Anda di halaman 1dari 4

Mata Kuliah Keperawatan Jiwa

SPTK Distress Spiritual

Dosen Pengajar :

Ns. Nurul maurida, M. Kep

Disusun oleh :

Wahyu Adi Prasetyo 18010027

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN dr. SOEBANDI

PRODI STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

2019/2020
Kasus 8
Ns. N adalah perawat yang sedang melakukan kunjungan rumah pada keluarga Tn. B.
Permasalahan yang dikeluhkan oleh Tn. B adalah kondisi Ny. B yang dinilai mengalami
perubahan yang cukup signifikan. Menurut Tn. B, Ny. B terlihat selalu gelisah. Ny. B juga
tidak pernah melaksanakan kegiatan ibadah seperti sholat dan mengikuti majelis taklim.
Sebelumnya Ny. B dikenal rajin sekali dalam melakukan kegiatan-kegiatan ibadah tersebut.
Ny. B seringkali menyalahkan orang lain jika terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan
untuknya.

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SPTK)


Orientasi
Perawat : Assalamualaikum, bapak. Selamat pagi !
Bapak : Wa’alaikum salam. Selamat pagi mbak.
Perawat : Perkenalkan saya perawat N dari RS. SEHAT SENTOSA, yang bertugas untuk
kunjungan rumah hari ini. Kalau boleh tau apakah benar ini rumah Ny. B ?
Bapak : Iya mbak benar.
Perawat : Baik bapak. Kalau boleh tau nama bapak siapa ? lalu hubungannya dengan pasien
apa ngge bapak?
Bapak : Nama saya Tn. B dan saya suaminya mbak.
Perawat : Suaminya ngge. Bagaimana keadaan keluarga bapak hari ini ?
Bapak : Alhamdulillah baik mbak, hanya saja saya merasa istri saya mengalami perubahan
sikap yang cukup signifikan akhir-akhir ini.
Perawat : Baik, hari ini kita akan berbincang-bincang sejenak tentang masalah perubahan
sikap ibu ngge bapak, kurang lebih selama 30 menit. Untuk tempatnya disini saja ngge bapak.
Apakah bapak bersedia ?
Bapak : Iya mbak silakan.

Kerja
Perawat : Bapak , boleh diceritakan perubahan sikap apa saja yang muncul pada istri bapak
akhir-akhir ini ?
Bapak : Iya mbak, istri saya akhir-akhir ini sering gelisah dan juga dia tidak pernah
melaksanakan kegiatan ibadah seperti sholat dan majelis taklim. Sebelumnya istri saya sangat
rajin melakukan kegiatan-kegiatan ibadah tersebut, bahkan para tetangga sangat
menyukainya.
Perawat : Apakah ada hal lain lagi bapak ?
Bapak : Iya mbak, istri saya sekarang seringkali menyalahkan orang lain jika terjadi sesuatu
yang tidak menyenangkan untuknya.
Perawat : Apakah bapak mengetahui penyebab dari perubahan sikap ibu tersebut ?
Bapak : Tidak mbak.
Perawat : Baik bapak, sepertinya ibu mengalami gangguan emosianal akhir-akhir ini dan
gangguan spiritual juga. Sehingga tugas kita sekarang adalah bagaimana ibu ada keinginan
untuk sholat dan ikut majelis taklim kembali. Dan juga mengatur emosinya supaya tidak
menyalahkan orang lain lagi.
Bapak : Baik mbak, lalu bagaimana caranya ?
Perawat : Kita perkenalkan alat sholat untuk beliau seperti mekenah dan sajadah, lalu kita
fasilitasi untuk ibadahnya, semisal dengan tempat untuk sholat serta peran seluruh keluarga
untuk mampu mengajak beliau sholat berjamaah. Dengan begitu ibu akan merasa tidak
sendiri lagi dan banyak keluarga yang mendukung untuk ibadahnya. Lalu bapak ajak ibu
untuk ikut kegiatan majelis taklim perlahan-lahan. Bisa juga bapak ketika dirumah ibu
didengarkan sholawat-sholawat atau bacaan Al-Qur’an yang membuat ibu merasa lebih
tenang. Sebenarnya untuk mengatasi emosinya asalkan ibu sudah aktif kembali dalam
beribadah insyaallah emosinya teratasi bapak. Dan bapak juga bisa bertanya ke ibu pelan-
pelan apa yang membuatnya tidak senang, sehingga bapak bisa perbaiki.
Bapak : Baik mbak.
Perawat : Jangan lupa nanti ibu juga diingatkan ketika waktu sholat ya bapak !
Bapak : Baik mbak.
Perawat : Sudah bisa mengerti cara mengatasi masalah tersebut. Dengan demikian, bapak
bisa membantu agar ibu rajin kembali untuk beribadah,ngge bapak ?
Bapak : Susah mbak, terimakasih atas nasehatnya.

Terminasi
Perawat : Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang tentang masalah
perubahan sikap ibu ?
Bapak : Lebih tenang mbak dan tau apa yang harus saya lakukan untuk istri saya.
Perawat : Bisa ulangi kembali apa saja cara untuk mengatasi masalah perubahan sikap ibu
tersebut?
Bapak : Dengan cara mengajak beribadah, memfasilitasi dan selalu mengigatkan untuk
selalu beribadah mbak.
Perawat : Bagus sekali bapak, bapak sudah mengetahui semua permasalahan yang terjadi ya?
Bapak : Iya mbak.
Perawat : Baik bapak, sepertinya waktunya sudah habis dan saya juga sudah selesai. Untuk
pertemuan selanjutnya minggu depan ngge bapak, kita akan membahas tentang
perkembangan terbaru ibu. Waktunya sama seperti hari ini kurang lebih sekitar 30 menit dan
tempatnya disini saja atau ditempat lain ?
Bapak : Baik mbak, untuk tempatnya disini saja.
Perawat : Baik bapak, minggu depan kita bertemu lagi di tempat ini untuk waktunya sama
seperti hari ini. Saya ijin undur diri terlebih dahulu, terimakasih untuk waktunya.
Assalamualaikum .
Bapak : Terimakasih kembali mbak atas bantuannya. Wa’alaikum salam.

Anda mungkin juga menyukai