Anda di halaman 1dari 6

UJIAN SEMESTER III MADYA PRAJA

FAKULTAS POLITIK PEMERINTAHAN TAHUN AKADEMIK 2021/2022

MATA KULIAH : ADMINISTRASI PEMERINTAHAN


HARI/TGL : KAMIS, 21 OKTOBER 2021
TK/SEMESTER : MADYA PRAJA / III
WAKTU : 10.15-11.45 WIB
KELAS : H1, H2, I5, I6, J4, J5, J6
DOSEN : DRS. H. TEUKU SYAHRUL, M.Si

SOAL:

1. Kemukakan ciri-ciri, objek, dan fungsi administrasi pemerintahan, jelaskan!


2. Jelaskan perkembangan paradigma administrasi pemerintahan dan sebutkan pula
pendapat para ahli!
3. Jelaskan reinventing government dan banishing bureaucracy!
4. Dalam administrasi pemerintahan sempat penting memahami etika, nilai, norma, adat
istiadat dan budaya, kenapa penting memahami, jelaskan!
5. Membahas administrasi pemerintahan, ada 6 (enam) cara pendekatan, sebut dan jelaskan!
6. Administrasi pemerintahan tidak dipandang di luar atau lepas dari kontek
kemasyarakatan harus dicerna sebagai sesuatu yang menjadi bagian integral masyarakat,
jelaskan hubungan administrasi pemerintahan dengan ilmu-ilmu lain!
7. Jelaskan kegiatan-kegiatan di dalam administrasi pemerintahan dan berikan salah satu
contoh!

Catatan:
Jawaban harus dikumpulkan hari senin, jam 08.00 wib melalui tsyahrul7@gmail.com

Jatinangor, 21 oktober 2021

DRS. H. TEUKU SYAHRUL, M.Si


1. dijelaskan jika administrasi memiliki lima ciri penting yang patut diketahui. Ciri tersebut
adalah:
 Terdiri atas sekelompok orang Administrasi tidak bisa hanya dilakukan oleh seseorang saja,
karena membutuhkan kerja sama dari dua orang atau lebih. Sehingga ciri utama administrasi
ialah terdiri atas sekelompok orang dengan tujuan yang sama.
 Menjalin kerja sama Seperti yang telah disebutkan di atas, administrasi membutuhkan kerja
sama demi tercapainya tujuan bersama yang diinginkan. Apabila kerja sama tidak dijalin,
maka mustahil untuk meraih tujuan tersebut.
 Memiliki tujuan yang harus dicapai Sekelompok orang menjalin kerja sama dalam
melakukan suatu hal, tentunya untuk mencapai tujuan. Tanpa adanya tujuan, aktivitas kerja
sama tersebut tidak akan berarti apa-apa.
 Adanya proses kegiatan usaha Dalam administrasi, proses kegiatan usaha juga menjadi ciri
penting lainnya. Proses ini diartikan sebagai serangkaian kegiatan usaha untuk menjalin
kerja sama dan meraih tujuan.
 Kegiatan bimbingan, kepemimpinan, dan pengawasan Ciri lainnya dari administrasi ialah
adanya bimbingan, kepemimpinan, serta pengawasan. Ketiga hal ini tidak dapat dipisahkan
dan harus dilakukan.

bahwa administrasi pemerintahan adalah hukum yang mengatur hubungan hukum


antara jabatan-jabatan dalam pemerintahan dan para warga masyarakat, maka dapat disimpulkan
bahwa obyek hukum administrasi pemerintahan adalah pemegang jabatan
dalam pemerintahan itu atau alat-alat perlengkapan yang menjadi alat bantu. Dalah hal ini,
Organisasi negara,baik tingkat pusat maupun daerah. Struktur,tugas dan wewenang dari alat
perlengkapan negara. Hubungan antar alat perlengkapan negara baik secara vertikal maupun
horizontal.

