Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS PENERAPAN KONSEP ECO GREEN AIRPORT DALAM MENANGANI

PENCEMARAN AIR LIMBAH DI BANDARA INTERNASIONAL HUSEIN


SASTRANEGARA BANDUNG

Affre Muchizharof Raffah


Alumni Program Studi Manajemen Universitas Nurtanio
Email : affremuchizarof@gmail.com

Francisca Kristiastuti
Program Studi Manajemen Universitas Nurtanio
Email : franc.lulu75@gmail.com

ABSTRACT

Eco-friendly airport (eco airport) is airport development that does not cause environmental
damage, preserves the environment and minimize the impact of environmental pollution from
airport operational activities. This research aims to know how implementation of eco airport
concept to reduce pollution of wastewater. This research use qualitative methods that is with
interview techniques, observation, documentation and triangulation. From the results of the
research can be concluded that the implementation of eco airport concept at Husein
Sastranegara airport not ideal like eco airport in general. It can be seen from results of
laboratory testing of wastewater samples for the 2017-2019 period, almost all parameters
still exceed the specified quality standard. The other causes is because constrained by
facilities that are less supportive and limited area, considering Husein Sastranegara airport
is a civil enclave airport.
Keyword : Eco Airport, Wastewater, Wastewater Management.

ABSTRAK

Bandara berwawasan ramah lingkungan (eco airport) adalah pembangunan Bandara yang
tidak menimbulkan kerusakan lingkungan, menjaga lingkungan serta berupaya untuk
meminimalisasikan dampak pencemaran lingkungan akibat adanya kegiatan operasional
Bandara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan konsep eco airport dalam
penanganan pencemaran air limbah di Bandara Husein Sastranegara. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif yaitu dengan teknik wawancara, observasi, dokumentasi dan
triangulasi. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan konsep eco airport di
Bandara Husein belum ideal sebagaimana eco airport pada umumnya. Terlihat dari hasil
pengujian laboratorium sampel air limbah periode 2017-2019 hampir semua parameter masih
melebihi nilai baku mutu yang sudah ditetapkan. Adapun penyebab lainnya yaitu karena
terkendala oleh fasilitas yang kurang mendukung dan keterbatasan lahan, mengingat Bandara
Husein Sastranegara merupakan Bandara enclave sipil.
Kata kunci : Eco Airport, Air Limbah, Pengelolaan Air Limbah.

MANNERS, Vol .IV, No. 1, Maret 2021 11


Raffah & Kristiastuti: Analisis Penerapan Konsep Eco Green Airport Dalam Menangani Pencemaran Air Limbah di Bandara Internasional
Husein Sastranegara Bandung

LATAR BELAKANG tertentu yang digunakan sebagai tempat


Indonesia adalah salah satu negara terluas pesawat udara mendarat dan lepas landas,
di dunia yang berbentuk kepulauan dengan naik turun penumpang, bongkar muat
luas wilayah 1,9 juta kilometer. Kondisi barang dan tempat perpindahan intra dan
geografis Indonesia yang terdiri dari antar moda transportasi, yang dilengkapi
beribu-ribu pulau menjadikan kebutuhan dengan fasilitas keselamatan dan keamanan
akan transportasi udara adalah “conditio penerbangan serta fasilitas pokok dan
sine quanon”, mutlak dan tidak bisa fasilitas penunjang lainnya.
dihindari (Ferdian, 2019:36). Sebagai
Adanya Bandara akan memberikan
negara kepulauan yang besar dan luas, serta
pengaruh besar terhadap peningkatan
kebutuhan manusia akan mobilitas yang
ekonomi di suatu daerah dan juga
cepat, aman dan nyaman menimbulkan
perekonomian nasional, dengan begitu akan
kebutuhan akan penyelenggaraan
menarik perhatian yang besar bagi
transportasi yang dapat mendukung dan
pemerintah untuk mendorong
menyesuaikan dengan aktivitas tersebut.
pembangunannya. Namun, pembangunan
Transportasi yang sesuai adalah jasa
dan pengembangan suatu Bandara tanpa
transportasi udara, yaitu dengan
disadari akan memberikan dampak
menggunakan pesawat udara karena dinilai
terhadap lingkungan (environmental
sangat efisien dalam memindahkan
impact) dan memberikan pengaruh negatif
manusia atau barang dari suatu tempat ke
lainnya kepada masyarakat di sekitar
tempat lainnya (Hablillah, 2016).
Bandara (Pratama, 2019:26). Penentuan
Dalam angkutan udara perlu adanya tempat lokasi Bandara dan pengembangannya
penyedia fasilitas bagi pesawat udara dan perlu memperhatikan beberapa komponen
bagi pengguna jasa penerbangan baik yang salah satu diantaranya adalah
domestik maupun internasional, tempat ini kelestarian lingkungan. Undang-Undang
biasa disebut bandar udara atau biasa Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
disingkat menjadi Bandara. Menurut Lingkungan Hidup, menyebutkan
Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan pengertian lingkungan adalah kesatuan
Udara Nomor: SKEP/124/VI/2009, ruang dengan semua benda, daya, keadaan
Bandara adalah kawasan di daratan dan makhluk hidup termasuk manusia dan
dan/atau perairan dengan batas-batas perilakunya yang memengaruhi

MANNERS, Vol .IV, No. 1, Maret 2021 12


Raffah & Kristiastuti: Analisis Penerapan Konsep Eco Green Airport Dalam Menangani Pencemaran Air Limbah di Bandara Internasional
Husein Sastranegara Bandung

kelangsungan perikehidupan dan delapan komponen, yang terdiri atas


kesejahteraan manusia serta makhluk hidup komponen
lain (Pasal 1 ayat 1).

