DAILY RESEARCH
Statistics Highlight
Opening Today Nikkei AORD PT Timah incar laba lebih tinggi 3 kali lipat.
Change BRPT butuh US$ 700 juta untuk caplok Star Energy.
Index Last Chg % Jual saham Tol Cipali, laba NRCA terbang 164%.
DJIA 22016.24 52.32 0.24 PTBA tunda penerbitan obligasi global.
S&P 500 2477.57 1.22 0.05
FTSE 100 7411.57 (12.09) (0.16) Market Preview
CAC 40 5107.25 (19.78) (0.39)
I
DAX 12181.48 (69.81) (0.57)
NIKKEI 225 20023.34 (5.15) (0.03)
HSG pada perdagangan
HANGSENG 27607.38 67.15 0.24 kemarin bergerak bervari‐
STI 3338.81 9.14 0.27 asi namun berhasil rebound
SHENZHEN 1869.32 (13.15) (0.70)
SHANGHAI 3285.06 (7.58) (0.23) terbatas tutup di 5824,249
atau menguat 19,044 poin
Commodities Price Chg %
(0,33%). Penguatan teru‐
Oil (US$/barrel) 49.45 0.63 1.29
CPO (RM/M.T) 2642.00 (13.00) (0.49) tama ditopang aksi beli lan‐
Gold (USD/T.oz) 1269.80 (4.50) (0.35) jutan atas saham telekomu‐
Nikel (USD/M.T 10200.00 (70.00) (0.68)
Timah (USD/M.T) 20460.00 (345.00) (1.66)
nikasi, saham batubara dan
Coal (USD/M.T) 89.10 (0.25) (0.28) rebound sejumlah saham
sektor konsumsi. Perdagan‐ IHSGChange
5,824.25
19.04
Exchange Rates Chg %
IDR/USD 13338.00 11.00 0.08 gan saham kemarin masih Change (%) 0.33
USD/EUR 1.184 0.00 0.32 diwarnai aksi jual pemodal Change (%/ytd) 9.96
JPY/USD 110.66 0.18 0.17 Total Value (IDR triliun) 7.314
asing yang mencatatkan pen‐ Total Volume (miliar saham) 9.489
IDR/SGD 9797.01 (12.80) (0.13)
IDR/AUD 10581.50 (29.10) (0.27) jualan bersih Rp210 miliar. Net Foreign Buy (IDR miliar) (210.000)
Up: 148 Down: 332 Unchange: 117
TLKM USD IDR Chg %
TLK.NYSE 35.64 4754 (0.25) (0.70)
Sementara Wall Street tadi malam tutup bervariasi.
Indeks DJIA untuk pertama kalinya tembus level 22000 yakni
Top Gainers IDR % Chg
WAPO 75 33.90 19 tutup di 22016,24 atau menguat 0,24%. Penguatan ditopang
BMSR 130 18.20 20 saham Apple setelah pasar merespon positf pencapaian penda‐
BUKK 1,000 17.60 150
PALM 400 15.60 54
patan dan laba di 2Q17 yang tumbuh di atas perkiraan. Indeks
MINA 1,780 14.10 220 S&P menguat tipis 0,05% di 2477,37 dan indeks Nasdaq flat di
Top Losers IDR % Chg 6362,65. Harga minyak mentah tadi malam di AS kembali men‐
MTSM 240 (21.10) (64) guat 0,92% di USD49,61/barel. Sedangkan harga nikel di LME
FISH 2,500 (16.70) (500)
AGRO‐W 430 (13.30) (66)
naik 1% di USD10342/MT. Harga nikel sebulan terakhir kembali
APII 208 (12.60) (30) bergerak bullish.
