Anda di halaman 1dari 26

Paper Praktikum 1 Jum’at, 18 September 2020

Ekologi dan Estetika Hutan

IDENTIFIKASI KOMPONEN PENYUSUN EKOSISTEM


(Studi Kasus : Sawah dan Pekarangan Dekat Rumah)

Disusun Oleh:
Nadya Fitri Agli J0302201011

Dosen:
Helianthi Dewi, S.Hut., M.Si.
Dr. Melewanto Patabang, S. Hut, M.Si.
Wulandari Dwi Utari, S.Hut., M.Si.

Asisten Dosen:
Esti Menur Sukanti, A.Md.
Danang Windrapurna, A.Md.

PROGRAM STUDI EKOWISATA


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2020
I. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Tempat dilaksanakannya penelitian dan pengamatan dalam
praktikum mengidentifikasi komponen penyusun ekosistem ialah
persawahan di belakang rumah dan pekarangan di sekitar rumah .
Praktikum dilaksanakan pada Jumat, 18 Agustus 2020. Kegiatan
pengamatan dimulai pukul 10.00-11.30 WIB dan dilanjutkan pada pukul
16.00-18.00 WIB

B. Alat dan Bahan


Kegiatan praktikum mengidentifikasi komponen penyusun
ekosistem ini memerlukan alat dan bahan yang digunakan untuk
mempermudah dalam memperoleh data selama kegiatan berlangsung.
Berikut merupakan alat dan bahan yang digunakan.

Tabel. 1.1 Daftar Alat dan Bahan


No. Alat dan Bahan Kegunaan
1. Alat tulis Menulis hasil pengamatan
2. Buku catatan Mencatat hasil pengamatan
3. Ebook Literatur Mengetahui jenis satwa dan tumbuhan
4. Smartphone Mengetahui jenis satwa dan tumbuhan
5. Tumbuhan Objek yang diidentifikasi komponen dan
perananannya dalam ekosistem
6. Hewan Objek yang diidentifikasi komponen dan
perananannya dalam ekosistem

C. Tahapan Kerja
Pada proses pengamatan ini menggunakan metode observasi,
yaitu dengan mengobservasi objek secara langsung.
1. Hal pertama yang dilakukan adalah menentukan
lokasi serta menyiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan dalam praktikum.
2. Langkah selanjutnya, mencari objek yang akan
diteliti, kemudian mulai melakukan pengamatan,
penelitian, dan identifikasi objek dari segi warna,
bentuk, pergerakan objek, dan komponen yang
terdapat pada objek.
3. Untuk mengetahui nama dari suatu objek maka
digunakan buku literatur dari pdf dan bisa dicari
juga pada jurnal pdf melalui smartphone.
4. Setelah itu hasil dari pengamatan ditulis pada kertas
atau buku catatan menggunakan alat tulis.
II. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
Dari hasil pengamatan yang dilakukan, ditemukan beberapa jenis hewan
dan tumbuhan. Berikut merupakan hasil identifikasi komponen biotik jenis
hewan dan tumbuhan:

Tabel 1. Komponen Biotik Tumbuhan


Juml
Nama ah
No. Jenis Ciri Fisik Penyebaran Manfaat
Ilmiah Indiv
idu
1. Pohon Mangifera 1 -Tingginya Individu
mangga Indica sekitar 5m Mangga menjadi
-Tidak memiliki tempat tinggal
buah atau bagi hewan kecil
berbunga seperti semut dan
-Berdaun hijau angkrang
lebat
2. Kembang Hibiscus 1 - Ukuran sedanh Individu
sepatu rosa- poho - Bung berwarna Sebagai tenpat
sinensis n putih hinggap dan
-Berdaun hijau sumber makanan
cukup lebat serangga
penghisap nektar
3. Rimbang Solanum 1 -Ukuran sedang Individu
torvum poho -Memiliki buah Sebagai tempat
n bulat kecil hinggap dan
berwarna hijau sumber makanan
-Daun hijau dan burung kecil atau
batang berduri hewan ke
berwarna hijau
dengan batang
memiliki bulu-
bulu halus

5. Eceng Echhornia 1 - Daun tunggal Kelompok Sebagai rumah


gondok crassipes rump berbentuk daun ikan pada air rawa
un oval licin
-Bunga
berwarna ungu
dan daun
berwarna hijau