Salah satu cara untuk memperhatikan


kelestarian lingkungan adalah dengan
membangun Bandara ramah lingkungan
(eco airport). Menurut Mulyani (2016) eco
airport adalah kajian tentang Bandara yang
memperhatikan aspek-aspek dari
komponen lingkungan hidup, dan konsep
eco airport yaitu membuat/memperkuat
kebijakan dan pengawasan yang kritis
terhadap peningkatan operasi dan kualitas. Gambar 1 Komponen Pengelolaan Eco-
Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Airport

Perhubungan Udara Nomor :


Konsep eco airport ini seiring dengan
SKEP/124/VI/2009 tentang Bandar Udara
rencana lingkungan hidup dunia, yang
Ramah Lingkungan (Ecological Airport
berfokus pada ASEAN, sebagai
selanjutnya disingkat menjadi Eco Airport)
percontohan adalah ASEAN-Japan-Eco-
adalah bandar udara yang telah dilakukan
Airport Guidline, yang juga searah dengan
pengukuran yang terukur terhadap beberapa
Undang-undang Presiden Republik
komponen yang berpotensi menimbulkan
Indonesia No. 1 Tahun 2009 tentang
dampak terhadap lingkungan untuk
kewajiban bagi seluruh bandar udara di
menciptakan lingkungan yang sehat di
Indonesia untuk melaksanakan eco airport
bandar udara dan sekitarnya.
dengan memperhatikan faktor-faktor utama
Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal lingkungan seperti pencemaran udara,
Perhubungan Udara Nomor : penghijauan, penggunaan air bersih,
SKEP/124/VI/2009 tentang Bandar Udara penghematan energi listrik dan pengelolaan
Ramah Lingkungan (Ecological Airport limbah. Agar Bandara dapat berfungsi
selanjutnya disingkat menjadi Eco Airport) secara efektif dan efisien tidak hanya
dalam pengelolaan dan pemantauan ditinjau dari segi aspek teknis melainkan
lingkungan hidup di Bandara terdapat juga dari aspek lingkungan, maka setiap
MANNERS, Vol .IV, No. 1, Maret 2021 13
Raffah & Kristiastuti: Analisis Penerapan Konsep Eco Green Airport Dalam Menangani Pencemaran Air Limbah di Bandara Internasional
Husein Sastranegara Bandung

kegiatan pelaksanaan dan pengembangan yakni Bandara I Gusti Ngurah Putra Rai
pembangunan Bandara harus (Bali), Juanda (Surabaya), Sepingan
memperhatikan eco airport. (Balikpapan), dan Jenderal Ahmad Yani
(Semarang) (Angkasa Pura I
Berdasarkan Badan Penelitian dan
Sustainability Report, 2018). Berdasarkan
Pengembangan Perhubungan
Angkasa Pura II Suistainability Report
Kementrian Perhubungan 2018 tentang
(2016) menjelaskan bahwa setiap Bandara
Mewujudkan Green Aviation di
yang dikelola oleh PT Angkasa Pura II
Indonesia menjelaskan bahwa penerapan
sudah mengaplikasikan konsep Airport
eco airport di Indonesia sebenarnya
Garden dan Eco Airport. Juga dilengkapi
dimulai sejak tahun 2009 dengan terbitnya
dengan dokumen lingkungan hidup
Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan
(Amdal) sebagai pedoman dalam
Udara No. SKEP/124/VI/2009 tentang
mengelola lingkungan hidup terkait dengan
Pedoman Pelaksanaan Bandar Udara
pengembangan dan operasional Bandara.
Ramah Lingkungan (Eco Airport).
Pelaksanaan penerapan eco airport di
Adapun tujuan dari penerapan Eco Airport Bandara yang dikelola oleh PT Angkasa
yang berdasarkan Peraturan Direktur Pura II meliputi penggunaan energi ramah
Jenderal Perhubungan Udara Nomor : lingkungan, sistem pengelolaan limbah,
SKEP/124/VI/2009 adalah (1) pengurangan emisi gas rumah kaca dan
Mewujudkan bandar udara yang sertifikasi pengelolaan lingkungan hidup.
mempunyai visi global lingkungan hidup,
Semakin berkembangnya transportasi udara
(2) Melaksanakan pengelolaan bandar
akan berdampak pada meningkatnya
udara yang terpadu, serasi dan selaras
kegiatan di suatu Bandara, sehingga terjadi
dengan lingkungan sekitarnya, (3)
peningkatan volume limbah yang
Menyelenggarakan bandar udara yang
dihasilkan. Limbah yang dihasilkan di
dapat mendukung tercapainya
Bandara terdiri dari limbah padat dan
pembangunan berkelanjutan (suistainable
limbah cair. Limbah padat adalah limbah
development).
yang dihasilkan dalam bentuk padat,
Saat ini di Indonesia konsep eco airport sedangkan limbah cair adalah limbah yang
sudah dikembangkan di beberapa Bandara dihasilkan dalam bentuk cair. Dari kedua
yang dikelola oleh PT Angkasa Pura I, bentuk limbah tersebut mempunyai

MANNERS, Vol .IV, No. 1, Maret 2021 14


Raffah & Kristiastuti: Analisis Penerapan Konsep Eco Green Airport Dalam Menangani Pencemaran Air Limbah di Bandara Internasional
Husein Sastranegara Bandung