INDR 950 (11.60) (125)
Top Value IDR % (miliar) Melanjutkan perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan
ASII 7,825 (0.30) 962 B
TLKM 4,800 0.60 739 B bergerak dalam kisaran support di 5800 hingga resisten di 5850
BBCA 18,925 0.00 475 B cenderung menguat terbatas ditopang sentimen penguatan
LPPF 10,550 (7.90) 435 B
BMRI 13,275 (0.90) 434 B
sejumlah harga komoditas. Dari domestik, pemodal tengah
Top Volume IDR % (juta)
menanti rilis pertumbuhan ekonomi 2Q17 yang diperkirakan
BKSL 107 1.90 1,500.068 relatif sama dengan 1Q17 di 5%‐5,1% secara tahunan.
ENRG 152 (10.60) 961.041
RIMO 284 1.40 851.525
BEKS 50 0.00 717.528
S1 5800 S2 5780 R1 5830 R2 5850
LPKR 740 5.00 396.148
Kamis, 03 Agustus 2017
2
News Update
PT Timah incar laba lebih tinggi 3 kali lipat. Direktur Utama PT Timah Tbk, M Riza Pahlevi menyatakan pencapaian produksi bijih timah
pada triwulan pertama 2017 sudah mencapai 95% dari target produksi tahun ini 35.550 ton. "Kita terus berkerja keras dan bersinergi lebih
baik lagi dalam meningkatkan produktivitas perusahaan ini," kata M Riza Pahlevi di Pangkalpinang, Rabu (2/8). Angka tersebut juga lebih
tinggi 178% dibanding periode yang sama tahun lau. Menurut Riza pencapaian produksi bijih timah itu, karena memang kinerja PT Timah
membaik dan meningkatkan kerja sama dan koordinasi dengan mitra usaha. "Kami memberikan penghargaan kepada mitra tambang yang
berkinerja baik, mudah-mudahan ini bisa memacu mitra tambang lainnya untuk membantu produksi bijih, agar target yang sudah
ditetapkan dapat tercapai," ujarnya. Ia mengatakan target produksi tahun ini 35.550 ton timah, atau lebih tinggi 49,45% dibandingkan
dengan realisasi volume produksi tahun lalu 23.756 ton. "Pada tahun ini kami menargetkan laba bersih sebesar Rp 862 miliar, atau lebih
tinggi tiga kali lipat dibandingkan pada 2016 sebesar Rp 251,97 miliar," katanya. Untuk itu, kata dia pihaknya terus meningkatkan kerja
sama dan sinergitas dengan pemerintah daerah dan masyarakat di lingkungan operasional perusahaan. "Kita terus mengoptimalkan
kinerja dan memberikan manfaat masyarakat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan masyarakat di wilayah operasional perusahaan
lainnya," ujarnya. (Kontan)
BRPT butuh US$ 700 juta untuk caplok Star Energy. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) nampaknya harus merogoh kocek dalam untuk
melancarkan rencana akuisisi. Niat untuk menjadi pemegang saham pengendali di PT Star Energy mengharuskan perusahaan menyediakan
dana jumbo. BRPT diperkirakan butuh dana super besar agar bisa jadi pemilik saham pengendali Star Energy. Pasalnya, 33,33% saham Star
Energy telah dibeli oleh BCPG Public Company Ltd senilai US$ 357,5 juta pada Juni lalu. Adapun untuk menjadi pemegang saham
pengendali, perusahaan harus membeli minimal 51% dari total saham Star Energy. Pembelian saham sebanyak 33,33% oleh BCPG Public
Company Ltd menyisakan 66,67% saham Star Energy. Jika memang BRPT mengincar seluruh sisa saham tersebut, maka membutuhkan
dana maksimal US$ 715,11 juta untuk bisa mengambil alih sekaligus menjadi controlling stakeholder Star Energy. Presiden Direktur BRPT
Agus Salim Pangestu mengatakan, perusahaan telah membayar uang muka akuisisi Star Energy sebesar US$ 300 juta yang diperoleh dari
