Anda di halaman 1dari 8

Islamic Civil Law Final Examination

2020

Instruction:
1. This is open book exam.
2. You need to answer three (3) question and submit it via EMAS
3. Cheating and plagiarims is strictly prohibited. Those who plagiarized will
automatically get zero.
4. Exam start at Monday, 14 November 2020 at 13.00 WIB
5. The answer should be hand written and collected in form of PDF scan.
6. Deadline for submit Exam is Monday, 14 November 2020 at 14.50 through
EMAS
7. Write your name and student number on your word submission.

Question: Please answer all of this question.


1. Putra adalah pengacara muda yang tinggal di Jakarta. Setelah beberapa tahun bekerja,
Putra memiliki tabungan di Bank sebesar Rp 50 jutaan. Ia juga memiliki mobil senilai Rp 300
dan sepeda motor senilai Rp 50 juta. Dia jatuh cinta pada Sophie, seorang perawat yang
memiliki tabungan berisi 20 juta rupiah. Kemudian, Putra menikah dengan Sophie pada 2015
tanpa kontrak pra-nuptial. Mereka hidup bahagia, sakinah, mawaddah dan rahmah serta
memiliki satu anak perempuan, Aisya (5 tahun). Setelah tiga tahun menikah, Putra telah
menjadi mitra di bidang lawfirm, dan asetnya ditambahkan Rp 1,5 miliar, dan istrinya Sophie
menjadi ibu rumahan. Sayangnya, Putra telah berubah. Dia mulai meninggalkan istri dan
anak-anaknya, dan bahkan tidak memberikan kebutuhan sehari-hari mereka. Sampai suatu
hari, Sophie mengetahui bahwa Putra berselingkuh dengan Reina, rekan kerjanya. Setelah itu,
mereka berdebat satu sama lain sepanjang waktu sampai pada satu waktu mereka
memutuskan untuk tidak bersama lagi.
Question:
1) Jika Sophie ingin meminta cerai, alasan apa yang harus dia katakan kepada hakim?
Tolong jelaskan menggunakan dasar hukum dalam KHI dan Undang-Undang
Perkawinan (UU No 1 Tahun 1974). (10 poin)
Jawab : Pasal 116 KHI, istri dapat mengajuka perceraian karena alasan suami melakukan
zina/ penjelasan pasal 39 UU No 1 Tahun 1974

2) Jika mereka bercerai, berapa banyak aset yang dimiliki oleh masing-masing dari
mereka setelah bercerai? Tolong jelaskan menggunakan teori aset perkawinan dan
aset terpisah, dengan menggunakan dasar hukum dalam KHI dan UU Perkawinan
(UU No 1 Tahun 1974). (10 poin)

1. Pasal 37
Bila perkawinan putus karena perceraian, harta bersama diatur
menurut hukumnya masing-masing.

Pasal 97 KHI
Janda atau duda cerai masing‐masing berhak seperdua dari harta bersama sepanjang tidak
ditentukan lain dalam perjanjian perkawinan.

Berdasarkan UU perkawianan masalah harta benda mengikuti hukumnya masing-masing.


Berdasar KHI maka jika terjadi perceraian maka masing2 berhak mendapat seperdua dari
harta Bersama.
Harta Bersama : Harta yang diperoleh selama perkawinan, 1.500.000.000 : 2 = 750.000.000
masing2

3) Jelaskan kewajiban Putra dan Sophie kepada Aisya setelah bercerai. Siapa yang akan
memiliki hak asuh Aisya? Tolong jelaskan menggunakan dasar hukum dalam KHI
dan Undang-Undang Perkawinan (UU No 1 Tahun 1974).

Pasal 105 KHI

Dalam hal terjadinya perceraian:


a. Pemeliharaan anak yang belum mumayyiz atau belum berumur 12 tahun adalah hak
ibunya;
b. Pemeliharaan anak yang sudah mumayyiz diserahkan kepada anak untuk memilih
diantara ayah atau ibunya sebagai pemegang hak pemeliharaanya;
c. biaya pemeliharaan ditanggung oleh ayahnya.

Pasal 41 UU Perkawinan

Akibat putusnya perkawinan karena perceraian ialah:

a. Baik ibu atau bapak tetap berkewajiban memelihara dan mendidik anak-anaknya,
semata-mata berdasarkan kepentingan anak; bilamana ada perselisihan mengenai
penguasaan anak-anak, Pengadilan memberi keputusannya;
b. Bapak yang bertanggung-jawab atas semua biaya pemeliharaan dan pendidikan yang
diperlukan anak itu; bilamana bapak dalam kenyataan tidak dapat memenuhi
kewajiban tersebut, Pengadilan dapat menentukan bahwa ibu ikut memikul biaya
tersebut;

c. Pengadilan dapat mewajibkan kepada bekas suami untuk memberikan biaya penghidupan
dan/atau menentukan sesuatu kewajiban bagi bekas isteri.