Tujuan administrasi pemerintahan sebagaimana dicantumkan dalam Undang-


Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan, yaitu (2014:6); a.
menciptakan tertib penyelenggaraan administrasi pemerintahan; b. menciptakan kepastian
hukum; c. mencegah terjadinya penyalahgunaan wewenang; d. menjamin akuntabilitas.
Selain itu, bagi sebuah negara yang berdemokrasi, tujuan administrasi negara ialah guna
mencapai tujuan negara sesuai dengan keinginan rakyatnya. Beberapa keinginan yang ditetapkan
oleh rakyat yaitu sebagai berikut:  keamanan, kesejahteraan, ketertiban, keadilan, sehingga
kehidupan masyarakat menjadi lebih baik. Dengan demikian, para pelaksana administrasi negara
ialah guna memberikan pelayanan yang baik kepada kepentingan rakyat.

2. Paradigma awal dari administrasi negara pada masanya ditandai munculnya administrasi
negara dengan paradigma dikotomi antara politik dan administrasi negara. Paradigma yang
mendikotomikan antara politik suatu negara dan poadministrasi negara terjadi pada masa tahun
1900 sampai tahun 1926. Paradigma ini didukung oleh tokoh utama, yakni Frank J Goodnow
dan Leonard D White. Sebagai bukti adanya pemikiran yang melandasi paradigma administrasi
negara, seorang pakar Goodnow menulis dalam bukunya yang berjudul Politics and
administratio.Kunci utama dalam pemikiran administrasi negara yang berparadigma dikotomi
politik dan administrasi negara adalah cara pandang yang melihat administrasi sebagai suatu hal
yang seharusnya terbebas dari segala unsur yang berkaitan dengan nilai atau bebas nilai.
Konsekuensinya, administrasi negara harus merupakan sesuatu yang murni.
Pada perkembangan selanjutnya, muncullah pergeseran paradigma administrasi
negara dari paradigma dikotomi politik dan administrasi menuju paradigma prinsip-prinsip
administrasi. Dalam perbincangan mengenai paradigma prinsip-prinsip administrasi, terdapat
pakar-pakar utama yang sangat mempunyai pengaruh besar, khususnya yang mendukung
pengembangan paradigma prinsip-prinsip administrasi, yaitu Willoughby, Gullick, & Urwick.
Peristiwa besar berlangsungnya pergeseran paradigma administrasi negara tersebut berlangsung
antara tahun 1927 sampai 1937. Pemikiran pokok dari paradigma prinsip-prinsip administrasi
tersebut, pada galibnya, dipengaruhi oleh pandangan-pandangan dari para pakar manajemen,
khususnya para pakar manajemen yang masih berpikir secara klasik, seperti Henry Fayol dan
Taylor. Kedua pakar manajemen klasik tersebut kemudian sangat memberanikan diri untuk
memperkenalkan prinsip-prinsip tersebut dan memerincinya dalam pengertian POSDCORB
(planning, organizaning, staffing, directing, coordinating, reporting, dan budgeting).
Pada perkembangan berikutnya, muncul paradigma administrasi negara sebagai ilmu
politik. Kemunculan paradigma baru ini ditandai dengan pertanyaan besar dari Morstein-Marx,
seorang editor buku Elements of Public Administration, yaitu mengapa dilakukan suatu
pemisahan politik dan administrasi. Menurutnya, pemisahan antara administrasi negara dan
politik jelas sebagai sesuatu yang tidak mungkin atau tidak realistis. Bagaimana mungkin antara
administrasi negara dipisahkan sedemikian rupa dari politik, mengingat bagaimanapun
administrasi negara itu menjalankan perintah- perintah yang dikemas dalam politik negara
tersebut.
Pandangan tersebut didukung oleh Yeremias T Keban 6. Menurutnya, bagaimanapun
administrasi negara bukannya sesuatu yang bebas nilai atau value free sehingga dapat berlaku di
mana saja, tetapi justru selalu dipengaruhi nilai-nilai yang khusus. Muncul pertentangan antara
anggapan yang menyatakan value free administration di satu pihak dan anggapan akan value
laden politics di lain pihak.Puncak perkembangan paradigma administrasi publik sebagai ilmu
administrasi berlangsung dari tahun 1956 sampai dengan tahun 1970. Dalam paradigma ini,
menurut Yeremias T. Keban, fokus utama yang dikembangkan meliputi berbagai hal yang
berkaitan dengan penerapan teknologi modern, seperti metode kuantitatif, analisis sistem,
operation research, dan ecometrics. Di samping itu, juga mengenai perilaku organisasi dan
analisis manajemen. Dalam pandangan paradigma ini, prinsip-prinsip management diasumsikan
dapat diterapkan, tidak hanya pada dunia bisnis, tetapi juga pada dunia administrasi publik.
Karena itu, locus-nya menjadi kurang jelas.8 Dalam perkembangan yang terkini, muncul
paradigma terakhir yang disebut sebagai administrasi negara sebagai “administrasi negara”.
Perkembangannya mulai berlangsung tahun 1970-an dan terus berkembang sampai sekarang.

