Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Skrining Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular


Subpokok bahasan : 1. Penyakit Tidak Menular
2. Pencegahan PTM dengan perilaku CERDIK
3. Skrining faktor risiko PTM (sasaran, waktu
pelaksanaan, kegiatan pokok)
Sasaran : Karyawan SKPD Usia 15 - 59 tahun
Tempat : …………………………..
Waktu : 30 menit

A. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Penyuluhan Umum (TPU)
Setelah mengikuti penyuluhan selama ±30 menit, sasaran dapat mengetahui
tentang skrining faktor risiko Penyakit Tidak Menular (PTM).
2. Tujuan Penyuluhan Khusus (TPK)
Setelah diberikan media penyuluhan berupa media lembar balik dan lefleta ±15
menit, sasaran dapat menyebutkan pengertian PTM, pencegahan PTM dengan
perilaku CERDIK dan skrining faktor risiko PTM dengan benar
B. Materi Penyuluhan
1. Pengertian PTM
2. Pencegahan PTM dengan perilaku CERDIK
3. Skrining faktor risiko PTM (sasaran, waktu pelaksanaan, kegiatan pokok)
C. Kegiatan Penyuluhan (±25 menit)
1. Pembuka (5 menit)

Penyuluh: Peserta:
- Memberi Salam - Menjawab salam
- Mengabsen - Memperhatikan
- Apersepsi - Menyimak
- Memberikan soal pre-test - Mengerjakan pre-test
2. Inti (20 menit)

Penyuluh: Peserta:
- Menyampaikan - Memperhatikan
penyuluhan mengenai
skrining faktor risiko
PTM - Bertanya jika ada

- Membuka diskusi yang tidak


dimengerti
3. Penutup (5 menit)

Penyuluh: Peserta:
- Merangkum materi - Memperhatikan
- Evaluasi materi yang - Mengerjakan post-test
disampaikan - Menjawab salam
- Salam penutup

D. Media dan Alat


1. Media : Lembar balik, leaflet
2. Alat : Laptop, proyektor, alat pengeras suara

E. Metode
1. Diskusi
F. Sumber
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular. (2019). Buku
Pedoman Manajemen Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Kementrian Kesehatan.
G. Evaluasi

Diberikan kuesioner pengetahuan dengan skala Guttman dan kuesioner sikap


dengan skala Likert berisi materi mengenai skrining faktor risiko PTM.

Bandung, 2022
Petugas Penyuluhan
Dayarni Buulolo, S.Kep., Ners
NIP. 19870417 201101 2 002
LAMPIRAN MATERI

A. Pengertian Penyakit Tidak Menular


Penyakit Tidak Menular dapat menimbulkan ancaman bagi kesehatan global. PTM ini
tidak dapat ditularkan dari orang ke orang yang perkembangannya berjalan perlahan dalam
jangka waktu yang panjang (kronis) tetapi dapat menurunkan produktivitas seseorang
bahkan menimbulkan kematian. Kematian karena PTM terjadi akibat penyakit
hipertensi, diabetes mellitus, stroke, penyakit jantung coroner, penyakit kanker,
penyakit paru obstruksi kronis (PPOK) dan gangguan akibat kecelakaan dan tindak
kekerasan.
B. Pencegahan PTM dengan perilaku CERDIK
PTM dapat dicegah dengan perilaku CERDIK, yaitu C (Cek kesehatan berkala), E
(Enyahkan asap rokok), R (Rajin beraktifitas fisik), D (Diet seimbang), I (Istirahat
cukup) dan K (kelola Stress). Yang akan dibahas disini adalah C (Cek kesehatan
berkala) dengan melakukan skrining faktor risiko PTM di Posbindu PTM.
C. Skrining Faktor Risiko PTM
1. Kegiatan manajemen faktor risiko meliputi:
a. Wawancara perilaku berisiko (merokok, konsumsi buah/ sayur < 5 porsi/hari,
aktifitas fisik dan alkohol)
b. Pengukuran tekanan darah <120/80 mmHg
c. Pengukuran gula darah sewaktu > 200mg/dl
d. Pengukuran indeks massa tubuh 18,5–24,9
e. Pengukuran lingkar perut L < 90cm, P <80 cm
f. Pemeriksaan kolesterol pada usia ≥60 tahun
g. Wanita usia 30-50 tahun atau yang pernah berhubungan seksual dilakukan
pemeriksaan Inspeksi Visual Asetat (IVA) dan pemeriksaan Payudara Klinis
(SADANIS)
h. Edukasi perilaku gaya hidup sehat
2. Sasaran: penduduk usia produktif 15- 59 tahun
3. Dilakukan minimal 1 kali/ tahun atau 2 kali/ tahun
MATERI PENYULUHAN SKRINING FAKTOR RESIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR

SKPD………..

BANDUNG, 2022

1. Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyakit penyakit yang tidak bisa ditularkan
dari orang ke orang, yang perkembangannya berjalan perlahan dalam jangka waktu yang
panjang (kronis). Yang termasuk kategori PTM ini diantaranya adalah stroke, penyakit
jantung koroner, kanker, diabetes melitus, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan
gangguan akibat kecelakaan dan tindak kekerasan.
2.
Sasaran
Setiap warga negara berusia 15 tahun keatas di suatu desa / kelurahan / institusi. b.
Sasaran pemeriksaan gula darah adalah setiap warga negara berusia 40 tahun ke atas
atau kurang dari 40 tahun yang memiliki faktor risiko obesitas dan atau hipertensi.

Anda mungkin juga menyukai