Anda di halaman 1dari 16

PANCASILA SEBAGAI KRISTALISASI NILAI-NILAI

BUDAYA BANGSA INDONESIA

Dosen Pengampu : Drs. Baharudin Risyak, M.Pd

AHMAD FADHILA AL AULIA

0241013021001

AKADEMI KEPERAWATAN DHARMA WACANA METRO

2021/2022
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kekhadirat Allah SWT bahwa


penulisan buku materi kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan telah
selesai. Dengan demikian dapat menambah jumlah kepustakaan yang sangat
diperlukan oleh Mahasiswa yang mengikuti matakuliah Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan

Buku ini dihasilkana oleh Tim Dosen yang mengampu Mata Kuliah
Pendidikan Pancasia dan Kewarganegaraandi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Indonsia (STEI). Buku ini sangat penting sebagai mana tujuan matakuliah agar
para mahasiswa dapat mengamalkan Pancasila, belanegara dan cinta tanah air.

Pancasila adalah dasar filsafat negara Republik Indonesia yang secara


resmi disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam
pembukaan UUD 1945. Pancasila juga sudah terbukti menjadi pemersatu bangsa
Indonesia, yaitu bangsa yang heterogen baik suku, agama, ras dan golongan.
Dalam perjalanannya bisa saja Pancasila dil pakan oleh generasi berikutnya ini
akan membahayakan persatuan bangsa oleh karena itu Pendidikan Pancasila dan
Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi menjadi sangat penting.

Buku ini membahas UUD 1945 yang merupakan hasil amandemen,


mengacu pada UU dan peraturan lainnya yang terbaru. Materi buku ini disajikan
dengan mengikuti perubahan yang dari waktu kewaktu berganti sesuai dengan
perkembangan system kewarganegaraan.

Metro, 28 Oktober 2021

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul..............................................................................................i

Kata Pengantar..............................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah...................................................................1


B. Rumusan Masalah............................................................................2
C. Tujuan Pembahasan.........................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Sejarah Pancasila..............................................................................3
B. Sidang BPUBKI dan PPKI...............................................................4
C. Makna Sila-Sila Pancasila................................................................5