pinjaman bank. "Jadi akuisisi ini harus terus berjalan," ujar Agus saat dihubungi KONTAN, Selasa (2/8). Sayangnya, Agus masih enggan
menyebutkan sumber sisa dana untuk membeli 66,67% saham perusahaan energi dengan aset terbesar di Indonesia sebesar US$ 415,11
juta tersebut akan diperoleh perusahaan. Namun, jika menilik laporan keuangan BRPT kuartal I-2017, perusahaan memiliki kas internal
sebesar US$ 306,99 juta. Menurut Agus, perusahaan menargetkan akuisisi ini bisa selesai paling lambat kuartal I-2018. Ia menargetkan
BRPT bisa membeli seluruh sisa saham Star Energy. (Kontan)
Jual saham Tol Cipali, laba NRCA terbang 164%. Laba bersih PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) melonjak tajam sepanjang paruh pertama
2017 meskipun pendapatan perusahaan melorot. Ini lantaran ditopang oleh keuntungan dari penjualan kepemilikan pada tol Cipali kepada
Astratel. Mengutip laporan keuangan NRCA, Rabu (2/8), perusahaan mengantongi laba bersih sebesar Rp 106,8 miliar selama semester I
tahun ini atau melesat 164,3% dibandingkan periode yang sama tahun 2016 yang hanya tercatat sebesar Rp 40,4 miliar. Sementara
pendapatan usahanya mengalami penurunan 21,5% dari Rp 1,3 triliun menjadi Rp 1,02 triliun. Anak usaha PT Surya Semesta Internusa Tbk
(SSIA) membukukan pendapatan kenaikan pendapatan lainnya dari Rp 9,9 miliar menjadi Rp 109,15 miliar. Pendapatan lainnya ini berasal
dari keuntungan penjualan investasi sebesar Rp 97,25 miliar dan dari pendapatan bunga sebesar Rp 10,4 miliar, naik dari periode pada
periode yang sama tahun lalu hanya mencapai Rp 9,77 miliar. Seperti diketahui, NRCA telah meneken perjanjian jual beli bersyarat atas hak
-hak tertentu pada PT Bhaskara Utama Sedaya (BUS) kepada PT Astratel Nusantara senilai Rp 224,5 miliar pada 26 Januari 2017. Perseroan
sebelumnya memiliki saham 14,3% pada BUS. BUS adalah pemilik 45% saham PT Lintas Marga Sedaya, operator jalan tol Cikopo-
Palimanan (Cipali). Sebanyak 55% saham LMS dimiliki oleh Plus Expressway Bhd, operator jalan tol terbesar di Malaysia. Pada 8 Mei 2017,
perjanjian jual beli bersyarat tersebut telah direalisasikan melalui akta pemindahan hak atas saham dan akta pengalihan. Dan pada saat itu,
NRCA telah menerima pembayaran sebesar Rp35.02 miliar Sisa pembayaran sebesar Rp189.5 miliar dicatat pada Aset Keuangan Lancar
Lainnya yang akan dilunasi paling lambat pada 15 Januari 2018. Total aset NRCA pada periode semester I 2017 mencapai Rp 2,31 triliun,
meningkat dari Rp 2,13 triliun pada periode akhir tahun lalu. Dimana total hutangnya nak dari Rp 992,5 miliar menjadi Rp 1,14 triliun dan
ekuitasnya naik dari Rp 1,14 triliun menjadi Rp 1,17 triliun. Penjualan Saham di Tol Cipali Dorong Laba Bersih NRCA Melonjak Hingga
164,3%. (Kontan)
PTBA tunda penerbitan obligasi global. Rencana PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) untuk menerbitkan obligasi global hingga US$ 2,5
miliar sepertinya tidak jadi terlaksana pada tahun ini. Sebab, belum banyak proyek yang butuh dana masif yang bakal dikerjakan
perusahaan di sisa tahun ini. "Kalau dilihat, rencana investasi kami hingga akhir tahun belum banyak," ujar Orias Petrus Moedak, Direktur
Keuangan PTBA, belum lama ini. Belum besarnya investasi yang bakal dilakukan PTBA juga tercermin dari serapan belanja modal atau
