Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

REMATIK DI BANJAR BEGAWAN, DESA MELINGGIH KELOD,


KECAMATAN PAYANGAN, KABUPATEN GIANYAR

OLEH :
PROGRAM NERS NON REGULER B11
KELOMPOK 17 S/D 24

PROGRAM STUDI PROFESI NERS NON-REGULER


STIKES WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Rematik


Sub Pokok Bahasan : Kesehatan Lansia (Rematik)
Sasaran : Seluruh Lansia Banjar Begawan, Desa
Melinggih Kelod, Kecamatan Payangan, Kabupaten
Gianyar
Hari/ Tanggal : Minggu, 24 Agustus 2020 pukul 15.40-16.15 WITA
Waktu : 35 menit
Tempat : Balai Banjar Begawan, Desa Melinggih Kelod,
Kec. Payangan, Kab. Gianyar
Pembicara : Mahasiswa Stikes Wira Medika Bali

A. LATAR BELAKANG
Lansia sering dianggap sebagai golongan yang lemah, tetapi sesungguhnya
lansia memiliki peran yang berarti bagi masyarakat. Lansia memiliki
penalaran moral yang bagus untuk generasi dibawahnya. Lansia memiliki
semacam gairah yang tinggi karena secara alami, manusia akan cenderung
memanfaatkan masa-masa akhirnya secara optimal untuk melakukan
pewarisan nilai dan norma. Hal ini justru mempermudah kita untuk membina
moral anak-anak.
Masa lanjut usia adalah masa dimana individu dapat merasakan kesatuan,
integritas, dan refleksi dari kehidupannya. Jika tidak, ini akan menimbulkan
ketimpangan dan bahkan dapat mengakibatkan patologis, semacam penyakit
kejiwaan (Latifah, 2010). Jika ini terjadi maka keadaan masyarakat juga
terganggu, dimana lansia sebagai penguat transformator nilai dan norma
berkurang, baik secara kualitas dan kuantitas. Banyak contoh yang terjadi
dimasyarakat kita, dimana lansia berlaku yang kurang sopan atau bahkan
kurang beradab sehingga secara tidak langsung akan mengganggu
ketentraman kehidupan bermasyarakat lansia di Indonesia.
Berdasarkan hasil pengkajian komunitas di Banjar Begawan, Desa
Melinggih Kelod, Kec. Payangan, Kab. Gianyar didapatkan data bahwa
jumlah lansia yaitu sebanyak 94 orang. Lansia tersebut banyak mengalami
masalah kesehatan terdiri dari Lansia sedang mengidap penyakit batuk
sebesar 30% (28 jiwa), hipertensi sebesar 12% (11 jiwa) dan rematik
sebanyak 51% (47 jiwa). Dari data di atas muncul diagnosa keperawatan
yaitu Resiko terjadi penurunan derajat kesehatan pada usia lanjut warga
Banjar Begawan berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang penyakit
ditandai dengan tingginya jumlah lansia yang menderita rheumatoid arthritis
sebanyak 51%. Terkait dengan tingginya kasus rheumatoid arthritis dan
kurangnya pengetahuan lansia tentang penyakit ini serta posyandu lansia
tidak aktif sehingga lansia tidak pernah melakukan senam rematik sehingga
perlunya diadakannya penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan lansia
tentang rheumatoid arthritis dan melakukan senam rematik.

B. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan penyuluhan peserta mampu mengerti dan memahami
tentang pengertian, penyebab, bahaya dan cara penanganan serta dapat
melakukan senam untuk mengurangi kerusakan sendi, serta
mempertahankan fungsi kualitas gerak penyakit rheumatoid arthritis.

C. TUJUAN KHUSUS
Setelah melakukan penyuluhan, diharapkan para peserta mampu:
a) Memahami pengertian penyakit rheumatoid arthritis.
b) Memahami penyebab penyakit rheumatoid arthritis.
c) Memahami bahaya penyakit rheumatoid arthritis.
d) Memahami cara penanganan penyakit rheumatoid arthritis.

D. SASARAN
Lansia Banjar Begawan , Desa Melinggih Kelod, Kec. Payangan, Kab.
Gianyar.
E. TEMPAT DAN WAKTU
a) Waktu
Pelaksanaan penyuluhan ini akan dilaksanakan pada 1 sesi yang
dilakukan pada satu hari, yaitu akan dilaksanakan pada :
Hari/tanggal : Minggu/ 24 Agustus 2020
Pukul : 15.40-16.15 WITA
b) Tempat : Penyuluhan Rematik di Banjar
Begawan

F. DENAH

KETERANGAN :
Moderator

Penyaji
Dosen

Fasilitator

Observer

Peserta

F. METODE
Metode yang kami gunakan dalam penyuluhan hipertensi dan rheumatoid
arthritis ini adalah :
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi

G. MEDIA
1. Leaflet
2. Power Point

H. ISI MATERI (Terlampir)


1. Memahami pengertian penyakit rheumatoid arthritis.
2. Memahami penyebab penyakit rheumatoid arthritis.
3. Memahami bahaya penyakit rheumatoid arthritis.
4. Memahami cara penanganan penyakit rheumatoid arthritis.
5. PROSES PELAKSANAAN

N Kegiatan Respon Peserta Waktu


o
1 Pendahuluan 5menit
- Memberi salam Menjawab salam
- Memperkenalkan diri Menyimak

- Menyampaikan pokok bahasan Menyimak

- Menyampaikan tujuan
Menyimak

2 - Mengkaji tingkat pengetahuan Menjawab 20


sasaran terhadap materi yang akan pertanyaan menit
disampaikan secara lisan
- Isi penyampaian materi tentang: Memperhatikan
- Pengertian PHBS rumah tangga Memperhatikan

- Manfaat PHBS rumah tangga Memperhatikan

- 10 Indikator PHBS rumah tangga Memperhatikan

- Tanya jawab
Aktif bertanya
3 Penutup 5 menit
- Kesimpulan Memperhatikan
- Evaluasi Menjawab

- Memberi salam penutup Menjawab salam

J. STRUKTUR ORGANISASI
1. Banjar Puluk-puluk
Penyaji : Lena Octaviana
Fasilitator : Ni Putu Fitri Sari Wahyuni
Pande Gede Agus Sutawan
Moderator : Ni Ketut Alita Ardani
Observer : Krisno Tanggu

K. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. Persiapan Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan semua lengkap dan dapat
digunakan dalam penyuluhan yaitu :
a) Leaflet.
b) Power Point.
b. Persiapan Materi
Materi dibuatkan leaflet dan power point dengan ringkas, menarik,
lengkap mudah di mengerti oleh sasaran penyuluhan.
c. Kontrak
Dalam penyuluhan mengenai penyakit rheumatoid arthritis telah
dilakukan kontrak mengenai waktu, tempat serta materi yang akan
disampaikan pada lansia sekurang-kurangnya 20 menit sebelum
penyuluhan.
2. Evaluasi proses
Sasaran penyuluhan mampu mengikuti jalannya penyuluhan dengan
baik dan penuh antusias. Selama proses penyuluhan berlangsung,
sasaran aktif menjawab apabila ada yang belum dimengerti, sasaran
memberi jawaban atas pertanyaan pemberi materi, mahasiswa pun
melakukan komunikasi dua arah untuk saling mengenal dan
menjelaskan tujuan kunjungan mahasiswa ke sasaran dan tanya jawab
berjalan dengan baik.

3. Evaluasi hasil
Peserta penyuluhan mengerti dari apa yang telah disampaikan dengan
kriteria mampu menjawab pertanyaan dalam bentuk lisan yang akan
diberikan oleh penyuluh. Berikut beberapa pertanyaan yang akan
diberikan beserta presentasenya :
a) Apakah itu penyakit rheumatoid arthritis?
Peserta penyuluhan mengerti penyakit rheumatoid arthritis dengan
presentase 70% dari materi yang disampaikan.
b) Apa saja penyebab penyakit rheumatoid arthritis?
Peserta penyuluhan mengerti penyebab penyakit rheumatoid
arthritis dengan presentase 80% dari materi yang disampaikan.
c) Apakah saja bahaya penyakit rheumatoid arthritis ?
Peserta penyuluhan bisa menjelaskan bahaya penyakit rheumatoid
arthritis dengan presentasi 70% dari materi yang disampaikan.
d) Apakah saja cara penanganan penyakit rheumatoid arthritis?
Peserta penyuluhan bisa menjelaskan cara penanganan penyakit
rheumatoid arthritis dengan presentasi 70% dari materi yang
disampaikan

4. Jangka Panjang
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan peserta penyuluhan mampu
memahami tentang bahaya penyakit rhematoid arthritis (rematik).
Lampiran Materi
MATERI PENYULUHAN
PENYAKIT REMATIK

1. Pengertian Rematik
Rheumatoid arthritis adalah salah satu penyakit yang seringnya
dialami oleh orang lanjut usia (lansia).Rematik adalah penyakit yang
menimbulkan rasa sakit akibat otot atau persendian yang mengalami
peradangan dan pembengkakan. Rematik terdiri atas berbagai jenis dan
bisa menjangkiti persendian mana pun pada tubuh. Rheumatoid arthritis
atau artritis reumatoid adalah kondisi ketika kekebalan tubuh secara keliru
menyerang jaringan-jaringan sendi. Akibatnya, sendi-sendi yang terserang
akan mengalami peradangan
Rematik atau yang dalam bahasa medis disebut dengan
rheumatoid arthritis adalah penyakit yang menyebabkan radang, dan
kemudian mengakibatkan rasa nyeri, kaku, dan bengkak pada sendi.
Penyakit ini disebabkan oleh gangguan autoimun. rheumatoid arthritis
adalah kondisi yang memengaruhi lapisan sendi Anda, menyebabkan
pembengkakan yang menyakitkan. Kondisi ini dapat menyebabkan erosi
tulang dan deformitas sendi. Bagian tubuh yang paling sering terkena
yaitu tangan, pergelangan tangan, kaki dan lutut. Sementara bagian tubuh
yang jarang terkena seperti paru-paru, mata, jantung, pembuluh darah,
kulit dan saraf

2. Tanda dan Gejala Rematik


Gejala paling khas dari rheumatoid arthritis adalah nyeri sendi dan
kekakuan sendi yang biasanya memburuk di pagi hari setelah bangun
tidur atau duduk terlalu lama. Sendi yang terkena dapat memerah,
bengkak, dan terasa hangat ketika disentuh. Rematik tahap awal
cenderung memengaruhi sendi kecil terlebih dahulu, terutama sendi yang
menempelkan jari-jari ke tangan dan kaki. Seiring perkembangnya
penyakit, gejala sering menyebar ke pergelangan tangan, lutut,
pergelangan kaki, siku, pinggul, dan bahu. Rematik juga mengalami
tanda dan gejala seperti berikut: yang tidak berhubungan dengan
persendian. Struktur bukan sendi yang dapat dipengaruhi oleh
rheumatoid arthritis adalah: 
 Sendi menjadi bengkak karena cairan yang menumpuk
 Terasa kaku, terutama pada pagi hari atau setelah lama tidak
digerakkan
 Merah dan terasa panas
 Terasa sakit akibat peradangan yang aktif
 kelelahan
 demam
 nyeri otot 
 nafsu makan yang berkurang.
 Rheumatoid arthritis juga bisa berkembang di luar persendian tubuh dan
menyerang organ lain seperti mata, kulit, ginjal dan jantung.

3. Penyebab Rematik
Rheumatoid arthritis adalah penyakit autoimun. Artinya, penyakit
ini disebabkan oleh sistem imun yang menyerang jaringan tubuh yang
sehat.  Sistem imun yang keliru menyerang jaringan sehat di sekitar sendi
menyebabkan lapisan tipis sel, alias synovium, menutupi persendian
menyebabkan sendi meradang dan bengkak. Synovium juga melepaskan
bahan kimia yang akan merusak tulang rawan dan tulang dalam sendi.
Jika kondisi ini terus dibiarkan tanpa pengobatan yang tepat, synovium
dapat menyebabkan sendi kehilang bentuk dan pada akhirnya
menghancurkan sendi sepenuhnya. Meski gangguan autoimun dipercaya
sebagai penyebab utama rematik, namun sampai saat ini para peneliti
belum mengetahui faktor apa saja yang dapat memicu gangguan tersebut. 

4. Faktor Resiko
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda terkena
rheumatoid arthritis adalah:
 Jenis kelamin. Wanita berisiko 2-3 kali lebih tinggi dibanding pria. 
 Usia. Rematik dapat terjadi pada usia berapapun, namun lebih sering
terjadi pada usia 40 sampai 60 tahun
 Riwayat keluarga. Jika orangtua, saudara kandung, paman, bibi, atau
kakek dan nenek terkena penyakit rematik maka berisiko tinggi untuk
mengalaminya.

5.  Penanggulangan rematik
Cara terbaik untuk mengobati rheumatoid arthritis adalah dengan
menggunakan:
 Obat-obatan
 Terapi fisik
 Serta edukasi guna menghindari aktivitas fisik yang dapat memicu
nyeri sendi.
 Operasi
 Perubahan gaya hidup ; olahraga, beristirahat, Makan-makanan yang
mengandung asam lemak omega 3 misalnya (salmon, tuna, kacang
kenari, Alpukat, susu) dan diet rendah garam
 Kompres hangat/ kompres dengan es
 Menggunakan alat bantu
 Mandi ai hangat
 Senam rematik

6. Klasifikasi
Buffer (2010) mengklasifikasikan reumatoid arthritis menjadi 4 tipe,
yaitu:
a. Reumatoid arthritis klasik.
Pada tipe ini harus terdapat 7 kriteria tanda dan gejala sendi yang
harus berlangsung terus menerus, paling sedikit dalam waktu 6
minggu.
b. Reumatoid arthritis deficit
Pada tipe ini harus terdapat 5 kriteria tanda dan gejala sendi yang
harus berlangsung terus menerus, paling sedikit dalam waktu 6
minggu.
c. Probable Reumatoid arthritis
Pada tipe ini harus terdapat 3 kriteria tanda dan gejala sendi yang
harus berlangsung terus menerus, paling sedikit dalam waktu 6
minggu.
d. Possible Reumatoid arthritis
Pada tipe ini harus terdapat 2 kriteria tanda dan gejala sendi yang
harus berlangsung terus menerus, paling sedikit dalam waktu 3 bulan.
Jika ditinjau dari stadium penyakit, terdapat tiga stadium yaitu :
a) Stadium sinovitis
Pada stadium ini terjadi perubahan dini pada jaringan sinovial yang
ditandai hiperemi, edema karena kongesti, nyeri pada saat bergerak
maupun istirahat, bengkak dan kekakuan.
b) Stadium destruksi
Pada stadium ini selain terjadi kerusakan pada jaringan sinovial terjadi
juga pada jaringan sekitarnya yang ditandai adanya kontraksi tendon.
c) Stadium deformitas
Pada stadium ini terjadi perubahan secara progresif dan berulang kali,
deformitas dan gangguan fungsi secara menetap.

7. Komplikasi Rematik
Jika tidak ditangani dengan baik, rheumatoid arthritis dapat menyebabkan
beberapa komplikasi, di antaranya:
 Cervical myelopathy
Kondisi ini terjadi ketika rheumatoid arthritis menyerang sendi tulang
leher dan mengganggu saraf tulang belakang.
 Carpal tunnel syndrome
Kondisi ini terjadi ketika rheumatoid arthritis menyerang sendi
pergelangan tangan, sehingga menekan saraf di sekitarnya.
 Sindrom Sjogren
Kondisi ini terjadi saat sistem kekebalan tubuh menyerang kelenjar air
mata dan ludah, sehingga menimbulkan keluhan mata kering dan
mulut kering.
 Limfoma
Limfoma merupakan sejenis kanker darah yang tumbuh pada sistem
getah bening.
 Penyakit jantung
Kondisi ini dapat terjadi bila sistem kekebalan tubuh menimbulkan
peradangan di pembuluh darah jantung.
 Osteoporosis
Selain komplikasi akibat penyakitnya sendiri, pengobatan rheumatoid
arthritis juga dapat menimbulkan efek samping berupa osteoporosis,
yang membuat tulang menjadi rapuh dan rentan patah.
DAFTAR PUSTAKA

Buffer (2010). Surgical Bone and joint: Rheumatois Arthritis. 9th. New york.
Mosby. 

https://www.alodokter.com/rematik Rheumatoid Arthritis (diakses pada 18


Agustus 2020)

https://hellosehat.com/kesehatan/penyakit/rematik-rheumatoid-arthritis-ra/
(diakses pada 18 Agustus 2020)

https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3138774/komplikasi-penyakit-
rematik-yang-tak-ditangani (diakses tgl 18 Agustus 2020)

Anda mungkin juga menyukai