Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian observational analitik dengan


rancangan cross sectional, yaitu penelitian untuk mencari hubungan dari faktor
risiko berupa pola asuh pemberian makanan dengan kejadian stunting dengan
metode observasi ataupun pendekatan serta pengumpulan data sekaligus pada
suatu waktu.14

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Posyandu Cempala Gampong Balohan yang
merupakan salah satu wilayah kerja Puskesmas Sukajaya, Kota Sabang.

3.2.2 Waktu Penelitian


Penelitian dilaksanakan sejak bulan Desember 2021 sampai dengan Februari
2022.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi Penelitian


Populasi dalam penelitian ini adalah ibu dan balita yang berada di Gampong
Balohan, Kecamatan Sukajaya.

3.3.2 Sampel Penelitian


Sampel penelitian ini adalah ibu dan balita yang berada di Gampong
Balohan, Kecamatan Sukajaya serta telah memenuhi syarat berdasarkan kriteria
inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan peneliti sebelumnya. Pengambilan
sampel penelitian menggunakan metode non probability sampling, dengan teknik
pengambilan yakni purposive sampling.14

23
24

3.3.3 Kriteria Sampel


A. Kriteria Inklusi
1. Ibu dan balita yang bertempat tinggal di Gampong Balohan.
2. Anak yang diasuh sendiri oleh ibunya.
3. Anak usia 0-59 bulan yang tercatat di Puskesmas Sukajaya dengan TB/U ≤ -
2 SD
B. Kriteria Eksklusi
1. Tidak bersedia menjadi responden penelitian.
2. Anak yang disertai penyakit seperti diare.
3. Anak yang memiliki alergi makanan tertentu.
4. Memiliki komorbid yang membuat keterbatasan untuk melakukan penelitian
ini, seperti autism, retardasi mental dan lain sebagainya.
Besar sampel minimal yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak
60 sampel responden penelitian.

3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.4.1 Variabel Penelitian


Variabel bebas dalam penelitian ialah pola asuh pemberian makan,
sedangkan variabel terikatnya adalah kejadian stunting.

3.4.2 Definisi Operasional


Tabel 3.1 Definisi Operasional
Variabel Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur JenijJenis Data
Operasional Jen
Pola Asuh Tindakan yang Kuesioner Responden Kategori pola Ordinal
Pemberian dilakukan orang Child Feeding diminta untuk pemberian
Makanan tua dalam Questionnaire menjawab soal makanan
pemenuhan gizi (CFQ) yang yang ada pada diinterpretasikan
dari makanan dimodifikasi lembar dengan kategori
yang dari Camci, pertanyaan tidak tepat
dikonsumsi anak dkk 2014. (<55%) dan
sesuai dengan tepat (555-
usianya 100%)
berdasarkan
jenis makanan
yang
dikonsumsi,
jumlah dan
25

jadwal makan
anak.
Stunting Indikasi masalah Microtoise Mengukur Sangat pendek: Ordinal
gizi yang Tinggi/Panjang < -3SD
sifatnya kronis badan terhadap Pendek: -3SD
sebagai akibat umur. Lalu s/d < -2SD
dari keadaan menilainya
yang dengan kurva
berlangsung WHO
lama

3.5 Alat/Instrumen dan Bahan Penelitian

Alat/Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa Microtoise


untuk menilai TB/PB serta kuisoner yang berisikan sejumlah pertanyaan untuk
menilai pola asuh pemberian makanan.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data primer. Data primer merupakan data yang
dikumpulkan secara langsung oleh peneliti melalui wawancara langsung, kuisoner
yang diberikan kepada responden penelitian dan hasil pengukuran TB/PB.

3.7 Prosedur Penelitian

1. Peneliti menentukan sampel yang akan dipilih dengan menggunakan metode


non probability sampling, dan menggunakan teknik purposive sampling.
2. Penelitian dilakukan dengan terlebih dahulu meminta persetujuan dari calon
sampel untuk dapat berpartisipasi dalam penelitian dengan menandatangani
lembar persetujuan yang telah disediakan.
3. Selanjutnya, pada responden akan dinilai pola asuh pemberian makanan dan
derajat stunting.
4. Pengumpulan data penelitian, lalu selanjutnya dilakukan pengolahan data
dan analisa data hasil penelitian.
26

3.8 Pengolahan dan Analisa Data Penelitian

3.8.1 Pengolahan Data


1. Editing dilakukan untuk memeriksa ketepatan dan kelengkapan data.
Apabila data belum lengkap ataupun terdapat kesalahan pada data,
dilengkapi dengan mengobservasi ulang.
2. Coding yaitu data yang telah terkumpul dan telah dikoreksi ketepatan serta
kelengkapannya kemudian diberi kode secara manual sebelum diolah
dengan computer.
3. Entri yaitu data yang telah dibersihkan kemudian dimasukan dalam program
computer.
4. Cleaning yaitu pemeriksaan semua data yang telah dimasukkan ke dalam
komputer guna menghindari terjadinya kesalahan dalam pemasukan data.
5. Saving yaitu penyimpanan data untuk siap dianalisis.

3.8.2 Analisa Data Penelitian


1. Analisa Univariat
Analisa univariat pada penelitian ini dilakukan pada setiap variabel untuk
deskripsi data penelitian. Hasil analisa berupa distribusi frekuensi dan persentase
setiap variabel dalam penelitian ini. Data yang diperoleh kemudian disajikan
dalam bentuk tabel, grafik, dan sebagainya.14
2. Analisa Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk mencari hubungan atau korelasi antara
variabel terikat dan juga variabel bebas, dalam penelitian ini untuk uji statistiknya
menggunakan uji Chi-Square dengan derajat kemaknaan 0,05 atau 95%. Adapun
rumusnya adalah:14

x ²=
∑ ( 0−E)²
E
Keterangan
X2 : chi-square
O : nilai hasil pengamatan (observed)
E : nilai ekspektasi (expected)
27

Apabila:
1. Berdasarkan perbandingan chi square hitung dengan chi square tabel. Jika
chi square hitung < chi square table maka Ho diterima, sedangkan apabila
chi square hitung > chi square table maka Ho ditolak.
2. Berdasarkan probabilitas (signifikansi). Apabila probabilitas > 0,05 maka
Ho diterima, sedangkan apabila probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak.
3. Prevalensi Rasio
Untuk melihat kemungkinan timbul suatu efek yang dihubungkan dengan
faktor risiko maka dilakukan perhitungan risiko relatif. Perhitungan risiko relatif
untuk rancangan dari penelitian cross sectional dicerminkan dengan angka rasio
prevalensi (PR). Prevalence Ratio (PR) akan lebih jelas bila digambarkan dalam
bentuk tabel 2 x 2.14
Efek

Ya Tidak Jumlah
Ya A B a+b
Faktor Risiko Tidak C D c+d
Jumlah a+c b+d a+b+c+d

Gambar 3.1 Tabel 2x2 menunjukkan hasil pengamatan studi cross sectional

Rumus Prevalensi Rasio:


a/( a+b)
Prevalence Ratio( PR)=
c /(c +d )
Interpretasi hasil prevalensi rasio:
a. Bila nilai PR = 1 berarti variabel yang diduga sebagai faktor risiko tidak ada
pengaruhnya dalam terjadinya efek, atau dengan kata lain bersifat netral.
b. Bila nilai PR > 1 dan rentang interval kepercayaan tidak mencakup angka 1,
berarti variabel tersebut merupakan faktor risiko untuk timbulnya penyakit.
Bila nilai PR < 1 dan rentang interval kepercayaan tidak mencakup angka 1,
berarti faktor yang diteliti merupakan faktor protektif, bukan faktor risiko.14

Anda mungkin juga menyukai