Pelayanan kefarmasian: bertanggung jawab langsung pada pasien dengan tujuan pengobatan yang
jelas dan dapat dinilai, outcome yang didapat tidak hanya kesembuhan pasien, namun
meningkatkan kualitas hidup pasien.
Kegiatan farmasi klinis meliputi:
Implementasi RPK
1. Secara reguler memantau ada- tidaknya perubahan informasi subyektif (gejala seperti nyeri)
maupun obyektif (data lab)
2. Bila ada perubahan segera dimodifikasi RPK
3. Secara terus-menerus memantau pencapaian outcome dan melakukan modifikasi bila
rekomendasi berdampak buruk (terjadi ESO) untuk pasien.
1. Pengamatan kondisi klinik pasien seperti keadaan umum (demam, nyeri), penampilan pasien,
tingkat kesadaran pasien dll melalui wawancara
2. Pengamatan tanda-tanda vital (TD, denyut nadi, respiratory rate, suhu tubuh) dari hasil
observasi perawat
3. Pengamatan hasil lab
4. Pengamatan kadar obat dalam darah terutama untuk obat-obat dengan indeks terapi sempit
Harusnya antar tenaga kesehatan tidak berebut wewenang dan berebut lahan tetapi berbagi resiko
dan tanggung jawab untuk mendapatkan outcome yang terbaik untuk pasien