Anda di halaman 1dari 19

“TUGAS INDIVIDU”

PROPOSAL KUANTITATIF

“PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR


(PENELITIAN DESKRIPTIF KUALITATIF DI SD NEGERI 1 BARABAI)”

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


“Metodologi Penelitian”
Dosen Pengampu : Muhammad Saleh,. M,Pd.

Disusun Oleh:
Nama : Fatmawati
NIM : 1910125120037
No. Absen : 09
Kelas : 5B / PGSD

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
BANJARMASIN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala anugerah yang
dilimpahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil penelitian yang
telah dilaksanakan di SD Negeri 1 Barabai.
“PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR (Studi
Kasus di SD Negeri 1 Barabai. Penelitian ini mengkaji dan mendeskripsikan
pemanfaatan media pembelajaran di SD. Sebagaimana dituntut bahwa guru harus
memiliki sumber daya untuk mengolah dan menggunakan media pembelajaran dalam
proses pembelajaran sehingga proses belajar dapat efektif dan efisien sehingga mutu
proses dan output pendidikan itu dapat meningkat.
Penulis menyadari bahwa laporan hasil penelitian ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kirtik dan saran yang
membangun. Akhir kata saya berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang berkepentingan.

Barabai, Senin 15 Novenber 2021

Fatmawati

ii
DAFTAR ISI

Contents
PROPOSAL KUANTITATIF.............................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB I......................................................................................................................................1
A.      Latar Belakang..........................................................................................................1
B.      Rumusan Masalah....................................................................................................2
C.    Tujuan Penelitian.......................................................................................................2
D.    Manfaat Penelitian....................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................4
A.      Deskprisi Teoritik.....................................................................................................4
B.       Hasil Penelitian yang Relevan..................................................................................6
BAB III....................................................................................................................................8
A.      Pendekatan Penelitian.............................................................................................8
B.       Subjek Penelitian.....................................................................................................9
C. Teknik Pengumpulan Data............................................................................................9
D.      Pengembangan Alat Pengumpulan Data...............................................................11
E.       Teknik Analisis Data...............................................................................................12
F.        Teknik Keabsyahan Data.......................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................16

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh pendidikannya, dan majunya
pendidikan ditentukan oleh manusianya. Oleh karena itu, pendidikan butuh
pembelajaran yang efektif dan efesien. Pembelajaran di Indonesia sudah bukan
berpusat pada guru, tetapi siswa diminta untuk menemukan sendiri materi
pemblejaran, sedangkan guru hanya memberikan garis besarnya. Di sini guru harus
pintar dan kreatif dalam menemukan media pembelajaran untuk membantu
pemahaman siswa. Oleh karena itu, dalam penelitian ini saya memfokuskan
bagaimana “Pemanfaatan Media Pembelajaran di SD Negeri 1 Barabai”.
Menurut Gerlach dan Ely (1971:7) media pembelajaran adalah segala seuatu
yang dapat menyampaikan atau menyalurkan pesan dari suatu sumber secara
terencana, sehingga terjadi lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya
dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.
Sebagaimana yang kita tahu, secara garis besar jenis-jenis media
pembelajaran ada 4 jenis yaitu; I) Media Audio, II) Media Visual, III) Media Audio-
visual dan IV) Media Multimedia.
Pemanfaatan Media Pembelajaran tentunya mengembangkan pola pikir guru
dan siswa. Guru kreatif dalam pemanfaatannya, dan tentunya guru tidak perlu terlalu
banyak menghabiskan waktu untuk menjelas. Dan siswa, lebih cepat mengerti tentang
materi yang diajar.
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang
mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Pemanfaatan media
seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru sebagai fasilitator
dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu tiap-tiap pendidik perlu
mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat mengefektifkan
pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Pada kenyataannya
media pembelajaran masih sering terabaikan dengan berbagai alasan,diantaranya:
terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar bagi guru sebagai pendidik,
kesulitan untuk mencari model dan jenis media yang tepat, ketiadaan biaya yang
sebagian dikeluhkan, dan lain-lain. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika setiap
pendidik telah mempunyai pengetahuan dan ketrampilan mengenai media
pembelajaran.

