Anda di halaman 1dari 4

UJI AKTIVITAS DIURETIK EKSTRAK AIR

TANAMAN SELEDRI (Apiumgraviolens L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN


1 2 3
Adita Silvia Fitriana , Dina Febrina , Galih Samodra
1
Program Studi Farmasi S1, Stikes Harapan Bangsa Purwokerto
aditasilvia@gmail.com
2
Program Studi Farmasi S1, Stikes Harapan Bangsa Purwokerto
febrinadina22@gmail.com
3
Program Studi Farmasi S1, Stikes Harapan Bangsa Purwokerto
galihsamodra93@gmail.com

ABSTRACT

Processing of celery as diuretic is done by society in various ways. So far, the most effective preparation process of
celery extract has not been known. This research aims to examine the diuretic effect of various celery extract
preparation. This research was conducted using celery water extract which is made in accordance with the people's
habit, using aquades as a negative control and HCT as a positive control. The effectiveness test of celery water
extract as diuretic was done on white male rat by measuring the urine volume every hour for six hours. The results
showed that the largest urine volume is obtained from the boiling celery extract.
Keywords: celery, diuretic, rat

PENDAHULUAN Apiin adalah senyawa golongan flavonoid


Indonesia merupakan negara yang kaya akan yang terdapat pada seluruh bagian tanaman
sumber bahan obat alam. Salah satu tanaman seledri. Apiin bersifat polar sehingga larut
yang dapat dimanfaatkan sebagai obat adalah dalam pelarut-pelarut polar seperti metanol,
seledri (Apium graviolens L.). Seledri merupakan etanol, dan air (Kusnadi, 2017)
tanaman dari suku Umbelliferae yang sering Beberapa penelitian mengenai aktivitas
digunakan sebagai bahan makanan. Beberapa diuresis tanaman seledri telah dilakukan,
khasiat seledri antara lain dapat digunakan untuk seperti penelitian yang dilakukan oleh Evanti
menurunkan tekanan darah, diuretik (Kemenkes (2012) dan Susilawati, dkk. (2003)
RI, 2011), anti-imflamantory (Powanda dan menunjukan bahwa ekstrak alkoholl tanaman
Rainsford, 2011), antioksidan (Momin dan Nair, seledri dapat memberikan efek diuresis pada
2002), antijamur dan antikanker (Fazal dan tikus putih. Selain itu, infusa daun seledri
Singla, 2012). Tanaman seledri mengandung dengan konsentrasi 10% juga terbukti dapat
beberapa zat kimia yang bermanfaat bagi tubuh memberikan efek diuresis pada tikus putih
seperti, apigenin, manitol, apiin, fitosterol, jantan (Setiyawan, 2005). Pemanfaatan
kalium, magnesium, besi, vitamin A, K, dan C. tanaman seledri sebagai obat dilakukan
Senyawa manitol dan apiin merupakan senyawa masyarakat dengan berbagai cara, ada yang
yang berkhasiat sebagai diuretik (Saputra dan menumbuk seledri sampai halus kemudian
Fitria, 2016). ditambahkan air dan diperas kemudian direbus

