Disusun Oleh:
Kelas A/Praktikum 1
Nadya Fitri Agli J0302201011
Dosen:
Helianthi Dewi, S.Hut., M.Si.
Dr. Melewanto Patabang, S. Hut, M.Si.
Wulandari Dwi Utari, S.Hut., M.Si.
Asisten Dosen:
Esti Menur Sukanti, A.Md.
Danang Windrapurna, A.Md.
C. Tahapan Kerja
Pada proses pengamatan ini menggunakan metode observasi,
yaitu dengan mengobservasi objek secara langsung.
1. Hal pertama yang dilakukan adalah menentukan
lokasi serta menyiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan dalam praktikum.
2. Langkah selanjutnya, mencari objek yang akan
diteliti, kemudian mulai melakukan pengamatan,
penelitian, dan identifikasi objek dari segi warna,
bentuk, pergerakan objek, dan komponen yang
terdapat pada objek.
3. Untuk mengetahui nama dari suatu objek maka
digunakan buku literatur dari pdf dan bisa dicari
juga pada jurnal pdf melalui smartphone.
4. Setelah itu hasil dari pengamatan ditulis pada kertas
atau buku catatan menggunakan alat tulis.
Sebagai tenpat
Hibiscus - Ukuran sedanh
Kemban hinggap dan
rosa- - Bung berwarna
g sepatu sumber
2. sinensis 1 putih Individu
makanan
-Berdaun hijau
serangga
cukup lebat
penghisap
nektar
-Ukuran sedang
-Memiliki buah
bulat kecil
Sebagai
berwarna hijau
tempat
-Daun hijau dan
Rimban Solanum hinggap dan
3. 1 batang berduri Individu
g torvum sumber
berwarna hijau
makanan
dengan batang
burung kecil
memiliki bulu-
atau hewan ke
bulu halus
-Berukuran kecil
-Berdaun sejajar
yang memiliki
Pacar rigi pada tepi
Impatien Sebagai
air daunnya
5. s sumber
(bunga 1 -Memiliki bulir
balsama Individu makanan
pukul seperti biji di
nia serangga kecil
empat sekitar batang
-Batang berwarna
merah kecoklatan
-Berukuran
sekitar 50 cm
-Memiliki daun
tunggal
Tabernae melengkung Sebagai sumber
Mondok montana 1 kecil maknanan
6. Individu
aki divaricat -Memiliki bunga serangga
a mirip dengan pernghisap nektar
melati putih
-Tidak memiliki
aroma yang
menyengat
-Berukuran
sedang
7. -Memiliki daun
hijau menjari dan
Paku Pterophy Sebagai
runcing di
sejati/ ta 3 Kelompok penyeimbang
ujungnya
Pakis habitat rawa
-Memiliki bulu-
bulu halus di
sekitar daunnya
Buahnya biasa
8. Pepaya Carica -Memiliki tinggi Individu
dikonsumsi
papaya 1 sekitar 1-2m
burung
-Daun menjari
pemakan buah
berwarna hijau
atau hewan
-Memiliki buah
lainnya
berbentuk
lonjong berwarna
hijau (jika
matang
-Memiliki tinggi
9. Rambut Nepheliu sekitar 3-5m Kelompok Sebagai
Jum
N Nama lah Penyebar Manfaat
Jenis Ciri Fisik
o. Ilmiah Indi an bagi Hewan
vidu
-Memiliki daun tempat tinggal
menjari hewan-hewan
m 3 -Memiliki buah kecil seperti
an
lappaceu berambut sebesar semut dan
m bola pingpong angkrang
dan berwarna
hijau
-Memiliki tinggi
sekitar 5-7 m Tempat
-Memiliki daun bertengger
menjari berwarna burung dan
10.
