Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN

COLIC ABDOMEN
A. Konsep Teoritis
1. Definisi
Collic abdomen adalah nyeri perut yang kadang timbul secara
tiba-tiba dan kadang hilang dan merupakan variasi kondisi dari yang
sangat ringan sampai yang bersifat fatal. Colic Abdomen adalah
gangguan pada aliran normal isi usus sepanjang traktus intestinal
(Nettina, 2016).
Colic abdomen merupakan Obstruksi terjadi ketika ada
gangguan yang menyebabkan terhambatnya aliran isi usus ke depan
tetapi peristaltiknya normal (Reeves, 2015)
2. Etiologi
a. Inflamasi peritoneum parietal : perforasi peritonitis, opendisitis,
diverti kulitis, pankreanitis, kolesistitis.
b. Kelainan mukosa viseral : tukak peptik, inflamatory bowel disease,
kulitis infeksi, esofagitis.
c. Obstrukti viseral : ileus obstruksi, kolik bilier atau renal karena batu.
d. Regangan kopsula organ : hepatitis kista ovarium, pilelonefritis.
e. Gangguan vaskuler : iskemia atau infark intestinal.
f. Gangguan motilitas : irritable bowel syndrome, dispepsia fungsional.
g. Ekstra abdominal : hespes trauma muskuloskeletal, infark miokard dan
paru dan lainnya.

3. Patofisiologi
Rasa sakit perut somatik berasal dari suatu proses penyakit yang
menyebar keseluruh peritonium dan melibatkan visera mensentrium yang
berisi banyak ujung saraf somatik , yang lebih dapat meneruskan rasa
sakit nya dan lebih dapat melokalisasi rasa sakit daripada saraf
otonom. Telah diketahui pula bahwa gangguan pada visera pada
mulanya akan menyebabkan rasa sakit visera, tetapi kemudian akan
diikuti oleh rasa sakit somatik pula, setelah peritoneum terlibat. Rasa
sakit somatik yang dalam akan disertai oleh tegangan otot dan rasa
mual yang merupakan gejala khas peritonitis. Refleks rasa sakit perut dapat
pula timbul karena adanya rangsangan pada nervus frenikus, misalnya
pada pneumonia. Rasa sakit yang berasal dari usus halus akan timbul
didaerah perut bagian atas dan epigastrium, sedangkan rasa sakit dari
usus besar akan timbul dibagian bawah perut.
Reseptor nyeri pada perut terbatas di submukosa, lapisan
muskularis dan serosa dari organ di abdomen. Serabut C ini akan
bersamaan dengan saraf simpatis menuju ke ganglia pre dan paravertebra
dan memasuki akar dorsa ganglia. Impuls aferen akan melewati
medula spinalis pada traktus spinotalamikus lateralis menuju ke
talamus, kemudian ke konteks serebri. Patofisiologi sakit perut
berulang yang fungsional (tidak berhubungan dengan kelainan
organik) masih sulit dimengerti. Diperkirakan ada hubungan antara
sakit perut berulang fungsional dengan penurunan ambang rangsang
nyeri. Berbagai faktor psikologik dan fisiologik dapat berperan sebagai
mediator dari sakit perut berulang fungsional.
4. WOC

Obstruksi usus Akumulasi gas cairan Kehilangan H2O


didalam lumen sebelah Distensi
dan elektrolit
proksimal dari letak
absorpsi

Pelepasan bakteri dan toksin dari Kehilangan Tekanan


usus yang nekotrik ke dalam cairan menuju infralumen
peritoneum dan sirkulasi sistemik ruang
peritoneum

Syok hipovolemik Gangguan


kebutuhan istirahat Peradangan
dan tidur
hipotalamus
Peningkatan
suhu tubuh
Mediator
Nyeri
Mual,
Anoreksia muntah
Nyeri akut

Ketidakseimbangan Nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh (Sumber: Aldhy jhon, 2018)
5. Tanda dan Gejala
Klien akan merasakan nyeri perut yang hebat / nyeri tekan,
muntah, bisa juga kenaikan suhu bisa juga disertai dengan gejala
yang sesuai penyakitnya. Skala nyeri :
I : Ringan : telah mengganggu Adl dan pasien dapat tidur
II : Sedang : mengganggu ADL dan pasien dapat tidur
III : Berat : mengganggu ADL dan pasien tidak dapat tidur

6. Pemeriksaan diagnostic/ Penunjang


a. Sinar x abdomen menunjukkan gas atau cairan di dalam usus.
b. Barium enema menunjukkan kolon yang terdistensi, berisi udara atau
lipatan sigmoid  yang tertutup.
c.  Penurunan kadar serum natrium, kalium dan klorida akibat muntah;
peningkatan hitung SDP dengan nekrosis, strangulasi atau peritonitis dan
peningkatan kadar serum amilase  karena iritasi pankreas oleh lipatan
usus.
d.  Arteri gas darah dapat mengindikasikan asidosis atau alkalosis
metabolik.

7. Komplikasi
a. Gangren
Gangren adalah borok yang disebabkan karena kematian
sel/jaringan. Gangren kandung empedu, saluran empedu dan pankreas
diawali oleh infeksi pada organ-organ tersebut.
b. Sepsis
Sepsis adalah menyebarnya agen infeksi (misalnya bakteri) ke
seluruh tubuh melalui peredaran darah. Sepsis berat dapat menimbulkan
syok, dimana tekanan darah turun.
c. Fistula
Fistula adalah saluran abnormal yang terbentuk antara dua organ.
Batu empedu mengerosi dinding kandung empedu atau salurang empedu,
menimbulkan saluran baru ke lambung, usus dan rongga perut.
d. Peritonitis
Peritonitis adalah radang rongga perut, disebabkan karena rongga
perut yang steril  terkontaminasi oleh cairan empedu melalui suatu fistula
ke rongga perut.
e. Ileus
Ilues dapat terjadi karena batu menyumbat isi usus. Dapat terjadi
bila batu berukuran cukup besar.

8. Pentalaksanaan/ pengobatan
a. Koreksi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
b. Terapi Na+, K+, komponen darah
c. Ringer laktat untuk mengoreksi kekurangan cairan interstisial
d. Dekstrosa dan air untuk memperbaiki kekurangan cairan intraseluler
e. Dekompresi selang nasoenteral yang panjang dari proksimal usus ke area
penyumbatan selang dapat dimasukkan dengan lebih efektif dengan
pasien berbaring miring ke kanan.
f.  Implementasikan pengobatan unutk syok dan peritonitis
g.  Hiperalimentasi untuk mengoreksi defisiensi protein karena obstruksi
kronik, ileus paralitik atau infeksi.
h. Reseksi usus dengan anastomosis dari ujung ke ujung.
i.  Ostomi barrel-ganda jika anastomosis dari ujung ke ujung terlalu
beresiko.
j.  Kolostomi lingkaran untuk mengalihkan aliran feses dan mendekompresi
usus dengan  reseksi usus yang dilakukan sebagai prosedur kedua.
B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas klien
Meliputi : Nama, Umur, Jenis kelamin, Suku bangsa, Pekerjaan,
Pendidik, Alamat, Tanggal MRS, Diagnosis
b. Keluhan utama
Keluhan yang dirasakan klien sebelum MRS dan saat MRS. Biasanya
klien mengeluh nyeri perut, defans muskular, muntah dan lain-lain.
c. Riwayat kesehatan
 Riwayat kesehatan sekarang
Bagaimana serangan itu timbul, lokasi, kualitas, dan faktor yang
mempengaruhi dan memperberat keluhan sehingga dibawa ke Rumah
Sakit.
 Riwayat kesehatan dahulu
Megkaji apakah klien pernah sakit seperti yang dirasakan sekarang dan
apakah pernah menderita HT atau penyakit keturunan lainnya yang
dapat mempengaruhi proses penyembuhan klien.
 Riwayat kesehatan keluarga
Gambaran mengenai kesehatan keluarga dan adakah penyakit keturunan
atau menular.
d. Pola- pola fungsi kesehatan
o Pola pesepsi dan tata laksana hidup sehat
Perubahan penatalaksanaan dan pemeliharaan kesehatan sehingga dapat
menimbulkan perawatan diri.
o Pola nutrisi dan metabolisme
Terjadi gangguan nutris karena klien merasakan nyeri sehingga tidak
toleran terhadap makanan dan klien selalu ingin muntah.
o Pola eliminasi
Terjadi gangguan karena klien tidak toleran terhadap makanan sehingga
terjadi konstipasi.
o Pola aktivitas dan latihan
Akan terjadi kelemahan dan kelelahan.
o Pola persepsi dan konsep diri
Tidak terjadi gangguan / perubahan dalam diri klien.
o Pola sensori dan kognitif
Kurangnya pengetahuan akan menyebabkan collic abdomen yang
berulang.
o Pola reproduksi dan seksual
Tidak terjadi dalam gangguan dalam pola reproduksi dan seksual.
o Pola hubungan peran
Kemungkinan akan terjadi perubahan peran selama klien sakit
sehubungan dengan proses penyakitnya.
o Pola penanggulangan stress
Bagaimana cara klien mengatasi masalahnya.
o Pola tata nilai dan kepercayaan
Tidak terjadi gangguan pada pola tata nilai dan kepercayaan.

2. Pemeriksaan fisik
o Status kesehatan umum
Akan terjadi nyeri perut yang hebat, akibat proses penyakitnya.
o Sistem respirasi
Sesuai dengan derajat nyerinya, jika nyerinya ringan kemungkinan tidak
terjadi sesak tapi jika derajat nyerinya hebat / meninggi akan terjadi
sesak.
o Sistem kardiovaskuler
Bisa terjadi takikardi, brodikardi dan disritmia atau penyakit jantung
lainnya.
o Sistem persyarafan
Nyeri abdumen, pusing/sakit kepala karena sinar.
o Sistem gastrointestinal.
Pada sistem gastrointestinal didapatkan intoleran terhadap makanan /
nafsu makan berkurang, muntah.
o Sistem genitourinaria/eliminasi
Terjadi konstipasi akibat intoleransi terhadap makanan.
3. Diagnosa Keperawatan
 Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologi.
 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan.
 Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi

4. Intervensi
Diagnosa Tujuan dan Kriteria
No Intervensi
Keperawatan Hasil
1 Nyeri akut Setelah diberikan Manajemen nyeri
Observasi
berhubungan asuhan keperawatan
1. Identifikasi lokasi
dengan agen selama ...x24 jam
karakteristik,
pencedera diharapkan tingkat
frekuensi, intensitas
fisiologis nyeri pasien menurun
nyeri.
dengan kriteria hasil :
2. Identifikasi skala
nyeri
 Mampu mengenali 3. Indentifikasi factor
penyebab nyeri penyebab nyeri
Teraupeutik
 Tampak meringis
4. Berikan teknik non
menurun
Farmakologi untuk
 Mampu
mengurangi rasa
menggunakan teknik
nyeri (kompres jahe
non farmakologi
merah hangat )
5. Kontrol lingkungan
yang memperberat
rasa nyeri (suhu,
pencahayaan,
kebisingan)
6. Fasilitasi istirahat
dan
tidur.
Edukasi
7. Jelaskan penyebab
dan pemicu nyeri
8. Jelasakan strategi
pereda nyeri
Kolaborasi
9. Kolaborasi
pemberian
farmakologis

2 Intoleransi Setelah diberikan Observasi


aktivitas asuhan keperawatan
1. Identifkasi gangguan
berhubungan selama ...x24 jam fungsi tubuh yang
mengakibatkan
dengan diharapkan tingkat
kelelahan
kelemahan nyeri pasien menurun 2. Monitor kelelahan fisik
dan emosional
dengan kriteria hasil :
3. Monitor pola dan jam
 Perasaan lemah tidur
4. Monitor lokasi dan
menurun
ketidaknyamanan
 Kemudahan dalam selama melakukan
aktivitas
melakukan
aktivitas sehari-hari Terapeutik
meningkat
5. Sediakan lingkungan
nyaman dan rendah
stimulus (mis. cahaya,
suara, kunjungan)
6. Lakukan rentang gerak
pasif dan/atau aktif
7. Berikan aktivitas
distraksi yang
menyenangkan
8. Fasilitas duduk di sisi
tempat tidur, jika tidak
dapat berpindah atau
berjalan

Edukasi

9. Anjurkan tirah baring


10. Anjurkan melakukan
aktivitas secara bertahap
11. Anjurkan menghubungi
perawat jika tanda dan
gejala kelelahan tidak
berkurang
12. Ajarkan strategi koping
untuk mengurangi
kelelahan

Kolaborasi

13. Kolaborasi dengan ahli


gizi tentang cara
meningkatkan asupan
makanan

3 Defisit Setelah diberikan Edukasi Kesehatan


Observasi
pengetahuan b.d asuhan keperawatan
1. Identifikasi kesiapan dan
kurang terpapar selama ...x 60 menit kemampuan menerima
informasi
informasi diharapkan
2. Identifikasi faktor-faktor
yang dapat
meningkatkan dan
menurunkan motivasi
perilaku hidup bersih
dan sehat
Terapeutik
3. Sediakan materi dan
media pendidikan
kesehatan
4. Jadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai
kesepakatan
5. Berikan kesempatan
untuk bertanya
Edukasi
6. Jelaskan faktor risiko
yang dapat
mempengaruhi
kesehatan
7. Ajarkan perilaku hidup
bersih dan sehat
8. Ajarkan strategi yang
dapat digunakan untuk
meningkatkan perilaku
hidup bersih dan sehat
5. Implementasi
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan
oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang
dihadapi ke status kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan
kriteria hasil yang diharapkan.

6. Evaluasi
Evaluasi dilakukan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan
sebelumnya dalam perencanaan, membandingkan hsil tindakan
keperawatan yang telah dilaksanakan dengan tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya dan menilai efektivitas proses keperawatan mulai dari
pengkajian, perencanaan, dan pelaksanaan.
DAFTAR PUSTAKA

Nettina, Sandra M. 2016. Pedoman Praktik Keperawatan. Alih bahasa Setiawan


dkk. Ed. 1. Jakarta : EGC

Smeltzer Suzanne C. 2016. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &


Suddarth. Alih bahasa Agung Waluyo, dkk. Editor Monica Ester, dkk. Ed.
8. Jakarta : EGC

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Edisi 1. Dewan Pengurus Pusat
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
Edisi 1. Dewan Pengurus Pusat
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia Edisi
1. Dewan Pengurus Pusat

Anda mungkin juga menyukai