BAB III KESIMPULAN

A. Kesimpulan......................................................................................11
B. Daftar Pustaka..................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Merupakan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia sehingga
memiliki fungsi yang sangat fundamental. Selain bersifat yuridis formal,
yang mengharuskan seluruh peraturan perundang-undangan berlandaskan
pada Pancasila , Pancasila juga bersifat filosofis. Pancasila merupakan
dasar filosofis dan sebagai perilaku kehidupan. Artinya, Pancasila
merupakan falsafah negara dan pandangan/cara hidup bagi bangsa
Indonesia dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara untuk mencapai cita-cita nasional. Sebagai dasar Negara dan
sebagai pandangan hidup, Pancasila mengandung nilai-nilai luhur yang
harus dihayati dan dipedomani oleh seluruh warga negara Indonesia dalam
hidup dan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Lebih dari
itu, nilai- nilai Pancasila sepatutnya menjadi karakter masyarakat Indonesia
sehingga Pancasila menjadi identitas atau jati diri bangsa Indonesia.
Akan tetapi, keberagaman itu harus dipandang sebagai kekayaan
khasanah sosiokultural, kekayaan yang bersifat kodrati dan alamiah sebagai
anugerah Tuhan yang Maha Esa bukan untuk dipertentangkan, apalagi
dipertantangkan sehingga terpecah- belah. Oleh karena itu, semboyan
Bhinneka Tunggal Ika harus dapat menjadi penyemangat bagi terwujudnya
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Kesepakatan yang juga perlu ditegaskan dalam pembangunan
karakter bangsa adalah komitmen terhadap Negara Kesatuan Republik
Indonesia . Karakter yang dibangun pada manusia dan bangsa Indonesia
adalah karakter yang memperkuat dan memperkukuh komitmen terhadap
NKRI, bukan karakter yang berkembang secara tidak terkendali, apalagi
menggoyahkan NKRI. Pancasila sebagai pandangan hidup mengandung
makna bahwa hakikat hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
dijiwai oleh moral dan etika yang dimanifestasikan dalam sikap perilaku
dan kepribadian manusia Indonesia yang proporsional baik dalam
hubungan manusia dengan yang maha pencipta, dan hubungan antara
manusia dengan
1
manusia, serta hubungan antara manusia dengan lingkungannya. Namun
dalam kehidupan masyarakat prinsip tersebut tampak belum terlaksana
dengan baik karena telah terjadi disorientasi dan belum dihayatinya nilai-
nilai Pancasila yang diakui kebenarannya secara universal.
Menumbuhkembangkan etika kehidupan berbangsa bagi seluruh
rakyat Indonesia belum optimal. Oleh karena itu, pewujudan nilai-nilai
esensi Pancasila pada semua lapisan masyarakat Indonesia perlu
diperhatikanPembangunan nasional dalam segala bidang yang telah
dilaksanakan selama ini memang mengala mi berbagai kemajuan.
2. Rumusan Masalah
a. Sejarah Pancasila sebagai kristalisasi nilai-nilai budaya bangsa
Indonesia.
b. Sidang PPKI dan BPUPKI dalam Pancasila sebagai kristalisasi nilai-
nilai budaya bangsa Indonesia.
c. Makna Sila-sila Pancasila sebagai kristalisasi nilai-nilai budaya bangsa
Indonesia.
3. Tujuan Pembahasan
a. Pemakalah mengharapkan pembaca ataupun penulis makalah
mengetahui Sejarah Pancasila sebagai kristalisasi nilai-nilai budaya
bangsa Indonesia.
b. Pemakalah mengharapkan pembaca ataupun pemakalah mampu
memahami tentang Sidang PPKI dan BPUPKI dalam Pancasila
sebagai kristalisasi nilai-nilai budaya bangsa Indonesia
c. Pemakalah mengharapkan pembaca ataupun penulis makalah
mengetahui Makna Sila-sila Pancasila sebagai kristalisasi nilai-nilai
budaya bangsa Indonesia.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Sejarah Pancasila
Pancasila merupakan "kristalisasi nilai-nilai luhur bangsa Indonesia,
artinya merupakan proses pengkristalan atau mengerasan dari budaya,
agama dan nilai luhur bangsa yang telah ada. Pancasila sudah dianggap ada
sejak jaman dulu karena berdasarkan penemuan-penemuan yang berupa
prasasti-prasasti peninggalan kerajaan dahulu kala. Untuk menelusurinya
terdapat kerajaan besar yaitu :

a. Kerajaan Kutai adalah kerajaan tertua di Indonesia bercorak Hindu.


Kerajaan Kutai terletak di muara Kamam Kalimantan Timur di Sungai
Mahakam. Raja pertama adalah raja Kudungga. Raja Kudungga
memiliki seorang anak bernama Aswawarman. Aswawarman dijadikan
raja oleh Kudungga. Raja Aswawarman memiliki tiga anak yang salah
satunya bernama Mulawarman. Mulawarman menggantikan
Aswawarman dan Kerajaan Kutai mengalami masa keemasan. Wilayah
kekuasaannya seluruh kawasan Kalimantan Timur. Raja Mulawarman
berhubungan baik dengan para Brahmana kemudian para Brahmana
membuatkan tujuh buah Yupa.
Hal tersebut menunjukan nilai sosial politik dan Ketuhanan telah ada di
kerajaan Kutai. Ini menunjukan bentuk kerajaan dengan agama
dijadikan sebagai pengikat. Nilai Pancasila: Nilai Ketuhanan: Memeluk
agama Hindu; Nilai Kerakyatan Rakyat Kutai hidup sejahtera dan
makmur; Nilai Persatuan Wilayah kekuasaannya meliputi hampir
seluruh kawasan Kalimantan Timur.