5. Pacar air Impatiens 1 -Berukuran Kelompok Sebagai sumber


(bunga balsamani poho kecil makanan
pukul a n -Berdaun sejajar serangga kecil
empat) yang memiliki
rigi pada tepi
daunnya
-Memiliki bulir
seperti biji di
sekitar batang
-Batang
berwarna merah
kecoklatan

6. Mondokak Tabernaem 1 -Berukuran Individu Sebagai sumber


i ontana poho sekitar 50 cm maknanan
divaricata n -Memiliki daun serangga pernghisap
tunggal nektar
melengkung
kecil
-Memiliki
bunga mirip
dengan melati
putih
-Tidak memiliki
aroma yang
menyengat

7. Paku Pterophyta 1 -Berukuran Kelompok Sebagai


sejati/ rump sedang penyeimbang
Pakis un -Memiliki daun habitat rawa
hijau menjari
dan runcing di
ujungnya
-Memiliki bulu-
bulu halus di
sekitar daunnya
8. Pepaya Carica 1 -Memiliki tinggi Kelompok Buahnya biasa
papaya poho sekitar 1-2m dikonsumsi burung
n -Daun menjari pemakan buah
berwarna hijau atau hewan
-Memiliki buah lainnya
berbentuk
lonjong
berwarna hijau
(jika matang

9. Rambutan Nephelium 3 -Memiliki tinggi Kelompok Sebagai tempat


lappaceum poho sekitar 3-5m tinggal hewan-
n -Memiliki daun hewan kecil
menjari seperti semut dan
-Memiliki buah angkrang
berambut
sebesar bola
pingpong dan
berwarna hijau
(jika matang
berwarna
kuning dan
merah)

10. Kelapa Cocos 6 -Memiliki tinggi Kelompok Tempat bertengger


nusifera poho sekitar 5-7 m burung dan
n -Memiliki daun sumber makanan
menjari beberapa hewan
berwarna hijau
-Memiliki buah
bulat sebesar
bola kaki
berwarna hijau
dan oranye

11. Jambu biji Psidium 1 -Memiliki daun Kelompok Buahnya


guajava poho melengkung diperkaya vitamin
n berwarna hijau c biasad konsumsi,
-Memiliki dan daunnya bisa
batang berwarna dimanfaatkan
coklat licin sebagai obat
-Memiliki buah
bulat sebesar
bola kasti
berwarna hijau
dan kuning

12. 2 -Berbentuk Kelompok Sumber makanan


Padi Oryza petak seperti rumput hewan pemakan
Sativa yang tinggi biji-bijian seperti
berrwarna hijau burung pipit dan
-Memiliki bulir ayam atau tikus
yang berisi biji
beras berwarna
putih
-Biasa ditanam
segerombolan
dengan
beraturan

13. Kakao Theobroma 1 -Memiliki tinggi Kelompok Biji buah kakao


cacao poho sekitar 2m merupakan bahan
n -Memiliki daun utama dalam
berwarna hijau, pembuatan coklat
kuning, dan
kecoklatan,
-Memiliki buah
yang lonjong
dan berwarna
coklat dan
kuning
14. Pisang Musa 6 -Memiliki tinggi Kelompok Buahnya bisa
paradisiac poho sekitar 2m dikonsumsi, dan
a n -Memiliki daun pisang memiliki
sejajar yang jantung yang
bertekstur licin dimanfaatkan
-Memiliki buah sebagai sayuran,
dan daunnya biasa
dipakai untuk
membuat bungkus
makanan

15. Singkong Manihot 1 -Memiliki tinggi Kelompok Daunnya


esculenta poho sekitar 50- dimanfaatkan
n 100cm sebagai sayuran
-Berdaun dan akarnya(umbi)
menjari warna bisa dikonsumsi
hijau dan
berbatang coklat
kemerahan
Tabel 3. Komponen Biotik Hewan

Juml
Nama ah
No. Jenis Ciri Fisik Penyebaran Aktivitas
Ilmiah Indiv
idu
1. Ayam Gallus 2 - Ukuran Kelompok Berjalan seperti
rumahan gallus sedang sedang mencari
domesticus 2 Warna coklat makanan
dan putih
belang-belang
3 Mempunyai
jambul merah
diatas
kepalanya
2. Kucing Felis Catus 1 - Ukuran Individu Berdiam
sedang
- Warna putih
belang-belang
hitam
- memiliki
4 kaki dan
memiliki
kumis
3. Burung Passer 1 - Ukuran kecil Kelompok Hinggap di
gereja montanus - Bentuk bulat pohon berdahan
- Warna coklat kecil
belang
- Paruh kecil