capital expenditure (capex) perusahaan. Dari total capex Rp 2 triliun, baru Rp 500 miliar atau setara 25% yang diserap selama semester I
2017. Serapan itu baru sekadar untuk keperluan operasional pertambangan, bukan untuk pengerjaan proyek pengerjaan pembangkit
listrik. Sejatinya, PTBA sudah memenangi tender pengerjaan proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Banko Tengah Sumsel 8. Proyek
senilai US$ 1,6 miliar itu bakal dikerjakan bersama China Hudian Corporation. Tadinya, sebagian besar capex akan banyak dialokasikan ke
proyek PLTU berkapasitas 2x620 megawatt (MW) itu. Namun, ada perubahan teknis sehingga proyek tersebut sempat tertunda baru bisa
dikerjakan mulai akhir tahun ini. Nah, pada saat itulah sisa capex PTBA sebesar Rp 1,5 triliun bakal banyak terserap. Serapannya
diperikrakan menjadi lebih cepat karena PTBA juga bakal mulai mengerjakan sejumlah proyek PLTU. Sejumlah proyek PLTU lainnya juga
akan dikerjakan seperti PLTU Mulut Tambang Peranap berkapasitas 2x300 MW, PLTU Mulut Tambang Sumsel 6 berkapasitas 2x300 MW,
PLTU Halmahera Timur 2x40 MW, dan PLTU Kuala Tajung 2x350 MW. "Tapi, tetap akan kami lihat lagi hingga akhir tahun," kata Orias. Jika
setelah ini PTBA memang butuh dana yang besar, maka opsi penerbitan obligasi global bisa kembali menjadi pertimbangan. Sebab, PTBA
masih memiliki ruang yang lebar untuk leverage utangnya mengingat ketersediaan modal PTBA yang masih besar. Per semester I 2017,
PTBA masih mengantongi kas dan setara kas senilai Rp 2,82 triliun. PTBA juga masih memiliki kas berupa saham treasury yang sewaktu-
waktu bisa dijual. Nilainya sekitar Rp 2,3 triliun. (Kontan)
Kamis, 03 Agustus 2017
Stock Picks 3
HMSP 3450‐3620. Harga saham emiten rokok, HM Sampoerna Tbk (HMSP), kemarin berhasil rebound setelah har‐
ganya tertekan dalam beberapa sesi perdagangan terakhir. Kemarin harganya sempat koreksi ke Rp3360 sebelum
kemudian rebound dan tutup di Rp3520. Tekanan jual sebelumnya atas saham emiten rokok ini terutama dipicu kek‐
hawatiran atas kinerjanya tahun ini setelah rilis kinerja sepanjang 2Q17 mengindikasikan terjadinya penurunan pen‐
dapatan dan laba bersih. Secara technical, rebound ditopang posisi harganya yang sudah berada di area oversold. Pen‐
jualan bersih perseroan sepanjang 2Q17 mencapai Rp24 triliun turun 5,5% (yoy) dibandingkan 2Q16 yang mencapai
Rp25,4 triliun. Sebagai catatan, di 1Q17 penjualan bersih perseroan masih tumbuh 3% (yoy) mencapai Rp22,6 triliun
dibandingkan 1Q16 sebesar Rp21,9 triliun. Namun secara kuartalan, penjualan bersih di 2Q17 tumbuh 6,37% (qoq)
dari 1Q17 sebesar Rp22,5 triliun. Pertumbuhan ini melambat dibandingkan pertumbuhan 2Q16 yang mencapai
15,93% (qoq). Ini mengindikasikan perlambatan penjualan di 2Q17. Sepanjang 1H17 penjualan bersih turun tipis 1,6%
(yoy) mencapai Rp46,59 triliun dari Rp47,34 triliun di 1H16. Penurunan penjualan di 1H17 terutama dipicu turunnya
volume penjualan rokok perseroan hingga 10% mencapai 48,21 miliar batang dibandingkan periode yang sama 2016
sebanyak 53,71 miliar batang. Pada periode yang sama volume penjualan rokok nasional turun 9% (yoy) mencapai
146,6 miliar batang vs 160,8 miliar batang. Secara keseluruhan pangsa pasar produk rokok perseroan di 1H17 turun
