Anda di halaman 1dari 408

Diploma III

Politeknik Keuangan Negara –

9
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

Permintaan agregat

Muhammad Afdi Nizar


CHAPTER 1 The Science of Macroeconomics 0
Capaian & Materi Pembelajaran

CAPAIAN PEMBELAJARAN
 Setelah mempelajari Permintaan Agregat
mahasiswa memahami bagaimana membangun
model IS-LM dan penerapan Model IS-LM

MATERI PEMBELAJARAN
 Pasar barang dan Kurva IS
 Pasar uang dan Kurva LM

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 1
Konteks
 Pada pertemuan sebelumnya telah diperkenalkan
model permintaan dan penawaran agregat.
 Dalam jangka panjang
 harga-harga fleksibel
 output ditentukan oleh faktor-faktor produksi &
teknologi
 pengangguran sama dengan tingkat alamiahnya
 Jangka pendek
 harga-harga
 output ditentukan oleh permintaan agregat
 pengangguran berhubungan negatif dengan output

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 2
Konteks

 Bagian ini mengembangkan model IS-LM,


sebagai dasar bagi kurva permintaan agregat.
 Fokus pada jangka pendek dan diasumsikan
tingkat harga tetap (sehingga, kurva SRAS
horizontal).

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 3
Keynesian Cross
 Dalam model perekonomian tertutup sederhana
pendapatan ditentukan oleh pengeluaran.
(J.M. Keynes)
 Notasi :
I = rencana investasi
PE = C + I + G = rencana pengeluaran
Y = PDB riill = pengeluaran aktual
 Perbedaan antara pengeluaran aktual & yang
direncanakan = investasi persediaan yang tidak
direncanakan
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 4
Elemen Keynesian Cross

fungsi konsumsi : C  C (Y T )
variabel kebijakan pemerintah : G  G , T T
untuk saat ini, rencana
investasi, eksogen : I I
rencana pengeluaran : PEE  C (Y T )  I  G
kondisi ekuilibrium :
pengeluaran aktual = rencana pengeluaran
Y  PE
E
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 5
Grafik rencana pengeluaran
PE
rencana
pengeluaran
PE =C +I +G

MPC
1

pendapatan, output, Y

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 6
Kondisi ekuilibrium
PE
rencana PE =Y
pengeluaran

45º

pendapatan, output, Y

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 7
Ekuilibrium nilai pendapatan
PE
rencana PE =Y
pengeluaran
PE =C +I +G

pendapatan, output, Y
Pendapatan
ekuilibrium
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 8
Peningkatan belanja pemerintah
…sehingga perusahaan
PE meningkatkan output,
dan pendapatan naik
Pada Y1, terjadi
penurunan perse- menuju ekuilibrium baru. PE =C +I +G2
diaan yg tidak
direncanakan ...
PE =C +I +G1

G

Y
Y
PE1 = Y1 PE2 = Y2
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 9
Pemecahan untuk Y

Y  C  I  G Kondisi ekuilibrium

Y  C  I  G perubahan

 C  G karena I eksogen
 MPC  Y  G karena C = MPC Y

dengan memasukkan Y maka Y :


pada sisi kiri :
 1 
Y     G
(1  MPC) Y  G  1  MPC 

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 10
Multiplier belanja pemerintah

Definisi : kenaikan pendapatan akibat kenaikan G


sebesar Rp1.
Dalam model ini, pengganda (multiplier) belanja
pemerintah sama dengan : Y 1

G 1  MPC
Contoh : jika MPC = 0.8, maka

Y 1 kenaikan G menyebabkan
  5 kenaikan pendapatan 5
G 1  0.8
lebih banyak!

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 11
Kenapa multiplier > 1

 Pada awalnya, kenaikan G menyebabkan


kenaikan Y dalam jumlah yang sama : Y = G.
 Namun Y   C
 lebih lanjut Y
 lebih lanjut  C
 lebih lanjut Y
 Sehingga dampak akhir pada pendapatan jauh
lebih besar daripada G mula-mula.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 12
Kenaikan pajak
PE
Awalnya, kenaikan PE =C1 +I +G
pajak mengurangi
konsumsi, dan karena PE =C2 +I +G
itu PE :

Pada Y1, terjadi penum-


C = MPC T pukan persediaan yang
tidak direncanakan ...

…sehingga perusa-
haan mengurangi
output, dan penda- Y
patan turun menuju Y
ekuilibrium baru PE2 = Y2 PE1 = Y1

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 13
Menyelesaikan Y

Y  C  I  G Kondisi ekuilibrium
dalam perubahan
 C I dan G eksogen

 MPC   Y  T 
Solusi untuk Y : (1  MPC) Y   MPC  T

  MPC 
Hasil akhir : Y     T
 1  MPC 

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 14
Multiplier pajak

Definisi : perubahan pendapatan akibat


kenaikan pajak (T) sebesar Rp1 :

Y  MPC

T 1  MPC

Jika MPC = 0.8, maka tax multiplier sama dengan

Y  0.8  0.8
   4
T 1  0.8 0.2

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 15
Multiplier pajak
…adalah negatif:
kenaikan pajak mengurangi C,
yang menurunkan pendapatan.
…lebih besar dari satu
(dalam nilai absolut):
perubahan pajak mempunyai
efek pengganda pada pendapatan.
…lebih kecil dari pengganda belanja pemerintah :
Konsumen menghemat bagian (1 – MPC) dari
pemotongan pajak,
sehinnga dorongan awal belanja dari pemotongan pajak
lebih kecil daripada kenaikan yang sama dalam G..
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 16
LATIHAN :
Praktek dengan Keynesian Cross

 Gunakan grafik Keynesian cross


untuk menunjukkan efek kenaikan rencana
investasi pada tingkat pendapatan/output
ekuilibrium.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 17
Kurva IS

Kurva IS adalah grafik yang menunjukkan


semua kombinasi r dan Y yang menghasilkan
ekuilibrium di pasar barang
misal. pengeluaran (output) aktual
= rencana pengeluaran
Persamaan untuk kurva IS :

Y  C (Y  T )  I (r )  G

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 18
Menurunkan kurva IS

PE PE =Y PE =C +I (r2 )+G
PE =C +I (r1 )+G

I
r  I
Y1 Y2 Y
 E r
r1
 Y
r2
IS
Y1 Y2 Y

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 19
Kenapa slope kurva IS negatif

 Penurunan suku bunga mendorong


perusahaan menambah belanja investasi,
yang mendorong naiknya rencana total
belanja (PE ).
 Untuk memulihkan ekuilibrium di pasar
barang, output (belanja aktual, Y ) harus
bertambah.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 20
Kurva IS dan model loanable funds

(a) Model L.F. (b) Kurva IS

r S2 S1 r

r2 r2

r1 r1
I (r )
IS
S, I Y
Y2 Y1

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 21
Kebijakan Fiskal dan kurva IS

 Kita bisa gunakan model IS-LM untuk melihat


bagaimana kebijakan fiskal (G dan T )
mempengaruhi
permintaan agregat dan output.
 Mulai dengan menggunakan Keynesian cross
untuk
melihat bagaimana kebijakan fiskal menggeser
kurva IS …

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 22
Pergeseran kurva IS : G
Pada nilai r, PE PE =Y PE =C +I (r1 )+G2
G  E  Y PE =C +I (r1 )+G1

…sehingga kurva
IS bergeser ke
kanan.
Y1 Y2 Y
Jarak horizontal r
karena r1
pergeseran
IS sama dengan
Y
1 IS1 IS2
Y  G Y
1 MPC Y1 Y2

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 23
LATIHAN :
Pergeseran kurva IS

 Gunakan diagram Keynesian cross atau


model loanable funds untuk menunjukkan
bagaimana kenaikan pajak menggeser
kurva IS .

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 24
Teori Preferensi Likuiditas

 Dikemukakan oleh John Maynard Keynes.


 Teori sederhana dimana suku bunga
ditentukan oleh jumlah uang beredar
(money supply) dan permintaan uang
(money demand).

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 25
Jumlah uang beredar

r
M P
s
suku
bunga

Saldo riil uang


beredar adalah
tetap (fixed) :

M P   M P
s

M/P
M P saldo uang riil

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 26
Permintaan uang

r
M P
s
suku
bunga

Permintaan atas
saldo riil uang :

M P 
d
 L(r )
L (r )

M/P
M P saldo riil uang

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 27
Ekuilibrium

r Suku bunga menyesuai-


M P
s kan untuk menyamakan
suku
bunga penawaran dan permin-
taan uang :

M P  L (r )
r1
L (r )

M/P
M P saldo riil uang

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 28
Bagaimana bank sentral menaikkan suku bunga

r
Untuk menaikkan r, bank
suku
bunga sentral mengurangi M

r2

r1
L (r )

M/P
M2 M1 saldo riil uang
P P
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 29
STUDI KASUS :
Pengetatan moneter & suku bunga
 Akhir 1970an:  > 10%
 Okt 1979: Gubernur Fed Paul Volcker
mengumumkan bahwa kebijakan moneter
bertujuan
menurunkan inflasi
 Agust 1979-April 1980:
Fed mengurangi M/P 8.0%
 Jan 1983:  = 3.7%
Bagaimana pendapat anda tentang perubahan
kebijakan ini mempengaruhi suku bunga nominal?
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 30
Pengetatan moneter & suku bunga, lanjutan…..
Efek pengetatan moneter
pada suku bunga nominal

Jangka pendek Jangka panjang


Quantity theory,
Liquidity preference
model Fisher effect
(Keynesian)
(Classical)

harga-harga sticky flexible

prediksi i > 0 i < 0

8/1979: i = 10.4% 8/1979: i = 10.4%


hasil aktual
4/1980: i = 15.8% 1/1983: i = 8.2%
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 31
Kurva LM
Tempatkan kembali Y ke fungsi permintaan uang :

M P 
d
 L(r ,Y )

Kurva LM adalah grafik yang menggambarkan


semua kombinasi r dan Y yang menyamakan
penawaran dan permintaan saldo uang riil (real
money balances).
Persamaan kurva LM :

M P  L(r ,Y )
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 32
Menurunkan kurva LM

(a) pasar untuk


(b) Kurva LM
saldo uang riil
r r
LM

r2 r2

r1 L (r , Y2 ) r1
L (r , Y1 )
M1 M/P Y1 Y2 Y
P
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 33
Kenapa slope kurva LM naik

 Kenaikan pendapatan menaikkan permintaan


uang.
 Karena penawaran saldo riil tetap (fixed),
terdapat kelebihan permintaan (excess
demand) di pasar uang pada suku bunga awal.
 Suku bunga pasti naik untuk memulihkan
ekuilibrium di pasar uang.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 34
Bagaimana M menggeser kurva LM

(a) Pasar untuk


(b) Kurva LM
saldo uang riil
r r LM2

LM1
r2 r2

r1 r1
L (r , Y1 )

M2 M1 M/P Y
Y1
P P
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 35
LATIHAN :
Pergeseran kurva LM

 Misalkan gelombang kecurangan kartu kredit


menyebabkan konsumen lebih sering
menggunakan uang tunai dalam transaksi.
 Gunakan model preferensi likuiditas untuk
menunjukkan bagaimana peristiwa ini
menggeser kurva LM.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 36
Ekuilibrium jangka pendek
ekuilibrium jangka pendek r
merupakan kombinasi r LM
dan Y yang secara simultan
memenuhi kondisi
ekuilibrium di pasar barang
r1
dan pasar uang :

Y  C (Y  T )  I (r )  G IS
M P  L(r ,Y ) Y
Ekuilibrium Y1
suku bunga
Ekuilibrium
tingkat
pendapatan

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 37
The Big Picture

Keynesian IS
Cross curve
IS-LM
Explanation of
Theory of model
short-run
Liquidity LM curve fluctuations
Preference

Agg. demand
curve
Model of Agg.
Demand and
Agg. supply Agg. Supply
curve

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 38
Pratinjau Kuliah 10

Yang akan dibahas


 Menggunakan model IS-LM untuk
menganalisis dampak kebijakan dan shocks.
 Mempelajari bagaimana menurunkan kurva
aggregate demand dari IS-LM.
 Menggunakan IS-LM dan model AD-AS
untuk menganalisa efek shocks dalam jangka
pendek dan jangka panjang.
 menggunakan model-model tersebut untuk
mempelajari tentang Great Depression.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 39
RANGKUMAN

1. Keynesian cross
 model dasar penentuan pendapatan
 menganggap kebijakan fiskal & investasi sebagai
eksogen
 kebijakan fiskal memiliki efek pengganda
(multiplier effect) pada pendapatan
2. IS curve
 berasal dari Keynesian cross ketika rencana
investasi tergantung secara negatif pada suku
bunga
 menunjukkan semua kombinasi r dan Y
yang menyamakan rencana pengeluaran dengan
pengeluaran aktual atas barang dan jasa
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 40
RANGKUMAN

3. Teori Preferensi Likuiditas


 model dasar penentuan suku bunga
 menganggap jumlah uang beredar dan tingkat
harga sebagai eksogen
 kenaikan jumlah uang beredar menurunkan
suku bunga
4. LM curve
 berasal dari teori preferensi likuiditas dimana
permintaan uang tergantung secara positif pada
pendapatan
 menunjukkan semua kombinasi r dan Y yang
menyamakan permintaan saldo uang riil dengan
penawaran uang
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 41
RANGKUMAN

5. Model IS-LM
 Perpotongan kurva IS dan LM yang
menunjukkan titik khusus (Y, r ) yang
memenuhi ekuilibrium di pasar barang dan
pasar uang.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 42
Referensi

1. N. Gregory Mankiw, Macroeconomics,


Edition 2016, Ch. 11.
2. Laporan Bank Indonesia berbagai tahun.
3. RAPBN dan Nota Keuangan, berbagai tahun

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 43
TUGAS 1
Dalam model Keynesian cross, misalkan fungsi konsumsi :
1 C = 120 + 0.8 (Y – T). Investasi yang direncanakan = 200;
belanja pemerintah = 400 dan pajak = 400
a. Gambarkan pengeluaran yang direncanakan sebagai sebuah
fungsi
b. Berapa tingkat pendapatan ekuilibrium
c. Jika belanja pemerintah bertambah menjadi 420, berapa
keseimbangan pendapatan yang baru? Berapa pengganda
untuk belanja pemerintah
d. Berapa tingkat belanja pemerintah yang dibutuhkan untuk
mencapai pendapatan sebesar 2.400 (pajak tetap 400)
e. Berapa tingkat pajak yang dibutuhkan untuk mencapai
pendapatan sebesar 2.400 (belanja pemerintah tetap 400)
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 44
Persamaan sebuah perekonomian :
2
Y=C+I+G
C = 50 + 0.75 (Y – T)
I = 150 – 10r
(M/P)d = Y – 50r
G = 250; T = 200; M = 3000; P = 4
a. Identifikasi masing-masing variabel dan jelaskan secara ringkas
maksudnya
b. Gunakan persamaan yang relevan untuk menurunkan kurva IS,
gambarkan kurvanya dan berikan label pada kurva dengan benar
c. Gunakan persamaan yang relevan untuk menurunkan kurva LM,
gambarkan kurvanya dan berikan label pada kurva dengan benar
d. Berapa tingkat pendapatan ekuilibrium dan suku bunga ekuilibrium

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 50
Diploma III
Politeknik Keuangan Negara –

10
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

Permintaan Agregat :
Aplikasi Model IS - LM

Muhammad Afdi Nizar


CHAPTER 1 The Science of Macroeconomics 0
Capaian & Materi Pembelajaran

CAPAIAN PEMBELAJARAN
 Setelah mempelajari bagian ini mahasiswa
mampu menggunakan kurva IS-LM dalam
analisis.

MATERI PEMBELAJARAN
 Menjelaskan fluktuasi ekonomi dengan
model IS-LM
 IS-LM dalam Teori Permintaan Agregat
 Depresi Besar
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 1
Konteks

 Pada pertemuan ke-7 telah diperkenalkan


model permintaan dan penawaran agregat.
 Pada pertemuan ke-9 telah diperkenalkan
model IS-LM,
sebagai dasar untuk mendapatkan kurva
permintaan agregat.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 2
Pertemuan ini akan membahas …

 Bagaimana menggunakan model IS-LM untuk


menganalisa efek shocks, kebijakan fiskal, dan
kebijakan moneter
 Bagaimana menurunkan kurva permintaan
agregat dari model IS-LM
 Beberapa teori tentang penyebab Great
Depression

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 3
Ekuilibrium dalam model IS -LM
Kurva IS merepresentasikan
ekuilibrium di pasar barang. Y  C (Y  T )  I (r )  G
r
Kurva LM LM
merepresentasikan
ekuilibrium di pasar uang.

M P  L(r ,Y ) r1

Perpotongan kedua kurva


menentukan kombinasi IS
unique dari Y dan r yang Y
memenuhi ekuilibrium di Y1
kedua pasar.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 4
The Big Picture

Keynesian IS
Cross curve
IS-LM
Explanation of
Theory of model
short-run
Liquidity LM curve fluctuations
Preference

Agg. demand
curve
Model of Agg.
Demand and
Agg. supply Agg. Supply
curve

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 5
Analisis kebijakan dengan model IS -LM

Y  C (Y  T )  I (r )  G
M P  L(r ,Y )
r
LM
model IS-LM bisa
digunakan untuk
menganalisa efek :
• Kebijakan fiskal : r1
G dan/atau T
• Kebijakan IS
moneter : M Y
Y1

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 6
Kenaikan belanja pemerintah
1. Kurva IS bergeser ke kanan r
sebesar :
1 LM
by G
1 MPC
yang menyebabkan r2
output & pendapatan 2.
r1
naik.
2. Hal ini menambah perminta-
1. IS2
an uang, yang menyebabkan IS1
suku bunga naik… Y
Y1 Y2
3. …yang menurunkan investasi,
sehingga pada akhirnya 3.
kenaikan Y 1
is lebih
smaller than
kecil dari G
1 MPC
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 7
Pemotongan pajak (tax cut)
Konsumen menghemat (1MPC)
dari pemotongan pajak, sehing- r
ga dorongan awal dalam belanja LM
lebih kecil untuk T daripada
yang setara untuk G…
dan kurva IS bergeser
r2
2.
sebesar r1

MPC 1. IS2
1. T
1 MPC IS1
Y
Y1 Y2
2. …sehingga efek pada r
dan Y lebih kecil untuk T 2.
daripada untuk G yang
setara.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 8
Kebijakan moneter : kenaikan M
1. M > 0 menggeser kurva LM turun (atau ke kanan)

2. …yang r
LM1
menyebabkan
suku bunga turun LM2
1.
3. …yang r1
2.
menaikkan r2
investasi, yang
menyebabkan IS
output & Y
pendapatan Y1 Y2
naik. 3.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 9
Interaksi kebijakan moneter & fiskal
 Model:
variabel-variabel kebijakan moneter & fiskal
(M, G, dan T ) adalah eksogen.
 Dunia nyata :
penentu kebijakan moneter bisa menyesuaikan
M
dalam merespon perubahan kebijakan fiskal,
atau vice versa.
 Interaksi tersebut bisa mengubah dampak
perubahan kebijakan awal.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 10
Respon bank sentral terhadap G > 0

 Misalkan G naik.
 Kemungkinan respon bank sentral :
1. menahan M konstan
2. menahan r konstan
3. menahan Y konstan

 Dalam masing-masing kasus, efek G


adalah berbeda…

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 11
Respon 1: menahan M konstan
Jika G meningkat, kurva IS bergeser ke kanan.
Jika bank sentral
menahan M konstan, r
maka kurva LM tidak LM1
akan bergeser.
Hasilnya :
r2
Y  Y 2  Y1 r1
IS2
r  r2  r1 IS1
Y
Y1 Y2

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 12
Respon 2: menahan r konstan
Jika G meningkat kurva IS bergeser ke kanan.
Untuk
mempertahankan r
r
konstan, bank sentral
LM1
menaikkan M untuk
LM2
menggeser kurva LM
ke kanan. r2
r1
Hasil :
IS2
Y  Y 3  Y1 IS1
r  0 Y
Y1 Y2 Y3
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 13
Respon 3: menahan Y konstan
Jika G meningkat kurva IS bergeser ke kanan.