4. Belut Monopters 1 - Berbentuk Kelompok Berjalan masuk


sawah albus panjang dan ke dalam lubang
licin lumpur sawah
- Berwarna
coklat keabu-
abuan
5. Burung Lonchura 1 - Ukuran kecil Kelompok
pipit Punctuala - Berkepala Terbang dari
sawah dan pohon ke pohon
punggung di sekitar sawah
coklat-
kehitaman
- Dada
berwarna
putih
- Ekor hitam
kecil dan
berkaki kecil
Paruhnya kecil
Memakan
6. Kambing Caprinae 2 Kelompok rumput di
aegagus -Berwarna hitam pekarangan
dan coklat sekitar rumah
-Memiliki bersama
tanduk anaknya
-Berbulu pendek

7. Ular Homalops 1 -Berukuran Individu Berlari kencang


kadut air Buccata sekitar 10-20 cm memasuki
-Berwarna corak semak-semak
(Homalops belang tak
is Buccata) beraturan
-Tubuh bagian
lateral memiliki
bintik-bintik
putih

8. Keong Pila 8 -Berukuran kecil Kelompok Bergerombolan


sawah ampullace seperti kerucut di aliran air
a membulat sawah yang
-Berwarna hijau jernih.
kecoklatan
-Memiliki mulut
membundar

9. Angsa Cygnus 2 -Berwarna putih Berjalan


Olor susu Kelompok mencari
-Memiliki paruh makanan
berwarna kuning
-Memiliki paruh
panjang dan
lebar pada
ujungnya
-Memiliki
selaput diantara
jari kaki
-Bulu yang
berlapis minyak
agar tidak basah

B. PEMBAHASAN

1. Tumbuhan
a. Mangga
Tanaman yang memiliki nama latin Mangifera indica ini
adalah salah satu jenis tanaman berbiji tertutup yang
tumbuh subur di wilayah Indonesia. Tanaman mangga bisa
tumbuh mencapai 20m, namun yang dibudidayakan hanya
memiliki tinggi sekitar 3-10m. Daun mangga umumnya
hijau lebat dan mangga memiliki buah yang sangat lezat
dan gemar dikonsumsi.

Gambar 1.1 Mangga (Mangifera indica)


Sumber : dokumentasi Nadya Fitri A, 2020

b. Kembang sepatu
Tanaman kembang sepatu dengan nama latin Hisbicus rosa
sinensis merupakan jenis tanaman yang dikelompokkan
dalam famili malvaceace, genus hisbiscus. Kembang
sepatu tak hanya dijadikan tanaman hias namun juga
banyak memanfaatkannya sebagai obat, mulai dari
bunganya sebagai obat bisul, hingga daunnya yang
dipercaya dapat menyembuhkan panas dalam.

Gambar 1.2 Kembang Sepatu (Hisbicus rosa-sinensis)


Sumber : dokumentasi Nadya Fitri A, 2020

c. Rimbang
Rimbang dengan nama latin Solanum torvum termasuk ke
dalam tanaman perdu yang tingginya sekitar 1-
3m.Memiliki batang membulat, berduri dan berwarna hijau
seperti daunnya yang tunggal. Mempunyai bunga kecil
berwarna putih di pucuknya. Buah rimbang yang bulat
kecil punya khasiat untuk mengobati sakit mata dan obat
lainnya.
Gambar 1.3 Rimbang (Solanum torvum)
Sumber : dokumentasi Nadya Fitri A, 2020

d. Eceng gondok
Eceng gondok dengan nama latin Eichhornia crassipes
termasuk ke dalam divisi magnoliophyta kelas liliopsida,
ordo alismatales, famili butomaceae dan genus eichornia
adalah salah satu tanaman air berkelompok yang tingginya
sekitar 0,4-0,8m. Daunnya hijau tunggal berbentuk oval
dengan ujungnya yang meruncing. Memiliki bunga
berwarna ungu, merah muda pudar, hingga putih. Eceng
gondok dimanfaatkan oleh ikan rawa sebagai rumah
mereka, dan mulai dikembangkan untuk bisa dikonsumsi
oleh manusia.

