Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

PRODI PROFESI NERS KEPERAWATAN TANJUNGKARANG


POLTEKKES TANJUNGKARANG

A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan pada hakikatnya adalah upaya yang dilaksanakan
oleh semua komponen bangsa indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat. Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya
membangun manusia seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan
yang dilakukan dengan memberdayakan masyarakat yang dilaksanakan atas dasar
gotong royong dan swadaya dalam rangka menolong diri sendiri dalam memecahkan
masalah untuk memenuhi kebutuhannya di bidang kesehatan dan di bidang lainnya
yang berkaitan agar mampu mencapai kehidupan sehat sejahtera.
Demam berdarah dengue (dengue hameorrhagic fever) adalah penyakit infeksi
yang disebabkan oleh virus dengue. Demam berdarah dengue menyebabkan
perembesan plasma yang ditandai dengan peningkatan hematokit atau penumpukan
cairan dirongga tubuh. Demam berdarah dengue disebabkan oleh nyamuk aedes
aegypti yang terinfeksi virus dengue saat menggigit manusia yang sedang sakit
demam berdarah dengue. Virus dengue dapat pula ditularkan dari nyamuk ketelur-
telurnya. Virus dengue termasuk dalam keluarga Flaviviriade dari genus Flavivirus
didalam darahnya. Flavivirus memiliki diameter 30 nm terdiri dari asam ribonukleat
rantai tunggal dengan berat molekul 4x106 (Suhendro,dkk 2014).
Penyakit infeksi dengue dapat ditemukan hampir diseluruh belahan dunia
terutama di negara-negara tropis dan subtropis. Kejadian infeksi dengue menjadi salah
satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Kejadian luar biasa (KLB) dengue
biasanya terjadi didaerah endemik dan berkaitan dengan datangnya musim hujan,
sehingga terjadi peningkatan aktifitas vektor dengue pada musim hujan yang dapat
menyebabkan terjadinya penularan penyakit infeksi dengue pada manusia melalui
vektor aedes (Djunaedi,2006).
Kasus demam berdarah dengue sendiri memiliki angka kejadian yang cukup
tinggi di Indonesia. Menurut data Kementrian Kesehatan RI jumlah penderita demam
berdarahdengue (DBD) di Indonesia tahun 2017 sebanyak 59.047 orang dengan
jumlah kematian 444 orang. Dinas Kesehatan Provinsi Lampung mencatat, terdapat
1.406 kasus DBD selama Februari 2020 lalu. Jumlah tersebut meningkat dari bulan
Januari yang hanya 1.066 kasus. Angka tersebut melebihi angka pesakitan nasional.
Angka pesakitan nasional DBD adalah 49 per 100 ribu penduduk. Sedangkan, angka
pesakitan di wilayah lampung mencapai 66 per 100 ribu penduduk
Untuk mencegah penyakit DBD, nyamuk penularnya (Aedes aegypti) harus
diberantas sebab vaksin untuk mencegahnya belum ada. Cara yang tepat untuk
memberantas nyamuk  Aedes aegypti adalah memberantas jentik-jentiknya di tempat
berkembang biak. Cara ini dikenal dengan pemberantasan sarang nyamuk DBD
(PSN-DBD) sebab tempat-tempat berkembang biaknya terdapat di rumah-rumah dan
tempat-tempat umum maka setiap keluarga harus melaksanakan PSN-DBD secara
teratur sekurang-kurangnya seminggu sekali.
Berdasarkan survey yang telah dilakukan pada tanggal 18 Juli 2020 di RT 13
Dusun Tanjungwaras Desa Merak Batin, didapatkan data masyarakat pada topik
pengetahuan tentang DBD masyarakat yang tahu sebesar 69%, tidak tahu sebesar
13%, tidak yakin sebesar 19% dan perilaku terkait DBD kategori tidak pernah sebesar
10%, jarang sebesar 24%, kadang sebesar 44%, sering 15% dan selalu sebesar 8%.
Perawat mempunyai beberapa peran, yaitu sebagai caregiver yang merupakan
peran utama dimana perawat akan terlibat aktif selama 24 jam dalam memberikan
asuhan keperawatan ditatanan layanan klinis seperti di rumah sakit. Selain itu,
perawat juga mempunyai peran sebagai edukator, dimana berperan sebagai tim
pendidik yang memberikan edukasi kepada pasien, keluarga dan masyarakat. Selain
peran diatas, perawat juga berperan dalam advokat. Secara umum, perawat
mempunyai peran yang sangat penting baik dari segi promotif, preventif, dan
pelayanan asuhan keperawatan.
Berdasarkan data diatas, perlu dilakukan suatu upaya promotif dengan
melakukan pendidikan kesehatan tentang DBD supaya masyarakat di RT 13 Dusun
Tanjungwaras Desa Merak Batin dapat menerapkan perilaku yang dapat mencegah
terjadinya kasus DBD.

