadi faktor penopang utama
penguatan harga saham Gajah Tunggal Tbk (GJTL) dalam sepekan terakhir. Kemarin harga sahamnya
berhasil break resisten sederhana di Rp820 dan tutup di Rp835. Secara technical pergerakan harga
sahamnya saat ini membentuk pola bullish continuation dengan target resisten di Rp895. Sedangkan level
support bergeser ke Rp820. Selain ditopang sentimen penguatan rupiah atas dolar AS, aksi beli pelaku
pasar juga digerakkan sentimen menjelang Idul Fitri 2016 dimana penjualan otomotif dan komponen
pendukungnya termasuk ban akan cenderung meningkat terutama di Pulau Jawa. Secara fundamental
kinerja perseroan memasuki tahun ini juga membaik setelah tahun lalu menghadapi tantangan pelemahan
rupiah atas dolar AS yang menyebabkan rugi bersih hingga Rp313 miliar. Sepanjang 1Q16, kinerja
perseroan berhasil pulih setelah tahun lalu menderita rugi bersih hingga Rp313 miliar. Sepanjang 1Q16
laba bersih perseroan mencapai Rp337,81miliar setelah periode yang sama 2015 menderita rugi bersih
Rp290,22 miliar. Marjin bersih naik mencapai 9,82%. Kenaikan marjin ini selain ditopang pertumbuhan
penjualan bersih 11,83% (yoy) juga dikontribusikan dari laba kurs Rp234,63 miliar setelah 1Q15 menderita
rugi kurs Rp356,27 miliar. Penjualan bersih perseroan 1Q16 tumbuh 11,83% mencapai Rp3,44 triliun
dibandingkan 1Q15 sebesar Rp3,07 triliun. Dengan pencapaian 1Q16 tersebut, proyeksi penjualan bersih
perseroan tahun ini diperkirakan tumbuh 8,23% mencapai Rp14,04 triliun dibandingkan tahun lalu sebesar
Rp12,97 triliun. Sedangkan laba bersih perseroan tahun ini diproyeksikan mencapai Rp842,25 miliar
setelah tahun lalu menderita rugi bersih Rp313,33 miliar. EPS proyeksi tahun ini diperkirakan Rp241,69.
Harga sahamnya diperkirakan berpeluang ditransaksikan dengan PE 7,5x atau mencapai Rp1813 atau
punya ruang penguatan 117% dari harga saat ini di Rp835. Resiko pergerakan harga sahamnya adalah
fluktuasi pergerakan rupiah terhadap dolar AS yang berpotensi kembali melemah apabila tingkat bunga di
AS dinaikkan menjelang akhir tahun ini. Secara technical pergerakan harganya saat ini memasuki area
overbought sehingga rawan aksi ambil untung jangka pendek. Namun tren pergerakan harganya masih
positif dengan terbentuknya pola bullish continuation kemarin. Sell on Strength, SL 770
Kamis, 09 Juni 2016
Stock Picks
4
INDF 7200‐7500. Harga saham Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) kemarin mengalami technical
correction setelah menyentuh Rp7400. Harga sahamnya kemarin tutup di Rp7325 dengan harga terendah
harian kemarin di Rp7200. Koreksi ini bisa dimanfaatkan untuk mengakumulasi sahamnya mengingat
kinerjanya yang prospektif tahun ini sebagaimana sudah tercermin di kuartal pertama tahun ini (1Q16) dan