Gambar 1.4 Eceng Gondok (Eicchornia crassipes)


Sumber : dokumentasi Nadya Fitri A, 2020

e. Pacar Air
Tanaman Pacar air dengan nama latin Impatiens hortensis
merupakan tanaman divisi magnoliophyta yang termasuk
kelas magnoliopsida, ordo geraniales, famili
balsaminaceae, dan genus impatiens.Pacar air berbatang
basah,lunak, dan berwarna kemerahan. Bunganya memiliki
warna merah, merah muda, hingga ungu. Pacar air biasa
dijadikan tanaman hias namun biasa juga tumbuh
berkelompok di tanah lapang.
Gambar 1.5 Pacar Air (Impatiens hortensis)
Sumber : dokumentasi Nadya Fitri A, 2020

f. Mondokaki
Mondokaki dengan nama latin Tabernaemontana divaricata
merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari
oleh pecinta tanaman. Bunganya berwarna putih mirip
dengan bunga melati namun memiliki aroma yang berbeda

Gambar 1.6 Mondokaki (Tabernaemontana divaricata)


Sumber : dokumentasi Nadya Fitri A, 2020

g. Pakis
Paku sejati atau yang sering disebut dengan pakis
merupakan salah satu jenis Pteridophyta yang telah
berbentuk talus. Batangnya berwarna hijau seperti daunnya
dapat tumbuh di bawah tanah seperti rizhoma. Daun
mudanya menggulung dan setelah dewasa akan melebar.
Biasanya tumbuh berkelompok di semak atau rawa.
Tanaman ini bukanlah paku yang dapat dikonsumsi.
Gambar 1.7 Pakis (Pterophyta)
Sumber : dokumentasi Nadya Fitri A, 2020

h. Pepaya
Tanaman pepaya dengan nama latin Carica papaya adalah
tanaman yang sering kita jumpai di sekitar lingkungan kita.
Tanaman jenis ini merupakan kingdom dari plantae dengan
kelas Magnolliopsida, ordo brassicales, family caricaceae,
genus carica dan yang terakhir berjenis Carica papaya.
Tanaman pepaya berciri-ciri mempuyai tulang daun yang
menjari bergerigi dengan jumlah kelopak genap, pohon
memiliki batang yang kokoh, mempunyai daun yang
berwarna hijau, pola penyebarannya yaitu sendiri dan
tanaman ini mempunyai bunga. Tanaman ini memiliki
permukaan batang yang memperlihatkan bekas-bekas daun
patahan tangkai daun.

Gambar 1.8 Pepaya (Carica papaya)


Sumber : dokumentasi Nadya Fitri A, 2020
i. Rambutan
Tanaman yang bernama latin (Nephelium iappaceum)
adalah buah asli dari Asia Tenggara, khususnya Indonesia,
namun sekarang telah menyebar ke seluruh daerah tropis di
dunia. Tanaman ini termasuk kingdom plantane kelas
Secara alami rambutan berumah dua, tetapi bersifat
androdioecious (hermaprodit), ada tumbuhan berbunga
jantan saja dan berbunga banci. Tumbuhan jantan tidak
pernah menghasilkan buah.

Gambar 1.9 Rambutan (Nephelium iappeceum)


Sumber : dokumentasi Nadya Fitri A, 2020

j. Kelapa
Tanaman kelapa merupakan tanaman yang sangat banyak
tersebar di Indonesia, terutama di wilayah pesisir pantai.
Kelapa memiliki tinggi hingga mencapai 20m, namun adaj
juga yang hanya memiliki tinggi 2m. Tanaman yang
memiliki nama latin Cocos nusifera ini disebut juga
tanaman seribu guna, karena dari daun, batang, buah
hingga tempurung kelapa dapat digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Kelapa termasuk penyebaran dalam
kelompok. Daun dan buahnya yang hijau, serta memiliki
batang yah kokoh. Kelapa juga termasuk komiditi ekspor
yang terbaik.
Gambar 1.10 Kelapa (Cocos nusifera)
Sumber : dokumentasi Nadya Fitri A, 2020

k. Jambu Biji
Psidium guajava L. atau sering biasa kita sebut jambu biji
ini merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Serikat
Tengah, lalu penyebaran tanaman ini meluas ke kawasan
Asia Tenggara dan ke wilayah Indonesia melalui Thailand.
Tanaman ini memiliki buah yang sangat baik untuk
dikonsumsi dan dipercaya berkhasiat untuk obat. Tanaman
ini tidak terlalu tinggi, dengan batang yang licin.