Untuk
mempertahankan Y r LM2
konstan, bank sentral LM1
menurunkan M untuk
menggeser kurva LM r3
ke kiri. r2
r1
Hasil :
IS2
Y  0 IS1
Y
r  r3  r1 Y1 Y2

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 14
Estimasi multipliers kebijakan fiskal
dari DRI macroeconometric model

Asumsi kebijakan Estimasi nilai Estimasi nilai


moneter Y / G Y / T

Fed menahan jumlah


0.60 0.26
uang beredar konstan
Fed menahan suku bunga 1.93 1.19
nominal konstan

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 15
Shocks dalam model IS -LM
IS shocks: perubahan eksogen dalam
permintaan barang dan jasa.
Contoh :
 naik (boom) atau jatuhnya (crash) bursa
saham
 perubahan kekayaan rumah tangga
 C
 perubahan kepercayaan atau ekspektasi
dunia usaha atau konsumen
 I dan/atau C

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 16
Shocks dalam model IS -LM

LM shocks: perubahan eksogen dalam


permintaan uang.
Contoh :
 Gelombang kecurangan credit card
menambah permintaan uang.
 ATM atau Internet yang lebih banyak
mengurangi permintaan uang.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 17
LATIHAN :
Analisa shocks dengan Model IS-LM

Gunakan model IS-LM untuk menganalis efek dari :


1. boom di bursa saham yang membuat konsumen
lebih kaya.
2. setelah gelombang kecurangan credit card,
konsumen lebih sering menggunakan uang tunai
dalam transaksi.

Untuk masing2 shock,


a. Gunakan diagram IS-LM untuk menunjukkan efek
shock pada Y dan r.
b. Tentukan apa yang terjadi pada C, I, dan tingkat
pengangguran.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 18
STUDI KASUS :
Resesi U.S. tahun 2001
 Selama 2001,
 2.1 juta kehilangan pekerjaan,
pengangguran meningkat dari 3.9% menjadi
5.8%.
 Pertumbuhan PDB melambat menjadi 0.8%
(bandingkan dengan pertumbuhan rata-rata
tahunan 3.9% selama 1994-2000).

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 19
STUDI KASUS :
Resesi U.S. tahun 2001
Penyebab : 1) bursa saham turun  C

1500
Standard & Poor’s
Index (1942 = 100)

500
1200

900

600

300
1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 20
STUDI KASUS :
Resesi U.S. tahun 2001
Penyebab : 2) 9/11
 peningkatan ketidakpastian
 turunnya kepercayaan konsume & dunia usah
 akibatnya: belanja lebih rendah, kurva IS
bergeser ke kiri
Penyebab : 3) skandal akuntansi korporasi
 Enron, WorldCom, etc.
 turunnya harga saham, merosotnya investasi

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 21
STUDI KASUS :
Resesi U.S. tahun 2001

 Respon kebijakan fiskal : bergesernya


kurva IS ke kanan
 pemotongan pajak tahun 2001 dan 2003
 peningkatan belanja
 Bailout industri pesawat
 Rekonstruksi NYC
 Perang Afghanistan

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 22
STUDI KASUS :
Resesi U.S. tahun 2001
 Respon kebijakan moneter : pergeseran kurva
7
LM ke kanan
Three-month T-Bill
6 Rate
5
4
3
2
1
0

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 23
Apa instrumen kebijakan bank sentral?
 media massa melaporkan perubahan kebijakan Fed
karena suku bunga berubah, seolah-olah the Fed
memiliki kontrol langsung terhadap suku bunga
pasar.
 Faktanya, the Fed menargetkan the fed funds rate
– suku bunga bank yang dibebankan pada
pinjaman semalam (overnight loans).
 The Fed mengubah jumlah uang beredar dan
menggeser kurva LM agar mencapai targetnya.
 Suku bunga jangka pendek lain biasanya bergerak
seiring dengan suku bunga the fed funds rate
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 24
Apa instrumen kebijakan bank sentral?

Kenapa the Fed menargetkan suku bunga,


bukan jumlah uang beredar?
1) Suku bunga lebih mudah megukurnya
daripada jumlah uang beredar.
2) The Fed percaya bahwa guncangan LM lebih
umum dibanding guncangan IS. Jika
demikian, maka menargetkan tingkat bunga
menstabilkan pendapatan lebih baik daripada
menargetkan jumlah uang beredar.

(See end-of-chapter Problem 7 on p.337.)


CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 25
IS-LM dan permintaan agregat
 Sejauh ini, kita telah menggunakan model IS-LM
untuk analisa jangka pendek, ketika tingkat
harga diasumsikan tetap.
 Namun, perubahan P akan menggeser LM dan
karena itu mempengaruhi Y.
 Kurva permintaan agregat (aggregate demand
curve) (yang diperkenalkan pada pertemuan 7)
menangkap hubungan antara P dan Y.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 26
Menurunkan kurva AD

r LM(P2)
Intuisi untuk slope LM(P1)
r2
kurva AD :
r1
P  (M/P )
IS
 LM bergeser ke Y2 Y1 Y
kiri P

 r P2
P1
 I
AD
 Y
Y2 Y1 Y

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 27
Kebijakan moneter dan kurva AD

Bank sentral bisa r LM(M1/P1)


meningkatkan permintaan r1 LM(M2/P1)
agregat (kebijakan r2
ekspansi moneter):
IS
M  LM bergeser ke Y1 Y2 Y
kanan P

 r
P1
 I
AD2
 Y pada setiap AD1
Y1 Y2 Y
nilai P
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 28
Kebijakan fiskal dan kurva AD

r
LM
Kebijakan fiskal
yang ekspansif (G r2
dan/atau T) r1 IS2
menambah IS1
permintaan agregat : Y1 Y2 Y
P
T  C
 IS bergeser P1
ke kanan
AD2
 Y pada AD1
Y1 Y2 Y
setiap nilai P
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 29
IS-LM dan AD-AS
dalam short run & long run
Pada pertemuan 7: kekuatan yang menggerakkan
perekonomian dari jangka pendek ke jangka panjang
adalah penyesuaian harga-harga secara gradual.

Dalam ekuilibrium short- maka dari waktu ke waktu,


run, jika tingkat harga akan

Y Y naik

Y Y turun

Y Y tetap konstan

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 30
Efek SR dan LR guncangan IS
r LRAS LM(P )
1
Guncangan IS negatif
menggeser IS dan AD ke
kiri, menyebabkan Y turun. IS1
IS2
Y Y
P LRAS
P1 SRAS1

AD1
AD2
Y Y
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 31
Efek SR dan LR guncangan IS
r LRAS LM(P1)

Dalam ekuilibrium
jangka pendek yang
IS1
baru, Y  Y IS2
Y Y
P LRAS
P1 SRAS1

AD1
AD2
Y Y
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 32
Efek SR dan LR guncangan IS
r LRAS LM(P1)
Dalam ekuilibrium
jangka pendek yang
baru, Y  Y
IS1
IS2
Seiring waktu, P turun
secara gradual, yang Y Y
menyebabkan P LRAS
• SRAS pindah ke P1 SRAS1
bawah.
• M/P meningkat, yang
menyebabkan LM AD1
AD2
pindah ke bawah.
Y Y
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 33
Efek SR dan LR guncangan IS
r LRAS
Seiring waktu, P turun LM(P1)
secara gradual, LM(P2)
menyebabkan
• SRAS pindah ke IS1
bawah IS2
Y
• M/P meningkat, yang
menyebabkan LM P LRAS
pindah ke bawah P1 SRAS1

P2 SRAS2
AD1
AD2
Y
CHAPTER 1 The Science of Macroeconomics 34
Efek SR dan LR guncangan IS
r LRAS LM(P1)
Proses ini berlanjut LM(P2)
hingga perekonomian
mencapai ekuilibrium IS1
jangka panjang IS2
dengan Y
Y Y P LRAS
P1 SRAS1

P2 SRAS2
AD1
AD2
Y Y
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 35
LATIHAN :
Analisa efek M dalam SR & LR
r LRAS LM(M1/P1)
a. Gambarkan diagram IS-LM
dan AD-AS seperti yang
terlihat di sini.
b. Misalkan bank sentral IS
menambah M. Tunjukkan
efek short-run pada grafik. Y
c. Tunjukkan apa yang terjadi
P LRAS
dalam transisi dari short run
ke long run.
d. Bagaimana ekuilibrium P1 SRAS1
long-run nilai variabel
endogen dibandingkan AD1
dengan nilai awalnya?
Y
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 36
Great Depression
240 30

Unemployment (right scale)


220 25
billions of 1958 dollars

percent of labor force


200 20

180 15

160 10

Real GNP
140 5
(left scale)

120 0

1929 1931 1933 1935 1937 1939

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 37
HIPOTESA BELANJA :
Shocks terhadap kurva IS
 Penyebab Depresi Besar sampai saat ini masih
diperdebatkan para ekonom. Ada beberapa
hipotesis yang dibangun untuk menentukan
penyebab depresi tersebut.

1. Hipotesis belanja (spending hypothesis)


menegaskan bahwa Depresi terjadi terutama karena
penurunan eksogen dalam permintaan (belanja)
barang dan jasa–pergeseran kurva IS ke kiri.
 Bukti : output dan suku bunga turun, yang
menyebabkan kurva IS bergeser ke kiri.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 38
HIPOTESIS BELANJA :
Alasan pergeseran IS
 Jatuhnya (crash) bursa saham  eksogen C
 Oct-Dec 1929: S&P 500 turun 17%
 Oct 1929-Dec 1933: S&P 500 turun 71%
 Penurunan investasi
 “koreksi” setelah kenaikan tajam tahun 1920-an
 Karena kegagalan bank yang meluas, pembiayaan
investasi menjadi lebih sulit
 Kebijakan fiskal kontraktif
 Politisi menaikkan tarif pajak dan memotong
belanja untuk mengatasi peningkatan defisit.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 39
HIPOTESIS UANG :
shock pada kurva LM
2. Hipotesis uang (money hypothesis)
menegaskan bahwa Depresi terutama
disebabkan karena penurunan besar dalam
jumlah uang beredar.
 Bukti :
M1 turun 25% selama 1929-33.
 Namun, dua masalah terkait hipotesis ini :
 P turun lebih besar, sehingga M/P naik sedikit selama
1929-31.
 Suku bunga nominal turun, yang merupakan
kebalikan dari apa yang akan menyebabkan
pergeseran LM ke kiri.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 40
HIPOTESIS UANG :
Efek penurunan harga
3. Hipotesis uang (money hypothesis) : Efek
penurunan harga : menegaskan bahwa
Depresi yang parah adalah karena deflasi yang
besar :
P turun 25% selama 1929-33.
 Deflasi ini mungkin disebabkan oleh penurunan M,
sehingga uang memainkan peran penting.
 Dengan cara apa deflasi mempengaruhi
perekonomian?
 Ada dua pandangan : efek stabilisasi deflasi dan efek
destabilisasi deflasi.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 41
HIPOTESIS UANG :
Efek penurunan harga
A. Efek stabilisasi dari deflasi, melalui channel
i. M (uang beredar)
P  (M/P )  LM bergeser ke kanan  Y
ii. Kekayaan (wealth) : disebut Pigou effect:
P  (M/P )
 kekayaan konsumen 
 C
 IS bergeser ke kanan
 Y
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 42
HIPOTESIS UANG :
Efek penurunan harga
B. Efek destabilisasi deflasi : efek deflasi yang
menyebabkan turunnya pendapatan
 Para ekonom mengusulkan 2 teori tentang efek ini :
1. Efek destabilisasi deflasi yang diharapkan
(expected deflation) :
 e
 r  untuk setiap nilai i
 I  karena I = I (r )
 Rencana investasi & permintaan agregat 
 Pendapatan & output 
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 43
HIPOTESIS UANG :
Efek penurunan harga
Ekspektasi deflasi (nilai
r e negatif) menaikkan
r2 LM suku bunga riil untuk
suku bunga nominal
tertentu dan ini
r1 = i1 menekan belanja
investasi.
i2 Penurunan investasi
e IS1 menggeser IS ke bawah
(IS1 ke IS2). Pendapatan
IS2 turun dari Y1 ke Y2 dan
Y suku bunga nominal
turun dari i1 ke i2 dan
Y2 Y1 suku bunga riil naik dari
r1 ke r2.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 44
HIPOTESIS UANG :
Efek penurunan harga
2. Efek destabilisasi deflasi yang tidak diharapkan:
disebut teori deflasi utang (debt-deflation theory)
P (jika tidak diharapkan)
 transfer daya beli dari peminjam ke pemberi
pinjaman
 peminjam membelanjakan sedikit,
pemberi pinjaman membelanjakan lebih banyak
 Jika kecenderungan berbelanja peminjam lebih
besar dari pemberi pinjaman, maka belanja
agregat turun, kurva IS bergeser ke kiri,
dan Y turun
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 45
Apakah Depresi bisa terjadi lagi?
 Para ekonom mempelajari Depresi karena :
 Alasan mendasar : peristiwa penting
 Memberikan pedoman bagi penentu kebijakan agar
kejadian itu tidak terulang
 Pembuat kebijakan (atau penasihat) sekarang
tahu lebih banyak tentang makroekonomi :
 The Fed mengetahui daripada membiarkan M
turun lebih banyak, terutama saat terjadi kontraksi.
 Pembuat kebijakan fiskal mengetahui, daripada
menaikkan pajak atau memotong pengeluaran
selama kontraksi.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 46
Perangkap likuiditas
 Depresi 1930-an dan Krisis Global 2008-2009 :
suku bunga US sangat rendah. Situasi ini disebut
perangkap likuiditas (liquidity trap).
ꟷ Model IS–LM : ekspansi moneter   r  I 
ꟷ Namun jika suku bunga turun mendekati nol,
kebijakan moneter tidak lagi efektif.
ꟷ Suku bunga nominal tidak bisa turun di bawah nol :
daripada meminjamkan pada suku bunga negatif,
orang lebih memilih menahan uang. Permintaan
agregat, produksi, dan lapangan kerja dapat
"terperangkap" pada tingkat rendah. Perangkap
likuiditas ini disebut juga zero lower bound.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 47
Perangkap likuiditas
 Ekonom lain skeptis tentang relevansi liquidity traps
dan percaya bahwa bank sentral kontinyu
menggunakan instrumen untuk ekspansi ekonomi,
bahkan setelah target suku bunga mencapai lower
bound of zero.
 Salah satu kemungkinan : bank sentral mencoba
menurunkan suku bunga jangka panjang  dengan
komitmen menjaga target suku bunga (khususnya
suku bunga jangka sangat pendek) rendah untuk
periode waktu panjang. Kebijakan mengumumkan
langkah moneter masa depan disebut forward
guidance.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 48
Perangkap likuiditas

 Bank sentral menurunkan suku bunga jangka


panjang dengan OMO ekspansif dengan beragam
instrumen keuangan dibanding yang normal
dilakukan bank sentral :
 Misal, membeli obligasi pemerintah jangka panjang,
hipotek, dan utang korporasi dan karena itu
menurunkan suku bunga atas pinjaman
 Kebijakan ini disebut quantitative easing.
 Kedua kebijakan ini dilakukan secara aktif Federal
Reserve selama krisis 2008–2009

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 49
Perangkap likuiditas
 Cara lain : ekspansi moneter  ekspansi ekonomi
 Walaupun zero lower bound bisa menyebabkan mata uang
kehilangan nilai di bursa valas, depresiasi menyebabkan
barang2 lebih murah di luar negeri, sehingga menstimulasi
permintaan ekspor.
 Pendapat beberapa ekonom : kemungkinan jebakan likuiditas
untuk target inflasi lebih besar dari nol. Dalam inflasi nol,
tingkat bunga riil, seperti bunga nominal, tidak pernah bisa
turun di bawah nol. Jika tingkat inflasi normal, misal 4%,
maka bank sentral dapat dengan mudah mendorong suku
bunga riil menjadi negatif 4% dengan menurunkan suku
bunga nominal menjadi nol.
 Target tingkat inflasi yang lebih tinggi berarti tingkat bunga
nominal yang lebih tinggi di waktu normal (ingat efek Fisher)
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 50
RANGKUMAN

1. model IS-LM
 Teori permintaan agregat
 eksogen: M, G, T,
P eksogen dalam jangka pendek, Y dalam
jangka panjang
 endogen: r,
Y endogen dalam jangka pendek, P dalam
jangka panjang
 kurva IS : ekuilibrium pasar barang
 kurva LM : ekuilibrium pasar uang
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 51
RANGKUMAN
2. kurva AD
 Menunjukkan hubungan antara P dan Y
keseimbangan model IS-LM.
 slope negatif karena
P  (M/P )  r  I  Y
 Kebijakan fiskal ekspansif menggeser kurva IS ke
kanan, menaikkan pendapatan, dan menggeser
kurva AD ke kanan.
 Kebijakan moneter ekspansif menggeser kurva
LM ke kanan, menaikkan pendapatan, dan
menggeser kurva AD ke kanan.
 Guncangn IS atau LM menggeser kurva AD.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 52
Referensi

1. N. Gregory Mankiw, Macroeconomics, Edition


2016, Ch. 12.
2. Laporan Bank Indonesia berbagai tahun.
3. RAPBN dan Nota Keuangan, berbagai tahun

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 53
TUGAS 2
Menurut model IS–LM, dalam jangka pendek apa
yang terjadi dengan suku bunga, pendapatan,
konsumsi, dan investasi dalam kondisi berikut?
a. Bank sentral menambah jumlah uang beredar.
b. Pemerintah menaikkan belanja pemerintah.
c. Pemerintah menaikkan pajak.
d. Pemerintah menaikkan belanja dan pajak
dalam jumlah yang sama.
Pastikan jawaban anda juga menggunakan
analisis kurva yang tepat.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 54
Diploma III
Politeknik Keuangan Negara –

11
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

Perekonomian Terbuka :
Model Mundell-Fleming & Rezim
Nilai Tukar
Muhammad Afdi Nizar
CHAPTER 1 The Science of Macroeconomics 0
Capaian & Materi Pembelajaran
CAPAIAN PEMBELAJARAN
 Setelah mempelajari Perekonomian Terbuka mahasiswa
memahami rezim nilai tukar

MATERI PEMBELAJARAN
 Model Mundell-Fleming;
 Perekonomian terbuka kecil dengan kurs mengambang;
 Perekonomian terbuka kecil dengan kurs tetap;
 Perbedaan tingkat bunga;
 Kurs mengambang atau kurs tetap;
 Model Mundell-Fleming jangka panjang : perubahan
harga

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 1
Bagian ini akan membahas…

 model Mundell-Fleming
(IS-LM untuk perekonomian terbuka kecil)
 sebab dan akibat perbedaan suku bunga
(interest rate differentials)
 argumen2 nilai tukar tetap vs. mengambang
(fixed vs. floating exchange rates)
 bagaimana menurunkan kurva permintaan
agregat untuk perekonomian terbuka kecil

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 2
Model Mundell-Fleming

 Asumsi utama :
perekonomian terbuka kecil dengan mobilitas
modal sempurna.
r = r*
 Ekuilibrium pasar barang – kurva IS* :
Y  C (Y  T )  I (r *)  G  NX (e )
dimana
e = nilai tukar nominal
= mata uang asing per unit mata uang domestik

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 3
Model Mundell-Fleming
Kurva IS* diturunkan dari kurva ekspor neto dan (b) Keynesian Cross
PE
Keynesian Cross. Kurva ekspor neto (a)
menunjukkan kenaikan nilai tukar dari e1 ke e2
mengurangi ekspor neto dari NX(e1) ke NX(e2).
Keynesian cross (b) menunjukkan penurunan
ekspor neto dari NX(e1) ke NX(e2) menggeser
pengeluaran (PE) ke bawah dan mengurangi
pendapatan dari Y1 ke Y2.
Kurva IS* (c) : hubungan antara nilai tukar dan
pendapatan : makin tinggi e makin rendah Y

(a) Kurva Ekspor Neto (c) Kurva IS*


Nilai tukar, e Nilai
tukar, e

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 4
Kurva IS* : ekuilibrium pasar barang
Y  C (Y  T )  I (r *)  G  NX (e )
e

kurva IS*
digambarkan untuk
nilai r* tertentu.
Intuisi untuk slope: IS*
Y
 e   NX  Y

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 5
Model Mundell-Fleming
(a) Kurva LM Kurva LM standar (a)
Suku bunga, r
menggambarkan persamaan :
M/P = L (r, Y)
Garis horizontal menunjukkan suku
bunga dunia r*
Perpotongan kedua kurva
menentukan tingkat pendapatan
tanpa memperhatikan nilai tukar.
Oleh karena itu, kurva LM* (b)
bentuknya vertikal
(b) Kurva LM*
Nilai tukar, e

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 6
Kurva LM* : ekuilibrium pasar uang
M P  L(r *,Y ) e
LM*

Kurva LM*
 Digambarkan untuk
nilai r* tertentu.

 vertikal karena : Y

r* tertentu, hanya ada satu nilai Y yang


menyamakan permintaan dengan penawaran
uang, terlepas dari berapapun nilai e.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 7
Ekuilibrium dalam model Mundell-Fleming
Y  C (Y  T )  I (r *)  G  NX (e )
M P  L(r *,Y )
e LM*

ekuilibrium
nilai tukar

IS*
Y
ekuilibrium
tingkat pendapatan
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 8
Nilai tukar mengambang & tetap
 Dalam sistem nilai tukar mengambang (floating
exchange rates),
e dibiarkan berfluktuasi merespon perubahan
kondisi ekonomi.
 sebaliknya, dalam sistem nilai tukar (fixed
exchange rates),
bank sentral memperdagangkan mata uang
domestik untuk mata uang asing pada harga yang
telah ditetapkan.
 selanjutnya, analisis kebijakan –
 pertama, dalam sistem floating exchange rate
 kemudian, dalam sistem fixed exchange rate
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 9
Kebijakan fiskal dalam floating exchange rates

Y  C (Y  T )  I (r *)  G  NX (e )
M P  L(r *,Y )
e LM 1*
Pada nilai e tertentu,
ekspansi fiskal e2
menaikkanY,
e1
menggeser IS* ke
kanan. IS 2*
IS 1*
Hasil : Y
Y1
e > 0, Y = 0
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 10
Pelajaran tentang kebijakan fiskal
 Dalam perekonomian terbuka kecil dengan
mobilitas modal sempurna, kebijakan fiskal tidak
bisa mempengaruhi PDB riil.
 Crowding out
 closed economy:
kebijakan fiskal mendesak keluar (crowds out)
investasi, akibatnya suku bunga naik.
 small open economy:
kebijakan fiskal crowds out ekspor neto,
akibatnya nilai tukar terapresiasi (menguat).