pengolahan dengan cara yang berbeda adalah salah satu bagian dari eco airport
(Rizki, 2014:190). yaitu pengelolaan air limbah. Hal itu sangat
berguna untuk penghematan air, karena
Kompleksnya kegiatan yang terjadi di
digunakan secara berulang yang dikelola
Bandara menjadi salah satu sumber yang
dengan sistem 3R (Reduce, Reuse, and
akan berpotensi menimbulkan dampak
Recycle). Selain itu di dalam pengelolaan
negatif terhadap lingkungan, salah satu
air limbah juga harus didukung dengan
bentuk limbah yang dihasilkan akibat
prasarana dan sarana sanitasi di Bandara.
kegiatan operasional Bandara adalah
limbah domestik berupa air limbah. Air Demi terwujudnya tujuan dari pelaksanaan
limbah tersebut berasal dari tingginya konsep eco airport ini dibutuhkan peran
penggunaan air bersih untuk pengelolaan penting dari stakeholder terkait Bandara
Bandara antara lain, kantin, restoran, juga Pemerintah Pusat dan Pemerintah
perkantoran, toko-toko, pemanfaatan toilet, Daerah untuk mendukung PT Angkasa
pengoperasian pesawat, dan lain-lain Pura II (Persero) sebagai pengelola
(Parasara, 2015). Bandara Internasional Husein Sastranegara
Bandung dalam merencanakan Bandara
Dampak negatif akibat air limbah jika
yang amah lingkungan. Sehingga,
dibiarkan dalam kurun waktu yang lama
penerapan konsep eco airport ini akan
tanpa dilakukan adanya penanganan, maka
berjalan dengan baik dari waktu ke waktu.
dikhawatirkan akan menyebabkan
pencemaran dan kerusakan lingkungan Hasil pengamatan awal ditemukan adanya
seperti menimbulkan bau, penyakit, kotor indikasi bau yang ditimbulkan dari air
dan dampak lainnya. Salah satu cara untuk limbah domestik di Bandara Husein
mempertimbangkan aspek lingkungan pada Sastranegara yang belum dikelola dengan
kawasan Bandara adalah dengan baik dan belum maksimal. Hal itu
menerapkan konsep Bandara ramah mendorong untuk dilakukan penelitian
lingkungan (eco airport), dengan lebih lanjut mengenai penerapan konsep
diperlukan suatu pengelolaan air limbah eco airport dalam menangani pencemaran
secara terpadu dan terintegrasi dengan baik air limbah di Bandara Internasional Husein
sehingga tidak akan menimbulkan dampak Sastranegara Bandung.
negatif tersebut. Menurut Hablillah (2016)
Pemanfaatan dari pengelolaan air limbah
MANNERS, Vol .IV, No. 1, Maret 2021 15
Raffah & Kristiastuti: Analisis Penerapan Konsep Eco Green Airport Dalam Menangani Pencemaran Air Limbah di Bandara Internasional
Husein Sastranegara Bandung

Berdasarkan latar belakang penelitian maka muat kargo dan/atau pos, serta dilengkapi
dapat disusun tujuan penelitian ini sebagai dengan fasilitas keselamatan penerbangan
berikut: dan sebagai tempat perpindahan antarmoda
transportasi.
1. Mengetahui penerapan konsep eco
airport di Bandara Husein Sastranegara Adapun fungsi yang dikemukakan oleh
Bandung untuk mengurangi pencemaran Suharno (2015:2)
air limbah.
1. Memberi fasilitas bagi pesawat terbang
2. Mengetahui cara pengolahan air limbah
mendarat dan tinggal landas.
di Bandara Husein Sastranegara
2. Tempat permindahan moda transportasi
Bandung supaya tidak mencemari
dari darat ke udara.
lingkungan.
3. Sebagai pusat kegiatan ekonomi wilayah
3. Mengetahui fasilitas pendukung
dan pusat.
penerapan eco airport dalam pengolahan
air limbah di Bandara Husein
Komponen Bandara secara umum dibagi
Sastranegara Bandung.
menjadi dua kategori, yaitu airside (sisi
udara) dan landside (sisi darat). Fasilitas
TINJAUAN PUSTAKA masing-masing komponen bandara ini
secara umum ditunjukkan pada tabel 1
Bandara
berikut ini (Sartono, 2016:29-42).
Bandar udara adalah lapangan terbang yang
di pergunakan untuk mendarat dan lepas
landas pesawat, naik dan turun penumpang
dan/atau bongkar muat kargo dan/atau pos,
sebagai perpindahan antar moda
transportasi (Peraturan Menteri
Perhubungan PM. 83 Tahun 2017 Part
139 tentang Aerodrome).
Bandara Berwawasan Ramah
Menurut Suharno (2015:2) Bandara adalah Lingkungan (Eco-Airport)\
lapangan terbang yang digunakan untuk
Bandara ramah lingkungan (Eco-Airport)
mendarat dan lepas landas pesawat udara,
didefinisikan sebagai Bandara yang
naik turun penumpang, dan/atau bongkar
MANNERS, Vol .IV, No. 1, Maret 2021 16
Raffah & Kristiastuti: Analisis Penerapan Konsep Eco Green Airport Dalam Menangani Pencemaran Air Limbah di Bandara Internasional
Husein Sastranegara Bandung

berkelanjutan (sustainable airport), yaitu 1. Mewujudkan bandar udara yang


Bandara yang melakukan pendekatan mempunyai visi global lingkungan
pengelolaan secara menyeluruh untuk hidup;
memastikan kelayakan ekonomi (economic 2. Melaksanakan pengelolaan bandar udara
viability), efisiensi operasional (operational yang terpadu, serasi dan selaras dengan
efficiency), konservasi sumber daya alam lingkungan sekitarnya;
(natural resource conservation) dan 3. Menyelenggarakan bandar udara yang
tanggung jawab sosial (social dapat mendukung tercapainya
responsibility) (Badan Penelitian dan pembangunan berkelanjutan
Pengembangan Perhubungan (sustainable development).
Kementrian Perhubungan, 2018:119).

