A. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian motivasi belajar
2. Peserta didik/konseli dapat memahami faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam
meningkatkan motivasi belajar
B. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Meningkatkan Motivasi Belajar
C. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Memberikan salam/sapaan dengan penuh semangat dan keakraban kepada peserta didik,
kemudian mengajak peserta didik untuk mengawali kegiatan dengan berdo’a.
1.2. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan Bimbingan dan Konseling
1.3. Membina hubungan baik dengan peserta didik serta membuat suasana kegiatan menjadi lebih
semangat/bergairah dengan diawali ice breaking. (Mencaikan kebekuan di kelas)
2. Tahap Inti
2.1. Guru pembimbing menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi
layanan tersebut diatas.
2.2. Peserta didik memperhatikan penjelasan materi yang diberikan serta Guru BK mengajak
peserta didik berdialog interaktif tentang contoh penerapannya.
2.3. Setelah itu, peserta didik memperhatikan, mengamati tampilan video yang terkait dengan “kl
”Belajar dari semut”
2.4. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab setelah peserta didik melihat tayangan
video tersebut.
2.5. Peserta didik diminta untuk memperhatikan tanyangan disampaikan guru BK tentang kisah
inspiratif “Kisah Ibnu Hajar” (belajar butuh proses).
2.6. Peserta didik melakukan perenungan, penghayatan terhadap kisah inspiratif tersebut,
kemudian membuat makna atau poin belajar dari kisah tersebut.
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik melakukan refleksi atas kegiatan yang telah dilakukan
3.2. Guru BK mengajak peserta didik agar selalu semangat dalam motivasi untuk belajar
3.3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang dan mengakhiri kegiatan dengan
berdoa dan salam
D. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Guru BK memperhatikan proses layanan serta melakukan refleksi dari kegiatan
layanan klasikal tersebut menggunakan lembar observasi
2. Evaluasi Hasil : Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah mengikuti kegiatan layanan klasikal,
antara lain: suasana yang dirasakan, pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaiannya. (bisa
melalui link google form.
Motivasi harus selalu ada dan dipelihara, agar senantiasa hidup menggelora didalam jiwa kita
selamanya. Kalau kita kelihangan semangat, badan rasanya lemah, malas, tidak bergairah, tidak berdaya,
bahkan merasa tidak berharga. Sungguh ini sangat merugikan. Jadi motivasi sangat diperlukan untuk
keberhasilan seseorang dalam belajar
Salah satu tujuan belajar di kelas agar kita dapat naik ke kelas berikutnya sampai lulus. Untuk
mencapai tujuan tersebut kita perlu usaha. Berharap memperoleh hasil yang memuaskan adalah idaman
setiap orang berusaha. Agar kita memahami usaha-usaha apakah yang perlu dilakukan, perhatikan hal-hal
berikut ini :
Persyaratan akademis, meliputi :
Hasil ulangan yang diperoleh sudah tuntas/lulus
Kehadiran disekolah hendaknya sesuai dengan ketentuan.
Konsentrasi belajar baik di rumah maupun disekolah
Kesehatan fisik maupun mental yang menunjang kegiatan belajar.
Kelengkapan catatan pelajaran.
Mengerjakan tugas (PR) dengan baik
Alkisah, ada seorang anak yang malas bangett.. kalau disuruh belajar di kelas. Dia sering tidak paham
sama pelajaran. Hasilnya dia menjadi murid yang terbodoh di kelasnya. Dia STRESS dengan keadaan
dirinya. Dia sudah tidak tahan lagi. Sehingga dia pun akhirnya bergegas meninggalkan sekolah.
Setelah lama berjalan, dia beristirahat di tepi sungai. Dia melihat pemandangan yang begitu
menakjubkan. Dia melihat batu besar yang berlubang gara-gara tetesan air. Iya, hanya tetes-tetes air yang
tak kenal lelah jatuh menimpa batu besar, jadi berlubang permukaan batu yang keras. Dia pun mendapat
pencerahan dari situ.
Aku memang bodoh, bego, dungu, tolol atau apalah namanya, tapi aku kan manusia yang masih
dikasih hidup oleh Allah. Kalau air yang terus menerus menetes ini saja dapat membuat batu yang keras
jadi berlubang, masa aku tidak dapat membuat diriku sendiri PINTER. Sedungu atau sebodoh apapun aku
sekarang, aku yakin kalau terus-menerus berusaha persis seperti tetesan air ini aku pasti bisa jadi pinter
bin mahir. Aku pasti BISA, asal aku nggak nyerah dan terus berusaha.. YA, AKU pASTI BISA !
Setelah kejadian itu, anak tersebut berubah drastiss. Dulunya paling males, sekarang paling rajin.
Setiap saat yang memungkinkan dia gunakan untuk belajar. Dia mulai bisa menyamai teman-temannya.
Begitulah, tingkat demi tingkat ia lampaui. Hingga kemampuannya mendekati gurunya, menyamainya…
Dan akhirnya menjadi luar biasa kemampuannya.
HIKMAH :
Belajar bukan berarti hanya sekolah,
belajar bukan berarti hanya membaca buku
tetapi juga Belajar dari setiap kejadian.
Batu sekeras apapun akan berlubang
jika ditetesi air terus menerus.
Oleh karenanya, mari kita sungguh-sungguh
dalam belajar.
Belajar dari apa yang bisa dilakukan,
agar hidup ke depan lebih baik.