B. MASALAH KESEHATAN
Diagnosa keperawatan yang diangkat pada proposal ini adalah:
1. Resiko terjadinya penyakit DBD pada warga RT 13 berhubungan dengan:
a. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang DBD pada warga RT 13
b. Kurangnya motivasi warga dalam melaksanakan perilaku pencegahan DBD
pada warga RT 13

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan asuhan keperawatan komunitas selama 3 minggu, diharapkan
tidak terjadi penyakit DBD.

2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan asuhan keperawatan komunitas, diharapkan:
a. 60% pengetahuan tentang DBD pada masyarakat meningkat.
b. 60% motivasi warga dalam melaksanakan perilaku pencegahan DBD pada
masyarakat meningkat.

D. RENCANA KEGIATAN
1. Paket Penyuluhan Kelompok Ibu
a. Kegiatan
Pendidikan kesehatan tentang DBD
b. Sasaran
Ibu-ibu sebanyak 10 orang.
c. Hari dan Tanggal
Minggu, 28 Juli 2020 pukul 16.30-17.30 WIB
d. Tempat
Masjid Nurul Amal
e. Strategi
Pendidikan Kesehatan
f. Metode
Ceramah dan tanya jawab.
g. Alat
- LCD
- Speaker/microphone
h. Bahan
- Leaflet
- Powerpoint
i. Pengorganisasian
MC : Ninda Mutia Sani
Penyaji : Ajeng Tary Kurniasih
Demonstrator : Nurul Anisa Fitri
Fasilitator : Heni Herlina
Dokumentasi : Via Eliadora Togatorop
Observer : Rizki Dedy Pratama
Konsumsi : Tia Febrilia
j. Materi
1) Pengertian DBD
2) Penyebab DBD
3) Ciri-ciri nyamuk aedes aegypty
4) Tanda dan gejala DBD
5) Cara pencegahan DBD
k. Setting tempat
Berikut setting tempat pelaksanaan penyuluhan

Gambar Setting Pelaksanaan Penkes

Keterangan:
: LCD
: MC, Penyaji, Demonstrator
: Fasilitator
: Seksi Konsumsi
: Dokumentasi
: Observer
: Peserta Penyuluhan

l. Rundown Acara
Rundown acara yaitu:
Rundown acara

No Kegiatan Waktu Penanggungjawab


1 Pembukaan 16.30-16.35 Ninda mutia sani
2 Materi 16.35-16.50 Ajeng tary kurniasih
3 Demonstrasi 16.50-17.00 Nurul anisa fitri
4 Tanya jawab 17.00-17.10 Ninda mutia sani
5 Evaluasi 17.10-17.20 Ninda mutia sani
6 Pembagian snack, 17.20-17.25 Tia Febrilia
leaflet, foto bersama. Heni Herlina
Via Eliadora T
7 Penutup 17.25-17.30 Ninda Mutia Sani
Rizki Dedy Pratama

