Anda di halaman 1dari 8

NASKAH AKADEMIK RANPERDA RTRW KABUPATEN OKU TIMUR TAHUN 2019-2038

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Menurut Pasal 1 Ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, Indonesia adalah negara hukum. Sebagai negara hukum, negara berkewajiban
melaksanakan pembangunan hukum nasional yang dilakukan secara terencana, terpadu, dan
berkelanjutan dalam sistem hukum nasional yang menjamin pelindungan hak dan kewajiban
segenap rakyat Indonesia berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945. Konsekuensi dari negara hukum tersebut adalah seluruh aktivitas kenegaraan harus
selalu didasarkan atas aturan hukum, termasuk dalam proses merencanakan tata ruang baik di
tingkat nasional maupun di tingkat daerah yakni Provinsi, Kota, atau Kabupaten. Dalam
pelaksanaan kegiatan merencanakan tata ruang maka para pemangku kepentingan, baik
eksekutif maupun legislatif semestinya menggunakan mekanisme demokrasi sehingga
diharapkan dalam produk tata ruang tercermin kedaulatan rakyat.

Pengaturan mengenai penataan ruang yang berkualitas yang mempunyai tujuan untuk
mewujudkan ruang wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan
berlandaskan wawasan nusantara dan ketahanan nasional dengan:

1. terwujudnya keharmonisan anatara lingkungan alam dan lingkungan buatan;

Pendahuluan I-1
NASKAH AKADEMIK RANPERDA RTRW KABUPATEN OKU TIMUR TAHUN 2019-2038

2. terwujudnya keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber daya
buatan dengan memperhatikan sumber daya manusia; dan
3. terwujudnya perlindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap
lingkungan akibat pemanfaatan ruang.

Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang mengamanatkan


pemerintah daerah kabupaten untuk melaksanakan penataan ruang wilayah kabupaten meliputi
perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang melalui proses
dan prosedur penyusunan serta penetapan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) kabupaten.
Penyusunan RTRW kabupaten dilakukan dengan berasaskan pada kaidah-kaidah perencanaan
yang mencakup asas keselarasan, keserasian, keterpaduan, kelestarian, keberlanjutan serta
keterkaitan antarwilayah, baik di dalam kabupaten maupun dengan kabupaten sekitarnya.

Kabupaten OKU Timur telah memiliki Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2012 tentang
RTRW Kabupaten OKU Timur Tahun 2012-2032. Akan tetapi, perkembangan yang pesat pada
sektor-sektor pembangunan dan menurunnya kualitas lingkungan hidup cenderung
menimbulkan berbagai masalah pembangunan akibat tekanan-tekanan yang ditimbulkan oleh
adanya peningkatan intensitas ruang, yang banyak menyebabkan ketidakseimbangan struktur
dan fungsional ruang wilayah sekaligus ketidakteraturan ruang wilayah. Proses pertumbuhan
dan perkembangan itu dipengaruhi olah faktor-faktor yang berasal dari dalam (faktor internal)
maupun yang berasal dari luar wilayah (faktor eksternal).

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang pada Pasal
26 Ayat (5), disebutkan bahwa RTRW Kabupaten dapat ditinjau kembali satu kali dalam lima
tahun. Untuk itu, perlu dilakukan review atas RTRW Kabupaten OKU Timur agar dapat
terwujud sistem tata ruang yang nyaman, aman, adil, dan sejahtera.

Perlu diketahui pula bahwa dalam Permen ATR/BPN Nomor 1 Tahun 2018 tentang
Pedoman Penyusunan RTRW Provinsi, Kabupaten dan Kota terdapat arahan pemanfaatan ruang
kabupaten yang perlu diperhatikan, sekurang-kurangnya mencakup:

1. Perwujudan rencana struktur ruang wilayah kabupaten, terdiri atas:


a. perwujudan pusat-pusat kegiatan di wilayah kabupaten; dan
b. perwujudan sistem jaringan prasarana kabupaten (termasuk sistem jaringan
prasarana wilayah nasional dan wilayah provinsi yang berada di wilayah
kabupaten), mencakup:
1) perwujudan sistem jaringan transportasi di wilayah kabupaten, yang meliputi
sistem jaringan transportasi darat, laut, dan udara;
2) perwujudan sistem jaringan energi;

Pendahuluan I-2
NASKAH AKADEMIK RANPERDA RTRW KABUPATEN OKU TIMUR TAHUN 2019-2038

3) perwujudan sistem jaringan telekomunikasi;


4) perwujudan sistem jaringan sumber daya air;dan
5) perwujudan sistem jaringan prasarana lainnya.
2. Perwujudan rencana pola ruang wilayah kabupaten, mencakup:
a. perwujudan kawasan peruntukan lindung; dan
b. perwujudan kawasan peruntukan budidaya.
3. Perwujudan kawasan-kawasan strategis kabupaten.