b. Dua kerajaan besar yang wilayahnya melebihi Indonesia sekarang


adalah Sriwijaya (Abad VII-XIII). Dan Majapahit (Abad XIII -XVI).
Kemudian terdapat dua tokoh besar yaitu Mpu Prapanca karyanya
Negara Kartagama yang menjelaskan tentang musyawarah dan
hubungan dengan negara lain dan Mpu Tantular dengan karyanya

3
Sutasoma yang menjelaskan kehidupan beragama pada waktu itu
adalah Hindu dan Budha. Kedua tokoh tersebut sudah menggunakan
istilah Pancasila pada waktu itu.
2. Sidang BPU-PKI dan PPKI
Pancasila sudah dianggap lahir sejak bangsa Indonesia ada.
Sedangkan pada tanggal 1 Juni 1945 merupakan lahirnya nama Pancasila
yang disampaikan oleh Ir. Soekarno untuk selanjutnya bahwa pada tanggal
18 Agustus 1945 merupakan peresmian Pancasila sebagai dasar negara
oleh sidang PPKI.
Perkataan Pancasila mula-mulanya dipakai oleh Ir. Soekarno dalam
pidatonya pada tanggal 1 Juni 1945 untuk menamai paduan sila yang lima.
Kata kembar itu keduanya berasal dari bahasa Sansakerta Panca dan Sila.
Pada sidang BPU-PKI dengan anggota 62 orang. Upacara pembukaan
BPU- PKI pada 28 Mei 1945 di gedung Cuo Sangi In, dan sidang hanya
dua kali yaitu pada 29 Mei s/d 1 Juni 1945 dan s/d 16 Juli 1945.
Pada sidang BPU-PKI (Dokuritsu Junbi Cosakai) I Juni 1945, Ir.
Soekarno mengatakan sbb: Nama Panca Dharma tidak tepat disini. Dharma
berarti kewajiban, sedang kita membicarakan dasar. namanya bukan Panca
Dharma, tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli
bahasa namanya ialah Pancasila.
Kata Panca dan Sila berasal dari bahasa Sangsakerta, dan Pancasila
ini dipakai dalam buku Negara Kertagama pada jaman Keprabuan
Majapahit karangan Pujangga Prapanca pada pertengahan abad XIV dalam
sarga XLIII untuk menyatakan perintah kesusilaan yang lima. Juga Mpu
Tantular teman Prapanca pada buku Sutasoma menggunakan istilah
Pancasila. Selain kedua tokoh tersebut juga pada tanggal 31 Mei 1945
usulan dasar Negara disampaikan oleh Prof. Dr. Soepomo PPKI (Dokuritsu
Junbi linkai).dibentuk 7 Agustus 1945, sesuai dengan dekrit Marsekal
Tarauci, Panglima Tentara Jepang. Bersamaan dengan ini BPPK
dinyatakan bubar, yang selanjutnya persiapan dilakukan oleh PPKI, sebagai
Ketua Ir. Soekamo dan Wakil Ketua Drs. Muhammad Hata. Kemerdekaan
RI pada

4
tanggal 17 Agustus 1945, keesokan harinya pada 18 Agustus 1945 PPKI
mengadakan sidang yang hasil keputusannya sebagai beikut:
a. Menetapkan dan mensyahkan Pembukaan UUD 1945.
b. Menetapkan dan mensyahkan Undang-Undang Dasar 1945.
c. Mengangkat sebagai Presiden: Ir. Soekarno, dan sebagai Wakil
Presiden: Drs. Muhammad Hatta.
d. Pekerjaan Presiden untuk sementara waktu dibantu oleh
sebuahkomite nasional (KNIP).
Pada 17 Agustus 1945 Jam 10.00 WIB Pembacaan Teks Proklamasi
oleh Ir. Soekarno di Pegangsaan timur 56 Jalannya upacara: Ir. Soekamo
tampil kemuka, mikropun satu-satunya untuk membacakan teks Proklamasi
Kemerdekaan. Pengerekan bendera Merah Putih dilakukan oleh Cudanco
Latief Hendraningrat dengan diiringi lagu kebangsaan Indonesia raya.