3. Reinventing Government merupakan suatu usaha sadar dan terencana untuk mengubah


struktur dan prosedur birokrasi (aspek reorganisasi atau institusional) dan sikap perilaku birokrat
(aspek perilaku) guna meningkatkan efektivitas organisasi sedangkan istilah Banishing
bureaucracy atau memangkas birokrasi yang digagas oleh Osborne dan Gaebler dimaksudkan
adalah tindakan efektivitas dan efisiensi sekaligus yang dapat saja memangkas, menggabungkan,
memboboti, merevisi dan sejenisnya.

4. Menurut saya, Alasan mendasar mengapa administrasi pemerintahan harus diikuti dengan
etika, nilai, norma, adat istiadat dan budaya adalah adanya kepentingan umum atau pelayanan
masyarakatyang harus dipenuhi oleh pemerintah karena pemerintahlah yang “bertanggung
jawab” akan hal tersebut. Dalam memberikan layanan ini, pemerintah diharapkan dapat
melaksanakannya secara profesional, dan harus membuat keputusan politik yang tepat tentang
siapa yang mendapat apa, berapa banyak, di mana, kapan, dll. Kenyataan menunjukkan bahwa
pemerintah tidak memiliki pedoman yang jelas dan konsisten untuk kode etik atau moral.
Anggapan bahwa semua pejabat pemerintah yang harus selalu membela kepentingan publik atau
masyarakat, tidak selalu benar. Banyak kasus membuktikan bahwa pribadi, keluarga, kelompok,
partai dan bahkan struktur yang lebih tinggi mendikte perilaku seorang birokrat atau pejabat
pemerintah. Birokrat dalam hal ini tidak memiliki “kemandirian” dalam bertindak secara etis,
atau dengan kata lain tidak ada “otonomi dalam etika”. untuk itu diperlukan sangat sebuah
kesadaran dalam suatu penyelenggaraan administrasi pemerintahan yang konsisten dan kokok
memegang prinsip etika, nilai, norma, adat istiadat dan budaya.

5. Pendekatan Ilmu Administrasi Negara

 PENDEKATAN FILOSOFIS
Pendekatan ini berusaha membandingkan sistem administrasi negara
berdasarkan landasan filosofis dan ideologis yang dianut negara.

 PENDEKATANG POLITIS
Mengkaji administrasi negara yang menekankan fungsi-fungsi
politik dalam bernegara. Fungsi politik yang dikaji meliputi:
a. Proses pergantian kekuasaan
b. Hubungan antar individu, hubungan individu dengan negara,
hubungan antar kelompok, hubungan kelompok dan negara, dll

 PENDEKATAN SISTEM
Mengkaji seluruh komponen administrasi negara meliputi proses
penyelenggaraan negara, kerja sama berbagai lembaga negara dan pencapaian
tujuan bernegara (termasuk pembuatan kebijakan publik).