Kelapa Cocos hijau Kelompok sumber
6
nusifera -Memiliki buah makanan
bulat sebesar beberapa
bola kaki hewan
berwarna hijau
dan oranye
-Memiliki daun
melengkung
berwarna hijau
Sumber
-Memiliki batang
makanan
berwarna coklat
Jambu Psidium hewan
11. 1 licin Kelompok
biji guajava pemakan buah
-Memiliki buah
dan habitat
bulat sebesar
hewan kecil
bola kasti
berwarna hijau
dan kuning
-Berbentuk
seperti rumput
yang tinggi Sumber
berrwarna hijau makanan
-Memiliki bulir hewan
Oryza 2 yang berisi biji pemakan biji-
12. Padi Kelompok
Sativa petak beras berwarna bijian seperti
putih burung pipit
-Biasa ditanam dan ayam atau
segerombolan tikus
dengan beraturan
4. 1 Kelompok Berjalan
-Berbentuk masuk ke
panjang dan dalam lubang
licin lumpur
Belut Monopter
-Berwarna sawah
sawah s albus
coklat keabu-
abuan
-Berwarna
kecoklatan
-Memiliki ekor
Bertengger
Anisopter yang panjang
12. Capung 1 Individu di kabel
a -Memiliki kaki
listrik
dan sayap
-Warna tubuh
bercorak
B. Pembahasan
1. Tumbuhan
a. Mangga
Tanaman yang memiliki nama latin Mangifera indica ini
adalah salah satu jenis tanaman berbiji tertutup yang
tumbuh subur di wilayah Indonesia. Tanaman mangga bisa
tumbuh mencapai 20m, namun yang dibudidayakan hanya
memiliki tinggi sekitar 3-10m. Daun mangga umumnya
hijau lebat dan mangga memiliki buah yang sangat lezat
dan gemar dikonsumsi.
b. Kembang sepatu
Tanaman kembang sepatu dengan nama latin Hisbicus rosa
sinensis merupakan jenis tanaman yang dikelompokkan
dalam famili malvaceace, genus hisbiscus. Kembang
sepatu memiliki bunga berwarna putih namun ada juga
beberapa yang berwarna merah. Daun kembang sepatu
melengkung dan runcing dibagian tepi daunnya. Tak hanya
dijadikan tanaman hias namun juga banyak
memanfaatkannya sebagai obat, mulai dari bunganya
sebagai obat bisul, hingga daunnya yang dipercaya dapat
menyembuhkan panas dalam.
c. Rimbang
Rimbang dengan nama latin Solanum torvum termasuk ke
dalam tanaman perdu yang tingginya sekitar 1-
3m.Memiliki batang membulat, berduri dan berwarna hijau
seperti daunnya yang tunggal. Mempunyai bunga kecil
berwarna putih di pucuknya. Buah rimbang yang bulat
kecil punya khasiat untuk mengobati sakit mata dan obat
lainnya.
e. Pacar Air
Tanaman Pacar air dengan nama latin Impatiens hortensis
merupakan tanaman divisi magnoliophyta yang termasuk
kelas magnoliopsida, ordo geraniales, famili
balsaminaceae, dan genus impatiens.Pacar air berbatang
basah,lunak, dan berwarna kemerahan. Bunganya memiliki
warna merah, merah muda, hingga ungu. Pacar air biasa
dijadikan tanaman hias namun biasa juga tumbuh
berkelompok di tanah lapang.
Gambar 2.5 Pacar Air (Impatiens hortensis)
Sumber : dokumentasi Nadya Fitri A, 2020
f. Mondokaki
Mondokaki dengan nama latin Tabernaemontana divaricata
merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari
oleh pecinta tanaman. Bunganya berwarna putih mirip
dengan bunga melati namun memiliki aroma yang berbeda
g. Pakis
Paku sejati atau yang sering disebut dengan pakis
merupakan salah satu jenis Pteridophyta yang telah
berbentuk talus. Batangnya berwarna hijau seperti daunnya
dapat tumbuh di bawah tanah seperti rizhoma. Daun
mudanya menggulung dan setelah dewasa akan melebar.
Biasanya tumbuh berkelompok di semak atau rawa.
Tanaman ini ada yang bisa dijadikan tanaman hias, namun
umumnya hanya tumbuh liar di semak belukar.
