Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PRAKTIK KEPERAWATAN JIWA

STRATEGI PELAKSANAAN KEPERAWATAN JIWA

OLEH :

NI LUH EVAYANI
P07120018019

KELAS: 2.1

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLTEKKES KEMENKES DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2020
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA
KLIEN ANSIETAS

Proses pengkajian
1. Identitas pasien
Nama : Ny.S
Umur : 50 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status : Sudah menikah
Agama : Hindu
Suku bangsa : Indonesia
Alamatt : Karangasem

2. Kasus:
Ny.S sudah 4 hari mengalami gelisah, susah tidur, tidak nafsu makan. Saat dikaji,
klien mengatakan selalu memikirkan biaya operasi suaminya. Karena ia tidak
tahu darimana ia harus memenuhi biaya operasi sumainya yang tidak ditanggung
Jamkesmas. Klien tampak tegang, wajah pucat, suara terdengar bergetar, dan
kantung mata sedikit hitam karena jarang tidur dan suaminya yang menjadi tulang
punggung keluarga selama ini harus terbaring di Rumah Sakit dan beliau tidak
mampu membayar tagihan untuk tindakan operasi yang akan dilakukan oleh
suaminya.

a. Data yang didapat


Data subjektif:
- Pasien menganggap dirinya mudah gelisah dan tidak berdaya
- Pasien mengatakan takut dan cemas
- Pasien mengatakan susah tidur
Data objektif:
- Pasien terlihat sering melamundan murung
- Pasien cenderung menyalahkan orang lain

A. Diagnosa
- Ansietas
- Harga diri rendah
- Gangguan citra tubuh
- Koping individu tidak efektif
- Kurangnya pengetahuan
B. Intervensi
1. Bina hubungan saling percaya dengan klien. Perlihatkan sikap empati dan
perhatian kepada klien
Rasional: hubungan saling percaya antara perawat dan klien merupakan
dasar terbinanya hubungan terapeutik
2. Berikan motivasi pada klien untuk mendiskusikan pikiran dan perasaannya
Rasional: motivasi akan membuat klien lebih terbuka mengenai pikiran
dan perasaannya
3. Dengarkan klien dengan penuh empati. Berikan respon dan tidak
menghakimi
Rasional:  hal ini menunjukkan rasa peduli terhadap perawatan klien,
tetapi tidak terlibat secara emosi. Klien akan merasa aman dan nyaman
saat bercerita kepada perawat
4. Ajarkan Teknik Relaksasi nafas dalam
Rasional : Teknik relaksasi dapat merilekskan otot-otot sehingga dapat
menurunkan kecemasan

C. Implementasi
1. Sapa klien dengan nama yang disenanginya.
2. Memberikan sentuhan akan menunjukkan rasa empati klien dan
pertahankan kontak mata
3. Dorong klien untuk mendiskusikan pikiran dan perasaannya
4. Dengarkan segala keluhan klien.
5. Berikan respon dan jangan menghakimi
D. Evaluasi
1. Klien mampu mengungkapkan perasaannya secara spontan
2. Klien dapat membina hubungan yang baik dengan orang lain
3. Klien mampu melakukan teknik relaksasi nafas dalam

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA


KLIEN ANSIETAS

A. Proses Keperawatan
4. Ny.S sudah 4 hari mengalami gelisah, susah tidur, tidak nafsu makan.
Saat dikaji, klien mengatakan selalu memikirkan biaya operasi suaminya.
Karena ia tidak tahu darimana ia harus memenuhi biaya operasi sumainya
yang tidak ditanggung Jamkesmas. Klien tampak tegang, wajah pucat,
suara terdengar bergetar, dan kantung mata sedikit hitam karena jarang
tidur dan suaminya yang menjadi tulang punggung keluarga selama ini
harus terbaring di Rumah Sakit dan beliau tidak mampu membayar
tagihan untuk tindakan operasi yang akan dilakukan oleh suaminya.
a. Diagnosa Keperawatan : Ansietas
b. Tujuan :
a. Pasien mampu membina hubungan saling percaya
b. Pasien mampu mengenal ansietas
c. Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi
d. Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi
untuk mengatasi ansietas
c. Tindakan keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya
Dalam membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar
pasien merasa aman dan nyaman saat berinteraksi. Tindakan yang
harus dilakukan dalam membina hubungan saling percaya adalah :
1) Mengucapkan salam terapeutik 
2) Berjabat tangan
3) Memperkenalkan identitas diri (nama lengkap, nama panggilan,
asal institusi)
4) Menanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang
disukai
5) Menjelaskan tujuan interaksi
6) Menyepakati kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali
bertemu pasien

b. Bantu pasien mengenal ansietas


1) Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan
perasaannya
2) Bantu pasien menjelaskan situasi yang menimbulkan ansietas
3) Bantu pasien mengenal penyebab ansietas
4) Bantu pasien menyadari perilaku akibat ansietas
c. Ajarkan pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan kontrol dan rasa
percaya diri dengan teknik tarik nafas dalam
d. Motivasi pasien melakukan teknik relaksasi setiap kali ansietas
muncul

