Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN DESAIN KONSTRUKSI SUMUR

Disusun Oleh :

VIAN ROSYADI N

111.160.123

PLUG 10

LABORATORIUM HIDROGEOLOGI

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”


YOGYAKARTA

2018
Laboratorium Hidrogeologi

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktikum Hidrogeologi

“Desain konstruksi Sumur”

Yogyakarta, September 2018

Disusun Oleh:

Nama : Vian Rosyadi N

NIM : 111.160.123

Plug : 10

Mengetahui,
Asisten Hidrogeologi

( )

KATA PENGANTAR

Nama : Vian Rostadi N


NIM : 111160123
Plug : 10
Laboratorium Hidrogeologi

Segala puji dan syukur kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayah serta karunianya sehingga laporan ini dapat terselesaikan. Laporan ini di
susun sebagai laporan untuk melaporkan kegiatan praktikum Hidrogeologi. Pada
kesempatan ini, ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Segenap dosen Hidrogeologi, Fakultas Teknologi Mineral, Jurusan Teknik
Geologi UPN ”Veteran” Yogyakarta.
2. Assisten Laboratorium Hidrogeologi yang telah memberikan bimbingan
hingga selesainya laporan ini.
3. Semua pihak yang telah membantu dalam praktikum dan menyelesaikan
laporan ini.
Menyadari bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan dan masih
banyak kekurangan. Maka dari itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari semua pihak, agar penyusunan laporan berikutnya
dapat lebih baik dari sebelumnya, karena kesalahan itu milik kita dan
kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT semata.
Saya mengharapkan, semoga laporan ini dapat berguna khususnya bagi
diri sendiri dan para pembaca umumnya. Dan sebelumnya praktikan
mengucapkan terima kasih.

Yogyakarta, September
2018
Penyusun,

VIAN ROSYADI N
111160123

DAFTAR ISI

LAPORAN DESAIN KONSTRUKSI SUMUR......................................................i

Nama : Vian Rostadi N


NIM : 111160123
Plug : 10
Laboratorium Hidrogeologi

HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................v
DAFTAR TABEL...................................................................................................vi
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.......................................................................................1
1.2. Maksud Dan Tujuan..............................................................................1
1.3 Batasan Masalah....................................................................................1
1.4 Alat dan Bahan......................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
DASAR TEORI....................................................................................................3
2.1 Desain Konstruksi Sumur......................................................................3
2.2 Akuifer...................................................................................................4
2.3 Interpretasi Log Geofisika.....................................................................9
BAB III..................................................................................................................11
PEMBAHASAN................................................................................................11
3.1 Persyaratan Teknis Desain Konstruksi Sumur....................................11
3.2. Daftar Harga........................................................................................13
3.3. Perhitungan Anggaran Biaya...............................................................14
BAB IV..................................................................................................................18
KESIMPULAN..................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................19

DAFTAR GAMBAR

Nama : Vian Rostadi N


NIM : 111160123
Plug : 10
Laboratorium Hidrogeologi

Gambar 1.1................................................................................................................. 5

Gambar 1.2 ................................................................................................................ 7

Gambar 1.3................................................................................................................. 8

Gambar 1.4................................................................................................................. 8

Gambar 1.5 Contoh Gambar log spontaneous & resistivity....................................... 10

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar Harga .................................................................................... 13

Nama : Vian Rostadi N


NIM : 111160123
Plug : 10
Laboratorium Hidrogeologi

Tabel 3.2 Jumlah Anggaran ............................................................................. 17

Nama : Vian Rostadi N


NIM : 111160123
Plug : 10
Laboratorium Hidrogeologi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Saat ini masalah air bersih merupakan hal yang paling fatal bagi
kehidupan manusia. yang dimana setiap hari kita membutuhkan air bersih
untuk minum, memasak, mandi, mencuci dan sebagainya. Dan dengan air
yang bersih tentunya membuat kita terhindar dari penyakit. Jika kita
mengetahui bahwa air bersih sudah menjadi hal yang langkah di negeri ini,
terutama pada kota-kota besar, air sudah menjadi barang yang
diperjualbelikan oleh masyarakat karena langkahnya air bersih di daerah
tersebut. Dahulu air merupakan hal yang bisa didapatkan dengan mudah
diperoleh dan selalu berlimpah dan mengalir disetiap sudut kota dan tanah
air negeri ini. karena pada saat itu belum banyaknya polusi udara dan air
yang terjadi, berbeda dengan sekarang air sudah tercemar oleh berbagai
macam faktor yang menyebabkan air bersih seakan tidak layak untuk
dikonsumsi.Kualitas dan kuantitas dari air tanah sangat perlu diperhatikan.
Hal ini dapat dilihat dari pengaruh geologinya. Pengaruh geologi sangat
berperan penting akan hal ini, misalkan saja pengaruh tektonik atau
pengaruh batuannya. Pengaruh tektonik yang terjadi misalnya karena sesar
kekar dll. Untuk pengaruh batuan sendiri misalnya dilihat dari ukuran
butirnya. Untuk mengambil air sendiri harus diperhatikan juga cadangan
yang ada dibawah permukaan, untuk itulah dipelajari desain konstruksi
sumur.

Dalam usaha pemenuhan air bersih, diperlukan pembuatan sumur


air dengan konstruksi yang tepat, bukansaja hanya mampu menyediakan
pasokan air bersih, tetapi juga tidak menimbulkan kerusakan lingkungan
bagi sekitar. Disisi lain, dalam pembuatan sumur air diperlukan dana
yang tidak sedikit, sehingga dibutuhkan desain konstruksi sumur yang

Nama : Vian Rostadi N


NIM : 111160123
Plug : 10
Laboratorium Hidrogeologi

tepat, sehingga biaya yang dikeluarkan efisien dan tidak menimbulkan


kerugian.

1.2. Maksud Dan Tujuan


Maksud dari tugas ini adalah agar praktikan dapat melakukan
perencanaan pembuatan sumur dan menentukan biayanya. Hal ini
dimaksudkan agar dalam kegiatan lapangan atau kenyataannya praktikan
dapat mengaplikasikan bagaimana pembuatan sumur yang baik dan benar.

Tujuan dari diadakannya praktikum DKS ini yaitu:

1. Dapat melakukan perencanaan terhadap pembuatan sumur bor


2. Menetukan alat dan bahan dari pembuatan sumur
3. Dapat mengetahuhi bagian bagaian sumur bor
4. Menentukan biaya pembuatan sumur

1.3 Batasan Masalah


Pada praktikum kali ini untuk melakukan praktek desain konstruksi
sumur terdapat banyak faktor yang harus dihadapi untuk membuatnya.
Faktor faktor inilah yang menjadi tantangan agar para praktikan dapat
menghadapinya ketika melakukan desain untuk sumur sumur yang akan
dibuat. Berikut ini adalah masalah masalahnya:

1. Pemilihan jenis material


2. Biaya yang diperlukan
3. Kondisi lithologi daerah tersebut

1.4 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang diperlukan dalam melakukan desain konstruksi
sumur:

1. Lembar kerja dengan pemerian cutting dan log sumur geofisika


2. Alat tulis
3. Penggaris
4. Drawing pen
5. Pensil warna
6. HVS

Nama : Vian Rostadi N


NIM : 111160123
Plug : 10
Laboratorium Hidrogeologi

7. kalkulator

Nama : Vian Rostadi N


NIM : 111160123
Plug : 10
Laboratorium Hidrogeologi

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Desain Konstruksi Sumur


Debit sumur yang direncanakan, dimaksudkan bagi sumur yang akan dibuat dan
sudah mendapatkan data datanya.Untuk lokasi dengan sumber air tanah belum diketahui
hal yang dilakukan untuk melakukan pemboran dan pembuatan kontruksi sumur yaitu
dengan melakukan eksplorasi berupa sumur uji atau sering disebut test well, sehingga
bagian bagian seperti diameter pipa buta (casing), saringan (screen) dan lubang bor
cukup diantisipasi berdasarkan evaluasi data yang tersedia. Langkah pertama yaitu
penentuan titik pemboran dan setelah itu melakukan pemboran Setelah lubang bor telah
selesai dibuat, tahap pekerjaan selanjutnya adalah konstruksi sumur. Hasil yang
diharapkan adalah dapat menghasilkan konstruksi sumur yang optimal, ada beberapa
aspek yang perlu diperhatikan antara lain:

 Lokasi, kedalaman serta ketebalan akuifer.


 Jenis litologi formasi yang akan diuat sumur bor dan kondisi akuifer yang akan
ditembus
 Muka airtanah (piezometric level) dan kualitas airtanah.

Hal-hal tersebut dapat diperoleh dari data yang direkam selama pemboran, berupa:

 Diskripsi contoh pemboran (cutting).


 Rekaman kecepatan laju pemboran.
 Pengujian geofisika lubang bor.
 Analisa ayakan butiran penyusun akuifer.
 Pengamatan muka air tanah selama pemboran.
 Rekaman data circulation losses jika ada.
 Data perubahan warna lumpur pemboran.
 Catatan sejumlah pemakaian campuran lumpur (polymeric) dan rekaman data
pemantauan viskositas dan densitas lumpur bor.
 Pengukuran dan pengujian lubang bor lainnya, jika ada.

Nama : Vian Rostadi N


NIM : 111160123
Plug : 10
Laboratorium Hidrogeologi

Dari hasil evaluasi diatas, seorang hyrogeologist harus dapat membuat


rekontruksi pembuatan sumur bor dengan kualitas yang bermutu dan dapat dipertanggung
jawabkan hasilnya untuk kebutuhan semua pihak.

2.2 Akuifer
Berdasarkan pada kondisi fisik batuan dalam kaitanya dengan kemampuan
batuan untuk menyimpan air tanah, maka terdapat beberapa istilah perilaku
batuan terhadap air tanah, diantaranya (Fetter, 1994) :
1. Akuifer, yaitu kemampuan suatu tubuh batuan, tanah yang
berfungsi sebagai reservoar dan memnpunyai harga porositas dan
permeabilitas yang baik sehingga mampu menyimpan dan
meluluskan air tanah dalam jumlah yang cukup besar
Contoh : batupasir, batugamping
2. Akuitar, yaitu kemampuan suatu batuan atau regolith dengan harga
permeabilitas kecil tetapi masih mengandung air tanah dalam
jumlah yang cukup dan dapat berperan sebagai media transmisi air
yang berasal dari satu akuifer ke akuifer lainya.
Contoh : batulanau. Batulempung pasiran
3. Akuflud, yaitu kemampuan suatu batuan atau regolith yang
termasuk kategori kedap air (impermeable), tetapi masih bisa
menyimpan air dalam jumlah yang tidak banyak dan tidak mampu
untuk meluluskanya.
Contoh : batulempung
4. Akuifug, yaitu kemampua suatu tubuh batuan atau regolith yang
sama sekali kedap air seta tidak dapat mengandung air dan
mempunyai harga permeabilitas nol.
Contoh : batuan beku

Nama : Vian Rostadi N


NIM : 111160123
Plug : 10
Laboratorium Hidrogeologi

Berdasarkan posisi stratigrafinya, variasi posisi dari akuifer, akuitar,


akuifluf dan akuifug ditunjang pula dari sifat fisik lainya, maka dapat
ditentukan berbagai jenis akuifer (Kruseman, 1994), yaitu:
1. Akuifer bebas
Akuifer ini hanya sebagian yang terisi oleh air dan terletak pada
suatu dasar yang kedap. Pada akuifer demikian, permukaan air
didalam sumur merupakan permukaan bebas atau permukaan
phreatik. Untuk mudahnya, dianggap tubuh batuan ini tidak
mempunyai rumbai-rumbai kapiler, dimana sebenarnya tebal tubuh
air tanah bervariasi dari satu titik ke titik lainya.
2. Akuifer tertekan
Sepenuhnya jenuh dengan air, bagian atas dan bawahnya dibatasi
oleh lapisan yang kedap air (k=0). Permukaan air trletak diatas
lapisan kedap air bagian atas. Air didalam akuifer ini disebut
artesis.
3. Akuifer semi tertekan
Akuifer ini biasa disebut akuifer setengah tertekan yaitu akuifer
yang sepenuhnya jenuh air yang pada bagian atasnya dibatasi oleh
lapisan setengah kedap air dan terletak pada dasar yang kedap air.
Untuk lapisan setengah kedap air biasanya berupa lapisan batuan
yang mempunyai harga kelulusan lebih rendah daripada akuifer.
Dengan demikian, apabila dilakukan pemompaan maka terjadilah
penurunan pizometrik didalam akuifer. Sebagai akibatnya,
timbulah aliran tegak yang menembus lapisan penutup atas yang
setengah kedap air tersbut kedalam akuifer, inilah sebabnya akuifer
ini dikenal sebagai akuifer bocor.
4. Akuifer semi bebas
Akuifer jenis ini mempunyai jenis lapisan penutup dengan nilai
kelulusan sedemikian besar akan tetapi masih lebih kecil dari
kelulusan akuifer dibawahnya. Dengan demikian aliran mendatar
dalam lapisan akuifer itu sendiri tidak dapat diabaikan sehingga
akuifer ini disebut juga dengan akuifer setengah bebas.

Nama : Vian Rostadi N


NIM : 111160123
Plug : 10
Laboratorium Hidrogeologi

2.3 Interpretasi Log Geofisika


Jenis-jenis log yang digunakan antara lain :
1. Log spontaneus potensial (SP)
2. Log gamma ray (GR)
3. Log resistivity

1. Log spontaneus potensial (SP)

SP log ini prinsip dasarnya adalah pengukuran nilai beda potensial yang
timbul antara larutan fluida dari formasi (bisa fresh water, bisa saline water
bisa juga oil) yang bercampur dengan mud filtrate terhadap sebuah
referensi/sistem pengacu yang diletakkan di permukaan, biasanya sistem ini
berisi drilling mud yang masih 'murni'. 
Kurva SP adalah rekaman beda potensial antara sebuah elektroda yang
bergerak dalam sumur dan sebuah elektroda lain yang ditanam di permukaan
tanah. Pada zona lempung, kurva SP menunjukkan garis lurus yang disebut
“Shale Base Line” (SBL).

Pada formasi yang permeabel kurva SP menjauh dari garis lempung biasa
berkembang positif atau negative tergantung jenis kandungannya. Pada zona
permeabel yang cukup tebal, kurva SP mencapai suatu garis konstan. Pada
lapisan permeabel mengandung air asin, defleksi SP akan berbentuk negatif
(ke arah kiri dari garis SBL), sedangkan pada lapisan permeabel yang
mengandung air tawar defleksi SP ke arah positif (ke arah kanan garis SBL).
Pada lapisan permeabel yang mengandung air payau, defleksi SP mendekati
SBL.

Kegunaan dari log SP :


1. Mendeteksi lapisan permeabel
2. Menentukan jenis lithologi
3. Menentukan resistivitas air formasi
4. Menentukan volume serpih pada lapisan permeabel

2. Log gamma ray (GR)

Nama : Vian Rostadi N


NIM : 111160123
Plug : 10
Laboratorium Hidrogeologi

Log GR merupakan suatu catatan terhadap kedalaman dari radioaktivitas


alamiah suatu formasi. Sifat keraioaktifitas diperoleh dari kandungan mineral
yang berada dalam tubuh batuan, batuan yang memiliki raidokatifitas
umumunya seperti lempung, kandungan unsurnya Uranium, Thorium dan
Potasium.
Log GR secara khusus digunakan untuk menentukan jenis lithologi. Pada
batuan yang kedap/impermeabel bersifat radioaktivitas tinggi memiliki harga
GR yang tinggi (ke arah kanan) seperti contohnya yaitu lempung, sedangkan
batupasir yang bebas serpih dan batuan karbonat memiliki harga GR yang
rendah (ke arah kiri).

Kegunaan log GR antara lain :


1. Mengidentifikasi lithologi
2. Menghitung volume serpih
3. Korelasi antar formasi pada beberapa sumur pemboran

3. Log resistivity
Log resistivity merupakan log elektrik yang digunakan untuk :
1. Mendeterminasi kandungan fluida dalam batuan reservoir (hidrokarbon
atau air).
2. Mengidentifikasi zona permeabel
3. Menentukan porositas

Nama : Vian Rostadi N


NIM : 111160123
Plug : 10
Laboratorium Hidrogeologi

Gambar 1.5 Contoh log SP dan Resistivity

Nama : Vian Rostadi N


NIM : 111160123
Plug : 10
Laboratorium Hidrogeologi

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Persyaratan Teknis Desain Konstruksi Sumur

3.1.1 Jenis Akuifer

Akuifer merupakan suatu batuan/formasi yang mempunyai


kemampuan menyimpan dan mengalirkan airtanah dengan jumlah
yang berarti (significant). Akuifer terbagi atas empat jenis yakni
akuifer bebas, akuifer semi bebas, akuifer semi tertekan, dan
akuifer tertekan.Jika dilihat dari pergerakan kurva yang ada di
pemerian tabel maka akan didapatkan bahwa akuifer yang
didapatkan adalah jenis tertekan. Dilihat dari jenis lithologi yang
ada di pemerian tersebut. Lithologinya berupa pasir, soil dan
lempung yang terdapat secara berlapis. Untuk pemeriannya sendiri
dilihat dari kurva log gamma ray yang berwarna hijau. Penentuan
akuifernya tidak bisa diambil secara sembarangan, penentuan
aukuifer berada 2 meter dibawah MAT.

3.1.2 Penentuan Lubang Sumur


Sebelum dilakukan pemboran, maka terlebih dahulu
haruslah menentukan titik lubang sumur akan dibuat, untuk
selanjutnya dilakukan metode – metode tertentu seperti metode
geofisika untuk mengetahui kondisi geologi bawah permukaan.
Pengambilan data ini bisa berupa Log spontaneous maupun log
gamma ray. Penentuan di ambilnya lapisan air adalah terdapat
pada lapisan tertekan yang kedua. Untuk menentukan lubang
sumurnya sangat bergantung dengan data data yang ada, untuk
itulah tidak bisa diambil penempatan lubang bor yang
sembarangan.

Nama : Vian Rostadi N


NIM : 111160123
Plug : 10
Laboratorium Hidrogeologi

3.1.3 Penentuan Panjang Screen


Peletakan dan pemasangan screen tidak bisa dilakukan
sembaragan, sebaiknya dalam memasang screen hal yang perlu
diperhatikan yaitu panjang screen mecakup 75% dari tebal akuifer
dan dalam penggambarannya, jarak jaring ke jaring pada screen
baiknya 1mm.

3.1.4 Penentuan Pompa Submersible


Pompa submersible adalah jenis pompa air yang dirancang
khusus karena diletakkan didalam cairan dan mendorong cairan
melalui pipa salurannya untuk menuju ke permukaan. Sebaiknya
pemasangan pompa submersible berada 2 meter dibawah MAT
terendah,mengapa demikian? Dikarenakan jika musim kemarau
datang air yang berada diatas pompa masih banyak dan masih bisa
digunakan. Untuk itu penempatan pompa sendiri tidak bisa
dilakukan secara sembarangan agar cadangan air yang ada dibawah
permukaan masih tersedia secara terus menerus pada musim hujan
maupun kemarau.

3.1.5 Penentuan Pemasangan Gravel Pack


Fungsi dari gravel pack sendiri yaitu untuk menahan
material halus dari akuifer agar tidak masuk kedalam lubang sumur
dan juga sebagai pendukung lubang bor agar formasi batuan tidak
runtuh dan menghimpit pipa instalansi sumur bor untuk
mendapatkan aliran tanah.Ketentuan pemasangan Gravel pack
adalah kita harus mengetahui data data lithologi bawah permukaan.
Lithologi tempat pemasangan gravel pack ini adalah pasir.
Pemasangan Gravel pack dipasang berdasarkan pada pipa jambang
sebesar 75% mengikuti panjang dari screen dengan diameter 2 mm.

Nama : Vian Rostadi N


NIM : 111160123
Plug : 10
Laboratorium Hidrogeologi

3.1.6 Penentuan Pemasangan Grouting


Grouting merupakan penyemanan pada sumur, yang
bertujuan untuk mempertahankan bentuk sumur agar tetap lurus
dan tidak terjadi longsor. Grouting dilakukan menggunakan
material seperti semen. Grouting terletak diluar dari pipa black
steel, lebih rincinya melingkari pipa blacksteel. Pemasangan
Grouting ini dimaksutkan sebagai penguat untuk sumur bor.

Nama : Vian Rostadi N


NIM : 111160123
Plug : 10
Laboratorium Hidrogeologi

3.2. Daftar Harga


No Jenis alat Satuan Harga Satuan (Rp)

Pipa jambang diameter 10" tebal 6


1 Meter Rp 650,000.00
mm lengkapdengan centralizer

2 Reducer dari 10"-8" per buah Rp 900,000.00

Pipa Black steel diameter 8" tebal


3 5.84 mm lengkapdengan Meter Rp 550,000.00
centralizer/casing

Pipa saringan diameter 8"


stainlesstel wire wound continous per 4
4 Rp 1,200,000.00
slot size 1,5 mm dengan minimum meter
opening area 30%

meter
5 Filter pack ukuran 2-10 mm Rp 400,500.00
kubik

meter Rp
6 Penyemenan/ grouting
kubik 450,000.00

7 Bottom cup besi diameter 8" per buah Rp 400,000.00

Pipa Coloumb medium GIP


8 Meter Rp 300,000.00
diameter 4"

Pompa submersible untuk debit 5-


9 10 liter/detikdan head 150-200 m per buah Rp 88,000,000.00
dan power 15 kW

meter
10 Lempung penyekat Rp 400,000.00
kubik

meter
11 Cor beton kelas BO Rp 690,000.00
kubik

Total Biaya

Tabel 3.1 Tabel Daftar Harga

Nama : Vian Rostadi N


NIM : 111160123
Plug : 10
Laboratorium Hidrogeologi

3.3. Perhitungan Anggaran Biaya

1. Pipa Jambang
Panjang Pipa = 41,2 m
Pipa jambang Harga/meter : Rp 650.000,00
Harga total = Rp.26.780.000

2. Reducer
Harga / satuan : Rp 900.000,00
Harga total = Rp 900.000,00

3. Casing/pipa black stell 8” tebal 5,84mm + centralizer


Panjang casing total : 69 m
Harga / meter : Rp 550.000,-
Harga total : Rp 37.950.000,00

4. Screen
Panjang total screen 19 Buah
Harga / 4 meter Rp 1.200.000,00
Harga total : Rp 22.800.000,00

5. Gravel pack
d1 = 10” = 0,254 m r= 0,127
d2 = 8 ” = 0,212m r= 0,1015
r1 = 0,254 m / 2 = 0,127 m
r2 = 0,2032 m / 2 = 0,1015 m
V = (π x r12 x t )- (π x r22 x t)
= (3,14 x 0,1272 x 76) – (3,14 x 0,10162 x 76) = 1,385648 m3

Harga / m3 = Rp. 400.500,00


Harga total = 1,385648 x Rp. 400.500,00
= Rp 554.952,00

Nama : Vian Rostadi N


NIM : 111160123
Plug : 10
Laboratorium Hidrogeologi

6. Volume grouting
 Volume grouting pada pipa jambang
D1 = 10’’=0,254m r=0,127
D2 = 12’’= 0,3048m r=0,1524
V = (π x r12 x t) - (π x r22 x t)
= (3,14 x 0,15242 x 41,2) - (3,14 x 0,1272 x 41,2 )
= 0,918 m3
Harga /m3 = Rp 450.000,00
Harga total = Rp 413.100,00

 Volume grouting pada pipa blacksteel


d1 = 10” =0,256m r=0,127
d2 = 8 ” = 0,212m r=0,1015
r1 = 0,254 m / 2 = 0,127 m
r2 = 0,2032 m / 2 = 0,1015 m
V = (π x r12 x t) - (π x r22 x t)
= (3,14 x 0,1272 x 61,4) - (3,14 x 0,10152 x 61,4)
= 1,123 m3
Harga /m3 = Rp 450.000,00
Harga total = Rp 505.350.000

7. Bottom cup 10 “
Yang dibutuhkan satu buah
Harga / buah : Rp 400.000,00
Harga total : Rp 400.000,00

8. Pipa Coloumb medium GIP 4”


Panjang terukur 29 m
Harga / meter : Rp 300.000,00
Harga total : Rp 8.700.000,00

Nama : Vian Rostadi N


NIM : 111160123
Plug : 10
Laboratorium Hidrogeologi

9. Pompa submersible
Yang dibutuhkan satu buah
Harga / satuan : Rp 88.000.000,00
Harga total : Rp 88.000.000,00

10. Lempung penyekat


d1 = 10” = 0,254m r=0,127m
d2 = 8 ” =0,212m r=0,1015
r1 = 0,254 m / 2 = 0,127 m
r2 = 0,2032 m / 2 = 0,1016 m
t = 8m
Volume = ( 3,14 x 0,1272 x8 ) - (3,14 x 0,10152 x 8)
= 0,14586058 m3
Harga /m3 = Rp 400.000,00
Harga total = Rp 58.344,00

11. Cor beton kelas BO


d1 = 13” = 0,3302m
d2 = 10 ” = 0,254 m
r1 = 0,3302 m / 2 = 0,1651 m
r2 = 0,254 m / 2 = 0,127 m
t = 1m
Volume = ( 3,14 x 0,16512 x 1) - (3,14 x 0,1272 x 1)
= 0,0349450914 m3
Harga /m3 = Rp 690.000,00
Harga total = Rp 24,112,00

Total biaya yang diperlukan = Rp. 187.085.858 (seratus delapan


puluh tujuh juta delapan puluh lima ribu delapan ratus lima puluh
delapan)

Nama : Vian Rostadi N


NIM : 111160123
Plug : 10
Laboratorium Hidrogeologi

No Jenis Alat Harga Satuan Jumlah Total


Pipa jambang
diameter 10" tebal
1 Rp 650.000,00 20,12 m Rp. 26.780.000
6 mm lengkap
dengan centralizer
2 Reducer dari 10"-8" Rp 900,000.00 1 buah Rp 900,000.00
Pipa Black steel
diameter 8" tebal
3 5.84 mm lengkap Rp 550,000.00 69 meter Rp 37.950.000,00
dengan centralizer
/casing

Pipa saringan
diameter 8"
stainlesstel wire
4 wound continous Rp 1,200,000.00 19 buah Rp 22.800.000,00
slot size 1,5 mm
dengan minimum
opening area 30%

Filter pack ukuran


5 Rp 400,500.00 1,38664 m3 Rp 554.952,00
2-10 mm
Penyemenan/
6 Rp 450,000.00 2,041 m3 Rp 918,450,00
grouting
Bottom cup besi
7 Rp 400,000.00 1 buah Rp 400,000.00
diameter 8"
Pipa Coloumb
8 medium GIP Rp 300,000.00 29 m Rp 8.700.000,00
diameter 4"

Pompa submersible
untuk debit 5-10
Rp
9 liter/detikdan head 1 buah Rp 88.000.000
88,000,000.00
150-200 m dan
power 15 kW
10 Lempung penyekat Rp 400,000.00 0,145860 m3 Rp 58.344,00
11 Cor beton kelas BO Rp 690,000.00 0,034945 m3 Rp 24,112,00
Total Biaya Rp. 187.085.858
Tabel 3.2 Jumlah Anggaran

Nama : Vian Rostadi N


NIM : 111160123
Plug : 10
Laboratorium Hidrogeologi

BAB IV

KESIMPULAN

Beikut ini adalah kesimpulan yang didapatkan dari hasil pengolahan data
Desain konstruksi sumur:
1. Daerah Kulonkidul mempunyai lithologi berupa pasir dan lempung yang
ditinjau dari log gamma ray.
2. MAT pada saat musim penghujan mempunyai ketinggian 21 meter dan
MAT pada saat musim kemarau mempunyai ketinggian 27 meter
3. Pemasangan gavelpack di litolgi pasir. Pemasangan Gravel pack dipasang
berdasarkan pada pipa jambang sebesar 75% mengikuti panjang dari
screen dengan diameter 2 mm.
4. Pada pemboran sumur ini terdapat 5 akuifer dengan jenis tertekan
5. Untuk melakukan pengeboran dapat dilakukan dengan interpretasi
geofisika berupa log spontaneous, log gamma ray maupun log resistivity.
6. Dalam pembuatan sumur harus diketahui biaya pembuatannya, untuk
pembuatan sumur daerah kulon kidul memerlukan biaya total yaitu Rp
187.085.858

Nama : Vian Rostadi N


NIM : 111160123
Plug : 10
Laboratorium Hidrogeologi

DAFTAR PUSTAKA

Han, Dawei. 2010. Concise Hidrology. Ventus publishing.

Abdrashitova, S.N. 2015. General Hydrogeology. Tsogu:Tyumen.

Bahagiarti, Sari.,Puji Pratiknyo., Purwanto.,Herry Riswandi. 2017. BUKU


PANDUAN PRAKTIKUM HIDROGEOLOGI. Yogyakarta: Laboratorium
Hidrogeologi Program Studi Teknik Geologi Fakutas Teknologi Mineral
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.

Nama : Vian Rostadi N


NIM : 111160123
Plug : 10

Anda mungkin juga menyukai