Cakupan arahan pemanfaatan ruang kabupaten di atas merupakan susunan dasar


minimum bagi indikasi program utama. Pemerintah kabupaten dapat menjabarkan lebih rinci
sesuai kebutuhan pemanfaatan ruang atau pengembangan wilayahnya. Adapun muatan indikasi
program utama dalam arahan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten meliputi:

1. Program Utama

Berisikan usulan program-program pengembangan wilayah kabupaten yang


diindikasikan memiliki bobot kepentingan utama atau diprioritaskan untuk
mewujudkan struktur ruang, pola ruang dan kawasan strategis wilayah kabupaten.

2. Lokasi

Tempat dimana usulan program utama akan dilaksanakan.

3. Besaran

Perkiraan jumlah satuan masing-masing usulan program utama pengembangan


wilayah yang akan dilaksanakan.

4. Sumber Pendanaan

Dapat berasal dari APBD kabupaten, APBD provinsi, APBN, swasta, masyarakat
dan/atau sumber pendanaan lainnya.

5. Instansi Pelaksana

Pelaksana program utama meliputi pemerintah (sesuai dengan kewenangan masing-


masing pemerintahan), dan dapat melibatkan pihak swasta serta masyarakat.

6. Waktu Pelaksanaan

Usulan program utama direncanakan dalam kurun waktu perencanaan 20 (dua puluh)
tahun yang dirinci setiap 5 (lima) tahunan. Program utama 5 (lima) tahun pertama
dirinci ke dalam program utama tahunan. Penyusunan indikasi program utama
disesuaikan dengan pentahapan jangka waktu 5 (lima) tahunan rencana pembangunan
daerah kabupaten.

Pendahuluan I-3
NASKAH AKADEMIK RANPERDA RTRW KABUPATEN OKU TIMUR TAHUN 2019-2038

Dalam melakukan penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten OKU Timur


tentang RTRW Kabupaten OKU Timur Tahun 2019-2038, perlu adanya suatu kajian yang
mendalam dan menyeluruh tentang ide-ide dan gagasan yang berkaitan dengan RTRW
Kabupaten OKU Timur. Ide-ide dan gagasan tersebut pada akhirnya menjadi alasan penting
mengapa perlu disusun Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten OKU Timur tentang RTRW
Kabupaten OKU Timur Tahun 2019-2038 dari segi filosofis, sosialis, dan yuridis. Kajian
mengenai alasan pentingnya sebuah peraturan daerah disusun ini dikenal dengan Naskah
Akademik.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan


Perundang-undangan, Naskah Akademik adalah naskah hasil penelitian atau pengkajian hukum
dan hasil penelitian lainnya terhadap suatu masalah tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan
secara ilmiah mengenai pengaturan masalah tersebut dalam suatu Rancangan Undang-Undang,
Rancangan Peraturan Daerah Provinsi, atau Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota
sebagai solusi terhadap permasalahan dan kebutuhan hukum masyarakat. Naskah Akademik
menjadi bagian yang penting dalam penyusunan kebijakan atau peraturan perundang-undangan.
Hal ini disebabkan karena dokumen ini menjelaskan landasan dasar tentang perlunya sebuah
peraturan disusun.

1.2. IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, terdapat permasalahan yang dapat
diidentifikasi untuk kebutuhan penyusunan Naskah Akademik ini, yaitu:

1. Bagaimana perkembangan teori tentang penyusunan RTRW Kabupaten OKU Timur


serta bagaimana praktik empiris RTRW Kabupaten OKU Timur?
2. Bagaimana peraturan perundang-undangan yang terkait dengan RTRW Kabupaten
OKU Timur saat ini?
3. Apa yang menjadi pertimbangan atau landasan filosofis, sosiologis, dan yuridis dari
pembentukan peraturan daerah tentang RTRW Kabupaten OKU Timur?
4. Apa yang menjadi sasaran, jangkauan, arah pengaturan, dan materi muatan yang perlu
diatur dalam peraturan daerah tentang RTRW Kabupaten OKU Timur?