Hak asuh atas anak akan jatuh kepada ibunya. Biaya pemeliharaan anak ditanggung ayah

2. Pada Desember 2015, Amora menikahi Bahar, seorang ayah tunggal dengan dua anak
perempuan (Farah dan Sarah). Amora meninggal pada November 2020 dan meninggalkan
suami (Bahar), saudara perempuan kandung (Clara), seorang saudara perempuan seayah
(Dara), dan seorang saudara perempuan seibu (Emira). Orang tua Amora telah meninggal 10
tahun yang lalu.

Questions:
a. Gambarlah kasus warisan Amora! (skor 10)
b. Berapa banyak bagian dari warisan masing-masing ahli waris? Sebutkan
kategori ahli waris dan dasar hukum masing-masing ahli waris. (skor 15)

AMORA

A= Bahas (suami)
….
Diketahui:
A= Pewaris
B= Bahar (suami)
C= Clara (sdr pr kandung)
D= Dara (sdr pr seayah)
E= Emira (sdr pr seibu)
F= Farah (anak bahar)
G= Sarah (anak bahar)

Jawab:
Syafi’i
B= ½, dzawil furudh (QS. An-Nisa : 11..)
Untuk menentukan saudara dapat menjadi ahli waris atau tidak  kalalah (definisi Syafi’i)
 terjadi kalalah karena pewaris tidak meninggalkan ayah dan anak laki-laki beserta
keturunannya
C= 1/2, dzawil furudh (QS. An-Nisa : 176)
D= 1/6, takmilah (takmilah kondisi: cucu pr melengkapi anak pr; saudara pr seayah
melengkapi saudara pr sekandung)
E= 1/6, dzawil furudh (QS. An-Nisa: 12)
F= Tidak dapat menjadi ahli waris karena bukan anak kandung Amora (Pewaris)
G= Tidak dapat menjadi ahli waris karena bukan anak kandung Amora (Pewaris)

Menghitung ada sisa atau kurang harta


B= ½ = 3/6
C= ½= 3/6
D=1/6= 1/6
E= 1/6= 1/6
Total= 8/6

Ketika harta kurang, maka awl sehingga pembilang pada total menjadi penyebut pada bagian
masing-masing ahli waris.
B= 3/6  3/8
C= 3/6  3/8
D= 1/6  1/8
E= 1/6  1/8

Hazairin
Diketahui:
A= Pewaris
B= Bahar (suami)
C= Clara (sdr pr kandung)
D= Dara (sdr pr seayah)
E= Emira (sdr pr seibu)
F= Farah (anak bahar)
G= Sarah (anak bahar)

Jawab:
B= ½, dzawil furudh, QS. An-Nisa
Untuk menentukan saudara dapat menjadi ahli waris atau tidak  kalalah (definisi Hazairin)
 terjadi kalalah karena tidak ada anak laki-laki maupun perempuan
Untuk menentukan bagian saudara harus dilihat apakah ada ayah atau tidak (Patokannya
Ayah)
Kalau tidak ada ayah, berlaku QS. An-Nisa 176  1 sdr pr (1/2), 2 atau lebih (2/3), kalau
bersama saudara laki-laki maka (2:1)nbolee
Kalau ada ayah, berlaku QS. An-Nisa ayat 12 G dan H (1/6 (kalau sendiri) atau 1/3
bersyirkah)
Catatan: tidak dibedakan antara saudara kandung, seayah, atraupun seibu
Karena tidak ada ayah, maka yang berlaku adalah QS. An-Nisa ayat 176
C, D, E= 2/3
C= 1/3 X 2/3 = 2/9
D= 1/3 X 2/3 = 2/9
E= 1/3 X 2/3 = 2/9
F= Tidak dapat menjadi ahli waris karena bukan anak kandung Amora (Pewaris)
G= Tidak dapat menjadi ahli waris karena bukan anak kandung Amora (Pewaris)

Menghitung total
B= ½ = 9/18
C= 2/9 = 4/18
D= 2/9 = 4/18
E= 2/9 = 4/18
Total = 21/18  harta kurang

Ketika harta kurang, maka awl sehingga pembilang pada total menjadi penyebut pada bagian
masing-masing ahli waris.
B= 9/21
C= 4/21
D= 4/21
E= 4/21