Gambar 2.7 Pakis (Pterophyta)
Sumber : dokumentasi Nadya Fitri A, 2020
h. Pepaya
Tanaman pepaya dengan nama latin Carica papaya adalah
tanaman yang sering kita jumpai di sekitar lingkungan kita.
Tanaman jenis ini merupakan kingdom dari plantae dengan
kelas Magnolliopsida, ordo brassicales, family caricaceae,
genus carica dan yang terakhir berjenis Carica papaya.
Tanaman pepaya berciri-ciri mempuyai tulang daun yang
menjari bergerigi dengan jumlah kelopak genap, pohon
memiliki batang yang kokoh, mempunyai daun yang
berwarna hijau, pola penyebarannya yaitu individu dan
tanaman ini mempunyai bunga. Tanaman ini memiliki
permukaan batang yang memperlihatkan bekas-bekas daun
patahan tangkai daun.
j. Kelapa
Tanaman kelapa merupakan tanaman yang sangat banyak
tersebar di Indonesia, terutama di wilayah pesisir pantai.
Kelapa memiliki tinggi hingga mencapai 20m, namun adaj
juga yang hanya memiliki tinggi 2m. Tanaman yang
memiliki nama latin Cocos nusifera ini disebut juga
tanaman seribu guna, karena dari daun, batang, buah
hingga tempurung kelapa dapat digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Kelapa termasuk penyebaran dalam
kelompok. Daun dan buahnya yang hijau sejajar dan
memiliki tulang dan pelepah daun yang cukup kuat, serta
memiliki batang yang besar dan kokoh. Kelapa juga
termasuk komiditi ekspor yang terbaik.
Gambar 2.10 Kelapa (Cocos nusifera)
Sumber : dokumentasi Nadya Fitri A, 2020
k. Jambu Biji
Psidium guajava L. atau sering biasa kita sebut jambu biji
ini merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Serikat
Tengah, lalu penyebaran tanaman ini meluas ke kawasan
Asia Tenggara dan ke wilayah Indonesia melalui Thailand.
Tanaman ini memiliki buah berwarna hijau kekuningan
yang sangat baik untuk dikonsumsi dan dipercaya
berkhasiat untuk obat. Tanaman ini tidak terlalu tinggi,
dengan daun yang berwarna hijau melengkung, serta
memiliki batang licin yang berbeda dari tanaman lainnya
m. Kakao
Kakao bernama latin Theobroma cacao merupakan
spermatophyta angiospermae yang masuk ke dalam ordo
malvales, famili sterculiaceae. Tinggi tanaman ini antara 1-
7m. Tanaman ini memiliki 2 tunas, yaitu tunas ke atas
(tunas air/chupon) dan tunas ke bawah (plagiotrop/fam).
Daun kakau berwarna hijau dan kemerahan, batang yang
cukup kuat berwarna coklat, serta buahnya ketika masih
muda berwarna coklat keunguan dan hijau dan ketika
sudah matang akan berwana kekuningan.
Gambar 2.13 Kakao (Theobroma cacao)
Sumber : dokumentasi Nadya Fitri A, 2020
n. Pisang
Tanaman pisang dengan nama ilmiah Musa paradisiac
merupakan tanaman yang berasal dari asia pasifik dan
tumuh subur di daerah tropik. Memiliki daun yang lebar
dan batang basah yang licin berwarna hijau juga. Tanaman
ini memiliki bunga yang berwarna merah yang biasa
disebut jantung pisang, dapat diolah menjadi sayuran. Buah
pisang sangat tinggi vitamin dan banyak disukai.
o. Singkong
Tanaman singkong merupakan jenis umbi kayu yang
memiliki nama latin Manihot esculenta. Tanaman ini
memiliki daun yang menjari dan tidak memiliki buah.
Singkong juga banyak dibudidayakan karena daun dan
umbi akarnya dapat dikonsumsi dan diolah menjadi bahan
yang bermanfaat seperti tepung, sayuran, dan lainnya.
