Disusun Oleh:
Nadya Fitri Agli J0302201011
Dosen:
Helianthi Dewi, S.Hut., M.Si.
Dr. Melewanto Patabang, S. Hut, M.Si.
Wulandari Dwi Utari, S.Hut., M.Si.
Asisten Dosen:
Esti Menur Sukanti, A.Md.
Danang Windrapurna, A.Md.
C. Tahapan Kerja
Pada proses pengamatan ini menggunakan metode observasi,
yaitu dengan mengobservasi objek secara langsung.
1. Hal pertama yang dilakukan adalah menentukan
lokasi serta menyiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan dalam praktikum.
2. Langkah selanjutnya, mencari objek yang akan
diteliti, kemudian mulai melakukan pengamatan,
penelitian, dan identifikasi objek dari segi warna,
bentuk, pergerakan objek, dan komponen yang
terdapat pada objek.
3. Untuk mengetahui nama dari suatu objek maka
digunakan buku literatur dari pdf dan bisa dicari
juga pada jurnal pdf melalui smartphone.
4. Setelah itu hasil dari pengamatan ditulis pada kertas
atau buku catatan menggunakan alat tulis.
II. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Dari hasil pengamatan yang dilakukan, ditemukan beberapa jenis hewan
dan tumbuhan. Berikut merupakan hasil identifikasi komponen biotik jenis
hewan dan tumbuhan:
Juml
Nama ah
No. Jenis Ciri Fisik Penyebaran Aktivitas
Ilmiah Indiv
idu
1. Ayam Gallus 2 - Ukuran Kelompok Berjalan seperti
rumahan gallus sedang sedang mencari
domesticus 2 Warna coklat makanan
dan putih
belang-belang
3 Mempunyai
jambul merah
diatas
kepalanya
2. Kucing Felis Catus 1 - Ukuran Individu Berdiam
sedang
- Warna putih
belang-belang
hitam
- memiliki
4 kaki dan
memiliki
kumis
3. Burung Passer 1 - Ukuran kecil Kelompok Hinggap di
gereja montanus - Bentuk bulat pohon berdahan
- Warna coklat kecil
belang
- Paruh kecil
B. PEMBAHASAN
1. Tumbuhan
a. Mangga
Tanaman yang memiliki nama latin Mangifera indica ini
adalah salah satu jenis tanaman berbiji tertutup yang
tumbuh subur di wilayah Indonesia. Tanaman mangga bisa
tumbuh mencapai 20m, namun yang dibudidayakan hanya
memiliki tinggi sekitar 3-10m. Daun mangga umumnya
hijau lebat dan mangga memiliki buah yang sangat lezat
dan gemar dikonsumsi.
b. Kembang sepatu
Tanaman kembang sepatu dengan nama latin Hisbicus rosa
sinensis merupakan jenis tanaman yang dikelompokkan
dalam famili malvaceace, genus hisbiscus. Kembang
sepatu tak hanya dijadikan tanaman hias namun juga
banyak memanfaatkannya sebagai obat, mulai dari
bunganya sebagai obat bisul, hingga daunnya yang
dipercaya dapat menyembuhkan panas dalam.
c. Rimbang
Rimbang dengan nama latin Solanum torvum termasuk ke
dalam tanaman perdu yang tingginya sekitar 1-
3m.Memiliki batang membulat, berduri dan berwarna hijau
seperti daunnya yang tunggal. Mempunyai bunga kecil
berwarna putih di pucuknya. Buah rimbang yang bulat
kecil punya khasiat untuk mengobati sakit mata dan obat
lainnya.
Gambar 1.3 Rimbang (Solanum torvum)
Sumber : dokumentasi Nadya Fitri A, 2020
d. Eceng gondok
Eceng gondok dengan nama latin Eichhornia crassipes
termasuk ke dalam divisi magnoliophyta kelas liliopsida,
ordo alismatales, famili butomaceae dan genus eichornia
adalah salah satu tanaman air berkelompok yang tingginya
sekitar 0,4-0,8m. Daunnya hijau tunggal berbentuk oval
dengan ujungnya yang meruncing. Memiliki bunga
berwarna ungu, merah muda pudar, hingga putih. Eceng
gondok dimanfaatkan oleh ikan rawa sebagai rumah
mereka, dan mulai dikembangkan untuk bisa dikonsumsi
oleh manusia.
e. Pacar Air
Tanaman Pacar air dengan nama latin Impatiens hortensis
merupakan tanaman divisi magnoliophyta yang termasuk
kelas magnoliopsida, ordo geraniales, famili
balsaminaceae, dan genus impatiens.Pacar air berbatang
basah,lunak, dan berwarna kemerahan. Bunganya memiliki
warna merah, merah muda, hingga ungu. Pacar air biasa
dijadikan tanaman hias namun biasa juga tumbuh
berkelompok di tanah lapang.