3. Makna Sila-Sila Pancasila


Pancasila merupakan hal yang bulat dan utuh artinya tidak
terpisahkan menjadi satu rangkaian yang mengikat satu sama lain
a. Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila pertama ini tercantum pada alinea ketiga kata Atas berkat
rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan pasal 29 UUD 1945ntang
Agama Negara memberi jaminan sesuai dengan keyakinan dan
untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu.
Didalam Negara Indonesia tidak boleh ada faham yang
meniadakan adanya Tuhan (ateisme) dan yang seharusnya ada
lalah Ketuhanan Yang Maha Esa.
b. Sila Kedua: Kemanusiaan yang adil dan beradab Sila kedua ini
tercantum pada alinea ke satu Pembukaan UUD 1945 kata:
perikemanusiaan dan perikeadilan. Kemanusiaan berasal dari
kata manusia, yaitu mahluk yang berbudaya memiliki potensi
pikir, rasa, karsa dan cipta. Adil berarti wajar, yaitu sepadan
adana sesuai dengan hak dan kewajiban, adil juga berarti

5
menempatkan sesuatu pada tempatnya. Beradab pada pokoknya
adab sinonim dengan sopan, berbudi luhur, susila, atau moral.
c. Sila Ketiga: Persatuan Indonesia. Persatuan Indonesia ini
mencakup persatuan dalam arti idiologis, politik, ekomi sosial
budaya dan keamanan. Persatuan Indonesia adalah persatuan
bangsa yang mendiami wilayah Indonesia. Sila ini tercantum
pada alinea keempat Pembukaan UUD 1945 kata: melindungi
segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.
d. Sila keempat: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksaaan dalam permusyawaratan/perwakilan Sila ini
tercantum pada alinea ke empat Pembukaan UUD 1945, pada
kata negara RI yang berkedaulatan rakyat. Hikmat kebijaksanan
dalam permusyawaratan/perwakilan ini berarti Indonesia
menganut kedua demokrasi tersebut, yaitu demokrasi langsung
dan demokrasi tidak langsung perwakilan. Demokrasi langsung
atau perwakilan (sama dengan melalui perantaraan wakil-
wakil). Jadi kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebjaksananan dalam permusyawaratan/perwakilan berarti
bahwa: kekuasaan yang tertinggi berada ditangan rakyat.
Kerakyatan disebut pula kedaulatan rakyat (rakyat yang
berdaulat/berkuasa) atau demokrasi ( rakyat yang memerintah).
Hikmat kebijaksanaan berari penggunaan pikiran atau rasio
yang sehat jujur dan bertanggungjawab serta didorong oleh
itikad baik. Permusyawaratan adalah suatu tata cara khas
kepribadian Indonesia untuk merumuskan dan memutuskan
sesuatu hal berdasarkan kehendak rakyat, hingga tercapai
keputusan yang berdasarkan kebulatan pendapat atau mupakat.
Perwakilan adalah sistem dalam arti tata cara (prosedur).
e. Sila kelima: Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia Sila
ini tercantum pada alinea kedua Pembukaan UUD 1945 kata
bersatu, berdaulat, adil dan makmur yang disebut juga 4 sebagai
cita-cita nasional, Keadilan sosial berarti keadilan yang berlaku

