Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

RS GRIYA HUSADA
MADIUN
2021

COVID-19 (suspek / terkonfirmasi) Tanpa Gejala


( ICD X: U 07.1)
1. Pengertian Kasus suspek / terkonfirmasi COVID-19 tanpa gejala
merupakan penyakit akibat virus SARS-CoV-2 yang masih
terduga (suspek) atau sudah terbukti (terkonfirmasi) tanpa
disertai gejala klinis apapun saat dilakukan pemeriksaan.
2. Anamnesis Memenuhi kriteria
Epidemiologis:
 Pada 14 hari terakhir memiliki
riwayat tinggal atau bekerja di tempat berisiko tinggi
penularan*; ATAU
 Pada 14 hari terakhir memiliki
riwayat tinggal atau melakukan perjalanan dari luar
negeri maupun dalam negeri (domestik) yang
melaporkan transmisi lokal pada 14 hari terakhir;
ATAU
 Pada 14 hari terakhir bekerja di fasilitas pelayanan
kesehatan, baik melakukan pelayanan medis, dan
non-medis, serta petugas yang melaksanakan
kegiatan investigasi, pemantauan kasus COVID-19
dan kontak; ATAU
 Pada 14 hari terakhir memiliki riwayat kontak dengan
kasus konfirmasi / probable COVID-19 ; ATAU
 Didapati pemeriksaan skrinning RDT-Ag dikarenakan
kebutuhan mobilisasi tertentu dengan didapati hasil
positif.

Catatan:
* Risiko tinggi penularan:
Kriteria yang dapat dipertimbangkan:
1. Ada indikasi penularan/tidak jelas ada atau tidaknya
penularan pada tempat tersebut.
2. Berada dalam suatu tempat pada waktu tertentu
dalam kondisi berdekatan secara jarak
(contohnya lapas, rutan, tempat pengungsian, dan lain-
lain).

3. Pemeriksaan Fisis 1. Kesadaran kompos mentis


2. Tanda vital dalam batas normal
3. Pemeriksaan fisis paru normal
4. Pemeriksaan skrinning RDT-Ag positif

14
4. Diagnosis Kerja 1) Suspek COVID-19 Tanpa Gejala bila:
Tidak ada gejala sewaktu dilakukan pemeriksaan, hanya
ada kriteria epidemiologis yang terpenuhi, dan belum
terbukti COVID-19 dari pemeriksaan swab RT-PCR
2) Terkonfirmasi COVID-19 Tanpa Gejala bila:
Tidak ada gejala sewaktu dilakukan pemeriksaan, hanya
ada kriteria epidemiologis yang terpenuhi, dan terbukti
COVID-19 dari pemeriksaan swab RT-PCR
5. Diagnosa Banding -
6. Pemeriksaan 1. Pemeriksaan darah perifer lengkap
Penunjang 2. Pemeriksaan radiologi: foto toraks PA atau AP
3. Pemeriksaan swab hidung dan tenggorok dan atau
aspirat saluran napas bawah seperti sputum, untuk TCM
atau RT-PCR virus SARS-CoV2 (2 kali pemeriksaan
dengan jarak lebih dari 24 jam)

Pemeriksaan penunjang lain dikerjakan atas adanya


indikasi

Tidak diperlukan pemeriksaan swab RT-PCR SARS-CoV-2


untuk evaluasi
7. Tatalaksana Untuk COVID-19 Tanpa Gejala, tidak wajib dilakukan
perawatan maupun isolasi di Rumah Sakit rujukan, kecuali
diperlukan tatalaksana medis di luar kasus COVID-19

Non farmakologis:
Edukasi terhadap pasien untuk menjaga protokol kesehatan

Farmakologis:
1) Vitamin dan mikronutrien, dengan pilihan :
- Tablet vitamin C non acidic 3x500mg (selama 14 hari)
- Dianjurkan multivitamin yang mengandung vitamin C,B,
E, Zink
2) Obat-obatan suportif baik tradisional (Fitofarmaka)
maupun Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) yang
teregistrasi di BPOM dapat dipertimbangkan untuk
diberikan namun dengan tetap memperhatikan
perkembangan kondisi klinis pasien.
3) Obat-obatan yang memiliki sifat antioksidan dapat
diberikan.
8. Penyakit Penyerta Sesuai dengan temuan
9. Edukasi Edukasi dilakukan kepada keluarga pasien:
1) Bagi anggota keluarga yang berkontak erat dengan
pasien sebaiknya memeriksakan diri ke FKTP/Rumah
Sakit.
2) Anggota keluarga senantiasa pakai masker atau
masker ganda (masker kain & masker bedah) jika
berada di area risiko tinggi penularanan
3) Jaga jarak minimal 1 meter dari orang lain

15
4) Senantiasa mencuci tangan
5) Jangan sentuh daerah wajah kalau tidak yakin tangan
bersih
6) Ingat senantiasa membuka jendela rumah agar terjadi
sirkulasi atau pertukaran udara
7) Bersihkan sesering mungkin daerah yg mungkin
tersentuh pasien misalnya gagang pintu dll
8) Hindari segala bentuk bersifat kerumunan / ruang
tertutup / makan bersama
10. Kepustakaan 1. World Health Organization. Criteria for
releasing COVID-19 patients from isolation. 17 Juni 2020
2. Kemenkes RI. Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-19). Revisi
ke-5. 13 Juli 2020
3. World Health Organization. Home care for
patients with suspected or confirmed COVID-19 and
management of their contacts. 13 Agustus 2020
4. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia
(PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler
Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis
Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter
Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN)
dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Pedoman
Tatalaksana COVID-19. Edisi 2. September 2020
5. American Society of Health-System
Pharmacists. Assessment of Evidence for COVID-19-
Related Treatments. (Updated) 1 Desember 2020
6. World Health Organization. Mask use in the
context of COVID-19. 1 Desember 2020
7. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
HK.01.07 / MENKES / 413 / 2020 tentang Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian Covid-19
8. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
HK.01.07 / MENKES / 4641 / 2021 tentang Panduan
Pelaksanaan Pemeriksaan, Pelacakan, Karantina, Dan
Isolasi Dalam Rangka Percepatan Dan Pengendalian
Coronavirus Disease (Covid-19).
9. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
HK.01.07 / MENKES / 446 / 2021 tentang Penggunaan
Rapid Diagnostic Test Antigen Dalam Pemeriksaan
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

16

Anda mungkin juga menyukai