Sedangkan permasalahan dan isu strategis dalam penyusunan RTRW Kabupaten Ogan
Komering Ulu Timur adalah sebagai berikut.

1.2.1. Permasalahan

Pendahuluan I-4
NASKAH AKADEMIK RANPERDA RTRW KABUPATEN OKU TIMUR TAHUN 2019-2038

Permasalahan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur didasarkan pada gambaran yang
terdiri dari empat permasalahan yaitu permasalahan fisik, ekonomi, sosial budaya dan
infrastruktur. Permasalahan yang terdapat di Kabupaten Ogan komering Ulu timur antara lain:

A. Permasalahan Fisik

1. Terdapat wilayah yang memiliki potensi rawan banjir.

2. Rawan terjadinya erosi di Sungai Komering akibat aktivitas penambangan pasir.

B. Permasalahan Ekonomi

1. Sektor pertanian dalam PDRB sebagai sektor unggulan mengalami penurunan


selama 5 tahun terakhir.

2. Kurang optimalnya industri pengolahan hasil pertanian.

3. Sering terjadi perselisihan penggunaan air irigasi dalam kegiatan pertanian dan
perikanan.

C. Permasalahan Sosial dan Budaya

1. Kurangnya sarana pendidikan dasar, menengah dan perguruan tinggi.

2. Kurangnya pemeliharaan pada rumah adat Suku Komering dan kawasan makam
bersejarah (cagar budaya).

D. Permasalahan Infrastruktur

1. Transportasi

a. Banyak jaringan jalan yang rusak.

b. Jaringan konektivitas belum memadai antar wilayah.

c. Sistem dan sarana transportasi belum optimal.

2. Energi dan Kelistrikan


a. Sering terjadi pemadaman listrik.
b. Terdapat beberapa desa yang belum teraliri listrik.
c. Kurang memadainya sebaran SPBU.

3. Telekomunikasi
a. Adanya blankspot di daerah tertentu.

4. Sumber Daya Air


a. Jaringan irigasi belum memadai
b. Pasokan air bersih belum tercukupi baik untuk kebutuhan dasar maupun untuk
budidaya.

Pendahuluan I-5
NASKAH AKADEMIK RANPERDA RTRW KABUPATEN OKU TIMUR TAHUN 2019-2038

5. Prasarana Lingkungan

a. Tidak terdapat pengolahan air limbah permukiman komunal.

b. Banyak industri yang belum memiliki pengolahan air limbah.

c. Prasarana persampahan belum memiliki pengolahan sampah sehingga setiap


tahun memerlukan perluasan TPA.

d. Prasarana tempat pembuangan sementara belum tersebar secara merata.

e. Prasarana air bersih belum seluruh kecamatan tersalur air bersih dari PDAM.

1.2.2. Isu Strategis

Isu strategis Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur sesuai permasalahan di atas adalah
sebagai berikut.

1. Terdapat beberapa wilayah yang berdekatan dengan sungai besar yang rawan terjadi
bencana banjir dan erosi dinding sungai.

2. Belum optimalnya pengolahan sumber daya alam mineral maupun non mineral
(pertanian) sehingga belum dapat mendongkrak ekonomi wilayah kabupaten.

3. Terdapat permasalahan infrastruktur yang menghambar perkembangan wilayah.

4. Belum tercapainya pemerataan prasarana lingkungan di Kabupaten Ogan Komering


Ulu Timur.

1.3. TUJUAN DAN KEGUNAAN

Naskah Akademik Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten OKU Timur tentang RTRW
Kabupaten OKU Timur Tahun 2019-2038 memiliki tujuan sebagai berikut.

1. Merumuskan pokok-pokok pikiran dan landasan ilmiah yang akan menjadi dasar
dalam penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten OKU Timur tentang
RTRW Kabupaten OKU Timur Tahun 2019-2038.
2. Merumuskan permasalahan hukum yang dihadapi sebagai alasan penyusunan
Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten OKU Timur tentang RTRW Kabupaten OKU
Timur Tahun 2019-2038.
3. Merumuskan pertimbangan atau landasan filosofis, sosiologis,
yuridis penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten OKU Timur tentang
RTRW Kabupaten OKU Timur Tahun 2019-2038.
4. Merumuskan sasaran yang akan diwujudkan, ruang lingkup
pengaturan, jangkauan, dan arah pengaturan dalam penyusunan Rancangan Peraturan

Pendahuluan I-6
NASKAH AKADEMIK RANPERDA RTRW KABUPATEN OKU TIMUR TAHUN 2019-2038

Daerah Kabupaten OKU Timur tentang RTRW Kabupaten OKU Timur Tahun 2019-
2038.

Sementara tujuan penyelenggaraan penataan ruang yang tersirat dalam UU Nomor 26


Tahun 2007 adalah mewujudkan ruang wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif, dan
berkelanjutan berlandaskan Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional dengan:

1. terwujudnya keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan;


2. terwujudnya keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber daya
buatan dengan memperhatikan sumber daya manusia; dan
3. terwujudnya pelindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap
lingkungan akibat pemanfaatan ruang.

Tujuan perencananaan wilayah pada dasarnya untuk menciptakan kehidupan yang efisien,
nyaman serta lestari dan pada tahap akhirnya menghasilkan rencana pemanfaatan ruang dan
pengendalian pemanfaatan ruang dari berbagai kegiatan yang diselenggarakan, baik oleh
pemerintah, masyarakat, maupun swasta.

Sedangkan kegunaan penyusunan Naskah Akademik Rancangan Peraturan Daerah


Kabupaten OKU Timur tentang RTRW Kabupaten OKU Timur Tahun 2019-2038 adalah
sebagai acuan atau referensi penyusunan dan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah
Kabupaten OKU Timur tentang RTRW Kabupaten OKU Timur Tahun 2019-2038 oleh pihak-
pihak yang berkepentingan.

Selain itu, RTRW Kabupaten OKU Timur memiliki fungsi dan manfaat sebagai berikut.

A. Fungsi RTRW Kabupaten OKU Timur:


1. acuan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD);
2. acuan dalam pemanfaatan ruang/pengembangan wilayah kabupaten;
3. acuan untuk mewujudkan keseimbangan pembangunan dalam wilayah kabupaten;
4. acuan lokasi investasi dalam wilayah kabupaten yang dilakukan pemerintah,
masyarakat, dan swasta;
5. pedoman untuk penyusunan rencana rinci tata ruang di wilayah kabupaten;
6. dasar pengendalian pemanfaatan ruang dalam penataan/pengembangan wilayah
kabupaten yang meliputi penetapan peraturan zonasi, perizinan, pemberian insentif
dan disinsentif, serta pengenaan sanksi; dan
7. acuan dalam administrasi pertanahan.
B. Manfaat RTRW Kabupaten OKU Timur:

Pendahuluan I-7
NASKAH AKADEMIK RANPERDA RTRW KABUPATEN OKU TIMUR TAHUN 2019-2038

1. mewujudkan keterpaduan pembangunan dalam wilayah kabupaten;


2. mewujudkan keserasian pembangunan wilayah kabupaten dengan wilayah
sekitarnya; dan
3. menjamin terwujudnya tata ruang wilayah kabupaten yang berkualitas.

1.4. METODE

Metode yang digunakan dalam penyusunan Naskah Akademik Rancangan Peraturan


Daerah Kabupaten OKU Timur tentang RTRW Kabupaten OKU Timur Tahun 2019-2038 yaitu
metode yuridis normatif. Metode ini dilakukan dengan cara studi pustaka yaitu menelaah data
sekunder yang berupa peraturan perundang-undangan, putusan pengadilan, perjanjian, kontrak,
atau dokumen hukum lainnya, serta hasil penelitian, hasil pengkajian, dan referensi lainnya.
Metode yuridis normatif dapat dilengkapi dengan wawancara, diskusi (focus group discussion),
dan rapat dengar pendapat.

1. Studi kepustakaan/literatur adalah penelaahan terhadap peraturan perundang-


undangan, putusan pengadilan/Mahkamah Konstitusi, perjanjian internasional, buku,
kamus, ensiklopedia, atau hasil penelitian/pengkajian yang ada hubungannya dengan
permasalahan dalam Naskah Akademik.
2. Focus Group Discussion (FGD) adalah bentuk diskusi yang didesain untuk
memunculkan informasi mengenai keinginan, kebutuhan, sudut pandang, kepercayaan
dan pengalaman yang dikehendaki peserta terhadap materi Naskah Akademik.
3. Wawancara adalah proses memperoleh keterangan melalui tanya jawab dengan tatap
muka antara pewawancara dengan orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa
menggunakan pedoman wawancara.

Pendahuluan I-8

Anda mungkin juga menyukai