6
dalam masyalat segala bidang kehidupan, baik material maupun
spiritual, mendapat perlakuan yang adil dalam bidang hukum,
politk, sosial, ekonomi dar kebudayaan mencakup pula
pengertian adil dan makmur. Keadilan sosial yang dimaksud
tidak sama dengan pengertian sosialis atau komunalistis
Masyarakat tempat hidup dan berkembang pribadi, sedangkan
pribadi adalah komponennya masyarakat. Keadilan sosial
mengandung arti tercapainya keseimbangan antara kehidupan
pribadi dan kehidupan masyarakat.
4. Fungsi Pancasila sebagai dasar negara
a. Pancasila sebagai ideologi negara
Fungsi Pancasila sebagai Ideologi Negara yang diimplementasikan
dalam Pembangunan Nasional yaitu mewujudkan masyarakat adil dan
makmur baik secara material maupun spiritual.
Tujuan tersebut dicapai dalam wadah Negara Kesatuan RI yang
merdeka, berdaulat, bersatu dan berkedaulatan rakyat. Selain itu,
Pancasila sebagai ideologi juga mencakup sikap warga negara yang
mewujudkan kehidupan bangsa dan dunia yang aman, tentram, tertib
dan damai.
b. Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negara atau sering juga disebut sebagai
Dasar Falsafah Negara mengandung pengertian bahwa Pancasila
sebagai dasar mengatur penyelenggaraan pemerintahan. Hal tersebut
ditegaskan dalam Ketetapan MPR No. XVIII/MPR/1998 tentang
pencabutan P4 dan Penetapan tentang Penegasan Pancasila sebagai
Dasar Negara.
Pada ketetapan ini dinyatakan bahwa Pancasila sebagaimana
dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah Dasar
Negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia yang harus
dilaksanakan secara konsekuen dan konsisten.

7
c. Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia
Pancasila sebagai jiwa bangsa lahir bersamaan dengan adanya
bangsa Indonesia yaitu pada zaman Sriwijaya dan Majapahit. Hal ini
diperkuat oleh Prof. Mr. A.G. Pringgodigdo dalam tulisannya tentang
Pancasila.
Menurut Prof. Pringgodigdo, tanggal 1 Juni 1945 adalah istilah
untuk hari lahir Pancasila. Sementara Pancasila itu sendiri telah ada dan
menjadi jiwa sejak adanya Bangsa Indonesia.
d. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia
Pada fungsi ini, Pancasila diwujudkan dalam sikap mental, tingkah
laku serta perbuatan. Sikap mental dan tingkah laku yang dimaksud
adalah bangsa Indonesia mempunyai ciri khas yang membedakannya
dengan bangsa lain. Ciri khas inilah yang dimaksud dengan
kepribadian.
e. Pancasila Indonesia sebagai pandangan hidup bangsa
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mengandung makna
bahwa semua aktivitas kehidupan bangsa Indonesia sehari-hari harus
sesuai dengan sila-sila dari Pancasila. Hal tersebut dikarenakan
Pancasila merupakan kristalisasi dari nilai-nilai yang dimiliki oleh
bangsa Indonesia sendiri.
Nilai-nilai tersebut antara lain nilai ketuhanan-keagamaan, nilai
kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan-demokrasi, dan nilai
keadilan sosial.
f. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum
Sumber tertib hukum Republik Indonesia adalah pandangan hidup,
kesadaran, cita-cita hukum serta cita-cita moral yang meliputi suasana
kejiwaan serta watak Bangsa Indonesia. Cita-cita yang dimaksud adalah
kemerdekaan individu, kemerdekaan bangsa, perikemanusiaan,
keadilan sosial dan perdamaian Nasional.

8
g. Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia
Pada saat bangsa Indonesia mendirikan negara atau Proklamasi 17
Agustus 1945, bangsa Indonesia belum mempunyai undang-undang
dasar negara yang tertulis.
Kemudian pada 18 Agustus 1945 disahkan pembukaan dan batang
tubuh Undang-Undang Dasar 1945 oleh PPKI (Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia) yang terdiri dari wakil-wakil seluruh rakyat
Indonesia dan turut mengesahkan perjanjian luhur selama-lamanya.
h. Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia.
Cita-cita luhur Negara Indonesia sebagaimana dimuat dalam
Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 yang merupakan penuangan
jiwa Pancasila. Cita-cita luhur inilah yang akan menjadi arah untuk
mencapai tujuan Bangsa Indonesia.
i. Pancasila sebagai falsafah hidup yang mempersatukan bangsa
Sebagaimana nilai dari sila ke-3, Pancasila merupakan sarana yang
ampuh untuk mempersatukan Bangsa Indonesia. Tak hanya sila ke-3,
Pancasila juga mengandung nilai-nilai dan norma-norma yang oleh
Bangsa Indonesia diyakini paling benar, adil, bijaksana dan tepat untuk
mempersatukan rakyat Indonesia.

