Anda di halaman 1dari 21

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN


POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
JALAN BINTARO UTAMA SEKTOR V BINTARO JAYA, TANGERANG SELATAN 15222
TELEPON (021) 7361654; FAKSIMILE (021) 7361653; SITUS: www.pknstan.ac.id

PENGUMUMAN
NOMOR PENG-34/PKN/2022

TENTANG
PELAKSANAAN PENGARAHAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
MAHASISWA SEMESTER V TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Sehubungan dengan akan dilaksanakannya Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL)


Mahasiswa Semester V Tahun Akademik 2021/2022 pada tanggal 14 Februari s.d. 8 April 2022,
kami sampaikan hal-hal sebagai berikut.
1. Kami mengundang mahasiswa sebagaimana dimaksud untuk mengikuti pengarahan kegiatan
tersebut pada:
hari, tanggal : Jumat, 11 Februari 2022
waktu : 08.30 s.d. 10.30 WIB
tempat : Online Meeting Zoom (link/tautan akan disampaikan kemudian)
2. Mahasiswa wajib menyesuaikan penamaan akun Zoom dengan ketentuan NPM_Nama dan
mengganti background zoom dengan gambar yang terdapat pada tautan
https://bit.ly/VBBriefPKL pada saat mengikuti pengarahan.
3. Mengingat pentingnya kegiatan tersebut dan untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan, seluruh
peserta diharapkan telah membaca Pedoman Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
Mahasiswa Politeknik Keuangan Negara STAN (terlampir) dan wajib hadir pada kegiatan
pengarahan tepat waktu.
Pengumuman ini hendaknya disebarluaskan.

Ditetapkan di Tangerang Selatan


pada tanggal 08 Februari 2022
Direktur Politeknik Keuangan Negara
STAN

Ditandatangani secara elektronik


Rahmadi Murwanto
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN
KEPUTUSAN DIREKTUR POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN

NOMOR KEP-396/PKN/2021

TENTANG

PEDOMAN PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN MAHASISWA


POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN

DIREKTUR POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN,

Menimbang : bahwa berdasarkan Pasal 40 Peraturan Direktur Politeknik


Keuangan Negara STAN Nomor PER-15/PKN/2021 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Politeknik Keuangan Negara
STAN, perlu menetapkan Keputusan Direktur Politeknik
Keuangan Negara STAN tentang Pedoman Pelaksanaan Praktik
Kerja Lapangan Mahasiswa Politeknik Keuangan Negara STAN;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5336);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan
Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor
16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5500);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang
Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 87, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6676);
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 160/PMK.01/2020
tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Keuangan
Negara STAN (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2020 Nomor 1203);
6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 223/PMK.01/2020
tentang Statuta Politeknik Keuangan Negara STAN (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1655);
7. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 149/KMK.01/2021
tentang Pengangkatan Direktur dan Wakil Direktur
Politeknik Keuangan Negara STAN Periode Tahun 2021-
2025;
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

-2-

8. Peraturan Direktur Politeknik Keuangan Negara STAN


Nomor PER-15/PKN/2021 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Politeknik Keuangan Negara STAN;

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA
STAN TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA
LAPANGAN MAHASISWA POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA
STAN.

PERTAMA : Menetapkan Pedoman Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan


Mahasiswa Politeknik Keuangan Negara STAN sebagaimana
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan Direktur ini.
KEDUA : Keputusan Direktur Politeknik Keuangan Negara STAN ini
mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Salinan Keputusan Direktur Politeknik Keuangan Negara STAN


ini disampaikan kepada:
1. Sekretaris Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan;
2. Wakil Direktur Bidang Akademik Politeknik Keuangan
Negara STAN;
3. Kepala Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan
Politeknik Keuangan Negara STAN;
4. Para Ketua Program Studi di lingkungan Politeknik
Keuangan Negara STAN; dan
5. Para Mahasiswa di lingkungan Politeknik Keuangan Negara
STAN.

Ditetapkan di Tangerang Selatan


pada tanggal 10 Desember 2021

DIREKTUR POLITEKNIK
KEUANGAN NEGARA STAN,

ttd.