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 11
Kebijakan moneter dalam floating exchange
rates
Y  C (Y  T )  I (r *)  G  NX (e )
M P  L(r *,Y )
Peningkatan M meng- e LM 1*LM 2*
geser LM* ke kanan
karena Y harus naik
untuk memulihkan e1
ekuilibrium di pasar
uang.
e2
IS 1*
Hasil : Y
Y1 Y2
e < 0, Y > 0
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 12
Pelajaran tentang kebijakan moneter
 Kebijakan moneter mempengaruhi output dengan
mempengaruhi komponen2 permintaan agregat :
closed economy: M  r  I  Y
small open economy: M  e  NX  Y

 Kebijakan moneter ekspansif tidak menaikkan


permintaan agregat dunia, hanya menggeser
permintaan dari produk2 luar negeri ke produk2
domestik.
Jadi, peningkatan pendapatan domestik dan
lapangan kerja adalah dengan mengorbankan
(merugikan) luar negeri.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 13
Kebijakan perdagangan dalam floating
exchange rates
Y  C (Y  T )  I (r *)  G  NX (e )
M P  L(r *,Y )
e LM 1*
Pada nilai e tertentu,
tarif atau kuota menu- e2
runkan impor, menam-
bah NX, dan mengge- e1
ser IS* ke kanan. IS 2*
Hasil : IS 1*
Y
e > 0, Y = 0 Y1

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 14
Pelajaran tentang kebijakan perdagangan

 Pembatasan impor tidak bisa mengurangi


defisit perdagangan.
 Walaupun NX tidak berubah, ada sedikit
perdagangan (less trade):
 pembatasan perdagangan mengurangi impor.
 apresiasi nilai tukar mengurangi ekspor.
 Less trade berarti lebih sedikit keuntungan dari
perdagangan (gains from trade).

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 15
Pelajaran tentang kebijakan perdagangan,
cont.

 Pembatasan impor pada produk2 tertentu


mengamankan pekerja di industri2 domestik
yang memproduksi produk2 tersebut, namun
membahayakan pekerja di sektor2 penghasil
ekspor.
 karena, pembatasan impor gagal menambah
lapangan kerja total.
 juga, pembatasan impor menimbulkan “sectoral
shifts,” yang menyebabkan frictional
unemployment.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 16
Fixed exchange rates
 Dalam fixed exchange rates, bank sentral bersiap
untuk membeli atau menjual mata uang domestik
untuk mata uang asing pada tingkat yang telah
ditentukan.
 Dalam model Mundell-Fleming, bank sentral
menggeser kurva LM* yang disyaratkan untuk
menahan e agar tetap berada pada tingkat yang
telah ditentukan sebelumnya.
 Sistem ini menetapkan nilai tukar nominal. Dalam
jangka panjang, ketika harga fleksibel, nilai tukar
riil bisa bergerak meski nilai nominalnya tetap
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 17
Kebijakan fiskal dalam
Dalam floating rates, kebijakan
fixed exchange rates fiskal tidak efektif mengubah
output.
Dalam floating rates, Dalam fixed rates, kebijakan fiskal
sangat efektif mengubah output.
ekspansi fiskal
akan menaikkan e. e LM 1*LM 2*
Agar e tetap,
bank sentral harus menjual
mata uang domestik,
yang menambah M & e1
menggeser LM* ke kanan. IS 2*
Hasil : IS 1*
Y
e = 0, Y > 0 Y1 Y2

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 18
Kebijakan moneter dalam Dalam floating rates,
fixed exchange rates kebijakan moneter sangat
efektif mengubah output.
Kenaikan M akan meng- Dalam fixed rates, kebijakan
geser LM* ke kanan dan moneter tidak bisa digunakan
untuk mempengaruhi output.
menurunkan e.
Untuk mencegah penu- e LM 1*LM 2*
runan e, bank sentral ha-
rus membeli mata uang
domestik, yang mengu-
e1
rangi M dan menggeser
LM* kembali ke kiri.
Hasil : IS 1*
Y
e = 0, Y = 0 Y1
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 19
Kebijakan perdagangan Dalam floating rates, restriksi impor
tidak mempengaruhi Y atau NX.
dalam fixed exchange rates Dalam fixed rates, restriksi impor
menambah Y dan NX.
Restriksi impor, e naik. Tapi, manfaat tsb diperoleh dgn
pengorbanan negara lain: kebijak-
Agar e tidak naik, an menggeser permintaan dari
barang2 LN ke barang2 domestik.
bank sentral harus
membeli e LM 1*LM 2*
mata uang domestik,
yang menambah M
dan menggeser LM*
e1
ke kanan.
IS 2*
Hasil :
IS 1*
e = 0, Y > 0 Y
Y1 Y2
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 20
Ringkasan efek kebijakan dalam model
Mundell-Fleming

Jenis rezim nilai tukar:

floating fixed
Dampak pada :

Kebijakan Y e NX Y e NX

ekspansi fiskal 0    0 0

ekspansi moneter    0 0 0

restriksi import 0  0  0 

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 21
Perbedaan suku bunga
(interest-rate differentials)
2 alasan kenapa r berbeda dari r*
 Risiko negara (country risk) : risiko dimana suatu
negara peminjam gagal untuk membayar kembali
pinjaman (default) karena instabilitas politik atau
ekonomi.
pemberi pinjaman memerlukan suku bunga yang
lebih tinggi untuk mengkompensasi kerugian ini.
 Perubahan ekspektasi nilai tukar : jika nilai tukar
suatu negara diperkirakan turun, maka peminjam
harus membayar bunga lebih tinggi untuk
mengkompensasi pemberi pinjaman atas
ekspektasi depresiasi mata uang.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 22
Diferensial dalam model M-F

r  r * 
dimana  (theta) adalah premi risiko, yang
diasumsikan eksogen.
Substitusikan ekspresi untuk r ke dalam
persamaan IS* dan LM* :

Y  C (Y  T )  I (r *   )  G  NX (e )
M P  L(r *   ,Y )

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 23
Efek kenaikan 

IS* bergeser ke kiri,


e LM 1*LM 2*
karena
  r  I e1
LM* bergeser ke
kanan, karena
e2 IS 1*
  r  (M/P)d,
IS 2*
Sehingga Y harus Y
naik untuk memulih- Y1 Y2
kan ekuilibrium pasar Hasil :
uang.
e < 0, Y > 0
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 24
Efek kenaikan 

 Penurunan e adalah intuitif :


peningkatan risiko negara atau ekspektasi
depresiasi menyebabkan penahanan mata uang
negara itu kurang menarik.
Catatan : ekspektasi depresiasi adalah ramalan
yang dipenuhi sendiri (self-fulfilling prophecy).

 Peningkatan Y terjadi karena


dorongan NX (dari depresiasi)
lebih besar dari penurunan I (karena kenaikan r).

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 25
Kenapa pendapatan tidak naik

 bank sentral bisa mencoba mencegah


depresiasi dengan mengurangi jumlah uang
beredar.
 depresiasi bisa mendorong harga impor cukup
untuk menaikkan tingkat harga (yang akan
mengurangi jumlah uang beredar riil).
 konsumen bisa merespon peningkatan risiko
dengan menahan lebih banyak uang.
masing-masing akan menggeser LM* ke kiri.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 26
STUDI KASUS :
Krisis peso Meksiko
35
U.S. Cents per Mexican Peso

30

25

20

15

10
7/10/94 8/29/94 10/18/94 12/7/94 1/26/95 3/17/95 5/6/95

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 27
STUDI KASUS :
Krisis peso Meksiko
35
U.S. Cents per Mexican Peso

30

25

20

15

10
7/10/94 8/29/94 10/18/94 12/7/94 1/26/95 3/17/95 5/6/95

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 28
Krisis Peso tidak hanya membahayakan
Meksiko

 Barang2 U.S. lebih mahal bagi orang Meksiko


 Perusahaan U.S. kehilangan penerimaan
 Ratusan kebangkrutan terjadi di sepanjang
perbatasan AS-Meksiko
 Aset orang2 Meksiko bernilai lebih rendah
dalam dolar
 Mengurangi kekayaan jutaan warga AS

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 29
Memahami krisis

 Pada awal 1990-an, Meksiko adalah tempat


investasi asing yang menarik.
 Selama 1994, perkembangan politik menyebab-
kan meningkatnya premi risiko Meksiko ( ):
 pemberontakan petani di Chiapas
 pembunuhan calon presiden
 Faktor lain:
The Federal Reserve menaikkan suku bunga U.S.
beberapa kali selama 1994 untuk mencegah
inflasi U.S. (r* > 0)

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 30
Memahami krisis

 Kejadian tersebut memberikan tekanan pada


peso.
 BS Meksiko seringkali berjanji pada investor asing
tidak akan membiarkan nilai peso turun,
sehingga BS membeli peso dan menjual dolar
untuk "menopang" nilai tukar peso.
 Untuk melakukan ini mengharuskan bank sentral
Meksiko memiliki cadangan dolar yang memadai.
 Apakah diakukan?

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 31
Cadangan Dollar bank sentral Meksiko

December 1993 ……………… $28 billion


August 17, 1994 ……………… $17 billion
December 1, 1994 …………… $ 9 billion
December 15, 1994 ………… $ 7 billion

Selama 1994, bank sentral Meksiko


menyembunyikan fakta bahwa
cadangannya telah habis.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 32
 Bahaya
 20 Desember : Meksiko mendevaluasi peso
sebesar 13%
(menetapkan e pada 25 sen pengganti 29 sen)
 Investor SHOCKED! – Mereka tidak tahu Meksiko
kehabisan cadangan.
 , investor melego aset Meksiko dan menarik
modal mereka keluar dari Meksiko.
 22 Desember : Cadangan bank sentral hampir habis.
Meksiko meninggalkan kurs tetap dan membiarkan
e mengambang.
 Dalam 1 minggu, e turun 30%.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 33
Paket bantuan

 1995 : U.S. & IMF menyiapkan batas pinjaman


$ 50b untuk memberikan garansi pinjaman
kepada pemerintah Meksiko.
 Hal ini membantu mengembalikan kepercayaan
di Meksiko, mengurangi premi risiko.
 Setelah resesi di tahun 1995, Meksiko memulai
pemulihan yang kuat dari krisis.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 34
STUDI KASUS :
Krisis Asia Tenggara, 1997-98
 Masalah dalam sistem perbankan mengikis
kepercayaan internasional terhadap ekonomi Asia
Tenggara.
 Premi risiko dan tingkat bunga naik.
 Harga saham turun karena investor asing menjual
aset dan menarik modal mereka keluar.
 Penurunan harga saham mengurangi nilai agunan
yang digunakan untuk pinjaman bank, kenaikan
tingkat default yang memperburuk krisis.
 Arus keluar modal menekan nilai tukar.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 35
Data Krisis Asia Tenggara
Nilai tukar Bursa saham PDB nominal
% perubahan % perubahan % perubahan
dari 7/97 - 1/98 dari 7/97 - 1/98 dari 1997-98
Indonesia -59.4% -32.6% -16.2%
Japan -12.0% -18.2% -4.3%
Malaysia -36.4% -43.8% -6.8%
Singapore -15.6% -36.0% -0.1%
S. Korea -47.5% -21.9% -7.3%
Taiwan -14.6% -19.7% n.a.
Thailand -48.3% -25.6% -1.2%
U.S. n.a. 2.7% 2.3%
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 36
Nilai tukar mengambang vs. tetap
Argumen untuk nilai tukar mengambang
(floating exchange rates) :
 Membiarkan kebijakan moneter yang digunakan
mengikuti tujuan2 lain (pertumbuhan yang stabil,
inflasi rendah).

Argumen untuk nilai tukar tetap (fixed exchage


rates) :
 Menghindari ketidakpastian dan volatilitas, membuat
transaksi internasional lebih mudah.
 Disiplin kebijakan moneter untuk mencegah
pertumbuhan uang yang berlebihan & hiperinflasi.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 37
Impossible Trinity
Suatu bangsa tidak bisa
memiliki arus modal bebas,
kebijakan moneter yang
Free capital flows
independen, dan nilai tukar
tetap secara simultan.
Opsi 1 Opsi 2
Suatu bangsa harus (U.S.) (Hong Kong)
memilih salah satu
sisi dari segitiga ini dan
mengorbankan
sudut yang Independent Fixed
Opsi 3
berlawanan. monetary policy exchange
(China)
rate

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 38
STUDI KASUS :
Kontroversi mata uang China
 1995-2005: China menetapkan nilai tukarnya pada
8.28 yuan per dollar, dan membatasi arus modal.
 Banyak peneliti percaya bahwa yuan dinilai terlalu
rendah (undervalued), karena China mengakumulasi-
kan cadangan devisa dollar yang besar.
 Para produsen U.S. protes karena yuan China murah
yang memberikan keuntungan tidak wajar bagi
produsen China.
 President Bush meminta China membiarkan mata
uangnya mengambang; yang lain di U.S. ingin
dikenakan tarif atas barang2 China.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 39
STUDI KASUS :
Kontroversi mata uang China

 Jika China membiarkan yuan mengambang, Yuan


bisa menguat (appreciate).
 Namun, jika China juga membiarkan mobilitas
modal yang besar, maka warga China bisa
memindahkan tabungannya ke luar negeri.
 Arus keluar modal tersebut bisa menyebabkan
yuan terdepresiasi, bukan terapresiasi.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 40
Mundell-Fleming dan kurva AD
 Sejauh ini dalam model M-F, P adalah tetap.
 Selanjutnya : untuk menurunkan kurva AD,
pertimbangkan dampak perubahan P dalam model
M-F.
 Persamaan M-F :
(IS*) Y  C(Y  T )  I (r*)  G  NX( )
(LM *) M / P  L(r*,Y )
(awal bagian ini, P tetap, sehingga ditulis NX
sebagai fungsi e bukan .)

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 41
Menurunkan kurva AD

Kenapa kurva AD  LM*(P2) LM*(P1)


memiliki slope negatif :
2
P  (M/P) 1
IS*
 LM bergeser
Y2 Y1 Y
ke kiri P

  P2
P1
 NX
AD
 Y
Y2 Y1 Y

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 42
Dari jangka pendek ke jangka panjang

If Y1  Y ,
Jika  LM*(P1) LM*(P2)
maka tekanan
1
menurun
2
pada harga.
IS*
Seiring waktu, P akan Y
Y1 Y
berpindah turun, P LRAS
menyebabkan P1 SRAS1
(M/P ) P SRAS2
2

AD
NX 
Y1 Y Y
Y
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 43
Yang besar : antara kecil dan tertutup

 Banyak negara – termasuk U.S. – adalah


perekonomian yang tidak tertutup dan juga
bukan terbuka kecil.
 Perekonomian terbuka besar adalah kasus
ekonomi tertutup dan terbuka kecil .
 Misalkan ekspansi moneter :
 Seperti dalam perekonomian tertutup,
M > 0  r  I (meski tidak banyak)
 Seperti dalam perekonomian terbuka kecil,
M > 0    NX (meski tidak banyak)
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 44
RINGKASAN

1. Model Mundell-Fleming
 Model IS-LM untuk perekonomian kecil terbuka.
 Menganggap P tetap.
 Bisa menunjukkan bagaimana kebijakan dan
guncangan mempengaruhi pendapatan dan nilai
tukar.
2. Kebijakan fiskal
 mempengaruhi pendapatan dalam nilai tukar
tetap, namun tidak dalam nilai tukar
mengambang.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 45
RINGKASAN

3. Kebijakan moneter
 mempengaruhi pendapatan dalam nilai tukar
mengambang.
 dalam nilai tukar tetap kebijakan moneter tidak
tersedia untuk mempengaruhi output.
4. Perbedaan suku bunga
 Muncul jika investor membutuhkan premi risiko
untuk menahan aset suatu negara.
 Kenaikan premi risiko menaikkan suku bunga
domestik dan menyebabkan nilai tukat negara
itu terdepresiasi.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 46
RINGKASAN

5. Nilai tukar tetap vs. Nilai tukar mengambang


 Dalam nilai tukar mengambang, kebijakan
moneter tersedia untuk tujuan selain
mempertahankan stabilitas nilai tukar.
 Nilai tukar tetap mengurangi sejumlah
ketidakpastian dalam transaksi internasional .

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 47
Referensi

1. N. Gregory Mankiw, Macroeconomics, Edition


2016, Ch. 13
2. Laporan Bank Indonesia berbagai tahun.
3. RAPBN dan Nota Keuangan, berbagai tahun

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 48
TUGAS 3
 Gunakan model Mundel-Flemming untuk memprediksi
1 apa yang akan terjadi pada pendapatan agregat, nilai
tukar dan neraca perdagangan dalam sistem nilai
tukar tetap dan mengambang dalam merespon shocks
berikut :
a. Penurunan kepercayaan konsumen tentang masa
depan menyebabkan konsumen belanja sedikit dan
menabung lebih banyak.
b. Pengenalan style Toyota menyebabkan sejumlah
konsumen lebih menyukai mobil asing dibanding
mobil domestik.
c. Pengenalan ATM mengurangi permintaan uang
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 49
2 Perekonomian terbuka kecil dengan gambaran
berikut :
C = 50 + 75 (Y – T)
I = 200 – 20r
NX = 200 – 50
M/P = Y – 40r
G = 200
T = 200
M = 3.000
P = 3
r* = 5
a. Dapatkan dan gambarkan kurva IS dan LM
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 55
b. Hitung nilai tukar ekuilibrium, tingkat pendapatan,
dan ekspor neto
c. Asumsikan nilai tukar mengambang. Kalkulasi apa
yang terjadi pada nilai tukar, tingkat pendapatan,
ekspor neto, dan jumlah uang beredar jika belanja
pemerintah bertambah sebesar 50. Gunakan grafik
untuk menjelaskan yang anda temukan.
d. Asumsikan nilai tukar tetap. Kalkulasi apa yang
terjadi pada nilai tukar, tingkat pendapatan, ekspor
neto, dan jumlah uang beredar jika belanja
pemerintah bertambah sebesar 50. Gunakan grafik
untuk menjelaskan yang anda temukan.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 56
Diploma III
Politeknik Keuangan Negara –

12
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

Pengangguran, Penawaran Agregat,


Tradeoff Inflasi & Pengangguran

Muhammad Afdi Nizar


CHAPTER 1 The Science of Macroeconomics 0
Capaian & Materi Pembelajaran
CAPAIAN PEMBELAJARAN
 Setelah mempelajari bagian ini mahasiswa mampu
menjelaskan Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka
Pendek antara Inflasi dan Pengangguran

MATERI PEMBELAJARAN
 Basis teori penawaran agregat,
 Inflasi, Pengangguran dan kurva Phillips

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 1
3 model penawaran agregat
1. Sticky-Wage Model
2. Imperfect-Information Model
3. Sticky-Price Model
Ketiga model menunjukkan :
Y  Y   (P  P e )
tingkat harga
output
yg diharapkan
tingkat output parameter tingkat harga
alamiah positif aktual

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 2
1. Model upah sticky (sticky-wage model)

 Asumsikan bahwa perusahaan dan tenaga kerja


menegosiasikan kontrak dan menetapkan upah
nominal sebelum mengetahui berapa perubahan
tingkat harga.
 Upah nominal yang ditetapkan adalah hasil dari
target upah riil dan tingkat harga yang diharapkan :
Target
upah riil
W    Pe
W Pe
   
P P
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 3
Model upah sticky
W Pe
  
P P
Jika ternyata : maka :
P Pe Pengangguran dan output berada pada tingkat
alamiahnya (natural rates).