1
B.       Rumusan Masalah
1.         Rumusan Umum
Secara umum penelitian ini, merumuskan bagaimanakah pemanfaatan media
pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri1 Barabai.
2.         Rumusan Khusus
Secara khusus penelitian ini merumuskan :
a)    Bagaimanakah Pemanfaatan media pembelajaran jenis media audio ?
b)   Bagaimanakah pemanfaatan media pembelajaran jenis media visual ?
c)    Bagaimanakah pemanfaatan media pembelajaran jenis media audio-visual ?
d)   Bagaimanakah pemanfaatan media pembelajaran jenis media multimedia ?
C.    Tujuan Penelitian
1.         Tujuan umum
Secara umum, penelitian ini untuk mendeskripsikan pemanfaatan media
pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri 1 Barabai.
2.         Tujuan khusus
Seacara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan :
a)    Pemanfaatan media pembelajaran jenis media audio
b)    Pemanfaatan media pembelajaran jenis media visual
c)    Pemanfaatan media pembelajaran jenis media audio-visual
d)   Pemanfaatan media pembelajaran jenis media multimedia
D.    Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk Guru
Penelitian ini mengkaji dan mendeskripsi cara kerja guru dalam memanfaatkan
media pembelajaran dalam proses pembelajaran. Manfaat penelitian ini untuk
guru adalah agar guru mampu memanfaatkan media pembelajaran sesuai dengan
fungsi media tersebut, agar terciptanya pembelajaran yang efektif da efisien.
Dengan penelitian ini juga besar harapan saya agar guru tidak banyak membuang
waktu yang lama untuk berceramah.
2.      Untuk Siswa
Manfaat bagi siswa penelitian ini agar siswa mampu memahami tiap materi yang
diajar dan lebih memahami lagi ketika dijelaskan dengan bantuan media
pembelajaran. Selai itu manfaat lain agar siswa termotivasi dengan media yang
ada.

2
3.      Untuk Mahasiswa atau peneliti
Sebagai calon guru, peneliti bisa mengklasifikasi dan membedakan pemanfaatan
media pembelajara sesuai dengan jenis media tersebut. Peneliti lebih banyak lagi
mengetahui dan menambah wawasan tentang kehidupan seorang guru ketika
dihadapkan dengan paradigma-paradgima pendidikan yang baru. Agar ketika
menjadi seorang guru, bisa memanfaatkan media pembelajaran dalam proses
pembelajaran.

3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.      Deskprisi Teoritik
1.      Pengertian Media Pembelajaran
Menurut Gagne (1970) media pembelajaran adalah berbagai komponen pada
lingkungan belajar yang membantu pembelajar untuk belajar. Selain itu, Briggs
(1997) mendefenisikan media sebagai sarana fisik yang digunakan untuk mengirim
pesan kepada peserta didik sehingga mampu merangsang mereka untuk belajar.
Media pembelajaran mencakup semua sumber yang diperlukan untuk
melakukan komunikasi dalam pembelajaran, sehingga bentuknya bisa berupa
perangkat keras (hardware) seperti komputer, televisi, projektor dan perangkat lunak
(software) yang digunakan pada perangkat keras itu.
2.      Pemanfaatan Media Pembelajaran dalam proses pembelajaran
Pemanfaatan media pembelajaran dalam proses pembelajaran sangat-sangat
membantu siswa dalam memperluas cakrawala sajian materi pembelajaran yang
diberikan. Peserta didik akan memperoleh pengalaman beragam selama proses
pembeljaran yang sangat berguna bagi peserta didik dalam menghadapi berbagai
tugas dan tanggung jawab berbagai macam, baik dalam pendidikan, di keluarga dan di
masyarakat.
Pemanfaatan media pembelajaran, menyajikan sesuatu yang sulit diadakan di
ruangan kelas, dikunjungi atau dilihat,baik karena ukurannya yang terlalu besar
seperti sistem tatasurya, terlalu kecil seperti virus.
Seperti yang telah dijelaskan di bagian latar belakang, bahwa secara garis besar
media pembelajaran terdiri dari 4 jenis yaitu :
a)         Media Audio
Media auido merupakan media yang digunakan dalam proses pembelajaran
dengan hanya melibatkan indera pendengaran peserta didik. Pengalaman belajar yang
kaan didapatkan adalah dengan mengandalkan indera kemampuan pendengaran. Oleh
karena itu, media audio hanya mampu memanipulasi kemampuan suara semata
(Munadi,2008).
Pemanfaatan media pembelajaran jenis media audio di SDN 1 Barabai
tergambar ketika guru menjelaskan materi tentang makhluk hidup.Secara detailnya,
siswa mampu membedakan bunyi suara masing-masing hewan. Guru mempengaruhi

