Anda di halaman 1dari 4

F.

Etiologi

1. Hiperventilasi
Merupakan upaya tubuh meningkatkan jumlah O2 dalam paru-paru agar
pernapasan lebih cepat dan dalam. Hiperventilasi dapat disebabkan karena
kecemasan, infeksi, keracunan obat-obatan, keseimbangan asam basa seperti
osidosisi metabolik. Tanda-tanda hiperventilasi adalah takikardi, napas pendek,
nyeri dada, menurunya konsenterasi, disoreintasi, imunitas.

2. Hipoventilasi
Terjadi ketika ventilasi alveolar tidak adekuat untuk memenuhi pengguaan
O2 tubuh atau untuk mengeluarkan CO2 dengan cukup. Biasanya terjadi pada
keadaan atelektasis (kolaps, paru). Tanda-tanda dan gejalanya pada keadaan,
hipoventilasi adalah nyeri kepala, penurunan kedasaran, disorientasi,
ketidakseimbangan elektrolit.

3. Hipoksia
Tidak adekuatnya pemenuhan O2 seluler akibat defisiensi O2 yang
diinspirasi atau meningkatnya penggunaan O2 pada tingkat seluler. Hipoksia
dapat disebabkan oleh menurunya hemoglobin, kerusakan gangguan ventilasi,
menurunya perfusi jaringan seperti pada syok, berkurangnya konsenterasi O2
jika berasa dipuncak gunung. Tanda-tanda hipoksia adalah kelelahan,
kecemasan, menuurnya kemampuan konsenterasi, nadi meningkat, pernapasan
cepat dan dalam sianosis, sesak napas (Tarwoto & Wartonah, 2015).
G. Tanda dan gejala
Adanya penurunan tekanan inspirasi/ekpirasi menjadi tanda gangguan
oksigenasi. Penurunan ventilasi permenit, penggunaan otot napas tambahan
untukbernapas, pernpasan napas flaring (napas cuping hidung), dispnea,
ortopnea, penyimpangan dada, napas pendek, pososo tubuh menunjukan
posisi 3 poin, npas dengan bibir, ekspirasi memanjang, peningkatan
diameter anterior-posterior, frekuensi napas berkurang, penurunan kapasitas
vital menjadi tanda dan gejala adanya pola napas yang tidak efektif sehingga
menjadi gangguan oksigenasi ( NANDA, 2011).
I. Pemeriksaan Penunjang
Menurut Mutaqin (2012) pemeriksaan penunjang untuk memastikan pasien
dengan gangguan kebutuhan oksigenasi diantaranya:
1) Pemeriksaan Rontgen Thoraks
Pada hasil pemeriksaan rontgen thoraks, sering didapatkan adanya
suatu lesi sebelum ditemukan adanya gejala awal dan sebelum
pemeriksaan fisik menemukan kelainan pada paru.
2) CT – Scan (Computerized Tomography Scanner)
Pemeriksaan CT – Scan dilakukan untuk menemukan hubungan
kasus TB inaktif/stabil yang ditunjukan dengan adanya gambar garis-
garis fibrotik. Sebagaimana pemeriksaan rontgen thoraks, penentuan
bahwa kelainan inaktif dapat hanya berdasarkan pada temuan CT-
Scanpada pemeriksaan tunggal, namun selalu dihubungkan dengan
kultur sputum yang negatif dan periksaan secara serial setiap hari.
3) Pemeriksaan Laboratorium
Bahan pemeriksaan untuk bakteri mycrobacterium
tuberculosis berupa sputum pasien. Sebaiknya sputum diambil pada
pagi hari dan yang pertama keluar. Jika sulit didapatkan maka sputum
dikumpulkan selama 24 jam.
J. Penatalaksanaan terapi oksigen
Menurut mutaqin 2015, menyatakan bahwa indikasi utama pemebrian terapi
O2 sebagai berikut:

1. Klien dengan kadar O2 arteri rendah dari hasil analisa gas darah

2. Klien dengan peningkatan kerja napas, dimana berespon terhadap


keadaan hipoksemia melalui peningkatan laju dan dalamnya pernapasan
serta adanya kerja otot-otot tambahan pernapasan

3. Klien dengan peningkatan kerja miokard, dimana jantung berusaha untuk


mengetasi gangguan O2 melalui peningkatan laju pompa jantung yang
adekuat

Anda mungkin juga menyukai

  • Cover Seminar Kasus
    Cover Seminar Kasus
    Dokumen1 halaman
    Cover Seminar Kasus
    Ditha Septiani
    Belum ada peringkat
  • Bab 1, 2
    Bab 1, 2
    Dokumen27 halaman
    Bab 1, 2
    Ditha Septiani
    Belum ada peringkat
  • Cover Seminar Kasus
    Cover Seminar Kasus
    Dokumen3 halaman
    Cover Seminar Kasus
    Ditha Septiani
    Belum ada peringkat
  • Kover Kurikulum
    Kover Kurikulum
    Dokumen1 halaman
    Kover Kurikulum
    Ditha Septiani
    Belum ada peringkat
  • Ditha TB
    Ditha TB
    Dokumen16 halaman
    Ditha TB
    Ditha Septiani
    Belum ada peringkat
  • LP Fraktur
    LP Fraktur
    Dokumen19 halaman
    LP Fraktur
    Ditha Septiani
    Belum ada peringkat
  • LP Fam
    LP Fam
    Dokumen9 halaman
    LP Fam
    Ditha Septiani
    100% (1)
  • LP Konsep Dasar Nyeri
    LP Konsep Dasar Nyeri
    Dokumen6 halaman
    LP Konsep Dasar Nyeri
    Ditha Septiani
    Belum ada peringkat
  • LP Cholelithiasis
    LP Cholelithiasis
    Dokumen18 halaman
    LP Cholelithiasis
    Ditha Septiani
    Belum ada peringkat
  • Woc Oksigenisasi
    Woc Oksigenisasi
    Dokumen2 halaman
    Woc Oksigenisasi
    Ditha Septiani
    Belum ada peringkat
  • Woc Hipertermia
    Woc Hipertermia
    Dokumen2 halaman
    Woc Hipertermia
    Ditha Septiani
    Belum ada peringkat
  • LAPORAN PENDAHULUA Hipertermia
    LAPORAN PENDAHULUA Hipertermia
    Dokumen22 halaman
    LAPORAN PENDAHULUA Hipertermia
    Ditha Septiani
    Belum ada peringkat
  • LP Intoleransi Aktivitas
    LP Intoleransi Aktivitas
    Dokumen13 halaman
    LP Intoleransi Aktivitas
    Ditha Septiani
    Belum ada peringkat
  • Cover LP LK DT
    Cover LP LK DT
    Dokumen3 halaman
    Cover LP LK DT
    Ditha Septiani
    Belum ada peringkat
  • Dapus Oksigenisasi
    Dapus Oksigenisasi
    Dokumen1 halaman
    Dapus Oksigenisasi
    Ditha Septiani
    Belum ada peringkat
  • Cover LP LK DT
    Cover LP LK DT
    Dokumen3 halaman
    Cover LP LK DT
    Ditha Septiani
    Belum ada peringkat
  • Lembar Konsul
    Lembar Konsul
    Dokumen1 halaman
    Lembar Konsul
    Ditha Septiani
    Belum ada peringkat
  • Colic Abdomen
    Colic Abdomen
    Dokumen12 halaman
    Colic Abdomen
    Ditha Septiani
    Belum ada peringkat
  • LP BPH New DT
    LP BPH New DT
    Dokumen15 halaman
    LP BPH New DT
    Ditha Septiani
    Belum ada peringkat
  • LP DM Gerontik Sdki
    LP DM Gerontik Sdki
    Dokumen31 halaman
    LP DM Gerontik Sdki
    Agusta Rifa Wasito
    Belum ada peringkat
  • LP BPH DT
    LP BPH DT
    Dokumen14 halaman
    LP BPH DT
    Ditha Septiani
    Belum ada peringkat
  • INTERVENSI
    INTERVENSI
    Dokumen11 halaman
    INTERVENSI
    Ditha Septiani
    Belum ada peringkat
  • LK Hipertensi Ny. R
    LK Hipertensi Ny. R
    Dokumen13 halaman
    LK Hipertensi Ny. R
    Ditha Septiani
    Belum ada peringkat
  • Format Kosong Askep KMB
    Format Kosong Askep KMB
    Dokumen4 halaman
    Format Kosong Askep KMB
    Ditha Septiani
    Belum ada peringkat
  • HDR Ny. L
    HDR Ny. L
    Dokumen9 halaman
    HDR Ny. L
    Ditha Septiani
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Hipertensi
    Leaflet Hipertensi
    Dokumen2 halaman
    Leaflet Hipertensi
    Ditha Septiani
    Belum ada peringkat
  • LP Hipertensi
    LP Hipertensi
    Dokumen20 halaman
    LP Hipertensi
    Ditha Septiani
    Belum ada peringkat
  • SAP Hipertensi
    SAP Hipertensi
    Dokumen7 halaman
    SAP Hipertensi
    Ditha Septiani
    Belum ada peringkat
  • Implementasi Ny. R
    Implementasi Ny. R
    Dokumen5 halaman
    Implementasi Ny. R
    Ditha Septiani
    Belum ada peringkat