 PENDEKATAN ADMINISTRATIF
Merupakan pendekatan dengan menekankan kajian pada aspek
administrasi yang terdiri atas atas mechanic of management (forecasting, planning,
dan organizing) dan dynamic of management (commanding, coordinating dan
communicating).

 PENDEKATAN NOMOTESIS DAN IDEOGRAFIS


Pendekatan nomotesis adalah pendekatan yang hanya
memperhatikan perumusan hukum dan preposisi ilmu.Pendekatan ideografis
menekankan perhatian pada keadaan yang unik, seperti pemerintahan tertentu,
kasus tertentu dan organisasi tertentu.

 PENDEKATAN EKOLOGI
Pendekatan ekologis dalam administrasi negara merupakan pendekatan yang
dikaitkan dengan lingkungan tempat atau wilayah yang diduduki negara, misalnya:
struktur ekonomi dan struktur sosial

6. Hubungan ilmu administrasi pemerintahan dengan ilmu lainnya

a. Adm. Pemerintahan dengan ilmu antropologi


Antropologi berasal dari kata antropo “manusia” dan logos “ilmu”. Antropologi adalah
ilmu yang mempelajari tentang manusia baik secara phisik ataupun budayanya. Bagaimana kita
berperilaku adalah suatu fungsi dalam kebudayaan kita dan hal ini merupakan sumbangan para
ahli antropologi untuk bidang administrasi. Dengan kata lain hubungannya bagaimana sebuah
implementasi dari ilmu administrasi beradaptasi dengan keadaan kebudayaan sekitar.

b. Adm. Pemerintahan dengan ilmu ekonomi


Hubungan administrasi negara dengan ilmu ekonomi yaitu efisiensi merupakan tujuan
administrasi Negara. Efisiensi dapat dicapai dengan cooperation (kerjasama) dan competition
(kompetisi). Dalam ilmu ekonomi dikemukakan bahwa dalam memenuhi kebutuhannya, manusia
selalu berkompetisi dan membutuhkan kerjasama.
Berdasarkan definisi-definisi ilmu administrasi Negara, bahwa administrasi negara
berfungsi melakukan penataan dan pengaturan sistem ekonomi dalam suatu
otoritas/pemerintahan agar terwujud efisiensi dalam tata kelola perekonomian. Sedangkan
keadaan ekonomi suatu negara menunjukkan indikator keberhasilan penerapan administrasi
Negara oleh pemerintah Negara tersebut.

c. Adm. Pemerintahan dengan ilmu politik


Hubungan antara administrasi negara dan ilmu politik telah berjalan lama, karena secara
praktis tidak ada batas yang tegas antara politik dan administrasi. Orientasi politik dalam studi
administrasi negara meletakkan administrasi negarasebagai satu elemen dalam proses
pemerintahan. Administrasi negara dipandangsebagai satu aspek dari proses politik dan sebagai
bagian dari sistem pemerintahan. Sehingga munculnya dikhotomi politik-administrasi
sebenarnya merupakan gerakan koreksi terhadap buruknya karakter pemerintah.
Dalam perkembangannya, orientasi politik dalam studi administrasi negara
dikombinasikan dengan orientasi manajerial yang dikenal dengan orientasi politik-manajerial,
dan orientasi sosio-psikologis yang dikenal dengan orientasi politik-sosio-psikologis.