Gambar 2.15 Singkong (Cocos nusifera)
Sumber : dokumentasi Nadya Fitri A, 2020
2. Satwa
a. Ayam
Hewan dengan nama latin Gallus gallus ini merupakan
hewan yang tergabung dalam kingdom animalia
subkingdom metoxa, phylum cordata, divisi carinathae,
ordo galiformes, family phasianidae, dan genus gallus.
Memilikiciri-ciri berukuran lebih kecil dibanding ayam
ras, berwarna hitam, merah kecoklatan, abu-abu,
hingga bercorak putih dan coklat. Ayam ini terbiasa
hidup dalam kelompok, dan banyak dijadikan hewan
ternak. Merupakan konsumen tingkat 1
yang terbiasa mencari makan sendiri dengan mengais-
ngais tanah. Ayam kampung juga memiliki kebiasaan
terbang ke dahan-dahan pohon yang tidak terlalu tinggi.
Beberapa ayam ini juga memiliki jambul diatas
kepalanya yang biasa disebut jengger.
c. Kambing
Kambing dengan nama latin Caprinae aegagrus
termasuk dalam kingdom animalia, phylum chordata,
kelas mamalia, ordo artiodactyla, family bovidae, dan
jenis capra. Merupakan hewan jinak yang banyak
dijadikan ternak. Hewan yang termasuk konsumen
tingkat 1 ini memiliki tubuh sedang, dengan corak
warna antara hitam, kecoklatan, hingga belang-belang.
Sebagai kepala rombongan, untuk kambing betina ada
beberapa yang memiliki tanduk. Aktivitas yang
dilakukan kambing pada umunya ialah mencari makan
di padang rumput, atau wilayah hijau lainnya.
d. Burung gereja
Burung dengan nama latin Passer montanus termasuk
dalam kingdom animalia, kelas aves,famili ploceidae,
merupakan salah satu jenis burung yang banyak kita
jumpai. Memiliki ciri-ciri berukuran kecil dengan
buluberwarna coklat dengan corak putih pada bagian
dadanya, memiliki paruh kecil yang menyesuaikan
dengan makanannya yaitu berupa biji-bijian kecil.
Burung ini hidup berkelompok dan berasosiasi dengan
manusia, biasa terbang mencari makanan di sekitar
kawasan hijau, atau hanya bertengger dari pohon ke
pohon.
e. Belut sawah
Hewan air tidak bersirip dengan nama latin Monopterus
albus ini merupakan jenis ikan air tawar yang banyak
dikonsumsi. Hewan ini termasuk dalam flum chordata,
kelas pisces, ordo synbranchidae, dan genus
monopterus. Belut sawah berbentuk bulat memanjang
dan berlendir, memiliki mata kecil dan sipit, bermulut
kecil seperti lipatan kulit, serta memiiliki gigi halus dan
runcing. Belu bergerak dengan cara mengesotkan badan
seraya berlenggok dengan cepat, karena badan yang
licin dan gerakannya yang cepat, belut sukar
ditangkap.Belut merupakan konsumen tingkat 1 yang
makanannya berupa bibit padi ataupun tumbuhan kecil
disekitar lumpur sawah. Belut juga memiliki nilai gizi
yang tinggi dan baik untuk dikonsumsi.