RAHMADI MURWANTO

Salinan sesuai dengan aslinya,


Kepala Bagian Keuangan dan Umum

Ditandatangani secara elektronik


JAUHARI
NIP 19710101 199203 1 004
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR POLITEKNIK
KEUANGAN NEGARA STAN NOMOR
KEP-396/PKN/2021 TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN PRAKTIK
KERJA LAPANGAN MAHASISWA
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN

PEDOMAN PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)


MAHASISWA POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN

POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN


BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
KEMENTERIAN KEUANGAN
2021
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

A. Ruang lingkup
Ruang lingkup pedoman ini meliputi:
1. Persiapan;
2. Penyelenggaraan; dan
3. Evaluasi.

B. Ketentuan Umum
1. Praktik Kerja Lapangan yang selanjutnya disingkat PKL merupakan
program pembelajaran yang dilaksanakan secara khusus di institusi
dimana Mahasiswa dapat mempraktikkan teori-teori yang telah dipelajari
di bawah pengarahan dari pembimbing lapangan pada institusi tempat
pelaksanaan PKL.
2. Pembimbing Lapangan adalah pegawai pada kantor tempat PKL yang
ditunjuk oleh Kepala Kantor atau Pejabat Struktural Eselon III untuk
membimbing, memandu, mengarahkan, dan melaksanakan penilaian
kepada mahasiswa yang melaksanakan PKL.
3. Pemantau PKL adalah dosen dan/atau tenaga kependidikan di
lingkungan PKN STAN yang ditunjuk oleh Direktur untuk melaksanakan
pemantauan aktivitas PKL pada periode waktu tertentu.
4. Lokasi PKL adalah institusi tempat dimana mahasiswa melaksanakan
kegiatan PKL.
5. PKL dapat dilaksanakan dengan menggunakan metode:
a. daring (dalam jaringan);
b. luring (luar jaringan); atau
c. metode campuran (daring dan luring).
6. Tujuan PKL:
a. memberikan kesempatan kepada mahasiswa mendapatkan
pengalaman kerja sebelum memasuki dunia kerja;
b. membandingkan dan menerapkan pengetahuan akademis yang telah
didapatkan; dan
c. memahami konsep-konsep non-akademis dan non-teknis di dunia
kerja.
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

-2-

C. Persiapan PKL
1. Persiapan PKL dilakukan oleh:
a. Program Studi; dan
b. Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK).
2. Program studi bertugas:
a. mencari alternatif lokasi dan memastikan kesediaan lokasi tersebut
dengan mengirimkan surat permohonan kesediaan lokasi;
b. menetapkan lokasi untuk setiap mahasiswa; dan
c. memberikan pengarahan pelaksanaan PKL.
3. BAAK bertugas:
a. menyiapkan dukungan administrasi antara lain pembuatan surat
tugas, surat pengantar, surat keputusan, rekapitulasi kehadiran, dan
pengolahan nilai PKL;
b. menyelenggarakan pengarahan teknis pelaksanaan PKL; dan
c. memberikan asistensi bagi mahasiswa dan pembimbing lapangan.

D. Penyelenggaraan/Pelaksanaan PKL
1. Waktu dan Lokasi
a. Waktu pelaksanaan PKL dilaksanakan sesuai dengan Kalender
Akademik yang berlaku.
b. Bagi Program Studi yang memiliki beban studi 3 SKS, PKL
diselenggarakan selama 8 minggu dan dilaksanakan pada hari kerja.
c. Lokasi pelaksanaan PKL berada di unit kerja yang meliputi namun
tidak terbatas pada:
1) Kementerian Keuangan;
2) Kementerian/Lembaga Non Kementerian;
3) Pemerintah Daerah; dan
4) Instansi Pemerintah Lainnya.
d. Penentuan Lokasi PKL memperhatikan metode pelaksanaan dan
pemenuhan tujuan capaian pembelajaran.

2. Pembimbing Lapangan
a. Ketentuan Pembimbingan:
1) penunjukan pembimbing lapangan dilakukan oleh kepala kantor
atau sekurangnya pejabat administrator pada lokasi pelaksanaan
PKL;
2) pembimbing lapangan merupakan pejabat/pegawai yang berasal
dan berkedudukan pada lokasi PKL;
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

-3-

3) pembimbing lapangan diusulkan oleh kepala unit kerja lokasi PKL


dan ditetapkan oleh Direktur;
4) pembimbing lapangan sekurang-kurangnya memiliki kualifikasi
sebagai berikut:
a) pejabat/pelaksana minimal golongan III/a;
b) pendidikan minimal Strata 1 atau Diploma Empat; dan
c) Memiliki pengalaman membimbing PKL dan/atau memiliki
kompetensi terhadap bidang penulisan;
5) satu pembimbing lapangan maksimal membimbing 1 kelompok
mahasiswa, dengan ketentuan sebagai berikut:

Jumlah Pembimbing Jumlah Mahasiswa


1 3 s.d. 6
2 7 s.d. 12
3 13 s.d. 18
4 19 s.d. 24
5 25 s.d. 30

6) dalam hal ketentuan angka 4) dan 5) tidak dapat dipenuhi, Direktur


dapat menetapkan kebijakan tertentu setelah mendapatkan
pertimbangan Ketua Program Studi.
b. Tugas dan wewenang Pembimbing Lapangan:
1) memberikan dan membimbing penugasan kepada mahasiswa yang
sesuai dengan bidang keilmuan mahasiswa atau penugasan yang
diperlukan untuk membantu pelaksanaan tugas dan fungsi unit
kerja;
2) dalam hal diperlukan, pembimbing lapangan dapat menentukan
kebijakan ketentuan berpakaian dan ketentuan kehadiran (metode
presensi) sesuai dengan kebutuhan;
3) menyusun penjadwalan penugasan secara jelas dan
menginformasikan kepada mahasiswa;
4) menentukan bidang laporan PKL sebagai output kegiatan PKL;
5) memberikan teladan, pembinaan sikap, dan perilaku mahasiswa;
6) melaporkan pelanggaran disiplin dan pelanggaran lain yang
dilakukan mahasiswa;
7) melaksanakan evaluasi kegiatan atau penugasan secara berkala
selama periode pembimbingan;
8) memberikan penilaian atas kegiatan PKL;
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

-4-

9) menyerahkan data pembimbing lapangan sesuai dengan waktu


yang ditetapkan;
10) memastikan terpenuhinya capaian pembelajaran mahasiswa.

3. Pemantauan PKL
PKN STAN dapat melaksanaan pemantauan PKL. Pemantauan adalah
kegiatan yang dilaksanakan untuk mengamati perkembangan
pelaksanaan PKL yang dilakukan oleh pemantau PKL secara
daring/luring pada periode tertentu. pemantau PKL bertugas:
a. melakukan Koordinasi dengan pembimbing lapangan dalam hal
pengawasan mahasiswa PKL;
b. menjadi fasilitator mahasiswa terhadap masalah-masalah yang timbul
selama pelaksanaan PKL;
c. membuat laporan pemantauan; dan
d. menyerahkan hasil pemantauan ke BAAK paling lambat 5 (lima) hari
kerja setelah pelaksanaan pemantauan.

4. Mahasiswa PKL
selama melaksanakan PKL, Mahasiswa wajib:
a. menjunjung tinggi nilai-nilai Kementerian Keuangan dan menaati
peraturan disiplin dan kode etik yang berlaku di lokasi PKL;
b. mematuhi dan melaksanakan penugasan yang diberikan oleh
pembimbing dalam rangka pelaksanaan PKL;
c. mematuhi ketentuan kehadiran dan metode presensi yang berlaku di
lokasi PKL;
d. menaati peraturan hak, kewajiban, dan disiplin mahasiswa PKN STAN;
e. menaati tata cara berpenampilan mahasiswa PKN STAN;
f. menaati ketentuan sikap dan perilaku mahasiswa PKN STAN;
g. mengikuti kegiatan lainnya yang dilakukan oleh unit kerja seperti
upacara bendera, senam kesegaran jasmani, dan sebagainya;
h. proaktif meminta, mendiskusikan, mempelajari, dan menaati
penugasan;
i. bertanggung jawab atas penggunaan alat-alat dan sarana kerja yang
digunakan selama praktik;
j. menaati timeline kegiatan/administrasi PKL yang telah ditentukan;
dan
k. menyusun laporan PKL.
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

-5-

E. Tata cara pelaksanaan PKL


1. Hal-Hal yang perlu dilakukan oleh mahasiswa dalam pelaksanaan PKL.
a. Melaksanakan proses komunikasi awal dengan pihak terkait di lokasi
PKL dengan cara:
1) mahasiswa harus memberitahukan rencana kedatangan ke lokasi
PKL dan membawa surat pengantar dari lembaga beserta
kelengkapannya;
2) menghubungi/menemui Kepala Bagian/Subbag Tata Usaha/yang
menangani kepegawaian;
3) memperkenalkan diri, menyampaikan tujuan, rencana, dan waktu
kegiatan, serta menyerahkan dokumen pendukung pelaksanaan
PKL;
4) menyampaikan informasi-informasi dari lembaga kepada
Pembimbing PKL; dan
5) memohon arahan untuk mekanisme presensi kehadiran dan
seragam selama pelaksanaan kegiatan PKL.
b. Mempelajari proses bisnis unit kerja (Tusi, Peraturan OTK, Urjab, SOP,
dll).
c. Mengisi presensi kehadiran (masuk dan pulang) dan mengisi log book
harian pada hari kerja pelaksanaan PKL.
d. Melaksanakan PKL dengan cara menyelesaikan seluruh
penugasan/pekerjaan yang diberikan sesuai dengan peraturan atau
SOP.
e. Mengkomunikasikan secara aktif hambatan-hambatan yang timbul
kepada Lembaga dan memandu dosen pembimbing lapangan apabila
menemui kesulitas administrasi.
f. Melakukan pengambilan data KTTA apabila lokasi PKL merupakan
objek bidang KTTA.
g. Menyusun Laporan PKL.