menjadi 32,9% dari 33,4% di 1H16. Namun kami masih mempertahankan target penjualan bersih tahun ini sebesar
Rp102,91 triliun atau tumbuh 7,8% dari tahun sebelumnya. Hingga 1H17 pencapaian penjualan bersih mencerminkan
45,27% dari target tahun ini. Sedangkan laba bersih di 2Q17 mencapai Rp2,76 triliun vs Rp3,03 triliun (2Q16) atau
turun 8,91% (yoy). Secara kuartalan, laba bersih 2Q17 turun 16,16% (qoq) dari 1Q17 sebesar Rp3,29 triliun. Kinerja
pencapaian laba bersih di 2Q17 lebih buruk ketimbang 1Q17 yang masih mencatatkan kenaikan 5,52% (yoy). Sepan‐
jang 1H17 laba bersih mencapai Rp6,05 triliun turun 1,6% dibandingkan 1H16 Rp6,15 triliun. Meskipun mengalami
penurunan laba, namun perseroan masih bisa mempertahankan marjin bersih di 12,99% di 1H17 relatif stagnan di‐
bandingkan 1H16. Sedangkan marjin bersih 2Q17 turun menjadi 11,49% dibandingkan 1Q17 sebesar 14,58% maupun
di 2Q16 sebesar 11,92%. Sebelumnya kami menargetkan laba bersih tahun ini berpeluang mencapai Rp13,38 triliun
atau tumbuh 4,86% dari tahun sebelumnya dengan marjin 13%. Hingga 1H17 pencapaian laba bersih mencerminkan
45,22% dari target tahun ini. EPS tahun ini diperkirakan Rp115. Kami menurunkan target harga sahamnya hingga akhir
tahun ini menjadi Rp4000 dari sebelumnya Rp4300 dengan PE turun menjadi 34,8x (E/17) dari perkiraan sebelumnya
di PE 37,5x (E/17). Ini mengingat kinerja di 2Q17 yang melambat ketimbang 1Q17. Dari harga saat ini di Rp3520, ada
ruang penguatan 13,6%. Secara technical, pergerakan harganya kemarin mengindikasikan terjadinya sinyal bullish
reversal dengan resisten sederhana di Rp3550. Apabila berhasil break Rp3550 akan menuju target resisten berikut di
Rp3620. Support saat ini di Rp3450. Maintain Buy, SL 3400
Kamis, 03 Agustus 2017
Stock Picks
4
GJTL 990‐1070. Harga saham emiten produsen ban, Gajah Tunggal Tbk (GJTL), kemarin berhasil rebound dan tutup di
atas resisten sederhana Rp990 yakni di Rp995. Rebound harga sahamnya kemarin terutama dipicu faktor technical
mengingat posisi harganya yang sudah berada di area oversold. Sebelumnya tekanan jual atas harga saham perseroan
sejak awal Juni lalu membuat harganya anjlok hingga Rp950 (25/7), merupakan level harga terendahnya sejak
Desember 2016 lalu. Hal ini dipicu meningkatnya kekhawatiran atas kinerjanya yang tertekan setelah perseroan
menghadapi tingginya harga bahan baku dan penarikan produk ban yang diekspor ke AS yang menyebabkan
perseroan mesti membukukan cadangan biaya penarikan produk kurang lebih USD12,7 juta yang akan berdampak
signifikan atas laba bersih perseroan sepanjang 1H17. Saat ini laporan keuangan 1H17 tengah diaudit dan akan dirilis
akhir Agustus atau September sesuai ketentuan. Namun penjualan perseroan di 1H17 diperkirakan meningkat
dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan penjualan ini disebabkan peningkatan penjualan
ekspor, khususnya ke Amerika Utara dan peningkatan penjualan dalam negeri, khususnya di pasar replacement ban
sepeda motor. Tahun ini dengan asumsi pertumbuhan 5,6% penjualan bersih mencapai Rp14,40 triliun. Hingga 1Q17
penjualan bersih telah mencerminkan pencapaian 26,2% dari proyeksi penjualan tahun ini. Sedangkan laba bersih
1Q17 turun 36,15% mencapai Rp215,66 miliar dibandingkan periode yang sama di 2016 sebesar Rp337,81 miliar.