4
nalar siswa untuk membedakan suara hewan dengan memutar cd dan diperdengarkan
suara hewan kepada siswa.
Kita dapat melihat, siswa merasa senang dan pembelajaran menari, dan tentu
tidak lari jauh dengan tujuan utamanya untuk membantu pemahaman siswa tentang
materi itu.
Selain itu dalam pelajaran Bahasa Inggris di kelas VI, siswa diperdengarkan
cara pelafalan tentang abjad dalam bahasa Inggris.
Dengan itu, pemanfaatan media jenis audio sangat-sangat efektif dan efisien
dalam proses pembelajaran.
b)        Media jenis visual
Media visual merupakan jenis media yang digunakan hanya mengandalkan
indera pengelihatan semata-mata dari peserta didik. Dengan media ini pengalaman
belajar yang dialami peserta didik sangat tergantung pada kemampuan
pengelihatannya.
Pemanfaatan media visual di SD Negeri1 Barabai, sudah efektif dilakukan
oleh guru. Guru yang sikap profesionalisme dan kompetensi dalam pembelajaran,
sebab gurulah yang menjadi kunci yang amat menentukan proses, arah dan aktifitas
pembelajaran itu.
Pemanfaatan media visual di SD Negeri1 Barabai, dapat dilihat di
pembelajaran IPA ketika guru menghadirkan gambar metamorfosis kupu-kupu.
Dengan pertimbangan ketika guru menghadirkan kupu-kupu nyata, sangat
membutuhkan waktu yang lama untuk menunggu metamorfosis kupu-kupu yang
sesungguhnya. Oleh karena itu, dengan gambar ini, siswa dituntut untuk dapat
memahami gambar itu.
c)         Media Audio-visual
Media audio-visual merupakan jenis media yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran dengan melibatkan pendengaran dan pengelihatan sekaligus dalam satu
proses atau kegiatan.
Di SD Negeri 1 Barabai, guru dapat dengan efektif dan efisien memanfaatkan
media ini. Guru menampilkan video (suara dan gambar gerak). Pemanfaatan media
ini, sebagian besar sangat konkret ketika ditampilkan.
d)        Media Multimedia
Media multimedia adalah medai yang melibatkan beberapa jenis media dan
perlatan secara terintegrasi dalam suatu proses atau kegiatan pembelajaran.

5
Pembelajaran multimedia melibatkan indera pengelihatan dan pendengaran melalui
media teks, visual diam, visual gerak dan audio serta media interkatif berbasis
komputer dan tekhnologi komunikasi dan informasi (Meyer 2009)
Pemanfaatan media ini sudah sering dilaksanakan di SD Negeri 1 Barabai
dengan menampilkan materi yang diajarkan melalui projector atau infocus yang
pastinya melalui program perangkat lunak komputer yaitu ms. Power Point. Sehingga,
guru tidak terlalu banyak mencatat materi di papan tulis,dan dapat menghilangkan
kebiasaan siswa yang terlalu banyak menulis panjang lebar di buku catatan mereka.
B.       Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian tentang pemanfaatan media dalam proses pembelajaran telah
banyak dilakukan. Seperti yang telah dilakukan oleh Kuswinarti yang berjudul
PEMANFAATAN MEDIA PEMEBLEJARA DI SEKOLAH DASAR pada tahun
2009. Hasil penelitian yang ditulis oleh Kuswinarti membahas tentang bagaimana
penggunaan media itu dapat dimanfaatkan sebagai upaya untuk meningkatkan hasil
belajar siswa. Selain itu ia juga menitikberatkan penelitiannya pada penggunaan
media film khususnya pada pokok bahasan Konflik Sosial.
Penelitian sejenis juga dilakukan oleh Maulida yang berjudul PERANAN
PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN
SOSIOLOGI TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS X
(Maulida,2007). Penelitian tersebut menitikberatkan pada pemanfaatan multimedia
dalam pembelajaran Sosiologi di kelas. Pembelajaran berbasis multimedia merupakan
rangkaian dari beberapa jenis media yang menjadi satu paket setting media yang
digunakan dalam pembelajaran. Berarti dalam pembelajaran dapat digunakan
berbagai media sesuai dengan sarana prasarana yang memadai di sekolah tersebut.
Dalalam penelitian tersebut peniliti mencoba untuk menghubungkan
pengaruhnya terhadap aktivitas belajar siswa.. Dalam penelitian ini mencoba untuk
mengungkapkan berbagai macam media yang dapat digunakan sebagai media
pembelajaran yang tepat disekolah. Penggunaan media ini khususnya adalah media
yang digunakan di SMA N 1 Bobotsari.
Sejauh mana kesamaan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti-
peneliti yang lain bahwa, pemanfaatan media pembelajaran memiliki manfaat yang
besar terhadap perkembangan siswa dan terhadap kreatifitas guru. Media
pembelajaran dapat memberikan pengalaman belajar yang langsung kepada siswa,