A. Proses Pelaksanaan Tindakan


1. Tahap Orientasi
a. Salam Teraupetik
P: “Selamat pagi Ibu ! Boleh saya duduk?”
K: “Ya. Silahkan sus.”
P: “Saya perawat yang bertugas pada pagi ini, saya perawat Eva. Saya
bertugas di Ruang Cempaka ini dari jam 8 pagi sampai jam 2 siang nanti.
Ibu benar dengan Ibu Susiyani? “
K: “Benar, sus. ”
P: “Ibu senangnya dipanggil apa?”
K: “Ibu Susi saja sus... “
b. Evaluasi/validasi
P: “Baiklah Ibu Susi, bagaimana perasaan Ibu hari ini? “ apa tadi malam
tidur ibu nyenyak?”
K: “saya tidak bisa tidur sudah 3 hari ini, sus.”
c. Kontrak
P: “Sekarang apa yang ibu pikirkan? Bagaiman kalau kita bercakap-cakap
tentang perasaan yang ibu rasakan?”
K:“hmmmm...boleh sus”
P:”Mau berapa lama, ibu? bagaimana kalau 30 menit? 
K:”iya boleh sus”
P:”Kita bicaranya disini saja atau di mana, ibu....?”
K: “disini sajalah, sus...”

2. Tahap Kerja
P:”Tadi ibu katakan, ibu merasa gelisah, tidak bisa tidur, coba ibu ceritakan
lebih lanjut tentang perasaan ibu? apa yang ibu sedang pikirkan?
K:”Begini sus, beberapa hari mengalami gelisah, sulit tidur, tidak nafsu
makan. Saya selalu memikirkan jadwal operasi suami saya karena tidak
ditanggung Jamkesmas saya bingung karena saya hanya ibu rumah tangga
sedangkan suami saya yang menjadi tulang punggung keluarga harus
terbaring lemas dan harus dioperasi.
P:”Apakah sebelumnya ibu pernah mengalami kondisi seperti sekarang ini?”
K:”Baru kali ini sus”
P:”Jadi kalau ibu punya masalah, ibu akan memikirkan terus masalah itu
sehingga ibu merasa gelisah, tidak bisa tidur, tidak nafsu makan?”
K:”Iya sus, saya sampai tidak bisa tidur dan nafsu makan dan kondisi saya
lemas”
P: “Apa yang ibu lakukan? Dengan siapa biasanya ibu meminta bantuan
untuk 
menyelesaikan masalah kalau ibu merasa tidak mampu menyelesaikan
masalah tersebut?
K:”Bisa sus, tapi saya biasanya meminta banguan dengan saudari ipar saya”
P:”Apakah ibu berhasil menyelesaikan masalah tersebut?”
K:”Bisa sus”
P:“Wah, bagus sekali, berarti dulu ibu pernah mampu menyelesaikan masalah
yang cukup berat, saya yakin sekali ibu sekarang juga akan mampu
menyelesaikan kecemasan yang ibu rasakan. Ibu tidak perlu cemas. Umur Ibu
masih muda, Ibu bisa mencoba mencari pekerjaan untuk memenuhi
kebutuhan keluarga Ibu. Saya percaya Ibu mempunyai keahlian yang bisa
digunakan. Ibu juga tidak akan hidup sendiri. Ibu masih punya saudara-
saudara, anak-anak dan orang lain yang sayang dan peduli sama Ibu.”
P: “Saya akan mengajarkan Ibu Teknik Relaksasi Nafas Dalam. Teknik ini
bertujuan untuk menenangkan pikiran Ibu dan menurunkan rasa cemas yang
Ibu rasakan. Kiranya waktu yang diperlukan yaitu 5 menit. Apa Ibu ingin
mencoba?.”
K: “Boleh, sus.”
P: ”Posisi Ibu harus duduk tegak, kaki menyentuh lantai, dan bahu rileks.
Tutup mata dan Tarik nafas kuat-kuat melalui hidung, hitung 5x lalu
hembuskan melalui mulut secara perlahan juga dalam hitungan 5x. Lakukan
teknik ini 3x, bu. “(Diperagakan oleh Perawat)
P: “Baik, Ibu sudah mengerti?. Sekarang, Ibu bisa mencobanya.”
K: “Baik, sus.” (Klien mencoba)
P: “Ya, seperti itu. Bagus sekali, Ibu sudah melakukan teknik dengan baik.

3. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
P: ”Bagaimana perasaan ibu setelah kita ngobrol tentang masalah yang ibu
rasakan dan latihan relaksasi? Apa ibu mengulang kembali cara yang
sudah kita pelajari tadi?”
K: “ Saya sudah mulai agak tenang sekarang, sus.” begini sus?”
P: “iya, benar sekali"
b. Tindak lanjut
P:“ jam berapa ibu akan berlatih lagi melakukan cara ini? Mari, kita
masukkan dalam jadwal harian ibu. Jadi, setiap ibu merasa cemas, ibu bisa
langsung praktikkan cara ini, dan bisa melakukannya lagi sesuai jadwal
yang telah kita buat.”
K: “ Baiklah suster”

c. Kontrak yang akan datang


P: ”Sudah 30 menit ya, Bu. Saya rasa perbincangan kita kali ini sudah
cukup. Besok sekitar jam 09.00 saya akan datang kembali untuk
membicarakan tentang hobi Ibu. Mungkin besok saya akan datang dan
mengajarkan teknik yang sama ditempat ini lagi ibu,terimakasih

Anda mungkin juga menyukai