Gambar 1.5 Pacar Air (Impatiens hortensis)
Sumber : dokumentasi Nadya Fitri A, 2020
f. Mondokaki
Mondokaki dengan nama latin Tabernaemontana divaricata
merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari
oleh pecinta tanaman. Bunganya berwarna putih mirip
dengan bunga melati namun memiliki aroma yang berbeda
g. Pakis
Paku sejati atau yang sering disebut dengan pakis
merupakan salah satu jenis Pteridophyta yang telah
berbentuk talus. Batangnya berwarna hijau seperti daunnya
dapat tumbuh di bawah tanah seperti rizhoma. Daun
mudanya menggulung dan setelah dewasa akan melebar.
Biasanya tumbuh berkelompok di semak atau rawa.
Tanaman ini bukanlah paku yang dapat dikonsumsi.
Gambar 1.7 Pakis (Pterophyta)
Sumber : dokumentasi Nadya Fitri A, 2020
h. Pepaya
Tanaman pepaya dengan nama latin Carica papaya adalah
tanaman yang sering kita jumpai di sekitar lingkungan kita.
Tanaman jenis ini merupakan kingdom dari plantae dengan
kelas Magnolliopsida, ordo brassicales, family caricaceae,
genus carica dan yang terakhir berjenis Carica papaya.
Tanaman pepaya berciri-ciri mempuyai tulang daun yang
menjari bergerigi dengan jumlah kelopak genap, pohon
memiliki batang yang kokoh, mempunyai daun yang
berwarna hijau, pola penyebarannya yaitu sendiri dan
tanaman ini mempunyai bunga. Tanaman ini memiliki
permukaan batang yang memperlihatkan bekas-bekas daun
patahan tangkai daun.
j. Kelapa
Tanaman kelapa merupakan tanaman yang sangat banyak
tersebar di Indonesia, terutama di wilayah pesisir pantai.
Kelapa memiliki tinggi hingga mencapai 20m, namun adaj
juga yang hanya memiliki tinggi 2m. Tanaman yang
memiliki nama latin Cocos nusifera ini disebut juga
tanaman seribu guna, karena dari daun, batang, buah
hingga tempurung kelapa dapat digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Kelapa termasuk penyebaran dalam
kelompok. Daun dan buahnya yang hijau, serta memiliki
batang yah kokoh. Kelapa juga termasuk komiditi ekspor
yang terbaik.
Gambar 1.10 Kelapa (Cocos nusifera)
Sumber : dokumentasi Nadya Fitri A, 2020
k. Jambu Biji
Psidium guajava L. atau sering biasa kita sebut jambu biji
ini merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Serikat
Tengah, lalu penyebaran tanaman ini meluas ke kawasan
Asia Tenggara dan ke wilayah Indonesia melalui Thailand.
Tanaman ini memiliki buah yang sangat baik untuk
dikonsumsi dan dipercaya berkhasiat untuk obat. Tanaman
ini tidak terlalu tinggi, dengan batang yang licin.
m. Kakao
Kakao bernama latin Theobroma cacao merupakan
spermatophyta angiospermae yang masuk ke dalam ordo
malvales, famili sterculiaceae. Tinggi tanaman ini antara 1-
7m. Tanaman ini memiliki 2 tunas, yaitu tunas ke atas
(tunas air/chupon) dan tunas ke bawah (plagiotrop/fam).
Biji buah kakao adalah bahan utama coklat
o. Singkong
Tanaman singkong merupakan jenis umbi kayu yang
memiliki nama latin Manihot esculenta. Tanaman ini
memiliki daun yang menjari dan tidak memiliki buah.
Singkong juga banyak dibudidayakan karena daun dan
umbi akarnya dapat dikonsumsi dan diolah menjadi bahan
yang bermanfaat seperti tepung, sayuran, dan lainnya.
2. Satwa
a. Burung gereja
Hewan dengan nama latin Gallus gallus ini merupakan
hewan yang tergabung dalam kingdom animalia
subkingdom metoxa, phylum cordata, divisi carinathae,
ordo galiformes, family phasianidae, dan genus gallus.
Memilikiciri-ciri berukuran lebih kecil dibanding ayam
ras, berwarna hitam, kunging kecoklatan, abu-abu,
hingga bercorak putih dan coklat. Ayam ini terbiasa
hidup dalam kelompok, dan banyak dijadikan hewan
ternak. Merupakan konsumen tingkat 1
yang terbiasa mencari makan sendiri dengan mengais-
ngais tanah. Ayam kampung juga memiliki kebiasaan
terbang ke dahan-dahan pohon yang tidak terlalu tinggi.
Beberapa ayam ini juga memiliki jambul diatas
kepalanya yang biasa disebut jengger.
c. Kambing
Kambing dengan nama latin Caprinae aegagrus
termasuk dalam kingdom animalia, phylum chordata,
kelas mamalia, ordo artiodactyla, family bovidae, dan
jenis capra. Merupakan hewan jinak yang banyak
dijadikan ternak, selain karena kaya akan nutrisi jika
dikonsumsi, banyak orang yang gemar dalam berternak
kambing. Hewan yang termasuk konsumen tingkat 1 ini
memiliki tubuh sedang, dengan corak warna antara
hitam, kecoklatan, hingga belang-belang. Sebagai
kepala rombongan, untuk kambing betina ada beberapa
yang memiliki tanduk. Aktivitas yang dilakukan
kambing pada umunya ialah mencari makan di padang
rumput, atau wilayah hijau lainnya.
Gambar 2.3 Kambing (Gallus gallus)
Sumber : dokumentasi Nadya Fitri A, 2020
d. Burung gereja
Burung dengan nama latin Passer montanus termasuk
dalam kingdom animalia, kelas aves,famili ploceidae,
merupakan salah satu jenis burung yang banyak kita
jumpai. Memiliki ciri-ciri berukuran kecil dengan
buluberwarna coklat dengan corak putih pada bagian
dadanya, memiliki paruh kecil yang menyesuaikan
dengan makanannya yaitu berupa biji-bijian kecil.
Burung ini hidup berkelompok dan berasosiasi dengan
manusia, biasa terbang mencari makanan di sekitar
kawasan hijau, atau hanya bertengger dari pohon ke
pohon.
e. Belut sawah
Hewan air tidak bersirip dengan nama latin Monopterus
albus ini merupakan jenis ikan air tawar yang banyak
dikonsumsi. Hewan ini termasuk dalam flum chordata,
kelas pisces, ordo synbranchidae, dan genus
monopterus. Belut sawah berbentuk bulat memanjang
dan berlendir, memiliki mata kecil dan sipit, bermulut
kecil seperti lipatan kulit, serta memiiliki gigi halus dan
runcing. Belu bergerak dengan cara mengesotkan badan
seraya berlenggok dengan cepat, karena badan yang
licin dan gerakannya yang cepat, belut sukar
ditangkap.Belut merupakan konsumen tingkat 1 yang
makanannya berupa bibit padi ataupun tumbuhan kecil
disekitar lumpur sawah. Belut juga memiliki nilai gizi
yang tinggi dan baik untuk dikonsumsi.
f. Keong sawah
Keong sawah bernama latin Pila ampullacea memiliki
bentuk bundar kecil dan bercangkang. Hewan ini
termasuk ke dalam ordo architaenioglossa, famili
apullariidae, dan jenis pila. Memiliki warna mulai dari
kuning kehijauan hingga kecoklatan. Terbiasa hidup
berkelompok dan berhabitat di perairan kecil yang
jernih, seperti di aliran air sawah yang jernih. Keong ini
termasuk konsumen tingkat 1 , masyarakat di beberapa
wilayah Indonesia juga banyak mengkonsumsinya
dengan dijadikan lauk karena keong ini memiliki nilai
gizi yang cukup tinggi
Gambar 2.6 Belut sawah (Monopterus albus)
Sumber : news.trubus.id
g. Angsa
Angsa memiliki nama latin Cygnus olor merupakan
salah satu aves dari famili anatidae. Berbeda dengan
itik, angsa memiliki warna bulu yang putih dan leher
serta paruh kuning yang lebih panjang. Angsa memiliki
suara yang lebih nyaring dibandingkan itik. Selain itu,
ketika merasa terancam, ia tak segan-segan akan
menyerang mangsanya dan mengepakkan sayap ke
arahnya. Hewan ini termasuk ke dalam konsumen
tingkat satu yang biasa diternak juga. Meski begitu,
setiap pagi atau sore biasanya angsa dan kelompoknya
mencari makanan. Bulu angsa banyak dimanfaatkan
untuk industri tekstil yang harganya tidak murah. Telur
angsa juga banyak dicari karena dipercaya bisa menjadi
obat
.
Gambar 2.7 Angsa (Cygnus Olra)
Sumber : dokumentasi Nadya Fitri A, 2020
h. Burung pipit
Burung bondol atau pipit yang bernama latin Lonchura
puctuala termasuk aves dengan genus Lonchura
merupakan burung berukuran kecil, pemakan biji-
bijian, dan tersebar luas di wilayah tropis, termasuk
Indonesia. Burung ini sering terlihat mendatangi sawah
untuk mencari makanannya yang berupa biji-bijian,
terutama biji padi. Burung ini berwarna coklat dengan
kepala berwarna hitam, ada juga yang berwarna putih
pada bagian dada dan dan kepalanya. Burung ini
dianggap hama oleh petani karena sering mengganggu
pertumbuhan padi
III. KESIMPULAN
1. Secara garis besar dapat disimpulkan dari hasil pengamatan ini bahwa
ekosistem adalah hubungan timbal balik makhluk hidup dengan
lingkungannya. Ekosistem terbagi menjadi 2 komponen yaitu Abiotik
yang merujuk kepada komponen nonhayati dan Biotik yang merujuk pada
komponen hayati,seperti tumbuhan,hewan,mikroorganisme,dan manusia.
Sirait, N., & Balittro. (2009). TERONG CEPOKA (Solanum torvum) HERBA YANG.