Viva Medika | VOLUME 10/NOMOR 02/FEBRUARI/2018 43


Berdasarkan studi literatur yang telah pelarut yang murah dan paling mudah
dilakukan, belum ada informasi mengenai cara didapatkan serta paling aman bagi tubuh.
pengolahan ekstrak tanaman seledri yang 2. Pengujian Efek Diuresis pada Hewan
paling efektif sebagai diuresis. Oleh karena itu, Coba
hasil penelitian ini diharapkan dapat Hewan uji yang digunakan adalah tikus
memberikan informasi mengenai cara putih jantan dengan berat 100-200 gram,
penyiapan ekstrak air tanaman seledri yang berumur 2-3 bulan dan belum pernah
dapat memberikan efek diuresis paling besar. digunakan untuk penelitian. Sebanyak 15 ekor
tikus dibagi ke dalam 5 kelompok perlakuan
METODE PENELITIAN yaitu kelompok kontrol positif yang diberi
a. Alat-alat Penelitian HCT, kelompok kontrol negatif yang diberi
Alat-alat yang digunakan pada penelitian akuades, dan tiga kelompok uji yang diberi
ini adalah timbangan, kandang metabolik, ekstrak air tanaman seledri dengan cara
sonde, hot plate, alat-alat gelas (Pyrex) dan penyiapan ekstrak yang berbeda-beda yaitu
alat-alat standar laboratorium lainnya. dididihkan, dibuat juice, dan ditumbuk.
b. Bahan-bahan Penelitian Hewan uji diadaptasikan terlebih dahulu
Bahan-bahan yang digunakan pada selama 7 hari di dalam kandang metabolit
penelitian ini adalah tanaman seledri (Apium dengan diberi makan dan minum secara ad
graveolens L.), tikus putih jantan, akuades, libitum dan terkontrol. Sebelum dilakukan
dan hidroklorotiazid (HCT). pengujian, hewan uji dipuasakan minimal
c. Prosedur Penelitian selama 18 jam dengan hanya diberi minum
1. Penyiapan Sampel untuk mengurangi pengaruh makanan
Sampel ekstrak air tanaman seledri dibuat terhadap absorpsi sampel.
dengan cara yang berbeda-beda: Pemberian sampel dilakukan secara oral
Ÿ Sebanyak 100 g tanaman seledri yang dengan dosis yang sama (1,26 g/kg BB)
telah dicuci bersih ditambah 500 mL berdasarkan berat badan tikus. Setelah diberi
akuades kemudian dididihkan (Sampel A) perlakuan, hewan uji dimasukkan ke dalam
Ÿ Sebanyak 100 g tanaman seledri yang kandang metabolik untuk mempermudah
telah dicuci bersih dibuat juice dengan proses penampungan dan pengukuran urin.
500 mL akuades dan disaring (Sampel B) Pengukuran volume urin dilakukan pada jam
Ÿ Sebanyak 100 g tanaman seledri yang ke-1, 2, 3, 4, 5, dan 6. Selama perlakuan hewan
telah dicuci bersih ditumbuk kemudian uji tidak diberi makan.
ditambahkan 500 mL akuades dan 3. Analisis Data
disaring (Sampel C) Data volume urin yang diperoleh dianalisis
Penggunaan pelarut air bertujuan untuk dengan analisis varian satu arah (One Way
menyesuaikan dengan penggunaan di ANOVA) menggunakan program SPSS
masyarakat selain itu pelarut air merupakan (Statistical Programs for Social Scientific)

44 Viva Medika | VOLUME 10/NOMOR 02/FEBRUARI/2018


versi 20 dan dilanjutkan dengan uji LSD (Least
Significant Difference).

HASIL DAN PEMBAHASAN


Penelitian ini merupakan penelitian
eksperimental yang bertujuan untuk
mengetahui efek diuresis ekstrak air tanaman
seledri dengan cara penyiapan sampel yang Gambar 1. Grafik Volume Urin Kumulatif
berbeda-beda. Data rata-rata volume urin tiap
waktu pengamatan ditampilkan pada Tabel 1. dihasilkan masih lebih rendah dari kontrol
Tabel 1. Data rata-rata volume urin tiap waktu positif. Gambar 1 menunjukkan bahwa tikus
pengamatan
Kelompok Volume Urin Tiap Jam (mL) yang diberi sampel A memproduksi urin lebih
Perlakuan 1 2 3 4 5 6 banyak dibandingkan dengan tikus yang diberi
A 0.24 0.22 0.19 0.20 0.25 0.16 sampel B dan C. Hal ini menunjukkan bahwa
B 0.21 0.11 0.14 0.17 0.10 0.08 perubahan suhu melalui perebusan
C 0.26 0.08 0.17 0.09 0.17 0.26 mempengaruhi kandungan senyawa aktif yang
K(+) 0.15 0.25 0.44 0.25 0.33 0.25 terdapat dalam ekstrak seledri (Farhana, dkk.,
K(-) 0.08 0.11 0.10 0.04 0.06 0.07
2015). Dengan bertambahnya suhu, kelarutan
zat aktif yang diekstrak semakin besar
Gambar 1 menampilkan kenaikan volume
(Yuliantari, dkk., 2017).
urin kumulatif selama waktu pengamatan.
Untuk menganalisis ada tidaknya
Kelompok perlakuan kontrol negatif
perbedaan nyata terhadap masing-masing
menghasilkan volume urin kumulatif paling
kelompok perlakuan, dilakukan uji ANOVA.
sedikit, yaitu 0,45 mL sedangkan kelompok
Hasil Uji ANOVA menunjukkan bahwa ada
kontrol positif menghasilkan urin paling
perbedaan yang signifikan dari lima kelompok
banyak sebesar 1,67 mL. Hal ini disebabkan
perlakuan, dengan nilai signifikansi sebesar p
oleh tidak adanya zat aktif yang dapat
= 0,000 (p < 0,05).
meningkatkan volume urin pada kontrol
Tabel 2. Hasil uji ANOVA
negatif, dalam hal ini adalah akuades ANOVA
(Zainudin, dkk., 2015). Pemberian ekstrak air Volume Urin
tanaman seledri secara umum dapat Sum of df Mean F Sig.