2. Penundaan PKL
a. Mahasiswa yang tidak memenuhi syarat minimal kehadiran sejumlah
90% dari total hari kerja pelaksanaan PKL dengan alasan yang sah,
diberikan kesempatan mengikuti PKL susulan.
b. Alasan yang sah sebagaimana dimaksud pada huruf a meliputi:
1) Mahasiswa yang bersangkutan sakit; dan/atau
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

-6-

2) Mahasiswa yang bersangkutan mendapat penugasan untuk


mewakili PKN STAN dalam kegiatan paling kurang berskala
nasional.
c. Mahasiswa yang akan mengikuti PKL susulan harus mengajukan
surat permohonan kepada Direktur selambat-lambatnya 3 (tiga) hari
kerja setelah periode PKL berakhir dengan melampirkan bukti-bukti
sebagai berikut:
1) surat keterangan dari dokter pemerintah/psikiater dan fotokopi
kuitansi biaya perawatan/pembelian obat-obatan dari apotek
untuk alasan sakit; dan/atau
2) surat tugas dari Direktur untuk alasan mendapat penugasan
mewakili PKN STAN dalam kegiatan paling kurang berskala
nasional.
d. Dalam hal terdapat keluarga terdekat Mahasiswa yang bersangkutan
(orang tua, mertua, kakak,adik, suami/istri, atau anak) meninggal
dunia, mahasiswa dapat diberikan izin paling lama 3 (tiga) hari kerja
dan dianggap tidak mengurangi kehadiran.

3. Presensi Kehadiran PKL


a. Mahasiswa wajib mengisi presensi kehadiran datang dan pulang
kantor pada hari kerja selama pelaksanaan kegiatan PKL.
b. Ketentuan jam kerja untuk pengisian kehadiran menyesuaikan
dengan jam kerja pada kantor lokasi PKL.
c. mahasiswa wajib mengisi presensi yang disediakan oleh PKN STAN.
Dalam hal lokasi PKL menggunakan metode yang lain dalam
pelaksanaan presensi, maka mahasiswa wajib mengisi presensi yang
disediakan oleh PKN STAN dan presensi yang ditentukan oleh lokasi
PKL.

4. Tatap muka pembimbingan PKL


a. Selama berlangsungnya kegiatan PKL, mahasiswa dan pembimbing
lapangan melakukan tatap muka dalam rangka pembimbingan,
pengarahan, dan/atau konsultasi sebelum, pada saat, dan/atau
setelah penugasan secara berkala.
b. Dalam hal PKL dilaksanakan dengan metode daring atau campuran
(daring dan luring), pembimbing lapangan melakukan tatap muka
dan/atau komunikasi dengan media komunikasi kepada mahasiswa
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

-7-

PKL minimal sehari sekali pada hari kerja sebelum, pada saat,
dan/atau setelah penugasan.

F. Evaluasi
1. Laporan PKL
a. Setiap kelompok terdiri dari 3 s.d. 6 mahasiswa sesuai dengan alokasi
mahasiswa per kantor dengan ketentuan pembimbingan pada huruf D
angka 2 huruf a poin 5).
b. Bidang penulisan laporan PKL ditetapkan oleh pembimbing lapangan
diselaraskan dengan capaian pembelajaran.
c. Laporan PKL berbentuk makalah dengan minimal sistematika
penyajian sebagai berikut:
1) halaman judul;
2) daftar isi;
3) lembar pengesahan/persetujuan pembimbing lapangan (format
terdapat pada bagian akhir pedoman ini);
4) pendahuluan (berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan
manfaat);
5) pembahasan (berisi pembahasan materi yang diangkat dalam
laporan); dan
6) kesimpulan dan saran.
d. Laporan PKL disusun dalam format kertas A4 dengan minimal 15
halaman dan mengikuti ketentuan umum pada penulisan KTI
(margin/batas tepi, huruf, spasi, penomoran halaman, paragraf,
catatan kaki, kutipan, bahasa, sitasi, atau daftar pustaka) di
lingkungan PKN STAN.
e. Laporan PKL dipresentasikan pada minggu terakhir pelaksanaan PKL
sesuai dengan bidang penulisan PKL dengan jadwal yang telah
ditentukan oleh pembimbing lapangan
f. Laporan PKL yang telah selesai (telah dinilai, dipresentasikan, dan
disetujui) dukumpulkan kepada pembimbing lapangan dan PKN STAN
dalam bentuk hardcopy dan/atau softcopy PDF.
g. Apabila laporan PKL dikumpulkan dalam bentuk hardcopy, laporan
PKL harus dijilid dengan jilid keras (hardcover) ukuran A4 berwarna
abu-abu (skala r, g, b: 217, 217, 217) dengan tulisan pada sampul
berwarna hitam.
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