KHI
Diketahui:
A= Pewaris
B= Bahar (suami)
C= Clara (sdr pr kandung)
D= Dara (sdr pr seayah)
E= Emira (sdr pr seibu)
F= Farah (anak bahar)
G= Sarah (anak bahar)

Jawab:
B= 1/2 , dzawil furudh, Pasal … KHI
Untuk menentukan saudara dapat menjadi ahli waris atau tidak  kalalah (definisi KHI) 
terjadi kalalah karena tidak ada anak perempuan maupun laki-laki dan tidak ada ayah
Untuk menentukan besaran saudara berpatokan Ibu
Kalau tidak ada ibu, maka yang berlaku QS. An-Nisa ayat 176
Kalau ada ibu, maka yang berlaku QS. An-Nisa ayat 12 G dan H
Karena tidak ada ibu, maka yang berlaku QS. An-Nisa ayat 176
Catatan: tidak dibedakan antara saudara kandung, seayah, ataupun seibu
C, D, E = 2/3
C= 1/3 X 2/3 = 2/9
D= 1/3 X 2/3 = 2/9
E= 1/3 X 2/3 = 2/9
F= Tidak dapat menjadi ahli waris karena bukan anak kandung Amora (Pewaris)
G= Tidak dapat menjadi ahli waris karena bukan anak kandung Amora (Pewaris)

Menghitung total
B= ½ = 9/18
C= 2/9 = 4/18
D= 2/9 = 4/18
E= 2/9 = 4/18
Total = 21/18  harta kurang

Ketika harta kurang, maka awl sehingga pembilang pada total menjadi penyebut pada bagian
masing-masing ahli waris.
B= 9/21
C= 4/21
D= 4/21
E= 4/21

3. Herman meninggal pada Oktober 2020 karena sakit. Dia meninggalkan seorang ibu (Nita),
seorang istri (Indah), seorang putra (Jaka), cucu (Mika) dan seorang cucu (Lina) dari putrinya
(Kemala) yang telah meninggal sebelumnya.
Selama menikah, ia dan istrinya memiliki rumah dengan nilai Rp800.000.000.00 tabungan
Rp250.000.000,00, dan dua mobil dengan nilai Rp500.000.000,00. Ia juga memiliki surat
utang untuk memberikan rp65.000.000.000 kepada Yayasan Panti Asuhan di Tangerang dan
utang sebesar Rp125.000.000.00. Biaya pemakamannya Rp10.000.000.00.

Questions:
A. Gambarlah kasus warisan Herman! (skor 10)
B. Berapa banyak warisan Herman yang harus dibagikan kepada ahli waris? (skor 10)
C. Berapa bagian dari warisan masing-masing ahli waris? Sebutkan kategori ahli waris
dan dasar hukum masing-masing ahli waris. (skor 25)

1. Bagaimana status rumah yang dihancurkan tersebut, apakah merupakan harta bersama
dalam perkawinan?

Pasal 86 KHI
(1) Pada dasarnya tidak ada percampuran antara harta suami dan harta isteri karena
perkawinan.
(2) Harta isteri tetap menjadi hak isteri dan dikuasi penuh olehnya, demikian juga harta suami
tetap menjadi hak suami dan dikuasi penuh olehnya.

Pasal 87
1. (1)  Harta bawaan masing‐masing suami dan isteri dan harta yang diperoleh masing‐
masing sebagai hadiah atau warisan adalah dibawah penguasaan masing‐masing,
sepanjang para pihak tidak menentukan lain dalam perjanjian perkawinan.
2. (2)  Suami dan isteri mempunyai hak sepenuhnya untuk melakukan perbuatan hukum
atas harta masing‐masing berupa hibah, hadiah, sodaqah atau lainn
Pasal 35 UU Perkwinana

1. (1)  Harta benda yang diperoleh selama perkawinan menjadi harta

bersama.

2. (2)  Harta bawaan dari masing-masing suami dan isteri dan

harta benda yang diperoleh masing-masing sebagai hadiah atau warisan, adalah di bawah penguasaan
masing-masing sepanjang para pihak tidak menentukan lain.

Berdasarkan ketentuan dari pasal 86 KHI yang menyatakan tidak adanya percampuran harta
pada perkawinan dimana harata istri tetaplah harta istri dan begitu sebaliknya. Serta dalam
ketentuna pasal 87 dimana suami atau istri melakukan penguasaan maisng-maisng atas harta
bawaan mereka, hal yang sama juga ditetukan dalam pasal 35 UU Perkawianan sepanjang
para pihak tidak menentukan lain, oleh karena itu tanah milik TS yg dirobohkan bukan
termasuk harta Bersama karena telah dimilikinya sebelum pernikahan

Anda mungkin juga menyukai