6
dengan demikian siswa akan merasakan dan melihat secara langsung keterkaitan
antara teori dan praktik atau memahami aplikasi ilmunya di lapangan (Midun,2009).

7
BAB III
METODE PENELITIAN
A.      Pendekatan Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi kasus, penelitian ini
berupaya untuk menjelaskan dan mencoba mendeskripsi dan mempelajarai
pemanfaatan media pembelajaran di SD Negeri 1 Barabai. (Yin,2003) mendefenisikan
studi kasus merupakan seuatu penelitian yang empiris yang menyelidiki fenomena
dalam konteks kehidupan nyata, bilamana batas-batas antara fenomena dengan
konteks tidak tampak dengan tegas, dan multisumber digunakan. Selain itu, Cresswel
menjelaskan studi kasus terjadi ketika peneliti melakukan eksplorasi terhadap entitas
atau fenomena tunggal (the case) yang dibatasi oleh waktu, aktivitas dan
pengumpulan detail informasi dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan
data selama waktu tersebut (Cresswel, 1994:11).
Metode ini pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama, yaitu
menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan subjek yang
diteliti secara tepat.Jika dibandingkan dengan studi empiris, studi kasus memiliki
perbedaan tersendiri. Jika studi empiris hanya melihat fenomena yang benar-benar
terjadi. Studi kasus lebih menginvestigasi fenomena terkini yang sedang terjadi
namun tidak jelas batasan antara fenomena dan konteksnya (Yin, 2003 : 13). Sehingga
terlihat bahwa studi kasus melihat dan menyelediki fenomena empiris lebih dalam
lagi untuk memahami konteks dan fenomenanya. Dengan begitu kita dapat
mengetahui seberapa kuat relasi kasus dengan fenomena yang sedang diteliti.
Studi kasus merupakan metodologi penelitian dengan menggunakan satu kasus
atau lebih untuk membuktikan teori yang terjadi pada kehidupan nyata. Studi kasus
mampu mempelajari dan membedakan antara fenomena dan konteks sehingga
memperdalam pengetahuan. Maka dari itu studi kasus sangat dibutuhkan terutama
dalam penelitian ini, karena mampu menjelaskan penggunaan teori secara faktual.
Dalam penelitian ini, peneliti beranggapan bahwa studi kasus mampu menciptakan
pemahaman mendalam terhadap objek atau fenomena yang diteliti. Namun
penggunaannya membutuhkan perhatian khusus sehingga tidak membuat penelitian
semakin rancu dan membuat peneliti mampu memperdalam penjelasan terhadap
fenomena yang diteliti yang dalamhal ini bagaiman melihat pemanfaatan media
pembelajaran di SD Negeri 71 Kota Bengkulu.