m. Kriteria Evaluasi
Kriteria evaluasi yang akan dilakukan
1. Evaluasi Struktur
a. Alat dan tempat siap sebelum kegiatan dilaksanakan
b. Persiapan media
c. Kelengkapan alat
d. Daftar hadir untuk pendokumentasian
2. Evaluasi Proses
a. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan.
b. Peserta mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari penyaji
c. Peserta antusias terhadap penyuluhan kesehatan
d. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar.
e. Suasana penyuluhan tertib.
3. Evaluasi Hasil
a. 60% masyarakat mampu menjelaskan pengertian dari DBD
b. 60% masyarakat mampu menjelaskan penyebab DBD
c. 60% masyarakat mampu menjelaskan ciri-ciri nyamuk aedes aegypty
d. 60% masyarakat mampu menjelaskan tanda dan gejala DBD
e. 60% masyarakat mampu menjelaskan cara pencegahan DBD

2. Paket Penyuluhan Kelompok Bapak


a. Kegiatan
Pendidikan kesehatan tentang DBD
b. Sasaran
Bapak-bapak sebanyak 10 orang.
c. Hari dan Tanggal
Minggu, 28 Juli 2020 pukul 19.45-20.30 WIB
d. Tempat
Masjid Nurul Amal
e. Strategi
Pendidikan Kesehatan
f. Metode
Ceramah dan tanya jawab.
g. Alat
- LCD
- Speaker/microphone
h. Bahan
- Leaflet
- Powerpoint
i. Pengorganisasian
MC : Heni Herlina
Penyaji : Via Eliadora Togatorop
Demonstrator : Tia Febrilia
Fasilitator : Ninda Mutia Sani
Dokumentasi : Ajeng Tary Kurniasih
Observer : Rizki Dedy Pratama
Konsumsi : Nurul Anisa Fitri
j. Materi
1) Pengertian DBD
2) Penyebab DBD
3) Ciri-ciri nyamuk aedes aegypty
4) Tanda dan gejala DBD
5) Cara pencegahan DBD
k. Setting tempat
Berikut setting tempat pelaksanaan penyuluhan
Gambar Setting Pelaksanaan Penkes

Keterangan:
: LCD
: MC, Penyaji, Demonstrator
: Fasilitator
: Seksi Konsumsi
: Dokumentasi
: Observer
: Peserta Penyuluhan

l. Rundown Acara
Rundown acara yaitu:
Rundown acara

No Kegiatan Waktu Penanggungjawab


1 Pembukaan 19.45-19.50 Heni Herlina
2 Materi 19.50-20.10 Via Eliadora T
3 Demonstrasi 20.10-20.15 Tia Febrilia
4 Tanya jawab 20.15-20.20 Heni Herlina
5 Evaluasi 20.20-20.25 Heni Herlina
6 Pembagian snack, 20.25-20.27 Nurul anisa fitri
leaflet, foto bersama. Ninda mutia sani
Ajeng tary kurniasih
7 Penutup 20.27-20.30 Heni Herlina Rizki
Dedy Pratama

m. Kriteria Evaluasi
Kriteria evaluasi yang akan dilakukan
1. Evaluasi Struktur
a. Alat dan tempat siap sebelum kegiatan dilaksanakan
b. Persiapan media
c. Kelengkapan alat
d. Daftar hadir untuk pendokumentasian
2. Evaluasi Proses
a. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan.
b. Peserta mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari penyaji
c. Peserta antusias terhadap penyuluhan kesehatan
d. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar.
e. Suasana penyuluhan tertib.
3. Evaluasi Hasil
a. 60% masyarakat mampu menjelaskan pengertian dari DBD
b. 60% masyarakat mampu menjelaskan penyebab DBD
c. 60% masyarakat mampu menjelaskan ciri-ciri nyamuk aedes aegypty
d. 60% masyarakat mampu menjelaskan tanda dan gejala DBD
e. 60% masyarakat mampu menjelaskan cara pencegahan DBD

Anda mungkin juga menyukai