Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dalam Undang – undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur

Sipil Negara (ASN) pengganti Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999

tentang Pokok-pokok Kepegawaian yang berkaitan dengan

menyelenggarakan standar-standar negara dan untuk memahami tujuan

bernegara sebagaimana tertuang dalam pendahuluan Undang-Undang

Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia yang memiliki Kejujuran

Profesional dapat menawarkan bantuan-bantuan publik untuk daerah

setempat dan dapat melakukan tugas sebagai komponen perekat

solidaritas publik yang bergantung pada Pancasila dan UUD 1945

Pekerja (Aparatur Sipil Negara) adalah panggilan yang memiliki

komitmen untuk mengawal dan membina dirinya serta berkewajiban

untuk mewakili pamerannya. Wakil merupakan modal utama yang

mengetahui tentang rasa dan harapan, kapabilitas SDM akan

mempengaruhi usaha atau usaha perkumpulan dalam mencapai

tujuannya, sebaiknya perkumpulan yang baik adalah perkumpulan yang

dapat melaksanakan dengan baik, untuk itu diperlukan perwakilan yang

memiliki sikap kerja keras yang tinggi, hal ini diharapkan membuka

peluang, tantangan bagi asosiasi dan perwakilan dalam waktu yang tak

terhindarkan.

Dalam kerangka kerja suatu organisasi, kemampuan Sumber

Daya Manusia pada dasarnya merupakan salah satu modal dan

memegang peranan yang sangat penting dalam mencapai tujuan

1
organisasi. Oleh karena itu, organisasi perlu mengawasi SDM sebaik

yang diharapkan
mungkin. Karena jalan menuju pencapaian suatu organisasi bukan

hanya kehebatan mekanis dan aksesibilitas aset, namun variabel

manusia juga merupakan komponen utama. Dalam asosiasi kecil,

masalah yang terkait dengan pekerjaan administrasi tidak terlalu berbelit-

belit. Meskipun demikian, dengan asumsi organisasi telah menjadi besar,

semakin membingungkan masalah yang tampak di bidang dewan akan

membawa kebutuhan yang semakin besar akan perintis kedudukan

tertinggi, sehingga mereka dapat memandu perwakilan untuk lebih

mengembangkan eksekusi untuk mencapai tujuan organisasi. Eksekusi

representatif adalah proporsi sejauh mana orang atau pekerja digunakan

secara tepat dalam satu siklus untuk mencapai hasil yang ideal.

Sebagai aturan, organisasi akan berusaha untuk mengerjakan

presentasi perwakilan dalam organisasi. Pencapaian atau kekecewaan

suatu organisasi dalam menyongsong kehadiran organisasi tersebut

dimulai dari jerih payah manusia itu sendiri dalam memperluas

kelangsungan hidup dan efektivitas kerja hingga yang paling ekstrim.

Pekerjaan SDM dalam organisasi sangat penting karena mereka adalah

penggerak utama dari semua kegiatan organisasi. Menurut Davis

(1964:484) dalam (Mulyadi, 2015:63) ada banyak variabel yang dapat

bekerja pada presentasi ini. Diantaranya bisa melalui pengajaran,

persiapan, tempat kerja yang nyaman, dan inspirasi kerja. Sekolah,

persiapan merupakan salah satu variabel penting dalam kemajuan SDM.

Instruksi, mempersiapkan membangun informasi, tetapi juga dapat lebih

mengembangkan eksekusi representatif. Para ahli dewan memahami

bahwa instruksi, persiapan kunci secara bersamaan membangun prestasi

sehingga akan lebih mengembangkan kinerja pekerja. Sedangkan


variabel lain yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerja adalah

inspirasi kerja dan tempat kerja.

Tempat kerja juga sangat menarik untuk dikembangkan lebih

lanjut dalam pelaksanaan dalam suatu organisasi atau asosiasi karena

tempat yang nyaman, udara yang aman akan membuat HR merasa

nyaman di tempat kerja sehingga

kreatifitas juga pengembangan dapat berjalan dengan baik

sehingga pameran SDM yang sebenarnya menjadi inventif dan kreatif

dalam mengelola pekerjaan saat ini.

Variabel lain yang mempengaruhi eksekusi adalah inspirasi kerja.

Inspirasi memiliki sifat yang tidak dapat dipisahkan dari naluri manusia

yang secara mandiri memiliki berbagai karakteristik satu sama lain.

Dalam pergaulan dan organisasi, kerjasama yang terjadi adalah antara

individu-individu yang bertindak secara tidak terduga. Oleh karena itu,

inspirasi ini merupakan pokok bahasan yang penting bagi seorang pionir

atau supervisor, mengingat seorang pionir atau direktur harus bekerja

dengan dan melalui orang lain.