P P e Upah riil lebih kecil dari target, sehingga peru-


sahaan mempekerjakan lebih banyak pekerja
dan output meningkat di atas tingkat alamiah
(natural rate).

P Pe Upah riil melebihi targetnya, sehingga perusa-


haan mempekerjakan lebih sedikit pekerja dan
output turun di bawah tingkat alamiahnya.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 4
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 5
Model upah sticky

 menunjukkan bahwa upah riil harus bersifat


kontra siklis (counter-cyclical)  harus
bergerak berlawanan arah dengan output
selama siklus bisnis (business cycles) :
 Dalam masa booms, ketika P biasanya naik,
maka upah riil turun.
 Dalam masa resesi, ketika P biasanya turun,
maka upah riil naik.
 Prediksi ini tidak terwujud dalam dunia nyata:

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 6
Perilaku cyclical upah riil

5
perubahan upah riil
Persentase

1972
4
1965
3 1998
2
1982 2001
1
0
-1 1991
1990 2004 1984
-2
-3 1974 1979
-4
-5
1980
-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8
Persentase perubahan PDB riil

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 7
2. Model informasi tidak sempurna
(imperfect-information model)

Asumsi :
 Upah dan harga sangat fleksibel,
semua pasar clear.
 Masing-masing pemasok memproduksi satu
barang, mengkonsumsi banyak barang.
 Masing-masing pemasok mengetahui harga
nominal barang yang dihasilkan, namun tidak
mengetahui tingkat harga keseluruhan.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 8
model informasi tidak sempurna

 Pasokan masing2 barang tergantung pada harga


relatifnya: harga nominal barang dibagi dengan
tingkat harga keseluruhan.
 Pemasok tidak mengetahui tingkat harga pada saat
membuat keputusan produksi, sehingga
e
menggunakan tingkat harga yang diharapkan, P .
 Misalkan P naik tapi P e tidak.
 Pemasok menganggap harga relatifnya meningkat,
sehingga memproduksi lebih banyak.
 Dengan banyaknya produsen yg berpikir seperti ini,
Y akan naik setiap kali P naik di atas P e.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 9
3. Model sticky-price (sticky-price model)

 Alasan untuk sticky prices:


 Kontrak jangka panjang antara perusahaan dan
pelanggan
 Biaya menu (menu costs)
 perusahaan tidak ingin mengganggu pelanggan
dengan perubahan harga yang sering terjadi
 Asumsi :
 Perusahaan menetapkan harganya sendiri
(yaitu, perusahaan memiliki kekuatan pasar,
seperti dalam monopolistic competition).
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 10
Model sticky-price
 Harga yang diinginkan perusahaan individual
adalah :
p  P  a (Y Y )
dimana a > 0.
Misalkan dua jenis perusahaan :
• Perusahaan dengan harga fleksibel, menetapkan
harga seperti di atas
• Perusahaan dengan harga sticky, pasti menetapkan
harga sebelum mengetahui bagaimana perubahan P
dan Y :
p  P e  a (Y e
Y e
)
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 11
Model sticky-price

p  P e  a (Y e
Y e
)
 Asumsikan dengan sticky price perusahaan
berekspektasi bahwa output akan sama dengan tingkat
alamiahnya. Maka,
p Pe
 Untuk mendapatkan kurva penawaran agregat,
pertama tentukan ekspresi untuk semua tingkat
harga.
 Misalkan s menunjukkan fraksi perusahaan dengan
harga sticky. Maka, tingkat harga keseluruhan bisa
ditulis sebagai .....
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 12
Model sticky-price

P  sP e
 (1  s )[P  a(Y Y )]

Harga yang ditetapkan oleh Harga yang ditetapkan oleh


perusahaan dengan sticky price perusahaan dengan flexible price

 Kurangkan kedua sisi dengan (1s )P :


sP  s P e  (1  s )[a(Y Y )]

 Bagi kedua sisi dengan s :


 (1  s ) a 
P  P e
   (Y Y )
 s 
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 13
Model sticky-price
 (1  s ) a 
P  Pe    (Y Y )
 s 
 P tinggi  P tinggi
e

jika perusahaan berekspektasi harga tinggi, maka perusahaan


yg menetapkan harga di depan akan menetapkan harga tinggi.
Perusahaan lain meresponnya dengan menetapkan harga
tinggi.
 Y tinggi  P tinggi
apabila pendapatan tinggi, permintaan atas barang2 juga tinggi.
Perusahaan dengan flexible prices menetapkan harga tinggi.
Semakin besar fraksi perusahaan harga fleksibel, semakin kecil
s dan semakin besar pengaruh
Y pada P.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 14
Model sticky-price
 (1  s ) a 
P  P e
   (Y Y )
 s 

 Akhirnya, turunkan persamaan AS dengan


memecahkan Y :

Y  Y   (P  P e ),
s
dimana  
where
(1  s )a

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 15
Model sticky-price
 Berbeda dengan model sticky-wage, model
sticky-price menunjukkan upah riil yang pro-
cyclical :
misalkan output/pendapatan agregat turun.
Maka,
 Perusahaan melihat penurunan permintaan untuk
produk mereka.
 Perusahaan dengan sticky prices mengurangi
produksi, dan karena itu mengurangi permintaan
tenaga kerja.
 Pergeseran permintaan ke kiri menyebabkan
upah riil turun.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 16
Ringkasan & implikasi

P LRAS Y  Y   (P  P e )

P Pe
SRAS
P P e

P Pe

Y
Y
Masing2 model (3 model) penawaran agregat menunjukkan
hubungan yang dirangkum oleh kurva & persamaan SRAS.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 17
Ringkasan & implikasi
Misalkan guncangan Persamaan SRAS : Y  Y   (P  P e )
positif AD memindah-
kan output di atas tingkat SRAS2
alamiahnya dan P LRAS
P di atas tingkat harga
ekspektasi masyarakat.
SRAS1

P3  P3e
P2
AD2
P2e  P1  P1e
Seiring waktu, P e naik, AD1
SRAS bergeser ke atas, Y
dan output kembali ke tingkat
Y2
alamiahnya.
Y 3  Y1  Y
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 18
Inflasi, pengangguran, dan Phillips Curve

Kurva Phillips (Phillips curve) menyatakan


bahwa  tergantung pada :
 ekspektasi inflasi,  e.
 Penganggurang siklikal (cyclical unemployment) :
deviasi (penyimpangan) tingkat pengangguran aktual
dari tingkat alamiah
 Guncangan penawaran,  ( “nu”).
e n
     (u  u )  
dimana  > 0 adalah konstan yang eksogen.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 19
Menurunkan Phillips Curve dari SRAS

(1) Y  Y   (P  P e )
(2) P  P e  (1  ) (Y Y )
(3) P  P e  (1  ) (Y Y )  
(4) (P  P1 )  ( P e  P1 )  (1  ) (Y Y )  

(5)    e  (1  ) (Y Y )  

(6) (1  ) (Y Y )    (u  u n )

(7)    e   (u  u n )  
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 20
Phillips Curve dan SRAS
SRAS: Y  Y   (P  P ) e

Phillipscurve:
Phillips curve :    e
  (u  u )   n

 kurva SRAS :
Output dikaitkan dengan
pergerakan tingkat harga yang tidak diharapkan.
 Phillips curve:
pengangguran dikaitkan dengan
pergerakan laju inflasi yang tidak diharapkan

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 21
Ekspektasi adaptif

 Ekspektasi adaptif (adaptive expectations) :


suatu pendekatan yang mengasumsikan bahwa
ekspektasi masyarakat tentang inflasi masa
mendatang didasarkan pada pengamatan inflasi
terkini.
 Contoh sederhana :
ekpektasi inflasi = inflasi aktual tahun lalu
 e   1
 maka, Phillips curve menjadi :
   1   (u  u n )  
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 22
Inersia inflasi (inflation inertia)
   1   (u  u )   n

Dalam bentuk ini, Phillips curve menunjukkan


bahwa inflasi mempunyai inertia:
 Tanpa guncangan penawaran (supply shocks)
atau pengangguran siklikal, inflasi akan
berlanjut tanpa batas pada tingkat saat ini.
 Inflasi masa lalu mempengaruhi ekspektasi
inflasi saat ini, yang pada gilirannya
mempengaruhi upah & harga yang ditetapkan
masyarakat
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 23
Penyebab naik & turunnya inflasi
   1   (u  u )   n

 Inflasi dorongan biaya (cost-push inflation) :


inflasi yang timbul akibat guncangan penawaran (supply
shocks)
Guncangan penawaran yang merugikan biasanya menaikkan
biaya produksi dan mendorong perusahaan menaikkan harga,
sehingga "mendorong" inflasi naik.
 Inflasi tarikan permintaan (demand-pull inflation) :
inflasi yang timbul akibat guncangan permintaan
(demand shocks)
Guncangan positif terhadap permintaan agregat menyebabkan
pengangguran turun di bawah tingkat alamiahnya, yang
“menarik” laju inflasi untuk naik.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 24
Grafik Phillips curve
    e   (u  u n )  


1
Phillips curve
e  jangka pendek

u
un
Dalam jangka pendek, pembuat kebijakan menghadapi
tradeoff antara  dan u.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 25
Pergeseran Phillips curve

Masyarakat me-    e   (u  u n )  
nyesuaikan eks-
pektasi seiring 
waktu, sehingga
tradeoff hanya  2e  
berlaku dalam
jangka pendek.  1e  

Kenaikan e
menggeser Phillip u
un
Curve ke kanan
atas.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 26
Sacrifice ratio

 Untuk menurunkan inflasi, pembuat kebijakan


mengurangi
(mengkontraksi) permintaan agregat, sehingga
menyebabkan
pengangguran naik di atas tingkat alamiah.
 Rasio pengorbanan (sacrifice ratio) mengukur
persentase PDB riil satu tahun yang harus
dikorbankan untuk menurunkan inflasi sebesar
1 unit dari satu persen (percentage point).
 Estimasi rasio ini adalah 5.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 27
Sacrifice ratio
 Contoh: Untuk mengurangi inflasi dari 6 menjadi 2
persen, harus mengorbankan 20 persen PDB satu
tahun:
GDP loss = (penurunan inflasi) x (sacrifice ratio)
= 4 x 5
 Kerugian ini dapat terjadi dalam satu tahun atau
tersebar selama beberapa tahun, misalnya,
kerugian 5% masing-masing untuk empat tahun.
 Biaya disinflasi adalah kehilangan PDB. "Orang
bisa menggunakan Okun’s law untuk
menerjemahkan biaya ini ke dalam pengangguran.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 28
Ekspektasi rasional

Cara pemodelan pembentukan ekspektasi :


 ekspektasi adaptif (adaptive expectations) :
ekspektasi masyarakat tentang inflasi masa
mendatang didasarkan pada pengamatan inflasi
terkini.
 ekspektasi rasional (rational expectations) :
ekspektasi masyarakat didasarkan pada semua
informasi yang ada, termasuk informasi
mengenai kebijakan terkini dan prospek masa
depan.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 29
Painless disinflation?
 Para pendukung ekspektasi rasional percaya
bahwa rasio pengorbanan (sacrifice ratio ) mungkin
sangat kecil:
 Misalkan u = u n dan  = e = 6%,
dan misalkan Fed mengumumkan akan melakukan
apa saja
yang diperlukan untuk mengurangi inflasi - dari 6
menjadi 2 persen sesegera mungkin.
 Jika pengumuman itu kredibel, maka
e akan turun, mungkin sebesar 4 poin penuh.
 Kemudian,  bisa turun tanpa kenaikan u.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 30
Kalkulasi sacrifice ratio
untuk disinflasi Volcker
 1981:  = 9.7%
Total disinflasi = 6.7%
1985:  = 3.0%

year u un u u n

1982 9.5% 6.0% 3.5%

1983 9.5 6.0 3.5

1984 7.4 6.0 1.4

1985 7.1 6.0 1.1


Total 9.5%
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 31
Kalkulasi sacrifice ratio
untuk disinflasi Volcker
 Dari slide sebelumnya : Inflation turun sebesar
6.7%,
total pengangguran siklikal adalah 9.5%.
 Okun’s law:
1% pengangguran = 2% kehilangan output.
 Sehingga, 9.5% pengangguran siklikal
= 19.0% dari PDB riil satu tahun.
 Sacrifice ratio = (kehilangan PDB)/(total disinflasi)
= 19/6.7 = 2.8 percentage points dari PDB hilang
untuk setiap 1 percentage point penurunan inflasi.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 32
Hipotesis tingkat alamiah
Analisis tentang biaya disinflasi, dan fluktuasi ekonomi
pada bab-bab sebelumnya, didasarkan pada hipotesis
tingkat alamiah (natural rate hypothesis) :

Perubahan permintaan agregat mempengaruhi


output dan lapangan pekerjaan hanya dalam jangka
pendek.
Dalam jangka panjang, ekonomi kembali ke
tingkat output, lapangan kerja,
dan pengangguran yang digambarkan oleh
model klasik.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 33
Hipotesis alternatif : Hysteresis

 Histeresis (Hysteresis) : pengaruh jangka


panjang dari sejarah terhadap variabel-variabel,
seperti tingkat pengangguran alamiah.
 Guncangan negatif dapat meningkatkan un,
sehingga perekonomian mungkin tidak
sepenuhnya pulih.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 34
Hysteresis: kenapa negative shocks bisa
menaikkan tingkat pengangguran alamiah
 Keahlian pekerja yang menganggur siklis mungkin
memburuk saat menganggur, dan mereka mungkin
tidak menemukan pekerjaan saat resesi berakhir.
 pekerja yang menganggur siklis mungkin kehilangan
pengaruh mereka pada pengaturan upah;
Lalu, “orang dalam” (pekerja yang dipekerjakan)
punya bargain
untuk menawar upah lebih tinggi.
Akibatnya : “orang luar" yang menganggur siklis bisa
menjadi pengangguran struktural saat resesi
berakhir.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 35
RANGKUMAN

3 model penawaran agregat dalam jangka


pendek :
 Model sticky-wage
 Model informasi tidak sempurna
 Model sticky-price
ketiga model menunjukkan bahwa output naik di
atas tingkat alamiahnya ketika tingkat harga naik
di atas tingkat harga yang diharapkan.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 36
RANGKUMAN

Phillips curve
 diturunkan dari kurva SRAS
 menyatakan bahwa inflasi tergantung pada :
 inflasi yang diharapkan
 pengangguran siklikal (cyclical
unemployment)
 guncangan penawaran (supply shocks)
 menunjukkan pembuat kebijakan dengan
tradeoff jangka pendek antara inflasi dan
pengangguran

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 37
RANGKUMAN

Bagaimana masyarakat membentuk ekspektasi


inflasi
 ekspektasi adaptif
 berdasarkan observasi inflasi terakhir
 menunjukkan “inertia”
 ekspektasi rasional
 berdasarkan informasi yang tersedia
 menunjukkan bahwa disinflasi mungkin
tidak menyakitkan

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 38
RANGKUMAN

hipotesis tingkat alamiah dan hysteresis


 hipotesis tingkat alamiah
 menyatakan bahwa perubahan permintaan
agregat hanya bisa mempengaruhi output
dan lapangan kerja dalam jangka pendek
 hysteresis
 menyatakan bahwa permintaan agregat
bisa memiliki efek permanen terhadap
output dan lapangan kerja

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 39
Referensi

1. N. Gregory Mankiw, Macroeconomics,


Edition 2016, Ch. 13
2. World Bank, 2017, world development
indicators

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 40
Diploma III
Politeknik Keuangan Negara –

13
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

Konsumsi dan Investasi

Muhammad Afdi Nizar


CHAPTER 1 The Science of Macroeconomics 0
Capaian & Materi Pembelajaran

CAPAIAN PEMBELAJARAN
 Setelah mempelajari Konsumsl mahaslswa memahami teori-
teori konsumsl: Keynes, Irving Fisher, Franco Modigliani,
Milton Friedman, Robert Hall dan David Laibson.
 Setelah mempelajari Investasi mahasiswa memahami
investasi-investasi : tetap bisnis, residensial, persediaan

MATERI PEMBELAJARAN
 Konsumsi
 Investasi

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 1
Teori Konsumsi
pengenalan karya2 paling polpuler tentang
konsumsi, meliputi:
 John Maynard Keynes: konsumsi dan pendapatan
sekarang
 Irving Fisher: pilihan intertemporal
 Franco Modigliani: hipotesis daur hidup (life-cycle
hypothesis)
 Milton Friedman: hipotesis pendapatan permanen
(permanent income hypothesis)
 Robert Hall: random-walk hypothesis
 David Laibson: tarikan gartifikasi (pull of instant
gratification)
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 2
1. Dugaan Keynes (Keynes’s conjectures)

1. 0 < MPC < 1

2. Kecenderungan mengkonsumsi rata-rata


(average propensity to consume, APC )
turun karena pendapatan naik.
(APC = C/Y )
3. Pendapatan adalah penentu utama
konsumsi.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 3
Fungsi konsumsi Keynesian

C  C  cY

c c = MPC
= slope fungsi
1
konsumsi
C

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 4
Fungsi konsumsi Keynesian
Karena pendapatan meningkat, konsumen menyimpan (menabung)
bagian pendapatan yang lebih besar, sehingga APC turun.

C  C  cY

C C
APC   c
Y Y

slope = APC
Y
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 5
Keberhasilan empiris :
Hasil studi terkini
 Rumah tangga dengan pendapatan lebih tinggi :
 konsumsi lebih besar,  MPC > 0
 tabungan lebih besar,  MPC < 1
 porsi tabungan yang lebih besar dari
pendapatan,
 APC  karena Y 
 Korelasi yang sangat kuat antara pendapatan
dan konsumsi :
 pendapatan nampaknya menjadi penentu
utama konsumsi
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 6
Masalah fungsi konsumsi Keynesian

 Berdasarkan fungsi konsumsi Keynesian, para


ekonom memperkirakan bahwa C akan tumbuh
lebih lambat dibandingkan Y.
 Prediksi ini tidak menjadi kenyataan :
 Karena pendapatan tumbuh, APC tidak akan
turun,
dan C tumbuh pada laju yang sama dengan
pendapatan.
 Simon Kuznets menunjukkan C/Y sangat stabil
dengan menggunakan data runtut waktu (time
series data) yang panjang.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 7
Teka-teki Konsumsi
Fungsi konsumsi dari data
time series yang panjang
C
(APC konstan)

Fungsi konsumsi dari data


rumah tangga cross-section
(APC turun)

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 8
2. Irving Fisher dan Intertemporal Choice

Dasar bagi banyak karya selanjutnya terkait


konsumsi :
 mengasumsikan konsumen berpandangan ke
depan dan memilih konsumsi untuk masa kini dan
masa depan untuk memaksimalkan kepuasan
seumur hidup.
 Pilihan konsumen tunduk pada batasan anggaran
antar waktu (intertemporal budget constraint),
suatu ukuran tentang total sumber daya yang
tersedia untuk konsumsi sekarang dan masa
depan.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 9
Model dasar 2 periode

 Periode 1: sekarang
 Periode 2: masa yang akan datang
 Notasi
Y1, Y2 = pendapatan dalam periode 1, 2
C1, C2 = konsumsi dalam periode 1, 2
S = Y1 - C1 = tabungan dalam periode 1
(S < 0 jika konsumen meminjam dalam
periode 1)

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 10
Menurunkan kendala anggaran intertemporal

 Periode 2, kendala anggaran :


C 2  Y 2  (1  r ) S
 Y 2  (1  r ) (Y1 - C 1 )

 Susun kembali persamaan :


(1  r ) C 1  C 2  Y 2  (1  r )Y1

 Bagi semuanya dengan (1+r ) untuk


mendapatkan …

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 11
Kendala anggaran intertemporal

C2 Y2
C1   Y1 
1r 1r
present value dari konsumsi present value dari
seumur hidup pendapatan seumur hidup

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 12
Kendala anggaran intertemporal

C2 C2 Y2
C1   Y1 
1r 1r

(1  r )Y1 Y 2 Konsumsi =
Tabungan
pendapatan
Kendala anggaran dalam dua
menunjukkan periode
semua kombinasi Y2
C1 dan C2 yang
Pinjaman
hanya menguras
sumber daya
konsumen. C1
Y1
Y1 Y 2 (1  r )
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 13
Kendala anggaran intertemporal

C2 C2 Y2
C1   Y1 
slope garis 1r 1r
anggaran sama
dengan -(1+r ) 1
(1+r )

Y2

C1
Y1

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 14
Preferensi konsumen
indifference curves
C2 yang tinggi
indifference merepresentasikan
curve menun- tingkat kebahagiaan
yang lebih tinggi.
jukkan semua
kombinasi C1
dan C2
yang menye- IC2
babkan konsu-
IC1
men bahagia.
C1

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 15
Preferensi konsumen

Tingkat substi- C2 Slope kurva


tusi marjinal indifference pada titik
mana saja sama
(marginal rate
dengan MRS
of substitution,
pada titik itu.
MRS ): jumlah 1
C2 yang ingin MRS
disubstitusikan
konsumen
untuk satu unit IC1
C1. C1

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 16
Optimalisasi

C2
(C1,C2) opti-
mal adalah
ketika garis
Pada titik optimal,
anggaran ha-
MRS = 1+r
nya menyen-
tuh bagian O
tertinggi
kurva
indifference. C1

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 17
Bagaimana C merespon perubahan Y

Hasil : Asalkan C2 Peningkatan


keduanya barang
Y1 atau Y2
normal, C1 dan
menggeser
C2 keduanya
garis anggaran
meningkat,
ke luar.
… terlepas dari
apakah kenaik-
an pendapatan
terjadi pada
periode 1 atau
C1
periode 2.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 18
Keynes vs. Fisher

 Keynes:
Konsumsi saat ini hanya bergantung pada
pendapatan saat ini.
 Fisher:
Konsumsi saat ini hanya bergantung pada
nilai sekarang dari pendapatan seumur hidup.
Waktu pendapatan tidak relevan
karena konsumen dapat meminjam atau
meminjamkan antar periode.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 19
Bagaimana C merespon perubahan r

C2
Kenaikan r memutar
garis anggaran di
Digambarkan di sekitar titik (Y1,Y2 ).
sini, C1 turun
dan C2 naik. B
Namun demi-
kian, itu bisa A
berubah secara
berbeda … Y2

Y1
C1

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 20
Bagaimana C merespon perubahan r

 Efek pendapatan (income effect): jika konsumen


adalah seorang penabung,
kenaikan r membuat konsumen lebih baik, yang
cenderung meningkatkan konsumsi pada kedua
periode.
 Efek substitusi (substitution effect): kenaikan r
menambah biaya pengorbanan konsumsi sekarang,
yang cenderung mengurangi C1 dan menambah C2.
 Kedua efek   C2.
Apakah C1 naik atau turun tergantung pada ukuran
relatif efek pendapatan dan substitusi.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 21
Batasan peminjaman

 Dalam teori Fisher, penentuan waktu pendapatan adalah


tidak relevan: Konsumen bisa meminjam dan
meminjamkan antar periode.
 Contoh : jika konsumen mempelajari bahwa pengha-
silannya di masa depan akan meningkat, dia dapat
mendistribusikan konsumsi tambahan selama kedua
periode dengan meminjam pada periode berjalan.
 Namun, jika konsumen menghadapi kendala pinjaman
(kendala likuiditas), konsumen mungkin tidak bisa
meningkatkan konsumsi saat ini
 ... dan konsumsi mungkin berperilaku seperti teori
Keynesian meskipun dia rasional & berpandangan ke
depan.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 22
Kendala pinjaman

C2
Garis anggaran
tanpa kendala
pinjaman

Y2

C1
Y1

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 23
Kendala pinjaman
Kendala pinjaman
berbentuk : C2

C1  Y1
Garis anggaran
dengan kendala
pinjaman
Y2

C1
Y1

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 24
Optimalisasi konsumen bila kendala pinjaman
tidak mengikat

C2 Kendala pinjaman tidak


mengikat jika optimalisasi
konsumen C1
lebih kecil dari Y1.

C1
Y1

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 25
Optimalisasi konsumen bila kendala pinjaman
mengikat
Pilihan yang optimal adalah pada titik D.
C2
Namun karena konsumen tidak bisa
meminjam, pilihan terbaik adalah pada
titik E.

E
D

C1
Y1

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 26
3. Hipotesis daur hidup (life-cycle hypothesis)

 Menurut Franco Modigliani (1950-an)


 Model Fisher menyatakan bahwa konsumsi
tergantung pada pendapatan seumur hidup,
dan masyarakat berusaha mencapai
konsumsi yang smooth.
 LCH menyatakan bahwa pendapatan berubah
secara sistematis selama fase siklus hidup
konsumen.
dan tabungan memungkinkan konsumen
mencapai konsumsi yang smooth.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 27
Hipotesis daur hidup (life-cycle hypothesis)

 Model dasar :
W = kekayaan awal
Y = pendapatan tahunan hingga pensiun (asumsi
konstan)
R = jumlah tahun hingga pensiun
T = kehidupan dalam tahun

 Asumsi :
 Suku bunga riil nol (zero real interest rate)  untuk
penyederhanaan
 Perataan konsumsi (consumption-smoothing)
optimal
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 28
Hipotesis daur hidup (life-cycle hypothesis)

 Sumber daya seumur hidup = W + RY


 Untuk mencapai konsumsi yang smooth, konsumen
membagi sumber daya sama sepanjang waktu :
C = (W + RY )/T , atau
C = aW + bY
dimana :
a = (1/T ) adalah marginal propensity to consume di luar
kekayaan
b = (R/T ) adalah marginal propensity to consume di luar
pendapatan

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 29
Implikasi hipotesis daur hidup

LCH bisa bisa memecahkan teka-teki konsumsi


 fungsi konsumsi daur hidup menunjukkan
APC = C/Y = a(W/Y ) + b
 Antar rumah tangga, pendapatan berubah mele-
bihi kekayaan, sehingga rumah tangga berpen-
dapatan tinggi memiliki APC yang lebih rendah
dari rumah tangga berpendapatan rendah.
 Seiring waktu, kekayaan dan pendapatan
agregat tumbuh bersamaan, sehingga APC
tetap stabil.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 30
Implikasi hipotesis daur hidup
LCH menunjukkan bahwa tabungan berubah secara
$ sistematis selama waktu hidup seseorang.

Kekayaan

Pendapatan

Tabungan

Konsumsi Dissaving

Pensiun Akhir
dimulai hayat
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 31
Tabungan dan Ancaman Perang Nuklir

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 32
4. Hipotesis pendapatan permanen (permanent
income hypothesis)
 Dikaitkan dengan Milton Friedman (1957)
Y = YP + YT
dimana
Y = pendapatan saat ini
Y P = pendapatan permanen (permanent
income)
pendapatan rata-rata, yang diharapkan
berlanjut hingga masa mendatang
Y T = pendapatan antara (transitory income)
deviasi temporer dari pendapatan rata-rata
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 33
Hipotesis pendapatan permanen

 Konsumen menggunakan tabungan dan


pinjaman untuk meratakan (smooth)
konsumsi dalam merespon perubahan
temporer pendapatan.
 Fungsi konsumsi PIH :
C = aYP
dimana a adalah bagian pendapatan
permanen yang dikonsumsi setiap tahun.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 34
Hipotesis pendapatan permanen

PIH bisa memecahkan teka-teki konsumsi :


 PIH menunjukkan
APC = C/Y = a Y P/Y
 Jika rumah tangga berpendapatan tinggi memiliki
pendapatan temporer lebih tinggi dari rumah tangga
berpendapatan rendah,
APC lebih rendah dalam rumah tangga berpendapatan
tinggi.
 Dalam jangka panjang, perubahan pendapatan
terutama disebabkan karena variasi pendapatan
permanen (jika bukan satu2nya), yang menunjukkan
APC stabil.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 35
Potongan Pajak Tahun 1975

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 36
Potongan Pajak Tahun 1975

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 37
Potongan Pajak Tahun 1975

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 38
PIH vs. LCH

 Keduanya : masyarakat mencoba meratakan


(smooth) konsumsi dalam menghadapi
perubahan pendapatan saat ini.
 LCH: pendapatan saat ini berubah secara
sistematis
karena masyarakat bergerak melalui siklus
hidup.
 PIH: pendapatan saat ini tunduk pada fluktuasi
yang acak (random).
 Kedua hipotesis bisa menjelaskan teka-teki
konsumsi.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 39
5. Hipotesis Random-Walk
 Dikaitkan dengan Robert Hall (1978)
 Didasarkan pada model Fisher & PIH,
dimana konsumen yang berorientasi ke depan
(forward-looking) mendasarkan konsumsi pada
pendapatan masa depan yang diharapkan
 Hall menambahkan asumsi tentang
ekspektasi rasional (rational expectations),
dimana masyarakat menggunakan informasi
yang tersedia untuk memprediksi variabel-
variabel masa mendatang, seperti pendapatan.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 40
Hipotesis Random-Walk

 Jika PIH benar dan konsumen memiliki ekspek-


tasi rasional, maka konsumsi akan mengikuti
random walk : perubahan konsumsi menjadi
tidak bisa diprediksi (unpredictable).
 Perubahan pendapatan atau kekayaan yang
diantisipasi dimasukkan dalam pendapatan
permanen yang diharapkan,
sehingga tidak akan mengubah konsumsi.
 Hanya perubahan tak terduga dalam pendapatan
atau kekayaan yang mengubah pendapatan
permanen yang diharapkan akan mengubah
konsumsi.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 41
Implikasi R-W Hypothesis

Jika konsumen mengikuti PIH


dan memiliki ekspektasi rasional, maka
perubahan kebijakan akan mempengaruhi
konsumsi hanya jika tidak diantisipasi.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 42
Apakah konsumen mengantisipasi perubahan
Manfaat Jaminan Sosial?
 Peningkatan manfaat diumumkan paling tidak 6 bulan
sebelum berpengaruh
 Konsumen akan menyesuaikan konsumsi ketika
menyadari peningkatkan, bukan ketika menerimanya
 Gunakan data bulan tentang belanja konsumen untuk
mengujinya
 Prediksi RE-PIH ditolak karena konsumsi merespon
perubahan aktual dalam manfaat bukan terhadap
perubahan yang diumumkan
 Mungkin karena keterbatasan likuiditas atau pinjam-
an, atau, mungkin, kegagalan ekspektasi rasional

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 43
6. Psikologi Gratifikasi Instan

 Teori-teori mulai dari Fisher hingga Hall


mengasumsikan bahwa konsumen rasional dan
bertindak untuk memaksimisasi nilai guna
seumur hidup.
 Studi terkini David Laibson dan kawan2
mempertimbangkan psikologi konsumen.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 44
Psikologi Gratifikasi Instan

 Konsumen mempertimbangkan sendiri menjadi


pengambil keputusan yang tidak sempurna.
 Laibson: “tarikan gratifikasi instan” menjelaskan
kenapa orang tidak menghemat sebanyak
pemaksimal utilitas seumur hidup yang
sempurna menabung.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 45
2 kasus dan inkonsistensi waktu

1. Apakah anda lebih menyukai (A) 1 permen hari ini,


atau (B) 2 permen besok?
2. Apakah anda lebih menyukai (A) 1 permen dalam
100 hari, atau (B) 2 permen dalam 101 hari?
Dalam studi, umumnya menjawab (A) untuk 1 dan (B)
untuk 2.
Seseorang yang dikonfrontasi dengan pertanyaan 2
mungkin memilih (B).
Namun dalam 100 hari, apabila dikonfrontasi dengan
pertanyaan 1, tarikan gratifikasi instan bisa menyebab-
kan orang itu mengubah jawabannya menjadi (A).

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 46
Kesimpulan

 Keynes: konsumsi tergantung terutama pada


pendapatan saat ini (current income).
 Karya terkini : konsumsi juga tergantung pada
 Pendapatan masa mendatang yang
diharapkan
 kekayaan
 Suku bunga
 Para ekonom tidak setuju atas kepentingan
relatif dari faktor-faktor ini, batasan pinjaman,
dan faktor psikologis.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 47
Teori Investasi

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 48
Dalam bagian ini akan dibahas :

 Teori yang menjelaskan jenis investasi


 Kenapa investasi berhubungan negatif dengan
suku bunga
 Faktor-factor yang menggeser fungsi investasi
 Kenapa investasi meningkat salam booms dan
turun selama resesi

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 49
3 jenis investasi
 Investasi tetap dunia usaha (business fixed
investment) :
belanja dunia usaha pada peralatan dan
bangunan untuk digunakan dalam produksi.
 Investasi residensial (residential investment) :
pembelian unit rumah baru
(baik oleh penghuni atau tuan tanah).
 Investasi persediaan (inventory investment) :
nilai perubahan persediaan barang2 akhir, bahan
baku dan persediaan, serta pekerjaan sedang
berjalan.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 50
U.S. Investment and its components,
1970-2009
Billions of 2005 dollars

Total investment
Business fixed investment
Residential investment
Change in inventories

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 51
Memahami investasi tetap dunia usaha

 model standar investasi tetap dunia usaha :


model investasi neoklasik
 Menunjukkan bagaimana investasi tergantung
pada :
 MPK
 Suku bunga
 Aturan pajak yang mempengaruhi perusahaan

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 52
2 jenis perusahaan
 Untuk penyederhanaan, asumsikan ada 2 jenis
perusahaan :
1. Perusahaan produksi (production firms )
menyewa modal yang digunakan untuk
memproduksi barang dan jasa.
2. Perusahaan penyewaan (rental firms) memiliki
modal, menyewakannya kepada perusahaan
produksi.
dalam kontek ini,
“investasi” adalah belanja perusahaan
penyewaan pada barang-barang modal baru.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 53
Pasar penyewaan modal
Perusahaan Harga sewa
produksi harus riil, R/P Penawaran
memutuskan modal
berapa banyak
modal yang akan
disewa.
permintaan
Ingat pembahasan modal (MPK)
kuliah 3:
perusahaan yang tingkat sewa
kompetitif ekuilibrium
menyewakan modal K
Stok
hingga titik dimana
modal
MPK = R/P.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 54
Faktor2 yang mempengaruhi harga sewa

Untuk fungsi produksi Cobb- Y  AK a L1-a


Douglas,
MPK (dan karena ituR/P R
 MPK  a A L K 
1-a

ekuilibrium ) adalah P

ekuilibrium R/P akan meningkat jika :


 K (misal, gempa bumi atau perang)
 L (misal, pertumbuhan penduduk atau imigrasi)
 A (perbaikan teknologi, atau deregulasi)

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 55
Keputusan investasi perusahaan penyewaan

 Perusahaan penyewaan berinvestasi dalam


modal baru apabila keuntungan melakukannya
melebihi biaya (benefit > cost).
 Benefit (per unit modal):
R/P, pendapatan yang diperoleh perusahaan
penyewaan dari menyewakan unit modal
kepada perusahaan produksi.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 56
Biaya modal
Komponen biaya modal :
Biaya bunga : i ×PK,
dimana PK = harga nominal modal
Biaya depresiasi :  ×PK,
dimana  = tingkat depresiasi
Kerugian modal loss: - PK
(keuntungan modal, PK > 0, mengurangi biaya K )
Biaya modal total adalah jumlah ketiga jenis modal
tersebut:

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 57
Biaya modal
Biaya modal  PK 
 i PK   PK - PK  PK  i   - 
nominal  PK 

Contoh : perusahaan penyewaan mobil


(modal: mobil)
Misalkan PK = $10,000, i = 0.10,  = 0.20,
dan PK/PK = 0.06
maka, biaya bunga =$1000
biaya depresiasi = $2000
kerugian modal = - $600
biaya total = $2400
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 58
Biaya modal
Agar sederhana, asumsikan PK/PK = .

maka, biaya nominal modal sama dengan


PK(i +  - ) = PK(r + )
PK
Dan biaya riil modal sama dengan r   
P
Biaya riil modal tergantung secara positif pada :
 Harga relatif modal
 Suku bunga riil
 Tingkat depresiasi

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 59
Tingkat keuntungan perusahaan penyewaan
Investasi baru perusahaan tergantung pada tingkat
keuntungannya :
R PK PK
Profit rate = - r    = MPK - r   
P P P
tingkat keuntungan = (harga sewa modal) dikurangi (biaya modal pengguna)

 Jika tingkat keuntungan > 0,


maka peningkatan K menguntungkan
 Jika tingkat keuntungan < 0, maka perusahaan
menambah keuntungan dengan mengurani stok
modal
(bukan mengganti modal karena terdepresiasi)
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 60
Investasi neto & Investasi bruto
Investasi neto tergantung pada profit rate
Karena itu,
net neto = K  I n MPK - PK P  r    
investment
Investasi

dimana In[ ] adalah sebuah fungsi yang menunjukkan


bagaimana
investasi neto merespon insentif untuk berinvestasi.
Total belanja investasi tetap dunia usaha sama dengan
investasi neto ditambah penggantian penyusutan K:

gross investment
Investasi bruto  K   K
 I n MPK - PK P  r       K

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 61
Fungsi investasi

I  I n MPK - PK P  r       K

Kenaikan r : r
 menaikkan
biaya modal
 mengurangi r2
tingkat
keuntungan r1
 dan mengurangi
investasi : I
I2 I1

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 62
Fungsi investasi

I  I n MPK - PK P r       K


kenaikan MPK
atau penurunan r
PK/P
 menambah tingkat
keuntungan
 menambah
investasi pada r1
tingkat bunga
tertentu
I
 menggeser kurva I I1 I2
ke kanan.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 63
Pajak dan investasi

2 jenis pajak penting yang mempengaruhi


investasi :
1. Pajak penghasilan korporasi
2. Kredit pajak investasi

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 64
Pajak penghasilan korporasi (CIT) : pajak atas
laba
Dampak pada investasi tergantung pada definisi “laba.”
 Dalam definisi (harga sewa dikurangi biaya modal), biaya
penyusutan diukur menggunakan harga modal saat ini,
dan CIT tidak akan mempengaruhi investasi
 Namun, definisi hukum menggunakan harga modal historis
 Jika PK naik dari waktu ke waktu, maka definisi hukum
mengecilkan biaya yang sebenarnya dan melebih-lebihkan
laba, sehingga perusahaan dapat dikenai pajak bahkan
jika keuntungan ekonomi mereka yang sebenarnya adalah
nol..
Dengan demikian, pajak penghasilan perusahaan
menghambat investasi.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 65
Tax Credit Investasi (investment tax credit,
ITC)

 ITC mengurangi pajak perusahaan dengan


jumlah tertentu untuk setiap Rupiah yang
dihabiskannya untuk modal.
 Oleh karena itu, ITC secara efektif
mengurangi PK yang meningkatkan
tingkat keuntungan dan insentif untuk
berinvestasi.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 66
Teori q Tobin

Market valuemodal
Nilai pasar of installed capital
terpasang
q
Replacement cost ofmodal
Biaya penggantian installed capital
terpasang
 pembilang : nilai pasar saham dari stok modal
perekonomian.
 penyebut : biaya aktual untuk mengganti barang
modal yang dibeli saat stok dikeluarkan.
 Jika q > 1, perusahaan membeli lebih banyak
modal untuk meningkatkan nilai pasar perusahaan.
 Jika q < 1, perusahaan tidak mengganti modal
karena habis terpakai
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 67
Hubungan antara teori q dan teori neoklasik

Market valuemodal
Nilai pasar of installed capital
terpasang
q
Replacement cost ofmodal
Biaya penggantian installed capital
terpasang
 Nilai pasar saham dari modal tergantung pada
keuntungan modal sekarang dan yang diharapkan
masa mendatang.
 Jika MPK > biaya modal, maka tingkat keuntungan
tinggi, yang menaikkan nilai pasar saham
perusahaan, yang menyiratkan tingginya nilai q.
 Jika MPK < biaya modal, maka perusahaan
mengalami kerugian, sehingga nilai pasar saham
perusahaan turun, jadi q rendah.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 68
Bursa saham dan PDB

Alasan hubungan antara bursa saham dan PDB :


1. Gelombang pesimisme tentang
profitabilitas modal masa mendatang
akan:
 menyebabkan harga saham turun
 menyebabkan Tobin’s q turun
 menggeser fungsi investasi turun
 menyebabkan guncangan permintaan
agregat negatif

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 69
Bursa saham dan PDB

2. Penurunan harga saham akan :


 mengurangi kekayaan rumah tangga
 menggeser fungsi konsumsi turun
 menyebabkan guncangan permintaan agregat
negatif
3. Penurunan harga saham bisa merefleksikan
kabar buruk tentang kemajuan teknologi
dan pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
hal ini menunjukkan bahwa penawaran agregat dan
output full-employment akan berekspansi lebih
lambat dibandingkan yang diharapkan masyarakat.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 70
Bursa saham dan PDB

Stock prices (left scale)

Persentase perubahan dari 1 tahun terakhir


Persentase perubahan dari 1 tahun terakhir

Real GDP (right scale)

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 71
Pandangan alternatif tentang pasar saham :
Hipotesis pasar yang efisien
 Efficient Markets Hypothesis (EMH):
harga pasar saham suatu perusahaan adalah
penilaian yang paling rasional terhadap perusahaan,
memberikan informasi terkini tentang prospek bisnis
perusahaan.
 Pasar saham efisien secara informasi
(informationally efficient) :
setiap harga saham mencerminkan semua informasi
yang tersedia tentang saham
 Menyiratkan bahwa harga saham harus mengikuti
jalan acak (random walk), yang tidak dapat
diprediksi, dan seharusnya hanya berubah ketika
informasi baru muncul.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 72
Pandangan alternatif tentang pasar sahan :
Keynes’s “beauty contest”

 Ide didasarkan pada beauty contest surat kabar


dimana pembaca memenangkan hadiah jika
memilih wanita yang paling sering dipilih oleh
pembaca lain sebagai yang paling cantik.
 Keynes menyatakan bahwa harga saham
mencerminkan pandangan orang tentang apa
yang dipikirkan orang lain akan terjadi pada harga
saham; investor terbaik dapat melampaui
psikologi massa.
 Keynes percaya harga saham mencerminkan
irasional gelombang pesimisme /optimisme
(animal spirits).
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 73
Pandangan alternatif tentang pasar sahan : EMH vs.
Keynes’s “beauty contest”

Kedua pandangan itu ada.


 Ada bukti untuk EMH dan teori random walk
(lihat hal.498).
 Namun, beberapa pergerakan pasar saham
tampaknya tidak secara rasional
mencerminkan informasi baru.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 74
Kendala pembiayaan
 Dapat meminjam untuk membeli modal setiap kali
melakukan yang menguntungkan.
 Tetapi beberapa perusahaan menghadapi kendala
pembiayaan (financing constraints) :
teori neoklasik mengasumsikan jumlah yang bisa
dipinjam perusahaan terbatas
(atau sebaliknya ditambah di pasar keuangan).
 Resesi mengurangi keuntungan saat ini. jika laba masa
depan diperkirakan tinggi, investasi mungkin bermanfaat,
namun jika perusahaan menghadapi kendala
pembiayaan dan laba saat ini rendah, perusahaan
mungkin tidak dapat memperoleh dana.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 75
Investasi perumahan

 Arus investasi perumahan baru, IH ,


tergantung pada harga relatif rumah PH /P.

 PH /P ditentukan oleh penawaran dan


permintaan di pasar perumahan yang ada.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 76
Bagaimana menentukan investasi perumahan

(a) Pasar perumahan


penawaran & permintaan
Penawaran
rumah menentukan harga
ekuilibrium rumah.

Harga ekuilibrium rumah


kemudian menentukan
investasi perumahan:

Permintaan
KH
Stok modal
perumahan
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 77
Bagaimana menentukan investasi perumahan

(a) Pasar perumahan (b) Penawaran rumah baru

Penawaran
Penawaran

Permintaan

KH IH
Stok modal Arus investasi perumahan
perumahan

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 78
Respon investasi perumahan terhadap
penurunan suku bunga
(a) Pasar perumahan (b) Penawaran perumahan baru

Supply
Supply

Demand

KH IH
Stok modal Arus investasi
perumahan perumahan
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 79
Investasi persediaan

Investasi persediaan hanya sekitar


1% dari PDB.
Namun, dalam resesi,
lebih dari separo dari penurunan belanja
disebabkan oleh penurunan investasi
persediaan.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 81
Motivasi menahan persediaan

1. production smoothing
penjualan berfluktuasi, namun banyak
perusahaan merasa lebih murah untuk
memproduksi pada steady rate.
 apabila penjualan < produksi, persediaan
bertambah.
 apabila penjualan > produksi, persediaan
berkurang.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 83
Motivasi menahan persediaan

1. production smoothing
2. Persediaan sebagai faktor produksi
persediaan memungkinkan sejumlah
perusahaan beroperasi secara lebih efisien.
 Contoh-contoh untuk tujuan pejualan retail
 suku cadang apabila mesin rusak

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 84
Motivasi menahan persediaan

1. production smoothing
2. inventories as a factor of production
3. menghindari habisnya persediaan
untuk mencegah hilangnya penjualan ketika
permintaan lebih tinggi dari yang diharapkan.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 85
Motivasi menahan persediaan

1. production smoothing
2. inventories as a factor of production
3. stock-out avoidance
4. Pekerjaan dalam proses (work in process)
barang-barang yang belum selesai diproses
dihitung dalam persediaan.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 86
persediaan, suku bunga riil, dan persyaratan
kredit
 Persediaan dan suku bunga riil
 Suku bunga riil adalah biaya pengorbanan menahan
persediaan (pengganti, misalnya, obligasi)
 Contoh : suku bunga tinggi tahun 1980-an telah
memotivasi banyak perusahaan mengadopsi
produksi tepat waktu (just-in-time), yang dirancang
untuk mengurangi persediaan.
 Persediaan dan kondisi kredit
 Bayak perusahaan membeli persediaan dengan
kredit.
 Contoh : krisis kredit tahun 2008-09 menyebabkan
penurunan besar dalam investasi persediaan ..
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 87
RANGKUMAN

1. teori konsumsi Keynesian


 Dugaan Keynes
 MPC adalah antara 0 dan 1
 APC turun karena pendapatan naik
 Pendapaan berjalan adalah penentu utama
konsumsi berjalan
 Studi empiris
 Dalam data rumah tangga & dan time series
jangka pendek: konfirmasi dugaan Keynes
 Dalam data jangka panjang:
APC tidak turun karena pendapatan naik
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 88
RANGKUMAN

2. teori pilihan intertemporal Fisher


 Konsumen memilih konsumsi sekarang & di
masa mendatang untuk memaksimisasi
kepuasan seumur hidup yang tunduk pada
kendala anggaran antarwaktu.
 Konsumsi saat ini tergantung pada
pendapatan seumur hidup, bukan
pendapatan saat ini, sepanjang konsumen
dapat meminjam & menabung.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 89
RANGKUMAN

3. hipotesis daur hidup Modigliani


 Pendapatan berubah secara sistematis
seumur hidup.
 Konsumern menggunakan tabungan &
pinjaman untuk meratakan (smooth)
konsumsi.
 Konsumsi tergantung pada pendapatan dan
kekayaan.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 90
RANGKUMAN

4. Hipotesis pendapatan permanen Friedman


 Konsumsi tergantung terutama pada
pendapatan permanen.
 Konsumen menggunakan tabungan dan
pinjaman untuk meratakan konsumsi dalam
menghadapi fluktuasi sementara dalam
pendapatan.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 91
RANGKUMAN

5. Hipotesis random-walk Hall


 Mengkombinasikan PIH dengan ekspektasi
rasional.
 Hasil utama : perubahan konsumsi tidak
dapat diprediksi, terjadi hanya untuk
merespon perubahan yang tidak diantisipasi
dalam pendapatan permanen.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 92
RANGKUMAN

6. Laibson dan tarikan gratifikasi instan


 Menggunakan psikologi untuk memahami
perilaku konsumen.
 Hasrat terhadap gratifikasi instan
menyebabkan orang menabung lebih kecil
dibanding yang seharusnya secara rasional.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 93
RANGKUMAN

1. Semua jenis investasi bergantung secara


negatif pada suku bunga riil.
2. Hal-hal yang menggeser fungsi investasi:
 Perbaikan teknologi meningkatkan MPK dan
meningkatkan investasi tetap dunia usaha.
 Peningkatan populasi meningkatkan
permintaan, harga perumahan dan
meningkatkan investasi perumahan .
 Kebijakan ekonomi (pajak penghasilan
perusahaan, kredit pajak investasi)
mengubah insentif untuk berinvestasi.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 94
RANGKUMAN

3. Investasi adalah komponen PDB yang paling


mudah berubah selama siklus bisnis.
 Fluktuasi dalam lapangan pekerjaan
mempengaruhi MPK dan insentif untuk
investasi tetap dunia usaha.
 Fluktuasi pendapatan mempengaruhi
permintaan, harga perumahan dan insentif
untuk investasi perumahan.
 Fluktuasi output mempengaruhi investasi
persediaan terencana dan tidak terencana.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 95
Referensi

1. N. Gregory Mankiw, Macroeconomics,


Edition 2016, Ch. 16 dan 17
2. Laporan Bank Indonesia berbagai tahun.
3. RAPBN dan Nota Keuangan, berbagai tahun

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 96
Diploma III
Politeknik Keuangan Negara –

14
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

Kebijakan Stabilisasi,
Utang dan Defisit Pemerintah
Muhammad Afdi Nizar
CHAPTER 1 The Science of Macroeconomics 0
Capaian & Materi Pembelajaran
CAPAIAN PEMBELAJARAN
 Setelah mempelajari bagian ini mahaslswa mampu
menjelaskan kebijakan stabilisasi, utang dan defisit
pemerintah.

MATERI PEMBELAJARAN
 Kebijakan stabilisasi pasif vs aktif
 Kebijakan stabilisasi peraturan vs diskresi
 Masalah pengukuran utang pemerintah
 Pandangan tradisional tentang utang pemerintah
 Pandangan Ricardian tentang utang pemerintah

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 1
Fokus bagian ini

…tentang dua perdebatan kebijakan :


1. Haruskah kebijakan aktif atau pasif?
2. Haruskah kebijakan melalui rule atau diskresi?

…tentang utang pemerintah :


1. pandangan tradisional atas utang pemerintah,
2. pandangan Ricardian atas utang pemerintah,
3. perspektif lain tentang utang pemerintah dan utang
Pemerintah Indonesia

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 2
Pertanyaan 1:

Haruskah kebijakan yang aktif atau


pasif?

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 3
Argumen untuk kebijakan aktif

 Resesi menyebabkan penderitaan bagi jutaan


orang.
 USA : Employment Act of 1946:
“It is the continuing policy and responsibility of
the Federal Government to…promote full
employment and production.”
 Model permintaan & penawaran agregat
menunjukkan bagaimana kebijakan fiskal dan
moneter bisa merespon guncangan (shocks)
dan menstabilisasi perekonomian.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 5
Argumen untuk kebijakan aktif
Kebijakan beraksi dengan kelambatan yang panjang
dan bervariasi, termasuk:
kelambatan di dalam (inside lag) :
waktu antara guncangan (shock) dan respon kebijakan.
 butuh waktu untuk mengenali shock
 butuh waktu untuk menerapkan kebijakan,
terutama kebijakan fiskal
kelambatan di luar (outside lag) :
waktu yang dibutuhkan kebijakan untuk mempengaruhi
perekonomian
Jika kondisi berubah sebelum dampak kebijakan dirasakan,
kebijakan tersebut dapat mengganggu kestabilan ekonomi.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 6
Penstabil otomatis (automatic stabilizers)

 Definisi :
kebijakan2 yang menstimulasi atau menekan
perekonomian apabila diperlukan tanpa
perubahan kebijakan yang disengaja.
 Dirancang untuk mengurangi kelambatan (lags)
yang terkait dengan kebijakan stabilisasi.
 Contoh:
 pajak penghasilan
 asuransi pengangguran
 kesejahteraan

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 7
Pentingnya peramalan ekonomi makro
Karena kebijakan2 beraksi dengan kelambatan,
pembuat kebijakan harus memprediksikan kondisi
ke depan.
2 cara ekonom membuat peramalan :
 Leading economic indicators
rangkaian data yang berfluktuasi di awal
perekonomian
 Macroeconometric models
Model berskala besar dengan parameter estimasi
yang dapat digunakan untuk memperkirakan respons
variabel endogen terhadap guncangan dan kebijakan

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 8
LEI index dan real GDP, 1960s

Index of Leading Economic


source of LEI data:
Indicators meliputi 10 seri data
The Conference Board

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 9
The LEI index and real GDP, 1970s

source of LEI data:


The Conference Board

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 10
The LEI index and real GDP, 1980s

source of LEI data:


The Conference Board

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 11
The LEI index and real GDP, 1990s

source of LEI data:


The Conference Board

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 12
Unemployment rate
Kesalahan peramalan resesi tahun 1982

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 13
Peramalan ekonomi makro

Karena kebijakan beraksi dengan kelambatan,


pembuat kebijakan harus membuat prediksi kondisi
ke depan.

Slide sebelumnya menunjukkan bahwa prakiraan


sering salah.
Inilah salah satu alasan mengapa beberapa
ekonom menentang aktivisme kebijakan.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 14
Kritik Lucas

 Robert Lucas
pemenang Hadiah Nobel tahun 1995 tentang
ekspektasi rasional.
 Peramalan efek perubahan kebijakan sering
dilakukan dengan menggunakan model yang
diperkirakan dengan data historis.
 Lucas menunjukkan bahwa prediksi semacam
itu tidak akan berlaku jika perubahan kebijakan
mengubah ekspektasi dengan cara yang
mengubah hubungan mendasar antar variabel.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 15
Contoh kritik Lucas

 Prediksi (berdasarkan pengalaman masa lalu):


Kenaikan tingkat pertumbuhan uang akan
mengurangi pengangguran.
 Kritik Lucas menunjukkan bahwa peningkatan
laju pertumbuhan uang dapat meningkatkan
inflasi yang diharapkan, dalam hal mana
pengangguran tidak akan turun.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 16
The Jury’s out…

Sejarah baru-baru ini tidak menjawab dengan


jelas Pertanyaan 1:
 Sulit untuk mengidentifikasi guncangan
dalam data.
 Sulit untuk mengatakan bagaimana hasilnya
akan berbeda jika kebijakan sebenarnya
(aktual) tidak digunakan.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 17
Stabilitas perekonomian modern

Standard deviation

4.0

3.5
Volatility
of GDP
3.0

2.5

2.0

1.5

1.0 Volatility of
0.5 Inflation

0.0
1965 1970 1975 1980 1985 1990 1995
1960 2000 2005
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 18
Stabilisasi Paska PD II : sebuah Figmen Data?

 C. Romer, dalam rangkaian paper-nya


pertengahan tahun 1980-an menyatakan
bahwa stabilitas Paska PD-II berkaitan
dengan kualitas data, bukan kebijakan.
 Penciptaan data yang buruk selama
periode Paska PD-II dan dijumpai bahwa
data tersebut sama volatilnya dengan
data pre-Depresi.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 19
Pertanyaan 2:

Haruskah kebijakan dilakukan


berdasarkan kaidah (rules) atau diskresi?

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 20
Rules & discretion : Konsep dasar
 Kebijakan yang dilakukan dengan aturan
(rules):
Pembuat kebijakan mengumumkan terlebih
dahulu bagaimana kebijakan akan merespons
dalam berbagai situasi, dan berkomitmen untuk
menindak lanjutinya.
 Kebijakan yang dilakukan dengan diskresi :
Seiring terjadinya peristiwa dan keadaan
berubah, pembuat kebijakan menggunakan
penilaian mereka dan menerapkan kebijakan
apa pun yang nampaknya sesuai pada saat itu.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 21
Argumen untuk aturan (rules)

1. Ketidakpercayaan para pembuat


kebijakan dan proses politik
 politisi yang salah informasi
 kepentingan politisi terkadang tidak sama
dengan kepentingan masyarakat: siklus
bisnis politik (political business cycle)?

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 22
Argumen untuk peraturan (rules)

2. Inkonsistensi waktu kebijakan discretionary


 Definisi : Sebuah skenario di mana pembuat
kebijakan
memiliki insentif untuk mengingkari kebijakan
yang diumumkan sebelumnya begitu orang
lain telah bertindak atas pengumuman
tersebut..
 menghancurkan kredibilitas pembuat
kebijakan, sehingga mengurangi efektivitas
kebijakan.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 23
Contoh time inconsistency
1. Untuk mendorong investasi,
pemerintah mengumumkan tidak akan mengenakan
pajak pendapatan dari modal.
namun ketika pabrik telah dibangun,
pemerintah memutuskan untuk menaikkan penerimaan
pajak.
2. Untuk mengurangi ekspektasi inflasi,
bank sentral mengumumkan akan mengetatkan
kebijakan moneter.
namun dihadapkan dengan pengangguran yang tinggi,
bank sentral mungkin tergoda untuk memangkas suku
bunga.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 24
Contoh time inconsistency

3. Bantuan diberikan kepada negara miskin


tergantung pada reformasi fiskal
Reformasi tidak terjadi, namun bantuan
diberikan, karena negara donor tidak ingin warga
negara miskin kelaparan.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 25
Siklus bisnis politik (Political Business Cycle)

 Sejumlah pihak percaya bahwa siklus bisnis


bukan hanya mendorong siklus politik
melainkan dipengaruhi oleh siklus politik.
 Para politisi bisa mencoba mengatur waktu
siklus ekonomi yang cocok dengan siklus
pemilihan
 Independensi bank sentral penting di sini.

See Supplements 14-11, 14-12, 14-13 on the Political Business Cycle.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 26
Political Business Cycle?

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 27
aturan (rules) kebijakan moneter

a. Laju pertumbuhan jumlah uang beredar konstan


 dianjurkan oleh monetarists.
 menstabilisasi permintaan agregat
hanya jika velositas stabil.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 28
aturan (rules) kebijakan moneter

a. Laju pertumbuhan jumlah uang beredar konstan

b. menargetkan laju pertumbuhan PDB nominal


 meningkatkan pertumbuhan uang secara
otomatis setiap kali GDP nominal tumbuh
lebih lambat dari yang ditargetkan;
menurunkan pertumbuhan uang ketika
pertumbuhan PDB nominal melebihi target.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 29
Peraturan (rules) kebijakan moneter

a. Laju pertumbuhan jumlah uang beredar konstan

b. menargetkan laju pertumbuhan PDB nominal

c. menargetkan laju inflasi


 Secara otomatis mengurangi pertumbuhan
uang setiap kali inflasi naik di atas tingkat
yang ditargetkan.
 Banyak bank sentral negara sekarang
mempraktekkan target inflasi, namun
membiarkannya dengan sedikit diskresi.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 30
Peraturan (rules) kebijakan moneter

a. Laju pertumbuhan jumlah uang beredar konstan

b. menargetkan laju pertumbuhan PDB nominal

c. menargetkan laju inflasi


d. Taylor rule:
Target suku bunga acuan bank sentral
didasarkan pada
 Laju inflasi
 gap antara PDB aktual & PDB full-
employment
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 31
Taylor Rule

iff =  + 2 + 0.5 ( – 2) – 0.5 (GDP gap)

dimana
iff = target suku bunga acuan nominal bank sentral

= persentase dimana PDB adalah


di bawah tingkat alamiahnya

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 32
Taylor Rule
iff =  + 2 + 0.5 ( – 2) – 0.5 (GDP gap)
 Jika  = 2 dan output adalah pada natural rate-
nya, maka suku bunga bank sentral ditargetkan
sekitar 4 persen.
 Untuk setiap kenaikan satu poin , kebijakan
moneter secara otomatis diperketat dengan
menaikkan suku bunga bank sentral sekitar 1.5.
 Untuk setiap satu percentage point dimana PDB
turun di bawah natural rate-nya, kebijakan moneter
secara otomatis menjadi diperlonggar dengan
menurunkan suku bunga bank sentral sekitar 0.5.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 33
The federal funds rate:
Actual and suggested
12
Percent

10 Actual

2 Taylor’s Rule

0
1987 1990 1993 1996 1999 2002 2005

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 34
Independensi bank sentral

 Sebuah aturan kebijakan yang diumumkan


oleh bank sentral akan bekerja hanya jika
pengumumannya credible.
 Kredibilitas tergantung sebagian pada derajat
independensi bank sentral.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 35
Inflasi dan Independensi bank sentral
average inflation

index of central bank independence

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 36
Utang Pemerintah di Dunia
Gov Debt Gov Debt
Country Country
(% of GDP) (% of GDP)
Japan 173 U.K. 59
Italy 113 Netherlands 55
Greece 101 Norway 46
Belgium 92 Sweden 45
U.S.A. 73 Spain 44
France 73 Finland 40
Portugal 71 Ireland 33
Germany 65 Korea 33
Canada 63 Denmark 28
Austria
CHAPTER
Diploma TheSTAN
1 – PKN
III Science 63 : Gregory Mankiw
of Macroeconomics
Adopted from INDONESIA
: “Macroeconomics” 28.3 37
Ratio utang pemerintah RI thd PDB
100
utang pemerintah thd PDB (%)

90 87.4
80
70
60
50
45.9
40
33.7 24.0
30 28.3
20 23.3
10 15.8 13.6
0
1972

2006
1974
1976
1978
1980
1982
1984
1986
1988
1990
1992
1994
1996
1998
2000
2002
2004

2008
2010
2012
2014
2016
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 38
Pengalaman U.S.

Awal 1980 hingga awal 1990


 debt-GDP ratio: 25.5% tahun 1980, 48.9% tahun 1993
 Karena Reagan tax cuts, peningkatan belanja
pertahanan
Awal1990 sampai 2000
 $290 miliar defisit tahun 1992, $236 miliar surplus
tahun 2000
 debt-GDP ratio turun menjadi 32.5% tahun 2000
 Karena pertumbuhan yang cepat, stock market boom,
peningkatan pajak

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 39
Pengalaman U.S.

Awal 2000
 Kembali ke defisit besar karena Bush tax cuts,
2001 resesi, perang Iraq
Resesi 2008-2009
 Penurunan penerimaan pajak
 Belanja meningkat (bailouts lembaga keuangan
dan industri otomotif, paket stimulus)

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 40
Masalah pengukuran defisit

1. Inflasi

2. Aset modal

3. Kewajiban tidak terbayar

4. Siklus bisni

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 41
MASALAH PENGUKURAN 1:
Inflasi
 Misalkan utang riil (real debt) konstan, yang
menunjukkan defisit riil nol.
 Dalam kasus ini, utang nominal (nominal debt), D
tumbuh dengan laju inflasi :
D/D =  atau D =  D
 Defisit yang dilaporkan (nominal) adalah  D
walaupun defisit riil adalah nol.
 Karena itu, untuk mengoreksi inflasi  D harus
dikurangkan dari defisit yang dilaporkan.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 42
MASALAH PENGUKURAN 1:
Inflasi
 Mengoreksi defisit untuk inflasi bisa menimbulkan
perbedaan besar, terutama saat inflasi tinggi.
 Contoh : tahun 1979,
defisit nominal = $28 miliar
inflasi = 8.6%
utang = $495 miliar
 D = 0.086 × $495 miliar = $43 miliar
defisit riil = $28 miliar - $43 miliar = $15 miliar
surplus

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 43
MASALAH PENGUKURAN 2:
Aset modal
 Saat ini, defisit = perubahan utang
 Penganggaran modal (capital budgeting) :
defisit = (perubahan utang) - (perubahan aset)
 Misalkan pemerintah menjual gedung kantor dan
menggunakan dana tersebut untuk membayar utang.
 dalam sistem saat ini, defisit akan turun
 dalam penganggaran modal, defisit tidak berubah,
karena penurunan utang diimbangi dengan
penurunan aset.
 Masalah dalam penganggaran modal : menentukan
belanja pemerintah yang mana yang dihitung sebagai
pengeluaran modal.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 44
MASALAH PENGUKURAN 3:
kewajiban tak terbayar (uncounted liabilities)
 Ukuran defisit saat ini mengabaikan kewajiban
pemerintah yang penting :
 pembayaran pensiun masa mendatang kepada
pekerja pemerintah saat ini
 pembayaran Jaminan Sosial masa mendatang
 kewajiban kontinjensi, misalnya yang
mencakup deposito yang diasuransikan
pemerintah pada saat bank gagal
(Sulit untuk memasukkan nilai dolar untuk
kewajiban kontinjensi, karena adanya
ketidakpastian yang melekat.)
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 45
MASALAH PENGUKURAN 4:
siklus bisnis

 defisit bervariasi selama siklus bisnis karena


penstabil otomatis (automatic stabilizers), seperti
asuransi pengangguran, sistem pajak pendapatan.
 Ini bukan kesalahan pengukuran, namun membuat
lebih sulit untuk menilai stance kebijakan fiskal.
 Dalam kebijakan fiskal
 Misalnya, adalah peningkatan defisit yang diamati
Karena penurunan atau pergeseran kebijakan fiskal
yang ekspansif

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 48
MASALAH PENGUKURAN 4:
siklus bisnis

 Solusi : defisit anggaran yang disesuaikan


terhadap siklus (cyclically adjusted budget
deficit) atau defisit full-employment) – yang
didasarkan pada estimasi jumlah belanja dan
penerimaan pemerintah jika perekonomian
berada pada tingkat output & pengangguran
alamiah.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 49
The actual and cyclically adjusted
U.S. Federal budget surpluses/deficits

actual

cyclically-
adjusted

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 50
The bottom line

We must exercise care


when interpreting
the reported deficit figures.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 51
Apakah utang pemerintah jadi masalah?

 Misalkan pemotongan pajak terkait dengan


peningkatan utang pemerintah.

 Dua sudut pandang:


1. Pandangan tradisional
2. Pandangan Ricardian

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 52
Pandangan tradisional
 Jangka pendek : Y, u
 Jangka panjang :
 Y dan u kembali ke tingkat alamiah
 perekonomian tertutup : r, I
 perekonomian terbuka : , NX
(atau defisit perdagangan lebih tingg)
 Jangka sangat panjang :
 pertumbuhan lebih lambat sampai
perekonomian mencapai steady state baru
dengan pendapatan per kapita yang lebih
rendah
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 53
Pandangan Ricardian

 Dikaitkan dengan David Ricardo (1820),


belakangan dikembangkan oleh Robert Barro
 Menurut Ricardian equivalence,
pemotongan pajak yang dibiayai dengan utang
tidak berpengaruh pada konsumsi, tabungan
nasional, tingkat bunga riil, investasi, ekspor
neto, atau PDB riil.
bahkan dalam jangka pendek.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 54
Logika Ricardian Equivalence
 Konsumen berpandangan ke depan (forward-looking),
mengetahui bahwa pemotongan pajak yang didanai
dengan utang hari ini menyiratkan peningkatan pajak
masa depan, yang sama - dalam nilai sekarang – dengan
pemotongan pajak.
 Pemotongan pajak tidak membuat konsumen lebih baik,
sehingga konsumen tidak meningkatkan pengeluaran
konsumsi.
Sebagai gantinya, konsumen menyimpan potongan pajak
penuh untuk melunasi kewajiban pajak masa depan.
 Akibatnya : tabungan swasta naik dan jumlah tabungan
publik turun, sehingga tabungan nasional tidak berubah.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 55
Permasalahan Ricardian Equivalence

 Myopia: Tidak semua konsumen berpikir jauh ke depan,


sejumlah orang melihat pemotongan pajak sebagai rejeki
nomplok (windfall).
 Kendala pinjaman (borrowing constraints) : Sejumlah
konsumen tidak dapat meminjam cukup untuk mencapai
konsumsi optimalnya, sehingga mereka membelanjakan
pemotongan pajak.
 Generasi mendatang : Jika konsumen berharap bahwa
beban untuk membayar pemotongan pajak akan jatuh
pada generasi mendatang, maka pemotongan pajak
sekarang membuat mereka merasa lebih baik, sehingga
mereka meningkatkan pengeluaran.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 56
Bukti terkait Ricardian Equivalence

Awal 1980-an:
pemotongan pajak Reagan telah meningkatkan defisit.
Tabungan nasional turun, suku bunga riil naik,
nilai tukar terapresiasi, dan NX turun.
1992:
Pajak penghasilan yang ditahan dikurangi untuk
menstimulus perekonomian.
 Ini menunda pajak tetapi tidak membuat
konsumen lebih baik.
 Hampir separuh konsumen konsumsinya
meningkat.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 57
Bukti terkait Ricardian Equivalence

 Para pendukung R.E. menyatakan bahwa pemotong-


an pajak oleh Reagan tidak memberikan tes yang adil
tentang R.E.
 Konsumen mungkin telah memperkirakan bahwa
utang akan dilunasi dengan pemotongan belanja di
masa depan daripada kenaikan pajak di masa
depan.
 Tabungan pribadi mungkin telah turun karena alasan
selain pemotongan pajak, seperti optimisme
ekonomi.
 Karena datanya tunduk pada interpretasi yang berbe-
da, kedua pandangan tentang utang pemerintah,
masih bertahan.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 58
PERSPEKTIF LAIN : Anggaran berimbang vs. Kebijakan
fiskal optimal
 Sejumlah politisi telah mengusulkan untuk
mengubah Konstitusi A.S. dengan mewajibkan
anggaran pemerintah federal yang seimbang
setiap tahun.
 Banyak ekonom menolak proposal ini, dengan
alasan bahwa defisit harus digunakan untuk:
 menstabilisasikan output & lapangan pekerjaan
 meratakan (smooth) pajak dalam menghadapi
fluktuasi pendapatan
 redistribusi pendapatan antar generasi bila
sesuai
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 59
PERSPEKTIF LAIN :
Efek Fiskal pada kebijakan moneter
 Defisit pemerintah bisa dibiayai dgn pencetakan uang
 Utang pemerintah yang tinggi bisa menjadi insentif bagi
pembuat kebijakan untuk menciptakan inflasi (untuk
mengurangi nilai riil utang dengan mengorbankan
pemegang obligasi)
Untung:
 sedikit bukti bahwa hubungan antara kebijakan fiskal
dan moneter penting
 sebagian besar pemerintah mengetahui kebodohan
menciptakan inflasi
 sebagian besar (beberapa) bank sentral memiliki
independensi politik dari pembuat kebijakan fiskal

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 60
PERSPEKTIF LAIN :
Utang dan politik
“Fiscal policy is not made by angels…”
– N. Gregory Mankiw, p.487

 Sejumlah kalangan tidak mempercayai pembuat


kebijakan dengan belanja defisit. Mereka berpendapat
bahwa:
 pembuat kebijakan tidak khawatir dengan biaya
sebenarnya dari pengeluaran mereka, karena beban
ditanggung pembayar pajak di masa depan
 Karena pembayar pajak masa depan tidak dapat
berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan,
kepentingan mereka mungkin tidak diperhitungkan
 Ini adalah alasan lain untuk proposal amandemen
anggaran bereimbang (dibahas di atas).
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 61
PERSPEKTIF LAIN :
Dimensi internasional
 Defisit anggaran pemerintah bisa
menyebabkan defisit perdagangan, yang harus
dibiayai dengan meminjam dari luar negeri.
 Utang pemerintah yang besar dapat
meningkatkan risiko pelarian modal, karena
investor asing dapat merasakan risiko gagal
bayar (default) yang lebih besar.
 Utang besar dapat mengurangi pengaruh politik
suatu negara dalam urusan internasional.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 62
RANGKUMAN

1. Pendukung kebijakan aktif mempercayai :


 guncangan yang sering terjadi menyebabkan
fluktuasi output dan lapangan kerja
 kebijakan fiskal dan moneter bisa menstabilisasi
perekonomian
2. Pendukung kebijakan pasif mempercayai :
 kelambatan jangka panjang & variabel yang
dikaitkan dengan kebijakan moneter dan
kebijakan fiskal menyebabkan keduanya tidak
efektif dan kemungkinan menjadi destabilisasi
 kebijakan yang tidak benar meningkatkan
volatilitas output, lapangan kerja

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 66
RANGKUMAN

3. Pendukung kebijakan diskresioner mempercayai :


 Diskresi membuat penentu kebijakan lebih
fleksibel dalam merespon yang tidak diharapkan
4. Pendukung peraturan kebijakan mempercayai :
 proses politik tidak bisa dipercaya : Politisi
membuat kesalahan kebijakan atau
menggunakan kebijakan untuk kepentingan
mereka
 komitmen pada kebijakan yang tetap perlu untuk
menghindari inkonsistensi waktu dan
mempertahankan kredibilitas

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 67
RANGKUMAN

1. angka-angka standar tentang defisit merupakan


ukuran yang tidak sempurna karena :
 Tidak dikoreksi dengan inflasi
 Tidak memperhitungkan perubahan aset
pemerintah
 Mengabaikan sejumlah kewajiban (mis,
pembayaran pensiun masa mendatang pada
pekerja sekarang)
 Tidak mempertimbangkan efek siklus bisnis

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 68
RANGKUMAN

3. Dalam pandangan tradisional, pemotongan pajak yang


dibiayai utang menambah konsumsi dan mengurangi
tabungan nasional. Dalam perekonomian tertutup, hal
ini menyebabkan suku bunga lebih tinggi, investasi
yang lebih rendah, dan taraf hidup jangka panjang yang
rendah. Dalam perekonomian terbuka, hal itu
menyebabkan apresiasi nilai tukar, penurunan ekspor
neto (atau peningkatan defisit perdagangan).
4. Pandangan Ricardian menyatakan bahwa pemotongan
pajak yang dibiayai utang tidak mempengaruhi
konsumpsi atau tabungan nasional, dan karena itu tidak
mempengaruhi suku bunga, investasi, atau ekpor neto.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 69
RANGKUMAN

5. Banyak ekonom menentang aturan anggaran


berimbang yang ketat, karena akan menghambat
penggunaan kebijakan fiskal untuk menstabilisasi
output, smooth taxes, atau meredistribusi beban
pajak antar generasi.
6. Utang pemerintah memiliki beberapa efek lain :
 bisa menyebabkan inflasi
 Politisi bisa menggeser beban pajak dari generasi
sekarang ke generasi mendatang
 Bisa mengurangi pengaruh politik dalam masalah
internasional atau investor asing yang langka
menakut-nakuti investor asing dengan menarik
modal mereka keluar dari negara
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 70
Referensi

1. N. Gregory Mankiw, Macroeconomics, Edition


2016, Ch. 18 – 19.
2. Laporan Bank Indonesia berbagai tahun.
3. RAPBN dan Nota Keuangan, berbagai tahun

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 71
Diploma III
Politeknik Keuangan Negara –

15
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

Sistem Keuangan : Peluang dan


Ancaman
Muhammad Afdi Nizar
CHAPTER 1 The Science of Macroeconomics 0
Capaian & Materi Pembelajaran
CAPAIAN PEMBELAJARAN
 Setelah mempelajari Sistem Keuangan : Peluang dan
Ancaman mahaslswa memahami Fungsi sistem keuangan;
Fitur krisis keuangan; Kebijakan Pemerintah
mengatasi/mencegah krisis; dan pelajaran penting dan 4
masalah yang belum terpecahkan dalam ekonomi makro

MATERI PEMBELAJARAN
 Fungsi sistem keuangan dan
 Krisis keuangan
 Kebijakan Pemerintah mengatasi/mencegah krisis
 4 pelajaran penting dan 4 masalah yang belum
terpecahkan dalam ekonomi makro
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 1
Sistem keuangan : Pengantar
 Sistem keuangan telah banyak dibahas dalam teori
ekonomi makro.
ꟷ Dalam bab tentang model of the loanable-funds market : suku
bunga menyesuaikan keseimbangan supply of loanable funds
(yang berasal dari tabungan) dan demand for loanable funds
(untuk tujuan investasi).
ꟷ Dalam Solow model tentang sumber pertumbuhan jangka
panjang, sistem keuangan memastikan tabungan dalam
perekonomian diarahkan pada investasi dan capital
accumulation.
ꟷ Dalam IS–LM model : suku bunga menghubungkan pasar
barang dan pasar uang. Suku bunga menentukan biaya
memegang uang dan biaya pinjaman untuk mendanai belanja
investasi. Makanya, suku bunga penting, sebagai saluran
pengaruh kebijakan moneter terhadap AD barang dan jasa

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 2
Apa itu Sistem Keuangan….?

 Sistem keuangan (financial system): suatu


institusi dalam perekonomian yang memfasilitasi
aliran dana antara penabung (savers) dan investor.
 Sistem keuangan meliputi :
 pasar keuangan (financial markets), seperti pasar
saham dan obligasi : pasar dimana rumah tangga
menyediakan dana-dana secara langsung untuk
investasi.
 perantara keuangan (financial intermediaries),
seperti bank atau reksadana (mutual funds) :
lembaga dimana rumah tangga menyediakan dana
investasi secara tidak langsung.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 3
Apa itu Sistem Keuangan….?

 Sistem keuangan membantu menyalurkan dana dari


savers—rumah tangga dengan pendapatan yang
tidak dibelanjakan segera…
kepada investors—perusahaan yang membutuhkan
dana untuk membiayai proyek-proyek investasi.
 Sistem keuangan memudahkan pemberi pinjaman
(pemilik dana tabungan) dan peminjam (mereka yang
membutuhkan dana investasi) untuk saling bertemu
 Kedua pihak memperoleh benefit apabila sistem
keuangan bekerja dengan baik. Bila sistem keuangan
gagal maka kedua pihak mengalami kerugian
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 4
Apa yang dilakukan sistem keuangan….?
 Sistem keuangan melayani banyak tujuan :
1. Membantu para usahawan mendapatkan uang yang
dibutuhkan untuk merealisasikan bisnis
2. Membantu para usahawan terlibat dalam proyek
bisnis tanpa harus menerima banyak risiko secara
personal terkait dengan proyek tersebut
3. Membantu melindungi pemberi pinjaman dari
peminjam yang tidak bertanggung jawab
4. Membantu mendorong pertumbuhan ekonomi
dengan menyalurkan tabungan pada proyek-proyek
yang paling menguntungkan dan mengurangi dana
untuk proyek yang kurang valuable

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 5
1. Financing Investment
 Sistem keuangan membantu para usahawan
mendapatkan uang (dana) yang dibutuhkan untuk
merealisasikan bisnisnya. Bentuk dana :
 Pembiayaan utang (debt finance) : penjualan
obligasi untuk menambah dana investasi
− Obligasi (bond) merepresentasikan pinjaman dari
pemegang obligasi (bondholder) kepada
perusahaan.
 Pembiayaan ekuiti (equity finance): penjualan
saham untuk menambah dana investasi
− Bagian saham (stock) merepresentasikan
kepemilikan yang diklaim oleh pemegang saham
(shareholder) dalam suatu perusahaan.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 6
Financing Investment ….

 Perantara keuangan menerima dana dari


penabung dan menyalurkannya pada investor.
 Contoh : bank menerima deposito dari rumah
tangga dan memberikan pinjaman pada
perusahaan.
 Contoh lain : reksadana, dana pensiun, dan
perusahaan asuransi

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 7
2. Sharing Risk

 Banyak orang menghindari risiko (risk averse) :


ceteris paribus, tidak suka ketidakpastian
(uncertainty).
 Sistem keuangan memungkinkan orang2 berbagi
risiko (sharing risks) :
 Investor bisa membagi risiko proyek2 yang gagal
dengan penabung yang menyediakan dana.
 Penabung mungkin bisa menerima risiko
tersebut untuk prospek hasil (return) yang lebih
tinggi dibanding yang bisa dihasilkan sendiri.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 8
Sharing Risk ….
 Banyak orang menghindari risiko (risk averse) :
ceteris paribus, tidak suka ketidakpastian (uncertainty).
 Sistem keuangan memungkinkan orang berbagi risiko
(sharing risks) :
 Penabung bisa mengurangi risiko melalui diversifikasi
(diversification) : penyediaan dana untuk investor yang
berbeda dengan asset yang tidak terkait.
 Diversifikasi bisa mengurangi risiko individual
(idiosyncratic risks), risiko-risiko yang berbeda antar
bisnis individu.
 Diversifikasi tidak bisa mengurangi risiko sistematis
(systematic risks), yang mempengaruhi sebagian
besar/semua bisnis.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 9
3. Dealing with Asymmetric Information
 Informasi asimetris (asymmetric information):
apabila satu pihak untuk sebuah transaksi memiliki
lebih banyak informasi tentang transaksi itu dibanding
pihak lain
 Seleksi yang buruk (adverse selection):
apabila orang2 dengan pengetahuan tersembunyi
tentang atribut yang dikelompokkan sendiri sehingga
merugikan orang-orang dengan informasi yang lebih
sedikit
 Contoh: investor yang mengetahui bahwa proyek
mereka kecil peluangnya akan berhasil, lebih
antusias membiayai proyek itu dgn dana orang lain
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 10
Dealing with Asymmetric Information …

 Informasi asimetris (asymmetric information):


apabila satu pihak untuk sebuah transaksi
memiliki lebih banyak informasi tentang transaksi
itu dibanding pihak lain
 Moral hazard: terjadi karena pengetahuan yang
tersembunyi tentang aksi, terjadi apabila agen2
yang tidak dimonitor dengan baik bertindak
dengan cara yang tidak jujur atau tidak pantas.
 Contoh: wirausahawan menginvestasikan uang
orang lain tidak hati-hati seperti menginvestasikan
dana mereka sendiri
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 11
Dealing with Asymmetric Information …

 Sistem keuangan membantu memitigasi efek


informasi asimetris.
 Contoh : bank
 Bank mengatasi adverse selection dengan
menilai/menguji (screening) para peminjam
untuk atribut tersembunyi yang tidak diinginkan
yang mungkin tidak terdeteksi oleh penabung.
 Bank mengatasi moral hazard dengan
membatasi cara pinjaman dibelanjakan atau
dengan memonitor peminjam.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 12
4. Fostering Economic Growth

 Dalam model Solow, ada satu jenis modal;


dalam dunia nyata, terdapat banyak jenis modal.
 Perusahaan dengan proyek investasi yang
menguntungkan mau membayar suku bunga
lebih tinggi untuk menarik dana-dana dibanding
perusahaan dengan proyek yang kurang
menarik.
 Sistem keuangan membantu penyaluran dana2
pada proyek2 dengan expected returns relatif
lebih tinggi dibanding risikonya.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 13
Fostering Economic Growth …

 Pemerintah membantu memfasilitasi fungsi ini


dengan menyediakan institusi legal berkualitas,
misalnya :
 menuntut penipuan (fraud) untuk mengurangi
moral hazard
 menegakkan persyaratan pengungkapan
(disclosure requirements) untuk mengurangi
adverse selection

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 14
Financial Crisis

 Krisis keuangan (financial crisis) adalah


gangguan (disruption) besar pada
kemampuan sistem keuangan untuk
menciptakan aliran uang antara pemberi
pinjaman dan peminjam
 Contoh:
 Great Depression 1930-an
 Great Recession 2008-09

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 15
Fitur Utama Krisis Keuangan

 Walaupun setiap krisis keuangan bersifat


unique, sebagian besar krisis keuangan
menunjukkan elemen berikut :
1. Asset-price booms & busts
2. Insolvencies dalam institusi
3. Falling confidence
4. Credit crunch
5. Recession
6. Vicious circle

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 16
1. Asset-Price Booms and Busts
 Krisis keuangan seringkali mengikuti periode
eforia (optimisme) yang disebut speculative
asset-price bubble atau speculative bubble,
yaitu periode dimana harga-harga aset naik di
atas nilai fundamental (fundamental values)-
nya.
ꟷ fundamental value suatu aset : harga yang
akan berlaku jika orang2 hanya mengandalkan
pada analisis obyektif dari arus kas yang bisa
dihasilkan aset tersebut.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 17
Asset-Price Booms and Busts …
 Jika orang2 mulai membeli aset-aset bukan untuk arus
kas yang diharapkan dari aset itu, melainkan karena
berharap untuk menjual aset itu nanti pada harga yang
lebih tinggi, harga asset bisa naik di atas fundamental
value-nya
 Pada akhirnya, optimisme (speculative bubble) itu pasti
akan terhenti, berbalik menjadi pesimisme dan
gelembung pecah (bubble bursts), menyebabkan harga
aset turun

Dalam krisis 2008–2009, aset krusial adalah


rumah: harga rumah melonjak hingga 2006,
lalu turun 30% pada 2009.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 18
Harga Rumah, 2000 - 2016

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 19
Asset-Price Booms and Busts …
 Bank memicu ledakan (boom) itu karena gagal
mengidentifikasi peminjam yang tidak bertanggung
jawab dan menolak permintaan pinjaman mereka.
 Mengapa?
ꟷ Bank berasumsi bahwa harga rumah akan terus
naik.
ꟷ Berdasarkan asumsi itu, tidak masalah jika peminjam
default.
ꟷ Bank hanya mengambil rumah yang telah dibeli oleh
orang yang tidak mampu dan menjualnya dengan
harga yang lebih tinggi, sehingga menghasilkan
keuntungan.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 20
2. Insolvencies at financial institutions
 Penurunan harga asset menyebabkan gagal
bayar (defaults) atas pinjaman bank.
 Karena bank-bank memiliki leveraged yang
tinggi, defaults mengurangi modal, yang
meningkatkan risiko kebangkrutan
(insolvencies).
Tahun 2008–2009, banyak bank yang memegang hipotik
(mortgages) dan aset yang didukung hipotik. Penurunan
harga rumah yang tajam meningkatkan defaults hipotik,
yang mendorong banyak lembaga keuangan menuju
kepailitan
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 21
3. Falling confidence
 Kepailitan (insolvencies) beberapa bank mengu-
rangi kepercayaan pada bank lain, dan individu
dengan simpanan yang tidak diasuransikan menarik
dananya.
 Untuk mengganti cadangan mereka yang menyusut,
bank harus menjual aset. Penjualan oleh banyak
bank menyebabkan penurunan harga yang tajam —
disebut fire sale.
Tahun 2008–2009, collapse-nya Bear Stearns dan
Lehman Brothers mengurangi kepercayaan pada
institusi besar lainnya, yang interdependen.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 22
FYI: TED spread
 TED spread mengukur risiko kredit yang dialami
bank-bank.
 Definisi: TED spread =
tingkat bunga pinjaman antar bank 3-bulan
– tingkat bunga T-bills 3-bulan
(dalam basis points)
 TED spread biasanya berkisar antara 10 dan 50
basis points.
 Dalam krisis keuangan, penurunan kepercayaan
pada bank menyebabkan naiknya TED spread…

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 23
TED spread, 2004–2015

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 24
4. Credit crunch

 Gagal bayar (defaults) dan kebangkrutan


(insolvencies) yang sering menyulitkan investor
untuk mendapatkan pinjaman — bahkan yang
memiliki kredibilitas bagus (good credits) dan
proyek yang menguntungkan.

Tahun 2008–2009, bank-bank mengurangi


pinjaman pada konsumen untuk
pembelian rumah dan untuk ekspansi
operasi bisnis atau pembelian persediaan.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 25
5. Recession

 Karena kredit yang tersedia sedikit, belanja


konsumen dan bisnis berkurang, menurunkan
aggregate demand.
 Akibatnya : output turun, unemployment
bertambah.

Tahun 2008–2009, unemployment naik di


atas 10% dan tetap tinggi selama
beberapa bulan setelah krisis keuangan.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 26
6. A vicious circle

 Resesi mengurangi profits, nilai aset, dan


pendapatan rumah tangga, yang meningkatkan
defaults, bankruptcies, dan tekanan pada
lembaga keuangan.
 Masalah sistem keuangan dan downturn
ekonomi saling menguatkan.

Tahun 2008–2009, vicious circle muncul,


menciptakan ketakutan ekonomi akan
lepas kendali.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 27
Anatomi Krisis Keuangan

Insol- Falling Credit Recession


Asset- vencies confidence crunch (from
price at some in many (banks falling
bust financial financial reduce aggregate
institutions institutions lending) demand)

Vicious circle
(recession puts more
pressure on asset prices
and financial institutions)

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 28
Siapa yang disalahkan dalam krisis keuangan
2008–2009?
Kemungkinan biang keladinya :
 Federal Reserve
 Pembeli rumah
 Pialang hipotek (mortgage brokers)
 Investment banks
 Rating agencies
 Regulators
 Government policymakers
Semuanya pantas menerima bagian disalahkan
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 29
Respon kebijakan terhadap Krisis

1. Kebijakan moneter konvensional


(conventional monetary policy)
 bank sentral menambah jumlah uang beredar
untuk menurunkan suku bunga dan
meningkatkan belanja.
the Fed menurunkan the federal funds rate
hingga mendekati nol 12/2008, walaupun
belum mencukupi.

(Recall the liquidity trap from Chap.12.)


CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 30
Respon kebijakan terhadap Krisis

2. Kebijakan fiskal konvensional (conventional


fiscal policy)
 Pemerintah bisa meningkatkan belanja dan
memotong pajak.
Penentu kebijakan fiskal menyetujui stimulus
$168 miliar tahun 2008 dan $787 miliar tahun
2009.
Namun, utang pemerintah yang besar dan
bertambah membatasi langkah stimulus lebih
lanjut.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 31
Respon kebijakan terhadap Krisis
3. Pemberi pinjaman terakhir (lender of last
resort)
 Penarikan dana besar2an pada bank2 (bank runs) bisa
menimbulkan krisis likuiditas (liquidity crisis)
dimana bank2 yang solvent tidak memiliki cukup dana
untuk memenuhi penarikan nasabah.
 bank sentral bisa memberikan pinjaman langsung pada
bank2 tersebut : bertindak sebagai lender of last resort.

Tahun 2008–2009, the Fed bertindak sebagai lender of last


resort bagi banyak bank dan shadow banks, yang
melakukan fungsi yang sama dengan bank dan mengalami
masalah yang sama
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 32
Respon kebijakan terhadap Krisis
4. Injeksi dari dana pemerintah
 Pemerintah bisa menggunakan dana publik untuk
menopang sistem keuangan:
 Memberikan dana kepada mereka yang mengalami
kerugian (mis., Asuransi Deposit Federal)
 Memberikan pinjaman berisiko (mis., Pinjaman ke
AIG pada 2008)
 Menyuntikkan modal ke lembaga yang sakit,
mengambil kepemilikan saham (mis., TARP)
 Penggunaan dana publik untuk menopang institusi
yang sakit adalah kontroversial dan dapat
meningkatkan moral hazard.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 33
Kebijakan mencegah Krisis

1. Fokus pada shadow banks


 Shadow banks terlibat dalam intermediasi keuangan dan
meliputi bank investasi, dana lindung nilai (hedge funds),
perusahaan ekuitas, dan perusahaan asuransi.
 Simpanannya tidak diasuransikan, sehingga tidak diatur
secara ketat seperti bank tradisional dan dapat
mengambil risiko yang jauh lebih besar.
 Kegagalan mereka dapat merusak ekonomi yang lebih
luas, sehingga banyak pembuat kebijakan menyarankan
untuk membatasi risiko yang dapat mereka ambil,
meningkatkan persyaratan modal, pengawasan
pemerintah yang lebih ketat.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 34
Kebijakan mencegah Krisis

2. Pembatasan ukuran (size)


 Institusi yang dianggap "terlalu besar untuk gagal
(too big to fail)" memiliki masalah moral hazard.
 Beberapa proposal membatasi ukuran lembaga
keuangan untuk mengurangi kerugian yang
disebabkan oleh kegagalan mereka pada sistem
keuangan lainnya.
 Proposal termasuk membatasi merger dan
meningkatkan persyaratan modal untuk bank-
bank besar.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 35
Kebijakan mencegah Krisis

3. Mengurangi pengambilan risiko berlebihan


 Untuk mencegah jatuhnya perusahaan keuangan,
diusulkan agar membatasi pengambilan risiko
berlebihan.
 Masalah : definisi berlebihan (excessive)
 Dodd-Frank Act of 2010 termasuk
Volcker rule, melarang bank komersial melakukan
bentuk investasi spekulatif.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 36
Kebijakan mencegah Krisis

4. Membuat regulasi yang bekerja lebih baik


 Aparat regulator mengawasi sistem keuangan
yang sangat terfragmentasi.
 Dodd-Frank dan langkah-langkah lain berupaya
untuk mengoordinasikan berbagai badan pengatur
dan meningkatkan efektivitas pengawasan industri
keuangan.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 37
Krisis utang negara Eropa
 Masalah utang di Yunani:
 Peningkatan utang pemerintah, mengungkapkan
bahwa Yunani mungkin salah melaporkan keuangan
pada tahun-tahun sebelumnya
 Obligasi Yunani diturunkan, harga turun, suku bunga
melonjak karena pasar khawatir Yunani akan default
 Efek reperkusi di seluruh Eropa:
 Banyak bank Eropa yang memegang obligasi Yunani,
yang nilainya jatuh mendorong mereka ke arah
kebangkrutan.
 Pembuat kebijakan khawatir bahwa bank akan gagal,
menyebabkan kredit macet dan downturn ekonomi.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 38
Government debt in 2006 and 2011
180
2006
160
2011
140
percent of GDP

120

100

80

60

40

20

0
CHAPTER TheSTAN
– PKN
1 Germany
Diploma III Science of Macroeconomics
Adopted
Spain from : Greece
Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
Ireland Italy Portugal 40
Interest rates on ten-year bonds
30
Germany
25 Ireland
Greece
20 Spain
percent

Italy

15 Portugal

10

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 41
4 Pelajaran dalam Ekonomi Makro
Lesson 1: dalam jangka panjang, kapasitas suatu ne-
gara memproduksi barang dan jasa menentukan taraf
hidup masyarakatnya  ukurannya PDB.
 PDB tergantung pada faktor2 produksi dan teknologi.
 Kebijakan publik meningkatkan PDB dgn memperbaiki
kapasitas produktivitas negara itu. Caranya :
 Meningkatkan tabungan nasional  stok modal.
 Meningkatkan efisiensi tenaga kerja : memperbaiki pendidikan
dan kemajuan teknologi  penggunaan faktor produksi lebih
produktif.
 Kebijakan memperbaiki institusi negara—pemberantas-
an korupsi—menyebabkan akumulai modal lebih besar
dan penggunaan sumber daya lebih efisien.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 42
4 Pelajaran dalam Ekonomi Makro
Lesson 2: dalam jangka pendek, permintaan
agregat mempengaruhi jumlah barang dan jasa
yang diproduksi suatu negara.
 Kemampuan supply barang/jasa  penentu PDB
dlm jangka panjang. Dalam jangka pendek PDB
juga tergantung pada AD barang/jasa.
 Dalam jangka pendek AD sangat penting karena
harga-harga sticky
 Karena AD mempengaruhi output dalam jangka
pendek, semua variabel yang mempengaruhi AD
bisa mempengaruhi fluktuasi ekonomi.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 43
4 Pelajaran dalam Ekonomi Makro
Lesson 3 : dalam jangka panjang, tingkat
pertumbuhan uang menentukan tingkat inflasi, tapi itu
tidak mempengaruhi tingkat pengangguran.
 Ini terkait dengan (1) netralitas moneter; (2) inflasi; (3)
pengangguran.
 Untuk mencegah inflasi dalam jangka panjang penentu
kebijakan harus menurunkan laju pertumbuhan jumlah
uang beredar (money supply).
 Untuk mengatasi penganggurang, penentu kebijakan
harus mengubah struktur pasar tenaga kerja.
 Dalam jangka panjang, tidak ada tradeoff antara inflasi
dan pengangguran.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 44
4 Pelajaran dalam Ekonomi Makro

Lesson 4: dalam jangka pendek, penentu


kebijakan yang mengontrol kebijakan fiskal dan
moneter menghadapi tradeoff antara inflasi dan
pengangguran.
Namun demikian, tradeoff hanya dalam jangka
pendek karena orang2 menyesuaikan terhadap
tingkat inflasi yang baru.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 45
4 Pertanyaan Ekonomi Makro yang belum
terjawab
Question 1: Bagaimana penentu kebijakan
berusaha mempromosikan pertumbuhan ekonomi
dalam tingkat output alamiah?
 Tingkat output natural perekonomian tergantung
pada (1) modal; (2) jumlah tenaga kerja; dan (3)
tingkat teknologi.
 Setiap kebijakan yang dirancang untuk menaikkan
output dalam jangka panjang harus meningkatkan
jumlah modal, memperbaiki penggunaan tenaga
kerja, atau meningkatkan ketersediaan teknologi.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 46
4 Pertanyaan Ekonomi Makro yang belum
terjawab
Question 2: haruskah penentu kebijakan
berusaha menstabilisasi perekonomian? Jika ya,
bagaimana caranya?

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 47
4 Pertanyaan Ekonomi Makro yang belum
terjawab
Question 3: Seberapa mahal inflasi, dan
seberapa mahal mengurangi inflasi?
 Tergantung pada ekspektasi.
 Untuk memutuskan apakah penentu kebijakan
harus menurunkan laju inflasi atau tidak, harus
membandingkan biaya membiarkan inflasi terus
berlanjut pada laju saat ini dengan biaya
menurunkan inflasi.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 48
4 Pertanyaan Ekonomi Makro yang belum
terjawab
Question 4: seberapa besar masalah defisit
anggaran pemerintah?
menurut pandangan tradisional, apabila anggaran defisit,
pemerintah menerbitkan utang, akibatnya tabungan nasional
berkurang, yang pada gilirannya menyebabkan berkurangnya
investasi dan defisit perdagangan.
 Dalam jangka panjang, defisit menyebabkan stok modal
steady-state lebih kecil dan utang luar negeri lebih besar.
 Utang pemerintah membebani generasi mendatang
 Menurut pandangan Ricardian, defisit anggaran merupakan
substitusi pajak masa mendatang untuk pajak sekarang.

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 49
RANGKUMAN

 Sistem keuangan yang sehat melayani


beberapa tujuan :
ꟷMenyalurkan dana dari tabungan ke
investasi
ꟷMengalokasikan risiko
ꟷMemitigasi masalah-masalah yang terjadi
karena asymmetric information
ꟷMendorong pertumbuhan ekonomi

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 50
RANGKUMAN

 Krisis keuangan dimulai dengan penurunan tajam


harga asset, yang seringkali muncul setelah
speculative bubble.
 Penurunan harga asset menyebabkan insolvencies,
yang menurunkan kepercayaan pada sistem
keuangan dan mendorong nasabah menarik dana.
 Akibatnya, bank-bank menurangi pemberian
pinjaman, menyebabkan credit crunch. Belanja
dunia usaha dan konsumen turun yang
menyebabkan economic downturn.
 Dalam vicious circle, downturn memberikan tekanan
pada harga asset dan lembaga keuangan
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 51
RANGKUMAN

 Penentu kebijakan bisa merespon krisis dengan


berbagai cara : menggunakan kebijakan moneter
dan fiskal konvensional untuk menambah AD, bank
sentral bias menyediakan likuiditas dengan bertindak
sebagai lender of last resort, dan pemerintah bias
menggunakan dana publik untuk mendukung sistem
keuangan.
 Kebijakan yang bertujuan mencegah krisis di masa
depan : lebih fokus pada pengaturan shadow banks,
membatasi size perusahaan keuangan, membatasi
pengambilan risiko berlebihan, dan mereformasi
lembaga regulator yang mengawasi sistem
keuangan.
CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 52
Referensi

1. N. Gregory Mankiw, Macroeconomics, Edition


2016, Ch. 20.
2. Laporan Bank Indonesia berbagai tahun.
3. RAPBN dan Nota Keuangan, berbagai tahun

CHAPTER TheSTAN
1 – PKN
Diploma III Science
Adopted from : Gregory Mankiw : “Macroeconomics”
of Macroeconomics 53

Anda mungkin juga menyukai