Gambar 1.11 Jambu biji (Psidium guajava)


Sumber : dokumentasi Nadya Fitri A, 2020
l. Padi
Padi merupakan tanaman yang paling penting bagi
kehidupan manusia. Berbentuk seperti rumput berukuran
sedang dan memiliki bulir biji yang sering disebut beras.
Padi bernama latin Oryza Sativa ini tidak hanya merupakan
produsen bagi manusia, namun juga hewan yang
penyebarannya berkelompok. Padi yang masih belum siap
di panen berwarna hijau, dan ketika waktu panen telah tiba
ia akan berubah menguning.

Gambar 1.12 Padi (Oryza Sativa)


Sumber : dokumentasi Nadya Fitri A, 2020

m. Kakao
Kakao bernama latin Theobroma cacao merupakan
spermatophyta angiospermae yang masuk ke dalam ordo
malvales, famili sterculiaceae. Tinggi tanaman ini antara 1-
7m. Tanaman ini memiliki 2 tunas, yaitu tunas ke atas
(tunas air/chupon) dan tunas ke bawah (plagiotrop/fam).
Biji buah kakao adalah bahan utama coklat

Gambar 1.10 Kelapa (Cocos nusifera)


Sumber : dokumentasi Nadya Fitri A, 2020
n. Pisang
Tanaman pisang dengan nama ilmiah Musa paradisiac
merupakan tanaman yang berasal dari asia pasifik dan
tumuh subur di daerah tropik. Memiliki daun yang lebar
dan batang basah berwarna hijau juga. Tanaman ini
memiliki bunga yang berwarna merah yang biasa disebut
jantung pisang, dapat diolah menjadi sayuran. Buah pisang
sangat tinggi vitamin dan banyak disukai.

Gambar 1.14 Pisang (Musa Paradisiac)


Sumber : dokumentasi Nadya Fitri A, 2020

o. Singkong
Tanaman singkong merupakan jenis umbi kayu yang
memiliki nama latin Manihot esculenta. Tanaman ini
memiliki daun yang menjari dan tidak memiliki buah.
Singkong juga banyak dibudidayakan karena daun dan
umbi akarnya dapat dikonsumsi dan diolah menjadi bahan
yang bermanfaat seperti tepung, sayuran, dan lainnya.

Gambar 1.15 Singkong (Cocos nusifera)


Sumber : dokumentasi Nadya Fitri A, 2020

2. Satwa
a. Burung gereja
Hewan dengan nama latin Gallus gallus ini merupakan
hewan yang tergabung dalam kingdom animalia
subkingdom metoxa, phylum cordata, divisi carinathae,
ordo galiformes, family phasianidae, dan genus gallus.
Memilikiciri-ciri berukuran lebih kecil dibanding ayam
ras, berwarna hitam, kunging kecoklatan, abu-abu,
hingga bercorak putih dan coklat. Ayam ini terbiasa
hidup dalam kelompok, dan banyak dijadikan hewan
ternak. Merupakan konsumen tingkat 1
yang terbiasa mencari makan sendiri dengan mengais-
ngais tanah. Ayam kampung juga memiliki kebiasaan
terbang ke dahan-dahan pohon yang tidak terlalu tinggi.
Beberapa ayam ini juga memiliki jambul diatas
kepalanya yang biasa disebut jengger.

Gambar 2.1 Ayam (Gallus gallus)


Sumber : dokumentasi Nadya Fitri A, 2020

b. Kucing merupakan hewan peliharaan yang telah


didomestikasi sejak 3000- 4000 tahun lalu pada zaman
mesir kuno. Kucing dengan nama latin (Felis
domesticus) adalah hewan domestikasi yang merupakan
keturunan dari kucing eropa (Felis sylvestris) dengan
kucing hutan afrika (Felis lybica), Felis domesticus
termasuk dalam kelas mamalia, ordo karnivora, sub
ordo feliformia, famili felidae. Memiliki panjang 50-
70cm dan berat 2-4 kg tergantung pada jenisnya.
Hewan ini memiliki corak warna yang beragam, mulai
dari putih, keabu-abuan, kuning, hitam, hingga belang-
belang. Kucing ini merupakan konsumen tingkat 2,
yang biasa dipelihara dan banyak juga yang hidup liar.
Memiliki aktivitas berlari kesana-kemari, dan memakan
ikan dan sejenisnya. Kucing ini juga hewan yang
penyayang dan cerdik.