f. Keong sawah
Keong sawah bernama latin Pila ampullacea memiliki
bentuk bundar kecil dan bercangkang. Hewan ini
termasuk ke dalam ordo architaenioglossa, famili
apullariidae, dan jenis pila. Memiliki warna mulai dari
kuning kehijauan hingga kecoklatan. Terbiasa hidup
berkelompok dan berhabitat di perairan kecil yang
jernih, seperti di aliran air sawah yang jernih. Keong ini
termasuk konsumen tingkat 1 , masyarakat di beberapa
wilayah Indonesia juga banyak mengkonsumsinya
dengan dijadikan lauk karena keong ini memiliki nilai
gizi yang cukup tinggi
Gambar 3.6 Belut sawah (Monopterus albus)
Sumber : news.trubus.id
g. Angsa
Angsa memiliki nama latin Cygnus olor merupakan
salah satu aves dari famili anatidae. Berbeda dengan
itik, angsa memiliki warna bulu yang putih dan leher
serta paruh kuning yang lebih panjang. Angsa memiliki
suara yang lebih nyaring dibandingkan itik. Selain itu,
ketika merasa terancam, ia tak segan-segan akan
menyerang mangsanya dan mengepakkan sayap ke
arahnya. Hewan ini termasuk ke dalam konsumen
tingkat satu yang biasa diternak juga. Meski begitu,
setiap pagi atau sore biasanya angsa dan kelompoknya
mencari makanan. Bulu angsa banyak dimanfaatkan
untuk industri tekstil yang harganya tidak murah. Telur
angsa juga banyak dicari karena dipercaya bisa menjadi
obat
.
Gambar 3.7 Angsa (Cygnus Olra)
Sumber : dokumentasi Nadya Fitri A, 2020
h. Burung pipit
Burung bondol atau pipit yang bernama latin Lonchura
puctulata termasuk aves dengan genus Lonchura
merupakan burung berukuran kecil, pemakan biji-
bijian, dan tersebar luas di wilayah tropis, termasuk
Indonesia. Burung ini sering terlihat mendatangi sawah
untuk mencari makanannya yang berupa biji-bijian,
terutama biji padi. Burung ini berwarna coklat dengan
kepala berwarna hitam, ada juga yang berwarna putih
pada bagian dada dan dan kepalanya. Burung ini
dianggap hama oleh petani karena sering mengganggu
pertumbuhan padi
k. Kodok
Kodok yang memiliki nama ilmiah anura merupakan
salah satu amphibi yang sering di jumpai di sekitar
sawah, sungkai, ataupun berdiam di tempat yang
memiliki tanaman. Kodok berkuran sebesar kepalan
tangan orang dewasa dengan warna tubuh hijau dengan
bintik kehitaman. Kodok memiliki suara yang khas dan
mudah dikenali.
3. Jaring Makanan
Makhluk hidup membutuhkan makanan sebagai sumber energi untuk
mempertahankan kehidupannya, begitu juga pada tumbuhan dan hewan
yang saling berkaitan,membentuk urutan transfer energi dalam suatu
ekosistem dengan proses makan dan dimakan yang disebut rantai
makanan. Rantai makanan pada suatu ekosistem membentuk jaring
makanan, berikut jaring makanan pada ekosistem yang diamati :
Gambar 5. Jaringan Makanan Ekosistem
Sumber : dokumentasi Nadya Fitri A,2020
4. Piramida Makanan
Konsu
men 3 :
Varanu
s
salvato
r
bivittat
us,
Felis
catus
Konsumen 2 : Homalops
Buccata, Monopterus albus,
Anura
Gambaran susunan antar trofik disusun secara urut membentuk piramidas sesuai
dengan hubungan makan dan dimakan. Dimulai dari dasar piramida yang
ditempati produsen atau tanaman, pada praktikum ini terdapat 12 tanaman. Trofi
kedua ditempati konsumen tingkat 1 atau yang dikenal dengan konsumen primer
yaitu hewan yang memakan tumbuhan (Herbivora), pada praktikum ini terdapat 6
ekor hewan sebagai konsumen 1. Trofi 3 ditempati hewan pemakan daging
(Karnivora) yang merupakan konsumen tingkat 2 atau disebut juga konsumen
sekunder, pada praktikum ini terdapat 4 ekor hewan yang berperan sebagai
konsumen 2. Trofi terakhir atau trofi 4 ditempati hewan karnivora sebagai
konsumen predator, dimana pada praktikum ini berjumlah sebanyak 2 ekor
hewan.
III. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Agustiyani, E. (2013). Pemberian kombinasi .
Sirait, N., & Balittro. (2009). TERONG CEPOKA (Solanum torvum) HERBA
YANG.