Adapun menurut Peraturan Direktur Badan Penelitian dan Pengembangan


Jenderal Perhubungan Udara Nomor Perhubungan Kementrian Perhubungan
SKEP/124/VI/ 2009 tentang Pedoman (2018:129-142) menyatakan bahwa
Pelaksanaan Bandar Udara Ramah pengelolaan dan pemantauan lingkungan
Lingkungan (Eco Airport), menyatakan hidup di Bandara terdapat delapan
bahwa Bandar Udara Ramah Lingkungan komponen, yang terdiri atas komponen :
(Ecological Airport selanjutnya disingkat
1. Kualitas Udara (Air Quality
menjadi Eco Airport) adalah bandar udara
Atmosphere)
yang telah dilakukan pengukuran yang
2. Energi (Energy)
terukur terhadap beberapa komponen yang
3. Kebisingan / Getaran
berpotensi menimbulkan dampak terhadap
4. Air (Water)
lingkungan untuk menciptakan lingkungan
5. Pencemaran Tanah (Soil)
yang sehat di bandar udara dan sekitarnya.
6. Limbah (Waste)
Berdasarkan Peraturan Direktur 7. Lingkungan Alamiah (Natural
Jenderal Perhubungan Udara Nomor Environment)
SKEP/124/VI/ 2009 tentang Pedoman 8. Lain-lainnya (Social Economics /
Pelaksanaan Bandar Udara Ramah Culture / Public Healt)
Lingkungan (Eco Airport), menyatakan
bahwa Eco-Airport diselenggarakan dengan
mempunyai tujuan sebagai berikut :
MANNERS, Vol .IV, No. 1, Maret 2021 17
Raffah & Kristiastuti: Analisis Penerapan Konsep Eco Green Airport Dalam Menangani Pencemaran Air Limbah di Bandara Internasional
Husein Sastranegara Bandung

Limbah Bandara water dan grey water. Black water


berjumlah sekitar 20% sedangkan grey
Peraturan Menteri Perhubungan
water berjumlah sekitar 80% dari total air
Republik Indonesia Nomor PM 54 tahun
limbah. Black water berasal dari air
2017 tentang Pengelolaan Limbah dan
buangan WC, sedangkan grey water berasal
Zat Kimia Pengoperasian Pesawat
dari buangan dapur, kamar mandi dan
Udara dan Bandar Udara menjelaskan
tempat cuci.
bahwa Limbah dan Zat Kimia
Pengoperasian Pesawat Udara dan Bandar Sucipto (2019:60) menjelaskan bahwa
Udara adalah sisa suatu usaha dan/atau pada dasarnya air limbah perlu dilakukan
kegiatan operasional pesawat udara dan pengolahan terlebih dahulu sebelum
bandar udara yang dapat menyebabkan dibuang ke perairan langsung atau ke
pencemaran lingkungan berupa sampah, air lingkungan sekitar, karena jika tidak
limbah dan limbah bahan berbahaya dan dikelola dengan baik akan menimbulkan
beracun (limbah B3). gangguan, baik terhadap lingkungan
maupun terhadap kehidupan yang ada.
Pengertian air limbah menurut Peraturan
Adapun gangguan yang ditimbulkan oleh
Menteri Lingkungan Hidup dan
air limbah antara lain:
Kehutanan Republik Indonesia Nomor
P.68/MENLHK-SETJEN/2016 tentang a. Gangguan terhadap kesehatan akibat
Baku Mutu Air Limbah adalah air sisa dari mikroorganisme pathogen, logam
dari suatu hasil usaha dan/atau kegiatan. berbahaya dan senyawa anorganik
Yang dimaksud dengan sisa dari suatu hasil b. Gangguan terhadap kehidupan biotik
usaha adalah air yang dihasilkan atau c. Gangguan terhadap estetika
diproses dari suatu kegiatan rumah tangga,
industri, operasional Bandara dan kegiatan
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
lainnya. Air limbah dari Bandara berasal
dan Kehutanan Republik Indonesia
dari limbah fasilitas Bandara seperti toilet,
Nomor P.68/MENLHK-SETJEN/2016
kamar mandi, hotel dan restoran (Sartono,
tentang Baku Mutu Air Limbah
2016:124).
Domestik baku mutu air limbah adalah
Menurut Aji (2018:2) limbah cair domestik ukuran batas atau kadar unsur pencemar
diklasifikasikan menjadi dua yaitu black dan atau jumlah unsur pencemar yang

MANNERS, Vol .IV, No. 1, Maret 2021 18


Raffah & Kristiastuti: Analisis Penerapan Konsep Eco Green Airport Dalam Menangani Pencemaran Air Limbah di Bandara Internasional
Husein Sastranegara Bandung

ditenggang keberadaannya dalam air proposisi dalam penelitian ini adalah “Jika
limbah yang akan dibuang atau dilepas ke pengolahan air limbah sudah sesuai dengan
dalam sumber air dari suatu usaha dan atau Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan
kegiatan. Udara No. SKEP/124/VI/2009 dan
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Repubik Indonesia Nomor
KERANGKA PEMIKIRAN
P.68/MENLHK-SETJEN/2016 tentang
Kompleksnya kegiatan operasional di Baku Mutu Air Limbah Domestik maka
Bandara akan memberikan dampak negatif pencemaran lingkungan akibat air limbah
terhadap lingkungan, salah satunya akan berkurang dan akan tercapainya
meningkatnya pencemaran air limbah penerapan konsep Eco Airport di Bandara
domestik. Untuk mempertimbangkan aspek Internasional Husein Sastranegara
lingkungan tersebut, maka perlu Bandung”.
menerapkan konsep eco airport, yang
implementasinya harus sesuai dengan
METODOLOGI PENELITIAN
peraturan yang berlaku. Terjadinya
kerusakan lingkungan dapat disebabkan Metode penelitian yang digunakan dalam
oleh pengolahan air limbah yang belum penelitian ini adalah metode penelitian
maksimal. Oleh sebab itu perlu adanya kualitatif. Menurut Indrawati (2018:2)
perhatian khusus dari pihak pengelola penelitian kualitatif adalah penelitian yang
Bandara, stakeholder dan pemerintah melibatkan analisis data berupa deskripsi
daerah dalam implementasi konsep eco dan data tersebut tidak secara langsung
airport di Bandara. Pengolahan air limbah dapat dikuantitatifkan. Jenis penelitian ini
yang baik dalam upaya mengurangi berupaya untuk mentransformasikan objek
pencemaran air limbah dan pemanfaatan penelitian ke dalam bentuk yang dapat
hasil pengolahan air limbah merupakan dipresentasikan, seperti catatan lapangan
salah satu indikasi penerapan konsep eco (field note), hasil interview, percakapan,
airport yang baik. foto-foto, rekaman dan memo.

