Anda di halaman 1dari 13

Model Pembelajaran

“Merak Bungas”
Model dan Strategi Pembelajaran
Dosen Pengempu :
Prof. Drs. Ahmad Suriansyah, M.Pd., Ph.D dan Wulan
Aulia azizah, M.Pd
KELOMPOK 5

Fatmawati 1910125120037
Fitri Handayani 1910125320007
M. Fajar Tami 1910125210127
Nurlaila Jum’ah 1910125120032
Rahma Dewi Astuti 1910125120022
Tri Ayu Saptaning P. 1910125220092
FILOSOFI ARTI NAMA MERAK BUNGAS

Filosofi dari nama model pembelajaran Merak, yaitu berasal dari lima warna
yang ada pada burung Merak yang dianggap sebagai kesatuan sebuah harmoni.
Burung merak yang berfilosofi keindahan, diidentikkan dengan keindahan bulu
burung merak ketika membentangkan ekornya Selanjutnya, Bungas merupakan kata
sifat yang dalam bahasa Indonesia memiliki arti bagus, indah, cantik. Istilah bungas
kami ambil dari bahasa Banjar yang berarti cantik, menarik dan eksotik. Bungas
memberikan makna bersih, unggul, nyaman, gagah, aman, serasi. Jadi model Merak
Bungas dalam setiap penerapan model yang dihasilkan selalu mengutamakan kualitas
keterampilan kognitif, afektif dan psikomotorik yang dihasilkan.
LATAR BELAKANG MENGAPA
MEMILIH MODEL "MERAK BUNGAS"
Kekayaan fauna yang dimiliki di Indonesia adalah banyaknya burung endemik
yang tersebar di setiap pulaunya. Burung-burung tersebut memiliki ciri khas pada
kicauannya yang unik dan warna bulunya yang eksotis. Melambangkan anak-anak
yang sering berbicara. Salah satu contoh burung dengan warna bulu yang eksotis dan
indah adalah burung Merak
Dengan keindahan burung Merak kami jadi terinspirasi untuk membuat model
pembelajaran. Model ini kami sebut Merak Bungas karena dilihat dari makna yang
ada pada burung Merak, pada model ini terdapat model-model lain yang menjadi
sebuah kesatuan yang harmoni sehingga dapat mencapainya suatu tujuan
pembelajaran.
Langkah-Langkah Model Pembelajaran

MERAK BUNGAS
M = embaca doa (Direct instruction)
E = M ngajukan pertanyaan tentang materi sebelumnya ( TTW)
R = Membagikan Mate i (reciprocal learning)
A = Menjelaskan m teri ( Demonstrasi)
K = Mengait an materi dengan lingkungan sekitar (inquiry)
B =Mem eri siswa masalah yang akan dipecahkan ( PBL)
U = Siswa berdisk si (diskusi)
N = Prese tasi kelompok (Direct Instruction)
G = Men evaluasi hasil kerja kelompok (GI)
A = review m teri / Berbagi Informasi (TPS : Think pair share)
S = ke impulan (Snowball throwing)
Kelebihan
• Melatih kemampuan siswa belajar mandiri
• Dapat mengurangi kesalahan pengertian antara siswa
dengan guru
• Dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan
lebih konkret
• Merangsang kreativitas anak didik dalam bentuk ide
gagasan-prakarsa, dan terobosan baru dalam
pemecahan suatu masalah
• Mengembangkan sikap menghargai pendapat orang
lain
• Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengaplikasikan pengetahuan yang mereka milik
dalam dunia nyata
• Membuat siswa terbiasa menghadapi masalah
• Mengembangkan kemampuan siswa untuk
berinteraksi dengan orang lain
• Melatih kerjasama dengan siswa lain
• Keaktifan dan keberanian siswa terlatih melalui
kegiatan menyampaikan serta menanggapi pendapat
Kekurangan

● Tidak semua pelajaran cocok dengan model ini


● Membutuhkan waktu yang relatif lama
● Memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang
● Sering terjadi dalam diskusi siswa tidak berani mengemukakan
pendapat dan dapat dikuasai (didominasi) oleh beberapa siswa
yang menonjol
● Diskusi yang mendalam perlu waktu yang banyak
● Siswa tidak mempunyai minat atau tidak mempunyai
kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk
dipecahkan, maka mereka akan merasa ragu untuk mencoba
● Memerlukan waktu untuk penyesuaian sehingga suasana kelas
mudah ribut/gaduh
● Terkadang banyak waktu terbuang apabila guru tidak
mengelompokkan siswa secara merata, karena siswa yang
kurang mampu akan lebih lama berproses dalam kelompok
untuk menyelesaikan tugas yang telah diberikan
Implementasi model pembelajaran

