Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

WEDDING ORGANIZER PANDA MANDA


Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Hukum Bisnis

Dosen pengampu : Iwan Ridwan Paturochman., S.H., M.H.

Disusun oleh :

1. Yusuf Ady Wijaya (163403136)


2. Yayang Lis Nirmayanti (193403052)
3. Sinta Yuapiantina (193403065)
4. Tassya Ramandayani (193403070)

PROGRAM STUDI HUKUM BISNIS

JURUSAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS SILIWANGI

TASIKMALAYA

2020
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah atas segala limpahan karunia Allah SWT. Atas izin-
Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Tak lupa pula kami
kirimkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW.
Beserta keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh ummatnya yang senantiasa
istiqomah hingga akhir zaman.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Hukum Bisnis mengenai kasus penipuan Wedding Organizer Panda Manda.

Dalam penyelesaian makalah ini, kami mendapatkan bantuan serta bimbingan


dari beberapa pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnya kami haturkan terima
kasih kepada :

1. Iwan Ridwan Paturochman., S.H., M.H. selaku dosen mata kuliah Hukum
Bisnis.

2. Orang tua kami yang banyak memberikan dukungan baik moril maupun
materil.

3. Semua pihak yang tidak dapat kami rinci satu per satu yang telah
membantu dalam proses penyusunan makalah ini.

Akhirul kalam, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Karena itu kami mengharapkan saran dan kritik konstruktif demi perbaikan
makalah di masa mendatang. Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat dan
memenuhi harapan berbagai pihak. Amiin.

                                                                        Tasikmalaya, Maret 2020

                                                                                      Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFRTAR ISI ..................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ............................................................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah ....................................................................................... 1

1.3. Tujuan Penulisan.......................................................................................... 1

BAB 2 PEMBAHASAN…………………………………………….….………. 2

2.1. Kronologi Kasus WO Panda Manda ......................................................... 2 

2.2. Tindak Pelanggaran yang dilakukan oleh WO Panda Manda ............... 3

2.3. UU yang Menjerat WO Panda Manda Beserta Hukumannya………..... 4

2.4. Solusi Untuk Klien ...................................................................................... 6

BAB 3 PENUTUP………………………………………………………..….….. 7

3.1. Kesimpulan dan Saran ................................................................................ 7

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ iii

ii
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Menikah merupakan impian untuk semua pasangan yang menjalin sebuah
hubungan menuju ke jenjang yang lebih serius. Jika ingin menikah pastinya
kita memerlukan sebuah Wedding Organizer untuk mengatur semua
rangkaian kegiatan pernikahan. Wedding Organizer bertujuan untuk
memberikan kemudahan kepada para pasangan yang ingin melaksanakan
pernikahan. Adapun ketentuan agar bisa menikah adalah berusia sembilan
belas tahun sebagaimana Undang-Undang No 16 Tahun 2019 sebagai
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang
Perkawinanan. Namun pada kenyataanya di Indonesia masih banyak yang
menikah dibawah usia sembilan belas tahun. Di era modern seperti sekarang
Wedding Organizer pun mengalami kemajuan dalam melakukan pemasaran
atau promosi, beberapa diantaranya kita bisa memesan Wedding Organizer
melalui booking online sehingga tidak perlu mendatangi tempat Wedding
Organizer tersebut. Semakin kesini banyak pihak Wedding Organizer yang
melakukan penipuan karena tidak adanya pertemuan langsung dengan
pemesannya sehingga mereka dengan mudah membohongi konsumen. Salah
satunya kasus yang ingin kami analisis disini adalah kasus dari Wedding
Organizer Panda Manda, yang menipu 40 pasangan pada 2 Februari 2020
lalu, yang menimbulkan terseretnya Anwar Said ke meja hijau.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana kronologi kasus Wedding Organizer Panda Manda ?