-8-

2. Penilaian PKL
a. Pembimbing lapangan melakukan penilaian pelaksanaan PKL pada
aplikasi PKL dan/atau form yang disediakan oleh PKN STAN.
b. Penilaian pelaksanaan PKL sebagaimana dimaksud pada huruf (a)
meliputi aspek sebagai berikut.
1) Kehadiran (Bobot 20%)
Merupakan penilaian kehadiran aktivitas PKL mahasiswa pada
kantor tempat PKL dengan ketentuan perhitungan sebagai
berikut:
!"#$%ℎ (%)* +,ℎ%-*)%.
4 100
!"#$%ℎ /01%$ (%)* 2+3

Alpa (tidak hadir tanpa keterangan) -1


Izin/Sakit/Terlambat/Pulang Lebih Cepat -0,5

Contoh:
Total hari PKL : 40 hari
Alpa : 1 hari
Terlambat : 2 hari
Perhitungan :

("#$%$(#,' ) *))
"#
4 100 = 95, maka nilai kehadiran adalah 95

Catatan:
• Pembimbing hanya memasukan jumlah hari ke dalam aplikasi
PKL dan/atau form yang disediakan oleh PKN STAN untuk
kemudian diolah oleh PKN STAN.
• Jumlah rekapitulasi kehadiran mahasiswa yang
diserahkan/diinput oleh pembimbing digunakan sebagai
dasar pembayaran uang saku PKL apabila diperlukan.

2) Perilaku (Bobot 30%)


Merupakan format penilaian perilaku mahasiswa selama
pelaksanaan PKL pada kantor tempat PKL.
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

-9-

3) Penugasan (Bobot 40%)


Merupakan format penilaian penyelesaian tugas dan pekerjaan
mahasiswa PKL pada kantor lokasi PKL dan penugasan materi
selama penyelesaian tugas.
4) Presentasi (Bobot 10%)
Merupakan format penilaian laporan PKL dan presentasi laporan
PKL bagi setiap mahasiswa dalam kelompok pada kantor lokasi
PKL yang dilakukan oleh pembimbing lapangan.

c. Range penilaian adalah sebagai berikut:

Range Nilai Kategori


86 – 100 A
80 – 85,99 A-
75 – 79,99 B+
70 – 74,99 B
66 – 69,99 B-
61 – 65,99 C+
56 – 60,99 C
41 – 55,99 D
0 – 40,99 E

d. Mahasiswa dinyatakan lulus PKL apabila memperoleh:


a) nilai minimal 70; dan
b) memenuhi syarat minimal kehadiran sejumlah 90% dari total hari
kerja pelaksanaan PKL.

G. Ketentuan lain-lain
1. Honorarium
a) Dalam pelaksanaan PKL Pembimbing Lapangan diberikan honorarium
dosen pembimbing lapangan dan mahasiswa dapat diberikan uang
saku dengan menggunakan rekapitulasi kehadiran sebagai dasar
pembayaran;
b) Pembayaran honorarium pembimbing PKL dan uang saku PKL
mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan;
c) Mahasiswa yang tidak memenuhi syarat minimal kehadiran tidak
dapat diberikan uang saku PKL;
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 10 -

d) Segala bentuk pengeluaran yang mungkin timbul dalam pelaksanaan


kegiatan PKL oleh mahasiswa seperti transportasi, akomodasi,
pemenuhan standar protokol kesehatan, dll ditanggung oleh
mahasiswa yang bersangkutan.
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 11 -

CAPAIAN PEMBELAJARAN

Pembimbing lapangan memberi tugas yang sesuai dengan kebutuhan


masing-masing lokasi dan diselaraskan dengan beberapa capaian pembelajaran
yang ingin dikembangkan oleh setiap program studi sebagai berikut.

A. Program Studi Diploma III Kepabeanan dan Cukai


1. Mampu melakukan kegiatan pemeriksaan fisik di bidang kepabeanan.
2. Mampu melakukan kegiatan pemeriksaan fisik di bidang cukai.
3. Mampu melakukan kegiatan operasional pengawasan kepabeanan dan
cukai.
4. Mampu melakukan kegiatan administrasi kebendaharaan kepabeanan
dan cukai.
5. Mampu melakukan kegiatan audit di bidang kepabeanan dan cukai.

