Abstrak
PENDAHULUAN.
Salah satu model pembelajaran adalah dengan model kooperatif learning tipe group
investigation yaitu model pembelajaran berkelompok dengan disain siswa mencari sendiri
informasi yang telah di sediakan oleh guru. Tujuan model pembelajaraan ini menciptakan
suasana pembelajaran siswa kreatif degan mencari informasinya sendiri serta para siswa
diharapkan mampu bekerjasama dalam kelompok serta saling bertukar pikiran maka proses
diskusi.2
Maka dengan bahasan diatas peneliti tertarik meneliti pengaruh model pembelajaraan
Kooperatif Learning tipe Group Investigationdalam meningkatkan hasil belajar.
STUDI LITERATUR.
Dalam penelitian ini peneliti ingin melihat pengaruh yang timbul dari pelaksanaan
metode kooperatif learning tipe group investigation (GI) adapun arti pengaruh menurut
Badudu dan Zain adalah “Pengaruh adalah daya yang menyebabkan sesuatu terjadi, sesuatu
yang dapat membentuk atau mengubah sesuatu yang lain dan tunduk atau mengikuti karena
kuasa atau kekuasaan orang lain” 3 Berdasarkan konsep pengaruh di atas dapat disimpulkan
bahwa pengaruh merupakan suatu reaksi yang timbul (dapat berupa tindakan atau keadaan)
dari suatu perlakuan akibat dorongan untuk mengubah atau membentuk sesuatu keadaan
kearah yang lebih baik. Maka pengaruh yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengaruh
Model Pembelajaran kooperatif learning tipe group investigation (GI) terhadap hasil belajar
siswa. jadi setelah mengetahui manfaat hasil model pembelajaraan kita akan mengetahui
pengaruh nya dalam hasil belajar siswa.
3
Babadu, J.S dan Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2001), hlm
131
dalam rangka menimbulkan perubahan pada diri siswa baik berupa pengetahuan
sikap dll.
2. Pembelajaran adalah suatu proses mengatur atau mengorganisasikan lingkungan
peserta didik hingga dapat menumbuhkan dan mendorong peserta didik
melakukan proses pembelajaran. Menurut undang-undang No. 20 tahun 2003
tentang sistem pendidikan nasional mengatakan bahwa pembelajaran adalah
interaksi pendidik dengan peserta didik dan sumber belajar yang berlangsung
dalam lingkungan belajar.4
3. Hasil Belajar.
Menurut Suprijono hasil belajar adalah polapola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-
pengertian, sikapsikap, apresiasi dan keterampilan. Selanjutnya Supratiknya)
mengemukakan bahwa hasil belajar yang menjadi objek penilaian kelas berupa
kemampuan-kemampuan baru yang diperoleh siswa setelah mereka mengikuti
proses belajar-mengajar tentang mata pelajaran tertentu. Dalam sistem pendidikan
nasional rumusan tujuan pendidikan mengacu pada klasifikasi hasil belajar dari
Bloom yang secara garis besar yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek
psikomotor5
B. MODEL GROUP INVESTIGATION
Model kooperatif learning tipe group investigation (GI) adalah model
pembelajaran berkelompok yang menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk
mencari sendiri materi dengan bahan informasi yang telah disediakan misalnya buku, atau
internet dengan menentukan topik dan pelaksanaan dengan investigasi. Model ini melatih
siswa menumbuhkan kemampuan berpikir mandiri, keterlibatan siswa secara aktif dan
kemampuan yang baik dalam berkomunikasi dalam kelompok.
Model pembelajaran group investigation dikembangan oleh Herbert Thalen
sebagai upaya mengkombinasi startegi belajar dengan orientasi perkembangan proses.
Adapun menurut Tsoi, Goh dan Chia, modep pembelajaran ini secara filosofis
berparadigma Konstruktivisme yaitu pandangan bahwa pengetahuan kita adalah hasil dari
pembentukan diri sendiri.6
4
Aprida Pane, “Belajar dan Pembelajaraan”, dalam jurnal Fitrah, No. 02, Vol. III, 2017
5
Widodo dan Lusi Widayanti, “Peningkatan Aktivitas Belajar Dan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode
Problem Based Learning Pada Siswa Kelas Viia Mts Negeri Donomulyo Kulon Progo Tahun Pelajaran
2012/2013”, dalam jurnal Fisika Indonesia, No. 49, Vol. XVII, 2013
6
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2013), hlm
39-41.
Terdapat tiga konseo utama dalam pembelajaran group investigation yang ingin
dikembangkan dalam diri anak didik menurut Thalen, Joyye dan Weil yaitu:
a. Inquiry
b. Knowladge
c. The Dynamic of the learning group7.
Karakteristik model pembelajaran kooperatif learning tipe group investigation yaitu
a. Materi kognitif untuk menginformasikan akademik tinggi dan
keterampilan inkuiri.
b. Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok dengan anggota 4 atau 5 siswa
yang heterogen dan dapat dibentuk berdasarkan pertimbangan
keakrabanatau minat yang sama dalam topik tertentu
c. Siswa terlibat langsung sejak perencanaan pembelajaran (menentukan
topik dan cara investigasi) hingga akhir pembelajaran (penyajian laporan).
d. Diutamakan keterlibatan pertukaran pemikiran para siswa.
e. Adanya sifat demokrasi dalam kooperatif (keputusan-keputusan yang
dikembangkan atau diperkuat oleh pengalaman kelompok dalam konteks
masalah yang diselidiki).
f. Guru dan murid memiliki status yang sama dalam mengatasi masalah
dengan peranan yang berbeda.
Peranan Guru dalam proses pembelajaran group investigation lebih sebagai
konselor, konsultan dan sumber kritik konstruktif (membangun) adapun peran dalam
proses kegiatan adalah pemecah masalah, pengelola kelas dan pemaknaan perseorang.
Lebih jelasnya sebagai berikut :
a. Dalam memulai pembelajaran Guru harus memberikan informasi dan
intruksi yang jelas dalam mengawali kegiatan.
b. Guru memberikan bimbigan dan bantuan dalam menggali pengetahuan
siswa dalam memecahkan masalah bukan menunjukan cara menyelesaikan
masalah.
c. Memberikan motivasi dan dorongan kepada siswa.
d. Menyiapkan bahan dan fasilitas yang akan digunakan siswa dalam
pembelajaran.
7
Eko, Model Pembelajaran Group Investigation, https://ekocin.wordpress.com/2011/06/17/model-
pembelajaran-group-investigation-gi/ diakses 22 Mei 2020 pada pukul 07:55 WITA
e. Memimpin diskusi dan penyimpulan akhir pembelajaraan.8
Dalam kegiatan pembelajaran model group investigation terdapat enam langkah
dalam pelaksaannya yaitu sebagai berikut :
1) Mengidentifikasi topik dan mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok (para
siswa menelaah sumber-sumber informasi, memilih topik, dan mengategorisasi
saran-saran, para siswa bergabung ke dalam kelompok belajar dengan pilihan
topik yang sama, komposisi kelompok didasarkan atas ketertarikan topik yang
sama dan heterogen, guru membantu atau memfasilitasi dalam memperoleh
informasi)
2) Merencanakan tugas-tugas belajar (direncanakan secara bersama-sama oleh para
siswa dalam kelompoknya masing-masing, yang meliputi: apa yang kita selidiki,
bagaimana kita melakukannya, siapa sebagai apa pembagian kerja, untuk tujuan
apa topik ini diinvestigasi)
3) Melaksanakan investigasi (siswa mencari informasi, menganalisis data dan
membuat kesimpulan; setiap anggota kelompok harus berkonstribusi kepada usaha
kelompok; para siswa bertukar pikiran, mendiskusikan, mengklarifikasi dan
mensintesis ide-ide)
4) Menyiapkan laporan akhir (anggota kelompok menentukan pesan-pesan esensial
proyeknya; merencanakan apa yang akan dilaporkan dan bagaimana membuat
presentasinya; membentuk panitia acara untuk mengoordinasikan rencana
presentasi)
5) Mempresentasikan laporan akhir (presentasi dibuat untuk keseluruhan kelas dalam
berbagai macam bentuk; bagian-bagian presentasi harus secara aktif dapat
melibatkan pendengar (kelompok lainnya); pendengar mengevaluasi kejelasan
presentasi menurut kriteria yang telah ditentukan keseluruhan kelas)
6) Evaluasi (para siswa berbagi mengenai balikan terhadap topik yang
dikerjakan, kerja yang telah dilakukan dan pengalaman-pengalaman efektifnya;
guru dan siswa berkolaborasi dalam mengevaluasi pembelajaran; asesmen
diarahkan untuk mengevaluasi pemahaman konsep dan keterampialn berpikir
kritis).
8
Kurniajanti, Model Pembelajaraan Kooperatif Learning tipe group investigation,
https://kurniajanti.wordpress.com/2012/12/30/model-pembelajaran-kooperatif-tipegroup-investigation-gi/
diakses pada pada 22 Mei 2020 pada pukul 10:10 WITA.
Dalam implementasinya proses pembelajaran dengan model ini pasti memiliki
kelebihan dan kekurangan yaitu :
Kelebihan
1) Dalam proses belajarnya siswa diberikan kebebasan agar berpikir kreatif, inisiatif
dan aktif.
2) Rasa percaya diri dapat lebih meningkat.
3) Dapat belajar memecahkan masalah dalam menangani suatu masalah.
4) Meningkatkan proses bekerjasama dalam belajar.
5) Belajara berkomuniksi secara sistematis dengan teman maupun guru.
6) Belajar menghargai pendapat orang lain.
7) Meningkatkan partisipasi dalam membuat suatu keputusan.
Kekurangan
1) Sedikitnya materi yang tersampaikan pada satu kali pertemuan.
2) Sulitnya memberikan penilaiaan secara personal.
3) Tidak semua topik dan tema cocok dengan model pembelajaraan group
investigation.
4) Diskusi kelompok biasanya berjalan kurang efektif.9
Dalam melihat hasil dari model pembelajaan ini maka proses yang diukur adalah hasil
belajar siswa yaitu
METODE PENELITIAN.
Penelitian ini dibuat dengan metode kualitatif, teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah analisis data tidak langsung seperti mencari data-data dari berbagai sosial
media dan juga dari berbagai laman web berupa jurnal, skripsi dll.
HASIL
Dari berbagai literatur yang diteliti maka terdapat hasil sebagai berikut :
Berdasarkan hasil penelitian diatas maka dapat di ambil kesimpulan bahwa dengan
penerapaan model pembelajaraan kooperatif tipe Group Investigation (GI) terhadap berbagai
bidang pelajaraan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu siswa dapat belajar lebih
aktif, kreeatif dan kemampuan afektif lainnya mampu terlatih.
Adapun kelemahan dalam penelitian ini yaitu pengunaan metode tidak langsung
dengan adanya batasan waktu dan tempat hingga peneliti tidak mampu melihat pelaksaan
secara langsung.
DAFTAR PUSTAKA
Aprida Pane, “Belajar dan Pembelajaraan”, dalam jurnal Fitrah, No. 02, Vol. III, 2017
Chera Rizqi Faujiyah, Idad Suhada, Sri Hartati, “Penerapan Model Pembelajaran Group
Investigation terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Ekskresi
Manusia” Jurnal BioEdUIN, UIN Sunan Gunung Djati Bandung , Vol. 7 No. 1
tahun 2017
Gusnawati, Zainuddin dan Mustika Wati, “: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation di SMA
Negeri 4 Banjarmasin”, Jurnal Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika , Universitas
Lambung Mangkurat Banjarmasin, Vol. 1 No, 1 Tahun 2013
Hadi Samsul, “ Aplikasi Kooperatife Learning Tipe Group Investigation (GI) pada Mata
Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Kelas V MIN 6 Ngawi”, dalam Islamic
Akademika , No. 1, Vol. VI , 2019
Indrawati, “Pembelajaran Group Investigasi Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SMK
Negeri 1 Makassar” Jurnal Ekonomi dan Pendidikan JEKPEND Universitas
Negeri Malang Volume 1 Nomor 1 Tahun 2018
J.S dan Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2001
Joko Sunarya dan Rusiyanto, “Penggunaan Model Pembelajaran Group Investigation untuk
Menigkatkan Hasil Belajar Standar Kompetensi Shield Metal Arc Welding Mata
Diklat Teknik Pengelasan”, Jurnal Pendidikan Teknik Mesin, Universitas Negeri
Semarang, Vol. 16, No. 1, Juni 2016