PROPOSISI Penelitian ini dilakukan pada instalasi


pengolahan air limbah domestik terminal
Berdasarkan tinjauan pustaka dan referensi
Bandara Internasional Husein Sastranegara
penelitian dapat disimpulkan bahwa
MANNERS, Vol .IV, No. 1, Maret 2021 19
Raffah & Kristiastuti: Analisis Penerapan Konsep Eco Green Airport Dalam Menangani Pencemaran Air Limbah di Bandara Internasional
Husein Sastranegara Bandung

Bandung, yang beralamat di Jalan Pajajaran limbah yang ada di Bandara Internasional
No.156, Husein Sastranegara, Cicendo, Husein Sastranegara, Pengamatan ini
Bandung, Jawa Barat 16142. dilakukan untuk lebih memahami objek
pengamatan yang sedang diteliti dan
Menurut (Gilchrist dalam Manzilati
menemukan hal-hal yang belum terungkap
(2017:68) informan kunci adalah individu
pada saat melakukan wawancara. Teknik
yang memiliki pengetahuan khusus, status
pengumpulan data yang ketiga adalah
dan keterampilan komunikasi tertentu, yang
dokumen. Teknik ini dilakukan untuk
bersedia untuk membagi apa yang
melengkapi hasil penelitian dari wawancara
diketahuinya dengan peneliti. Informan
dan observasi,
yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah para petugas di bagian Teknis analisis data yang dilakukan
penyelenggara Bandara yaitu pihak PT meliputi tiga tahap yaitu tahap deksripsi
Angkasa Pura II antara lain Supervisor unit (orientasi), tahap reduksi/fokus dan tahap
Airside Infrastruktur & Accesbillity, Staff selection (seleksi). Untuk memperkuat
unit Teknik Bangunan, Flight Operation analisis data yang dilakukan oleh peneliti,
Supports Garuda Indonesia dan Ketua peneliti melakukan teknik analisis data
Rukun Warga setempat. dengan uji validitas dan uji realibilitas.

Penelitan ini menggunakan beberapa teknik


pengumpulan data antara lain wawancara, HASIL PENELITIAN DAN
observasi dan dokumentasi. Untuk PEMBAHASAN
wawancara, dipilih teknik wawancara tidak
a. Penerapan Eco Airport di Bandara
terstruktur untuk menyesuaikan dengan
Husein Sastranegara
situasi dan kondisi pada saat berada di
Penerapan eco airport searah dengan
lapangan, Wawancara didasarkan atas
Undang-undang Presiden Republik
pertanyaan terbuka yang diajukan oleh
Indonesia No. 1 Tahun 2009 tentang
peneliti. Teknik pengumpulan data
kewajiban bagi seluruh Bandara di
berikutnya adalah pengamatan / observasi,
Indonesia untuk melaksanakan eco
teknik ini digunakan untuk mengamati
airport dengan memperhatikan faktor-
penerapan konsep eco airport dan alur
faktor utama lingkungan seperti
proses pengolahan air limbah domestik
pencemaran udara, penghijauan,
beserta sarana dan prasarana pengolahan air
MANNERS, Vol .IV, No. 1, Maret 2021 20
Raffah & Kristiastuti: Analisis Penerapan Konsep Eco Green Airport Dalam Menangani Pencemaran Air Limbah di Bandara Internasional
Husein Sastranegara Bandung

penggunaan air bersih, penghematan eco airport adanya peran pemerintah


energi listrik dan pengelolaan limbah. dan stakeholder (pihak Airlines, Ground
Bandara Husein sudah menerapkan Handling dan lain-lain) di Bandara
konsep eco airport sejak tahun 2013, tersebut sangat penting demi
namun hingga saat ini implementasinya terwujudnya tujuan dari pelaksanaan eco
belum sepenuhnya ideal sebagaimana airport, dan di Bandara Husein sendiri
eco airport pada umumnya, termasuk pemerintah daerah serta stakeholder
dalam pengolahan air limbah yang sudah ikut berperan dalam mewujudkan
belum maksimal karena tidak adanya pelaksanaan eco airport dengan
alat incenerator dan IPAL secara mengikuti himbauan dan SOP yang
terpadu. Hal itu disebabkan karena sudah di buat oleh pihak Bandara dan
Bandara Husein tidak di desain awal saling mendukung satu sama lain serta
oleh pihak Angkasa Pura II dan adanya saling kerjasama. Pihak Bandara pun
kendala seperti keterbatasan lahan, mengadakan rapat bulanan bersama
selain itu Bandara Husein merupakan stakeholder yang bernama AOC
enclave sipil yang berarti Bandara (Airport Operators Committe) yang di
Husein berada di dalam kawasan militer dalamnya terdapat kumpulan dari pihak
(TNI Angkatan Udara) sehingga sulit stakeholder seperti airline, ground
dalam pemanfaatan ruang dan adanya handling, kargo dan yang lainnya.
izin prinsip. Dalam rapat AOC ini hal-hal yang
dibahas berupa kendala-kendala yang
Bandara Husein sudah dilengkapi
dihadapi oleh pihak stakeholder dalam
dengan sertifikasi AMDAL (Analisis
penerapan eco airport. Dengan adanya
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup)
rapat AOC ini akan membuat pihak
seperti sertifikasi RKL (Rencana
Bandara dengan pihak stakeholder
Pengelolaan Lingkungan Hidup) dan
saling melengkapi dan saling
RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan
memperbaiki jika ada kekurangan dari
Hidup) yang dilakukan setiap semester
fasilitas atau yang lainnya. Namun
(per enam bulan) untuk mitigasi dampak
belum dilakukannya sosialisasi terhadap
awal dan upaya pengendalian dari
warga sekitar lingkungan Bandara
pencemaran lingkungan akibat adanya
mengenai air limbah domestik yang
operasional Bandara. Dalam penerapan

MANNERS, Vol .IV, No. 1, Maret 2021 21


Raffah & Kristiastuti: Analisis Penerapan Konsep Eco Green Airport Dalam Menangani Pencemaran Air Limbah di Bandara Internasional
Husein Sastranegara Bandung

dihasilkan karena adanya operasional Bandara Husein sendiri tidak ada


Bandara beserta dampaknya. pengolahan untuk air hujan, sehingga air
hujan langsung dibuang melalui saluran
b. Pengelolaan Air Limbah di Bandara
drainase tertutup kemudian dialirkan
Husein Sastranegara
kedalam sumur resapan atau ke tanah.
Air limbah domestik yang dihasilkan
Saluran drainase yang digunakan untuk
oleh Bandara Husein Sastranegara
mengalirkan air hujan ini tidaklah sama
berasal dari gedung terminal Bandara
dengan drainase untuk mengalirkan air
dan gedung kantor administrasi yang
limbah dari STP, gunanya untuk
terbagi menjadi dua jenis yaitu grey
menghindari pencemaran air. Untuk
water dan black water. Grey water
mengalirkan limpasan air hujan kedalam
adalah air limbah yang berasal dari
saluran drainase terdapat beberapa
tenant, wash basin, tempat wudhu,
lubang biopori yang terdapat di dekat
restoran, dapur dan air hujan, sedangkan
terminal, gunanya untuk meningkatkan
black water adalah air limbah yang
daya resapan air dan mencegah
berasal dari toilet.
terjadinya genangan air. Ada
Di Bandara Husein Sastranegara tidak pemanfaatan air hujan yang ddilakukan
tersedia alat Instalasi Pengolahan Air oleh warga sekitar Bandara, dimana air
Limbah (IPAL) secara terpadu untuk hujan yang sudah dialirkan ke dalam
pengolahan air limbah domestiknya dan sumur resapan Bandara akan mengalir
incenerator. Air limbah domestik diolah ke dalam tanah yang berada di
secara alami dengan menggunakan lingkungan warga sekitar Bandara.
sistem biofil (penambahan bakteri
Air limbah domestik yang dihasilkan
secara anaerob) dan teknologi atau alat
dari pesawat yang datang ke Bandara
yang digunakan untuk mengolah air
Husein Sastranegara tidak semua diolah
limbah tersebut berupa Sewage
oleh Bandara, karena tidak tersedianya
Treatment Plant (STP). STP adalah
alat pengolahan air limbah khusus dari
bangunan instalasi sistem pengolahan
toilet pesawat. Untuk mengurangi dan
limbah rumah tangga atau limbah cair
mengolah air limbah domestik dari
domestik termasuk limbah dari dapur,
pesawat pihak airline bekerjasama
air bekas, air kotor, limbah maupun
dengan pihak ground handling, namun
kotoran.
MANNERS, Vol .IV, No. 1, Maret 2021 22
Raffah & Kristiastuti: Analisis Penerapan Konsep Eco Green Airport Dalam Menangani Pencemaran Air Limbah di Bandara Internasional
Husein Sastranegara Bandung

untuk pengolahannya pihak ground memenuhi baku mutu sesuai dengan


handling bekerjasama dengan pihak Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
ketiga. Tetapi tidak semua airline dan Kehutanan Republik Indonesia
bekerjasama dengan pihak ketiga, untuk Nomor P.68/MENLHK-SETJEN/2016
itu limbah cair yang dihasilkan akan di tentang Baku Mutu Air Limbah
kelola di STP yang sama dengan Domestik.
pengolahan air limbah domestik dari
Hasil uji laboratorium kualitas air
terminal dan kantor administrasi yang
limbah domestik pada tahun 2018 di
tersedia di Bandara. Namun sebelum itu
semester satu hanya parameter pH dan
air limbah domestik yang berasal dari
minyak serta lemak yang sudah
pesawat akan di lakukan penyedotan
memenuhi baku mutu, sedangkan untuk
menggunakan lavatory service truck
lima parameter yaitu BOD, COD,
yang kemudian akan ditampung terlebih
Padatan Tersuspensi Total (TSS),
dahulu oleh pihak ground handling di
Amonia (NH3-N) dan Total Coliform
dalam tank khusus baru kemudian akan
terjadi kenaikan yang signifikan karena
dialirkan ke STP untuk diolah lebih
lima parameter tersebut melebihi nilai
lanjut.
ambang batas yang telah ditetapkan.
c. Hasil Pengujian Kualitas Air Limbah
Pada semester dua terlihat adanya
Domestik Periode 2017-2019
sedikit kenaikan pada parameter yang
Bandara Husein Sastranegara melakukan
sudah memenuhi baku mutu yaitu pH,
pengujian kualitas air limbah domestik
Minyak dan Lemak, dan Total Coliform.
yang dilakukan tiap enam bulan sekali
Sedangkan untuk empat parameter yaitu
atau per semester dengan melakukan
BOD, COD, TSS dan Amonia (NH3-N)
pengujian laboratorium dan membuat
masih melebihi nilai ambang batas yang
sertifikasi serta laporan analisa RKL
telah ditetapkan.
(Rencana Pengelolaan Lingkungan
Hidup) dan RPL (Rencana Pemantauan Hasil uji laboratorium kualitas air
Lingkungan Hidup). limbah domestik pada tahun 2019 di
semester satu ada tiga parameter yang
Hasil uji laboratorium kualitas air
sudah memenuhi baku mutu yaitu
limbah domestik pada semester dua
parameter pH, Minyak dan Lemak serta
tahun 2017 keseluruhannya telah
Amonia. Sedangkan untuk empat
MANNERS, Vol .IV, No. 1, Maret 2021 23
Raffah & Kristiastuti: Analisis Penerapan Konsep Eco Green Airport Dalam Menangani Pencemaran Air Limbah di Bandara Internasional
Husein Sastranegara Bandung

parameter yaitu BOD, COD, TSS dan dalam limbah cair yang akan berdampak
Amonia (NH3-N) masih melebihi nilai kepada parameter yang lain.
ambang batas yang telah ditetapkan.
d. Fasilitas Pendukung Penerapan Eco
Pada semester dua hanya parameter pH
Airport dalam Pengolahan Air
yang sudah memenuhi baku mutu, dan
Limbah di Bandara Husein
terjadi kenaikan dari parameter BOD,
Sastranegara
COD, TSS, Minyak dan Lemak, Amonia
Fasilitas – fasilitas penunjang
(NH3-N) dan Total Coliform yang
pendukung penerapan eco airport dalam
melebihi nilai ambang batas yang telah
pengolahan air limbah yang tersedia di
ditentukan.
Bandara Husein Sastranegara antara lain
Dari data hasil pengujian air limbah 1) Toilet.
domestik periode 2017 hingga 2019 tiap 2) Wash basin merupakan sarana untuk
tahunnya terjadi peningkatan yang mencuci tangan
signifikan pada setiap parameternya 3) Sewage Treatment Plan (STP),
yang melebihi batas ambang yang sudah merupakan sebagai alat utama yang
ditetapkan. Dilihat pada tahun 2019 digunakan untuk mengolah air
hampir semua parameter melebihi limbah.
ambang batas, yang diketahui hasilnya 4) Saluran drainase, yaitu serangkaian
adalah BOD, COD, TSS, Minyak dan bangunan air yang berfungsi untuk
lemak, amonia, dan Total Ciliform yang menampung dan mengalirkan air.
masih tinggi, hal ini mengindikasikan
Bandara Husein Sastranegara belum
bahwa proses purifikasi di dalam air
memiliki IPAL tepadu seperti e-
tidak berjalan, sehingga perlu adanya
generator. Dan ada beberapa sarana
treatment dari luar misalnya dengan
dan prasana atau failitas yang terlihat
adanya grease trap atau pengolahan air
tidak terawat, kejadian ini perlu
limbah untuk lebih baiknya. Hasil dari
adanya evaluasi secara keseluruhan
grease trap yang ada di Bandara Husein
untuk dilakukannya maintenance dari
belum maksimal sehingga minyak dan
sarana prasarana dan fasilitas
lemak yang dihasilkan masih tinggi,
pengolahan air limbah, karena sarana
COD naik karena kekeruhan dalam air
dan prasarana sangat menunjang
limbah meningkat, TSS yang ada di
dalam pengolahan air limbah dan
MANNERS, Vol .IV, No. 1, Maret 2021 24
Raffah & Kristiastuti: Analisis Penerapan Konsep Eco Green Airport Dalam Menangani Pencemaran Air Limbah di Bandara Internasional
Husein Sastranegara Bandung

merupakan salah satu penilaian eco pengolahan air limbah. Prinsip 3R


airport dalam pengolahan air limbah. (Reduce, Reuse, Recycle) belum
dilaksanakan sepenuhnya, seperti tidak
KESIMPULAN DAN SARAN adanya pemanfaatan dari air limbah
Kesimpulan yang sudah diolah maupun pemanfaatan

1. Penerapan konsep eco airport di dari air hujan.

Bandara Husein Sastranegara belum 3. Ketersediaan fasilitas dalam menunjang

ideal sebagaimana eco airport pada penerapan konsep eco airport di

umumnya. Terdapat kendala yang Bandara Husein Sastranegera cukup

dihadapi seperti keterbatasan lahan dan terpenuhi dengan tersedianya toilet,

izin prinsip. Sebagai upaya dalam wash basin, alat pengolah limbah (STP),

pengendalian pencemaran lingkungan grease trap dan saluran drainase. Akan

akibat operasional Bandara, sudah tetapi terdapat kekurangan, salah

dilakukan sertifikasi AMDAL (Analisis satunya di dalam pengolahan air limbah

Mengenai Dampak Lingkungan Hidup) belum dilengkapi dengan IPAL secara

berupa RKL (Rencana Pengelolaan terpadu, keran yang dilengkapi dengan

Lingkungan Hidup) dan RPL (Rencana fitur auto-stop dan beberapa sarana dan

Pemantauan Lingkungan Hidup). prasarana yang terlihat kurang terawat.

2. Air limbah domestik yang dihasilkan Saran


oleh Bandara Husein Sastranegara
1. Diadakannya penambahan alat
berupa grey water dan black water dan
pengolahan air limbah domestik IPAL
diolah di dalam satu STP dengan
secara terpadu seperti incenerator, jika
menggunakan sistem biofil. Pengolahan
tidak memungkinkan maka alangkah
air limbah di Bandara Husein
baiknya untuk memaksimalkan alat
Sastranegara belum maksimal karena
pengolahan air limbah yang tersedia dan
hasil dari pengujian laboratorium selama
dilakukan treatment yang lebih baik lagi
periode 2017-2019 terlihat hampir
dengan penambahan bakteri pengurai,
semua parameter yang masih melebihi
tawas, kaporit atau dilakukan
nilai ambang batas yang sudah
pemeriksaan apakah STP masih dalam
ditentukan dan juga masih tercium bau
keadaan anaerob atau tidak, sehingga
yang sangat menyengat di sekitar tempat
kinerja STP secara keseluruhan dapat

MANNERS, Vol .IV, No. 1, Maret 2021 25


Raffah & Kristiastuti: Analisis Penerapan Konsep Eco Green Airport Dalam Menangani Pencemaran Air Limbah di Bandara Internasional
Husein Sastranegara Bandung