meningkatkan volume urin tikus putih Squares Square

walaupun volume urin yang dihasilkan masih Between


.141 4 .035 9.080 .000
Groups
lebih rendah dari kontrol positif.
Within
Pemberian ekstrak air tanaman seledri .097 25 .004
Groups
secara umum dapat meningkatkan volume urin
Total .238 29
tikus putih walaupun volume urin yang

Viva Medika | VOLUME 10/NOMOR 02/FEBRUARI/2018 45


Hasil uji LSD menunjukkan bahwa Kusnadi, K., & Devi, E.T, 2017, 'Isolasi dan
pemberian HCT (kontrol positif) tidak berbeda Identifikasi Senyawa Flavanoid pada
Ekstrak Daun Seledri (Apium graveolens
nyata dengan pemberian sampel A, dengan L.) dengan Metode Refluks'. Pancasakti
nilai signifikansi p = 0,073 (p > 0,05) dan Science Education Journal, vol. 2, no. 1,
pp. 56-67.
menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap
Momin, R. & Nair, M, 2002, 'Antioxidant,
sampel B dan C. Hal ini menunjukkan bahwa
Cyclooxygenase and Topoisomerase
cara penyiapan ekstrak air tanaman seledri Inhibitory Compounds from Apium
dengan cara didihkan menghasilkan lebih graveolens Linn. Seeds', Phytomedicine,
vol. 9, no. 4, pp. 312-318.
banyak senyawa yang berperan sebagai
Powanda, M. C. & Rainsford, K. D, 2011, 'A
diuretik dibandingkan dengan cara penyiapan Toxicological Investigation of A Celery
ekstrak dengan dibuat juice atau ditumbuk. Seed Extract Having Anti-inflammatory
Activity'. Inflammopharmacology, vol.
19, no. 4, pp. 227-233.
SIMPULAN
Saputra, O., & Fitria, T, 2016, 'Khasiat Daun
Berdasarkan penelitian yang telah Seledri (Apium graveolens) Terhadap
dilakukan dapat disimpulkan bahwa ekstrak Tekanan Darah Tinggi pada Pasien
Hiperkolestrolemia', Majority, vol. 5, no.
air tanaman seledri memiliki efek diuretik 12, pp 120-125.
terhadap tikus putih. Efek diuretik paling besar Setiyawan, M.P., 2005, 'Efek Diuresis Infusa
diperoleh dari ekstrak yang disiapkan dengan Daun Seledri (Apium graveolens, Linn)
cara perebusan hingga mendidih. pada Tikus Putih (Rattus norvegicus)'.
Skripsi. Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Airlangga, Surabaya.
DAFTAR PUSTAKA Yuliantari, N.W.A., Widarta, I.W.R. &
Evanti, A.M., 2012, 'Efek Diuresis Ekstrak Permana, I.D.G.M., 2017, 'Pengaruh Suhu
Seledri (Apium graviolens L.) pada Tikus dan Waktu Ekstraksi terhadap Kandungan
Putih Jantan (Rattus norvegicus)'. Skripsi. Flavonoid dan Aktivitas Antioksidan
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Daun Sirsak (Annona muricata L.)
Maret, Surakarta. Menggunakan Ultrasonik', Media Ilmiah
Teknologi Pangan, vol. 4, no. 1, pp. 35-42.
Farhana, H., Maulana, I.T., & Kodir, R.A.,
2015, 'Perbandingan Pengaruh Suhu dan Zainudin, A., Hasanah, U., & Pemana, Y.R,
Waktu Perebusan terhadap Kandungan 2015, 'Uji Aktivitas Diuretik Ekstrak Akar
Brazilin pada Kayu Secang (Caesalpinia Aren (Arenga pinnata (Wumb.) Merr.)
sappan Linn.)', Prosiding Penelitian Terhadap Tikus Putih Galur Wistar
SPeSIA Unisba. 18-20 Agustus 2015, (Rattus Norvegicus) dengan Pembanding
Bandung, Indonesia, pp. 19-25. Furosemid', Jurnal Kesehatan Prima, vol.
9, no. 1, pp. 1403-1411.
Fazal, S.S., & Singla, R, 2012, 'Review on the
Pharmacognostical & Pharmacological
Characterization of Apium Graveolens
Linn', Indo Global Journal of
Pharmaceutical Sciences, vol. 2, no. 1, pp
36-42.
Kemenkes RI, 2011, Formularium Obat
Herbal Asli Indonesia, vol 1, Kemenkes
RI, Jakarta.

46 Viva Medika | VOLUME 10/NOMOR 02/FEBRUARI/2018

Anda mungkin juga menyukai