1. Membaca Doa
Tahapan pertama sebelum memulai pembelajaran ialah membaca doa.Pada tahap ini
guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin pembacaan doa. Hal ini
menanamkan sikap Religius kepada siswa untuk selalu bersyukur sebelum memulai
kegiatan pembelajaran.
2. Keterkaitan (apersepsi)
Pada tahap ini, guru menguji siswa terlebih dahulu dengan mengajukan beberapa
pertanyaan. Pertanyaan tersebut dapat berupa review materi yang sudah diajarkan
pada pertemuan sebelumnya dan pertanyaan terkait dengan materi yang akan
dipelajari.
3. Reciprocal Learning
Pada tahapan ini, guru memulai pembelajaran dengan membagikan materi atau
wacana kepada masing-masing siswa. Siswa dituntut untuk memahami
pembelajaran secara mandiri. Sehingga nantinya siswa akan membaca materi
tersebut dan dibuat ringkasan sesuai dengan pemahamannya masing-masing.
4. Demonstrasi
Pada tahapan ini guru merangsang siswa untuk berpikir, selain itu guru harus
menciptakan suasa yang senang dan menghindari suasana yang menegangkan agar
siswa tetap rileks. Setelah kondisi aman dan terkendali guru mulai
mendemonstrasikan materi yang sudah dibagikan kepada siswa.
5.Inkuiri
Di tahap ini guru menekankan kegiatan pembelajaran melalui berpikir kritis
dalam proses pembelajaran. Hal tersebut dilakukan untuk mencari dan
menemukan jawaban secara mandiri. Pada tahap ini juga siswa belajar secara
langsung dengan lingkungan sekitar. Hal ini membuat siswa lebih memahami
pembelajaran. Karena siswa dapat melihat kondisi secara langsung dan
mempelajarinya dengan objektif.
6.PBL
Selanjutnya pada tahapan ini guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
Guru memberikan masalah ditiap-tiap kelompok. Pada saat itu guru
mengorientasikan permasalahan kepada seluruh kelompok. Masalah tersebut
nantinya akan mereka cari pemecahannya berdasarkan materi yang sudah
diajarkan sebelumnya. Disini guru hanya bertindak sebagai pembimbing dan
mengawasi selama kegiatan berlangsung.
 
 
7. Diskusi
Setelah berkumpul dengan kelompoknya masing-masing. Tiap-tiap kelompok mendiskusikan
pemecahan masalah yang sudah dibagikan oleh guru. Mereka berdiskusi untuk mendapatkan
pemecahan masalahnya dengan baik. Pada tahap ini guru juga melakukan penilaian terhadap
tiap-tiap kelompok berdasarkan aspek penilaian yang sudah disiapkan oleh guru terkait sikap
siswa individual dalam maupun berkelompok.
8. Berpikir Induktif
Pada tahap ini siswa dalam kelompoknya masing-masing dapat berpikir secara induktif
berdasarkan dengan pemecahan masalah yang didapatkan. Sesuai dengan data masalah dan
pengobservasian data tersebut secara objektif.
9. GI (Group Investigation)
Pada tahap ini guru memberitahukan kepada siswa untuk mempersiapkan laporan hasil akhir dari
pemecahan masalah yang sudah didapat. Kemudian menyimpulkannaya. Guru membimbing
pembuatan laporan akhir tersebut.
10. TPS / Think Pair Share
Pada tahap ini guru meminta kepada siswa dalam tiap kelompok 2 orang untuk
ke kelompok lainnya. Kedua orang berpasangan tersebut kemudian saling
berbagi informasi terhadap teman kelompopk lainnya mengenai pemecahan
masalah yang sudah didiskusikan kelompok masing-masing. Setelah selesai
berbagi informasi, perwakilan kelompok kembali ke kelompok masing-masing.
11. Kesimpulan
Tahapan terakhir yaitu kesimpulan, guru mengajak siswa untuk menyimpulkan
pembelajaran bersama-sama. Setelah itu, guru memberi penjelasan terhadap
kesimpulan yang disajikan oleh siswa.
Kegiatan pembelajaran berakhir.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai