Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Pemenuhan Gizi Ibu Menyusui


Sub Pokok Bahasan : Gizi Ibu Menyusui
Sasaran : Ibu Yang Sedang Menyusui
Waktu : 30 Menit
Tanggal : 14 FEBRUARI 2022
Tempat : Kelurahan Kampung Bugis
Pelaksana : Mahasiswa Ners Prog B Stikes Hang Tuah Tanjungpinang

A.Tujuan InstruksionalUmum
Setelah diberikan penyuluhan, sasaran mampu memahamitentang kebutuhan
gizi ibu menyusui.

B. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diberikan penjelasan selama 15 menit diharapkan sasaran dapat :
1. Menyebutkan pengertian gizi ibu menyusui
2. Menyebutkan manfaat gizi bagi ibu menyusui
3. Karakteristik makanan bagi ibu menyusui
4. Menyebutkan kebutuhan gizi ibu menyusui
5. Menyebutkan dampak apabila ibu menyusui kurang gizi
6. Menyebutkan bahan makanan yang dapat merangsang ASI
7. Menyebutkan hal-hal yang harus dihindari pada ibu yang menyusui
8. Menyebutkan Kandungan Nutrisi yang ada dalam ASI
9. Menyebutkan mengapa harus diberikan ASI secara Ekslusif

C. Pokok Materi

1. Pengertian Gizi Ibu Menyusui


2. Manfaat Gizi Bagi Ibu Menyusui
3. Karakteristik Makanan Bagi Ibu Menyusui
4. Kebutuhan GiziIbu Menyusui
5. Dampak Apabila Ibu Menyusui Kurang Gizi
6. Bahan Makanan Yang Dapat Merangsang ASI
7. Hal-Hal Yang Harus Dihindari Pada Ibu Menyusui
8. Kandungan nutrisi yang terdapat dalam ASI
9. Faktor yang menyebabkan bayi harus diberikan ASI ekslusif

C. Setting Tempat

Penyuluh

Audiens Audiens Audiens

Audiens Audiens Audiens

D. Kegiatan Belajar Mengajar


1. Pendahuluan
Pembukaan dan menjelaskan tujuan
2. Penyajian
Menjelaskan materi ( Sesuai TIK atau sub pokok bahasan)
3. Penutup
Merangkum dan melakukan evaluasi

No. Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta


Pra Pembelajaran:
1. - Mempersiapkan materi, media, -
dan tempat
2. 3 Menit Pembukaan :

1. Membuka kegiatan dengan - Menjawab salam


mengucapkan salam - Mendengarkan
2. Memperkenalkan diri - Memperhatikan
3. Kontrak waktu
4. Menyebutkan materi yang
akan diberikan.
5. Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan
6. Apersepsi

3. 9 Menit Pelaksanaan :

1. Penyuluh - Memperhatikan
menyampaikan materi - Bertanya dan
2. Sasaran menyimak materi menjawab pertanyaan
3. Sasaran mengajukan
pertanyaan yang diajukan
4. Penyuluh
menjawab
pertanyaan

4. 3 Menit Evaluasi:

1. Memberikan Pertanyaan - Mendengarkan


2. Penyuluh dan sasaran - Menjawab pertanyaan
menyimpulkan materi - Menjawab salam
Penutup:
1. Mengucapkan salam penutup

E. Metode
* Diskusi, Tanya jawab.

F. Media
 Media : Leaflet, In Fokus dan PowerPoint

G. Evaluasi
1) Evaluasi Struktur
 Kesiapan mahasiswa memberikan materi penyuluhan
 Media dan alat memadai
 Setting sesuai dengan kegiatan

2) Evaluasi Proses
 pelaksana dan sasaran mengikuti penkes sesuai waktu yang di tetapkan.
 sasaran aktif selama proses penkes
 sasaran mampu menjawab pertanyaan
 Pelaksana menyajikan semua materi secara lengkap dan jelas

3) Evaluasi Hasil
a.Sasaran mampu mendefinisikan Pengertian gizi ibu menyusui
b. Sasaran mampu manfaat gizi ibu menyusui
c.Sasaran mampu menyebutkan dampak gizi ibu menyusui
d. Sasaran mampu menyebutkan karakteristik gizi ibu menyusui
GIZI IBU MENYUSUI

A. Pengertian

Gizi ibu menyusui adalah makanan sehat yang seimbang mengandung


protein, lemak, mineral, air dan karbohidrat yang dibutuhkan oleh ibu
menyusui dalam jumlah tertentu selama menyusui.

B. Manfaat Gizi Bagi Ibu Menyusui


Gizidiperlukanibumenyusuiuntuk :
1. Pemulihanenergisetelahpersalinan
2. KesehatanIbumenyusui
3. Menghasilkan ASI yang mencukupikebutuhanbayi
4. Mempertahankan sirkulasi yang adekuat bagi ibu selama proses pemulihan
5. Meningkatkan pertahanan tubuh selama proses pemulihan
6. Menyeimbangkan kebutuhan energi dalam aktivitas ibu dengan
peningkatan metabolisme (pembakaran) dalam tubuh.
7. Untuk menjaga agar ibu tetap sehat dan produksi ASI cukup

C. Karakteristik Makanan Bagi Ibu Menyusui


1. Makanan seimbang seperti kalori, protein dan karbohidrat harus
memenuhi kebutuhan ibu menyusui.
2. Jumlahnya lebih banyak dari makanan ibu hamil.
3. Kebutuhan air setiap hari lebih banyak
4. Makanan tidak mengandung bumbu yang merangsang, seperti makanan
yang pedas dan terlalu asam.
5. Makanan mengandung banyak sayuran hijau untuk meningkatkan
progduksi ASI dan mengatasi masalah pencernaan seperti : sulit BAB.
D. Kebutuhan Gizi Ibu Menyusui
1. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber kalori yang penting untuk
pembentukan energi. Kalori diperoleh dari nasi,roti, singkong, kentang,
gandum, jagung, dan lain-lain.
2. Protein dan Kalsium
Perbanyak makanan yang kaya protein dan kalsium.Protein dan
kalsium sangat diperlukan untuk produksi ASI dan pertumbuhan
bayi.Kebutuhan protein minimal adalah 1 gram per kg berat badan.Protein
diperoleh dari daging, telur, tahu, tempe dan kacang-kacangan.
Konsumsi kalsium yang dianjurkan adalah 1.200 mg. Susu,
yoghurt, kejuadalah sumber kalsium.Konsumsi makanan dan buah-buahan
yang mengandung cukup vitamin. Magnesium dan zinc juga harus
diperoleh karena diperlukan untuk memperlancar penyerapan kalsium.
3. Sayuran dan Buah-buahan
Perbanyak makan buah-buahan dan sayuran yang kaya vitamin.
Suplemen vitamin A, C, B1, B2, B12, niasin dan asam folat sangat
diperlukan pada masa menyusui. Pastikan kecukupan konsumsi zat besi
agar ibu menyusui tidak anemia. Zat besi banyak terdapat pada sayuran
seperti kangkung, bayam dan katuk. Katuk merupakan sayuran spesial
bagi ibu menyusui, karena dalam 100 g daun katuk terdapat sekitar 2.7 mg
zat besi dan 204 mg kalsium.
4. Cairan
Ibu menyusui cenderung untuk merasa cepat haus karena sebagian
air yang diminum dipakai tubuh untuk memproduksi ASI (87% kandungan
ASI adalah air). : Minum 6-8 gelas hari, lebih bagus jika frekuensi minum
ditambah sebanyak 4- 5 gelas per hari.Agar tubuh tidak kekurangan cairan.
Selain air putih, susu dan buah juga dapat menjadi sumber cairan.
5. Asam Folat
Kebutuhan selama hamil dua kali lipat dan bermanfaat untuk
perkembangan sel – sel muda, pematangan eritrosit, sintesis DNA,
pembentukan Heme, dan metabolisme energi. Kekurangan asam folat
dapat menyebabkan lelah berat, kejang berat, gangguan tidur, dan anemia
megaloblastik. Kekurangan asam folat juga berkaitan dengan BBLR,
ablasio plasenta dan defect neural tube terutama pada masa organogenesis
(Sadler, 2000). Lea and Febiger (1994) telah membuktikan bahwa
pemberian asam folat sebelum konsepsi dan pada permulaan kehamilan
dapat mengurangi neural tube defects, sehingga kejadian anensefali,spina
bifida, dan cacat lain yang disebabkan neural tube defects dapat dikurangi.
Jenis makanan yang mengadung asam folat yakni ragi, brokoli, jeruk,
sayuran hijau, asparagus dan kacang – kacangan. Sumber hewani : ikan,
telur dan daging.
6. Vitamin D
Kekurangan vitamin D dapat mengakibatkan gangguan
metabolisme kalsium pada ibu dan janin.Gangguan dapat berupa
hipokalsemi, tetani pada bayi baru lahir, osteomalasia pada ibu, dan
hipolasia enamel gigi bayi.Sumber vitamin D adalah sinar matahari
(Badriah, 2011:13).