8
Peneliti menggunakan metode ini karena peneliti ingin mempelajari
pemanfaatan media pembelajaran di SDN 1 Barabai, dengan alasan banyak guru yang
kurang mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran.
Di sisi lain, peneliti melihat banyak siswa yang menganggap media – media ini
hanyalah sebuah permainan, maka sebagian besar siswa tidak memahami bagaimana
dampak bagi perkembangan pemahaman siswa jika guru menjelaskan materi dengan
media pembelajaran.
B.       Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa SD Negeri 1 Barabai.
Sesuai dengan penjelasan awal, bahwa guru harus memiliki kreatifitas untuk
menyampaikan materi pembelajaran dengan bantuan media pembelajaran yang
relevan. Alasan subjek peneltian yang pertama adalah guru karena, yang mengatur
segala macam proses pembelajaran adalah seorang guru, di sini guru bisa disebut
sebagai pelaku utama (the main actor) dalam proses pembelajaran. Guru yang
pertama dan utama dalam memanfaatkan media pembelajaran dalam proses
pembelajaran. Peran guru di sini sangatlah penting, bagaimana cara seorang guru
menjelaskan materi ajar dengan bantuan media pembelajaran sehingga mampu
memanfaatkan media itu dengan efektif dan efesien yang dapat membuat siswa
memahami materi yang diajarkan.
Alasan memilih siswa sebagai subjek penelitian yang kedua di sini adalah,
karena siswa merupakan sasaran dan penentu keberhasilan apa yang sudah dikerjakan
seorang guru. Apakah dengan media yang telah diberikan siswa mampu memahami
materi yang diajarkan. Diakhir pelajaran diadakan evaluasi atau tes, yang bertujuan
untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam mencermati dan memahami penjelasan
dan penguasaan materi, selain itu kegiatan ini juga bertujuan untuk menilai
keberhasilan seorang guru dalam menjelaskan materi ajar dengan pemanfaatan
mediapembelajaran.
Selain kedua subjek pokok di atas, penelti juga melihat data-data skunder atau
pendukung yaitu media pembelajaran yang ada di SD Negeri 1 Barabai. Apakah
media-media pembelajaran yang ada sudah mendukung akan keberhasilan pendidikan
sekolah.
C. Teknik Pengumpulan Data
1.      Metode Interview (Wawancara)

9
Peneliti memilih metode wawancara dalam penelitian ini untuk mengetahui
sebagaimana pemanfaatan media pembelajaran di SD Negeri 1 Barabai. Sesuai
dengan subjek penelitian bahwa wawancara dilakukan kepada 2 subjek yaitu guru dan
siswa. Untuk memperoleh data yang real, peneliti melakukan wawancara dengan
spontan atau tidak terpimpin namun masih memperhatikan fokus penelitian yang
diteliti. Peneliti melontarkan beberapa pertanyaan kepada guru dan siswa, tentang
bagaimana pemanfaatan media pembelajaran? Apakah media yang ada mendukung?
Dan pertanyaan-pertanyaan yang lain.
Metode ini bermanfaat bagi peneliti karena bisa menggali informasi tentang
topik penelitian secara mendalam, bahkan bisa mengungkap hal-hal yang mungkin
tidak terpikirkan oleh peneliti itu sendiri. Karena sesuai dengan jenis wawancara
bahwa metode wawancara dibagi menjadi 2 jenis dilihat dari pertanyaannya yaitu,
wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur. Oleh karena itu, dalam hal ini
peneliti mengambil metode wawancara yang terstruktur dimana peneliti telah
mengetahui dengan pasti apa informasi yang ingin digali dari responden sehingga
daftar pertanyaannya sudah dibuat secara sistematis. (Hariwijaya 2007: 65).
2.      Metode Observasi
Metode yang kedua adalah metode observasi atau pengamatan secara langsung
kepada objek penelitian. Peneliti menggunakan metode ini untuk merekam secara
langsung terkait pemanfaatan media pembelajaran di SD Negeri 1 Barabai. Sesuai
dengan rencana penelitian ini yang secara sistematik dilaksanakan maka, sangat tepat
peneliti menggunakan metode ini.
Setidaknya, berdasarkan keterlibatan peneliti dalam interaksi dengan objek
penelitiannya, terdapat dua jenis observasi (Hariwijaya 2007: 74). Yaitu, observasi
partisipan dan observasi nonpartisipan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
jenis observasi partisipan yaitu peneliti melakukan penelitian dengan cara terlibat
langsung dalam interaksi dengan objek penelitiannya. Dengan kata lain, peneliti ikut
berpartisipasi sebagai anggota kelompok yang diteliti. Sesuai dengan jenis metode
yang dipilih, di sini peneliti ikut berpartisipasi dalam mengamati proses pembelajaran
Matematika kelas VI di SD Negeri 1 Barabai. Di sini saya bisa melihat bagaimana
seorang guru dengan efektif memanfaatkan media pembelajaran.
3.      Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan metode penelitian terakhir yang saya
gunakan. Dengan metode ini, saya bisa mengkaji media-media pembelajaran yang