NILAI-NILAI PANCASILA ADALAH PENGKRISTALAN DARI BUDAYA


LUHUR BANGSA INDONESIA SEHINGGA MEMILIKI MAKNA YANG
RELIGIUS DAN UNIK.

MUCHAMAD TAUFIQ, S.H., M.H. Mahasiswa Doktor Ilmu Hukum


Fakultas Hukum Universitas Jember mengatakan ” Nilai-nilai Pancasila adalah
pengkristalan dari budaya luhur bangsa Indonesia sehingga memiliki makna yg
religius dan unik. Nilai-nilai ini paripurna, komplit dan kompleks bagi bangsa
Indonesia yang jika diterapkan akan mampu mengantar menjadi “manusia yang
waras ditengah zaman yang tidak waras”. Nilai-nilai Pancasila saya yakini mampu
menjadikan “a better world.”

9
Pancasila sebagai Dasar Negara adalah “moral code” dalam hidup
berbangsa dan bernegara sehingga Pancasila harus diartikan sebagai pedoman
dalam mengurus segala hal terutama di pemerintahan, politik dan kemasyarakatan.

“Sudah waktunya kita tidak hanya bangga beratribut, justru jauh lebih
penting adalah mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, dimana dan kapan
saja. Pancasila harus ada di jiwa dan disetiap tarikan nafas kita,”tuturnya.

“Kepada pemerintah saya berharap untuk mewujudkan secara konkret


melalui kebijaksanaan yang riil dalam mengimplementasikan Pancasila,
kembalikan eksistensi Pancasila dalam kurikulum secara lebih tegas, maknai
Pancasila secara utuh, secara hierarkhis dan sebagai kesatuan nilai yang tidak
dapat saling dipisahkan pemaknaan dan implementasinya,”ungkapnya.

“Kepada generasi muda, sebenarnya kalian cukup jauh berpaling dari nilai-
nilai Pancasila secara utuh, entah karena ketidaktahuan, atau karena lingkungan
yang sudah sulit menemukann sosok Pancasilais sebagai panutan. Semoga melalui
Hari Pancasila menjadikan generasi mendatang lebih sadar bahwa Nilai Pancasila
adalah yang terbaik bagi bangsa Indonesia,”ucap Taufik penuh semangat. (hr)

10
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Pancasila merupakan «kristalisasi nilai-nilai luhur bangsa Indonesia,


artinya merupakan proses pengkristalan atau mengerasan dari budaya, agama dan
nilai luhur bangsa yang telah ada. Pancasila sudah dianggap ada sejak jaman dulu
karena berdasarkan penemuan-penemuan yang berupa prasasti-prasasti
peninggalan kerajaan dahulu kala. Kerajaan Kutai adalah kerajaan tertua di
Indonesia bercorak Hindu. Raja Aswawarman memiliki tiga anak yang salah
satunya bernama Mulawarman. Hal tersebut menunjukan nilai sosial politik dan
Ketuhanan telah ada di kerajaan Kutai. Dua kerajaan besar yang wilayahnya
melebihi Indonesia sekarang adalah Sriwijaya . Kemudian terdapat dua tokoh besar
yaitu Mpu Prapanca karyanya Negara Kartagama yang menjelaskan tentang
musyawarah dan hubungan dengan negara lain dan Mpu Tantular dengan karyanya
Sutasoma yang menjelaskan kehidupan beragama pada waktu itu adalah Hindu dan
Budha. Kedua tokoh tersebut sudah menggunakan istilah Pancasila pada waktu itu.

Bersamaan dengan ini BPPK dinyatakan bubar, yang selanjutnya persiapan


dilakukan oleh PPKI, sebagai Ketua Ir. Pengerekan bendera Merah Putih dilakukan
oleh Cudanco Latief Hendraningrat dengan diiringi lagu kebangsaan Indonesia
raya. Pancasila merupakan hal yang bulat dan utuh artinya tidak terpisahkan
menjadi satu rangkaian yang mengikat satu sama lain. Sila pertama ini tercantum
pada alinea ketiga kata Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan pasal 29
UUD 1945ntang Agama Negara memberi jaminan sesuai dengan keyakinan dan
untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu. Didalam Negara
Indonesia tidak boleh ada faham yang meniadakan adanya Tuhan dan yang
seharusnya ada lalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Kemanusiaan berasal dari kata
manusia, yaitu mahluk yang berbudaya memiliki potensi pikir, rasa, karsa dan
cipta. Persatuan Indonesia adalah persatuan bangsa yang mendiami wilayah
Indonesia. Hikmat kebijaksanaan berari penggunaan pikiran atau rasio yang sehat
jujur dan bertanggungjawab serta didorong oleh itikad baik. Sikap mental dan
tingkah laku yang dimaksud adalah bangsa Indonesia mempunyai ciri khas yang

11
membedakannya dengan bangsa lain. Ciri khas inilah yang dimaksud dengan
kepribadian. Hal tersebut dikarenakan Pancasila merupakan kristalisasi dari nilai-
nilai yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri. Sumber tertib hukum Republik
Indonesia adalah pandangan hidup, kesadaran, cita-cita hukum serta cita-cita moral
yang meliputi suasana kejiwaan serta watak Bangsa Indonesia. Cita-cita yang
dimaksud adalah kemerdekaan individu, kemerdekaan bangsa, perikemanusiaan,
keadilan sosial dan perdamaian Nasional. Pada saat bangsa Indonesia mendirikan
negara atau Proklamasi 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia belum mempunyai
undang-undang dasar negara yang tertulis. Kemudian pada 18 Agustus 1945
disahkan pembukaan dan batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945 oleh PPKI
yang terdiri dari wakil-wakil seluruh rakyat Indonesia dan turut mengesahkan
perjanjian luhur selama-lamanya. Cita-cita luhur Negara Indonesia sebagaimana
dimuat dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 yang merupakan
penuangan jiwa Pancasila. Cita-cita luhur inilah yang akan menjadi arah untuk
mencapai tujuan Bangsa Indonesia. Sebagaimana nilai dari sila ke-3, Pancasila
merupakan sarana yang ampuh untuk mempersatukan Bangsa Indonesia.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://pasca.unej.ac.id/nilai-nilai-pancasila-adalah-pengkristalan-dari-
budaya-luhur-bangsa-indonesia-sehingga-memiliki-makna-yang-religius-dan-
unik/

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5716034/9-fungsi-pancasila-
sebagai-dasar-negara-indonesia?single=1

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5666297/apa-saja-nilai-nilai-
yang-terkandung-dalam-pandangan-hidup-bangsa

Achmad Fauzi DH, Soetomo, Sri W, M. Noor Syam, (1981) Pancasila


(Ditinjau dari segi historis, yuridis konstitusional dan filosofis), LP Univ.
Brawijaya, Malang

Kaelan, Dr. M.S. (2014) Pendidikan Pancasila, Penerbit


Paradigma,Yogyakarta.

Miriam Budiardjo, (1998) Dasar-Dasar Ilmu Politik, Penerbit PT.Gramedia


Pustaka Utama, Jakarta

Rahaditya. R, (2009) Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi,


PT.Pustaka Mandiri, Jakarta,

Sumarsono, dkk, (2001) Pendidikan Kewarganegaraan, PT.Gramedia


Pustaka Utama, Jakarta.

Sukarna, Drs. (1992) Sistem Politik Indonesia III, Penerbit CV. Mandar
Maju, Bandung.

UUD 1945 Tahun 2002 yang diamandemen

UU No 12 Tahun 2006 Tentang Kewarganegaraan RI UU No 32 Tahun


2004 Tentang Otonomi Daerah A

www.agil-asshofle.blogspot.com,

13

Anda mungkin juga menyukai