Penurunan laba bersih ini terutama disebabkan turunnya laba kurs hingga 78,5% mencapai Rp50,52 miliar
dibandingkan periode yang sama di 2016 sebesar Rp234,63 miliar. Marjin bersih terpangkas menjadi hanya 5,71% di
1Q17 dari 9,82% di 1Q16. Namun marjin bersih di 1Q17 lebih tinggi dari marjin bersih sepanjang 2016 lalu sebesar
4,60%. Tahun ini laba bersih diproyeksikan mencapai Rp864,23 miliar atau tumbuh 38% dari 2016 lalu sebesar
Rp626,56 miliar. Marjin bersih diperkirakan 6%. Hingga 1Q17 pencapaian laba bersih telah mencerminkan 25% dari
proyeksi laba bersih tahun ini. EPS proyeksi 2017 Rp247,88. Dengan harga Rp1010, harga saham GJTL saat ini hanya
ditransaksikan dengan PE 4x (E/17). Kami perkirakan harga sahamnya berpeluang ditransaksikan dengan PE 7x atau
mencapai target harga di Rp1735. Tahun ini hingga Juli lalu harga tertingginya mencapai Rp1280 (1/3). Saat ini
sentimen pasar juga tertuju dengan rencana perseroan menerbitkan obligasi global senilai USD250 juta dengan tenor
5 tahun untuk refinancing utang Senior Notes yang akan jatuh tempo Februari 2018. Surat utang ini diterbitkan 2013
lalu sebesar USD500 juta dengan bunga 7,75% per tahun. Tingkat bunga obligasi berdenominasi dolar AS yang akan
diterbitkan bunganya lebih rendah, yakni 4,95% per tahun plus LIBOR 3 bulan untuk pemberi pinjaman dari luar negeri
atau sekitar 6,27% dan untuk pemberi pinjaman dari dalam negeri yaitu 5,3% per tahun plus LIBOR 3 bulan. Perseroan
juga akan menerbitkan obligasi berdenominasi rupiah sebesar Rp534,2miliar dengan tenor lima tahun dan bunga 4,1%
per tahun plus LIBOR 3 bulan. Secara technical pergerakan harganya mengindikasikan terbentuknya sinyal bullish
reversal setelah pergerakan harganya membentuk pola long white candle di area downtrend. Untuk jangka pendek
peluang rebound lanjutan akan menguji resisten terdekat di Rp1070 apabila support di Rp990 berhasil bertahan.
Maintain Buy, SL 940
Kamis, 03 Agustus 2017
Stock Picks
ICBP 8100‐8450. Harga saham emiten sektor konsumsi, Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) bergerak bearish sejak
5
perdagangan sebulan terakhir. Kemarin harga sahamnya terkoreksi tipis dan tutup di Rp8300, setelah sempat koreksi ke Rp8175.