B. Program Studi Diploma III Pajak


1. Mampu melakukan proses registrasi Wajib Pajak dan Pengusaha Kena
Pajak baik secara manual maupun melalui sistem aplikasi dengan tepat,
cepat, dan teliti agar data WP yang diinput valid dan proses registrasi
selesai tepat waktu sesuai dengan ketentuan dan standar pelayanan
yang ditetapkan Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
2. Mampu mengadministrasikan SPT Tahunan dan SPT Masa dengan cara
merekam SPT Tahunan pada sistem informasi DJP (SIDJP) dan
melakukan pemberkasan SPT Tahunan berdasarkan jenis SPT-nya agar
dokumen SPT terdokumentasikan dengan baik dan aman sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
3. Mampu melakukan penggalian potensi pajak dengan metode analisis
data internal dan data pihak ketiga, metode observasi lapangan atau
metode internet searching tools agar penerimaan pajak meningkat
sehingga dapat mencapai target yang ditetapkan.
4. Mampu melaksanakan bimbingan teknis perpajakan dengan cara
memberikan konsultasi perpajakan pada wajib pajak yang datang ke
kantor dengan tujuan wajib pajak dapat menghitung pajak, membayar
pajak, dan melaporkan SPT sesuai dengan peraturan perpajakan.
5. Mampu menyusun profil WP melalui analisis dan rekonsiliasi data WP
dalam rangka melakukan intensifikasi pajak sesuai dengan kebijakan
yang ditentukan oleh Direktorat Jenderal Pajak.
6. Mampu memproses permohonan banding yang dilakukan WP dengan
menghadiri sidang di Pengadilan Pajak sebagai wakil DJP dan
menganalisis data agar dapat disampaikan argumen-argumen dan/atau
bukti-bukti pendukung di Pengadilan Pajak sesuai dengan ketentuan
perpajakan yang berlaku.
7. Mampu melaksanakan tugas sebagai bagian dari tim/kelompok kerja
penyuluhan perpajakan antara lain dengan menyusun rencana kerja
penyuluhan, memberikan tutorial perpajakan kepada WP baru terdaftar
dengan muatan lokal, dan membuat laporan pelaksanaan
tutorial/penyuluhan tujuannya agar penyuluhan pajak dapat berjalan
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 12 -

efektif sesuai dengan kondisi masing-masing wilayah kerja/lokasi


penyuluhan.
8. Mampu melaksanakan pengawasan kepatuhan formal WP melalui
Sistem Informasi DJP agar target kepatuhan pelaporan SPT Tahunan
dan pembayaran pajak dapat terpenuhi baik dalam kepatuhan tersebut
bersifat terpaksa maupun sukarela.
9. Mampu membuat laporan kinerja yang bersifat rutin baik melalui sistem
aplikasi maupun manual dengan tujuan kewajiban-kewajiban pelaporan
dapat dipenuhi dengan baik sesuai dengan SOP yang ditetapkan
Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
10. Mampu melakukan penatausahaan atas penghapusan piutang pajak
dan penagihan aktif piutang pajak baik secara manual dan maupun
secara Sistem Informasi DJP tujuannya adalah agar administrasi
penatausahaan piutang pajak tersusun rapi dan teratur sesuai dengan
SOP Tata Cara Pemrosesan Dan Penatausahaan Dokumen Masuk di
Seksi Penagihan dan SOP Tata Cara Penghapusan Piutang Pajak.
11. Mampu melakukan pekerjaan administrasi terkait pemeriksaan pajak
dengan cara menyusun rencana pemeriksaan, pengawasan pelaksanaan
hingga melaksanakan penerbitan dan penyaluran Surat Perintah
pemeriksaan (SP2) tujuannya adalah agar administrasi terkait
pemeriksaan dapat tersusun rapi dan teratur sesuai dengan SOP yang
berlaku di Direktorat Jenderal Pajak.
12. Mampu melakukan pemrosesan permohonan keberatan dan peninjauan
kembali WP dengan cara melakukan pembetulan ketetapan pajak,
penyelesaian keberatan, pengurangan, pembatalan, dan penghapusan
atas ketetapan pajak tujuannya agar permohonan WP tersebut dapat
diproses secara adil dan tepat waktu sesuai dengan ketentuan
perpajakan yang berlaku.
13. Mampu membantu bekerja dalam tim atas terlaksananya urusan
penyelesaian permohonan gugatan, banding, dan peninjauan kembali
WP antara lain dengan cara mewakili DJP menghadiri sidang di
Pengadilan Pajak dan membuat laporan hasil sidang tujuannya agar
permohonan WP dapat diproses secara adil dengan memberikan bukti-
bukti valid dan argumen-argumen valid di persidangan sesuai ketentuan
perpajakan yang berlaku.
14. Mampu memanfaatkan teknologi informasi yang digunakan dalam
pekerjaan di DJP, dengan cara menggunakan aplikasi-aplikasi yang ada
seperti Aproweb dan SIDJP agar pekerjaan lebih efisien dan dapat
memenuhi standar pelayanan dan SOP yang berlaku di DJP.
15. Mampu membuat laporan dalam bentuk tertulis agar hasil kerja dan ide-
idenya dapat dituangkan secara terstruktur dan dapat
dipertanggungjawabkan berdasarkan kaidah/metodologi penulisan
ilmiah.

C. Program Studi Diploma III PBB/Penilai


1. Mampu melakukan penilaian properti dan penilaian bisnis dengan cara
menghitung Nilai Wajar/Nilai Pasar properti/aset baik berwujud
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 13 -

maupun tidak berwujud agar nilai yang dihasilkan tersaji secara wajar
Sesuai dengan standar penilaian yang berlaku.
2. Mampu mengadministrasikan kerja-kerja penilaian properti dan
penilaian bisnis dengan cara merekam berkas administrasi penilaian
dan menyimpan arsip penilaian agar dokumen penilaian tahunan
terdokumentasikan dengan baik dan aman sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
3. Mampu memproses pelayanan PBB P3 (perkebunan, perhutanan, dan
pertambangan) kepada Wajib Pajak baik secara manual maupun online
dengan tepat, cepat, dan teliti agar penyelesaian permohonan WP PBB
tuntas dan selesai tepat waktu sesuai dengan standar pelayanan yang
ditetapkan Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
4. Mampu melaksanakan bimbingan teknis PBB P3 dengan cara
memberikan konsultasi perpajakan PBB pada Wajib Pajak sektor P3
dengan tujuan Wajib Pajak dapat menjalankan kewajiban PBB P3 sesuai
dengan peraturan perpajakan.
5. Mampu menyusun profil WP P3 melalui analisis dan rekonsiliasi data
dalam rangka melakukan intensifikasi pajak sesuai dengan kebijakan
yang ditentukan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
6. Mampu memproses permohonan banding yang diajukan WP dengan
menghadiri sidang di Pengadilan Pajak dan menganalisis data agar dapat
disampaikan argumen-argumen dan/atau bukti-bukti pendukung di
Pengadilan Pajak sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku.
7. Mampu melaksanakan tugas sebagai bagian dari tim/kelompok kerja
penyuluhan perpajakan antara lain dengan menyusun rencana kerja
penyuluhan, memberikan tutorial perpajakan kepada WP yang baru
terdaftar dengan muatan lokal, dan membuat laporan pelaksanaan
tutorial/penyuluhan tujuannya agar penyuluhan pajak dapat berjalan
efektif sesuai dengan kondisi masing-masing wilayah kerja/lokasi
penyuluhan.
8. Mampu melaksanakan pengawasan kepatuhan WP P3 melalui Sistem
Informasi DJP agar target kepatuhan pajak dapat terpenuhi baik dalam
kondisi kepatuhan tersebut bersifat terpaksa maupun sukarela.
9. Mampu membuat laporan kinerja yang bersifat rutin baik secara sistem
maupun manual dengan tujuan kewajiban-kewajiban pelaporan dapat
dipenuhi dengan baik sesuai dengan SOP yang ditetapkan Direktorat
Jenderal Pajak (DJP).
10. Mampu memproses permohonan keberatan dan peninjauan kembali
PBB P3 dengan cara melakukan pembetulan ketetapan pajak,
penyelesaian keberatan, pengurangan, pembatalan, dan penghapusan
atas ketetapan pajak tujuannya agar permohonan WP tersebut dapat
diproses secara adil dan tepat waktu sesuai dengan ketentuan
perpajakan yang berlaku.
11. Mampu membantu kerja dalam tim atas terlaksananya urusan
penyelesaian permohonan gugatan banding dan peninjauan kembali
PBB P3 antara lain dengan cara mewakili DJP menghadiri sidang di
Pengadilan Pajak dan membuat laporan hasil sidang tujuannya agar
permohonan WP dapat diproses secara adil dengan memberikan bukti-
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 14 -

bukti dan argumen-argumen valid di persidangan sesuai ketentuan


perpajakan yang berlaku.
12. mampu memanfaatkan teknologi informasi yang digunakan dalam
pekerjaan di DJP dengan cara menggunakan aplikasi-aplikasi yang ada
seperti Aproweb dan SIDJP agar pekerjaan lebih efisien dan dapat
memenuhi standar pelayanan dan SOP yang berlaku di DJP.

D. Program Studi Diploma III Kebendaharaan Negara


1. Mampu menyusun dokumen perencanaan anggaran.
2. Mampu membuat perencanaan kinerja anggaran.
3. Mampu membuat perencanaan anggaran.
4. Mampu menyelesaikan pekerjaan dibidang pendapatan negara.
5. Mampu menyelesaikan pekerjaan dibidang Belanja Negara.
6. Mampu menyelesaikan tugas pengelolaan kas negara.
7. Mampu mengelola investasi pemerintah.
8. Mampu melaksanakan pengelolaan utang.
9. Mampu melaksanakan pengadaan barang dan jasa pemerintah.
10. Mampu melaksanakan pengelolaan keuangan BLU.
11. Mampu mengoperasikan aplikasi keuangan negara.
12. Mampu menganalisis laporan keuangan dan monev pelaksanaan
anggaran.
13. Mampu melaksanakan pengelolaan keuangan daerah
14. Mampu mengaplikasikan teori-teori penganggaran dan perbendaharaan.

E. Program Studi Diploma III Manajemen Aset


1. Mampu melaksanakan pengelolaan piutang negara dan piutang daerah.
2. Mampu melakukan administrasi lelang dan menyusun risalah lelang.
3. Mampu melakukan penilaian properti dan menyusun Laporan Penilaian
Properti.
4. Mampu melakukan penilaian bisnis dan penyusunan Laporan Penilaian
Bisnis.
5. Mampu melakukan perencanaan kebutuhan BMN, pengadaan BMN,
penggunaan dan pemanfaatan BMN, pengamanan dan pemeliharaan,
pemindahtanganan dan penghapusan BMN penatausahaan BMN,
pengawasan dan pengendalian BMN.
6. Mampu menganalisis laporan keuangan terkait dengan aksi korporasi
dan pengelolaan penyertaan modal negara.
7. Mampu melakukan pengelolaan kekayaan negara lain-lain (seperti
tagihan bea cukai, aset bekas milik asing/Cina, barang muatan kapal
tenggelam, asset eks BPPN).
8. Mampu mengoperasikan aplikasi perkantoran dan aplikasi Manajemen
aset.
9. Mampu menerapkan manajemen risiko dalam pengelolaan kekayaan
negara.

F. Program Studi Diploma III Akuntansi


1. Mampu menyusun laporan keuangan pemerintah pusat, pemerintah
daerah, dan bisnis sesuai dengan standar dan prinsip-prinsip akuntansi
yang berlaku umum dengan cara manual maupun terkomputerisasi.
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 15 -

2. Mampu menghitung harga pokok, menyajikan laporan harga pokok


produk dan menghitung varian biaya pada usaha manufaktur dan jasa
dengan menggunakan metode Job Order Costing dan Process Costing.
3. Mampu melaksanakan pemeriksaan keuangan pemerintah dan bisnis
khususnya melaksanakan program pemeriksaan pengujian kepatuhan
dan pengujian substantif dan membuat kertas kerja pemeriksa
keuangan berdasarkan standar pemeriksaan keuangan negara atau
standar profesional akuntan publik.
4. Mampu melaksanakan pemeriksaan kinerja pemerintah khususnya
melaksanakan program pemeriksaan dan membuat kertas kerja
pemeriksaan kinerja sesuai dengan standar pemeriksaan kinerja
pemerintah yang disepakati.
5. Mampu menghitung rasio-rasio keuangan.
6. Mampu menentukan besaran PPh dan PPN, menyusun SSP dan SPT
PPh, serta PPN dan PPNBM
7. Mampu mengoperasikan software akuntansi pemerintah pusat melalui
SAKPA dan SABMN, pemerintah daerah meliputi SIPKD, SIMDA, dan
software akuntansi bisnis MYOB Accounting dan pengolah data (Excel).
8. Mampu menyusun bagan alir (flowchart) dokumen dan menarasikan
sistem akuntansi.
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 16 -

FORMAT COVER LAPORAN PKL

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)


LOKASI PKL

(JUDUL LAPORAN)

Disusun oleh:
Nama/NIM
Nama/NIM
Nama/NIM

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
TAHUN 2021
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 17 -

FORMAT LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN PKL

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN

LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

JUDUL LAPORAN : …………………………


LOKASI PKL : …………………………
DISUSUN OLEH : 1. Nama/NIM
2. Nama/NIM
3. Nama/NIM
dst

(Kota Lokasi), (Tanggal bulan Tahun)


Menyetujui,
Pembimbing Lapangan

Nama
NIP

DIREKTUR POLITEKNIK
KEUANGAN NEGARA STAN,

ttd.

RAHMADI MURWANTO
Salinan sesuai dengan aslinya,
Kepala Bagian Keuangan dan Umum

Ditandatangani secara elektronik


JAUHARI
NIP 19710101 199203 1 004

Anda mungkin juga menyukai