Hubungan antara sekolah, persiapan, tempat kerja dan inspirasi

kerja pada eksekusi sangat kuat bersama-sama. Jika sekolah, persiapan

sering selesai, tempat kerja yang nyaman dan inspirasi kerja yang baik

akan lebih mengembangkan kinerja yang jauh lebih baik sesuai dengan

kebutuhan organisasi.

Dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 30 Tahun 2019 tentang

Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS), Penilaian Kinerja PNS

dimaksudkan untuk menjamin objektivitas kemajuan PNS tergantung

pada kerangka pencapaian dan kerangka kerja. Penilaian dilakukan

tergantung pada pengaturan pelaksanaan di tingkat tunggal dan unit atau


tingkat otoritas, dengan mempertimbangkan tujuan, pencapaian, hasil,

dan manfaat yang dicapai, seperti halnya perilaku pegawai pemerintah.

Dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 30 Tahun 2019 tentang

Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS), Perencanaan Kinerja

memuat kesiapan dan kepastian SKP (Target Kinerja Pegawai) dengan

mempertimbangkan Perilaku Kerja.

Sekretariat Daerah Kabupaten Barito Timur Tamiang Layang

bertanggung jawab karena Sekretariat Daerah merupakan komponen

pendukung prakarsa pemerintah daerah yang dimotori oleh sekretaris

daerah. Sekda diserahi tugas membantu kepala daerah dalam

menentukan strategi dan mengorganisir tempat kerja daerah dan yayasan

khusus daerah, akan tetapi persoalan-persoalan yang terjadi di

Sekretariat Daerah Kabupaten Barito

timur di Tamiang Layang ialah dimana kinerja yang dimiliki

masing-masing pegawai belum mencapai sasaran kinerja pegawai yang

seharusnya, masih terdapat capaian kinerja yang realisasinya belum

mencapai target yang telah ditentukan, Berikut data Sasaran Kinerja

pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Barito timur di Tamiang

Layang.
Tabel 1.1
Sekretariat Daerah Kabupaten Barito timur Di Tamiang Layang
Sasaran Kinerja Pegawai
Nilai
Unsur yang Dinilai Target realisasi capaian
SKP
Sasaran Kinerja Pegawai
Perilaku Kerja
1 Orientasi Pelayanan
2 Integritas
100 88 88.36%
3 Komitmen
4 Disiplin
5 Kerjasama
6 Kepemimpinan
Sumber : Sekretariat Daerah Kabupaten Barito Timur di Tamiang Layang

Berdasarkan tabel 1.1 diatas menunjukkan bahwa rata-rata

realisasi kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Barito

Timur di Tamiang Layang belum mencapai target yang telah ditentukan,

Oleh karena itu Sekretariat Daerah Kabupaten Barito Timur di Tamiang

Layang akan mengadakan program pendidikan, Pelatihan bagi

pegawainya, karena dengan diadakannya program pendidikan, Pelatihan

tersebut akan membuat pegawai lebih menguasai pekerjaannya masing –

masing sehingga menimbulkan rasa puas dalam bekerja dan lebih

dihargai, serta mampu berusaha untuk meningkatkan kinerjanya, hal

tersebut dikarenakan pada Sekretariat Daerah Kabupaten Barito Timur di

Tamiang Layang belum melaksanakaan Pendidikan dan pelatihan hal

tersebut dikarenakan adanya pandemic covid-19, sehingga Pendidikan

dan pelatihan pada Pegawai Negeri Sipil menjadi tertunda, sejak awal

tahun 2020 Sekretariat Daerah Kabupaten Barito Timur di Tamiang

Layang belum pernah melakukan Pendidikan dan pelatihan bagi ASN di

Sekretariat Daerah Kabupaten Barito Timur di Tamiang Layang,

dikarenakan hal tersebut kinerja pada Sekretariat Daerah Kabupaten

Barito Timur di Tamiang Layang menurun,


Setelah pandmei covid usai program pendidikan, pelatihan itu

harapannya dapat dilaksanakan dan dapat meningkatkan kinerja pada

Sekretariat Daerah Kabupaten Barito Timur di Tamiang Layang. Program

ini dianggap membawa manfaat yang cukup besar bagi pegawai dan

instansi seperti meningkatkan moral pegawai, meningkatkan efisiensi

waktu dalam melaksanakan pekerjaannya. Selain mengadakan program

pendidikan dan Pelatihan, hal lain yang menjadi hal positif bagi suatu

instansi yang mempengaruhi kinerja pegawainya yaitu Motivasi Kerja.

Jika dilihat dari indikator yang mempengaruhi motivasi kerja yakni

kebutuhan fisik, maka hal tersebut tergolong rendah karena penyediaan

fasilitas yang kurang memadai, masih terdapat kompensasi dari pimpinan

yang belum terpenuhi, pelatihan bagi pegawai agar menambah ilmu

pengetahuan pekerjaannya.

Permasalahan yang terjadi dalam variabel lingkungan kerja ialah

Sering terjadi pegawai yang datang terlambat mendapat sambutan yang

kurang menyenangkan dari pegawai yang lain sehingga pegawai yang

datang terlambat menjadi tidak maksimal dalam bekerja. Menurut

narasumber permasalahan yang terjadi pada lingkungan kerja, hal

tersebut ialah faktor menurunnya kinerja seseorang pegawai, terbukti

dengan Sasaran Kinerja pegawai.

Lingkungan kerja juga sangat mempengaruhi kinerja seorang

pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Barito Timur di Tamiang

Layang hal ini dikarenakan tempat bekerja yang aman, suasana kantor

yang nyaman, juga dapat meningkatkan kinerja dari pegawai itu sendiri,

namun pada Sekretariat Daerah Kabupaten Barito Timur di Tamiang

Layang masih terdapat AC yang belum diperbaiki sehingga situasi kantor

menjadi panas, hal ini juga dapat mempengaruhi kinerja pegawai, dengan
keadaan seperti itu pegawai tidak akan betah berlama-lama di kamarnya

sehingga bahwa pekerjaan tersebut terbengkalai dan tidak dapat

diselesaikan dalam waktu yang ditentukan.

Sekretariat Daerah Kabupaten Barito Timur Tamiang Layang

mempunyai beberapa kegiatan pokok yaitu penyusunan rencana

Sekretariat Kabupaten Barito Timur di Tamiang Layang, perumusan

kebijakan teknis di bidang pemerintahan, pelaksanaan, pelayanan,

pembinaan, dan pengendalian urusan pemerintahan, evaluasi dan

pelaporan pelaksanaan urusan pemerintahan, pelaksanaan

kesekretariatan. dinas, melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh

Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya dan/atau sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan. Oleh karena itu, perlu dikaji

lebih lanjut faktor-faktor utama yang mempengaruhi kinerja pegawai

dalam mewujudkan tujuan Sekretariat Kabupaten Barito Timur di Tamiang

Layang. Berdasarkan latar belakang di atas, dimana pembahasannya

berkaitan dengan kinerja pegawai, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian yang lebih mendalam mengenai tata cara membangun kinerja

pegawai dari segi pendidikan, pelatihan, lingkungan kerja dan motivasi

kerja. Untuk itu judul penelitian yang diajukan dalam penelitian ini adalah

“Pengaruh Pendidikan, Pelatihan, Lingkungan Kerja dan Motivasi Kerja

Terhadap Kinerja Pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Barito Timur DI

Tamiang Layang”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan

diatas, maka rumusan masalah yang dapat diambil adalah:


1. Apakah pendidikan, Pelatihan, lingkungan kerja dan Motivasi Kerja

berpengaruh signifikan secara simultan terhadap kinerja pegawai pada

Sekretariat Daerah Kabupaten Barito Timur di Tamiang Layang?

2. Apakah pendidikan, Pelatihan, lingkungan kerja dan Motivasi Kerja

berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kinerja pegawai pada

Sekretariat Daerah Kabupaten Barito Timur di Tamiang Layang?

3. Variabel Manakah yang lebih berpengaruh dominan terhadap kinerja

pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Barito Timur di Tamiang

Layang?

1.3. Tujuan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka

tujuan penelitian dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Untuk menganalisis dan membuktikan pendidikan, Pelatihan,

lingkungan kerja dan Motivasi Kerja berpengaruh signifikan secara

simultan terhadap kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten

Barito Timur di Tamiang Layang.

2. Untuk menganalisis dan membuktikan pendidikan, Pelatihan,

lingkungan kerja dan Motivasi Kerja berpengaruh signifikan secara

parsial terhadap kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten

Barito Timur di Tamiang Layang.

3. Untuk menganalisis dan membuktikan Variabel yang lebih berpengaruh

dominan terhadap kinerja pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten

Barito Timur di Tamiang Layang.


1.4. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kegunaan bagi

beberapa pihak yaitu sebagai berikut :

1.4.1 Aspek Akademis

Diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan

konsep teori dalam bidang manajemen Sumber Daya Manusia di

Sekretariat Daerah Kabupaten Barito Timur di Tamiang Layang

terutama pada pendidikan, Pelatihan, lingkungan kerja dan

Motivasi Kerja

1.4.2 Aspek Pengembangan Ilmu Pengetahuan

Dapat digunakan sebagai tambahan wawasan dan

pengalaman tentang masalah pengaruh pendidikan, Pelatihan,

lingkungan kerja dan Motivasi Kerja pada Sekretariat Daerah

Kabupaten Barito Timur di Tamiang Layang

1.4.3 Aspek Praktis

Dapat menjadi sumber informasi sekaligus sebagai

sumbangan pemikiran bagi pihak pengambil kebijakan terutama

dalam bidang manajemen Sumber Daya Manusia.

Anda mungkin juga menyukai