Saat ini support kuat di Rp8100. Secara technical posisi harganya berada di area oversold dan berpeluang rebound dengan resisten
terdekat di Rp8450. Pergerakan harganya kemarin membentuk pola spinning tops setelah downtrend channel mengindikasikan
sinyal bullish reversal. Tekanan jual atas saham perseroan dipicu meningkatnya kekhawatiran akan pelemahan daya beli
masyarakat sepanjang 2Q17 yang tercermin dari kinerjanya sepanjang 2Q17 yang lebih rendah dibandingkan 1Q17. Penjualan neto
perseroan di 2Q17 mencapai Rp9 triliun turun 2,7% (yoy) dibandingkan 2Q16 sebesar Rp9,25 triliun dan turun 4,8% (qoq)
dibandingkan 1Q17 sebesar Rp9,4triliun. Kinerja penjualan bersih di 2Q17 yang mengalami penurunan (qoq) menunjukkan
penurunan kinerja dibandingkan 2Q16 yang ketika itu tumbuh 3,7% (qoq). Ini mengindikasikan terjadinya pelemahan daya beli di
2Q17. Namun sepanjang 1H17 penjualan neto perseroan masih tumbuh tipis 1,57% (yoy) mencapai Rp18,46 triliun dibandingkan
1H16 sebesar Rp18,17 triliun. Namun demikian pencapaian penjualan neto hingga 1H17 sudah sejalan dengan proyeksi penjualan
tahun ini atau mencerminkan pencapaian 48% dari target tahun ini sebesar Rp38,41 triliun. Kinerja penjualan 1H17 yang hanya
tumbuh 1,57% (yoy) lebih rendah ketimbang periode yang sama tahun 2016 yang berhasil tumbuh 9,8% (yoy). Ini mengindikasikan
perlambatan pertumbuhan penjualan sepanjang 1H17 ketimbang 1H16. Sedangkan laba bersih di 2Q17 juga mengalami
penurunan 3,3% (yoy) mencapai Rp1 triliun dibandingkan 2Q16 sebesar Rp1,03 triliun dan turun 8,37% (qoq) dibandingkan laba
bersih 1Q17 sebesar Rp1,09 triliun. Laba bersih sepanjang 1H17 tumbuh lebih tinggi dari pertumbuhan penjualan bersih yakni 5,7%
mencapai Rp2,09 triliun dibandingkan 1H16 sebesar Rp1,98 triliun. Pertumbuhan laba bersih di 1H17 lebih lambat ketimbang di
1H16 yang tumbuh 13,9% (yoy). Namun marjin bersih di 1H16 naik mencapai 11,33% dibandingkan 1H16 sebesar 10,89%. Marjin
bersih di 2Q17 sebesar 11,11% turun ketimbang 1Q17 sebesar 11,54% dan 2Q16 sebesar 11,18%. Meskipun mengalami
perlambatan pertumbuhan di 1H17, pencapaian laba bersih tersebut telah mencerminkan 54,42% dari target laba bersih tahun ini
yang sebelumnya kami perkirakan mencapai Rp3,84 triliun tumbuh 6,7% ketimbang 2016 lalu. EPS tahun ini diperkirakan
Rp329,33. Meskipun kinerja turun di 2Q17 kami tetap rekomen Buy atas saham ini dan mempertahankan target harga di Rp10235
dengan PE 31x (E/17) dalam kondisi pasar bullish saat ini. Dari harganya kemarin di Rp8300 ada ruang penguatan sekitar 23%.
Secara technical apabila support Rp8100 bertahan maka peluang rebound akan terbuka menguji resisten terdekat di Rp8450.
Maintain Buy, SL 8000
Saham Pilihan
BBTN 2580-2700 TB, SL 2450
ADRO 1840-1950 TB, SL 1760
HRUM 2370-2550 TB, SL 2200
INDY 840-920 TB, SL 800
KLBF 1700-1760 TB, SL 1680
SMGR 10400-11000 TB, SL 9800
SCMA 2320-2500 Buy, SL 2290
Kamis, 03 Agustus 2017
Stock View
Corporate Action
GD. Ratu Prabu 1 Lt. 10 Jl. TB. Simatupang Kav. 20,
ARTI Ratu Prabu Energi Tbk AGM 03/08/2016 00:10:00
Jakarta Selatan 8
GD. Ratu Prabu 1 Lt. 10 Jl. TB. Simatupang Kav. 20,
ARTI Ratu Prabu Energi Tbk EGM 03/08/2016 00:10:00
Jakarta Selatan
Merck Sharp Dohme
SCPI AGM 03/08/2016 00:10:00
Pharma Tbk.