bar 2.2 Kucing (Felis domesticus)


Sumber : dokumentasi Nadya Fitri A, 2020

c. Kambing
Kambing dengan nama latin Caprinae aegagrus
termasuk dalam kingdom animalia, phylum chordata,
kelas mamalia, ordo artiodactyla, family bovidae, dan
jenis capra. Merupakan hewan jinak yang banyak
dijadikan ternak, selain karena kaya akan nutrisi jika
dikonsumsi, banyak orang yang gemar dalam berternak
kambing. Hewan yang termasuk konsumen tingkat 1 ini
memiliki tubuh sedang, dengan corak warna antara
hitam, kecoklatan, hingga belang-belang. Sebagai
kepala rombongan, untuk kambing betina ada beberapa
yang memiliki tanduk. Aktivitas yang dilakukan
kambing pada umunya ialah mencari makan di padang
rumput, atau wilayah hijau lainnya.
Gambar 2.3 Kambing (Gallus gallus)
Sumber : dokumentasi Nadya Fitri A, 2020

d. Burung gereja
Burung dengan nama latin Passer montanus termasuk
dalam kingdom animalia, kelas aves,famili ploceidae,
merupakan salah satu jenis burung yang banyak kita
jumpai. Memiliki ciri-ciri berukuran kecil dengan
buluberwarna coklat dengan corak putih pada bagian
dadanya, memiliki paruh kecil yang menyesuaikan
dengan makanannya yaitu berupa biji-bijian kecil.
Burung ini hidup berkelompok dan berasosiasi dengan
manusia, biasa terbang mencari makanan di sekitar
kawasan hijau, atau hanya bertengger dari pohon ke
pohon.

Gambar 2.4 Burung gereja (Passer Montanus)


Sumber : dokumentasi Nadya Fitri A, 2020

e. Belut sawah
Hewan air tidak bersirip dengan nama latin Monopterus
albus ini merupakan jenis ikan air tawar yang banyak
dikonsumsi. Hewan ini termasuk dalam flum chordata,
kelas pisces, ordo synbranchidae, dan genus
monopterus. Belut sawah berbentuk bulat memanjang
dan berlendir, memiliki mata kecil dan sipit, bermulut
kecil seperti lipatan kulit, serta memiiliki gigi halus dan
runcing. Belu bergerak dengan cara mengesotkan badan
seraya berlenggok dengan cepat, karena badan yang
licin dan gerakannya yang cepat, belut sukar
ditangkap.Belut merupakan konsumen tingkat 1 yang
makanannya berupa bibit padi ataupun tumbuhan kecil
disekitar lumpur sawah. Belut juga memiliki nilai gizi
yang tinggi dan baik untuk dikonsumsi.

Gambar 2.5 Belut sawah (Monopterus albus)


Sumber : steempeak.com

f. Keong sawah
Keong sawah bernama latin Pila ampullacea memiliki
bentuk bundar kecil dan bercangkang. Hewan ini
termasuk ke dalam ordo architaenioglossa, famili
apullariidae, dan jenis pila. Memiliki warna mulai dari
kuning kehijauan hingga kecoklatan. Terbiasa hidup
berkelompok dan berhabitat di perairan kecil yang
jernih, seperti di aliran air sawah yang jernih. Keong ini
termasuk konsumen tingkat 1 , masyarakat di beberapa
wilayah Indonesia juga banyak mengkonsumsinya
dengan dijadikan lauk karena keong ini memiliki nilai
gizi yang cukup tinggi
Gambar 2.6 Belut sawah (Monopterus albus)
Sumber : news.trubus.id

g. Angsa
Angsa memiliki nama latin Cygnus olor merupakan
salah satu aves dari famili anatidae. Berbeda dengan
itik, angsa memiliki warna bulu yang putih dan leher
serta paruh kuning yang lebih panjang. Angsa memiliki
suara yang lebih nyaring dibandingkan itik. Selain itu,
ketika merasa terancam, ia tak segan-segan akan
menyerang mangsanya dan mengepakkan sayap ke
arahnya. Hewan ini termasuk ke dalam konsumen
tingkat satu yang biasa diternak juga. Meski begitu,
setiap pagi atau sore biasanya angsa dan kelompoknya
mencari makanan. Bulu angsa banyak dimanfaatkan
untuk industri tekstil yang harganya tidak murah. Telur
angsa juga banyak dicari karena dipercaya bisa menjadi
obat