2. Bagaimana analisis kasus Wedding Organizer Panda Manda ?

1.3. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui kronologi kasus Wedding Organizer Panda Manda

2. Untuk analisis kasus Wedding Organizer Panda Manda

1
BAB 2

PEMBAHASAN
2.1. Kronologi Kasus Wedding Organizer Panda Manda

Anwar Said merintis Wedding Organizer sejak 2014 silam dan usahanya
mulai kembang pada 2018. Dari situ dia mulai memasarkan Wedding
Organizer nya ke dalam sosmed berbayar dan mendapat banyak pelanggan.
Ketika sudah berkembang dia mulai membeli rumah mewah dan setelah
membeli rumah mewah tersebut Wedding Organizer milik Anwar Said
banyak mengalami masalah.

Kasus penipuan sebuah WO tengah menjadi viral. WO Panda Manda


menjadi bahan pembicaraan yang ternyata memiliki banyak korban.
Kronologinya korban WO Panda Manda yang mencurigai penipuan yang
dilakukan oleh WO tersebut, mereka diminta melunasi semua biayanya
padahal mereka belum melakukan fitting & ukur cincin.

Hal ini berawal dari postingan Twitter yang diposting oleh tamu yang
hadir di sebuah acara pernikahan temannya yang menyewa WO dari Panda
Manda. Pernikahan yang diimpikan tersebut menjadi mimpi buruk karena
semuanya berantakan. Mulai dari catering yang tidak hadir, dekor yang tidak
jadi dan harus menggunakan janur sisa. Belum lagi baju pernikahan yang
tidak pas dan cincin yang belum dikecilkan. Setelah diposting dan banyak
orang yang membaca postingan Twitter tersebut kemudian kisah pernikahan
ini menjadi viral. Tidak hanya itu saja ternyata banyak juga yang menjadi
korban WO Panda Manda. Terdapat puluhan pengantin lain yang mengalami
hal sama dengan pengantin tersebut.

Pemilik WO Panda Manda, Anwar Said ditahan oleh pihak kepolisian


pada Senin, 3 Februari 2020 lalu. Anwar Said ditangkap oleh polisi setelah
didatangi di kediamannya oleh salah satu korban.

Uang yang telah disetorkan para calon pengantin rupanya Anwar Said


gunakan untuk keperluan lain. Terungkap, Anwar Said bersiasat agar
Wedding Organizer miliknya tetap berjalan dia mengoprasikannya dengan
cara tambal sulam. Tersangka menggelar pernikahan korbannya dengan
menggunakan uang korban yang menikah berikutnya.

Kapolres Metro Depok Kombes Azis Andriansyah mengatakan bahwa


Anwar Said tidak masuk akal dalam memberikan paket pernikahan kepada
para kliennya. Apalagi ia berani memberikan paket lengkap seperti catering,

2
dekorasi, gaun pernikahan, hingga cincin pernikahan. Jika ini diteruskan, kata
Azis, korban-korban berikutnya yang sudah terlanjur melunasi pembayaran
berpotensi menjadi korban. Agar tak ada lagi korban berikutnya, polisi segera
menciduk pelaku. Langkah Anwar Said menawarkan pernikahan dengan
paket Rp 50 juta, Rp 65 juta, hingga Rp 100 juta dinilai tak masuk akal
secara perhitungan.

Usut punya usut, Anwar Said diam-diam menilep uang pasangan calon
pengantin korbannya untuk kepentingan pribadi. Hasil penyidikan Polres
Metro Depok mengungkap, tersangka membeli rumah mewah seharga Rp 1,2
miliar. Rumah tersebut tak langsung dibayar tunai, namun pelaku baru
membayar uang muka sebesar Rp 300 juta. Selain rumah mewah, pelaku
Anwar Said juga menggunakan uang korbannya untuk cicilan kendaraan.