10
mendukung dalam proses pembelajaran di SD Negeri 1 Barabai. Melalui metode ini
saya memperoleh sesuatu yang akurat berupa, dokumen, buku-buku pelajaran, surat
kabar, dan dokumen-dokumen yang lainnya. Dengan digunakannya metode ini, saya
memperoleh gambar hasil potret bagaimana pemanfaatan media pembelajaran di SD
Negeri 1 Barabai. Media ini membantu saya memperoleh data yang akurat, tentang
bagaimana pemanfaatan media audio, visual, auidio-visual dan multimedia dalam
proses pembelajaran.
Manfaat metode ini, saya bisa memperoleh hasil dokumentasi dengan data
yang memperkuat apa yang telah diwawancara dan diamati. Jadi di sini, tak ada
dugaan mengada-ada data ketika disertai dengan wujud nyata penelitian saya.
D.      Pengembangan Alat Pengumpulan Data
1.      Menyusun Kisi- Kisi
No Rumusan Masalah Variabel Indikator Rumusan Pertanyaan
1. Bagaimanakah Bentuk 1.       Pemanfaatan 1.Bagaimana pemanfaatan
Pemanfaatan pemanfaatan oleh guru media audio oleh guru?
media media 2.       Pemahaman 2.Bagaimana pemahaman
pembelajaran pembelajaran siswa siswa melalui media
jenis media jenis audio? pembelajaran jenis media
audio? audio?
2. Bagaimanakah Bentuk 1.       Pemanfaatan 1.Bagaimana pemanfaatan
pemanfaatan pemanfaatan oleh guru media visual oleh guru?
media media 2.       Pemahaman 2.Bagaimana pemahaman
pembelajaran pembelajaran siswa siswa melalui media
jenis media jenis visual? pembelajaran jenis media
visual? visual?
3. Bagaimanakah Bentuk 1.       Pemanfaatan 1.Bagaimana pemanfaatan
pemanfaatan pemanfaatan oleh guru media audio-visual oleh
media media 2.       Pemahaman guru?
pembelajaran pembelajaran siswa 2.Bagaimana pemahaman
jenis media audio- jenis audio- siswa melalui media
visual? visual? pembelajaran jenis media
audio-visual?
4. Bagaimanakah Bentuk 1.        Pemanfaatan 1.Bagaimana pemanfaatan