meningkat dan paramater dapat Fatihudin, Didin. (2015). Metode


memenuhi baku mutu. Penelitian Untuk Ilmu Ekonomi,
2. Dilakukannya prinsip 3R (Reduce, Manajemen dan Akuntansi. Sidoarjo:
Reuse, Recycle) secara maksimal dengan Zifatama Publisher.
melakukan penerapan daur ulang air Hartati, Sri & Ismail, Nurdin. (2019).
limbah domestik terutama pada grey Metodologi Penelitian Sosial.
water dan juga air hujan supaya dapat Surabaya: Media Sahabat Cendekia.
digunakan kembali dan untuk
Hidayat, Nur. (2016). Bioproses Limbah
mengurangi dampak pencemaran air
Cair. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
limbah.
3. Dilakukan pemeriksaan dan treatment Indrawati. (2018). Metode Penelitian
dari sarana dan prasarana yang tersedia Kualitatif. Bandung: Refika Aditama.
supaya dapat bekerja dengan maksimal. Kencanawati, C.I.P.K. (2016). Diktat Mata
Melakukan kampanye tertulis seperti Kuliah Sistem Pengolahan Air Limbah.
penempelan stiker hemat air di setiap Bali: Fakultas Teknik Universitas
toilet dan wash basin yang disediakan. Udayana.
Penambahan keran yang dilengkapi
Kementerian Perhubungan. (2018).
dengan fitur auto-stop di setiap wash
Mewujudkan Green Aviation Di
basin atau toilet sebagai upaya dalam
Indonesia. Jakarta: Badan Penelitian
penghematan air bersih di Bandara.
dan Pengembangan Perhubungan.

Manzilati, Asfi. (2017). Metodologi


DAFTAR PUSTAKA Penelitian Kualitatif : Paradigma,
Buku Metode dan Aplikasi. Malang:
Adisasmita, S.A. (2019). Tatanan Bandar Universitas Brawijaya Press.
Udara Nasional. Yogyakarta:
Mastra, I Gusti Putu. Manajemen
Teknosain.
Transportasi Udara. Jakarta: Mitra
Aji, A.S. (2018). Studi Karakteristik dan Wacana Media.
Sistem Pengolahan Air Limbah
Sartono, Wardani, dkk. (2016). Bandar
Domestik di Kabupaten Magelang.
Udara Pengenalan dan Perancangan
Megelang: Unimma Press.
Geometrik Runway, Taxiwat dan

MANNERS, Vol .IV, No. 1, Maret 2021 26


Raffah & Kristiastuti: Analisis Penerapan Konsep Eco Green Airport Dalam Menangani Pencemaran Air Limbah di Bandara Internasional
Husein Sastranegara Bandung

Apron. Yogyakarta: Gajah Mada Peraturan Menteri Nomor PM 9. (2013).


University Press. Tentang Tatanan Kebandarudaraan
Nasional.
Sucipto, C.D. (2019). Kesehatan
Lingkungan. Yogyakarta: Gosyen Peraturan Menteri Perhubungan PM.83.
Publishing. (2017). tentang Aerodrome.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Peraturan Menteri Perhubungan Republik


Pendidikan Kuantitaif, Kualitatif, dan Indonesia Nomor PM 54. (2017).
R & D. Bandung: Alfabeta tentang Pengelolaan Limbah dan Zat
Kimia Pengoperasian Pesawat Udara
Suharno, Hadi. (2015). Manajemen dan
dan Bandar Udara.
Perencanaan Bandar Udara. Depok:
PT. Refika Aditama. Undang-undang Nomor 23. (1997). tentang

Suliyanto. (2018). Metode Penelitian Bisnis Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Untuk Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Undang-undang Presiden Republik


Yogyakarta: CV. Andi Offset. Indonesia No.1. (2009). tentang
Penerbangan.
Waluyo, Lud. (2018). Bioremediasi
Limbah. Malang: Universitas
Muhammadiyah Malang. Jurnal

Baxter, G., & dkk. (2018). An Assessment


of Sustainable Airport Water
Peraturan
Management: The Case of Osaka's
Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan
Kansai International Airport.
Udara Nomor: 124. (2009). tentang
Infrastructures .
Pedoman Pelaksanaan Bandar Udara
Ferdian, M. (2019). Implementasi Hukum
Ramah Lingkungan (Eco Airport).
Terhadap Perlidungan Konsumen Atas
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehilangan Atau Kerusakan Barang
Kehutanan Republik Indonesia Nomor
Bagasi Transportasi Udara. Jurnal
P.68. (2016). tentang Baku Mutu Air
Ilmiah Hukum Dirgantara , 35.
Limbah.
Hablillah, A. H. (2016). Evaluasi
Pengelolaan Prasarana Dan Sarana Air

MANNERS, Vol .IV, No. 1, Maret 2021 27


Raffah & Kristiastuti: Analisis Penerapan Konsep Eco Green Airport Dalam Menangani Pencemaran Air Limbah di Bandara Internasional
Husein Sastranegara Bandung

Limbah Dalam Mewujudkan Eco- Setiani, B. (2015). Prinsip-prinsip Pokok


Airport Di Bandar Udara Adisutjipto Pengelolaan Jasa Transportasi Udara.
Yogyakarta. Jurusan Teknik Jurnal Ilmiah WIDYA , 103.
Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan Universitas Islam
Indonesia Yogyakarta .

Masrun, & dkk. (201). Analisis Penerapan


Konsep Eco-Airport Dengan
Menggunakan Metode Willingness To
Pay Di Bandar Udara Syamsudin Noor
Banjarmasin Kalimantan Selatan.
EnviroScienteae Vol. 12 No. 3 , 247.

Mulyani, S. (2016). Konsep Eco-Airport


Untuk Meminimalisasi Emisi Bandara
Kulon Progo. SENATIK Vol.II .

Parasara, I., & dkk. (2015). Pengolahan Air


Limbah Domestik Dengan Biosistem
Tanaman Basah (Contrudted Wetland)
di Bandara Ngurah Rai . Ecotrophic .

Pratama, G. G. (2019). Aspek Pelestarian


Lingkungan Hidup Dalam Praktik
Penggabungan Bandar Udara Militer-
Sipil (Civil Enclave) Indonesia. Bina
Hukum Lingkungan .

Rizki, Y. S. (2014). Pengkajian


Pelaksanaan dan Pengembangan
Kapasitas Pengolahan Limbah Padat
dan Limbah Cair di Bandara Sultan
Thaha-Jambi. Warta Ardhian Vol 40 .

MANNERS, Vol .IV, No. 1, Maret 2021 28

Anda mungkin juga menyukai