Anda di halaman 1dari 3

PEMBENTUKAN PERATURAN PEMBENTUKAN PERATURAN

PERUNDANG-UNDANGAN PERUNDANG - UNDANGAN


UU 12 TAHUN 2011
Pembentukan Peraturan
PERTIMBANGAN LAHIRNYA UNDANG Perundan-undangan adalah pembuatan
-UNDANG TENTANG PEMBENTUKAN Peraturan Perundang-undangan yang
PERATURAN PERUNDANG – mencakup tahapan perencanaan,
UNDANGAN. penyusunan, pembahasan, pengesahan,
 Amandemen Undang-Undang Dasar atau penetapan, dan pengundangan.
1945
- Negara hukum Peraturan Perundang-undangan
-Pemegang kekuasaan pembentuk adalah peraturan tertulis yang dibentuk
UU. oleh lembaga negara atau pejabat yang
Psl 20 (1) berwenang dan mengikat secara umum.
 DPR memegang kekuasaan
membentuk UU. ASAS PERATURAN PERUNDANG-
Psl 20 (2) UNDANGAN
 Setiap RUU dibahas oleh DPR dan  kejelasan tujuan;
Presiden untuk mendapat  kelembagaan atau pejabat pembentuk
persetujuan bersama. yang tepat;
- Pasal 22A  kesesuaian antara jenis, hierarki dan
Ketentuan lebih lanjut ttg tata cara materi muatan;
pembentukan UU diatur dengan UU.  dapat dilaksanakan;
 kedayagunaan dan kehasilgunaan;
GAMBARAN UMUM UU 12 TAHUN  kejelasan rumusan; dan
2011  keterbukaan.
 Terdiri atas 13 Bab dan 104 Pasal
 Disahkan dan mulai belaku pada ASAS MATERI MUATAN
tanggal 12 Agustus 2011  pengayoman;
 SISTEMATIKA :
 kemanusiaan;
Bab I :KETENTUAN UMUM
 kebangsaan;
Bab II :ASAS PEMBENTUKAN PUU
 kekeluargaan;
Bab III:JENIS, HIERARKI DAN
 kenusantaraan;
MATERI MUATAN PUU
 bhinneka tunggal ika;
Bab IV :PERENCANAAN PUU
 keadilan;
Bab V :PENYUSUNAN PUU
Bab VI :TEKNIK PENYUSUNAN  kesamaan kedudukan dalam hukum
PUU dan pemerintahan;
Bab VII :PEMBAHASAN DAN  ketertiban dan kepastian hukum;
PENGESAHAN RUU dan/atau
Bab VIII: PEMBAHASAN DAN  keseimbangan, keserasian, dan
PENETAPAN RAPERDA keselarasan; dan
PROV,KAB/KOTA  asas lain sesuai dengan bidang hukum
Bab IX :PENGUNDANGAN PUU yang bersangkutan.
Bab X :PENYEBARLUASAN
Bab XI :PARTISIPASI
MASYARAKAT
Bab XII:KETENTUAN LAIN-LAIN
Bab XIII:KETENTUAN PENUTUP
JENIS DAN HIERARKI PUU c. pengesahan perjanjian internasional
a. Undang-Undang Dasar Negara tertentu;
Republik Indonesia Tahun 1945; d. tindak lanjut atas putusan Mahkamah
b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Konstitusi; dan/atau
Rakyat; e. pemenuhan kebutuhan hukum dalam
c. Undang-Undang/Peraturan masyarakat.
Pemerintah Pengganti Undang-
Undang;  Materi muatan PERPPU sama dengan
d. Peraturan Pemerintah; materi muatan UU.
e. Peraturan Presiden;  Materi muatan PP berisi materi untuk
f. Peraturan Daerah Provinsi; dan menjalankan UU sebagaimana
g. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota. mestinya.
 Materi muatan PERPRES berisi
JENIS PUU materi yang diperintahkan oleh UU,
a. MPR; materi untuk melaksanakan PP, atau
b. DPR; materi untuk melaksanakan
c. Dewan Perwakilan Daerah; penyelenggaraan kekuasaan
d. Mahkamah Agung; pemerintahan.
e. Mahkamah Konstitusi;  Materi muatan PERDA Provinsi dan
f. Badan Pemeriksa Keuangan; PERDA Kabupaten/Kota berisi
g. Komisi Yudisial; materi muatan:
h. Bank Indonesia; a. dalam rangka penyelenggaraan
i. Menteri; otonomi daerah dan tugas
j. badan, lembaga, atau komisi yang pembantuan, serta menampung
setingkat yang dibentuk dengan kondisi khusus daerah; dan/atau
Undang-Undang atau Pemerintah b. penjabaran lebih lanjut Peraturan
atas perintah Undang-Undang; Perundang-undangan yang lebih
k. DPRD Provinsi; tinggi.
l. Gubernur;
m. DPRD Kabupaten/Kota; PERENCANAAN PUU
n. Bupati/Walikota; Perencanaan penyusunan UU
o. Kepala Desa atau yang setingkat; dilakukan dalam Prolegnas
a. Penyusunan Prolegnas di lingkungan
Jenis Peraturan Perundang-undangan DPR – Baleg;
diakui keberadaannya dan mempunyai b. Penyusunan Prolegnas di lingkungsn
kekuatan hukum mengikat sepanjang: Pemerintah – Menhukham;
1 Diperintahkan oleh Peraturan c. Penyusunan Prolegnas antara DPR
Perundang-undangan yang lebih dan Pemerintah dikoordinasikan oleh
tinggi; atau DPR (Baleg);
2 Dibentuk berdasarkan kewenangan. d. Tata cara penyusunan Prolegnas
diatur oleh Peraturan DPR.
MATERI MUATAN Perencanaan penyusunan PP dan
a. pengaturan lebih lanjut mengenai PERPRES dilakukan dalam suatu
ketentuan Undang-Undang Dasar program penyusunan PP dan
Negara Republik Indonesia Tahun PERPRES
1945; →Tata cara perencanaan penyusunan
b. perintah suatu Undang-Undang untuk Peraturan Pemerintah dan
diatur dengan Undang-Undang;
Peraturan Presiden diatur dengan
Peraturan Presiden.
Perencanaan penyusunan PERDA
dilakukan dalam Prolegda
a. Penyusunan Prolegda di
lingkungan DPRD – Balegda;
b. Penyusunan Prolegda di
lingkungsn Pemerintah Daerah –
Biro Hukum pada Pemerintah
Provinsi atau Bagian Hukum pada
Pemerintah Kabupaten/Kota;
c. Penyusunan Prolegda antara
DPRD dan Pemerintah Daerah
dikoordinasikan oleh DPRD
(Balegda);
d. Tata cara penyusunan Prolegda
diatur oleh Peraturan DPRD.

GARIS BESAR PROSES PEMBENTUKAN


UU
 Proses persiapan di lingkungan
Pemerintah/Pemerintah Daerah atau
di DPR/DPRD
 Proses Pembahasan di DPR/DPRD
 Proses Pengesahan oleh Presiden
terhadap UU, Penetapan PERDA
Provinsi oleh Gubernur dan
Penetapan PERDA Kabupaten/Kota
oleh Bupati/Walikota.
 Proses Pengundangan.

TEKNIK PENYUSUNAN PUU


 Penyusunan rancangan PUU
dilakukan sesuai dengan teknik
penyusunan peraturan perundang-
undangan, diatur dalam Lampiran II
UU Nomor 12 Tahun 2011.
 Ketentuan mengenai perubahan
terhadap teknik penyusunan PUU
diatur dengan Peraturan Presiden.

Anda mungkin juga menyukai