.
Gambar 2.7 Angsa (Cygnus Olra)
Sumber : dokumentasi Nadya Fitri A, 2020

h. Burung pipit
Burung bondol atau pipit yang bernama latin Lonchura
puctuala termasuk aves dengan genus Lonchura
merupakan burung berukuran kecil, pemakan biji-
bijian, dan tersebar luas di wilayah tropis, termasuk
Indonesia. Burung ini sering terlihat mendatangi sawah
untuk mencari makanannya yang berupa biji-bijian,
terutama biji padi. Burung ini berwarna coklat dengan
kepala berwarna hitam, ada juga yang berwarna putih
pada bagian dada dan dan kepalanya. Burung ini
dianggap hama oleh petani karena sering mengganggu
pertumbuhan padi

Gambar 2.8 Burung pipit sawah (Lonchura punctuala)


Sumber : news.adearisandi.wordpress.com

i. Ular Kadut Sawah


Ular dengan nama latin Homalopsis buccata termasuk
ke dalam ordo squamata famili homalopsidae,
merupakan ular air yang biasa hidup di sekitar sawah
atau aliran air. Ular ini memiliki panjang tubuh dewasa
berkisar antara 70-100cm, namun kebanyakan yang
ditemui hanya berukuran 50-70cm. Bagian tubuh ular
ini berwarna kelabu,hijau, hingga corak kemerahan dan
belang coklat dengan bagian ventral berwarna putih dan
lateral terdapat bintik-bintik putih. Mulutnya berbentuk
v, dan termasuk hewan konsumen tingkat 2 dengan
makanannya berupa katak, ikan, atau reptil kecil
lainnya. Ular ini juga nortuknal dan berbisa.
Gambar 2.9 Ular Kadut sawah (Homolopsis buccata)
Sumber : news.adearisandi.wordpress.com

III. KESIMPULAN

1. Secara garis besar dapat disimpulkan dari hasil pengamatan ini bahwa
ekosistem adalah hubungan timbal balik makhluk hidup dengan
lingkungannya. Ekosistem terbagi menjadi 2 komponen yaitu Abiotik
yang merujuk kepada komponen nonhayati dan Biotik yang merujuk pada
komponen hayati,seperti tumbuhan,hewan,mikroorganisme,dan manusia.

2. Tumbuhan dan hewan yang merupakan komponen biotik dapat diamati.


Setiap tumbuhan dan hewan memiliki peranan, pola aktivitas, jumlah, dan
ciri-ciri yang berbeda. Dari hasil pengamatan disimpulkan bahwa
komponen hayati tumbuhan berperan sebagai produsen karena tumbuhan
berfotosintesis sehingga menghasilkan makanan sendiri. Penyebaran
tumbuhan disekitar sawah dan pekarangan cenderung berkelompok. Pada
komponen hayati hewan, banyak terdapat hewan pemakan tumbuhan atau
herbivora atau yang berperan sebagai konsumen tingkat 1, selain itu
hewan di ekosistem sawah banyak yang dijadikan hewan ternak dengan
ukuran yang bervariasi.
Daftar Pustaka

Agustiyani, E. (2013). Pemberian kombinasi .

Darojat, M. (2014). Theobroma Cacao.

F.Wahyuningsih. (2014). standarisasi daun mondokaki.

idawati, y. (2015). Identifikasi pacar air.

NOVARINO, W. (2014). KARAKTERISTIK SARANG BONDOL PEKING.

R.Nuryana. (2016). Eceng Gondok.

Sirait, N., & Balittro. (2009). TERONG CEPOKA (Solanum torvum) HERBA YANG.

Swastikaningrum, H., & Sucipto Hariyanto, B. I. (2012). KEANEKARAGAMAN JENIS


BURUNG PADA BERBAGAI TIPE.

wijaya, D. r. (2018). Identifikasi Mollusca Jenis Keong Persawahan.

Anda mungkin juga menyukai