Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN

PENYAKIT DEGENERATIF

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
LAPORAN PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring dengan meningkatnya umur harapan hidup yang ditandai dengan
banyaknya lanjut usia (lansia) yang hidup di tahun 2000 sebanyak 9,99 % dari
22.277.700 jiwa penduduk Indonesia dan diperkirakannya umur harapan hidup
tersebut akan meningkat pada tahun 2020 bagi kelompok umur 65–70 tahun menjadi
11,09% dari 29.120.000 jiwa penduduk Indonesia.
Sesuai dengan program pemerintah yang menetapkan umur harapan hidup
yaitu 65 tahun diharapkan lansia dapat tetap mempertahankan kesehatannya agar
tetap produktif dalam kehidupannya.Secara individu, pada usia di atas 55 tahun
terjadi proses penuaan secara alamiah. Hal initentu saja menimbulkan masalah fisik,
mental, sosial, ekonomi dan psikologis. Dengan bergesernya pola perekonomian dari
pertanian keindustri maka pola penyakit juga bergeser dari penyakit menular
menjadi penyakit tidak menular (degeneratif) (Nugroho,2000).
Menurut (Applegate, 2002)terapi yang sangat dianjurkan untuk
dilaksanakan pada penderita hipertensi yang berusia lanjut adalah terapi
nonfarmakologis, yaitu dengan mengadopsi gaya hidup sehat,salah satunya yaitu
dengan aerobik.Namun karena keterbatasan fisik yang dimiliki ,kebanyakan lansia
mengatasi tingginya tekanan darah dengan terapi farmakologis dan dengan
banyak beristirahat saja. Padahal terapi farmakologis tidak dianjurkan bagi lansia
karena efek polifarmasi, sementara dari penelitian ini dengan beristirahat saja
ternyata tidak mampu merubah tekanan darah
lansia.
Di zaman modern ini,biaya pengobatan menjadi sangat mahal,apalagi untuk
penyakit yang berhubungan dengan stress, seperti penyakit jantung dan hipertensi.
Sebuah pengobatan yang direkomendasikan untuk lansia, yang mudah serta dapat
menghemat pengelaran biaya medis dan memperkuat system kekebalan ,serta yang
memainkan peranan penting dalam pencegahan sejumlah besar penyakit adalah
dengan tertawa(Kataria,2004).
B. Tujuan
1.Tujuan Umum

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan masyarakat peserta mampu


memahami apa yang dimaksud dengan penyakit degeneratif dan melakukan
pencegahannya.

2.Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan lansia mampu:


a. Menyebutkan pengertian penyakit degenerative
b. Menyebutkan faktor penyebab penyakit degenerative
c. Menyebutkanjenis- jenis penyakit degeneratif
d. Menyebutkan pencegahan penyakit degenerative

C. Rencana Kegiatan
1. Topik
Penyakit Degeneratif
2. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya jawab
d. Demonstrasi

3. Media (Alat dan Bahan)


 Leaflet
 Lcd
 Proyektor

4. Waktu dan Tempat :


Hari : Sabtu, 20 April 2019
Jam : 13.00 –14.30WIB

Tempat : Balai Desa Kutoarjo II

5. Pengorganisasian
1. Penanggung jawab : Rifki Ripaldi
2. Narasumber : Kiki Adi Prasetiyo
3. Dokumentasi dan Pendokumentasian : Sinta Agustina
4. Evaluator : Ridho Dwi Handoko
5. Observer : Meylan Indriani
6. Fasilitator : Indria Puspa Dewi
D. Kriteria Evaluasi
1) Evaluasi struktur
 Alat dan media sesuai dengan rencana
 Peran dan fungsi masing – masing sesuai dengan yang direncanakan

2) Evaluasi proses
 Pelaksanaan kegiatan lewat dari waktu yang direncanakan
 Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
 Peserta berperan aktif dalam jalannya diskusi
 Setting format posisi tidak seperti yang direncanakan karena kondisi rumah
dan jumlah peserta yang tidak memungkinkan

3) Evaluasi hasil
Setelah diberikan penyuluhan 80% peserta mampu:
 Menyebutkan pengertian penyakit degeneratif
 Menyebutkan Jenis penyakit degeneratif
 Menyebutkan pencegahan penyakit degeneratif

Anda mungkin juga menyukai