11
pemanfaatan pemanfaatan oleh guru media multimedia oleh
media media 2.        Pemahaman guru?
pembelajaran pembelajaran siswa 2.Bagaimana pemahaman
jenis media jenis multimedia? siswa melalui media
multimedia? pembelajaran jenis media
multimedia?
2.      Merumuskan pertanyaan penelitian
Pertanyaan-pertanyaan adalah salah satu cara untuk mendapatkan data dari
narasumber. Pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada narasumber seputar :
a)    Bagaimana pemanfaatan media audio oleh guru?
b)   Bagaimana pemahaman siswa melalui media pembelajaran jenis media audio?
c)    Bagaimana pemanfaatan media visual oleh guru?
d)   Bagaimana pemahaman siswa melalui media pembelajaran jenis media visual?
e)    Bagaimana pemanfaatan media audio-visual oleh guru?
f)    Bagaimana pemahaman siswa melalui media pembelajaran jenis media audio-visual?
g)   Bagaimana pemanfaatan media multimedia oleh guru?
h)   Bagaimana pemahaman siswa melalui media pembelajaran jenis media multimedia?
3.      Uji alat pengumpulan data
a)      Melalui peritimbangan pakar
b)      Melalui Uji Coba
c)      Teknik Analisis Data
E.       Teknik Analisis Data
Marshall dan Rossman mengajukan teknik analisa data kualitatif untuk
proses analisis data dalam penelitian ini. Dalam menganalisa penelitian kualitatif
terdapat beberapa tahapan-tahapan yang perlu dilakukan (Marshall dan Rossman
dalam Kabalmay, 2002), diantaranya :
1.    Mengorganisasikan Data
Peneliti mendapatkan data langsung dari subjek melalui wawancara mendalam
(indepth inteviwer), dimana data tersebut direkam dengan tape recoeder dibantu alat
tulis lainya. Kemudian dibuatkan transkipnya dengan mengubah hasil wawancara dari
bentuk rekaman menjadi bentuk tertulis secara verbatim. Data yang telah didapat
dibaca berulang-ulang agar penulis mengerti benar data atau hasil yang telah di
dapatkan.
2.    Pengelompokan berdasarkan Kategori, Tema dan pola jawaban
12
Pada tahap ini dibutuhkan pengertiaan yang mendalam terhadap data,
perhatiaan yang penuh dan keterbukaan terhadap hal-hal yang muncul di luar apa
yang ingin digali. Berdasarkan kerangka teori dan pedoman wawancara, peneliti
menyusun sebuah kerangka awal analisis sebagai acuan dan pedoman dalam mekukan
coding. Dengan pedoman ini, peneliti kemudian kembali membaca transkip
wawancara dan melakukan coding, melakukan pemilihan data yang relevan dengan
pokok pembicaraan. Data yang relevan diberi kode dan penjelasan singkat, kemudian
dikelompokan atau dikategorikan berdasarkan kerangka analisis yang telah dibuat.
Pada penelitian ini, analisis dilakukan terhadap sebuah kasus yang diteliti.
Peneliti menganalisis hasil wawancara berdasarkan pemahaman terhadap hal-hal
diungkapkan oleh responden. Data yang telah dikelompokan tersebut oleh peneliti
dicoba untuk dipahami secara utuh dan ditemukan tema-tema penting serta kata
kuncinya. Sehingga peneliti dapat menangkap penagalaman, permasalahan, dan
dinamika yang terjadi pada subjek.
3.    Menguji Asumsi atau Permasalahan yang ada terhadap Data
Setelah kategori pola data tergambar dengan jelas, peneliti menguji data
tersebut terhadap asumsi yang dikembangkan dalam penelitian ini. Pada tahap ini
kategori yang telah didapat melalui analisis ditinjau kemabali berdasarkan landasan
teori yang telah dijabarkan dalam bab II, sehingga dapat dicocokan apakah ada
kesamaan antara landasan teoritis dengan hasil yang dicapai. Walaupun penelitian ini
tidak memiliki hipotesis tertentu, namun dari landasan teori dapat dibuat asumsi-
asumsi mengenai hubungan antara konsep-konsep dan factor-faktor yang ada.
4.    Mencari Alternatif Penjelasan bagi Data
Setelah kaitan antara kategori dan pola data dengan asumsi terwujud, peneliti
masuk ke dalam tahap penejelasan. Dan berdasarkan kesimpulan yang telah didapat
dari kaitanya tersebut, penulis merasa perlu mencari suatau alternatif penjelasan lain
tetnag kesimpulan yang telah didapat. Sebab dalam penelitian kualitatif memang
selalu ada alternatif penjelasan yang lain. Dari hasil analisis, ada kemungkinan terdpat
hal-hal yang menyimpang dari asumsi atau tidak terfikir sebelumnya. Pada tahap ini
akan dijelaskan dengan alternatif lain melalui referensi atau teori-teori lain. Alternatif
ini akan sangat berguna pada bagian pembahasan, kesimpulan dan saran.
5.    Menulis Hasil Penelitian
Penulisan data subjek yang telah berhasil dikumpulkan merupakan suatu hal
yang membantu penulis unntuk memeriksa kembali apakah kesimpulan yang dibuat