E. Dampak Apabila Ibu Menyusui Kurang Gizi


1. Produksi ASI menurun
2. Gizi yang didapat bayi tidak optimal
3. Kadar lemak dan vitamin dalam ASI cenderung kurang
4. Keadaan umum dan kesehatan BBL kurang.

F. Bahan Makanan Yang Dapat Merangsang ASI


Contoh beberapa jenis makanan yang dapat merangsang ASI, diantaranya :
1. Bayam
2. Kedelai
3. Daun singkong
4. Pepaya
5. Daun katuk
6. Mangga
7. Daun pepaya
8. Jeruk
9. Kacang tanah
10. Pisang
11. Kacang merah
12. Jambu air
13. Kacang hijau

G. Hal-Hal Yang Harus Dihindari Pada Ibu Menyusui


1. Makan yang terlalu pedas
2. Makanan yang terlalu asam
3. Makanan yang banyak mengandung MSG
4. Jangan minum kopi yang berlebihan, karena dapat merangsang ginjal
berkerja lebih kuat yang menyebabakan sering buang air kecil padahal
selama menyusui memerlukan banyank cairan.
5. Merokok juga dilarang, selain akibat pasif dari efek rokok yang dihisap
paru- paru bayi, nikotin yang ada dalam tembakau mengalir melalui ASI
ketubuh bayi, akibatnya bayi keracunan nikotin.
6. Makanan yang menyebabkan alergi bagi ibu dan bayinya alergi

H. Kandungan Nutrisi Yang Terdapat Pada Asi


1. Kolostrum , cairan kental berwarna kekuning kuningan yang dihasilkan
pada sel alveoli payudara ibu. Sesuai untuk kapasitas pencernaan bayi dan
kemampuan ginjal baru lahir yang belum mampu menerima makanan
dalam volume besar.
2. Protein, protein dalam ASI terdiri dari casein ( yang sulit dicerna) dan
whey ( yang mudah dicerna). Sebaliknya dengan susu sapi, protein dalam
ASI lebih banyak mengandung whey dari pada casein sehingga protein
ASI mudah dicerna.
3. Lemak, lemak ASI adalah penghasil kalori ( energi) utama dan merupakan
komponen zat gizi yang sangat bervariasi. Lebih mudah dicerna karena
sudah dalam bentuk emulsi. Penelitian osborn membuktikan, bayi yang
tidak mendapatkan ASI , lebih banyak menderita penyakit jantung
koroner di usia muda.
4. Laktosa, merupakan karbohidrat utama pada ASI, fungsinya sebagai
sumber energi. Fungsi lainnya meningkatkan absorbsi kalsium dan
merangsang pertumbuhan laktobasilus bifidus.
5. Vitamin A, vitamin A ada dengan konsentrasi berkisar 200 IU/dl.
6. Zat Besi, walaupun zat besi yang terkandung di dalam ASI hanya sedikit,
bayi yang mengkonsumsi ASI jarang kekurangan zat besi (anemia), hal ini
dikarenakan zat besi dalam ASI lebih mudah di serap.
7. Taurin, Berupa asam amino dan berfungsi sebagai neurotransmitter,
berperan penting dalam maturasi otak bayi.
8. Laktobasilus, berfungsi menghambat pertumbuhan microorganisme
seperti bakteri E-Coli yang sering menyebabkan diare pada bayi.
9. Laktoferin, bermanfaat menghambat bakteri stafilokokus dan jamur
kandida.
10. Lisozim, Dapat memecah dinding bakteri sekaligus mengurangi insiden
karies dentis dan maloklusi ( kebiasaan lidah yang mendorong kedepan
akibat menyusu dengan botol dan dot )
I. FAKTOR – FAKTOR YANG MENYEBABKAN BAYI HARUS
DIBERIKAN ASI EKSLUSIF
a) ASI adalah satu-satunya makanan sekaligus minuman yang dibutuhkan
bayi hingga usia 6 bulan.
ASI adalah makan bernutrisi dan berenergi tinggi yang mudah
dicerna.Kandungan yang dimiliki ASI membantu menyerapan nutrisi.
ASI membantu melindungi bayi dari diare, sudden infant death
syndrome/SIDS, infeksi telinga, dan infeksi lain. Riset medis
membuktikan bahwa ASI eksklusif membuat bayi berkembang dengan
baik pada 6 bulan pertama bahkan pada usia lebih dari 6 bulan.
Organisasi WHO, mengatakan: “ASI adalah suatu cara yang tidak
tertandingi oleh apapun dalam menyediakan makanan ideal untuk
pertumbuhan dan perkembangan seorang bayi. Evaluasi pada bukti-bukti
yang telah ada menunjukkan bahwa pada tingkat populasi dasar,
pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan adalah cara yang paling optimal
dalam pemberian makan kepada bayi.” Setelah 6 bulan, biasanya bayi
membutuhkan lebih banyak nutrisi daripada yang tersedia dalam ASI.Saat
itulah, nutrisi tambahan bisa diperoleh dari makanan padat.
b) Menunda pemberian makanan padat memberikan perlindungan pada bayi
terhadap penyakit.
Bayi terus menerima imunitas melalui ASI selama mereka terus
disusui. Kekebalan paling besar diterima bayi saat dia diberikan ASI
eksklusif.ASI memiliki kandungan 50+ faktor imunitas yang sudah
dikenal. Sebuah studi memperlihatkan bayi yang diberikan ASI eksklusif
selama 4 bulan+ mengalami infeksi telinga 40% lebih sedikit daripada
bayi yang diberi ASI ditambah makanan tambahan lain.
c) Menunda pemberian makanan padat memberikan kesempatan pada sistem
pencernaan bayi untuk berkembang lebih matang. Biasanya bayi siap
untuk makan makanan padat, baik secara pertumbuhan maupun secara
psikologis, pada usia 6–9 bulan. Bila makanan padat sudah mulai
diberikan sebelum sistem pencernaan bayi siap menerima, makanan
tersebut tidak akan dapat dicerna dengan baik bahkan dapat menyebabkan
reaksi yang tidak menyenangkan: gangguan pencernaan, timbulnya gas,
konstipasi, dll. Tubuh bayi belum memiliki protein pencernaan yang
lengkap. Asam lambung dan pepsin dibuang pada saat kelahiran dan baru
dalam 3 sampai 4 bulan terakhir jumlahnya meningkat mendekati jumlah
untuk orang dewasa. Amilase, enzim yang diproduksi oleh pankreas
belum mencapai jumlah yang cukup untuk mencernakan makanan kasar
sampai usia sekitar 6 bulan. Enzim pencerna karbohidrat seperti maltase,
isomaltase, dan sukrase belum mencapai level orang dewasa sebelum usia
7 bulan. Jumlah lipase dan bile salts juga baru sedikit, sehingga
pencernaan lemak belum mencapai level orang dewasa.
d) Menunda pemberian makanan padat memberikan kesempatan pada bayi
agar sistem yang dibutuhkan untuk mencerna makanan padat dapat
berkembang dengan baik.
Tanda-tanda yang menunjukkan bahwa bayi sudah siap untuk menerima
makanan padat:
 Bayi dapat duduk dengan baik tanpa dibantu.
 Reflek lidah bayi sudah hilang dan tidak secara otomatis mendorong
makanan padat keluar dari mulut.
 Bayi sudah siap dan mau mengunyah.
 Bayi bisa “menjumput”, di mana dia bisa memegang makanan atau
benda lainnya dengan jempol dan telunjuknya.
 Bayi kelihatan bersemangat ikut serta pada saat makan dan mungkin
mencoba meraih makanan dan memasukkannya ke mulut.
e) Menunda pemberian makanan padat mengurangi resiko alergi makanan
Berbagai catatan menunjukkan bahwa memperpanjang pemberian ASI
eksklusif mengakibatkan rendahnya angka insiden terjadinya alergi
makanan. Sejak lahir sampai usia antara 4-6 bulan, bayi memiliki “usus
yang terbuka”. Jarak antara sel-sel pada usus kecil akan membuat
makromolekul yang utuh, termasuk protein dan bakteri patogen, dapat
masuk dalam aliran darah. Hal ini menguntungkan bagi bayi yang
mendapatkan ASI karena antibodi yang terdapat dalam ASI dapat masuk
langsung melalui aliran darah bayi, tetapi hal ini juga berarti bahwa
protein-protein lain dari makanan selain ASI (yang mungkin dapat
menyebabkan alergi) dan bakteri patogen yang bisa menyebabkan
berbagai penyakit bisa masuk juga. Dalam 4-6 bulan pertama usia bayi,
saat usus masih “terbuka”, antibodi (lgA) dari ASI melapisi organ
pencernaan bayi dan menyediakan kekebalan pasif, mengurangi terjadinya
penyakit dan reaksi alergi sebelum penutupan usus terjadi. Bayi mulai
memproduksi antibodi sendiri pada usia sekitar 6 bulan, dan penutupan
usus biasanya terjadi pada saat yang sama.
f) Menunda pemberian makanan padat membantu melindungi bayi dari
anemia kekurangan zat besi. Pengenalan suplemen zat besi dan makanan
yang mengandung zat besi, terutama pada usia enam bulan pertama,
mengurangi efisiensi penyerapan zat besi. Bayi yang sehat dan lahir cukup
bulan yang diberi ASI eksklusif selama 6-9 bulan menunjukkan
kecukupan kandungan hemoglobin dan zat besi normal.
g) Menunda pemberian makanan padat membantu melindungi bayi dari
risiko obesitas di masa dating. Pemberian makanan padat terlalu dini
sering dihubungkan dengan meningkatnya kandungan lemak dan berat
badan pada anak-anak.
h) Menunda pemberian makanan padat membuat pemberiannya menjadi
lebih mudah. Bayi yang mulai makan makanan padat pada usia yang lebih
tua dapat makan sendiri dan mempunyai kecendurangan untuk mengalami
alergi terhadap makanan yang lebih kecil.

J. Cara Penyimpanan Asi Yang Benar


1. Masukan ASI dalam kantung plastic polietilen (misal plastik gula); atau
wadah plastik untuk makanan atau yang bisa dimasukkan dalam
microwave, wadah melamin, gelas, cangkir keramik.
2. Jangan masukkan dalam gelas plastic minuman kemasan maupun plastic
styrofoam.
3. Beri tanggal dan jam pada masing-masin wadah.
4. Dinginkan dalam refrigerator (kulkas). Simpan sampai batas waktu yang
diijinkan ( + 2 minggu).
5. Jika hendak dibekukan, masukkan dulu dalam refrigerator selama semalam,
baru masukkan ke freezer (bagian kulkas untuk membekukan makanan).
6. Gunakan sebelum batas maksimal yang diijinkan. (+ 3-6 bulan)

K. Masalah dalam Menyusui dan Cara Mengatasinya


1. Putting susu datar atau terbenam
Pijat dengan ibu jari dan telunjuk pada putting susu menuju kearah yang
berlawanan.
2. Putting susu dan payudara bengkak
a. Bayi disusui sampai payudara harus kosong.
b. Gunakan BH yang dapat menopang dengan nyaman.
c. Kompres dingin dapat mengurangi rasa tidak enak.
d. ASI dapat diperas sedikit dengan tangan, frekuensi pengeluaran harus
lebih sering.
3. Putting susu lecet
a. Kalau lecet tidak terlalu berat, ibu bisa terus menyusui bayi.
b. putting susu diolesi ASI dan biarkan mengering
c. Menggunakan BH yang tidak terlalu ketat.
d. Apabila nyeri hebat, atau luka makin berat, putting susu yang sakit di
istirahatkan sampai memungkinkan untuk kembali menyusui bayi.
e. Selama putting susu yang bersangkutan di istirahatkan, ASI dikeluarkan
oleh ibu dengan tangan.

Anda mungkin juga menyukai