Total sementara mencapai Rp 2,5 miliar dan kemungkinan masih bisa


bertambah. Sebelumnya, polisi menaksir kerugian sementara para korban di
angka Rp 1 miliar. Jumlah kerugian itu belakangan bertambah lantaran
korban-korban lain terus berdatangan dan melapor ke Polres Metro Depok.
Sampai saat ini polisi baru mengamankan Anwar Said. Enam pegawai di
Wedding Organizer masih berstatus sebgai saksi dalam kasus ini. Dia punya
pegawai tetap enam orang, dalam sebulan digaji sekitar Rp 1 juta.

2.2. Tindak Pelanggaran yang dilakukan oleh Wedding Organizer Panda


Manda :

1. WO Panda Manda telah melakukan penipuan terhadap calon pasangan


pengantin dengan tidak memberikan pelayanan yang memuaskan kepada
para kliennya.

2. WO Panda Manda telah memberikan promo yang tidak masuk akal dengan
harga yang seharusnya beredar dipasaran.

3. WO Panda Manda telah menggunakan uang calon pengantin yang satu
untuk membiayai calon pasangan pengantin yang lain.

4.  WO Panda Manda telah menggunakan uang calon pasangan pengantin


untuk membeli keperluan pribadinya.

5. WO Panda Manda telah memberikan janji palsu dengan menjanjikan calon


pengantin pernikahan sempurna padahal kenyataannya tidak.

6. WO Panda Manda telah melakukan penipuan karena tidak bisa


mengembalikan uang para calon pasangan pengantin yang telah terpakai
untuk keperluan pribadi.

3
2.3. Undang-Undang yang dapat Menjerat Wedding Organizer Panda Manda
Beserta Hukuman Pelanggaranya

1. Undang-Undang Penipuan

Ø  KUH Pidana

Penipuan dalam konteks Hukum Pidana terdapat dalam Pasal


378 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (“KUHP”) sebagai
berikut : Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri
atau orang lain secara melawan hukum, dengan memakai nama palsu
atau martabat palsu, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian
kebohongan, menggerakan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu
kepadanya atau supaya memberi hutang maupun menghapuskan piutang,
diancam karena penipuan dengan pidana penjara paling lama empat
tahun.

Ø  KUH Perdata

Penipuan dalam konteks Hukum Perdata tidak didefinisikan


dengan jelas dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (“KUH
Perdata”), namun dapat kita temukan pengaturannya dalam Pasal 1328
KUH Perdata, yang sesuai terjemahan Prof. R Subekti, S.H., dan R.
Tjitrosudibio, halaman 340, berbunyi sebagai berikut: Penipuan
merupakan suatu alasan untuk pembatalan perjanjian, apabila tipu
muslihat, yang dipakai oleh salah satu pihak, adalah sedemikian rupa
hingga terang dan nyata bahwa pihak yang lain tidak telah membuat
perikatan itu jika tidak dilakukan tipu muslihat tersebut. Penipuan tidak
dipersangkakan, tetapi harus dibuktikan.

2. Undang-Undang Penggelapan

Pasal 372 KUHP menyatakan bahwa :

Barang siapa dengan sengaja dan melawan hukum memiliki


barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang
lain, tetapi yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan
diancam karena penggelapan, dengan pidana penjara paling lama empat
tahun atau pidana denda paling banyak sembilan ratus rupiah.

4
3. Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian Uang

Bab II Tindak Pidana Pencucian Uang Pasal 3 menyatakan bahwa :

Setiap Orang yang menempatkan, mentransfer, mengalihkan,


membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa ke
luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat
berharga atau perbuatan lain atas Harta Kekayaan yang diketahuinya
atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dengan tujuan menyembunyikan atau
menyamarkan asal usul Harta Kekayaan dipidana karena tindak pidana
Pencucian Uang dengan pidana penjara paling lama 20 (dua puluh)
tahun dan denda paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar
rupiah)

Bab II Tindak Pidana Pencucian Uang Pasal 4 menyatakan bahwa :

Setiap Orang yang menyembunyikan atau menyamarkan asal usul,


sumber, lokasi, peruntukan, pengalihan hak-hak, atau kepemilikan yang
sebenarnya atas Harta Kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya
merupakan hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
ayat (1) dipidana karena tindak pidana Pencucian Uang dengan pidana
penjara paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling banyak
Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah)

Bab II Tindak Pidana Pencucian Uang Pasal 5 menyatakan bahwa :

Setiap Orang yang menerima atau menguasai penempatan,


pentransferan, pembayaran, hibah, sumbangan, penitipan, penukaran,
atau menggunakan Harta Kekayaan yang diketahuinya atau patut
diduganya merupakan hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima)
tahun dan denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku bagi
Pihak Pelapor yang melaksanakan kewajiban pelaporan sebagaimana
diatur dalam UndangUndang ini

4. Undang-Undang Perlindungan Konsumen

Pasal 7

Kewajiban pelaku usaha adalah :

a. Beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya

5
b. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi
dan jaminan barang dan/atau jasa serta memberi penjelasan
penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan

c. Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta


tidak diskriminatif

d. Menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi dan/atau


diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang dan/atau
jasa yang berlaku

e. Memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji, dan/atau


mencoba barang dan/atau jasa tertentu serta memberi jaminan dan/atau
garansi atas barang yang dibuat dan/atau yang diperdagangkan

f. Memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian atas kerugian


akibat penggunaan, pemakaian dan pemanfaatan barang dan/atau jasa
yang diperdagangkan

g. Memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian apabila barang


dan/atau jasa yang dterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan
perjanjian.

2.4. Solusi Untuk Klien

- Mewaspadai promo yang menjanjikan harga murah dan menjamin


pelaksanaan dengan jangka waktu yang cepat

- Memilih Wedding Organizer yang sudah memiliki bukti yang benar dan
banyak yang sudah memakai jasanya

- Mewaspadai apabila disuruh untuk menambahkan sejumlah uang dari tarif


yang sudah ditentukan atau dijanjikan.

- Pastikan segala fasilitas yang diberikan benar-benar telah bekerja sama dan
siap memberikan pelayanan bagi calon pasangan pengatin

6
BAB 3

PENUTUP
3.1. Kesimpulan dan Saran

Dengan mengetahui beberapa analisis diatas, Wedding Organizer memasarkan


WOnya dengan harga yang relatif murah sebesar Rp50 juta, Rp65 juta, hingga
Rp100 juta, dengan paket-paket yang berbeda, yang kemudian banyak menarik
minat para calon pasangan pengantin untuk memakai jasa WO tersebut yang
berujung pada penipuan dan mengakibatkan banyak korban. Kurang lebih sekitar
40 pasangan calon pengantin yang sudah menyetorkan uangnya kepada Wedding
Organizer Panda Manda terancam tidak bisa melaksanakan pernikahan imipian
mereka dan juga uang yang dikeluarkan masih belum bisa mereka ambil kembali
karena sudah digunakan untuk keperluan pribadi pemilik usaha WO Panda
Manda. Dengan adanya kasus besar seperti ini, supaya tidak ada kasus yang
serupa lagi pemerintah harus segera membuat undang-undang yang jelas dan kita
juga sebaiknya harus lebih bisa berhati-hati dalam memilih jasa Wedding
Organizer.

7
DAFTAR PUSTAKA
https://www.popbela.com/relationship/married/andhina-effendi/fakta-kasus-
penipuan-wedding-organizer-panda-manda-depok/full

https://mediaindonesia.com/read/detail/265859-batas-usia-menikah-19-tahun-
diberlakukan

https://newsmaker.tribunnews.com/2020/02/06/kronologi-korban-wo-
pandamanda-mencurigai-penipuan-belum-fitting-langsung-diminta-melunasi?
page=4

https://www.kompas.tv/article/65591/pemilik-panda-manda-dijerat-dengan-
pidana-penipuan-dan-penggelapan

iii

Anda mungkin juga menyukai