Anda di halaman 1dari 4

I.

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Cabai merupakan salah satu komoditas pertanian yang penting dan

banyak dibudidayakan di Indonesia. Cabai memilikiaroma, rasa dan warna

yang spesifik, sehinggabanyak digunakan oleh masyarakat sebagairempah

dan bumbu masakan. Bersama denganbertambahnya penduduk, kebutuhan

cabai diIndonesia pun meningkat (Soelaimandan Ernawati, 2013).

Sesuai dengan permintaan cabai yang terusmeningkat, penanaman

cabai pada tegakan sawitbelum menghasilkan salah satualternatif yang dapat

digunakan untuk memenuhipermintaan, juga sebagai sarana

optimalisasilahan. Terkait dengan pemanfaatan lahan tersebut,permasalahan

yang umum dihadapiperkebunan sawit adalah rendahnya kesuburantanah,

baik fisik, kimia maupun biologi, sehinggaagar penanaman tanaman sela

menghasilkanmanfaat yang optimal, maka perlu dilakukankesuburan tanah,

antara lain melalui perbaikanpemupukan, diantaranya dengan

mempersembahkanpupuk hayati. Beda dengan pupuk organik, pupuk hayati

merupakan suatu produk berbahan aktif organisme hidup yang berfungsi

sebagai penambat hara tertentu sehingga tersedia bagi Tanaman . Peningkatan

penyediaan hara dapat berlangsung karena adanya cendawan ataupun

mikroba mikroba yang bersimbiosis atau nonsimbiosis dengan tanaman

(Simanungkalitdkk., 2006).
Istilah pupuk digunakansebagai nama kolektif untuk semua

mikrobatanah yang dapat membantu menyediakan haradalam tanah, sehingga

hara tersebut tersediabagi tanaman (Rosliani dkk., 2004).

Selain pupuk hayati faktor lain yang dapatmeningkatkan produksi

tanaman cabai adalah penggunaan bahan tanam yang baik. menurut bahan

tanam akan berkaitandengan faktor internal dimana perangsangpertum-buhan

tanaman dikendalikan olehfaktor genetik, sementara eksternal sepertiiklim,

tanah dan biologi seperti hama, penyakit,gulma, serta pesaing hara akan

mempengaruhipertumbuhan dan hasilnya. (Hayati dkk. (2012).

Di antara varietascabai unggul yang dikembangkan oleh

FakultasPertanian Universitas Padjadjaran adalah CK5dan CB2. halaman

3650Jurnal Kultivasi Vol. 17 (2) Agustus 2018Suherman, C. dkk:

pertumbuhan dan hasil tanaman cabai (Capsicum Sp .) yang diberipupuk

hayati pada pertanaman kelapa sawit ( Elaeis guineensis Jacq.) TBM

IPenelitian ini bertujuan untuk memperolehpengaruh interaksi terbaik dosis

pupuk hayatidan jenis varietas cabai terhadap pertumbuhandan hasil tanaman

cabai yang ditanam padapertanaman kelapa sawit TBM I.

Suhu menyatakan tingkat energi rata rata suhu benda. Ia dinyatakan dalam

satuan derajat (o ). Ada banyak macam satuan penggolongan suhu, namun

yang umum digunakan adalah sistem Celsius, Sistem Kelvin dan sistem

Fahrineit. Suhu didefinisikan sebagai ukuran atau derajat panas dinginnya

suatu benda atau sistem. Pada hakikatnya suhu adalah ukuran energi kinetik

rata-rata yang dimiliki oleh molekulmolekul suatu benda. Dengan demikian


suhu menggambarkan bagaimana gerakan molekulmolekul benda. Sebagai

contoh ketika kita memanaskan sebatang besi, besi akan memuai, dan

beberapa sifat fisik benda tersebut akan berubah. Sifatsifat benda yang bisa

berubah akibat adanya perubahan suhu disebut sifat termometrik. Termometer

adalah alat yang digunakan untuk mengukur sebuah benda. Dari sifat

termometrik tersebut, termometer dibuat (Purba, 2010).

Dalam biosfer, suhu benda beragam menurut tempat dan waktu yang

disebabkan oleh perbedaan benda dalam menerma energi radiasi surya dan

hasil pengaruhi energi ini terhadap sekelilingnya. Menurut tempat, ia

ditentukan oleh letak menurut ketinggian dan lintang bumi. Menurut waktu,

ia ditentukan oleh sudut inklinasi surya. Biosfer adalah lapisan lingkungan di

permukaan bumi, air, dan atmosfer yang mendukung kehidupan organisme.

Jadi, pada biosfer merupakan ruang hidup bagi tumbuhan, hewan, dan

manusia. Biosfer yang meliputi tanah, air, dan udara merupakan lapisan tipis,

yakni sekitar 8 km ke arah atmosfer dan 9 km ke arah kedalaman laut

(Ghozaliq, 2013).

I.2 Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui pengaruh waktu

pemberian dan dosis pupuk NPK dan UREA terhadap pertumbuhan dan hasil

tanaman cabai. . Agar mahasiswa mengerti tentang sifat panas dari udara dan

tanah. Agar mahasiswa menggerti tentang fluktuasi dan sebaran suhu menurut

tempat dan waktu.

I.3 Manfaat Praktikum


Manfaat dari praktikum ini adalah dapat mengetahui pengaruh waktu

pemberian dan dosis pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman

cabai.

Anda mungkin juga menyukai