d. Adm. Pemerintahan dengan ilmu statistik


Statistika adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan
fakta ,pengolahan serta penganalisaannya , penarikan kesimpulan serta pembuatan keputusan
yang cukup beralasan berdasarkan penganalisaan yang dilakukan.Adapun kaitannya dengan
administrasi negara yang merupakan suatu proses kerja sama yang melliputi kegiatan catat-
mecatat, surat-menyurat , pembukuan dan pengetikan sehingga adanya kaitan antara statistic
dengan administrasi yakni, seperti yang jelaskan di atas bahwa administrasi adalah suatu
proses kerja sama yang di lakukan oleh dua orang atau lebih dalam kegiatan catat-
mencatat, surat-menyurat,pembukuan dan pengetikan yang membutuhkan adanya data-data
yang sesuai dengan fakta serta data yang ada pada administrasi yang berbentuk angka-
angka dan di lakuakan penganalisaan pada data yang telah di peroleh.

e. Adm. Pemerintahan dengan ilmu hukum


Ilmu hukum, yaitu suatu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari norma- norma dan
kaidah-kaidah yang hidup di dalam masyarakat. Kelangsungan hidup yang teratur serta
perkembangan yang dinamis dari administrasi, hanya dapat dijamin apabila ia taat pada
hukum tertulis atau tidak tertulis yang berlaku. Ilmu hukum yang mempelajari norma-norma
dan kaidah-kaidah hidup di dalammasyarakat memberi input yang besar dalam
perkembangan studi administrasi. Salah satucabang ilmu hukum yang mempererat
huubungan antara administrasi dengan ilmu hukum ialah dalam disiplin ilmu Hukum
administrasi Negara.
Hukum Administrasi Negara itu merupakan hukum khusus hukum tentang organisasi
negara dan hukum perdata sebagai hukum umum. Pandangan ini mempunyai dua asas yaitu
pertama, negara dan badan hukum publik lainnya dapat menggunakan peraturan-peraturan
dari hukum perdata, seperti peraturan-peraturan dari hukum perjanjian. Kedua, adalah asas
Lex Specialis derogaat Lex generalis, artinya bahwa hukum khusus mengesampingkan
hukum umum, yaitu bahwa apabila suatu peristiwa hukum diatur baik oleh Hukum
Administrasi Negara maupun oleh hukum Perdata, maka peristiwa itu diselesaikan
berdasarkan Hukum Administrasi negara sebagai hukum khusus, tidak diselesaikan
berdasarkan hukum perdata sebagai hukum umum.

f. Adm. Pemerintahan dengan ilmu geografi


Faktor-faktor yang berdasarkan geografi, seperti perbatasan strategi (strategic frontier),
desakan penduduk (population pressures), daerah kepulauan (sphere of influence), dan lain-lain
sangat mempengaruhi administrasi negara. Kendati seluruh faktor-faktor tersebut di atas adalah
faktor-faktor yang terdapat dalam ilmu bumi. Karenanya terdapat hubungan yang erat pula antara
Ilmu Administrasi Negara dengan Ilmu Bumi karena pengaruh dimaksud ditujukan pada Ilmu
Administrasi Negara terutama ekologinya.

g. Adm. Pemerintahan dengan ilmu seni


Administrasi sebagai ilmu (Science) atau ilmu terapan, karena kemanfaatannya dapat
dirasakan apabila prinsip-prinsip, rumus-rumus, dalil-dalil diterapkan untuk meningkatkan mutu
pelbagai kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. Sedangkan administrasi sebagai seni (Art)
merupakan karya seseorang yang dipraktekkannya dengan baik yang diperolehnya dari
pengalaman tanpa sebelumnya mempelajari teori-teori administrasi. la berhasil dan sukses
melaksanakan tugasnya tanpa memperoleh pendidikan tentang teori-teori dan asas-asas yang
berkenaan dengan administrasi. Walaupun demikian ia memperoleh kemahiran di dalam bidang
administrasi berdasarkan pengalaman di dalam melaksanakan tugasnya.

7. Salah satu contoh penyelenggaraan adm. Pemerintahan adalah pembuatan Aturan/regulasi


terkait tata cara memberikan pelayanan terhadap masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai