Anda di halaman 1dari 1

PERTANYAAN

1. Mengapa pak Eprianto tertarik mengambil judul Gambaran Tingkat kecemasan Perawat
Ruang Operasi Selama Pandemi COVID-19 Di Santosa Hospital Bandung Central
Alasan saya mengapa judul ini karena sebelum saya mengajukan judul proposal saya
ini, saya terlebih dahulu melakukan wawancara terhadap teman perawat yang ada di
ruangan operasi. Dari jumlah perawat yang bekerja di ruangan operasi ada 58 orang
dan yang saya wawancara adalah 10 orang. Dari hasil wawancara 10 orang,
didapatkan 6 orang mengatakan adanya perasaan anxietas ( rasa cemas, firasat
buruk ), ketegangan ( lesu, mudah terkejut ), gangguan tidur ( tidak bisa tidur nyenyak
) dan 4 orang tidak cemas. Alasan responden mengatakan cemas karena takut tertular
dengan keluarga yang ada dirumah dan takut tertular pada diri sendiri yang dapat
mempengaruhi kualitas dalam bekerja. Sedangkan responden yang mengatakan tidak
cemas alasannya tuntutan dalam kebutuhan ekonomi yang dapat memberikan
semangat untuk bekerja walaupun dalam kondisi pandemi COVID 19 sangat
berbahaya.
Berdasarkan wawancara awal tersebut saya sudah tergambarkan bahwa ada rasa
cemas yang dirasakan oleh teman2 perawat dan disini saya mau melihat gambaran
tingkat kecemasan mereka berda pada kecemasan ringan, sedang dan berat.
Apalagi sekarang ini COVID -19 banyak variaannya yang beral dari COVID-19 dari
wuhan, muncul varian baru yaitu delta yang pada saat itu banyak mereengut nyawa
dan yang baru2 ini adalah varian Omicron. Tentunya kekuatiaran pasti ada meski
sekarang kita sudah mengetahui cara mencegah dengan APD lengkap karena yang
menularkan atau ditularkan kita tidak secara kasat mata.
Ini didukung dengan pernyataan (Cheng et al., 2020),Respon psikologis yang dialami
oleh petugas kesehatan terhadap pandemi penyakit menular semakin meningkat
karena disebabkan oleh perasaan cemas tentang kesehatan diri sendiri dan penyebaran
kepada keluarga (Cheng et al., 2020).
2. Dilatarbekang bapak Eprianto berdasarkan penelitian bahwa resiko depresi lebih
tinggi dibandingkan cemas. Boleh bapak jelaskan ?
Baik bapak/ibu terimakasih pertanyaan yang telah diberikan kepada saya, benar
dilatarbelakng saya resiko depresi lebih tinggi dibandingkan tingkat kecemasan pada
perawat yang dilakukan penelitian ditahun 2020. Menurut saya penelitian ini
dilakukan pada tahun 2020 dan pada saat itu kasus COVID-19 angka kejadiaan
meningkat terus sementara pencegahannya belum maksimal dan belum semua
mendapatkan vaksin COVID-19. Jadi wajar kalau pada saat penelitiaan tersebut
resiko depresi lebih tinggi dibandingka dengan cemas. Tapi kesininya, orang sudah
tahu bagaimana mencegah COVID-19 dengan menggunakan APD lengkap dan telah
mendapatkan vaksin akan tetapi tidak tertutup kemungkinan kekuatiran pasti terjadi
bagi tenaga Kesehatan dalam hal ini perawat karena di ruang operasi ketemu orang
yang mobilenya tidak hanya 1 tempat praktek dan ketemu dengan keluarga pasien
juga.

Anda mungkin juga menyukai