Financial Club, Graha Niaga lt 28, Jl. Jend. Sudirman
GMCW Grahamas Citrawisata Tbk. AGM 27/07/2016 00:09:00
Kav 58 Jakarta
Gedung Graha Kirana, Lantai 9, Ruang Rapat PT Indo
PTIS Indo Straits Tbk AGM 22/07/2016 00:09:00 Straits Tbk, Jl.Yos Sudarso Kav.88, Jakarta Utara
14350, Indonesia
Boardroom CEO Suite, Sahid Sudirman Center Lt.56,
BSSR Baramulti Suksessarana Tbk EGM 22/07/2016 00:10:00
Jl. Jend. Sudirman Kav. 86 ‐ Jakarta Pusat
Steel Pipe Industry of Indo‐ Gedung Baja Lt 9 Tower C , Pangeran Jayakarta no
ISSP AGM 21/07/2016 00:10:00
nesia Tbk 55 , Jakarta
Steel Pipe Industry of Indo‐ Gedung Baja Lt 9 Tower C , Pangeran Jayakarta no
ISSP EGM 21/07/2016 00:10:00
nesia Tbk 55 , Jakarta
SKYB Skybee Tbk AGM 21/07/2016 00:09:00
Ruang Serbaguna Gedung WIKA Lt. 11 Jl. D. I. Panjai‐
WTON Wijaya Karya Beton Tbk EGM 20/07/2016 00:14:00
tan Kav. 9, Jakarta Timur
Kantor Pusat Perseroan Jalan Hang Kesturi I No 2,
CTBN Citra Tubindo Tbk. AGM 20/07/2016 00:10:30
Kawasan Industri Terpadu Kabil, Batam
TRIO Trikomsel Oke Tbk EGM 15/07/2016 00:10:00
Auditorium Sequis Center, Gedung Sequis Center
Limas Indonesia Makmur
LMAS AGM 14/07/2016 00:09:30 Lantai 11, Jalan Jenderal Sudirman No.71, Jakarta
Tbk
12190
Kantor Pusat Perseroan, Jl. RS. Fatmawati No.12,
BEKS Bank Pundi Indonesia Tbk. EGM 11/07/2016 00:15:00
Jakarta Selatan
Japfa Comfeed Indonesia HARRIS Hotel, Unique Room, Jl. Dr. Saharjo No. 191,
JPFA EGM 01/07/2016 00:10:00
Tbk. Jakarta 12960
Financial Club, Board Room I, Graha Niaga Lt. 27 Jl.
INCO Vale Indonesia Tbk EGM 01/07/2016 00:09:00
Jend. Sudirman Kav. 58, Jakarta
Ruang Seminar Tower II Lantai I, PT Bursa Efek Indo‐
MITI Mitra Investindo Tbk. EGM 30/06/2016 00:10:00 nesia, Jl. Jend. Sudirman Kav.52‐53 Jakarta Selatan ‐
12950
Ruang Seminar Bursa Efek Indonesia Tower II, Lantai
NIRO Nirvana Development Tbk AGM 30/06/2016 00:10:00 1, Jalan Jendral Sudirman Kav. 52‐53, Jakarta Selatan
12190
Ruang Seminar Bursa Efek Indonesia Tower II, Lantai
NIRO Nirvana Development Tbk EGM 30/06/2016 00:10:00 1, Jalan Jendral Sudirman Kav. 52‐53, Jakarta Selatan
12190
Hotel Nite & Day Jakarta ‐ Roxy Jl. Biak no.54 Jakarta
PKPK Perdana Karya Perkasa Tbk AGM 30/06/2016 00:10:00
Pusat 10150
Mawar Room, Hotel Mulia, Jl. Asia Afrika Senayan,
GREN Evergreen Invesco Tbk AGM 30/06/2016 00:09:00
Jakarta
Electronic City Indonesia
ECII AGM 30/06/2016 00:10:00
Tbk
Kamis, 03 Agustus 2017
Corporate Action
Disclaimer : Laporan ini dibuat dari opini analis hanya sebagai informasi untuk membantu investor dalam memahami pasar saham
Indonesia dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau menjual suatu efek tertentu.
Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian PT. First Asia Capital tidak
menjamin dan bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini.