Kesetimbangan Reaksi

Reaksi kesetimbangan atau reaksi ekuilibrium merupakan jenis reaksi yang berjalan dua arah.
Ada banyak contoh dari reaksi ini di alam, contoh yang paling sederhana adalah perubahan
wujud pada zat dari pada ke cair ke gas dan sebaliknya. Misalnya diberikan suatu reaksi
aA + bB + …  qQ + rR …
maka pada kondisi setimbang, terdapat suatu konstanta kesetimbangan yang didefinisikan
sebagai
[𝑄]𝑞 [𝑅]𝑟 …
𝐾𝑐 =
[𝐴]𝑎 [𝐵]𝑏 …
Perhatikan di sini yang bepengaruh terhadap nilai Kc adalah konsentrasi/molaritas sehingga yang
berpengaruh haruslah zat yang berwujud gas atau larutan.
𝑛𝐴
[𝐴] =
𝑉𝐴
Zat padat dan cair secara definisi tidak berpengaruh secara langsung.
Selain Kc, ada konstanta lain yang hanya dipengaruhi oleh tekanan, disebut Kp, yang
didefinisikan sebagai
𝑞
(𝑝𝑄 ) (𝑝𝑅 )𝑟 …
𝐾𝑝 =
(𝑝𝐴 )𝑎 (𝑝𝐵 )𝑏 …
Tidak seperti Kc yang dipengaruhi oleh konsetrasi (consentration), Kp hanya dipengaruhi oleh
tekanan (pressure) sehingga Kp hanya dipengaruhi oleh gas.
Misalnya diberikan reaksi
2NaCl (s) + H2SO4 (aq)  Na2SO4(aq) + 2HCl(g)
Sehingga Kc dan Kp untuk reaksi di atas adalah
[𝑁𝑎2 𝑆𝑂4 ][𝐻𝐶𝑙]2
𝐾𝑐 =
[[𝐻2 𝑆𝑂4 ]
𝐾𝑝 = (𝑝𝐻𝐶𝑙 )2
Hubungan antara keduanya diberikan dalam persamaan: Kc = Kp (RT)Δn
Pergeseran Kesetimbangan
Pergeseran Kesetimbangan dijelaskan dengan asas Le Chatellier: “Saat diberi suatu perlakuan,
maka sistem tersebut akan berubah sedemikian hingga konstanta kesetimbangan tidak berubah.”
Berdasarkan persamaan-persamaan di atas, maka terlihat bahwa faktor yang mempengaruhi
kesetimbangan adalah konsentrasi reaktan dan produk, suhu dan tekanan. Pengaruh faktor-faktor
tersebut diberikan dalam daftar berikut:
 Penambahan konsentrasi reaktan akan menggeser kesetimbangan ke arah produk
 Penambahan konsentrasi produk akan menggeser kesetimbangan ke arah reaktan
 Peningkatan suhu akan mengeser kesetimbangan ke arah reaksi endotermik
 Penambahan tekanan akan menggeser kesetimbangan ke arah yang koefisien gas nya lebih
kecil. Jika koefisien gas sama di sisi kiri dan kanan, artinya reaksi tidak dipengaruhi oleh
tekanan.
Adanya katalis dalam reaksi tidak mempengaruhi pergeseran kesetimbangan, tapi bisa
mempercepat terjadinya kesetimbangan.