13
telah selesai. Dalam penelitian ini, penulisan yang dipakaiadalah presentase data yang
didapat yaitu, penulisan data-data hasil penelitian berdasarkan wawancara mendalam
dan observasi dengan subjek dan significant other. Proses dimulai dari data-data yang
diperoleh dari subjek dan significant other, dibaca berulang kali sehinggga penulis
mengerti benar permasalahanya, kemudian dianalisis, sehingga didapat gambaran
mengenai penghayatan pengalaman dari subjek. Selanjutnya dilakukan interprestasi
secara keseluruhan, dimana di dalamnya mencangkup keseluruhan kesimpulan dari
hasil penelitian.
F.        Teknik Keabsyahan Data
Studi kasus ini menggunakan penelitian pendekatan kualitataif. Yin (2003)
mengajukan emmpat kriteria keabsahan dan keajegan yang diperlukan dalam suatu
penelitian pendekatan kualitatif. Empat hal tersebut adalah Sebagai berikut :
1.    Keabsahan Konstruk (Construct validity)
Keabsahan bentuk batasan berkaitan dengan suatu kepastiaan bahwa yang
berukur benar- benar merupakan variabel yang ingin di ukur. Keabsahan ini juga
dapat dicapai dengan proses pengumpulan data yang tepat. Salah satu caranya adalah
dengan proses triangulasi, yaitu tehnik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau
Sebagai pembanding terhadap data itu. Menurut Patton (Sulistiany,1999) ada 4
macam triangulasi Sebagai teknik pemeriksaan untuk mencapai keabsahan, yaitu :
b.         Triangulasi data
Mengguanakan berbagai sumber data seperti dokumen, arsip, hasil wawancara,
hasil observasi atau juga dengan mewawancarai lebih dari satu subjek yang dianggap
memeiliki sudut pandang yang berbeda.
c.         Triangulasi Pengamat
Adanya pengamat di luar peneliti yang turut memeriksa hasil pengumpulan data.
Dalam penelitian ini, dosen pembimbing studi kasus bertindak Sebagai pengamat
(expert judgement) yang memberikan masukan terhadap hasil pengumpulan data.
d.        Triangulasi Teori
Penggunaan berbagai teori yang berlaianan untuk memastikan bahwa data yang
dikumpulkan sudah memasuki syarat. Pada penelitian ini, berbagai teori telah
dijelaskan pada bab II untuk dipergunakan dan menguji terkumpulnya data tersebut.
e.         Triangulasi metode

14
Penggunaan berbagai metode untuk meneliti suatu hal, seperti metode wawancara
dan metode observasi. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan metode wawancara
yang ditunjang dengan metode observasi pada saat wawancra dilakukan.
2.    Keabsahan Internal (Internal validity)
Keabsahan internal merupakan konsep yang mengacu pada seberapa jauh
kesimpulan hasil penelitian menggambarkan keadaan yang sesungguhnya. Keabsahan
ini dapat dicapai melalui proses analisis dan interpretasi yang tepat. Aktivitas dalam
melakukan penelitian kualitatif akan selalu berubah dan tentunya akan mempengaruhi
hasil dari penelitian tersebut. Walaupun telah dilakukan uji keabsahan internal, tetap
ada kemungkinan munculnya kesimpulan lain yang berbeda.
3.    Keabsahan Eksternal (Eksternal validity)
Keabsahan ekternal mengacu pada seberapa jauh hasil penelitian dapat
digeneralisasikan pada kasus lain. Walaupun dalam penelitian kualitatif memeiliki
sifat tidak ada kesimpulan yang pasti, penelitiaan kualitatif tetapi dapat dikatakan
memiliki keabsahan ekternal terhadap kasus-kasus lain selama kasus tersebut
memiliki konteks yang sama.
4.    Keajegan (Reabilitas)
Keajegan merupakan konsep yang mengacu pada seberapa jauh penelitian
berikutnya akan mencapai hasil yang sama apabila mengulang penelitian yang sama,
sekali lagi.
Dalam penelitian ini, keajegan mengacu pada kemungkinan peneliti
selanjutnya memeperoleh hasil yang sama apabila penelitian dilakukan sekali lagi
dengan subjek yang sama. Hal ini menujukan bahwa konsep keajegan penelitian
kualitatif selain menekankan pada desain penelitian, juga pada cara pengumpulan data
dan pengolahan data.

15
DAFTAR PUSTAKA

Asyhar, 2011. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran.Jakarta: Gaung Persada


Press
Faisal, Sanapiah. 1990. Penelitian Kualitatif : Dasar-Dasar dan Aplikasi. Malang.
YA3
Rohidi, 1992. Analisis Data Kualitatif. UI. Press, Jakarta
Miles, Matthew B dan huberman, A Michael. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta.
Universitas Indonesia Press

16

Anda mungkin juga menyukai