akhir pekan ini perdagangan sahamnya memasuki masa cum dividen tunai tahun buku 2015. Perseroan
untuk tahun buku 2015 membagikan dividen tunai sebesar Rp168 atau 50% laba bersih. Dengan dividen
sebesar Rp168, pada harga saat ini di Rp7325, pemodal berpeluang mendapatkan yield sebesar 2,3%. Dari
sisi kinerja, penguatan rupiah atas dolar AS saat ini yang sudah berada di kisaran Rp13250 turut
mengangkat pertumbuhan labanya tahun ini. Hal ini sudah tercermin di kinerja 1Q16 dimana penguatan
rupiah dan turunnya beban keuangan dalam periode tersebut telah berkontribusi positif atas pertumbuhan
labanya hingga 24,76%. Sedangkan penjualan bersih 1Q16 berhasil tumbuh 9,95% mencapai Rp16,51 triliun
dari 1Q15 sebesar Rp15,02 triliun. Beban keuangan perseroan 1Q16 turun 46,83% menjadi Rp408 miliar
dari Rp767 miliar. Laba bersih 1Q16 berhasil tumbuh 24,76% mencapai Rp1,08 triliun dibandingkan 1Q15
sebesar Rp870,08 miliar. Marjin bersih berhasil naik menjadi 6,57% dari 5,79% (1Q15). Pencapaian marjin
bersih ini sudah melampaui marjin bersih 2014 sebesar 6,20%. Ini menunjukkan perseroan berhasil
mengelola keuangannya dengan efisien. Rasio lancar perseroan di 1Q16 meningkat mencapai 1,84x
dibandingkan 1Q15 sebesar 1,71x. Penjualan perseroan 1Q16 terutama dikontribusikan dari segmen
produk konsumen bermerek 52%, tepung terigu Bogasari 24%, Agribisnis 16% dan distribusi 8%. Tahun ini
penjualan neto perseroan berpeluang tumbuh 10,17% mencapai Rp70,58 triliun. Hingga 1Q16, penjualan
neto telah mencerminkan 23,39% terhadap proyeksi penjualan neto tahun ini. Di bottom line, laba bersih
tahun ini berpeluang tumbuh 51,72% mencapai Rp4,50 triliun dari periode yang sama 2015 sebesar Rp2,97
triliun. Hingga 1Q16 laba bersih telah mencerminkan 24% dari proyeksi laba bersih tahun ini. EPS proyeksi
tahun ini sebesar Rp513. Harga sahamnya berpeluang ditransaksikan dengan PE rata‐rata 16x atau
mencapai target harga di Rp8208. Dari harga saat ini memiliki ruang penguatan 12%. Secara technical saat
ini support di Rp7200 dan resisten di Rp7400 hingga Rp7500. Maintain Buy, SL 7100
Kamis, 09 Juni 2016
Stock Picks
WIKA 2630‐2760. Harga saham emiten jasa konstruksi kemarin bergerak konsolidasi termasuk saham 5
Wijaya Karya Tbk (WIKA) yang beberapa sesi perdagangan sebelumnya berhasil menguat tajam. Kemarin
harga sahamnya tutup di Rp2650. Sentimen positif ditopang tren penguatan rupiah atas dolar AS yang saat
ini berada di Rp13250 dan rencana penyuntikkan modal negara ke perseroan dalam revisi APBN 2016 yang
dialokasikan Rp4 triliun. Tahun ini perseroan menargetkan kontrak baru hingga Rp52,2 triliun meningkat
signifikan hingga 106% dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp25,3 triliun. Sedangkan kontrak carry over
tahun ini mencapai Rp33 triliun. Total kontrak perseroan tahun ini mencapai Rp86 triliun. Sebagian proyek
tersebut berasal dari proyek kereta api cepat Jakarta‐Bandung senilai Rp17 triliun yang di‐groundbreaking
Januari lalu (21 Januari). Kemudian proyek pembangkit listrik senilai Rp4,5 triliun, proyek jalan tol Rp3,9
triliun, dan sejumlah proyek di luar negeri senilai Rp2 triliun. Kontrak baru WIKA hingga April 2016
mencapai Rp8,8triliun. Hingga 1H16 ditargetkan Rp25 triliun dengan kontributor utama proyek KA cepat
Jakarta Bandung. Dengan proyeksi kontrak baru tersebut, proyeksi penjualan tahun ini diperkirakan
mencapai Rp26,56 triliun dan laba bersih Rp1,22 triliun. EPS proyeksi tahun ini sebesar Rp198,68. Pada
harga Rp2650, saham WIKA ditransaksikan dengan PE 13,3x (E/16). Pada kondisi pasar bullish harga
sahamnya berpeluang ditransaksikan dengan PE 20x sesuai industrinya atau mencapai Rp3974, memiliki
ruang penguatan 50% dari harga saat ini. Secara technical pergerakan harganya mengindikasikan sinyal
bullish reversal melanjutkan tren bullish yang terbentuk sejak awal Juni ini. Target resisten terdekat di
Rp2760 dan support saat ini di kisaran Rp2600 hingga Rp2630. Maintain Buy, SL 2460
Saham Pilihan
ASII 6800-7150 TB, SL 6700
BMRI 9300-9575 TB, SL 9100
BMTR 1060-1120 TB, SL 990
UNTR 14300-15400 TB, SL 14000
MNCN 2290-2400 TB, SL 2200
ADRO 830-910 TB, SL 805
ELSA 585-620 TB, SL 570
Kamis, 09 Juni 2016
Stock View
EMITEN LAST R1 R2 S1 S2 REV 2015 G (%) EPS 2015 G (%) PE
IHSG 4916.06 4939.90 4963.73 4892.43 4868.79
PERKEBUNAN 6
AALI 16000 16,200.00 16,400.00 15,775.00 15,550.00 13,059,216.00 ‐19.91 393.15 ‐75.27 45.02
BWPT 242 245.33 248.67 239.33 236.67
LSIP 1560 1,586.67 1,613.33 1,541.67 1,523.33 4,189,615.00 ‐11.36 91.36 ‐32.01 18.72
SGRO 1945 1,956.67 1,968.33 1,936.67 1,928.33
SIMP 482 490.00 498.00 478.00 474.00 13,835,444.00 ‐7.53 16.72 ‐68.60 25.18
UNSP 50 50.00 50.00 50.00 50.00
PERTAMBANGAN BATU BARA
ADRO 870 910.00 950.00 850.00 830.00 37,032,346.42 ‐10.48 65.74 ‐5.12 10.50
BORN 50 50.00 50.00 50.00 50.00
BRAU 82 82.00 82.00 82.00 82.00
BUMI 50 50.00 50.00 50.00 50.00
DEWA 50 50.00 50.00 50.00 50.00 3,312,510.21 13.47 0.30 48.03 166.35
HRUM 880 903.33 926.67 868.33 856.67
ITMG 8800 8,941.67 9,083.33 8,716.67 8,633.33 21,925,897.16 ‐9.27 770.46 ‐65.05 8.53
PTBA 7650 7,941.67 8,233.33 7,466.67 7,283.33 13,733,627.00 5.01 883.59 0.98 7.64
PTRO 530 546.67 563.33 521.67 513.33
PERTAMBANGAN MINYAK & GAS BUMI
BIPI 50 50.00 50.00 50.00 50.00
ELSA 595 611.67 628.33 586.67 578.33 3,775,323.00 ‐10.56 51.43 ‐8.99 7.17
ENRG 50 50.00 50.00 50.00 50.00
ESSA 1600 1,600.00 1,600.00 1,600.00 1,600.00
MEDC 1390 1,413.33 1,436.67 1,373.33 1,356.67
PERTAMBANGAN LOGAM DAN MINERAL LAINNYA
ANTM 670 681.67 693.33 661.67 653.33 10,531,504.80 11.79 ‐151.06 85.85 ‐3.10
INCO 1760 1,790.00 1,820.00 1,740.00 1,720.00 10,894,532.28 ‐15.64 70.11 ‐67.49 26.24
TINS 720 751.67 783.33 696.67 673.33 6,874,192.00 ‐6.74 13.64 ‐84.08 56.09
SEMEN
INTP 16600 16,700.00 16,800.00 16,425.00 16,250.00 17,798,055.00 ‐10.99 1,183.48 ‐17.34 17.00
SMCB 1095 1,105.00 1,115.00 1,080.00 1,065.00 9,239,022.00 ‐12.25 22.85 ‐73.80 47.91
SMGR 9225 9,333.33 9,441.67 9,133.33 9,041.67 26,948,004.47 ‐0.14 762.28 ‐18.76 14.07
LOGAM DAN SEJENISNYA
GDST 62 62.67 63.33 60.67 59.33
JPRS 130 131.33 132.67 129.33 128.67
KRAS 575 585.00 595.00 565.00 555.00
PAKAN TERNAK
CPIN 3730 3,756.67 3,783.33 3,706.67 3,683.33
JPFA 1025 1,048.33 1,071.67 978.33 931.67 25,022,913.00 2.31 43.92 40.87 18.44
OTOMOTIF DAN KOMPONENNYA
ASII 6900 6,958.33 7,016.67 6,858.33 6,816.67 184,196,000.00 ‐8.68 357.28 ‐24.59 20.71
GJTL 835 858.33 881.67 813.33 791.67
INDUSTRI BARANG KONSUMSI
ICBP 16700 16,866.67 17,033.33 16,416.67 16,133.33
INDF 7325 7,383.33 7,441.67 7,233.33 7,141.67
MYOR 39000 39,000.00 39,000.00 39,000.00 39,000.00
ROTI 1425 1,456.67 1,488.33 1,401.67 1,378.33
GGRM 69550 70,500.00 71,450.00 68,700.00 67,850.00
INAF 1225 1,248.33 1,271.67 1,178.33 1,131.67 1,621,898.67 17.41 2.12 463.17 184.06
KAEF 1185 1,201.67 1,218.33 1,171.67 1,158.33 4,860,371.48 7.51 44.81 6.06 28.68
KLBF 1450 1,466.67 1,483.33 1,431.67 1,413.33
KOSMETIK DAN BARANG KEPERLUAN RUMAH TANGGA
UNVR 43800 43,983.34 44,166.67 43,433.34 43,066.67
Kamis, 09 Juni 2016
Corporate Action
MNC Tower, Auditorium Lt B2, Jl. Kebon Sirih
BABP Bank MNC Internasional Tbk. AGM 28/04/2015 0:14:00 No.17‐19, Jakarta Pusat
MNC Tower, Auditorium Lt. B2, Jl. Kebon Sirih 8
BABP Bank MNC Internasional Tbk. EGM 28/04/2015 0:14:00 No.17‐19, Jakarta Pusat
ASII Astra International Tbk. AGM 28/04/2015 0:08:30 The Ritz‐Carlton Jakarta, Pacific Place
Hotel Gran Melia, Ruang Legian 2, Jl. HR. Ra‐
suna Said Blok X‐0 Kav.4, Kuningan, Jakarta
NRCA Nusa Raya Cipta Tbk AGM 28/04/2015 0:10:00 12950
RAJA Rukun Raharja Tbk. AGM 29/04/2015 0:10:00 Intercontonental mid plaza hotel
Ruang Rapat PT Batavia Prosperindo Finance
Batavia Prosperindo Finance Tbk, Gedung Chase Plaza Lantai 12, Jl.Jend
BPFI Tbk AGM 30/04/2015 0:01:00 Sudirman Kav 21, Jakarta 12920
Ruang Rapat PT Batavia Prosperindo Finance
Batavia Prosperindo Finance Tbk, Gedung Chase Plaza Lantai 12, Jl.Jend
BPFI Tbk EGM 30/04/2015 0:10:00 Sudirman Kav 21, Jakarta 12920
Batavia Prosperindo Interna‐ Chase Plaza, Lantai 12, Jl. Jend. Sudirman Kav.
BPII sional Tbk AGM 30/04/2015 0:14:00 21, Jakarta Selatan
Batavia Prosperindo Interna‐ Chase Plaza, Lantai 12, Jl. Jend. Sudirman Kav.
BPII sional Tbk EGM 30/04/2015 0:14:00 21, Jakarta Selatan
BRAU Berau Coal Energy Tbk EGM 30/04/2015 0:10:00
ASBI Asuransi Bintang Tbk. AGM 30/04/2015 0:14:00
ASBI Asuransi Bintang Tbk. EGM 30/04/2015 0:14:00
PT Total Bangun Persada Tbk Gedung TOTAL
lantai 8, Jl. Letjend.S.Parman No. 106A, Ja‐
TOTL Total Bangun Persada Tbk. AGM 30/04/2015 0:09:30 karta 11440
PT Total Bangun Persada Tbk Gedung TOTAL
lantai 8, Jl. Letjend.S.Parman No. 106A, Ja‐
TOTL Total Bangun Persada Tbk. EGM 30/04/2015 0:09:30 karta 11440
Ruang Seminar BEI (Galeri Bursa) ‐ Gedung
Bursa Efek Indonesia Tower 2 Lt. 1, Jl. Jend.
TAXI Express Transindo Utama Tbk AGM 30/04/2015 0:09:30 Sudirman Kav.52‐53, Jakarta 12190
Ruang Seminar BEI (Galeri Bursa) ‐ Gedung
Bursa Efek Indonesia Tower 2 Lt. 1, Jl. Jend.
TAXI Express Transindo Utama Tbk EGM 30/04/2015 0:09:30 Sudirman Kav.52‐53, Jakarta 12190
Hotel Menara Peninsula ‐ Merica 2 Lt.2, Jl,
NAGA Bank Mitraniaga Tbk AGM 5‐Apr‐15 0:10:00 LetJen. S. Parman 79 ‐ Jakarta 11410
Hotel Menara Peninsula ‐ Merica 2 Lt.2, Jl,
NAGA Bank Mitraniaga Tbk EGM 5‐Apr‐15 0:10:00 LetJen. S. Parman 79 ‐ Jakarta 11410
Sudirman Plaza ‐ Indofood Tower Lantai PH,
Jalan Jendral Sudirman Kav. 76‐78, Jakarta
SIMP Salim Ivomas Pratama Tbk AGM 5‐May‐15 0:14:00 Selatan 12910
Sudirman Plaza ‐ Indofood Tower Lantai PH,
Jalan Jendral Sudirman Kav. 76‐78, Jakarta
SIMP Salim Ivomas Pratama Tbk EGM 5‐May‐15 0:14:00 Selatan 12910
Kamis, 09 Juni 2016
Corporate Action
PEMBAYARAN
EMITEN JUMLAH DIVIDEN CUM DIVIDEN RECORDING DATE KETERANGAN
DIVIDEN
10
First Asia Research Team :
Ivan Kurniawan (ivan@firstasiacapital.com)
David Nathanael (david.sutyanto@firstasiacapital.com)
Branch Office
Jakarta:
Gedung Jaya Lt. 2 Suite L02-05
Jl. M. H. Thamrin No. 12
Jakarta 10340
Phone : +62 21 3193 1811
Yogyakarta:
Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata
Tamansiswa Yogyakarta
Jl. Kusumanegara 121 - Yogyakarta 55165
Phone : 0274-543944
Solo:
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jalan A. Yani Tromol Pos 1,
Pabelan Kartasura, Surakarta,
Jawa Tengah 57162
(0271) 717417
Makassar :
Jl. Gunung Bawakareng No. 71
Makassar 90157
Phone : +62 411 361 3122
Sampit :
Universitas Darwan Ali
Jl. Batu Berlian No. 10
Kalimantan Tengah 74322
Phone : +62 531 31992
Disclaimer : Laporan ini dibuat dari opini analis hanya sebagai informasi untuk membantu investor dalam memahami pasar saham
Indonesia dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau menjual suatu efek tertentu.
Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian PT. First Asia Capital tidak
menjamin dan bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini.