Ada sebuah pepatah mengatakan “ Malu Bertanya Sesat Di Jalan”. Pepatah ini mau menggambarkan
bahwa ketika kia ingin pergi ke suatu tempat yang baru bagi kita misalnya kita ingin mencari alamat
rumah teman kelas kita, maka kita perlu bertanya pada orang-orang di sekitra kita, bila kita bingung dan
tersesat. Apa yang terjadi bila kita tidak bertanya atau malu bertanya pada orang lain ? Kita pasti
tersesat dan tidak akan menemukan rumah teman kita tersebut.
Banyak hal yang menyebabkan kita merasa malu untuk melakukan sesuatu termasuk bertanya pada
orang lain ataupun pada guru di kelas. Malu, tidak berani melakukan sesuatu dapat disebabkan oleh
beberapa hal misalnya takut dikatakan bodoh, takut ditertawakan, takut dimarahi guru, tidak tahu mau
menanyakan tentang apa, tidak tahu membuat kalimat yang baik, dan lain sebagainya. Kalau kita takut
atau malu bertanya pada guru tentang mata pelajaran, maka kita tidak dapat mengerti apa yang
dipelajari. Jika kita tidak mengerti apa yang dipelajari, maka kita tidak dapat mengerjakan tugas ataupun
tes/ujian yang diberikan oleh guru. Nilai yang diperolehpun tidak memuaskan.
Semakin kita berpikir bahwa saya bisa, maka semakin kuat rasa percaya diri kita. Demikian
sebaliknya semakin kita berpikir bahwa saya tidak bisa, maka semakin lemah percaya diri kita. Misalnya
bila kita mendapat tugas atau harus mengerjakan sesuatu, kita perlu percaya pada diri bahwa kita
mampu mengerjakan tugas ini, dan bila saya menemukan kesulitan maka saya pun perlu berani
bertanya pada guru tentang pelajaran yang tidak saya mengerti.
Tips melaith agar dapat bertanya dengan percaya diri :
Langkah-langkah metode learning starts with a question
1. Pilih bahan bacaan yang sesuai dengan meteri pelajaran
2. Pelajari bacaan secara sendirian atau dengan teman
3. Berilah tanda pada bagian yang tidak dipahami. Berilah tanda sebanyak mungkin
4. Carilah pasangan belajar (seorang teman) untuk bergabung dengan pasangan lain hingga menjadi
sebuah kelompok yang terdiri dari empat orang. Kemudian bersama teman-teman cobalah pelajari
sekali lagi poin-poin yang tidak diketahui yang telah diberi tanda.
5. Kumpulkan pertanyaan-pertanyaan yang telah ditulis bersama dalam kelompok
6. Belajarlah bersama teman-teman sekelas dan guru tentang materi pembelajaran dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Tujuan :
Agar peserta didik memiliki kemampuan merumuskan pertanyaan dan merani mengungkapkannya /
menanyakannya pada guru
Prosedur :
a. Bentuklah beberapa kelompok dalam kelas ( 1 Kel. : 5 – 6 orang )
b. Selanjutnya, bagikan kartu kosong kepada setiap anggota dalam setiap kelompok
c. Setiap peserta didik dalam kelompok menulis beberapa pertanyaan dalam kartu tentang hal-hal yang
sedang dipelajari
d. Dalam tiap kelompok putarlah kartu tersebut searah keliling jarum jam
e. Ketika setiap kartu diedarkan pada setiap anggota kelompok, anggota kelompok tersebut harus
membacanya dan memberikan tanda (V), jika pertanyaan tersebut dianggap penting
f. Perputaran berhenti sampai kartu tersebut kembali kepada pemiliknya masing-masing
g. Setiap pemilik kartu dalam kelompok harus memeriksa pertanyaan-pertanyaannya mana yang
mendapatkan suara terbanyak
h. Setelah itu jumlah perolehan suara atas pertanyaan itu, dibandingkan dengan perolehan anggota lain
dalam satu kelompok. Pertanyaan yang mendapatkan suara terbanyak kini menjadi milik kelompok
i. Setiap kelompok melaporkan secara tertulis pertanyaan yang menjadi miliki kelompok
j. Guru melakukan pemeriksaan terhadap pertanyaan dari tiap-tiap kelompok, mungkin ada
pertanyaan yang isinya sama. Pertanyaan-pertanyaan yang sudah diseleksi oleh guru dikembalikan
kepada peserta didik untuk dijawab secara mandiri atau kelompok.